Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Nurjamilah

NPM : 22210030

Mata Kuliah : Filsafat Umun

Prodi : Pendidikan Agama Islam

FILSAFAT PADA ABAD PERTENGAHAN

Sebagaimana kita ketahui, pada abad yunani kuno kekuatan akal mendominasi dalm
berfikirnya para kaum sofis. Namun setelah masa itu berlalu, kekuatan tibalah pada abad
pertengahan yang merupakan pembalasan terhadap dominasi akal yang hampir seratus persen
berkuasa dalam pemikiran pada zaman yunani sebelumnya terutama pada zaman sofis.
Beberapa tokoh filosof yang paling terkenal pada abad pertengahan adalah sebagai berikut:

1. Zaman Patristi

Istilah patristik berasal dari kata latin ”patres” yang berarti bapak dalam lingkungan
gereja. Bapak yang mengacu pada pujangga Kristen melalui peletakan dasar intelektual untuk
agama Kristen. Para filosof pada zaman ini diantaranya Yustinus Marktyir, Clemens (150-215
M), dan origenes (185-254 M). Marktyir adalah pemikir yang sejak semula telah mempelajari
berbagai sistem filsafat dan ketika masuk agama kristen ia menyebut dirinya sebagai filosof.

Zaman keemasan patristick meliputi yunani maupun latin yang muncul pada masa yang
kurang lebih sama di yunani. Zaman keemasan terbangun setelah caesar constantinus agung
mengeluarkan ”edik milano” yang melindungi warganya dan untuk menganut agama kristen.
Pada abad ke-8 zaman keemasan patristick yunani berakhir dengan Johannes Damascenus.

2. Tokoh-tokoh Patristik dan Pemikirannya

a. Justinus Martir, berpendapat bahwa filsafat yang digabung ide-ide keagamaan akan
menguntungkan, esensi dari pengetahuan ialah pemahaman tentang tuhan. Semakin banyak
kita memikirkan tuhan akan semakin banyak pula kemampuan intelektualnya. Lebih lanjut ia
juga mengatakan bahwa agama kristen lahir lebih dulu daripada filsafat yunani, agama kristen
lebih bermutu dibanding filsafat yunani.

b. Menurut klemens, tuhan itu diluar kategori ruang dan waktu, jadi tuhan itu transendens. Ia
menyatakan bahwa hubungan manusia dengan tuhan dicapai melalui logos itu. Karena dari
logos manusia dapat mengenal tuhannya, melihat kekuasaannya, klemens memberi batasan
terhadap ajaran kristen untuk mempertahankan diri dari otoritas kristen. Filsafat yunani dapat
digunakan untuk membela iman kristen dan memikirkan secara mendalam.
c. Menurut Origenes, alam semesta ini abadi. Menurut injil, alam semesta ini diciptakan akan
hancur. Dunia ini merupakan pertarungan antara kekuatan baik dan kekuatan jahat, kehidupan
manusia adalah laga yang tidak henti-hentinya. Kejahatan memang diperlukan oleh tuhan untuk
menunjukkan kepada manusia mana yang baik dan mana yang buruk, jadi menyempurnakan
alam. Akan tetapi pendapat ini tidak boleh disalah gunakan lanjutnya.

d. Tertullianus, mengatakan bahwa dibanding cahaya kristen, maka segala yang dikatakan oleh
para filsof yunani dianggap tidak penting. Menurutnya, tuhan adalah pemegang kekuasaan dan
peraturan. Kepatuhan terhadap tuhan merupakan kewajiban. Bila menentang tuhan, kita akan
masuk neraka dan benar-benar ada. Selain itu ia juga merupakan orang yang pertama kali
mengenalkan trinitas (tuhan bapak, anak dan roh kudus). Ia menolak bahwa uskup dapat
mengampuni segala dosa, ada beberapa dosa yang hanya dapat diampuni oleh tuhannya yaitu,
zina, membunuh, murtad dan lain-lain.

e. Agustinus, pandangan Agustinus tentang tuhan bahwa terpisah dari tuhan tidak ada realitas,
karena esensi hanyalah milik tuhan, jadi hanya tuhan yang memilikinya. Hakikat yang
sebenarnya adalah sebab awal. Hanya tuhanlah yang merupakan sebab awal. Ia yakin bahwa
pemikiran dapat mengenal kebenaran, karena itulah ia menolak skeptisme. ajaran Agustinus
berpusat pada dua pool: Tuhan dan manusia. Akan tetapi dapat dikatakan bahwa semua
ajarannya berpusat pada tuhan.1

Agustinus mempunyai tempat tersendiri dalam sejarah filsafat, agustinus telah


meletakkan dasar-dasar bagi pemikiran abad pertengahan yang mengadopsi pemikiran
platinus. Agustinus menggantikan akal dengan iman, potensi manusia yang diakui pada zaman
yunani diganti dengan kuasa Allah. Ia mengatakan bahwa kita tidak perlu dipimpin oleh
pendapat bahwa kebenaran itu relatif. Kebenaran itu mutlak yaitu ajaran agama. Ciri khas
filsafat pada abad pertengahan pada rumusan terkenal yang dikemukakan oleh Saint Ancelmus,
yaitu credo ute intelligent (yang berarti lebih dan setelah itu mengerti). Sifat ini berlawanan
dengan dengan sifat filsafat rasional. Dalam filsafat rasional, pengertian itulah yang
didahulukan, setelah dimengerti barulah mungkin diterima dan kalau mau diimani.

Sains, filsafat dan iman sebenarnya merupakan keseluruhan pengetahuan manusia. Akan
tetapi, pembatasan daerah kerjanya masing-masing harus jelas. Sains bekerja pada objek-objek
sensai, filsafat pada objek-objek logis sedangkan iman bekerja pada daerah-daerah abstrak
supralogis.2 Singkatnya bahwa pemikiran Agustinus penting bagi manusia modern.

1
Suhar AM, Filsafat Umum, (Jakarta: Gunung Persada Press Jakarta, 2009). Hal 200

2
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009)
3. Zaman Awal Skolastik

Sutardjo Wiramiharjo mengatakan bahwa zaman ini berhubungan dengan terjadinya


perpindahan penduduk yaitu perpindahan bangsa Hun dari Asia Eropa sehingga bangsa Jerman
pindah melewati perbatasan kekaisaran romawi yang secara politik sudah mengalami
kemerosotan karena situasi yang ricuh, tidak banyak pemikir filsafat yang patut ditampilkan
pada masa ini. Namun ada beberapa tokoh dan situasi penting dalam memahami filsafat ini
diantaranya ialah:

a. Ahli fikir Boethius (480-504) dalam usianya yang ke 44 tahun beliau mendapat hukuman mati
dengan tuduhan berkomplot. Boethius adalah seorang guru logika pada abad pertengahan dan
mengarang beberapa praktek teologi yang dipelajari sepanjang abat pertengahan.

b. Kaisar karel agung yang memerintah pada awal abad ke-19 yang telah berhasil mencapai
stabilitas politik yang besar sehingga menyebabkan perkembangan pemikiran cultural berjalan
positif. Pendidikan yang dibangun terdiri dari 3 jenis yaitu pendidikan yang di gabungkan
dengan biara, pendidikan yang ditanggung keuskupan dan pendidikan raja atau kerabat
kerajaan.

c. Beberapa nama penting lainnya seperti Johannes Scouns Eriugena, Ansalmus dan Abelardus.
Eruigena ia berjasa dalam menerjemahkan karya Psaudah Dionysios kedalam bahasa latin
sehingga menjadi referensi bagi dunia pemikiran abad-abad selanjutnya (810-877). Ansalmus
(1033-1109) memimpin biara Dinormandi, Prancus dan Uskup Agung di Canterbury inggris.
Abelardus (1079-1142) sangat berjasa ia memberikan sumbangan terhadap penyelesaian
masalah yang ramai di bicarakan dalam kalangan skolastik yaitu masalah universal menyangkut
konsep-konsep yang menentukan kodrat dan kedudukan konsep-konsep tersebut.

d. Cara mengajar yang terdiri dari dua jenis yaitu: Pertama, cara kuliah (lectio) yang diberikan
oleh seorang maha guru. Kedua, diskusi yang dipimpin seorang maha guru.

Suatu topic dibahas secara sitemis dengan menampung semua argument pro dan kontra.

4. Zaman Keemasan Skolastik

Terjadi abad ke -13 sama dengan abad pertengahan. Pada abad ini filsafat dipelajari dalam
lingkungan dengan teologi, akan tetapi tidak berarti bahwa wacana filsafat hilang. Pada abad ini
dibangun sintesis filosofis yang penting sintesisnya berkaitan dengan 3 hal. Pertama, di
dirikannya universitas-universitas pada tahun 1200. Kedua, dibentuknya beberapa ordo baru,
Ketiga, ditemukan dan digunakannya sejumlah karya filsafat yang sebelumnya tidak dikenal. 3
3
Atang Abdul Hakim, Filsafat Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2008)
5. Zaman Akhir Skolastik

Perkembangan skolastik yang paling memuncak dicapai pada pertengahan kedua abad
ke-13 dan perempat abad ke-14. Pada abad ke-14 itu makin lama timbullah rasa jemu terhadap
segala macam filsafat yang konstruktip. Sebab orang-orang yang setia kepada pemikiran yang
membangun menampakkan gejala pembekuan. Timbullah dua kelompok pemikir yaitu, aliran
Thomisme dan Scotisme. Disamping itu masih terdapat pula kelompok-kelompok lain yang lebih
lemah yaitu, aliran yang mengikuti Agustinus dan Albertus Agung. 4

6. Zaman Akhir Abad Pertengahan

Pada akhir abad ke-14 terjadi sikap kritis atas berbagai usaha pemikiran yang
menintesiskan pemikiran filsafat dan teologi yang semakin menyimpang dari pendapat
Aristoteles. Yang berjasa pada abad ke-14 dalam mempersiapkan ilmu pengetahuan alam
modern ialah Johannes Buridanin (1298-1359) di Parisian, Thomas Bradwardine (1300-1349) di
oxford.

Filsafat pada abad pertengahan diawali oleh Boethius diakhiri oleh Nicolaus Cusonus
(1401-1464). Sejarah keilmuan lebih berkembang mulai abad ke-14 dan 15 melalui ekspedisi-
ekspedisi besar, seperti ekspedisi Vasco da Gama ke India Timur sedangkan kapten kepalanya
yaitu Abdul Majid (arab) dan ekspedisi Christopher Colombus (1451-1506 M) ke India Barat.
Penemuan mesin cetak pada ke-15 M oleh Johan Gutenberg (1400-1468 M) menjadi titik balik
yang paling penting.

Tokoh-tokoh yang penting dalam kemajuan ilmu ialah: Francis Bacon, Descates, Newton,
Kepler, Nicolaus, Coparnicus, Galileo, Kavoiser, Muller, Pasteur, Koch, Darwin, Liuna Aeus,
Lamorck, Vuvier dan Dalton. Mereka adalah tokoh-tokoh yang mempercepat kemajuan ilmu.5

4
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat, (Yogyakarta: Kanisius, 1980) hal.118

5
Op cit.

Anda mungkin juga menyukai