Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Renaissance Dan Filsafat Modern

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Studi Al-Qur’an

DOSEN PENGAMPU:

Adek Tamula Anugrah M.pd.

OLEH:

1. Nanang Hidayatullah
2. Su’ada Husnaeni Maulida

INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR

FAKULTAS TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


T.A 2022/2023

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah untuk
tugas mata kuliah Studi Al-Qur’an yang berjudul “Renaissance Dan Filsafat
Modern” tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah
membantu memotivasi dan memberi masukan-masukan yang bermanfaat sehingga
Penulis dapat membuat makalah ini dengan baik. Khususnya, Penulis ucapkan
terima kasih kepada Bapak Miskhahuddin selaku dosen mata kuliah Filsafat
Umum yang telah memberi tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca
khususnya serta rekan-rekan mahasiswa pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Orang yang yang mula-mula sekali menggunakan akal secara serius adalah
orang Yunani yang bernama Thales (kira-kira tahun 624-456 SM). Orang inilah
yang digelari Bapak Filsafat. Gelar itu diberikan kepadanya karena ia mengajukan
pertanyaan yang aneh, yaitu “apakah sebenarnya bahan alam semesta ini?” ia
sendiri menjawab: “air.” Setelah itu silih bergantilah filosuf sezamannya dan
sesudahnya mengajukan jawabannya.
Kemudian muncul orang Yunani yaitu Socrates kira-kira tahun 470-399
SM, orang yang taat beragama, ia berpendapat bahwa yang benar secara obyektif
itu ada, itu dapat dipegang. Kebenaran relative memang ada juga. Ia berusaha
mengajak pemuda-pemuda Athena untuk mempercayai adanya kebenaran
obyektif, yang dapat dipegang, kemudian mengajak pemuda-pemuda itu untuk
kembali meyakini agama mereka. Penemuan yang terpenting Socrates adalah
definisi atau pengertian umum. Ia berhasil menginsafkan pemuda athena ketika itu
bahwa ada kebenaran yang umum dan dapat dipegang, dan agamapun mesti
dianut kembali. Akan tetapi hasil ini harus ditebusnya dengan hukuman mati
untuk dirinya dengan minum racun, melaksanakan keputusan pen gadilan Athena.
Usahanya ini diteruskan oleh Plato.
Setelah peristiwa itu, pemikiran manusia memasuki suatu priode yang
panjang sekali, kira-kira 1500 tahun. Periode inilah yang disebut abad
pertengahan. Pada dasarnya filsafat pada periode ini dipengaruhi oleh Kristen.
Selama periode yang panjang ini, filsafat boleh dikatakan tidak banyak
menghasilkan penemuan. Pemikiran seperti direm. Yang mengeremnya adalah
orang-orang Kristen atas nama agama Kristen. Akal dikekang dan dikungkung
secara keterlaluan oleh agama Kristen. Periode ini sering disebut periode
skolastik, filsafatnya disebit fiolsafat skolastisisme.
B. Rumusan Masalah
Adapun dalam tugas ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya:
1. Bagaimana awal perkembangan filsafat modern?
2. Apa pengertian Humanisme dan Renaissance?
3. Apa latar belakang lahirnya Humanisme dan Renaissance?
4. Siapa tokoh-tokoh gerakan tersebut?

C. Tujuan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai sarana untuk menambah
ilmu pengetahuan yang telah kita miliki terutama tentang ilmu filsafat mengenai
renaissance dan humanisme awal perkembangan filsafat modern.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal Perkembangan Filsafat Modern


Berbicara tentang kelahiran dan perkembangan filsafat pada awal
kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan
yang munculnya pada masa peradaban kuno (masa Yunani) pada tahun 2000
sebelum masehi Babylon yang hidup di lembah sungai Nil (Mesir) dan sungai
Efrat, telah mengenal alat pengukur berat, table bilangan berpangkat, table
perkalian dengan menggunakan sepuluh jari. Piramida yang merupakan salah satu
keajaiban dunia itu, yang ternyata pembuatannya menggunakan geometri dan
matematika, menunjukkan cara berpikirnya yang sudah tinggi. Selain itu
merekapun sudah dapat mengadakan pengamatan benda-benda langit,baik
bintang,bulan,matahari,sehingga dapat meramalkan gerhana bulan maupun
gerhana matahari. Ternyata ilmu yang mereka pakai dewasa ini disebut astronomi.
Di India dan Cina pada waktu itu telah ditemukan cara pembuatan kertas dan
kompas (sebagai petunjuk arah).
Batas jelas mengenai kapan dimulainya penghabisan abad pertengahan
sulit ditentukan. Yang dapat ditentukan ialah bahwa abad pertengahan itu telah
selesai tatkala datangnya zaman Renaisssance yang meliputi kurun waktu abad
ke-15 dan ke-16 (bertens: 44). Abad pertengahan adalah abad ketika alam pikiran
dikungkung oleh gereja. Dalam keadaan seperti itu kebebasan pemikiran amat
sangat terbatas, perkembangan sains sulit terjadi, juga perkembangan filsafat,
bahkan dikatakan manusia tidak mampu menemukan dirinya sendiri. Oleh karena
itu, orang mulai mencari alternative. Di dalam perenungan mencari alternative itu
orang teringat pada suatu zaman ketika peradaban begitu bebas, pemikiran tidak
dikungkung, sains maju, yaitu zaman dan peradaban Yunani kuno. Usaha ini
sebenarnya telah dimulai didalam karya orang-orang Italia di dalam kesusastraan,
misalnya pada Petrarce (1304-1374) dan Boccaccio (1313-1375).
B. Kemunculan Humanisme dan Renaissance
1. Humanisme
Lalande, menyebutkan pengertian humanisme sebagai pandangan yang
menyoroti manusia menurut aspek-aspek yang lebih tinggi (seni, ilmu
pengetahuan, moral, dan agama) yang bertentangan dengan aspek-aspek yang
lebih rendah dari manusia.
Humanisme menurut Ali Syaryati (1992:39), berkaitan dengan eksistensi
manusia, bagian dari aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan pokok dari
segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia. Aliran ini memandang bahwa
manusia adalah makhluk mulia yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan
untuk memperbaiki spesiesnya.
Secara umum, humanisme berarti martabat (dignity) dan nilai (value) dari
setiap manusia, dan semua upaya untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan
alamiahnya secara penuh. Kemuliaan manusia sendiri terletak dalam
kebebasannya untuk menentukan pilihan sendiri dan dalam posisinya sebagai
penguasa atas alam. Gagasan ini mendorong munculnya sikap pemujaan tindakan
terbatas pada kecerdasan dan kemampuan individu dalam segala hal Saat ini,
konsep humanism tidak lagi dihubungkan dengan orang-orang Eropa, yakni
dengan kebudayaan Romawi dan Yunani Kuno. Humanisme berkembang menjadi
gerakan lintas budaya dan universal, dalam artiberbagai sikap dan kualitas etis
dari lembaga-lembaga politik yang bertujuan membentengi martabat manusia.
Mengingat semua agama menyatakan bahwa atas dakwahnya memberi
petunjuk kepada manusia menuju kebahagiaan abadi, tidak bisa tidak, ia memilh
filsafat tersendiri tentang manusia. Serba musthil berbicara tentang kebahagiaan
manusia, sepanjang belum dijelaskan terlebih dahulu makna yang definitif tentang
manusia.Dengan demikian, semua agama dimulai dengan filsafat pembentukan
dan perekayasaan manusia. Berdasarkan hal itu, sejalan dengan pandangan
berbagai aliran pemikiran tentang manusia yang berkembang dewasa ini, yang
menganggap manusia sebagai jati diri atau sejenis itu, dan itu diklaim sesuai
dengan pandangan aliran masing-masing.
Pemikiran filsafat dapat diupayakan lebih bersifat praktis, karena semakin
pesatnya orang mngunakan metode induksi/eksperimental dalam berbagai
penelitian ilmiyah, akibatnya perkembangan pemikiran filsafat mulai tertinggal
oleh perkembangan ilmu-ilmu alam kodrat (natural sciences). Rene Descartes
(1596-1650) sebagai bapak filsafat modern yang berhasil melahrkan sebuah
konsep dari perpaduan antara metode ilmu alam denganilmu filsafat.
Upaya ini dimaksudkan agar kebenaran dan kenyataan filsafat juga sebagai
jelas dan terang. Pada abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah
kepada filsafat ilmu pengetahuan, dimana pemikiran filsafat diisi dengan upaya
manusia, bagaimana cara sarana apa yang dipakai untuk mencari kebenaran dan
kenyataan.
2. Renaissance
Renaissance secara etimologi berasal dari bahasa Perancis yaitu
renaissance yang merupakan terjemahan dari kata Italia rinascimento, maksudnya
kelahiran kembali. Secara bebas kata Renaissance dapat diartikan sebagai masa
peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang ditandai dengan lahirnya
berbagai kreasi baru yang dilhami oleh kebudayaan Eropa klasik (Yunani dan
Rumawi) yang lebih bersifat dunia.
Ia dilahirkan di Torun, Polandia dan belajar di Universitas Cracow.
Walaupun ia tidak mengambil studi astronomi, namun ia mempunyai koleksi
buku-buku astronomi dan matematika. Ia sering disebut sebagai Founder of
Astronomy.
Ia mengembangkan teori bahwa matahari adalah pusat jagad raya dan
Bumi mempunyai dua macam gerak, yaitu: perputaran sehari-hari pada porosnya
dan perputaran tahunan mengitari matahari. Teori itu
disebutHeliocentric menggeser teori Ptolemaic. Ini adalah perkembangan besar,
tetapi yang lebih penting adalah metode yang dipakai Copernicus, yaitu metode
mencakup penelitian terhadap benda-benda langit dan kalkulasi matematik dari
pergerakan benda-benda tersebut.

C. Latar Belakang Lahirnya Humanisme dan Renaissance


Humanisme dan renaissance adalah dua gerakan yang tidak bisa
dipisahkan, dan mempunyai keterkaitan yang erat. Humanisme bertujuan untuk
menggebrak kebekuan gereja yang memasung kebebasan, kretifitas dan nalar
manusia, sedangkan renaissance adalah pendobrakan manusia untuk setia dan
konstan dengan jati dirinya, dengan kata lain manusia mulai memiliki kesadaran-
kesadran baru yang mengedepankan nilai dan keluhuran manusia.
Demikian beberapa uraian tentang sejarah kelahiran filsafat secara umum.
Dengan adanya ragam variasi model pemikiran filsafat tersebut di maksudkan
akan menciptakan suasana pikir generasi mendatang untuk lebih kritis. Terpacu
dan terinspirasi untuk mengimplementasikan pemikiran filsafatyang kontekstual
dengan perubahan zaman dimana ia tinggal. Karena hakikatnya berfikir secara
mendalam sampai hakikat, atau berpikir secara global, menyeluruh, atau berpikir
yang dilihat dari berbagai sudut pandang ilmu pengetahuan. Berfikir yang
demikian ini sebagai upaya untuk dapat berpikir secara tepat dan benar serta dapat
dipertanggung jawabkan.Dengan memahami konsep yang mendasari sejarah
kelahiran masing-masing pemikiran filsafat, diharapkan dapat menjadikannya
sebagai pandangan hidup, sebagai penjelmaan manusia secara total dan sentral
sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk modoalisme (manusia secara
kodrat terdiri dari jiwa dan raga).
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian di atas adalah sebagai berikut:
1. Humanisme adalah martabat dan nilai dari setiap manusia, dan semua upaya
untuk menimgkatkan kemampuan-kemampuan alamiahnya secara penuh.
2. Gerakan humanisme adalah gerakan yang merupakan manifestasi dari perlawanan
dan protes para cendekiawan Italia terhadap pemerintahan dictatorial para elit
gereja, yang memasung kebebasan, kreatifitas dan nalar manusia.
3. Kemunculan humanisme adalah untuk mengembalikan semangat dan kebebasan
manusia dalam berkreasi seperti yang pernah terjadi pada masa Yunani dan
Rumawi kuno
4. Renaissance adalah lahirnya kembali orang Eropa untuk mempelajari ilmu
pengetahuan Yunani dan Rumawi kuno yang ilmiah. Sebelum renaissance bangsa
Eropa mengalami jaman kegelapan. Dalam jaman ini, gereja berkuasa mutlak,
ajaran gereja menjadi sesuatu yang tidak boleh dibantah. Dalam
perkembangannya mulai muncul gerakan yang mencoba melepaskan dari ikatan
tersebut, yang disebut gerakan renaissance. Dalam jaman itu pula, pemikiran-
pemikiran ilmiah tenggelam oleh dogma-dogma gereja.
5. Gerakan renaissance adalah merupakan masa peralihan dari filsafat skolastik abad
pertengahan dengan filsafat modern.Yang melatar belakangi lahirnya renaissance
adalah adanya penindasan gereja, juga adanya perang salib, yang memberi
peluang kepada ilmuan, seniman, kaum humanis untuk mendobrak tradisi lama
dan mengembalikan kejayaan eropa pada jaman Romawi dan Yunani kuno.
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Asmoro. Filsafat Umum. Cet. V; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,


2003.
Imron, S.Ag.,M.A. Filsafat Umum. Palembang: Noer Fikri, 2013.
Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir. Filsafat Ilmu. Cet.VII. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008.
Q-Anees Bambang, A. Hambali. Filsafat Umum. Jakarta: Prenada Media, 2003.

Anda mungkin juga menyukai