Anda di halaman 1dari 33

Wajah Filsafat Di masa Pertengahan Hingga Modern Dan

Perkembangannya

Khasanah 191103011015

Filsafat Hukum
Semester 7 Karyawan, Fakultas Hukum
Universitas Ibn Khaldun
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN FILSAFAT PADA MASA
ABAD PERTENGAHAN

Kerajaan Romawi Barat jatuh ditandai dengan penutupan praktek tentang negara dan hukum bangsa Romawi (476 M),
Lalu Kristen resmi diakui sebagai agama negara, kemudian didirikan organisasi yang dikepalai Paus sebagai wakil
Tuhan untuk memerintah di dunia.
▪ Muncul dua aliran, yaitu Legist sebagai pendukung raja, dan Canonist sebagai pendukung Paus. Karena ini muncul
dua aliran hukum yaitu:
▪ Corpus Juris: kodifikasi peraturan-peraturan soal kenegaraan atau keduniawian yang dikeluarkan oleh negara yang
diselenggarakan oleh Raja Theodosius dan Justinianus
▪ Corpus Juris Canonici: kodifikasi peraturan-peraturan soal keagamaan atau kerohanian yang dikeluarkan oleh
gereja yang diselenggarakan oleh Paus Innocentius.
▪ Berbarengan dengan timbul & berkembangnya agama Kristen sehingga perkembangan ilmu pengetahuan
terpengaruh oleh ajaran agama, sehingga menimbulkan paham teokratis. Ajaran abad ini berkembang dalam 2
periode, yaitu:
▪ Jaman Pertengahan sebelum Perang Salib (abad V-XII) ajaran bersifat teokratis mutlak mendasarkan ajaran kepada
kekuasaan dan keagungan Tuhan.
▪ Jaman Pertengahan setelah Perang Salib (abad XII-XV) ajaran sudah bersifat kritis karena masuknya pengaruh dari
ajaran Yunani Kuno, terutama ajaran Aristoteles pada waktu terjadinya Perang Salib

1
Zaman Kegelapan Filsafat Abad Petengahan
▪ Filsafat barat abad pertengahan (476-1492 M ) juga dapat dikatakan sebagai abad gelap. Berdasarkan pada
pendekatan sejarah gereja, saat itu tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia. Manusia tidak
lagi memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya.
▪ Para ahli pikir saat itu juga tidak mempunyai kebebasan berpikir, Siapa pun orang yang mengemukakannya
akan mendapatkan hukuman berat.
▪ Menurut Tuscan Petrarch di tahun 1330-an. Zaman kegelapan adalah "Di tengah kesalahan di sana bersinar
orang-orang jenius; yang tidak kalah tajam adalah mata mereka, meskipun mereka dikelilingi oleh kegelapan
dan kesuraman yang pekat".
▪ , Baronius menyebut zaman 'gelap' karena kurangnya catatan tertulis. "Kurangnya sastrawan" yang
dimaksudnya dapat diilustrasikan dengan membandingkan jumlah jilid dalam Migne 's Patrologia Latina
yang memuat karya penulis Latin dari abad ke-10

2
7 Alasan "Dark Ages" Tidak Gelap Seperti yang
dibayangkan
▪ Lahirnya universitas dan berkembangnya ilmu pengetahuan: Pendidikan Klasik (masih digunakan
sampai sekarang di beberapa sekolah Barat) adalah sistem yang digunakan oleh universitas yang diciptakan
pada Abad Pertengahan Awal. Pada saat itu universitas sudah mengajarkan seni, hukum, kedokteran, dan
teologi.
▪ Renaisans Karoling: adalah periode kemajuan dalam sastra, penulisan, seni, arsitektur, yurisprudensi, studi
liturgi dan tulisan suci yang terjadi pada akhir abad ke-8 dan ke-9.
▪ Zaman keemasan Bizantium (Romawi Timur): Di kekaisaran Bizantium sendiri kita akan disuguhkan
dengan banyak karya literatur seperti ensiklopedi, leksikon, dan antologi. Meskipun mereka tidak
menciptakan banyak pemikiran baru, mereka telah memperkuat dan sangat melindungi pengetahuan untuk
generasi di masa mendatang.

3
▪ Persatuan Agama. Selama Abad Pertengahan Awal, Eropa memiliki Gereja yang bersatu, Alkitab yang
disepakati, dan tradisi filosofis yang berkembang dengan baik. Hal ini berhasil membawa masyarakat Eropa ke
masa damai selama kurun waktu yang cukup lama. Sementara Islam tidak setuju dengan doktrin-doktrin Barat,
banyak filsuf dari kedua pihak yang saling berbagi informasi. Bahkan kontribusi Islam terhadap perkembangan
pengetahuan Barat masih terasa sampai saat ini. Persatuan keyakinan ini memungkinkan kemajuan intelektual
yang tak terlihat sejak Kekaisaran Romawi pada masa kejayaannya.
▪ Cuaca yang cukup nyaman: Selama akhir Abad Pertengahan Awal (950 sampai 1250) wilayah Atlantik Utara
sedang memanas, sehingga selama masa tersebut Eropa mengalami peristiwa yang sekarang dikenal sebagai
Periode Hangat Abad Pertengahan.
▪ Hukum menjadi lebih adil: Abad Pertengahan Awal memiliki sistem hukum yang kompleks dan seringkali
tidak terhubung, tetapi sebagian besar cukup efektif dan adil.
▪ Kemajuan dalam bidang pertanian: Sebagai konsekuensi dari cuaca yang sangat baik dan pengetahuan
pertanian yang terus berkembang, Peradaban Barat dapat memaksimalkannya untuk membuat Revolusi
Agrikultur.

4
 
DEFINISI TENTANG PEMIKIRAN MASA ABAD PERTENGAHAN
Masa abad pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang penuh dengan
upaya mengiringi manusia ke dalam kehidupan sistem kepercayaan yang picik dan fanatik,
dengan menerima ajaran gereja secara membabi buta. Karena itu perkembangan ilmu
pengetahuan terhambat.
Ciri-ciri pemikiran filsafat barat abad petengahan antara lain:
▪ Cara berfikirnya dipimpin oleh gereja.
▪ Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran Aristoteles.

▪ Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus dan lain-lain .

5
Pembagian Masa Abad Pertengahan

  Masa Abad Pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu masa Paratistik dan masa Skolatistik. Sedangkan masa Skolatistik
terbagi menjadi Skolastik Awal. Skolastik Puncak,dan Skolastik Akhir.
▪ Masa Paratistik: Istilah parastik berasal dari kata Latin pater atau bapak, yang artinya para pemimpin gereja. . Para pemimpin
gereja ini dipilih dari golongan atas dan atau golongan ahli pikir. Dari golongan ahli pikir inilah menimbulkan sikap yang
beragam pemikirannya. Mereka ada yang menolak filsafat Yunani dan ada yang menerimanya. Bagi mereka yang menolak,
alasanya karena beranggapan bahwa sudah mempuyai sumber kebenaranyaitu firman Tuhan, dan tidak dibenarkan apabila
mencari sumber kebenaran yang lain seperti dari filsafat Yunani.
▪ Masa Skolatik: Skolatik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti sekolah. Jadi, skolastik berarti aliran atau
yang berkaitan dengan sekolah. Perkataan skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan. Filsafat
skolatik mempunyai corak agama, mengabdi pada teologi, pengetahuan alam kodrat, serta ajaran gereja.

6

Masa Skolatik

Skolatik Awal (800-1200 M): kekuasaan berada di bawah Karel Agung (742 - 814)dapat
1 memberika suasana ketenangan dalam bidang politik, kebudayaan, dan ilmu pegetahuan,
termaksud kehidupan manusia serta pemikiran filsafat yang semuanya menampakkan mulai
adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah yang merupakan kecermelangan abad pertengahan, di
mana arah pemikiran berbeda sekali dengan sebelumnya

Skolatik Puncak (1200-1300 M): Masa itu ditandai dengan munculnya universitas-
2 universitas dan ordo-ordo, yang secara bersama-sama ikut menyelenggarakan atau
memajukan ilmu pengetahuan.

Skolastik Akhir (1300-1450 M): Skolastik yang paling memuncak dicapai pada
3 pertengahan kedua abad ke-13 dan perempatan pertama abad ke-14. Pada abad ke-14 itu
makin lamatimbullah rasa jemu terhadap segala macam filsafat yang konstruktip. Sebab
orang-orang yang setia kepada pemikiran yang mebangun menampakkan gejala
pembekuan. Timbullah dua kelompok pemikir, yaitu dari aliran Thomisme dan Scotisme .

7
(Masa Patristik)

Tokoh Abad
• Justinus Martin: berpendapat agama Kristen lebih bermutu dibanding Pertengahan
dengan filsafat Yunani.
• Klemens (150 – 215): berpendapat bagi orang Kristen, filsafat dapat
dipakai untuk membela iman Kristen, dan pemikiran secara mendalam.
• Tertullianus (160-222): berpendapat filsafat hanya demensi praktisnya
saja, dan ia menerima filsafat sebagai cara atau metode berfikir untuk
memikirkan kebenaran-kebenaran Tuhan beserta sifat-sifatnya.
• Augustinus (354 – 430) memiliki 2 pandangan yang penting, yang
pertama:manusia harus bergantung kepada kedaulatan Allah. yang kedua:
manusia mempunyai tugas merefleksikan Allah didalam kehidupan sehari-
hari. Jadi ada hubungan vertikal ke atas yakni Tuhan dan hubungan
horizontal ke sesama manusia.

8
(Masa Skolastik Awal)

Tokoh Abad
• Peter Abaelardus (1079 - 1180): berpendapat bahwa berfikir itu berada Pertengahan
di luar iman (di luar kepercayaan). Karena itu berfikir merupakan
sesuatu yang berdiri sendiri.
• Johanes Scotus Eriugena (815 – 870): berpendapat makin umum sifat
sesuatu,makin nyatalah sesuatu itu. Yang paling bersifat umum itulah
yang paling nyata.
• Anselmus dari canterbury (1033 – 1109): orang harus percaya dahulu
supaya dapat mendapatkan pengertian yang benar akan kebenaran.
• Petrus Abaelardus (1079 – 1142): mempunyai metode yang dipakai
adalah rasionalistis, yang menundukkan iman kepada akal. Iman harus
mau diawali akal.
9
(Masa Skolastik Puncak)

• Albertus mangunus (1203 – 1280): mengantarkan ajaran Aristoteles di Eropa


Barat, yang oleh karenanya telah membuka keterangan yang baru bagi pemikiran
Kristiani terhadap gagasan-gagasan dasar filsafat Aristoteles.
• Thomas Aquinas (1225-1274): Ia mengimbau agar orang-orang untuk
mengetahui hukumalamiah (pengetahuan) yan terungkap dalam kepercayaan.
Tidak ada kontradiksi antara pemikiran dan iman. Terdapat beberapa pemikiran Tokoh Abad
beliau yaitu: Thomisme (materi dan realis), Essentia (hakikat Tuhan) dan Exentia
Pertengahan
(keberadaan Tuhan).

(Masa Skolastik Akhir)

• William Ockham (1285 – 1349): Mendahlilkan bahwa kenyataan itu hanya


terdapat pada benda-benda atu demi satu dan hal-hal yang umum itu hanya
tanda-tanda abstrak.
• Nicolas Cusasus (1401 – 1464 ):Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk
mengena, yaitu lewat indra, akal, dan instuisi.

10
Filsafat Masa RENAISSANCE (14M-17M)

Renaissance adalah istilah dari bahasa Prancis. Dalam bahasa latin, re + nasci berarti lahir kembali (rebirth). Zaman
renaissance di anggap juga sebagai babak penting dalam sejarah peradaban. Jules Michelet, sejarawan Prancis terkenal.
Renaissance adalah periode penemuan jati diri manusia dan dunia. renaissance adalah periode perkembangan peradaban di ujung
atau sesudah abad kegelapan sampai abad modern. Perkembangan itu terutama sekali dalam bidang seni lukis dan sastra. Misalnya
lukisan Monalisa oleh Leonardo Da Vinci, atau Novel Romeo and Juliet karangan William Shakespeare. Akan tetapi, di antara
perkembangan itu terjadi dalam bidang filsafat. Renaissance telah menyebabkan manusia mengenali kembali jati dirinya. Akibat
Renaissance inilah muncul penilitian-penilitian empiris sehingga tidak salah jika ciri tepenting masa renaissance adalah di
mulainya penilitian ilmiah.
Rene Descartes berhasil mengumumkan konsep pemikirannya yang berpijak pada aliran Rasionalisme sejak itu,sudah di
canangkan aliran filsafat individualisme dan humanisme meski hal tersebut sebenarnya sudah mulai di gerakkan pemikirannya
sebelum masa renaissance. Adapun humanisme adalah pandangan yang memposisikan manusia sebagai subjek terpenting dengan
otoritas untuk mengatur kehidupan dunia maupun kehidupan manusia itu sendiri. Sedangkan filsafat individualisme adalah
pandangan yang menempatkan pribadi manusia sebagai hal terpenting dan tertinggi nilainya dalam tatanan kehidupan lainnya.
Perkembangan filsafat di masa renaissance, kurang menonjol sehingga tertinggal dari perkembangan sains. Perkembangan filsafat
di barat baru terjadi pada masa modern. Sehingga dapat di simpulkan bahwa filsafat di masa renaissance, tidak lain adalah filsafat
yang berkembang di masa modern.

11
Utang Barat Kepada Islam
Berkat kemegahan peradaban Islam, antara pertengahan abad 8 hingga permulaan abad 12 Masehi, sebagai puncak
kejayaannya peradaban Islam (Golden Age). Pada masa itu ilmu pengetahuan dan kebudayaan berkembang sangat pesat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban ini dipelopori oleh kedua Daulah Islam; Daulah Islam di Timur
(Abbasyiyah) yang berpusat di Baghdat maupun Daulah Islam di Barat (Umayyah) yang berpusat di Cordoba. Philip K.
Hitti melukiskan keduanya sebagai “Mutiara Dunia”. Pada masa itu peradaban Islam sangat unggul dan berpengaruh
terhadap peradaban-peradaban negara lain. Sehingga tidak mengherankan kemajuan yang dicapai umat Islam kala itu
menjadi barometer dan ukuran kemoderenan bagi bangsa-bangsa terutama di Eropa.
Pada zaman keemasan (golden age) dan kemegahannya, umat Islam pernah berperan sebagai bangsa kreator,
inventor dan inovator besar yang handal, dimana jasa dan keunggulannya dipakai sebagai dasar-dasar kemajuan yang
terjadi di Barat. Kenyataan sejarah yang tidak dapat dibantah bahwa Barat berutang budi pada peradaban Islam. Kemajuan
Barat yang spektakuler saat sekarang ini tidak terlepas dari tranformasi peradaban Islam oleh Barat pasca-abad
pertengahan.

12
Sumbangan Islam Dalam Pengembangan Filsafat Ilmu

▪ Pertama, umat Islam menyelamatkan warisan kebudayaan klasik Yunani yang terancam akan
kehilangan dan kemusnahannya sehingga penyelidikan-penyelidikan ilmu pengetahuan yang
dilakukan oleh Aristoteles, Galenus, Ptolemious dan lainnya tidak hilang. Tugas penyelamatan,
pengembangan dan penyelidikan yang dilakukan sarjana-sarjana Islam terhadap kebudayaan
klasik Yunani itu tidak lebih kecil dari tugas mencipta yang asli.
▪ Kedua, umat Islam berjasa dalam mengolah dan mengembangkan kebudayaan klasik Yunani
dengan penambahan unsur-unsur baru; ia kemudian menjadi sumbangan besar bagi Eropa
sehingga benua ini memasuki babak baru dengan munculnya renaissance.

13
Munculnya Pelopor Keilmuan Barat

▪ Coppernicus: Lahir pada tanggal 19 Februari 1473 di Torun. penelitiannya tentang bintang dan
planet, mengumpulkan bukti untuk mendukung suatu teori yang revolusioner bahwa bumi bukan
pusat yang tidak bergerak dari alam semesta tetapi, sebenarnya, bergerak mengitari matahari.
▪ Galileo Galilei: ialah penemu hukum benda jatuh, hukum bandul, dan hukum gerak yang
kemudian dirumuskan oleh Isaac Newton. Penemuan lainnya adalah thermometer, teleskop
(teropong bintang), dan teori matematika gerak parabola
▪ Johannes Kepler (27 Desember 1571- 15 November 1630): seorang tokoh penting dalam revolusi
ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal
melalui hukum gerakan planetnya.

14
FILSAFAT MASA AUFKLARUNG/MODERN
▪ Dalam ensiklopedi Indonesia 1982 karangan Hassan Sadily dkk menjelaskan bahwa secara etimologi, Aufklarung
adalah kata Jerman yang berpadanan dengan kata Inggris anlightenment yang berarti pencerahan, penerangan.
Aufklarung mewujudkan cita-cita Renaissance dan dipercepat perkembangannya oleh empirisme dan skeptisme
modern serta oleh penemuan-penemuan ilmiah abad ke-17. (Wright, Dale S. (2000: 181-183). Zaman ini lebih
merupakan gerakan kebudayaan daripada aliran filsafat. Keluhuran dan kehebatan manusia tampak dalam
ungkapan-ungkapan seni hasil karya manusia. Bila abad pertengahan memegang teguh konsep ilmu pengetahuan
sebagai rangkaian argumentasi, zaman Aufklarung merombaknya dengan paham baru, yaitu bahwa ilmu
pengetahuan itu adalah soal eksperimentasi.
▪ Perkembangan filsafat pada zaman ini ditandai dengan berbagai temuan dalam bidang ilmiah, serta filsafat dari
berbagai aliran. Pada dasarnya karakteristik filsafat secara keseluruhan pada masa ini bercorak sufisme (kebenaran
itu relatif) Yunani. Paham–paham yang muncul dalam garis besarnya adalah Rasionalisme, Idialisme, dengan
Empirisme. Karena itu pada bagian ini, disajikan profil aliran filsafat masa aufklarung.

15
Rasionalisme
▪ Menurut A.R. lacey berdasarkan akar katanya rasionalisme adalah : sebuah pandangan yang
berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran.
▪ Rasionalisme adalah paham filsafat yang menilai dan berkeyakinan bahwa akal (reason) adalah
alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan.
▪ Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran
ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, dari pada melalui
iman, dogma, atau ajaran agama.
▪ Aliran rasionalisme ini diprakarsai oleh Rene Descartes, Spinoza, dan Leibniz. Metode filsafat
Rene Descartes sebagai tokoh yang dianggap paling berpengaruh, berawal dari masa ragu terhadap
segala hal, namun satu yang tak mungkin diragukan adalah kegiatan meragu-ragukan itu sendiri.
Dengan demikian ia sampai pada suatu kesimpulan yang tak terbantahkan, yaitu saya berpikir
maka saya ada.
16
Tokoh Rasionalisme

▪ Rene Descartes lahir di La Haye, Perancis, 31 Maret 1596 . Descartes, kadang dipanggil "Penemu Filsafat
Modern" dan "Bapak Matematika Modern", adalah salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam
sejarah barat modern.
▪ Baruch De Spinoza lahir di Amsterdam, 24 November 1632. . Pemikiran Spinoza yang terkenal adalah ajaran
mengenai Substansi tunggal Allah atau alam. Hal ini ia katakan karena baginya Tuhan dan alam semesta adalah
satu dan Tuhan juga mempunyai bentuk yaitu seluruh alam jasmaniah. Oleh karena pemikirannya ini, Spinoza pun
disebut sebagai penganut panteisme-monistik.
▪ Gottfried Wilhem Leibniz lahir 1 Juli 1646. Ia terutama terkenal karena faham Théodicée bahwa manusia hidup
dalam dunia yang sebaik mungkin karena dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Théodicée ini
menjadi terkenal karena dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire.

17
Empirisme
▪ Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti coba-coba atau pengalaman.
Sebagai doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme. Aliran ini lebih menekankan peranan
pengalaman dan mengecilkan peran akal dalam memperoleh pengetahuan.
▪ Empirisme, berpendirian bahwa semua pengetahuan diperoleh lewat indera. Indera memperoleh
kesan-kesan dari alam nyata, untuk kemudian kesan-kesan tersebut berkumpul dalam diri
manusia, sehingga menjadi pengalaman.
▪ Filosof aliran emperisme lainnya adalah Thomas Hobbes yang juga menyakini pengalaman
sebagai sumber pengetahuan, Jhon Locke, melontarkan pemikiran tentang asal mula gagasan
manusia, kemudia menentukan fakta, menguji kepastian pengetahuan dan memeriksa batas-batas
pengetahuan manusia.

18
Kritisme
▪ Aliran filsafat ini merupakan jalan tengah yang menjembatani dua kutub yang bersebrangan, yaitu
rasionalisme dan empirisme. Kritisisme adalah sebuah teori pengetahuan yang berusaha untuk
mempersatukan dua pertentangan diatas (rasionalisme dan empirisme) dalam suatu hubungan
yang seimbang dan saling terkait satu dengan lainnya. Tokoh aliran ini adalah immanuel kant
(1724-1804), yang berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil akhir yang diperoleh dengan
adanya kerja sama antara dua kompenen, yaitu pengalaman inderawi dan kesan yang sedemikan
rupa sehingga terdapat hubungan antara sebab dan akibatnya. Kant melihat kelemahan pada
masing-masing kutub, rasionalisme dan empirisme, sehingga ia mengemukakan bahwa
pengatahuan itu seharusnya sintetis a priori antara akal budi dan pengalaman inderawi dibutuhkan
bersamaan.

19
Idealisme
▪ Pada pokoknya aliran ini sangat mementingkan eksistensi akal fikiran manusia, sebab akal fikiran manusia inilah
yang menjadi sumber ide.
▪ Hal-hal yang terpenting dalam ajaran aliran ini adalah;
▪ Yang paling fundamental dan lebih tinggi kedudukannya di bandingkan dengan hal-hal yang lainnya (bahkan dari
materi sekalipun) adalah akal fikiran.
▪ Menolak pendapat yang mengemukakan bahwa akal fikiran yang bersumber dari materi, dan mereka berpendapat
bahwa materi itulah yang berasal dari alam fikiran.
▪ Idealisme terbagai menjadi 2: Idealisme terbagi 2:
▪ a. Idealisme Objektif (Ficthe-Sheilling-Hegel) idealisme yang bertitik tolak pada ide di luar ide manusia. Idealisme
objektif ini dikatakan bahwa akal menemukan apa yang sudah terdapat dalam susunan alam.
▪ b. Idealisme Theis (Pascal –Kant): Pengetahuan di peroleh melalui dua jalan, yaitu akal (reason) dan hati (heart);
Hati memiliki logika tersendiri; Tuhan juga tidak dapat di pahami melaluiargumen metafisika, Tuhan hanya  dapat
dipahami melalui hati.
20
Idealisme
▪ Pada pokoknya aliran ini sangat mementingkan eksistensi akal fikiran manusia, sebab akal fikiran manusia inilah
yang menjadi sumber ide.
▪ Hal-hal yang terpenting dalam ajaran aliran ini adalah;
▪ Yang paling fundamental dan lebih tinggi kedudukannya di bandingkan dengan hal-hal yang lainnya (bahkan dari
materi sekalipun) adalah akal fikiran.
▪ Menolak pendapat yang mengemukakan bahwa akal fikiran yang bersumber dari materi, dan mereka berpendapat
bahwa materi itulah yang berasal dari alam fikiran.
▪ Idealisme terbagai menjadi 2: Idealisme terbagi 2:
▪ a. Idealisme Objektif (Ficthe-Sheilling-Hegel) idealisme yang bertitik tolak pada ide di luar ide manusia. Idealisme
objektif ini dikatakan bahwa akal menemukan apa yang sudah terdapat dalam susunan alam.
▪ b. Idealisme Theis (Pascal –Kant): Pengetahuan di peroleh melalui dua jalan, yaitu akal (reason) dan hati (heart);
Hati memiliki logika tersendiri; Tuhan juga tidak dapat di pahami melaluiargumen metafisika, Tuhan hanya  dapat
dipahami melalui hati.
21
▪ Realisme: berpendapat bahwa hakikat realitas adalah terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani. Realisme
membagi realitas menjadi dua bagian, yang subjek yang menyadari dan mengetahui disatu pihak dan dipihak
lainnya adalah adanya realita diluar manusia yang dapat dijadikan sebagai objek pengetahuan manusia.
▪ Pragmatisme: Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahsa kriteria kebenaran sesuatu
ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Suatu teori atau hipotesis dianggap oleh
Pragmatisme benar apabila membawa suatu hasil. Dengan kata lain, suatu teori itu benar kalau berfungsi (if it
works).Oleh sebab itu, kebenaran filsafat menjadi relatif tidak mutlak.
▪ Positivisme: tokoh terpenting dalam aliran filsafat positivism adalah Auguste Comte. Positivisme adalah
doktrin filosofi dan ilmu pengetahuan sosial yang menempatkan peran sentral pengalaman dan bukti empiris
sebagai basis dari ilmu pengetahuan dan penelitian.
▪ Materialisme: Materialisme adalah faham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat di katakan
benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil
interaksi material. Materialisme tidak mengakui entitas-entitas non material: roh, setan dan malaikat. Pelaku-
pelaku immaterial tidak ada. Di antara tokohnya ialah Feuerbach (1804-1872), Karl Marx (1818-1883) dan
Fredericht Engels (1820-1895).

22
▪ Eksistwensialisme: adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung
jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak
benar. Sebenarnya bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi seorang
eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya masing-masing individu bebas
menentukan sesuatu yang menurutnya benar.
▪ Atheisme: Kata atheisme (atheism) berakar dari dua kata bahasa Yunani, ”a” yang berarti tanpa atau tidak dan
”theos” yang berarti Tuhan. Seorang atheis (atheist), berdasarkan akar katanya, adalah orang tanpa keimanan
pada Tuhan; tidak harus meyakini bahwa Tuhan tidak ada. Atheisme sebagai pandangan filosofi adalah posisi
yang tidak mempercayai akan keberadaan Tuhan dan dewa (nonteisme) atau menolak theisme sekaligus
▪ Naturalisme: Naturalisme berasal dari kata Inggris nature artinya alam. Menurut aliran ini, perbuatan manusia
itu dikatakan baik apabila bersifat alami, tidak merusak alam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menjadi perusak alam yang utama, sumber kesusahan orang banyak dan ini adalah buruk. Salah seorang
pelopor aliran ini adalah J.J. Rousseau
▪ Vitalisme: Vitalisme berasal dari kata Latin vita artinya kehidupan. Menurut aliran ini, perbuatan manusia
mengacu kepada kehidupan sebagai kebaikan tertinggi. Perbuatan baik adalah perbuatan yang menambah daya
hidup, sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang mengurangi bahkan merusak daya hidup. . Pelopor
ajaran ini antara lain adalah Albert Schweizer yang hidup pada abad ke-20.

23
▪ Gessingnungsethisme:Aliran ini diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog, Musik, Medis,
Filsuf dan Etika. Yang terpenting menurut ajaran ini adalah penghormatan akan kehidupan", yaitu sedapat
mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik.
▪ Liberalisme: Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara
umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para
individu. Faham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
▪ Individualisme: merupakan satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang
menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri.
▪ Kapitalisme: sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik
swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal bisa melakukan usahanya
untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan
intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk
kepentingan-kepentingan pribadi.

24
▪ Sosialisme: aliran yang masing-masing hendak mewujudkan masyarakat yang berdasarkan hak milik bersama
terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi diselenggarakan oleh orang-orang atau
lembaga perorangan atau swasta yang hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan
masyarakat
▪ Marxisme: Ajaran Marxisme ini didasarkan atas Dialectical Materialisme, yaitu segala sesuatu yang ada
dikuasai oleh keadaan material, dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektika
▪ Komunisme: Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat
pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu.
▪ Sekularisme: doktrin yang menolak campur tangan nilai-nilai keagamaan dalam urusan manusia, singkatnya
urusan manusia harus bebas dari agama atau dengan kata lain agama tidak boleh meng intervensi urusan
manusia. Segala tata-cara kehidupan antar manusia adalah menjadi hak manusia untuk mengaturnya, Tuhan
tidak boleh mengintervensinya.
▪ Pluralisme: Pluralisme adalah suatu faham atau pandangan hidup yang mengakui dan menerima adanya
“Kemajemukan” atau “Keanekaragaman” dalam suatu kelompok masyarakat. Kemajemukan dimaksud
misalnya dilihat dari segi agama, suku, ras, adat-istiadat, dll

25
Filsafat di Masa Transisi
Runtuhnya Tatanan Tradisional: Eropa pada akhir abad Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknik Modern: Mesin tidak lagi
digerakkan oleh manusia atau hewan, tapi menggunakan
pertengahan berhasil menciptakan sebuah tatanan sosial dankultural
yang terstruktur kendati harus melewati pelbagai kesulitan kekuatan mekanik atau tenaga uap. Mesin-mesin otomatik pun
mulai diciptakan. Pengetahuan tentang tubuh dan peredaran
danketegangan. Tatanan tersebut berpijak pada Allah sebagai titik
darah manusia semakin berkembang. Dengan demikian hidup
tumpuan terakhir.Namun sejalan dengan berakhirnya era abad
manusia dan makhluk-makhluk lainnya dapat diinterpretasi
pertengahan berakhir pula pandangan monolitis tersebut. Kesatuansecara mekanis. Penemuan teropong membawa perkembangan
kerajaan, gereja dan masyarakat feodal hirarkis pun takdapat pengetahuan baru dalam bidang astronomi.
dipertahankan lagi. Keyakinan akan Ideologi Kemajuan: Perkembangan baru ini
menumbuhkan kesadaran dalam diri manusia untuk menata
Penekanan pada Individu: Individualitas, Kepastian dan
sejarahnya sendiri dan mengarahkan tatapan ke masa depan yang
Kebebasan: Munculnya perkembangan baru dengan penekanan pada lebih baik sejalan dengan harapan akan munculnya penemuan
individu dan kebebasannya. Itulah inti dari renaissance di mana dan kreativitas baru dalam bidang teknologi.
manusia berhadapan dengan Alam dan secara bebas melakukan
penelitian atas hukum-hukum alam guna menguasainya.

26
Menuju Filsafat Post Modern

▪ Pergantian Abad: Awal, Hubungan, Peralihan dan Mulai Baru: Perkembangan filsafat abad ke-20.
Perkembangan ilmu pengetahuan telah meletakkan basis bagi munculnya eksistensialisme, marxisme,
pragmatisme, kritik kebudayaan radikal, analisa bahasa logis, psikoanalisa dan diskursus yang intensif
dengan teori-teori fisika serta ilmu alam kontemporer. Di samping perkembangan baru ini, filsafat
akademis yang diajarkan di universitas universitas Eropa tetap diwarnai oleh pandangan modern klasik
seperti misalnya neokantianisme.

27
Filsafat Post Modern
Postmodernisme adalah faham yang berkembang setelah era modern dengan modernisme-nya. Postmodernisme bukanlah faham
tunggal sebuat teori, namun justru menghargai teori-teori yang bertebaran dan sulit dicari titik temu yang tunggal. Bagi David
Graffin, Postmodernisme adalah koreksi beberapa aspek dari moderinisme. Lalu bagi Giddens, itu adalah bentuk modernisme yang
sudah sadar diri dan menjadi bijak. Yang terakhir, bagi Habermas, merupakan satu tahap dari modernisme yang belum selesai.
LAHIRNYA POST-MODERNISME
Munculnya postmodernisme tidak dapat dilepaskan dari modernisme itu sendiri. Kata modernisme mengandung makna serba
maju, gemerlap, dan progresif. Modernisme selalu menjanjikan pada kita untuk membawa pada perubahan ke dunia yang lebih
mapan di mana semua kebutuhan akan dapat terpenuhi.
CIRI-CIRI PEMIKIRAN POST-MODERNISME
Ciri postmodernisme adalah berwatak relativisme,artinya pemikiran postmodernisme dalam hal realitas budaya (nilai-nilai,
kepercayaan, dan lainnya) tergambar dalam teori-teori yang dikembangkan oleh disiplin ilmu antropologi.

28
Filsafat Post Modern

TEORI-TEORI SOSIAL POST MODERNISME


▪ Teori Sosial Postmodern Moderat.Teori ini yang menyatakan bahwa ada keterputusan antara modernisme dengan
postmodernisme
▪ Teori Sosial Postmodern Ekstrem, teori ini menyatakan bahwa masyarakat moden telah digantikan oleh masyarakat
postmodern. Menurutnya objek konsumsi merupakan “sesuatu yang diorganisir oleh tatanan produksi” atau “perluasan
kekuatan produktif yang diorganisir.
▪ Posisi Teoritis; teori ini bepandangan bahwa perbedaan pandangan antara modernisme dan postmodernisme bukan
lagi dijadikan sebuah perdebatan, akan tetapai bagaimana keduanya bisa saling bergandengan dan saling melengkapi

29
Kelebihan dan Kelemahan Filsafat Post Modern

Kelebihan:
▪ Kelebihan postmodernisme antara lain bahwa perspektif postmodernisme dapat membuat kita peka terhadap
kemungkinan bahwa wacana besar positif, prinsip-prinsip etika positif, dapat diputar dan dipakai untuk menindas
manusia. Martabat manusia harus dijunjung tinggi, seperti kebebasan adalah nilai tinggi, tetapi bisa saja terjadi bahwa
nama kebebasan sekelompok orang mau ditiadakan.
Kelemahan:
▪ postmodernisme yang sangat semangat mempromosikan narasi-narasi kecil, ternyata buta terhadap kenyataan bahwa
banyak juga narasi kecil yang mengandung banyak kebusukan.
▪ postmodernisme tidak membedakan antara ideologi, di satu pihak dan prinsip-prinsip universal etika terbuka, di pihak
lain
▪ Postmodernisme menuntut untuk menyingkirkan cerita-cerita besar demi cerita kecil atau lokal.

30
FILSAFAT SAINS DAN KEHANCURAN PERADABAN

▪ Pada tahun 1880-an Nietzsche telah menyatakan bahwa budaya Barat telah berada di pinggir jurang kehancuran karena
terlalu mendewakan rasio dan tahun 1990-an Capra menyatakan bahwa budaya Barat telah hancur juga karena terlalu
mendewakan rasio. Pendewaan ini mengakibatkan adanya kecenderungan untuk menyisihkan seluruh nilai dan norma
yang berdasarkan agama dalam memandang kenyataan kehidupan. Dari analisis filsafat dan sejarah kebudayaan kita
mengetahui bahwa budaya Barat disusun dengan menggunakan hanya satu paradigma, yaitu paradigma sains (scientific
paradigm). Kesalahan terjadi karena paradigma itu tidak melihat alam dan kehidupan ini secara utuh menyeluruh
(wholeness), paradigma itu hanya melihat alam ini pada bagian yang empiriknya saja.

31
FILSAFAT KONTEMPORER

▪ Kontemporer adalah zaman pada saat suatu masalah muncul dan kemudian mendapat jawabannya. Hegel mengatakan
bahwa tiap filsafat adalah zamannya yang tersimpul dalam buah pikiran atau pandangan filsafat. Filsafat Barat
Kontemporer berarti berkaitan dengan isu-isu kekinian yang mendasar yang dicarikan jawabannya oleh para filsuf. di
abad kontemporer dikenal dengan istilah paradigma logosentris, di mana wacana menjadi sudut pandang tersendiri
dalam pengembangan filsafat. filsafat mengangkat agendanya sendiri. Ia bukan ilmu pembantu. Ia dimajukan oleh orang-
orang yang tertarik untuk berpikir, yang ingin mengerti, memahami, menangkap sesuatu yang tidak terletak di tengah
jalan orang banyak.
Dampak Negatif Filsafat Kontemporer
▪ Terjadinya perubahan paradigma ini dijelaskan oleh John M.W. Venhaar (1999) bahwa perubahan kultural yang sedang
terwujud akhir-akhir ini, perubahan yang sering disebut purna-modern, meliputi persoalan-persoalan:
▪ (1) anti-humanisme, (2) dekonstruksi dan (3) fragmentasi identitas. Ketiga unsur ini memuat tentang berbagai problem
yang berhubungan dengan fungsi sosial cendekiawan dan pentingnya paradigma kultural, terutama dalam karya
intelektual untuk memahami identitas manusia

32

Anda mungkin juga menyukai