1) Orang yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa
segala sesuatu harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-
dongeng, artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya
2) Pada saat itu muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Mereka
menginginkan adanya pertanyaan tentang isi alam semesta ini, jawabannya dapat diterima
akal (rasional). Keadaan yang dimikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu
kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikiran dan meninggalkan hal-hal yang
sifatnya mitologi. Upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berpikir.
3) Kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal
pikiran secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya dapat
4) Ada tiga faktor yang membuat filsafat yunani ini lahir, yaitu:
a) Bangsa Yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap sebagai awal dari
upaya orang untuk mengerti. Mitos-mitos tersebut kemudian disusun secara sistematis yang
untuk sementara rasional sehingga muncul mitos selektif dan rasional, seperti syair karya
b) karya sastra yunani yang dapat dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani, karya
Homerous mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk pedoman hidup orang-orang
c) pengaruh ilmu-ilmu yang berasal dari babiylonia (Mesir) dilembah Sungai Nil, kemudian
mempelajarinya tidak didasarkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.
Dengan adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos (akal), sehingga
5) Periode yunani ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada
periode ini di tandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian
pemikirannta kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pertanyaan-
pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikiran) dan tidak
berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama dialam semesta (arche) yang
sifatnay mutlak, yang berada dibelakang segala sesuatu yang serba berubah.
6) Para pemikir filsafat yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan
yunani yang terletak di pesisir asia kecil. Mereka kagum terhadap alam yang oleh nuansa dan
ritual serta berusaha mencari jawaban atas apa yang ada dibelakang semua materi itu.
7) Zaman yunani kuno juga di pandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa
ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Pada Yunani
pada masa itu di anggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena bangsa yunani pada masa
8) Bangsa yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang di dasarkan pada
inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap yang
belakangan inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap
kritis inilah yang membuat yang menjadikan bangsa yunani tampil sebagai ahli piker terkenal
sepanjang masa.
9) Beberapa filsuf pada masa itu antara lain, Thales, Phytagoras, Socrates, Plato, dan
Aristoteles..
10) Ciri yang menonjol dari filsafat Yunani Kuno di awal kelahirannya adalah ditunjukkannya
perhatian terutama pada pengamatan gereja kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna
11) Zaman kuno meliputi zaman pra-Socrates di yunani. Tokoh-tokohnya dikenal dengan nama
filsuf pertama atau filsuf alam. Mereka mencari unsur induk (arche) yang di anggap asal dari
(arche) itu yang tidak terbatas, Anaximenes induk (arche), itu udara, Phytagoras
induk (arche) itu bilangan, dan heraklitos induk (arche) itu api, ia juga berpendapat segala
sesuatu itu terus mengalir. Paramenedes mengatakan bahwa segala sesuatu itu tetap tidak
bergerak.
1. Zaman pertengahan merupakan suatu waktu yang ada hubungannya dengan sejarah bangsa-
bangsa dibenua eropa. Pengertian umum tentang zaman pertengahan yang berkaitan dengan
perkembangan pengetahuan ialah suatu periode panjang yang dimulai dari jatuhnya
2. Disisi lain zaman pertengahan juga merupakan kurun waktu yang sangat khas. Secara
singkat dikatakan bahwa dominasi agama Kristen sangat menonjol. Perkembangan alam
pikiran harus di sesuaikan dengan ajaran agama. Demikian pula filsafat, harus diuji apakah
3. Fisafat abad pertengahan menggambarkan suatu zaman yang baru di tengah-tengah suatu
perkumpulan bangsa yang baru, yaitu Bangsa Eropa Barat, filsafat yang baru ini disebut
skolastik.
4. Selanjutnya filsafat abad pertengahan sangat berbeda dengan pemikiran sebelumnya hal ini
disebabkan karena rumpun bangsa yang berfilsafat sangat berbeda, dalam filsafat abad
pertengahan ini manusia mencoba mempersatukan secara Harmonis apa yang diketahui dari
akal dengan apa yang diketahuinya dari wahyu dengan demikianlah timbul sistem pandangan
dunia kristen yang rangkap, dimana iman dan ilmu pengetahuan mendapatkan tempatnya
5. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan filsafat Eropa (sekitar lima abad) belum
memunculkan ahhli pikir (filsuf), akan tetapi setelah abad ke-6 M, baru muncul para pemikir
yang mengadakan penyelidikan filsafat. Jadi, filsafat Eropa yang mengawali kelahiran filsafat
Berdasarkan pada pendekatan sejarah gereja, saat itu tindakan gereja sangat membelenggu
kehidupan manusia. Manusia tidak lagi memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi
yang terdapat dalam dirinya. Para ahli pikir saat itu juga tidak mempunyai kebebasan bepikir.
Siapun orang yang mengemukakannya akan mendapatkan hukuman berat. Pihak gereja
itu, kajian terhadap agama (teologi) yang tidak berdasarkan ketentuan gereja akan
agama hanyalah pihak gereja. Kendati demikian, ada juga yang melanggar peraturan tersebut
dan mereka di anggap orang murtad dan kemudian diadakan pengajaran (inkuisisi).
8. Sejarah filsafat abad pertengahan di mulai kira kira abad ke-5 sampai awal abad ke 17. Para
sejerawan pada umumnya menentukan tahun 476, yakni masa berakhirnya Kerajaan Romawi
Barat yang berpusat di kota Roma dan munculnya Kerajaan Romawi timur yang kelak
berpusat di Konstantinopel (sekarang istambul), sebagai data awal zaman abad pertengahan
dan tahun 1492 (penemuan Benua Amerika oleh Colombus) sebagai data akhirnya.
9. Masa ini di awali dengan lahirnya filsafat Eropa. Sebagaimana halnya dengan filsafat
yunani yang telah dipengaruhi oleh kepercayaan, maka fisafat atau pemikiran pada abad
pertengahan ini pun di pengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Artinya pemikiran filsafat abad
10. Peride abad pertengahan ini mempunyai beberapa perbedaan yang mencolok dengan abad
sebelumnya. Perbedaan ini terletak pada dominasi agama. Timbulnya agama Kristen pada
11. Zaman pertengahan adalah zaman keemasan bagi kekeristanan. Disinilah yang menjadi
persoalan karena agama keristen mengajarkan bahwa wahyu tuhanlah yang merupakan
kebenaran sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan yunani kuno yang mengatakan bahwa
dan filsafat. Di lihat secara menyeluruh, filsafat abad pertengahan memang merupakan fisafat
keristen. Oleh karena itu, kiranya dapat dikatakan bahwa fisafat abad pertengahan adalah
2. Agama Kristen ini menjadi problema kefilsafatan, karena mengajarkan bahwa wahyu
tuhanlah yang merupakan kebenaran yang sejati. Hal ini berbeda dengan pandangan yunani
kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat dicapai oleh kemampuan akal karena mereka
a) Golongan yang benar-benar menolak sama sekali pemikiran yunani, karena pemikiran
b) Menerima filsafat yunani yang mengatakan bahwa karena manusia itu ciptaan tuhan maka
kebijaksanaan manusia berarti pula kebijaksanaan yang datangnya dari tuhan. Mungkin akal
tidak dapat mencapai kebenaran yang sejati. Oleh karena itu, akal dapat dibantu oleh wahyu.
Secara garis besar, pemikiran filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua
a) Zaman patristik
1. Patristic berasal dari kata patres (bentuk jamak dari pater) yang berarti bapak-bapak. Yang
dimaksudkan adalah para pujangga gereja dan tokoh-tokoh gereja yang sangat berperan
menghindarkan diri dari wilayah kefilsafatan. Masa patristic di bagi atas patristic yunani
2. Bapak gereja terpenting pada masa itu antara lain Tertuallianus (160-222), Justinus,
Clemens dari Alexandria (150-251), Origenes (185-254), Gregorius dari Nazianza (330-390),
Baasilus Agung (330-379), Gregorius dari Nyssa (335-394), Dionysius Areopagita, Jhoanes
masa awal patristic. Gregorius dari Nazianza, Basilus Agung, Gregorius dari Nyssa, Dinysius
Areopagita dan Johanes Damascenus adalah tokoh-tokoh pada masa patristic Yunani.
4. Agustinus adalah seorang pujangga gereja dan filusuf besar setelah melewati kehidupan
masa muda yang hedonistis, Agustinus kemudian memeluk agama Kristen dan menciptakan
sebuah tradisi filsafat Kristen yang berpengaruh besar pada abad pertengahan.
Agustinus skeptisme itu sebetulnya merupakan bukti bahwa terdapat kebenaran. Menurut
Agustinus, Allah menciptakan dunia Exnihilo (konsep yang kemudian yang diikuti oleh
Thomas Aquinus). Artinya, dalam menciptakan dunia dan isinya, Allah tidak menggunakan
bahan
b) Zaman Scholastik
1. Zaman scholastik di mulai sejak abad ke-9, kalau tokoh pada masa patristic adalah pribadi-
pribadi yang lewat tulisannya memberikan bentuk pada pemikiran filsafat dan teologi pada
zamanya, sedangkan tokoh pada zaman scholastik adalah para pelajar dari lingkungan
sekolah- kerajaan dan sekolah katedral yang didirikan oleh raja yang bernama karel agung
(742-814) dan kelak juga dari lingkungan universitas dan ordo-ordo biarawan.
3. Tokoh-tokoh terpenting pada masa scholastik adalah Boethius (480-524), Johannes Scotus
akau mengerti. Kepercayaan digunakan untuk mencari pengertian, filsafat sebagai alat
5. Sumbangan terpenting Anselmus yaitu suatu ajaran ketuhanan yang bersifat filsafat. Dalam
Tuhan telah digelapkan oleh kejatuhan Tuhan malaikat dan manusia. Hal ini merupakan
penghinaan bagi Tuhan yang patut dikenai hukuman. Untuk menyelamatkan manusia, Tuhan
menjelma menjadi anaknya agar hukuman dapat ditanggung. Dengan demikian keadilan,
6. Peter Abelardus telah dianggap membuka kembali tentang kebebasan berfikir dengan
yang bercorak nominalisme ditentang oleh gereja-gereja karena telah mengkritik kuasa rohani
gereja.
7. Dalam ajaran mengenai etika, Abelardus beranggapan bahwa ukuran etika ialah hukum
kesusilaan alam. Kebajikan alam menjadikan manusia tidak perlu memiliki dosa asal. Tiapa
orang dapat berdosa jika menyimpang dari jalan kebajikan dank kebijakan alam. Akal
8. Bagi Thomas Aquinas, tidak ada perbedaan akan dan wahyu . kebenaran iman hanya dapat
dicapai melalui keyakinan dan wahyu (dunia diciptakan Tuhan dalam enam hari). Ada
kebenaran teologis alamiah yang dapat ditemukan pada akan dan wahyu (sebagai jalan
menemukan kebenaran), tetapi hanya ada satu kebenaran, yaitu teologi iman. Pengetahuan
tidak sama dengan kepercayaan. Pengetahuan didapat dari indra dan diolah dari akal, tetapi
akal tidak bias mencapai realitas tertinggi. Dalil akal harus diperkuat oleh agama
Aristoteles dalam teologi Kristen. Salah satu penyempurnaan teori Aristoteles oleh Aquinas
yaitu pandangan bahwa wanita adalah pria yang tidak sempurna. Bagi Aqunias pria dan
wanita memiliki jiwa yang sama, hanya sebagai makhluk alamlah wanita lebih rendah,
jiwanya sama.
10. Aku percaya sebab mustahil’, demikian semboyan Occam sebagai suatu gambaran terhadap
hubungan tidak harmonis antara kepercayaa dan pengetahuan. Pandangan dengan corak
nominalis ini banyak dikritik oleh gereja karena dianggap otoritas gereja. Bagi Occam,
“bukan saja akal manusia tidak akan dapat mengerti pernyataan Tuhan, tetapi juga akal akan
menyerang segala ikrar keputusa gereja dengan hebat sebab akal manusia sekali-kali tidak
bias memasuki dunia ketuhanan. Manusi hanya dapat menggantungkan kepercayaan kepada
kehendak tuhan saja yang telah dinyatan dalam kitab alkitab”. Dengan demikian, anatara
keyakinan yang bersumber terhadap agama dan pengetahuan yang bersumber pada akal harus
dipisahkan. Alkitab pandangan ini Occam dihukum penjara oleh Paus, namun mendapat
1. pada abad pertengahan ini, perkembangan ilmu mencapai kemajuan yang pesat karena
adanya penerjemahan karya filsafat yunani klasik ke bahasa latin, juga penerjemahan kembali
2. Karangan para filsuf islam menjadi sumber terpenting penerjemahan buku, baik buku
keilmuan maupun filsafat diantaranya karya filsuf islam yang diterjemahkan antara lain
Gazali.
1. Renaissance berarti “lahir kembali”. Pengertian riilnya adalah manusia mulai memiliki
kesadaran-kesadaran baru yang mengedepankan nilai dan keluhuran manusia. Suasana dan
budaya berpikirnya memang melukiskan “kembali” kepada semangat awal, yaitu semangat
filsafat Yunani kuno yang mengedepankan penghargaan terhadap kodrat manusia itu sendiri.
2. Jaman ini lebih merupakan gerakan kebudayaan daripada aliran filsafat, yaitu lahirnya
kebudayaan Yunani dan kebudayaan Romawi. Pada saat itu gejala masyarakat untuk
melepaskan diri dari kungkungan dogmatisme Gereja sudah mulai tampak di Eropa.
3. Zaman renaissance juga ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas
dari doma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan Abad
4. Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas. Manusia
ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan Ilahi.
Penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada Zaman Renaissance.
5. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi. Tokoh-
tokoh yang terkenal pada masa itu seperti: roger bacon, Copernicus, Johannes, dan galileo
galilei.
dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan, matematika merupakan syarat mutlak untuk
berlawanan dengan pendapat umum yang berasal dari Hipparahus dan Ptolemeous yang
3) Galileo Galilei, membuat sebuah teropong bintang yang terbesar pada masa itu dan
penting dalam bidang astronomi. Ia melihat bahwa pelanet Venus dan Mercurius
dari matahari.
6. Ciri utama renaisens adalah individualisme, humanisme, lepas dari agama. Manusia sudah
mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam merumuskan pengetahuan. Yang
berkembang pada waktu itu sains, dan penemuan-penemuan dari hasil pengembangan sains
subjek utama. Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang