Anda di halaman 1dari 24

FILSAFAT ABAD MODERN

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Filsafat Barat

Oleh:
ZAINAL ABIDIN
02040221005

Dosen Pengampu
Drs. Loekisno Choiril Warsito, M.Ag
NIP: 196303271993031004

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021
Pendahuluan
Filsafat dan ilmu pengetahuan merupakan suatu pasangan yang kelihatannya kurang
seimbang. Filsafat merumuskan pertanyaan, Ilmu pengetahuan memberi jawaban. Ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesat, filsafat kelihatannya tidak pernah maju. Di lain pihak,
sejarah suatu Ilmu tertentu kurang penting bagi kita sekarang, karena jawaban-jawaban dari
dahulu sering kali sudah dikoreksi, sedangkan pertanyan-pertanyaan dari sejarah filsafat masih
tetap aktual bagi manusia masa kini.
Pendapat-pendapat masa lampau tentang “pertanyaan-pertanyaan terakhir”, pertanyaan
yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan, tidak lebih baik daripada pendapt-pendapat
yang dikemukakan sekarang. Sejarah folsafat seakan-seakan merupakan suatu diskusi kontinu
mengenai pertanyaan-pertanyaan manusia dan dalam diskusi ini rentetab pendapat dari jaman
dan sudut dunia sama berharganya.1
Perkembangan filsafat modern masa ranaissance dianggap menjadi momentum
tumbuhnya peradaban manusia modern berpangkal pada kajian filsafat rasionalisme dan
filsafat emperisme dalam menemukan konklusi kebenaran pengetahuan dan membebaskan
pengetahuan dari “karangkeng teologis” abad pertengahan yang dianggap “masa kelam
pengetahuan” yang cenderung menghambat manusia dalam menemukan pengetahuan melalui
jalan filsafat.
Dalam hal ini, repsosisi pengetahuan dalam filasafat aliran rasionalisme menekankan
tentang usaha manusia untuk memberi kemandirian kepada akal sebagaimana yang telah
dirintis oleh para pemikir renaisans. Sekaligus menjadil era dimulainya pemikiran-pemikiran
kefilsafatan dalam artian yang sebenarnya. Bahkan diyakini bahwa dengan kemampuan akal
segala macam persoalan dapat dijelaskan, semua permasalahan dapat dipahami dan dipecahkan
termasuk seluruh masalah kemanusiaan. Sedangkan filsafat aliran empirisme merupakan
doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan.
Bahkan doktrin filsafat aliran empirisme merupakan lawan doktrin rasionalisme dalam
kerangka kefilsafatan manusia.2
Ditinjau dari sudut sejarah, filsafat Barat memiliki empat periodisasi. Periodisasi ini
didasarkan atas corak pemikiran yang dominan pada waktu itu. Pertama, adalah zaman Yunani
Kuno, ciri yang menonjol dari filsafat Yunani kuno adalah ditujukannya perhatian terutama
pada pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan asal mula (arche)
yang merupakan unsur awal terjadinya gejala-gejala. Para filosof pada masa ini
mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya, sehingga ciri pemikiran filsafat pada
zaman ini disebut kosmosentris. Kedua, adalah zaman Abad Pertengahan, ciri pemikiran
filsafat pada zaman ini di sebut teosentris. Para filosof pada masa ini memakai pemikiran
filsafat untuk memperkuat dogma-dogma agama Kristiani, akibatnya perkembangan alam
pemikiran Eropa pada abad pertengahan sangat terkendala oleh keharusan untuk disesuaikan
dengan ajaran agama, sehingga pemikiran filsafat terlalu seragam bahkan dipandang seakan-
akan tidak penting bagi sejarah pemikiran filsafat sebenarnya. Ketiga, adalah zaman Abad

1
Harry Hamersma, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern (Jakarta: Gramedia, 1984), 1.
2
Musakkir, “Filsafat Modern Dan Perkembangannya (Renaissance: Rasionalisme Dan Emperisme)” Tajdid:
Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan, Vol. 5 No. 1 (April 2021), 1.
Modern, para filosof zaman ini menjadikan manusia sebagai pusat analisis filsafat, maka corak
filsafat zaman ini lazim disebut antroposentris.
Filsafat Barat modern memiliki corak yang berbeda dengan filsafat Abad Pertengahan.
Letak perbedaan itu terutama pada otoritas kekuasaan politik dan ilmu pengetahuan. Jika pada
Abad Pertengahan otoritas kekuasaan mutlak dipegang oleh Gereja dengan dogma-dogmanya,
maka pada zaman Modern otoritas kekuasaan itu terletak pada kemampuan akal manusia itu
sendiri. Manusia pada zaman modern tidak mau diikat oleh kekuasaan manapun, kecuali oleh
kekuasaan yang ada pada dirinya sendiri yaitu akal. Kekuasaan yang mengikat itu adalah
agama dengan gerejanya serta Raja dengan kekuasaan politiknya yang bersifat absolut.
Keempat, adalah Abad Kontemporer dengan ciri pokok pemikiran logosentris, artinya teks
menjadi tema sentral diskursus filsafat.3

Perkembangan Filsafat Modern Pada Era Renaissanse dan Gerakan Humanisme

Jembatan antara abad pertengahan dan jaman modern disebut jaman renaissance atau
rebirth “kelahiran kembali” berasal dari kata Prancis yang merupakan terjemahan kata Italia
rinascimento) Dalam jaman renaissansce periode antara 1400 – 1700 di Florence, Italia,
manusia seakan akan “lahir kembali dari tidur abad pertengahan, seluruh kebudayaan Barat
dibangunkan dari suatu keadaan statis yang berlangsung seribu tahun. Pertama-tama di Italia
dan kemudian menyebar di negara lain di Eropa. Ilmu-ilmu, sastra, seni dan hidup sosial tiba-
tiba memperlihatkan suatu perkembangan baru. Manusia mulai berpikir secara baru, antara lain
mengenai dirinya sendiri. Manusia menganggap dirinya sendiri tidak lagi sebagai viator mundi
atau orang yang berziarah di muka bumi ini, melainkan sebagai faber mundi atau orang yang
menciptakan dunianya. Manusia sendiri mulai dianggap sebagai pusat kenyataan. Itu kelihatan
dengan bagus dalam karya-karya para seniman-seniman jaman renaissance Seperti Donatello,
Botticelli, Migelangelo, Raphael dan Lenoardo da Vinci. Itu juga nampak pada sastrawan-
sastrawan seperti Dante, Perarca dan Boccaccio.4

Abad pertengahan adalah abad ketika alam pikiran dikungkung oleh Gereja. Dalam
keadaan seperti itu kebebasan pemikiran amat dibatasi, sehingga perkembangan sains sulit
terjadi, demikian pula filsafat tidak berkembang, bahkan dapat dikatakan bahwa manusia tidak
mampu menemukan dirinya sendiri. Oleh karena itu, orang mulai mencari alternatif. Dalam
perenungan mencari alternatif itulah orang teringat pada suatu zaman ketika peradaban begitu
bebas dan maju, pemikiran tidak dikungkung, sehingga sains berkembang, yaitu zaman Yunani
kuno. Pada zaman Yunani kuno tersebut orang melihat kemajuan kemanusiaan telah terjadi.
Kondisi seperti itulah yang hendak dihidupkan kembali.5

Memang warisan-warisan kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno dipelajari lagi oleh
para cendikiawan yang ada pada zaman renaissance yang disebut dengan “kaum humanisme”.
Pandangan bahwa kebudayaan klasik merupakan puncak peradaban Barat, oleh karena itu
mereka ingin mencoba menghidupkan kembali kebudayaan klasik yang sudah lama
terkungkung oleh gereja. Pada Zaman ini manusia diangkat dari Abad pertengahan. Pada abad
tersebut manusia kurang dihargai kemanusiaannya. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran

3
Rizal Mustansyir dan Misnal Munir, Filsafat Ilmu (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 58.
4
Harry, Tokoh-Tokoh, 3.
5
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998), 109.
gereja, bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia sendiri. Humanisme menghendaki
ukurannya haruslah manusia, karena manusia mempunyai kemampuan berpikir. Bertolak dari
sini, maka humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya sendiri dan mengatur
dunia. Karena semangat humanisme tersebut, akhirnya agama Kristen semakin ditinggalkan,
sementara pengetahuan rasional dan sains berkembang pesat terpisah dari agama dan nilai-nilai
spiritual.6

Pemikiran abad pertengahan ditandai oleh kesatuan, keutuhan dan totalitas yang
koheren dan sistematis yang tampil dalam bentuk metafisika atau ontologi. Oleh pemikir abad
pertengahan kenyataan dilukiskan sebagai sebuah tatanan sistematis yang hirarkial: mulai dari
kenyataan yang tertinggi sampai yang terendah, dari yang abstrak sampai yang konkrit.
Pemikiran modern lalu dapat dipahami sebagai suatu pemborontakan terhadap alam pikir abad
pertengahan itu. Sejarah filsafat modern, lalu, bisa dilukiskan sebagai pemberontakan
intelektual terus menerus terhadap metafisika tradisional. Dari pemborontakan itu, cara berfikir
filosofis yang mendasarkan diri pada rasio menjadi otonom dari pemikiran atas dasar iman
yang dikenal sebagai “teologo” pemisahan filsafat dari teologi berlanjut pada abad ke-18 dan
19 menjadi pemisahan ilmu pengetahuan dari filsafat.7

Faktor Eksternal lahirnya Renaissance adalah hubungan antara dinasti Islam di


semenanjung Iberia dengan Prancis membuat para pendeta mendapat kesempatan belajar di
Spanyol kemudian mereka kembali ke Prancis untuk menyebarkan Ilmu pengetahuan yang
mereka peroleh, perang Salib (1100-1300 M) yang berulanng enam kali, penerjamahan ilmu-
ilmu Islam ke dalam bahasa latin selama dua abad ke 13-14, Pasca penaklukan Konstantinopel
oleh oleh Turki utsmani. Terjadi migrasi para pendeta dan sarjana ke Italia dan negara-negara
Eropa lainnya. Para sarjana tersebut menjadi pionir-pionir bagi pengembanagan ilmu di Eropa.
Pendirian berbagai lembaga ilmiah yang mengajarkan beragam ilmu.

Tiga faktor yang mempercepat perkembangan baru dalam jaman renaissance adalah
tiga penemuan baru yaitu pemakaian bubuk mesiu, seni cetak dan kompas. Penemuan mesiu
berarti titik akhir kekuasaan feodal yang dipusatkan dalam benteng-benteng feodalisme, yang
mulai sekarang tidak aman lagi. Penemuan seni cetak berarti bahwa pengetahuan tidak lagi
merupakan milik eksklusif suatu elite intelektual kecil, melainkan sekarang terbuka untuk
banyak orang. Penemuan kompas berarti bahwa navigasi mulai aman, sehingga dimungkinkan
perjalannan jauh yang membuka suatu dunia baru.8

Beberapa tokoh filsuf yang hidup pada masa renesanse antara lain Nicolaus Copernicus
(1473-1542), Niccolo Machiavelli (1467-1527), Desiderius Erasmus (1466-1536), Thomas
More, (1478-1535), Giodarno Bruno (1548-1600), Francis Bacon (1561-1626), Galileo Galilei
(1564-1642), Sir Isaac newton (1642-1727).

a. Nicolaus Copernicus (1473-1542) Polandia, seorang tokoh gereja yang ortodoks,


menemukan bahwa matahari berada dipusat jagad raya (Heliosentris), dan bahwa bumi
mempunyai dua macam gerak, yaitu: perputaran sehari-hari pada porosnya selama 24 Jam dan
perputaran tahunan mengitari matahari selama 364 hari. Akan tetapi karena takut ia dikucilkan

6
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, 110.
7
F. Budi Hardiman, Filsafat Modern: Dari Machiavelli sampai Nietzsche (Jakarta: Gramedia, 2004), 6
8
Ibid., 4.
dari gereja, maka ia menangguhkan penerbitannya. pada tahun 1543, yaitu tahun kematiannya,
penemuannya itu diterbitkan oleh temannya dengan judul De Revolutionibus.

Sebelum dia para astronom mengikuti pendapat Aristoteles yang mengatakan bahwa
bumi adalah pusat tata surya. Pandangan ini dikenal dengan geosentris yang didukung oleh
pandangan teologis yang melihat bahwa semesta diciptakan Tuhan dengan manusia sebagai
pusat ciptaanya. Pandangan Cepler sendiri berangkat dari seorang astronom Yunani yang
bernama Aristarchus (3 SM) rotasi bumi, revolusi Venus dan Merkurius yang bersama bumi
mengitari matahari. Selain astronomi yunani kuno ia juga merujuk astronom muslim terutama
membangun teorinya secara matematis seperti Nashiruddin Tusi, Ibnu Sattir dan Ibnu Battuta
dan Ibnu Rusydi (Averroes) (12 M).9

b. Niccolo Machiavelli (1467-1527) Italia , beliau menegaskas bahwa Negara jangan sampai
dikasai agama. Sebaliknya negara harus mendominasi agama, seperti yang berlangsung di
dalam kekaisaran Romawi kuno saat agama Kristen diatur oleh negara. Dia tidak ingin
mengatakan bahwa agama tidak penting, meskipum dia menganggap ajaran-ajaran moral dan
dogma agama pada dirinya tidak begitu penting, tetapi semua yang ada dalam agama, termasuk
yang tidak penting ternyata masih memiliki fungsi untuk mempersatukan agama. Agama
hanyalah salah satu pranatan dalam kehidupan bermasyarakat yang bisa difungsikan. Dalam
hal ini gagasannya mengenai agama bersifat sekuler.

Dalam bukunya Il Principe dia menyebutkan bahwa seorang penguasa tidak perlu
memperhatikan pertimbangan moral. Penguasa bisa bertindak sangat moralitas tetapi harus
berfungsi untuk maksud tertentu. Demikian juga perjanjian-perjanjian tidak perlu mutlak
dipatuhi sebab, perjanjian hanya menunda peperangan.

c. Desiderius Erasmus (1466-1536) teolog belanda, ia berpendapat bahwa peribadatan yang


hakiki berasal dari hati dan mengkritik praktek formalitas oleh institusi gereja yang berlebihan.
Agama yang sesungguhnya adalah sederhana dan langsung dan tidak dipersulit oleh
kompleksitas yang tidak perlu dan doktrin dogmatis. Baginya agama haruslah sejalan dengan
kemanusiaan, memahami keyakinan secara mudah dengan logika waras untuk mengenal dan
memuja Tuhan. Dan pemikiran Erasmus tersebut mengantarkan Reformasi Gereja dan
menghasilkan Protestan.

e. Thomas More, (1478-1535), menajukan konsep masyarakat ideal yang dibayangkannya


tanpa kepemilikan pribadi, tanpa perdagangan, atau ambisi pribadi. Apapun profesinya,
masing-masing individu masyarakatnya hanya bekerja enam jam sehari. Konsep masyarakat
yang diajukan More dinilai oleh para sejarawan sebagai inspirasi pada komunisme di era
modern.

Sir Thomas More merupakan teman dan pendukung Erasmus, integritasnya tidak
sedikitpun terkikis oleh perilaku korupsi politis sehingga ia mendapat ganjaran hukuman mati
oleh Raja Henry VIII, raja yang melantiknya menjadi ksatria. Ia menolak penunjukan diri
Henry sebagai penguasa tertinggi Gereja Inggris. Ia menyelesaikan karya tulisnya Utopia pada
tahun 1518 sebelum ia dipancung lehernya oleh Raja Henry pada tahun 1535.

9
f. Giodarno Bruno (1548-1600) pandangannya yang melawan aristoteles terdapat dalam buku
De la causa menurutnya adanya causa prima di luar semesta ini sulit diterima. Yang ada adalah
semesta tak terbatas dan dalam semesta itu bumi tidak berbeda dari planet yang lain maka sulit
dibayangkan bahwa bumi menjadi pusat semesta.

Kehidupan Giardino Bruno berakhir tragis ketika muridnya sendiri yang


melaporkannya, sehingga pada tanggal 9 Februari 1600 dia dihukum bakar di depan publik di
sebuah alun-alun Campo di Fiore di Roma. Lewat kematiannya itu Bruno seperti Sokrates yang
menjadi figur herois dalam sejarah filsafat. Kepada para penghukumnya, dia mengucapkan
kalimat yang menjadi termashur “kalian yang menghukum saya akan mengalami ketakutan
yang lebih besar daripada ketakutan yang saya alami”. Perkataannya itu tidak meleset, sebab
di kemudian hari pemikiran modern mendominasi dan menghancurkan segala sesuatu yang
berbau agama.

g. Francis Bacon (1561-1626) dia berpendapat bahwa orang Yunani terlalu terpesona dengan
masalah etis dan orang Romawi dengan soal hukum, dan orang abad pertengahan dengan
teologi. Mereka semua tidak memusatkan diri pada ilmu pengetahuan, sebab lewat ilmu
manusia betul-betul memperlihatkan kemampuan kodratinya, buku yang terkenal adalah
novum organum.

Bacon menganggap manusia sebagai ukuran bagi segalanya, dengan anggapan ini dia
tidak ingin menyangkal Allah. Melainkan menekankan bahwa manusia harus berusaha sendiri
memecahkan problem-problem hidupnya. Masalah-masalah itu tidak bisa dipecahkan dengan
agama melainkan ilmu pengetahuan. Apa yang dikagumi Bacon dalam ilmu pengetahuan
adalah observasinya yang bersifat inderawi dan melalui observasi itu kita bisa menguji
kebenaran yang diandaikan begitu saja Termasyhur Ucapannya “knowledge is power”.

h. Galileo Galilei (1564-1642) dia mengungkapkan bahwa konsep geosentris salah, yang benar
adalah pendapat Copernicus dengan konsep heliosentrisnya. Dalam De Letter ia mengajukan
pendapat bahwa ilmu pengetahuan dan teologi tidak perlu dipertentangkan, justru peran
pengetahuan harus mendukung teologi. Dalam sidang Roman Inqiusition para pemuka gereja
dan pemerintahan yang dimulai pada tahun 1616 hingga 1633 Galilei dinyatakan bersalah, dan
dihukum menjadi tahanan rumah.

Galileo Galilei sendiri membuat sebuah teleskop, setelah berkenalan dengan teleskop
buatan Hans Lipper dari Nederland. Teleskop tersebut digunakan untuk menemukan, bintang
bimasakti terdiri dari bintang-bintang yang sangat banyak. Yang masing-masing berdiri
sendiri. Juga berhasil mengamati bentuk-bentuk Venus. Penemuan Galileo ini mengguncang
Gereja, yang menuntut supaya Gelileo menarik kembali ajaran-ajaran tersebut.10

i. Sir Isaac newton (1642-1727). Filsafat yang mendasari fisika Newton adalah bahwa alam
semesta berjalan menurut sebuah prinsip hukum mekanistik. Artinya alam semesta ini berjalan
menurut hukum sebab-akibat yang bersifat pasti. Puncak pencapaian Newton adalah teori
gravitasi yang mampu menjelaskan pergerakan semua planet. Newton membuktikan bahwa
setiap saat semua planet dalam tata surya mendapat percepatan ke arah matahari.

10
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2 (Yogyakarta: Kanisius, 1980), 13.
Newton dengan Leibniz terlibat dalam persengketaan tentang siapakah yang pertama
kali menemukan matematika kalkulus. Newton mengklaim bahwa dirinyalah yang yang
menemukan pada tahun 1666 pada saat mengembangkan metode aliran fluida, tetpai tidak
dipublikasikan. Leipniz mulai menggunakan perhitungan kalkulus sejak tahun 1674 dan pada
tahun 1684 ia mempublikasikannya, Newton sendiri baru mempublikasikan matematika
kalkulus pada tahun 1704.

Untuk menghindari tuduhan sebagai penentang Tuhan, Newton menyusun Rules of Reasoning
in Philosophy (aturan logika dalam filsafat) yang berisi empat aturan. Aturang ini juga
dimaksudkan sebagai penjelasan terhadap fenomena alam yang tidak diketahui:

1. kita harus mengakui bahwa tidak ada lagi penyebab fenomena alam yang dapat dijelaskan
secara benar sekaligus lengkap untuk menjelaskan fenomena akibat yang tampak

2. oleh karena itu, untuk menghasilkan sebuah fenomena akibat yang sama sedapat mungkin
gunakan penyebab fenomena yang sama

3. kualitas sebuah benda, yang dapat naik atau turun, yang dapat dimiliki oleh semua benda
dalam sebuah eksperimen dipaki sebagai kualitas universal

4. Filsafat eksperimental adalah mencari sebuah proposisi dengan jalan induksi dari berbagai
fenomena seakurat mungkin atau sedekat mungkin dengan kebenaran mengujinya dengan
hepotesis yang berlawanan apakah dapat bertahan, mencari kemungkinan apakah dapat
ditingkatkan tingkat akurasinya atau apakah memiliki pengecualian-pengecualian.

Reposisi Pengetahuan Dalam Filsafat Aliran Rasionalisme Dan Emperisme

1. Filasafat Aliran Rasionalisme “Zaman Barok”

Periode antara sekitar tahun 1600-1700, penyelidikan manusia lebih bekisar pada
“rasio” (dari kata latin ratio, “akal budi”). Filosof-filosof dari zaman Barok adalah Rene
Descarctes (1596-1650), Barukh de Spinoza (1632-1677), dan Gottfried Leibniz (1646-
1710).11 Mencoba untuk menyusun suatu sistem filsafat dengan manusia yang sedang berpikir
dalam pusatnya. Rasionalisme berpendapat bahwa akal budi merupakan alat terpenting bagi
manusia untuk mengerti dunianya dan untuk mengatur hidupnya, ditolak oleh seorang pemikir
lain dari jaman barok yaitu Pascal. Pascal anti-rasionalitas, dan memperlihatkan bahwa unsur
“hati” sering jauh lebih penting daripada unsur “rasio”.12

a. Rene Descartes (1596-1650) dia tidak puas dengan filsafat pada zamannya, dia menganggap
filsafat kurang sistematis dan kurang suatu metode ilmiah. Metode yang cocok untuk
memperbaharu filsafat adalah “kesangsian metodis”. Sangsi akan segala hal supaya tinggal
diterima hal yang betul-betul pasti, sehingga dapat terjadi filsafat yang seperti suatu sistem
ilmu pasti, yaitu sistem berdasarkan aksioma-aksioma, dan tersusun menurut langkah-langkah
logis.

11
M. Solihin, Perkembangan Pemikiran Filsafat dari Klasik Hingga Modern (Bandung: Pustaka Setia, 2007), 29.
12
Harry, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat, 4.
Cogito ergo sum kalau saya sanksi akan segala sesuatu tinggal hal yang tidak dapat
disangkal, yaitu kesangsian sendiri pikiran ini tidak baru. Namun yang baru pada Descartes,
ialah bahwa subyek yang sedang berfikir menjadi titik pangkal untuk filsafatnya. Desacartes
berkata kalau saya ragu ragu akan segala sesuatu, saya masih mempunyai kepastian tentang
kesangsian saya. Maka: saya sedang berpikir. Dan kalau saya berpikir, saya ada. Je pense, donc
ke suis; Cogito, ergo sum, "(kalau) saya berpikir, (maka) saya ada".
Subyek sebagai pusat. Yang revolusioner dalam pikiran ini, yang kelihatan begitu
sederhana bahwa Descartes berpangkal pada dirinya sendiri. Manusia subjek pemikiran
menjadi titik tolak dan itu sama sekali baru. Sebelum Descartes kebenaran selalu berdasarkan
kekuasaan di luar manusia kekuasaan gereja, kitab suci, serta tradisi atau negara. Pada
Descartes manusia sendiri menjadi kekuasaan yang "membawa" "memikul" kenyataan.
Manusia yang berfikir merupakan pusat dunianya. Ide-ide jelas dan tegas kata Descartes saya
mempunyai kepastian tentang ide "saya berpikir maka saya ada" karena Ide ini adalah ide yang
tegas dan jelas. Dan semua hal yang saya punyai sebagai ide yang jelas dan tegas (Clare et
disticte)
Dualisme salah satu ide jelas dan tegas dari Descartes ialah bahwa memang ada tiga
substansi, Allah, pemikiran, keluasan. "Pemikiran" bidang psikologi dan jiwa, "keluasan"
bidang ilmu dan materi. Menurut Descartes tentang kesatuan jiwa dan badan merupakan
kenyataan yang terpisah, yang saling mempengaruhi melalui kelenjar kecil di bawah otak.
Filsuf Inggris Rule, mengatakan dalam pikiran Descartes manusia itu seperti suatu "hantu
dalam sebuah mesin"
Secara umum Descartes dipandang sebagai titik pangkal filsafat zaman modern
pengaruhnya sangat besar. Tidak hanya dalam filsafat juga ilmu pasti ilmu pesawat ilmu alam
dan kedokteran. Descartes memberi suatu epistemology yang sama sekali baru dan dia
membuat filsafat suatu ilmu yang berdiri sendiri. Angkat Descartes teologi zamannya yang
merupakan ahli waris sisa-sisa scholastic yang miskin dan kering mendapat dorongan baru
untuk berfikir tentang hubungan iman dan akal budi.

b. Spinoza (1632-1677) Adapun Spinoza beranggapan bahwa hanya ada satu substansi, yaitu
Tuhan. Jika Descartes membagi substansi menjadi tiga, yaitu tubuh (bodies), jiwa (mind) dan
Tuhan, maka Spinoza menyimpulkan hanya ada satu substansi. Adapun bodies dan mind bukan
substansi yang berdiri sendiri, melainkan sifat dari satu substansi yang tak terbatas. Ketika ia
ditanya,”Bagaimana membedakan atribut bodies dan mind?” Spinoza memberi jawaban
mengejutkan: ”Anda hanyalah satu bagian dari substansi kosmik (universe)”. Jika demikian,
alam semesta juga adalah Tuhan. Bagi Spinoza, Tuhan dan alam semesta adalah satu dan sama.
Ya, Spinoza percaya kepada Tuhan, tetapi Tuhan yang dimaksudkannya adalah alam semesta
ini. Tuhan Spinoza itu tidak berkemauan, tidak melakukan sesuatu, tak mempedulikan manusia
dan tak terbatas (ultimate). Inilah penjelasan logis dan dapat diketahui tentang Tuhan menurut
Spinoza.13
Spinoza mengatakan bahwa ada tiga pengetahuan yang pertama pengetahuan panca
indra, pengetahuan akal budi dan pengetahuan intuitif. Pengetahuan intuitif ini adalah
pengetahuan yang paling sempurna orang mencapai bentuk pengetahuan ini melihat segala

13
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum,137-138
sesuatu dalam perspektif keabadian. Pengetahuan ini memberi persesuaian dengan keseluruhan
sebagai hasil dari itu kebebasan dan kebahagiaan.
Kebebasan untuk berpikir dari spinoza penting untuk sejarah filsafat barat dalam tulisan
ini disajikan taksir bebas dari kitab suci untuk memperlihatkan bahwa kitab suci tidak dapat
dipakai untuk kebenaran politik konservatif. Spinoza mengemukakan tindakan seluruh
kekuasaan itu hanya untuk pemerintahan, tetapi dalam bidang berpikir dan berbicara semua
anggota masyarakat mempunyai kebebasan penuh. Semua orang bebas memberi opininya
tentang politik dan agama. Status ini mengalami banyak kritik dalam abad ke-17 ide-ide
spinoza tentang tafsir dan politik dianggap terlalu liberal.
c. Leibniz (1646-1716) Monadologi menurut spinoza hanya pada satu substansi alam atau
Allah. Descartes membedakan tiga substansi pemikiran dan keluasan. Menurut Leibniz jumlah
substansi tidak terhingga besarnya. Kenyataan terdiri dari Monade-monade "bagian-bagian"
paling kecil yang merupakan substansi-substansi.
Harmonia praestabilitia. Semua Monata diatur oleh suatu harmonia praestabilitia
harmoni yang ditetapkan sebelumnya oleh Allah. Allah telah menciptakan dunia sedemikian
rupa sehingga keaktifan semua Monade mempunyai appetitus "tujuan",
"keinginan","kehendak"dalam mereka.
Leibniz Adalah pencipta Teodise "pembenaran Allah" terhadap kejahatan. Leibniz
mencoba menerangkan bahwa kebaikan Allah tidak bertentangan dengan adanya kejahatan,
bahwa kebebasan manusia tidak bertentangan dengan kemahakuasaan Allah. Kata Leibniz dari
semua dunia yang mungkin, Allah telah menciptakan yang paling baik. Dunia ini merupakan
suatu hasil maksimal. Semua kemungkinan lain itu lebih jelek.

Dinamisme sumbangan yang paling penting kepada filsafat adalah dinamisme-nya


Leibniz. Iya berpendapat bahwa segala sesuatu pada hakekatnya merupakan energi, kehendak,
kekuatan. Kalau dicari bagian-bagian yang paling kecil dari materi adalah bagian-bagian sub-
atomis.

d. Blaise Pascal (1623-1662) Anti rasionalisme filsafat Pascal merupakan suatu reaksi terhadap
rasionalisme dari Descartes dan pengikut-pengikutnya. Kata Pascal ada sesuatu yang lebih
penting daripada akal budi, yaitu logika hati, hati mempunyai alasan-alasan yang sama sekali
tidak diketahui oleh akal. Kekuatan yang paling tinggi dari akal adalah mengakui bahwa akal
itu kadang-kadang sama sekali terbatas.
mengungkapkan pengalaman membedakan antara Allah Ibrahim, Yakub dan esau,
Allah Yesus Kristus dan Allah filsuf-filsuf, orang alim. Pembedaan ini sering disalahgunakan
untuk mengadu dombakan filsafat dan teologi. Yang diadu domba oleh Pascal itu bukan filsafat
dan teologi, mainkan akal budi dan hati, raison dan coeur. Pascal mau mengatakan bahwa
manusia bertemu dengan Allah dalam hatinya, dan bahwa keputusan terpenting yang dapat
diambil oleh manusia adalah keputusan untuk hanya mengikuti Allah dengan meninggalkan
segala sesuatu yang lainnya. Keputusan ini bersifat irasional melawan rasio.14

2. Filsafat Zaman Fajar Budi “Pencerahan”

14
Harry, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat, 17.
Pada abad kedelapan belas di Eropa merupakan zaman “pencerahan” (dalam bahasa
Inggris Enlightenment dalam bahasa Jerman Aufklarung). Zaman fajar budi sangat optimistis,
setelah perkembangan dalam renaissance dan zaman rasiaonalisme, setelah semua perubahan
dalam hidup intelektual dan sosial, manusia sekarang dianggap “dewasa”. Semua orang
mengira bahwa berkat rasio semua soal dapat dipecahkan. Kata-kata kunci yang dilontarkan
pada zaman fajar budi: “rasio”, “empiris”, “toleransi (politik dan agama)”, “kemajuan”,
“kebebasan”, dan “persaudaraan duniawi”. Di Prancis filsuf-filsuf terpenting zaman fajar budi
antara lain: Voltaire, d’Alembert, Diderot, dan Rousscau. Sedangkan di Jerman antara lain:
Wolff, Lessing, dan Kant. Sedangkan di Inggris para “empiris”, Yaitu Locke, Berkeley, dan
Hume.15
a. Jhon Locke (1642-1704) empirisme Descartes telah mencari dasar semua kepastian dan dia
mendapat dasar dalam penglihatannya saya berpikir maka saya ada. Penglihatan ini menjadi
jadi titik pangkal aliran rasionalisme. Pada waktu itu yang sama di Inggris timbul suatu aliran
lain yaitu empirisisme. Aliran ini dirintis oleh Francis bacon dan teman Thomas Hobbes
menjadi sangat penting berkat Jhon Locke. Rasionalisme menekankan peranan rasio akal budi
maka empirisme menekankan peranan Empeiria (pengalaman indrawi). Kata Locke Segala
sesuatu pikiran saya berasal dari pengalaman indrawi tidak dari akal budi. Otak itu seperti
sehelai kertas yang masih putih. Baru melalui pengalaman indrawi sehelai kertas itu diisi.
Pengalaman lahiriyah dan pengalaman batin menurut Locke tidak ada perbedaan antara
pengetahuan dari akal budi dan pengetahuan dari pancaindera. Semua pengetahuan berasal dari
pengalaman lahiriyah atau dari pengalaman batin. Pengalaman lahiriyah memberi informasi
tentang dunia di luar kita sedangkan pengalaman batin tentang dunia di dalam kita yaitu jiwa.
Simple ideas dan Complex ideas isi otak saya sendiri terdiri dari ide-ide kata Locke.
Ada dua jenis ide yaitu ide tunggal dan ide majemuk. Ide tunggal berasal secara langsung dari
pengalaman indrawi. Ide majemuk hubungan hubungan dari ide tunggal. Pemikiran Jhon Locke
tentang kekuasaan politik dibagi menjadi tiga unsur. Kekuasaan politik harus dibagi antara
pemerintah, parlemen, dan rakyat. Ide politik Locke story langsung dipraktekkan dalam
glorious revolution di Inggris dan dalam revolusi kemerdekaan Amerika serikat.
Locke adalah filsuf terbesar Krisna yang dilanjutkan oleh Berkeley dan Hume.
Pengaruh Locke juga terdapat di Prancis dan Jerman seperti rasionalisme empirisme agak berat
sebelah baru nanti kan menyusun juga epistimologi yang mempersatukan rasionalisme dan
empirisme suatu epistimologi yang memperlihatkan bahwa baik akal budi maupun pengalaman
indrawi main peranan dalam proses pengetahuan.
b. George Berkeley (1685-1753) spiritualisme Plato mengajarkan bahwa kenyataan terdiri dari
dunia dua dunia ide-ide dan dunia materi, yang merupakan bayangan dunia dunia ide. Kita
bertemu dengan ekstrem lain hanya ada kesadaran saja dan karena itu filsafat disebut
spiritualisme pada materi dikeluarkan perbedaan antara materi dan jiwa tidak ada dan
kesimpulan ini memang berdasarkan filsafat Locke. Karena Locke mengatakan bahwa semua
pengetahuan berdasarkan pengalaman pikiran ini sekarang diteruskan oleh berbagai
pengalaman itu tidak disebabkan oleh sesuatu diluar kita karena tidak ada apa-apa diluar

15
Ibid., 4.
kesadaran kita benda-benda hanya ada kalau benda-benda ini di amati sesuatu yang tidak
diamati sama sekali tidak ada tidak ada pohon kalau tidak dilihat oleh saya.
Esse est percipi kalau ditanyakan kepada berkley apakah juga matahari tidak ada kalau
saya sedang tidur dia menjawab matahari masih tetap di amati oleh orang lain, sehingga tidak
ada soal. Dan akhirnya segala sesuatu yang ada diamati oleh Allah sehingga kontinuitas
kenyataan terjamin.
c. David Hume (1711-1776) skeptisisme Hume meneruskan pikiran Locke dan berkeley
sampai batas di mana empirisme menjadi agak mustahil. Kecuali empiris yang terpenting ia
juga empiris yang terakhir. Filsafatnya skeptis dunia material sudah dicoret oleh berkas
sekarang juga subjek yang mengamati dicoret oleh Hume. aku sebagai pusat pengalaman
kesadaran pemikiran dan perasaan itu menurut Hume suatu rangkaian pesan-pesan impression.
Impression ini merupakan bahan dari mana isi pengetahuan tersusun pikiran-pikiran itu hanya
sisa-sisa pengalaman indrawi. Sisa-sisa pengalaman itu dapat disusun oleh keaktifan kita
namun manusia mempunyai kehendak ini tidak berarti banyak karena kesadaran manusia itu
bukan jiwa melahirkan hanya deretan continue dari kesan pesan berdasarkan pendapat ini
Hume disebut wakil pertama dari psikologi tanpa jiwa
Dalam bidang agama etika dan agama pikiran Hume cukup skeptisistis, secara teoritis
tidak dibuktikan apa-apa dari perkataan-perkataan tentang agama dan etika. Kepentingan
agama dan etika hanya dapat dibuktikan secara praktis 2 abad yang di Eropa diisi dengan
perang perang agama (1500-1700). Hume tidak menghargai agama terlalu tinggi dia
membedakan dua bentuk agama yaitu natural religion yang berasal dari akal budi dan agama
rakyat yang penuh fanatisme. Natural religion Mempunyai harga tetapi agama rakyat itu hanya
berbahaya.
d. Jean-Jacques Rousseau (1712-1778) kebudayaan melawan alam. Rousseau emang lebih
seorang pengarang daripada seorang filsuf dia tidak merugikan traktat sistematis seperti
Descartes spinoza Leibniz dan Locke. Rousseau filsafat perasaan dia merupakan suatu reaksi
terhadap rasionalisme dan empirisme dan terhadap optimisme fajar Budi tentang kemajuan
ilmu ilmu pengetahuan. Kemajuan ilmu ilmu tidak begitu makan dalam hatinya menurut
rousseau manusia justru terasing dari dirinya sendiri oleh kemajuan ilmiah oleh kebudayaan
pada umumnya. Untuk menjadi sembuh dari alienasi manusia harus kembali ke keadaan
alamiah.
Rousseau seorang pemikir sekaligus sangat orisinal dan sangat reaksioner. Ketika
akademi ilmu ilmu dari kota Dijon mengadakan pertandingan karangan. Tentang pertanyaan
apakah kemajuan ilmu ilmu dan seni seni telah memperbaiki kesusilaan Rousseau menjawab
sama sekali tidak.
Keadaan primitif dalam keadaan primitif manusia adalah otonom dan bahagia dia dapat
memenuhi semua kebutuhannya tidak ada undang-undang dalam keadaan primitif karena itu
sama sekali tidak dibutuhkan. Namun keadaan yang sempurna ini tidak lagi. Manusia
mengalami bencana bencana alam panen panen yang tidak berhasil dan kesukaran kesukaran
lainnya sehingga terjadi suatu keadaan liar. Manusia menjadi iri hati dan egois dan dia mulai
berperang dengan tetangganya. Dengan cara yang sama timbul perbedaan perbedaan besar
antara orang kaya dan orang miskin belum ada undang-undang tetapi undang-undang ini
sekarang sangat dibutuhkan karena kehidupan sekarang sama sekali kacau oleh sebab itu
manusia ingin masuk suatu zaman baru dia membentuk suatu masyarakat dan masyarakat
demikian dengan demikian dia masuk ke dalam keadaan sosial yang memberikan beberapa hak
kepada masyarakat dan untuk itu dari masyarakat ia mendapatkan keamanan dan ketenangan
maka beberapa hak dari keadaan primitif yang telah hilang dalam keadaan liar kembali dalam
keadaan sosial.
Kontrak sosial teori ini bicara tentang ketiga keadaan yang kemudian menjadi suatu
teori politik umum. Keadaan primitif manusia hanya tergantung pada benda-benda tidak pada
sesama keadaan ini harus diciptakan juga dalam keadaan sosial.dan itu mungkin karena
manusia hanya bergantung pada undang-undang mengungkapkan keadaan umum kehendak
umum berbeda dari kehendak dari semua kehendak umum seakan-akan merupakan suatu
subjek baru suatu objek politik konektif kehendak umum ini Tidak dapat keliru.
Rousseau melawan parlemen karena dalam parlemen jarak antara rakyat dan perwakilannya
terlalu besar dan Rousseau hanya menerima kedaulatan rakyat langsung.
Pendidikan Rousseau memberi suatu ideal pedagogis yang juga berdasarkan prinsip
kembali ke alam kebudayaan tidak hanya merugikan rakyat melainkan juga setiap anggota
masyarakat secara pribadi. Lalu kalau anak-anak dididik untuk menjadi manusia berbahagia
anak-anak harus diberi pendidikan yang bersifat negatif seorang anak harus dijauhkan dari
kebudayaan di lindungi alam di dalam anak sendiri harus diberi kesempatan untuk berkembang
secara bebas. Ganti dalam setiap anak lelaki itu baik dan cukup otoritas saat memerintah dan
sebagainya adalah kata-kata yang tidak termasuk kamus pedagogis rousseau. kalau seorang
dibiarkan hasil optimal terjamin juga pengajaran agama itu jelek untuk anak-anak anak-anak
sendiri harus menemukan bakat religius di dalam dirinya sendiri.
e. Imanuel Kant (1724-1804) panca indra akal budi rasio sampai sekarang kita bertemu dengan
empirisme yang mementingkan pengalaman indrawi dan rasionalisme yang menekankan
perasaan rasio pada kan istilah rasio mendapat arti yang berbeda daripada arti
biasa.membedakan tiga unsur akal budi rasio dan pengalaman indrawi rasio merupakan sesuatu
di belakang akal budi dan pengalaman indrawi seperti masih ada di diterangkan di bawah.
Kant mencoba mempersatukan rasionalisme dan empirisme yang memperlihatkan
bahwa pengetahuan merupakan hasil kerjasama dua unsur pengalaman indrawi dan kapan akal
budi pengalaman indrawi merupakan unsur a-posteriori yang datang kemudian, akal budi
merupakan unsur a-priori yang datang lebih dulu. Empirisme dan rasionalisme hanya
mementingkan satu dari dua unsur ini sehingga hasilnya setiap kali berat sebelah kan
memperlihatkan bahwa pengetahuan selalu merupakan sebuah sintesis.
Revolusi kopernikan ke subjek sebelum kant filsafat lebih-lebih dipandang sebagai
suatu proses berpikir dan dimana subjek aku mengarahkan diri kepada objek dunia. Kant
mengatakan mulai sekarang objek harus menyerahkan diri kepada subjek. Perubahan ini
disebut revolusi kopernikan ke subjek. Yang revolusioner dalam pendekatan kan ialah bahwa
dia tidak lagi mulai dari objek-objek melainkan dari subject subject sendiri diselidiki.
Kritik atas rasio murni membedakan tiga macam pengetahuan pengetahuan analitis
pengetahuan, sintetis A-posteriori dan sintetis a- priori:
Pengetahuan analitis disini predikat sudah termuat dalam subjek predikat diketahui
melalui suatu analisa subjek misalnya saya tahu secara langsung berkat suatu analisa mengenai
subjek lingkaran bahwa lingkaran ini bulat. Pengetahuan sintetis a-posteriori di sini predikat
dihubungkan dengan subjek berdasarkan pengalaman indrawi misalnya hari ini sudah hujan
merupakan hasil suatu observasi inderawi atau a posteriori sesudah observasi saya bisa
mengatakan bahwa s adalah p. Pengetahuan sintetis apriori disini mulai kesukaran karena di
sini dipakai suatu sumber pengetahuan yang sekaligus bersifat apriori dan aposteriori. Akal
budi dan pengalaman indrawi di sini dibutuhkan serta ilmu pasti ilmu pesawat ilmu alam
bersifat sintetis apriori kalau tahu bahwa 10 + 10 = 20 aksi sama dengan reaksi atau bahwa e =
mc². Emang terjadi sesuatu sesuatu yang sangat istimewa untuk menerangkan itu dibutuhkan
suatu analisa struktur seluruh proses pengetahuan dan itu diberi dalam kritik atas rasio murni
Kematian metafisika tradisional katakan pengetahuan selalu bersifat sintesis
pengetahuan indrawi merupakan sintetis hal-hal dari luar dan dari bentuk-bentuk ruang dan
waktu di dalam saya. Menyatakan bahwa metafisika tidak bersifat pengetahuan dan untunglah
karena katanya saya harus menggali pengetahuan dari bawah untuk menciptakan ruang bagi
iman.
Agama di dalam batas-batas rasio melulu walaupun bukan seorang sales agama-agama
tradisional bagi dia tidak begitu pentingkan mengatakan kemuliaan Allah berbicara terutama
melalui dua hal yaitu langit berbintang di atasku dan undang-undang moral dalam diriku.
Agama yang berlandaskan pengetahuan itu menurut kan sama sekali tidak mungkin agama itu
hanya berdasarkan tindakan. Agama datang sesudah etika sebagian sebagai dasar dari tindakan
dan pikiran etis timbul beberapa pertimbangan yang merupakan kritik pangkal agama. Macam-
macam agama yang berbeda telah tumbuh sebagai cara-cara untuk mewarnai agama yang
sungguh-sungguh yang hanya satu dengan macam-macam anggapan kalau agama-agama
dibersihkan dari semua anggapan ini anggapanmu akan muncul lagi untuk itu dibutuhkan
anggapan ini agama moral akan muncul lagi untuk itu dibutuhkan penyelidikan kritis terhadap
agama.
Kedua garis besar dalam sejarah filsafat zaman modern rasionalisme dan empirisme
saling bertemu dalam filsafat kan pikiran kan merupakan And1 sintesis yang sekaligus berarti.
Akhir rasionalisme dan empirisme seperti sering terjadi dalam sejarah filsafat sintesis dari jenis
ini hanya terdapat pada seorang pemikir yang sangat besar sesudah dia sintesisnya pecah lagi
hasil pemecahan pikiran kan menghasilkan an an2 aliran baru yaitu idealisme dan positifisme.
Idealisme menekankan unsur kesadaran idealisme melanjutkan pikiran kan bahwa subjek
memberi struktur kepada kenyataan. idealisme berbicara tentang aku kebebasan dan sejarah.
Positifisme merupakan melanjutkan skeptisisme namun positifisme baru mulai memainkan
peranan penting setelah perkembangan idealisme yaitu sekitar tahun 1850. Kecuali dalam
positifisme dan idealisme pengaruh kan juga masih terdapat dalam Neo kantianisme yang
berkembang tahun 1900.

3. Zaman Romantik

Sekitar tahun 1750 mulailah “zaman romantik”, sebagai reaksi terhadap semua tekanan atas
“rasio” dan “empiris” sekarang timbul kecendrungan untuk mementingkan perasaan dan
fantasi. Bila fajar budi lebih merupakan sesuatu gejalan untuk dunia universiter dan lapisan
paling atas masyarakat, merupakan sesuatu yang mempengaruhi semua orang. Romantik
menjadi suatu gerakan dalam agama, seni, puisi rakyat, sastra (Victor Huge, Walter Scott,
Keats, Shelley, Herder, Horderlin), musik (Beethoven, Mozart, Schubert, Chopin, Brahms),
teologi dan filsafat. Filsafat zaman Romantik sering terikat kesusatraan. Orang seperti seperti
Goethe, Schiller, Herder, dan von Humboldt sekaligus sastrawan dan filsuf. Filsuf yang paling
penting untuk filsafat zaman Romantik itu Fichte, Schelling, dan Hegel.
a. Johan Gottlieb Flichte (1762-1814) Filsafat sebagai epistemologi, Fichte setuju dengan kant
filsafat memanggilmu tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan kita ilmu-ilmu khusus
menyelidiki salah satu bidang tertentu saja, sedang bidang yang diselidiki dalam filsafat itu
pengetahuan sendiri. Ilmu pengetahuan itu dalam bahasa Jerman Wissenschaft. Filsafat sebagai
ajaran tentang ilmu-ilmu pengetahuan itu menurut Fichte merupakan Wissenschaftslehre. "Dan
karena pengetahuan tentang pengetahuan biasanya disebut dengan epistemologi, maka
Wissenschaftslehre oleh Fichte diterjemahkan dengan Epistemologi".
Pilihan antara idealisme dan materialisme dalam filsafat ada dua jalan raya jalan
idealisme dan jalan materialisme pandangan bahwa pengamatan berasal dari benda-benda
menuju materialisme. Bawa objek-objek diberi bentuk oleh akal kita menuju ke
idealisme.Flichte sendiri memilih idealisme.
Yang pertama adalah perbuatan, kata Fichte pada permulaan adalah perbuatan.
Permulaan segala sesuatu itu menurut Fichte adalah aku yang menempatkan diri sendiri juga
seluruh ciptaan Allah merupakan suatu perbuatan dari subjek dari aku. Allah kalau segala
sesuatu tergantung pada aku tidak jelas lagi bagaimana masih ada tempat untuk Allah dalam
pikiran fichte. Kalau subjek sendiri menjadi pencipta seluruh alam lalu mengapa masih percaya
akan suatu pencipta ilahi kata Fichte Ada satu bukan aku aku yang tidak diciptakan oleh aku
yaitu suatu bukan aku yang transenden. Kita mengenal bukan aku ini berkat kak Ivan aku tetapi
kita membutuhkan bukan aku ini untuk menjadi aku secara.
b. Friedrich Wilhe Joseph von Schelling (1775-1854). Periode filsafat Schelling dibedakan
menjadi empat periode.
Periode filsafat Alam
Periode sistem idealisme
Periode sinkretisme
Periode teosofi
Yang paling penting untuk sejarah filsafat adalah periode kedua dan keempat roda kedua
merupakan cincin dalam rantai idealisme roda empat itu agamis dan lebih dekat dengan
mitologi daripada dengan Filsafat.
Idealisme objektif filsafat schelling dalam periode kedua merupakan semacam sintesis
pikiran Spinoza dan pikiran Kant. Baik manusia maupun alam mempunyai suatu kehendak baik
manusia maupun alam diciptakan dengan suatu kebebasan dan berkat kebebasan ini baik
manusia maupun alam bisa memilih antara kebaikan dan kejahatan. Manusia dapat memilih
untuk dekat dengan Allah atau justru untuk menjauhkan diri dari Allah tetapi juga dalam
kehendak alam terdapat kedua kemungkinan ini juga alam mempunyai suatu unsur kedelapan
suatu alam tak sadar seluruh kenyataan baik manusia maupun alam sepenuhnya subjektivitas.
Teosofi dalam periode keempat pikiran schelling cukup berbeda dari semua produk lain
pengaruhkan dan spinoza hampir tidak kelihatan lagi juga persahabatan antara PC dan schelling
dalam produk 4 sudah pecah dalam protein di sekeliling dipengaruhi oleh pemikiran Katolik di
sini sekalian menjadi seorang filsuf nabi pikirannya menjadi campuran antara agama romantis
dan ilmu dan segala sesuatu menjadi agak kabur tanpa struktur dia sendiri menamai corak
berpikir ini filsafat tentang mitologi dan Wahyu tetapi menurut orang lain filsafat ini
merupakan suatu pengetahuan rahasia tentang pertanyaan pertanyaan terakhir yaitu Tuhan
tujuan-tujuan sejarah asal kebebasan dan kejahatan.
c. George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831) idealisme Plato menurut Hegel jarak antara
benda-benda sebagai fenomena dan benda-benda sih dapat diatasi menurut Hegel segala
sesuatu dapat diketahui. Memandang sistemnya sebagai puncak dan akhir filsafat barat yang
mengira bahwa semua pertanyaan dari semua zaman telah dijawab oleh Nya.
Struktur dialektis filsafat Hegel untuk mengerti filsafat Hegel harus diterangkan bentuk
filsafatnya karena bentuk filsafat Hegel peranan yang begitu penting sehingga kadang-kadang
isinya dikorbankan seluruh sistem yang terdiri dari triade rangkaian-rangkaian dialektis dari
tiga tahap yaitu tesis antitesis dan sintesis. Misalnya ada tidak ada menjadi dan hukum
moralitas dan kesusilaan.
Keyakinan dasar titik pangkal filsafat Hegel adalah pihak Inan bahwa ide yang
dimengerti dan kenyataan itu sama saja maka tidak ada perbedaan antara bidang rasio dan
bidang realitas rasionalitas dan realitas itu sama menurut Hegel yang dimengerti itu real dan
yang rela itu dimengerti berpikir dan ada itu sama seluruh kenyataan itu satu proses dialektik
dan dalam proses ini semua pertentangan dari pikiran dan kenyataan diatasi dan diangkat atau
didamaikan dalam sintesis sintesis yang merupakan titik pangkal baru untuk mencapai sintesis
sintesis dari tingkat yang lebih tinggi.

Filsafat Barat Abad Kesembilan Belas

Pada abad kesembilan belas di Eropa dan Amerika terjadi banyak perubahan. Tidak
hanya keadaan politik terus menerus digoncangkan oleh revolusi-revolusi. Revolusi juga
disaksikan dalam bidang teknik, demografi, agama, dan dunia pemikiran pada umumnya.
Revolusio Prancis (1789) diikuti oleh suatu reaksi konservatif. Revolusi Prancis pada tahun
1830 dan 1848 hampir seluruh Eropa dibanjiri oleh revolusi-revolusi baru. Daya dorong
dibelakang itu semua revolusi ini mula-mula liberalisme, dan kemudia terutama sosialisme.
Baru serelah tahun 1871 keadaan politik agak stabil.

Jumlah penduduk di Eropa dan Amerika serikat naik dengan pesat dalam abad
kesembilan belas. Industrialisasi menarik banyak orang dari desa ke kota-kota besar. Proses
urbanisasi menciptakan lapisan-lapisan baru dalam masyarakat, terutama proletariat industrial.
Penemuan-penemua baru baru seperti mesin uap, mesin tenun, mesin cetak, telepon kereta api,
sistem pos, radio dan film. Menciptakan kemungkinan-kemungkina yang tak
terduga.Cakrawala manusia diperluas dalam segala bidang.

Peranan agama bagi banyak orang makin kecil. Perkembangan ilmu-ilmu, perpindahan
ke kota-kota besar dan kontak dengan kebudayaan-kebudayaan dan pendapat-pendapat lain
sering berarti nahwa manusia mulai mempersoalkan kepastian-kepastian tradisionalnya. Bagi
banyak orang jawaban atas atas pertanyaan-pertanyaan hidup tidak diharapkan lagi dari agama,
melainkan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknik. Optimisme kemajuan masih tetap
walaupun abad kesembilan belas juga penuh kesedihan yaitu di Eropa penderitaan yang
disebabkan oleh perang-perang dan revolusi, penyakit-penyakit, kemiskinan, dan eksploitasi
buruh-buruh dan anak-anak, dan di negara-negara lainnya eksploitasi rakyat melalui politik
imperialisme.

Abad kesembilan belas juga penuh dengan perubahan dalam filsat. Dalam filsafat abad ketujuh
belas dan kedelapan belas masih kelihatan suatu revolusi bertahap-tahap dibanyak negara
sekaligus tetapi dalam abad berikutnya kesatuan ini sama sekali hilang.

Tidak mudah memberi gambaran yang teratur mengenai perkembangan filsafat dalam
abad kesembilan belas tidak ada aliran-aliran atau tendensi yang agak umum hampir setiap
filsuf berbeda dari semua filsuf lain dalam bab ini. Memang tinggal hanya satu kemungkinan
yaitu membedakan beberapa garis perkembangan berdasarkan nasionalitas filsuf-filsuf atau
berdasarkan bahasa yang dipakai.

Dalam bagian filsafat abad kesembilan belas ini dibedakan menjadi 3 bagian yaitu
Filsafat Prancis, Filsafat Jerman dan Filsafat Anglosaksen. Filsafat Jerman misalnya dihitung
Marx yang sebagian besar hidupnya bekerja di Inggris, dan Kierkegaard yang hidup di
Denmark. Filsuf Inggris dan Amerika Serikat dibicarakan sebagai satu kelompok. Tidak hanya
karena filsuf-filsuf anglosakseb memakai bahasa yang sama melainkan juga karen atulisan
mereka diterbitkan di seluruh dunia.
Filsafat Prancis
Prancis dalam abad ke-19 berhubungan erat dengan usaha-usaha idealistis untuk
memperbarui keadaan masyarakat sesuai dengan cita-cita luhur revolusi Perancis kebebasan
persamaan dan persaudaraan dicanangkan suatu rencana utopis untuk masyarakat berdasarkan
keadilan. Belas kasihan kemajuan ketertiban dan pembaharuan pendidikan rakyat. Idealisme
ini disebut utopisme utopia adalah suatu suatu negara terhadap yang belum ada tetapi yang
berfungsi sebagai model yang yang mau di realisasikan dengan usaha bersama sama. Utopia
ini sudah digambarkan oleh Thomas more (1478-1535).
Utopisme di Perancis diwakili oleh antara lain Claude Henry de Saint-Simon (1760-
1825), seorang bangsawan August Comte (1798-1857). yang lebih terkenal daripada
majikanya, adalah seorang sekretaris de Saint-Simon. De Saint-Simon merencanakan suatu
masyarakat dimana pemimpin-pemimpin produksi mengambil alih peranan pemerintah, kaum
bangsawan dan rohaniawan. Masyarakat industrial akan membongkar semua perbedaan antara
kelas-kelas dan bangsa-bangsa dan akan memuncak dalam suatu moral yang diterima secara
umum yaitu suatu moral yang hanya mengajar bahwa kita harus saling mencintai. Utopisme
dari de Saint-Simon merupakan suatu rencana sosialistis dan positivistis.
August Comte (1798-1857) positivisme, filsafat Comte adalah anti metafisis yang
hanya menerima fakta-fakta yang ditemukan secara positif ilmiah dan menjauhkan diri dari
semua pertanyaan yang mengatasi bidang ilmu-ilmu positif. Positivisme saya mau berbicara
tentang gejala-gejala. Segala sesuatu yang lain tidak mempunyai arti tidak ada gunanya untuk
mencari hakikat kenyataan. Yang satu hal yang penting yaitu mengetahui supaya siap untuk
bertindak. Mengetahui supaya manusia dapat menentukan apa yang akan terjadi. Manusia
harus menyelidiki gejala-gejala dan hubungan-hubungan antara gejala supaya ia dapat
meramalkan apa yang terjadi.
Hukum tiga tahap teologis, metafisis tahap positif-ilmiah. Tahap teologis dibedakan
menjadi tiga tahap lagi animisme politeisme monoteisme dalam tahap animistis orang
beranggapan bahwa benda-benda merupakan suatu yang berjiwa. Benda disebut suci atau sakti.
Gejala-gejala suci dapat disebut dewa-dewa dan dan dewa-dewa ini bisa diatur dalam suatu
sistem sehingga menjadi polytheisme dengan spesialisasi Ada dewa api dewa laut dewa angin
dan dewa. Idealisme yang muncul dengan cara ini masih dapat dikembangkan sehingga semua
gejala dikembalikan kepada satu kekuatan saja satu keilahian lalu muncullah monoteisme.
Tahap metafisis itu memang hanya satu suatu variasi dari cara berpikir teologis karena
dalam tahap ini dewa-dewa hanya diganti oleh kekuatan-kekuatan abstrak. Habis dari
monoteisme itu misalnya terdapat dalam pendapat bahwa semua kekuatan kosmis dapat
disimpulkan dalam konsep alam sebagai asal muasal semua gejala.
Tahap positif kalau manusia mengerti bahwa tidak berguna untuk mencari pengetahuan
baik teologis maupun metafisis kalau ia tidak lagi mencari asal dan tujuan segala sesuatu
hakikat benda benda maka ia memasuki tahap positif yang mulai menemukan hukum-hukum
alam hanya dengan mengamati alam dan hanya dengan menggunakan akal budi.
Altruisme juga kata altruisme merupakan ciptaan Comte keteraturan masyarakat yang
dicari dalam positifisme hanya dapat dicapai kalau semua orang menerima altruisme sebagai
prinsip tindakan mereka. Krisna tidak hanya lawan dari egoisme altruisme itu menyerahkan
diri kepada keseluruhan masyarakat bukan salah satu masyarakat melainkan suku bangsa
manusia pada umumnya. Yang mana ialah bahwa agama yang memang dikeluarkan melalui
hukum ketiga tahap sekarang dimasukkan lagi dalam sistem Comte. Rumah bagi kontes suku
bangsa manusia menjadi semacam pengganti Tuhan.
Filsafat Jerman
Setelah kematian hegel filsafat di Jerman masih cukup lama dikuasi oleh Hegelianisme
telah menjadi ajaran resmi di universitas-universitas tetapi. Tetapi dalam Hegelianisme
akhirnya muncul 3 sayap berbeda sayap kanan berpendapat bahwa ajaran Hegel sesuai dengan
teologi Kristen. Sedikitlah menafsirkan filsafat Hegel sebagai panteisme. Sayap kiri pilihan
muda sing penting untuk sejarah filsafat. Termasuk tokoh sayap kiri seperti Feuerbach, K.
Marx, Engels dan M. Bakounin. Mereka menggunakan metode metode dialektik tetapi isi
ajaran mereka sama sekali berbeda dari filsafat Hegel.
Arthur Schopenhauer (1788-1860) dunia sebagai ide dan sebagai kehendak. Hati
manusia merupakan pintu masuk ke dunia noumenen. Pintu ini sudah lama dikenal dalam dunia
mistik. Yang sungguh-sungguh tidak hanya ditemukan sebagai ide melainkan juga dalam hati
kita sendiri sebagai kehendak. Mio yang sungguh-sungguh itu kehendak, contoh Anda ini
berbicara melalui kehendak kita dan kehendak Alam.
Dunia sebagai kehendak manusia mempunyai dua jenis pengetahuan tentang badannya.
Badan itu suatu objek bagi kita tetapi juga sesuatu yang mempunyai kehendak tersendiri
sesuatu Yang tertunda secara tindakan badan dan kehendak badan itu sama saja keaktifan badan
itu kehendak yang telah menjadi kelihatan badan itu kehendak yang telah menjadi objektif
dalam ruang dan waktu, lagu untuk manusia seluruh dunia dan untuk sejarah.
Pesimisme ganda itu tak terhingga tetapi kemungkinan kemungkinan untuk
memuaskannya terbatas. Oleh karena itu hidup kita penuh frustasi. Saya tidak akan
mendapatkan ketenangan hati selama kita dikuasai oleh keinginan-keinginan dan nafsu setiap
keinginan yang sudah diputuskan akan menghasilkan keinginan baru. Setiap penderitaan
diikuti oleh penderitaan baru. Kebahagiaan dan kesenangan itu hanya ketidak hadiran dari
sengsara. Kita baru tahu betapa terkasih sesuatu atau seseorang kalau itu atau dia hilang dari
hidup kita.
Filsafat Schopenhauer penuh dengan gambaran-gambaran dari penderitaan manusia.
Katanya kebanyakan orang disiksa oleh kekurangan. Dan jumlah kecil yang tidak disiksa oleh
kekurangan terus-menerus disiksa oleh rasa bosan lambang hidup kita adalah pekan selama 6
hari kita bekerja keras dan selama 1 hari kita bosan.
Nasib setiap orang adalah kesepian. Akhirnya setiap orang tinggal sendirian dunia itu
penuh ke perang penuh makhluk-makhluk memakan dan dimakan optimisme itu tidak jujur
kenyataan penuh rumah sakit gudang budak tempat perang kamar pengadilan rumah-rumah
kemiskinan dan penderitaan.
pembebasan melalui jalan estetika melalui seni seni kita bisa mengalami kebahagiaan
di seberang dunia yang celaka ini walaupun hanya untuk sebentar saja sejenak kita diangkat ke
dunia yang sungguh-sungguh. Bentuk seni yang paling cocok untuk mencapai pembebasan
estetis adalah musik. Musik merupakan proyeksi dari kehendak sendiri jadi dari hakikat dunia
melalui musik kendang ini berbicara sehingga kita untuk sementara diangkat dari dunia maya
musik itu Wahyu dari kehendak.
Pembebasan melalui jalan etika jalan yang lebih baik ke pembiasan itu jalan etika jalan
etika tidak bersifat sementara seperti jalan estetika jalan estetika diajarkan dalam akses
terutama dalam askese Timur. Jalan pembebasan melalui Askese juga diajarkan oleh agama
masehi tetapi hinduisme dan Budhisme. Hinduisme dan budhisme mengajarkan bahwa
keinginan untuk hidup harus dimatikan supaya manusia betul-betul lepas dari kehendaknya
sendiri. Kalau kehendak sendiri dihapuskan lalu manusia bisa hancur dalam keseluruhan
kemudian masuk dalam kebahagiaan lepas dari peredaran masuk dalam moksa atau nirwana.
Ludwig Feuerbach (1804-1872) filsafat Hegel diterjemahkan dalam materialisme.
Filsafat Hegel menurut Feuerbach adalah teologi tersamar. Idealisme Hegel harus diputar
balikkan menurut dia karena bukan roh yang berkembang melainkan materi. Nyatakan kita
terdiri dari materi dan manusia.
Yang disebut Allah adalah suatu mimpi dari manusia. Kata Allah harus diganti dengan
kata hakikat manusia. Agama harus diganti dengan politik karena manusia sudah terlalu lama
diasingkan dari dirinya sendiri sekarang kata Feuerbach manusia harus dikembalikan kepada
dirinya sendiri.
Teologi harus menjadi antropologi Feuerbach mengatakan dalam tulisan hakikat agama
masehi bahwa tugas filsafat itu mengubah sahabat-sahabat Tuhan menjadi sahabat sahabat
manusia mengubah kaum beriman menjadi pemikir pemikir mengubah orang yang beribadah
menjadi orang yang bekerja mengubah calon-calon untuk surga menjadi murid-murid dunia
ini.
Feuerbach menolak pendapat seolah teologi tidak mempunyai arti. Teologi itu penting
sekali tetapi bukan sebagai ajaran tentang Allah melainkan sebagai antropologi. Teologi
mengajar banyak sekali tentang manusia manusia adalah pusat penggunaan dan akhir agama.
Alienasi dan proyeksi kata Feuerbach manusia tidak diciptakan oleh Allah tetapi Allah
diciptakan oleh manusia.
Allah Itu hakikat manusia. Agama mengajar betapa agung manusia. Semua mimpi
manusia diberi petunjuk dan nama dalam Allah. Itu berarti bahwa agama mengajarkan kita
tentang hakikat manusia saya merendahkan teologi menjadi antropologi tetapi dengan
demikian saya menaikkan antropologi menjadi teologi. Teologi itu antropologi. Artinya dalam
objek agama yang disebut theos hanya diungkapkan hakikat manusia.
Feuerbach mengubah idealisme Hegel menjadi materialisme dengan demikian ia telah
mempersiapkan jalan untuk pemikir-pemikir selanjutnya untuk materialisme dialektis. Nama-
nama ejekan Feuerbach kadang-kadang disebut bapak gereja dari atheisme. Teorinya tentang
proyeksi dan alienasi telah menjadi tradisi dalam ajaran-ajaran kebanyakan atheis setelah
Feuerbach.
Karl Marx (1818-1883) teori dan praksis kata Marx Filsafat Hegel perjalanan atas
kepalanya filsafat ini harus diputar balikkan filsafat abstrak harus ditinggalkan teori interpretasi
spekulasi dan sebagainya tidak menghasilkan perubahan perubahan dalam masyarakat yang
dibutuhkan itu tindakan kegiatan politik praktis surga harus ditinggalkan demi kepentingan
dunia.
Alienasi religius Marx belajar dari Feuerbach agama merupakan alienasi berdasarkan
proyeksi. Hakikat manusia diberi bentuk dan nama dalam Allah tetapi dengan menciptakan
Allah ini manusia diasingkan dari dunia kini. Kalau hakikat manusia diletakkan di luar dirinya
sendiri manusia kehilangan sesuatu yang sangat penting maka proses ini harus di balik kan lagi
supaya manusia dikembalikan kepada dirinya sendiri.
Marx melengkapi teori Feuerbach yang hanya memperhatikan bagaimana manusia
menciptakan Allah dan surga. Marx menerangkan mengapa manusia melarikan diri dalam
suatu mimpi agama sebab pendiri tanya dari struktur-struktur sosial ekonomis mengatasi
kekuatannya.
Manusia membutuhkan obat bius dan du dan menemukan itu dalam agama. Tetapi itu
bukan terapi manusia hanya dapat sembuh kalau dia mengatasi alienasi sosial ekonomis yang
merupakan sebab alienasi religius.
Alienasi sosial-ekonomis Marx memperlihatkan bahwa ada hubungan erat antara
kebahagiaan kekayaan milik pribadi dan kerja. Kerja itu segi subjektif dan milik itu sebagai
segi objektif dari satu-satunya kenyataan yaitu dari manusia yang memproduksi kan dirinya
sendiri. Yang aneh ya Allah bahwa terjadi sesuatu jurang antara kedua segitu banyak sekali
orang tidak memiliki hasil kerja mereka dalam masyarakat ada perbedaan besar antara mereka
yang bekerja dan tidak memiliki dan mereka yang memiliki dan tidak bekerja. Paradoks ini
menurut Mark disebabkan oleh dialektis alienasi.
Sebagai tesis adalah identitas kerja dan milik yang merupakan dua segi dari manusia
yang satu-satunya. Antitesis itu perbedaan antara kerja dan milik dan sebagai akibat dari itu
perbedaan antara eksistensi manusia subjektif dan kekuasaan manusia yang objektif. Sintesis
harus dicari dalam masyarakat tanpa kelas kelas dalam keadaan sekarang itu belum tercapai.
Milik pribadi. Spesialisasi membagi manusia atas dua golongan mereka yang bekerja
dengan tangan dan mereka yang bekerja dengan otak organisasi kerja membedakan
perencanaan dan pelaksanaan dua unsur yang dinilai secara berbeda dan lama-kelamaan
pembagian ini menjadi suatu pembagian antara majikan majikan dan hamba-hamba.
Spesialisasi hanya menghasilkan buah-buah tertentu buah-buah ini harus ditukar
dengan buah-buah yang lainnya yang dihasilkan oleh orang lain. Jelas bahwa setiap spesialis
mencoba untuk mendapatkan sebanyak mungkin buah dari orang lain untuk buah-buah
kerjanya sendiri. Tapi usaha ini persaingan dan konkurensi menghasilkan orang kaya dan orang
miskin perbedaan antara tuan tuan dan hamba hamba makin besar
Sejarah kelihatan bahwa manusia masyarakat sudah cukup berdiri dari orang-orang
yang bekerja dan tidak ber milik dan orang yang ber milik tetapi tidak bekerja. Orang antara
manusia dan alam antara kerja dan hasil kerja antara kerja dan kebudayaan semakin
besar.durasi yang merupakan akibat proses ini akan menjadi sedemikian besar sehingga
manusia tidak merasa lagi di dunia ini oleh karena itu ia mulai berpikir tentang dunia yang
lebih baik sebagai tanah airnya yaitu surga dan akhirat.
Dialektik revolusi. tapi juga ada kemungkinan lain yaitu mengubah dunia yang celaka
ini. Perbedaan perbedaan antara kaum miskin dan kaum kaya makin besar Masih budak-budak
zaman kuno lebih baik daripada nasib kaum buruh dalam zaman modern karena itu mula-mula
budak yang masih hidup dekat alam sadar akan kemampuan kemampuan mereka budak-budak
memiliki kekuasaan tertentu sehingga mereka mempunyai harga diri.
Revolusi-revolusi dalam sejarah selalu dimulai oleh budak budak yang sudah
mempunyai kekuasaan dan kesadaran. Manusia sendiri dapat mengubah nasibnya kekuasaan
kekuasaan yang mengitari kebebasan dan kebahagiaan manusia hanya dapat didobrak dengan
suatu revolusi radikal. Revolusi proletariat yang mengambil alih kekuasaan yang dicuri
diasingkan dari mereka. Dan itu baru mungkin kalau secara kolektif baik alat-alat produksi
pabrik pabrik ladang-ladang dan mesin-mesin maupun hasil produksi diambil alih.
Revolusi menurut Marx tidak bersifat anarkis revolusi adalah dialektis. Revolusi tidak
akan merusak salah satu dari kedua kutub masyarakat proletariat dan Capital melainkan
menghasilkan suatu integrasi. Semua orang akan memiliki bersama-sama secara sosialistis
semua alat produksi dan seluruh kekayaan yang dihasilkan olehnya. Tujuan revolusi adalah
masyarakat tanpa perbedaan kelas-kelas penuh kebebasan dan kemanusiaan dalam arti penuh.
Masa depan komunis dalam manuskrip milik pribadi dan komunisme digambarkan oleh
Mark firdaus duniawi yang merupakan tujuan perjuangan komunis. Kalau semua orang
memiliki bersama-sama segala sesuatu maka relasi manusia alam akan menjadi sembuh. Kerja
manusia akan menjadi kegembiraan. Tujuan kerja tidak lagi memiliki melainkan ada. Sebagai
naturalisme yang sempurna, komunisme merupakan suatu humanisme, dan sebagai humanisme
sempurna suatu naturalisme. Komunisme adalah sebagai pemecah konflik antara manusia dan
alam dan antara manusia dan sesama. Pemecah konflik antara eksistensi dan esensi antara
objektivasi dan mempertahankan diri antara kebebasan dan keperluan antara individu dan
kelompok. Komunisme adalah rahasia sejarah yang sekarang dibuka dan komunisme ini
menyadari bahwa ia sendiri merupakan pembukaan rahasia itu.
Soren Aabye Kierkegaard (1813-1855) filsafat eksistensi Kierkegaard Endang hegel
sebagai seorang pemikir besar tetapi yang oleh Hegel sama sekali dilupakan ya itu eksistensi
manusia individual dan konkret. Manusia tidak dapat dibicarakan pada umumnya atau menurut
hakikatnya nya karena manusia pada umumnya sama sekali tidak ada.
Yang ada itu hanya orang-orang konkret yang semua berbeda yang semua penting dan
yang semua berdiri berhadapan dengan Tuhan. Manusia itu eksistensi bereksistensi merupakan
merealisir diri mengikat diri dengan bebas mempraktekkan keyakinan dan mengisi
kebebasannya. Hanya manusia yang bereksistensi karena dunia binatang dan segala sesuatu
yang lainnya hanya ada juga Tuhan ada. Tetapi manusia harus bereksistensi yaitu menjadi
seperti ia ada.
Tiga cara untuk bereksistensi Kiekegaard mengatakan bahwa ada tiga cara untuk bereksistensi
tiga sikap terhadap hidup yaitu sikap estetis sikap etis dan sikap religius.
Sikap estetis sikap ini ditemukan pada orang yang menikmati sebanyak mungkin.
Mereka dikuasai oleh perasaan mereka. Cara hidup ini sangat bebas semua kemungkinan
diperiksa dan tidak diterima kaidah-kaidahnya yang membatasi kemungkinan. Tetapi di dalam
cara hidup ini dihadapi juga suatu dilema manusia harus memilih hidup terus-menerus dengan
menikmati tanpa perspektif atau keselamatan atau meloncat ke tingkat yang lebih tinggi
melalui suatu pilihan yang bebas. Pilihan-pilihan yang bebas mengisi kebebasan itu justru
bereksistensi.
Sikap etis kalau manusia menerima kaidah-kaidah moral kalau ia menerima
kepentingan suara hati dan kalau yang memberi arah kepada hidupnya ia masuk tingkat etis.
Ciri khas sikap ini adalah kerelaan untuk menerima ikatan perkawinan. Clan ini tidak terdapat
pada tipe estetis. Atas Tara etis belum ada kesadaran tentang dosa. Manusia sudah mengakui
kelemahannya tetapi ia belum melihat bahwa ia tidak dapat mengatasi kelemahannya dengan
kekuatannya sendiri. Baru kalau manusia mengakui bahwa ia membutuhkan pertolongan dari
atas ya siap meluncur ke taraf yang paling tinggi yaitu sikap religius.
Sikap religius berhadapan dengan Tuhan manusia sendirian seperti Ibrahim yang sama
sekali bukan pahlawan suku bangsa manusia seperti socrates, melainkan hanya seorang
individu. Religiusitas ialah sesuatu yang sangat paradoksal karena manusia yang religius
percaya bahwa Allah Yang kekal memperlihatkan dirinya sendiri satu kali dalam waktu yaitu
dalam Yesus.
Manusia menjadi seperti yang dipercayainya. dalam filsafat barat ada satu tradisi yang
panjang mengajar bahwa berpikir sama dengan berada pernyataan ini terdengar dari sampai
Hegel ditolak oleh Kiekegaard. percaya itu sama dengan menjadi. Di sini dan sekarang manusia
percaya dan menentukan bagaimana ia akan ada secara pribadi. Manusia memiliki
eksistensinya. Contoh pengemudi gokart yang pertama hanya duduk memegang tali kekang
tetapi yang menentukan jalan itu adalah kuda. Kuda sudah tahu jalannya dan juga kalau
pengemudi tidur mereka akan sampai juga. Jenis kedua adalah pengemudi yang menentukan
jalannya dan memaksa kuda untuk taat. Lima sikap ini seperti sikap penonton dan sikap pemain
kita bisa hidup sebagai penonton pasif tetapi juga sebagai pemain sebagai individu yang
menentukan sendiri eksistensinya dengan mengisi kebebasannya.
Friedrich Nietzsche (1844-1900) filsuf dengan palu Nietzsche ingin berfilsafat dengan
palu yaitu ia ingin membongkar semua tradisi dan nilai kebudayaan barat. Socrates dan plato
di Serang karena mereka Kristiani. Teologi Kristiani di Serang karena semua orang Kristiani
dan Kristiani sakit dalam tempat tidur yang sama yaitu mereka semua terlalu logis terlalu
negatif terlalu asketis tahanan dari moral dan rasa sakit hati.
Kata Nietzsche manusia harus melewati tiga zaman yaitu zaman unta zaman singa dan
zaman anak. Seorang yang beriman adalah seperti unta bodoh taat binatang beban. Tetapi
manusia dapat memberontak lalu yang melepaskan diri dari moralnya. Yang menjadi
berbahaya ia menjadi singa. Kemudian ia menjadi anak tenang murni baru tidak bersalah.
Hidup Nietzsche sendiri memperlihatkan ketiga tahap ini tetapi ia terutama terkenal
sebagai singa yang berteriak merusak dan membunuh lawannya. Awan yang paling dibenci
adalah moral.
Moral tinggi dan moral rendah moral Kristiani menurut Nietzsche merupakan real
budak moral kasta rendah. Mula-mula ada 2 jenis manusia aristokratis dan kasta rakyat kecil.
Dan sesuai dengan ke-2 jenis manusia ini terdapat dua jenis moral. Mural tuan-tuan mempunyai
kata kunci baik dan jelek baik itu segala sesuatu yang mulia dan luhur jelek itu segala sesuatu
yang datar biasa dan sederhana. Kata-kata kunci moral budak itu baik dan jelek baik itu di sini
biasa sederhana baik hati tentram penuh belas kasihan. Jahat itu yang terlalu yang berbahaya
yang luar biasa. Dengan kata lain segala sesuatu yang justru baik menurut Asta tinggi.
Kematian Allah dan kelahiran Superman dalam tulisan ilmu ceria di ceritakan tentang
peristiwa yang paling penting di zaman ini yaitu kematian Allah. Allah (penemuan dari
manusia sendiri) dibunuh oleh manusia. Semakin manusia kurang percaya akan Allah makin
terbuka jalan untuk energinya. Konsep Allah kata Nietzsche merupakan musuh terpenting
untuk konsep eksistensi. Ide adalah berperang dengan hidup lalu kematian ide Allah membuka
jalan untuk hidup manusia. Kalau Allah meninggal manusia sendiri menjadi semacam
keilahian.
Allah itu suatu ide yang lahir dalam pikiran manusia kasta rendah yang sakit hati.
Superman tidak mengalami penyakit ini ia tahu bahwa Allah sudah mati.
Filsafat Nietzsche itu anti Kristiani agama masehi katanya telah membunuh Superman
dua kali kerajaan Romawi dirusak oleh perkembangan Kristiani kemudian kelahiran kembali
Superman dalam zaman Renaissance ditiadakan oleh reformasi. Agama masehi meletakkan
titik beratnya dalam akhirat. Itu penghianatan terhadap manusia agama masehi telah membuat
dunia ini menjadi suatu tempat sengsara tanpa nafsu tanpa hidup.
Filsafat Anglosaksen
Dibandingkan dengan keadaan sosial dan politik di Prancis dan di Jerman, keadaan
Inggris dalam abad kesembilan belas agak tenang. Filsafat di Inggris pada abad ini juga tidak
begitu memperlihatkan refleksi atas soal-soal politik sosial dan politik, melainkan lebih lebih
menyibukan diri dengan psikologi,epistemologi, logika, etika dan teori-teori evolusi.
Aliran baru yang muncul pada abad ini adalah commoon sense philosopy, utilitarisme,
positivisme, dan pragmatisme. Common sense philosophy “filsafat akal sehat” reaksi atas
skeptisisme David Hume. Para pengikutnya tidak perlu disangsikan bahwa terdapat kepastian.
Dalil-dali matematika dan logika , dan sejumlah kaidah etika selalu dan dimana-mana diterima
“akal sehat merupakan pedoman terbaik di tengah semua kekacauan. Utilitarisme bahwa hanya
pengalaman menentukan apakah suatu perbuatan baik dan buruk. Suatu perbuatan itu baik
apabila perbuatan tu berguna untuk kebahagiaan kita. Positivisme di inggris menyibukkan diri
dengan teori evolusi yang paling terkenal Charles Darwin (1809-1882). Dan pada akhir abad
kesembilan belas muncul aliran pragmatisme. Pragmatisme mula-mula suatu teori
epistemologis yang mengatakan bahwa pertanyaan apa? sebaiknya diganti oleh pertanyaan
untuk apa?.
Herbert Spencer (1820-1903) teori evolusi dalam abad kesimbilan belas ide “evolusi”
banyak dibicarakan pemikir. Spencer merumuskan evolusi sebgai proses integrasi materi yang
merupakan sekaligus proses peralihan dari homogenitas ke heterogenitas. Susunan materi
makin kompleks.materi dan gerak dalam alam raya sebagai keseluruhan terus menerus dibagi
dan disusun secara baru. Tetapi kuantitas total materi dan gerak tetap sama.
Evolusi masyarakat, masyarakat digambarkan sebagai satu badan besar yang
berkembang menurut hukum-hukum evolusi dari homogenitas ke heterogenitas. Dalam
masyarakat kuno jumlah spesialisasi terbatas, pemburu, petani, dan nelayan. Tetapi dalam
masyarakat industrial heterogenitas dan spesialisasi begitu besar sehingga setiap orang
tergantung dari banyak orang lain.
The Great Uknowable, walaupum Spencer mencoba untuk menerangkan seluruh
kenyataan masih ada suatu yang tidak dapat diterangkan. Spencer mengakui bahwa ia sama
sekali tidak mengetahui darimana segala sesuatu, asal proses evolusi kenyataan yang paling
tinggi tidak masuk teori evolusi.
William James (1842-1910) Pragmatisme, kalau dua definisi yang berbeda dari satu hal
yang membawa konsekuensi yang sama lalu kedua definisi boleh dianggap sema yang penting
akhirnya. Untuk mencapai kepastian tentang arti suatu konsep intelektual harus diselidiki
konsekuensi praktisnya yang dapat timbul dari kebenaran konsep itu .
Pragmatisme dan agama, Pragmatisme ini juga dipakai di dalam bidang agama. James
tidak bertanya tentang “kebenaran” agama. Ia bertanya apa hasilnya kalau agama menjadi
pedoman hidup saya?. Lalu kalau ide-ide agama memperkaya hidup saya, maka ide-ide ini
benar. Kalau ada suatu anggapan yang dapat menjadi dasar suatu hidup saya yang lebih baik,
maka kita sebaiknya percaya akan anggapan itu.16
Penutup

Transisi antara abad pertengahan dan jaman modern disebut jaman renaissance pada
periode antara 1400 – 1700 di Florence, Italia. Manusia seakan akan “lahir kembali dari tidur
pada abad pertengahan, seluruh kebudayaan Barat dibangunkan dari suatu keadaan statis yang
berlangsung selama ribuan tahun.

Periode antara sekitar tahun 1600-1700, Para Filsuf mencoba untuk menyusun suatu
sistem filsafat dengan manusia yang sedang berpikir dalam pusatnya. Rasionalisme
berpendapat bahwa akal budi merupakan alat terpenting bagi manusia untuk mengerti dunianya
dan untuk mengatur hidupnya. Pada abad kedelapan belas di Eropa merupakan zaman
“pencerahan”. Pada zaman fajar budi sangat optimistis, setelah perkembangan dalam
renaissance dan zaman rasiaonalisme, setelah semua perubahan dalam hidup intelektual dan
sosial, manusia sekarang dianggap “dewasa”. Sekitar tahun 1750 mulailah “zaman romantik”,
sebagai reaksi terhadap semua tekanan atas “rasio” dan “empiris” sekarang timbul
kecendrungan untuk mementingkan perasaan dan fantasi.

16
Harry, Tokoh-Tokoh Filsafat, 90.
Pada abad kesembilan belas di Eropa dan Amerika terjadi banyak perubahan. Tidak
hanya keadaan politik terus menerus digoncangkan oleh revolusi-revolusi. Revolusi juga
disaksikan dalam bidang teknik, demografi, agama, dan dunia pemikiran pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai