Anda di halaman 1dari 73

BAB 1

FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN


A. Pengertian Filsafat

Memberikan definisi atau batasan tentang


filsafat,bukan perkara mudah,karena bagaimana
mungkin membatasi pengetahuan yang radikal dan tanpa
batas dengan pembatasan-pembatasan yang yang
menutup ruang geraknya.secara logika,mendefinisikan
berarti membatasi suatu terminologi atau konsep agar
dengan mudah dapat dibedakan dengan konsep
lainnya,sebagaimana terjadinya perbedaan definitif
antara ilmu pengetahuan dan filsafat.Akan tetapi,karena
salah satu kerja filsafat adalah memberikan
batasan,terpaksa ia pun harus menerima untuk
dibatasi.semua konsep secara logika diberikan
pengertian-pengertian yang membatasinya,sebagaimana
filsafat yang biasanya memberikan pengertian terhadap
konsep diluar dirinya akhirnya wajib membatasi dirinya
sendiri.1

Secara Etimologis,filsafat berasal dari beberapa


bahasa,yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Yunani.Dalam
bahasa Inggris,yaitu “philosophy”sedangkan dalam
Bahasa Yunani”philein”atau “philos”dan “sofein”atau

1
Drs.Atang Abdul Hakim,M.A dan Drs..Beni Ahmad Saebani,M.Si,Dari metodologi
sampai teofilosofi,Bandung,desember 2008,Hlm.13.

1
“sophi”.ada pula yang mengatakan bahwa filsafat dari
Bahasa Arab,yaitu”falsafah” yang artinya al-hikmah.kata
tersebut pada awalnya berasal dari bahasa
yunani.”philos”artinya cinta,sedangkan “sophia”artinya
kebijaksanaan.oleh karena itu, filsafat dapat diartikan
dengan cinta kebijaksanaan yang dalam bahasa arab
diistilahkan dengan al-hikmah.2

B. Lahirnya Filsafat di Yunani

Lahirnya filsafat di yunani diperkirakan pada


abad ke-6 sebelum masehi.timbulnya filsafat ditempat
itu disebut peristiwa ajaib(the greek miracle).ada
beberapa faktor yang sudah mendahului dan seakan-akan
mempersiapkan lahirnya filsafat di Yunani.K.Bertens
menyebutkan ada tiga faktor,yaitu sebagai berikut:

 Pada bangsa Yunani,seperti pada bangsa-bangsa


sekitarnya,terdapat suatu mitologi yang kaya
serta luas.mitologi ini dapat dianggap sebagai
perintis yang mendahului filsafat,karena mite-
mite sudah merupakan percobaan untuk
mengerti.mite-mite sudah memberi jawaban atas
pertanyaan yang hidup dalam hati manusia: dari
mana dunia kita?dari mana kejadian dalam alam?
Apa penyebab matahari terbit,lalu terbenam
lagi?melalui mite-mite,manusia mencari

2
Drs.Atang Abdul Hakim,M.A dan Drs..Beni Ahmad Saebani,M.Si,Dari metodologi
sampai teofilosofi,Bandung,desember 2008,Hlm.14.

2
keterangan tentang asal-usul alam semesta dan
kejadian-kejadian yang berlangsung di
dalamnya.khusus bangsa Yunani bahwa mereka
mengadakan berbagai usaha untuk menyusun
mite-mite yang diceritakan oleh rakyat menjadi
suatu keseluruhan yang sistematis.
 Kesusasteraan Yunani
Dua karya puisi Homores yang berjudul Ilias dan
Odyssea mempunyai kedudukan istimewa dalam
kesusastraan Yunani.syair-syair dalam karya
tersebut sudah lama digunakan sebagai sebagai
macam pendidikan untuk rakyat Yunani.Dalam
dialog yang bernama Politeia,Plato mengatakan
Homeros telah mendidik seluruh Hellas.karena
puisi Hameros pun sangat digemari oleh rakyat
untuk mengisi waktu terluang dan serentak juga
mempunyai nilai edukatif.3
 Pengaruh ilmu pengetahuan sudah terdapat di
Timur Kuno
Orang Yunani tentu berutang budi pada kepada
bangsa lain dalam menerima beberapa unsur ilmu
pengetahuan.seperti ilmu ukur dan ilmu hitung
sebagian berasal dari mesir.pengaruh Babylonia
dalam perkembangan Ilmu Astronomi di negeri
Yunani.Namun,andil dari bangsa lain dalam
perkembangan ilmu pengetahuan Yunani tidak
boleh dilebih-lebihkan.
3
Drs.Surajiyo,Sejarah filsafat barat,jakarta,Oktober 2005,hal.153

3
Pada abad ke-6 sebelum masehi mulai berkembang suatu
ependekatan yang sama sekali berlainan.sejak saat itu
orang mulai mencari jawaban rasional tentang berbagai
problem yang diajukan oleh alam semesta.Logos (akal
budi,rasio) mengganti mythos.dengan demikian filsafat
dilahirkan.

C. Sejarah Filsafat Abad Pertengahan

Sejarah Filsafat Abad Pertengahan dimulai kira-


kira pada abad ke-5 sampai awal abad ke-17.para
sejarawan umumnya menentukan tahun 476.yakni masa
berakhirnya Kerajaan Romawi Barat yang berpusat di
kota Roma dan munculnya Kerajaan Romawi Timur
yang kelak berpusat di Konstantinopel (sekarang
Istanbul) sebagai data awal Zaman Abad Pertengahan
dan tahun1942 (penemuan benua Amerika oleh
Columbus) sebagai data akhirnya.4

Masa ini diawali dengan lahirnya Filsafat


Eropa.sebagaimana halnya dengan Filsafat Yunani yang
dipengaruhi oleh kepercayaan kristen.artinya,pemikiran
filsafat abad pertengahan didominasi oleh agama.

Periode abad pertengahan mempunyai perbedaan


yang mencolok dengan abad sebelumnya.perbedaan ini
terletak pada dominasi agama.Timbulnya agama kristen
pada permulaan abad masehi membawa perubahan besar
4
Simon Petrus L.Tjahjadi,Petualangan Intelektual,(Yogyakarta.
Kanisius:2004).hlm.102

4
terhadap kepercayaan agama.Zaman Pertengahan adalah
zaman keemasan bagi kekristenan.5disinilah yang
menjadi persoalannya.karena agama kristen itu
mengajarkan bahwa wahyu tuhanlah yang merupakan
kebenaran sejati.hal ini berbeda dengan pandangan
Yunani Kuno mengatakan bahwa kebenaran dapat
dicapai oleh kemampuan akal.6

Pada zaman kuno, fokus pembicaraan pada


filsafat barat adalah tentang alam (kosmosentris). Hal ini
tampak jelas bahwa awal kebangkitannya,tepatnya pada
masa Thales (625-545 SM). Pada masa Abad
Pertengahan, suasananya mulai berubah, dari
kosmosentris ke teosentris. Hal ini berkaitan erat dengan
pesatnya perkembangan agama Kristen di Eropa, yang
mulai menjadi pada masa Patristik mencapai puncaknya
pada masa Skolastik. Pengaruh agama yang sangat kuat
pada Abad Pertengahan ini membawa dampak negatif
pada kebebasan berfikir,sehingga pada masa ini dikenal
sebagai abad kegelapan. Sekalipun demikian, beberapa
penemuan ilmiah tetap tidak terhambat. Salah satu
diantaranya adalah munculnya revolusi Copernicus yang
sekaligus membuktikan kekeliruan kaum gereja pada
masa itu. Hal ini menyadarkan banyak orang, sehingga
timbul Renesanse,zaman ini manusialah yang menjadi
subjek (antroposentis).

5
Rizal Mustansyir,Filsafat Ilmu,(Yogyakarta:Pustaka Belajar,2009)cet.9.hlm.157
6 Surajiyo,Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta: Bumi Aksara,2005)cet.1 hlm.157

5
Pada abad ke-19 dan ke-20 manusia tetap sebagai
subjek dari realitas. Bedanya, menurut Hamersma,
perhatian utama tidak lagi dipusatkan kepada rasio,
empiris, dan ide-ide manusia, melainkan lebih kepada
unsur-unsur Irasional, yaitu kebebasan atau kehendak
sebagai motor tindakan manusia. Hamersma juga
mengemukakan beberapa pendapat yang mengatakan
bahwa abad ke-20 adalah desentralisasi manusia.subjek
manusiawi tidak lagi dianggap sebagai pusat kenyataan,
dan yang menggantikan antroposentrisme dari filsafat
antara tahun 1600 dan 1900 itu menurut mereka yang
mengemukakan desentralisasi manusia adalah perhatian
khusus pada bahasa sebagai subjek kenyataan kita.
Filsafat zaman sekarang disebut logosentrisme. Jika kita
kembali pada pembahasan tentang sejarah filsafat barat,
tampak bahwa terdapat sangat banyak ukuran pembagian
yang dilakukan oleh berbagai sarana. Salah satu
pembagian yang sederhana dalam mempelajari filsafat
barat diberikan oleh Hamersma, yaitu :

(1). Zaman kuno (600-400 SM)

(2). Zaman patristik dan skolastik (400 SM-1500


SM)

(3). Zaman modern (1500-1800)

6
(4). Zaman sekarang (setelah tahun 1800)7

D. Abad Pertengahan

Pada abad V seseduah masehi kekaisaran


Romawi runtuh, Inilah permulaan suatu zaman baru
dalam sejarah, yang kemudian oleh ahli-ahli sejarah
diberi nama “Abad Pertengahan” oleh karena abad-abad
itu berada diantara zaman antik dan zaman modern.
Zaman modern itu dimulai pada abad XV. Maka abad
pertengahan berlangsung selama seribu tahun. Dapat
dikatakan bahwa kebudayaan Abad Pertengahan adalah
penciptaan agama kristiani dan Islam disatu pihak, dan
bangsa-bangsa eropa dan arab di lain pihak. Agama-
agama dan bangsa-bangsa baru itu membawa ide-ide dan
tata cara baru. Akibatnya, suasana selama Abad
Pertengahan berlainan dengan suasana pada zaman
sebelumnya. Namun warisan Yunani-Romawi tidak
lenyap. Pertama-tama oleh oleh karena agama kristiani
berkembang dalam kebudayaan antik dan mengambil
oper sebagian dari padanya. Lagipula oleh karena filsafat
Yunani, terutama filsafat Aristoteles, dipelajari terus
oleh sarjana-sarjana islam,dan kemudian (sejak abad
XXI) diteruskan kepada para pemikir Eropa.

7
Prasetyo,Teguh, filsafat teori dan ilmu hukum.(jakarta: PT Raja Grafindo Persada)
hal.25-26

7
Khususnya tentang ilmu hukum romawi perlu
dicatat, bahwa hukum itu mengalami suatu
perkembangan beru dalam abad VI. Itu terjadi dibagian
timur kekaisaran Byzantium. Pada tahun 528-534
sarjana-sarjana hukum Byzaantium telah menyusun
Codex luris Romani, atas perintah kaisar Iustinianus.
Kodeks itu disebut juga : codex Iustinianutau corpus
luris civilis (C.I.C). Kekaisaran Byzantium itu bertahan
selama Abad Pertengahan sampai abad XV,yakni sampai
kota Byzantium (istanbul) direbut oleh Sultan Osman
pada tahun1453. Agama yang pertama muncul adalah
Kristiani. Agama ini timbul di Timur Tengah. Lalu
menyebar ke seluruh kekaisaran Romawi. Pengaruhnya
bertambah lagi, ketika agama Kristiani resmi diakui
dengan dekrit Milan oleh kaisar Konstantin. Ide-ide baru
yang disebar oleh agama baru itu antara lain :

1. Seluruh dunia, yakni semesta alam


seluruhnya, termasuk materi, diciptakan oleh
Allah. Dengan ini dilepaskan pandangan
kuno, bahwa sudah terdapat materi
sebelumnya, yang kemudian diberi bentuk
oleh deorang dewa (demiorgous)
2. Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai
kesatuan. Dengan ini ditinggalkan pandangan
dualistis terhadap manusia, yang hidup terus
dalam Neoplatonisme dari abad-abad yang

8
pertama. Tetapi pengaruh dualisme masih
besar juga dalam abad pertengahan.
3. Manusia diciptakan sebagai manusia bebas,
tetapi ia menyalahgunakan kebebasannya dan
karenanya ia menjadi manusia yang berdosa.
Bagi manusia yang berdosa mustahil
mencapai penyempurnaan hidup dengan
kekuatan sendiri. Untuk dapat mencapai
tujuannya perlu manusia ditebus dari dosanya
oleh Yesus Kristus. Dengan ini dilepaskan
pandangan filsafat klasik, bahwa manusia
dapat meraih tujuan hidupnya melalui
theoria, lagi pula bahwa hidup manusia tetapi
dikuasai nasib : kemungkinan untuk
mencapai tujuannya ada, tetapi hanya berkat
nama Allah.
Akibat ide-ide baru itu terdapat bentrokan
terhadap kebudayaan antik dan alam pikiran
kristiani. Dapat dikatakan, bahwa pada
umumnya sarjana-sarjana yang sudah
menerima Agama Kristiani, mengambil oper
sebagian dari kebudayaan antik itu,sebagian
tidak. Mereka berusaha untuk menyesuaikan
warisan kebudayaan Yunani-Romawi dengan
kebenaran agama. Ternyata kebenaran itu
lebih dihargai sejak abad V di Eropa Barat
timbullah kerajaan-kerajaan itu sebagian
sudah menerima agama kristiani, bangsa-

9
bangsa lain menerimanya selama Abad
Pertengahan.8

E . Ciri Filsafat Abad Pertengahan

Ciri khas abad ini terletak pada rumusan terkenal


yang dikemukakan oleh Saint Anselmus, Yaitu credo ut
intelligam yang artinya kira-kira iman lebih dulu.
Setelah itu mengerti. Imanilah lebih dahulu misalnya
bahwa dosa warisan itu ada,setelah itu susunlah argumen
untuk memahaminya, mungkin juga untuk meneguhkan
keimanan itu. Di dalam ungkapan itu tersimpan pula
pengertian bahwa seseorang tidak boleh atau paham
lebih dulu, dan karena memahaminya lantas ia pantas
mengimaninya. Ini iman secara Rasional. Dalam
ungkapan ini yang beriman bukan karena ia mengerti
bahwa itu harus diimani,melainkan orang mengerti
karena ia mengimaninya.

Sifat ini berlawanan dengan sifat filsafat


rasional.Dalam filsafat rasional, pengertian itulah yang
didahulukan, setelah dimengerti barulah mungkin
diterima dan kalau mau diimani. Mengikuti jalan fikiran
itulah maka jantung filsafat Abad Pertengahan Kristen
terletak pada ungkapan itu. Berdasarkan penalaran itu,
maka tokoh peletak kekuatan filsafat Abad Pertengahan
adalah St. Anselmus.

8
Theo,Hijabers,filsafat hukum dalam lintasan sejarah.(Yogyakarta :Kanisiuss,1982).
Hal.35-36

10
Kelihatannya filsafat credo ut intelligam itu tidak
akan merugikan perkembangan filsafat dan
sains.seandainya wahyu yang dijadikan andalan adalah
wahyu yang tidak berlawanan dengan akal logis. Hal ini
kita temukan misalnya dalam islam. Filsafat di dalam
islam berkembang amat pesat karena keyakinan (iman)
islam tidak ada yang berlawanan dengan akal logis.
Yang ada ialah bagian-bagian yang berada di daerah
supralogis atau suprarasional. Agaknya teori inilah yang
dapat menjelaskan mengapa filsafat tidak berkembang
secara wajar selama lima belas abad pada periode Abad
Pertengahan yang dikuasai oleh semangat kristen itu.
Jadi, dominasi agama pada filsafat sebenarnya tidak
harus mengakibatkan filsafat tidak berkembang.

Kelemahan lain dalam filsafat kristen Abad


Pertengahan ialah sifatnya yang selalu yakin pada
penafsiran teks kitab suci. Penafsiran sebenarnya tidak
lebih berarti dari pada sekedar filsafat juga. Jadi,
penafsiran pada dasarnya bersifat relatif kebenarannya.
Tidak absolute.

Uraian tadi menunjukan bahwa pada Abad


Pertengahan ini, iman (Hati) benar-benar telah menang
melawan akal dan berhasil mendominasi jalan hidup
Abad Pertengahan (di barat). Akibatnya sangat mudah
dipahami : filsafat sains berhenti, jangankan menemukan
yang baru, menjaga warisan yunani saja zaman ini tidak

11
mampu.9 selain ciri khas tersebut, terdapat pula ciri-ciri
pemikiran filsafat barat abad pertengahan :

 Cara filsafatnya dipimpin oleh gereja


 Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran
Aristoteles
 Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus dan
lain lain.

Masa abad pertengahan ini juga dapat dikatakan


sebagai suatu masa yang penuh denga upaya menggiring
manusia ke dalam kehidupan/ sistem kepercayaan yang
picik dan fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara
membabi buta. Karena itu perkembangan ilmu
pengetahuan terhambat.

Masa ini penuh dengan dominasi gereja, yang


tujuannya untuk membimbing umat kearah hidup yang
shaleh. Namun, disisi lain dominasi gereja ini tanpa
memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang
mempunyai perasaan, pikiran, keinginan, cita-cita untuk
menentukan masa depannya sendiri. Masa Abad
Pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu masa
Patristik dan masa Skolastik.

Filsafat Abad Pertengahan juga dicirikannya


dengan adanya hubungan erat antara agama kristen dan

9
Ahmad Tafsir, filsafat umum (akal dan hati sejak thales sampai capra),bandung :
PT Remaja Rosdakarya,1990,hal.114-115

12
filsafat.10dilihat secara menyeluruh.Filsafat Abad
Pertengahan memang merupakan filsafat Kristiani.oleh
karena itu,kiranya dapat dikatakan bahwa filsafat abad
pertengahan adalah suatu filsafat agama dengan agama
kristiani sebagai basisnya.

Agama kristen menjadi problema kefilsafatan


karena mengajarkan bahwa wahyu tuhanlah yang
merupakan kebenaran yang sejati.hal ini berbeda dengan
pandangan Yunani kuno yang mengatakan bahwa
kebenaran dapat dicapai oleh kemampuan akal.mereka
belum mengenal adanya wahyu.

Mengenai sikap terhadap pemikiran Yunani ada dua


11
:

1. Golongan yang menolak sama sekali


pemikiran Yunani,karena pemikiran Yunani
merupakan pemikiran orang kafir karena
tidak mengakui wahyu.
2. Menerima Filsafat Yunani bahwa manusia itu
ciptaan tuhan maka kebijaksanaan manusia
berarti pula kebijaksanaan yang datangnya
dari tuhan.mungkin akal tidak dapat
mencapai

10 Simon Petrus L
Tjahjadi,PetualanganIntelektual,(Yogyakarta,Kinisius:2004),hlm.102
11 Surajiyo,Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta: Bumi Aksara,2005)cet.1 hlm.156

13
kebenaran yang sejati.oleh karena itu akal dapat
dibantu oleh wahyu.

14
BAB II

PERIODE-PERIODE ABAD PERTENGAHAN

Secara garis besar,Filsafat Abad Pertengahan


dapat dibagi menjadi dua periode yaitu Zaman Patristik
dan Zaman Skolastik.

a. Zaman Patristik

Patristik berasal dari kata latin Pater atau bapak


yang artinya para pemimpin gereja yang dipilih dari
golongan ahli pikir. Mereka ada yang menolak filsafat
Yunani dengan alasan bahwa sudah mempunyai sumber
kebenaran lain seperti dari filsafat Yunani. Selain itu,
bagi mereka yang menerima filsafat Yunani beralasan
bahwa walaupun telah ada sumber kebenaran yaitu
firman Tuhan, tapi ada jeleknya menggunakannya hanya
diambil tata cara berpikirnya saja, dan diperbolehkan
selama dalam hal-hal tertentu tidak bertentangan dengan
Agama.[12]

Zaman Patristik ini juga dapat dibedakan menjadi


dua bagian, Yaitu :

1. Patristik Yunani, berpusat di Athena


2. Patristik latin, berpusat di Roma, Italia

12
Asmoro Achmadi, Filsafafat Umum,cet ke-14 (jakarta: Rajawali Pers,2013) hal.68

15
Bapak gereja terpenting pada masa itu antara lain
Tertullianus(160-222).Justinus,Clemens, dari Alexandria
(150-251).Origenes (185-254).Gregorius dari Nazianza
(330-390).Basillus Agung (330-379).Gregorius dari
Nyssa (335-394).Dionysius Areopagita,Johanes
Damascenus,Ambresius, Hyeronimus,dan Augustinus
adalah pemikir-pemikir yang menandai masa keemasan
patristik latin.

Augustinus adalah seorang pujangga gereja dan


filsuf besar.setelah melewati kehidupan masa muda yang
hedonistis.Augustinus kemudian memeluk agama kristen
dan menciptakan sebuah tradisi filsafat kristen yang
berpengaruh besar pada abad pertengahan.

b. Zaman Skolastik

Istilah Skolastik adalah kata sifat yang berasal


dari kata school,yang berarti sekolah.jadi skolastik
berarti aliran atau yang berkaitan dengan
sekolah.perkataan skolastik merupakan corak khas dari
sejarah filsafat abad pertengahan.

Terdapat beberapa pengertian dari corak khas


skolastik,diantaranya:

 Filsafat Skolastik adalah adalah filsafat yang


mempunyai corak semata-mata agama.skolastik
ini sebagai bagian dari kebudayaan abad
pertengahan religius.

16
 Filsafat Skolastik adalah filsafat yang mengabdi
pada teologi atau filsafat yang rasional
memecahkan persoalan –persoalan mengenai
berfikir,sifat ada,kejasmanian,kerohanian,baik
buruk.dari rumusan tersebut muncul istilah
skolastik yahudi,skolastik arab,dan lain-lainnya.
 Filsafat Skolastik adalah filsafat filsafat nasrani
karena banyak dipengaruhi oleh ajaran agama.
Filsafat Skolastik ini dapat berkembang dan
tumbuh karena beberapa faktor,antara lain:

 Faktor Religius

Yang dimaksud dengan faktor religius adalah


keadaan lingkungan saat itu yang berkehidupan
religious.mereka beranggapan bahwa hidup di dunia itu
suatu perjalanan ke tanah ke tanah suci
Yerussalem,dunia ini sebagai negeri asing,dan sebagai
tempat pembuangan limbah air mata saja(tempat
kesedihan).sebagai dunia yang menjadi tanah airnya
adalah surga.manusia tidak dapat sampai ke tanah
airnya(surga) dengan kemampuannya sendiri,sehingga
harus ditolong,karena manusia menurut sifat kodratnya
memiliki kelemahan yang diwariskan oleh adam.mereka
juga beryakinan bahwa Isa anak tuhan dan berperan
sebagai pembebas dan pemberi bahagia.ia akan memberi
pengampunan sekaligus menolongnya.maka hanya

17
dengan jalan pengampunan inilah manusia dapat
tertolong agar dapat mencapai tanah airnya(surga).13

Pada saat itu telah banyak didirikan lembaga


pengajaran yang diupayakan oleh pembesar-pembesar
gereja,ataupun dari keluarga istana,kepustakaannya
diambilkan dari para penulis latib,arab (islam),dan
Yunani.14

Periode Skolastik berlangsung dari tahun800-


1500M.Periode ini dibagi menjadi tiga tahap:

1. Periode Skolastik Awal (abad ke 9-12)

Ditandai oleh pembentukan metode yang lahir


karena hubungan yang rapat antara agama dan
filsafat.yang tampak pada permulaan ialah
persoalan tentang uviversalia.

2. Periode puncak perkembangan skolastik


(abad ke-13)
Ditandai oleh keadaan yang dipengaruhi oleh
Aristoteteles akibat kedatangan ahli filsafat
Arab dan Yahudi.puncak perkembangan pada
Thomas Aquinas.
3. Periode skolastik akhir (abad ke 14-15)

13
Ibid,asmoro ahmadi,filsafat umum,hal 68-73
14
Poedjawijatna,pembimbing ke arah alam filsafat,rineka
cipta,jakarta,1994,hal.82.

18
Ditandai dengan pemikiran kefisafatan yang
berkembang ke arah nominalisme,ialah aliran yang
berpendapat bahwa universalisme tidak memberi
petunjuk tentang aspek yang sama dan yang umum
mengenai adanya sesuatu hal.pengertian umum hanya
momen yang tidak mempunyai nilai-nilai kebenaran
yang objektif.15

Tokoh-tokoh terpenting masa skolastik adalah


Boethius(480-524),Johanes Scotus Eriugena(810-
877),Anselmus dari Canterbury(1033-1109),Petrus
Aberaldus(1079-1142),Bonaventura(1221-1274),Singer
dari Brabant(sekitar 1240-1281/4),Albertus Agung
(sekitar 1205-1280),Thomas Aquinas(1225-
1274),Johannes Duns Scotus(1266-1308),Gulielmus
darri Ochkam (1285-1349),dan Nicolaus Cusanus(1401-
1464). Anselmus mengemukakan semboyan credo ut
intelligam,yang artinya aku percaya agar aku
mengerti.kepercayaan digunakan untuk mencari
pengertian,filsafat sebagai alat fikiran,teologi,sebagai
kepercayaan.sumbangan terpenting Anselmus yaitu
suatu ajaran ketuhanan yang bersifat filsafat.Dalam
menjelaskan kedatangan dan kematian Kristus,Anselmus
menjelaskan bahwa kemuliaan tuhan telah digelapkan
oleh kejatuhan malaikat dan manusia.Hal ini merupakan
penghinaan bagi tuhan yang patut dikenai
hukuman.untuk menyelamatkan manusia,tuhan

15
Surajiyo,Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta: Bumi Aksara,2005)cet.1 hlm.157

19
menjelma menjadi anaknya agar hukuman dapat
ditanggung,dengan demikian keadilan,rahmat dan kasih
tuhan genap dan dipenuhi. 16

Peter Aberaldus dianggap membuka kembali


kebebasan berfikir dengan semboyannya: intelligo ut
credom (saya paham supaya saya percaya).17 pemikiran
Aberaldus yang bercorak nominalisme ditentang oleh
gereja karena mengkritik kuasa rohani gereja.dalam
ajaran mengenai etika,Aberaldus beranggapan bahwa
ukuran etika ialah hukum kesusilaan alam.kebajikan
alam menjadikan manusia tidak perlu memiliki dosa
asal.tiap orang dapat berdosa jika menyimpang dari jalan
kebijakan alam.akal manusia sebagai pengukur dan
penilai iman.

Bagi Thomas Aquinas tidak ada perbedaan antara


akal dan wahyukeberanian iman hanya dapat dicapai
melalui keyakinan dan wahyu (dunia diciptakan tuhan
dalam 6 hari).ada kebenaran teologis alamiah yang dapat
ditemukan pada akal dan wahyu(sebagai jalan
menemukan kebenaran).tetapi hanya ada satu
kebenaran,yaitu teologi iman,pengetahuan tidak sama
dengan kepercayaan.pengetahuan didapat dari indradan
diolah dari akal.tetapi akal tidak bisa mencapai realitas
tertinggi,dalil akal harus diperkuat oleh agama.

16
Hasbullah Bakry,Di sekitar Filsafat Skolastik Kristen,1991,Jakarta:Firdaus
17
Ali Basyarat A,Problema Filsafat Abad Pertengahan,10 Januari 2010

20
Aquinas yang pemikirannya dipengaruhi oleh
Aristoteles.melakukan pula pengkristenan teori
Aristoteles dalam teologi kristen.salah satu
penyempurnaan teologi Aristoteles oleh Aquinas yaitu
pandangan bahwa wanita adalah pria yang tidak
sempurna.pria dianggap aktif dan kreatif,wanita
dipandang pasif dan reseptif.Bagi Aquinas pria dan
wanita memiliki jiwa yang sama.hanya sebagai makhluk
alamlah wanita lebih rendah,jiwanya sama.

“Aku percaya sebab mustahil,”demikian


semboyan ocam sebagai suatu gambaran terhadap
hubungan tidak harmonis antara kepercayaan dan
pengetahuan.pandangan corak nominalis ini banyak
dikritik oleh gereja karena dianggap otoritas gereja.Bagi
occam”bukan saja akal manusia tidak akan dapat
mengerti pernyataan tuhan,tetapi akal juga akan
menyerang segala ikrar keputusan gereja dengan hebat
sebab akal manusia sekali-kali tidak bisa memasuki
dunia ketuhanan.manusia hanya dapat menggantungkan
kepercayaan kepada kehendak tuhan saja yang telah
dinyatakan dalam alkitab”dengan demikian antara
keyakinan yang bersumber terhadap agama dan
pengetahuan yang bersumber pada akal harus
dipisahkan.akibat pandangan ini occam dihukum

21
pemjara oleh paus.namun mendapat suaka dari Raja
Louis IV.18

C. Masa Peralihan

Sejak abad pertengahan berakhir, sampailah pada


masa peralihan yang diisi dengan gerakan kerohanian
yang bersifat pembaharuan. Zaman peralihan ini
merupakan embrio masa modern. Masa peralihan ini
ditandai dengan munculnya reinassanse, humanisme,
reformasi yang berlangsung antara abad ke-14 hingga
ke-16.

Reinassanse atau kelahiran kembali di Eropa


merupakan suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran
yang di mulai di Italia, kemudian di Prancis, Spanyol,
dan selanjutnya hingga menyebar ke seluruh Eropa.
Tokoh-tokohnya adalah : Leonardo da vinci,
Machiavelli, dan Giordano Brumo.

Humanisme pada mulanya dipakai sebagai suatu


pendirian dikalangan ahli pikir Reinassanse yang
mencurahkan perhatiannya terhadap pengajaran
kesusastraan Yunani dan Romawi,serta peri
kemanusiaan. Kemudian Humanisme berubah menjadi
gerakan untuk kembali melepaskan ikatan gereja dan
berusaha menemukan kembali serta Yunani atau

18
Surajio,Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta,Bumi Aksara:2005,hal.157

22
Romawi. Tokoh-tokohnya : Boccanio, Lorenzo Vallia,
Erasmus, dan Thomas Morre.

Reformasi merupakan revolusi keagamaan di


Eropa barat pada abad ke-16. Revolusi tersebut dimulai
gerakan terhadap perbaikan gereja . Katholik kemudian
berkembang menjadi asas-asas Protestantisme. Para
tokohnya antara lain Jean dengan reinassanse. Pemikiran
yang ingin menempatkan manusia pada tempat yang
sentral dalam pandangan kehidupan.19

19
Asmoro Achmadi,op.cit. hal.82-83

23
BAB III

PERKEMBANGAN FILSAFAT ABAD


PERTENGAHAN

Pada abad pertengahan ini perkembangan ilmu


mencapai kemajuan yang pesat karena adanya
penerjemah karya filsafat Yunani klasik ke bahasa
latin.juga penerjemah kembali karya para filsuf Yunani
oleh bangsa arab ke bangsa latin.karangan para filsuf
islam menjadi sumber terpenting penerjemah buku baik
buku keilmuan maupun filsafat.diantara karya filsuf
islam yang diterjemahkan antara lain astronomi(al-
khawarijmi) kodekteran (ibnu sina) karya-karya Al
Farabi,Al Kindi,Al Ghazali.

Fokus pada pengembangan ilmu melalui sekolah


menjadi perhatian dari raja charlemagne (charles 1)
dengan pendirian-pendirian sekolah dan perekrutan guru
dari Italia,Inggris dan Irlandia.sistem pendidikan di
sekolah dibagi menjadi tiga tingkat.pertama,yakni
pengajaran dasar(diwajibkan bagi calon pejabat agama
dan terbuka juga bagi umum).kedua,diajarkan tujuh ilmu
bebas (liberal art) yang dibagi menjadi dua bagian :

a. Gramatika Retorika dan Dialektika (trivium)


b. Aritmatika Geometri Astronomi dan musik
(quadrivium)

24
Masa abad pertengahan adalah masa pembentukan
kebudayaan barat dengan ciri khas ajaran masehi (filsafat
skolastik) yang diwarnai oleh perkembangan peradaban
kristen.peradaban kristen menjadi dasar bagi kebudayaan
masa modern.peninggalan kebudayaan dapat dilihat dari
karya seni musik, bangunan bercorak gothik sebagai
bentuk kemajuan pada gereja.20

A. Ilmu di Abad Pertengahan

Di awal abad ke-11, sebagian besar orang


terpelajar mengenal dan memahami ilmu kuno dalam
cuplikan-cuplikan yang segelintir dan tercabik-cabik
namun setelah itu terjadi kemajuan pesat pada abad ke-
12 dialami suatu Reinassanse yang disebabkan oleh
pergaulan dengan peradaban islam yang lebih tinggi
yang terdapat di Spanyol dan Palestina dan sebagian
besar lagi disebabkan perkembangan berbagai kota
dengan kelas atasnya yang melek huruf.

Dari periode ini muncullah karangan-karangan


spekulatif perdana tentang filsafat alamiah. Abad ke-13
menyaksikan berdirinya universitas-universitas dan
zaman kebesaran pengetahuan skolastik. Thomas
Aquinas, seorang teolog terkemuka dan Roger Bacon,
penganjur metode eksperimental termasuk dalam zaman
ini. Akan tetapi dalam bentuk keruntuhan finansial dan
maut hitam ( penyakit pes). Meskipun perdebatan

20
A.Hanafi,Filsafat Skolastik,1983,Jakarta:Alhusna

25
filosofis termasuk minat terhadap spekulasi matematis,
masih terjadi namun secara ilmiah pada periode
belakangan telah steril.

Pendapat-pendapat mengenai ilmu di Abad


Pertengahan masih saja simpang siur. Para sejarawan
terdahulu memandang ilmu di zaman itu, belum
terbebaskan dari beban dogmatisme dan takhayul,
sementara sejarawan lainnya mencoba menunjukkan
bahwa banyak fakta dan prinsip pokok ilmu modern
ditemukan pada waktu itu. Persoalannya menjadi jelas
ketika disadari bahwa orang terpelajar pada zaman itu
tidak semuanya mencoba melaksanakan penelitian
ilmiah seperti yang dipahami sekarang ini. Filsafat
alamiah dan fakta khusus dipelajari terutama dalam
hubungannya dengan agama, juga untuk menjelaskan
teks-teks alkitabah (secara harfiah/kiasan) atau dalam
rangka perdebatan para pengikut filsuf muslim Averroes
atau dalam pengembangan kosmologi Neoplatonis yang
mistis yang di dalamnya cahaya dipelajari sebagai bukti
bagi realitas yang dapat ditangkap melalui indera dan
dilukiskan secara geometris. Pembedaan antara teknik,
magis teoritis dan magis rakyat sama sekali tidak jelas
bagi siapapun. Oleh karena itu dalam istilah-istilah
modern, Roger Bacon pun adalah korban takhayul yang
mudah tertipu. Demikianlah di Eropa dalam periode
pertumbuhan yang melahirkan peradaban sekarang ini,

26
ada sesuatu yang dapat disebut ilmu membutuhkan
imajinasi antropologis untuk memahaminya.21

B. Warisan Abad Pertengahan : Dari Stoics


sampai Aquinas

Stoich, aliran filsafat yunani sekitar 400 SM yang


dipelopori oleh Zeno. Ia sependapat dengan teori
Aristoteles. Zeno mengajarkan bahwa semesta ini
terbentuk atas dua asas dalam satu integritas yaitu : form
atau “force” dan materia. Hakekat kebaikan, good life,
etika diterangkan dalam hubungan komposisi antara
bentuk dan materia. Yang banyak bentuk atau “force”
Dan sedikit materia, menduduki derajat lebih baik, dan
sebaliknya.

Stoich dengan demikian merumuskan makna


kebaikan dan etika dalam perbandingan antara bentuk
dan materia setiap perwujudan. Sejak masa Yunani
klasik hingga peradaban modern ini, fungsi filsafat pada
pokoknya ialah menguji secara kritis dan merumuskan
kembali kepercayaan asasi yang dibayangi oleh suatu
asas kepercayaan, iman. Filsafat tak pernah tenggelam
dalam sejarah. Filsafat tak pernah turut hanyut dalam
alam pikiran taat tanpa kritis, menerima dogma dan
kekuatan mutlak sebagai kepercayaan. Sejak zaman

21
Jerome R Raverta, The Philosophy Of Science

27
Socrates, Epistetus dan Marcus Aurelius, bahkan sampai
zaman modern ini filsafat selalu menyumbangkan
prinsip-prinsip hidup yang bersumber pada potensi-
potensi rasional dan kepercayaan.

Warisan Plato yang direvisi Plotinus kemudian


menampakkan watak yang religious. Dengan pengertian-
pengertian Tuhan dan jiwa, pandangan ini
mempengaruhi ajaran Augustinus tentang realita semesta
yang dualistis antara jiwa dan raga, spirit dan materi,
kebaikan dan kejahatan, surga dan bumi kita sekarang,
keselamatan dan hukuman. Asas-asas dan ide-ide itulah
sesungguhnya yang diwarisi oleh peradaban dunia barat
hingga sekarang setelah dibina kembali dengan intensif
oleh abad pertengahan yang religious itu.

Alam pikiran Abad Pertengahan kemudian makin


mencapai kristalisasi pada abad 9-14 dengan adanya
gerakan intelektual yang disebut scolasticism. Pada abad
ke-11 tokoh utama skolastik ini memberi argumentasi
rasional tentang kita secara kritis mengerti realita
semesta ini. Tak ada sesuatu dalam semesta ini diluar
kekuasaan dan ciptaan-Nya,sebab semua realita itu
adalah perwujudan ke maha sempurnaan Tuhan.

Terlebih lagi pada abad ke-13, faham filosofis


dan kristen mendapat pembinaan yang kuat dengan
tokoh Thomas Aquinas. Meskipun Thomas menerima
prinsip substansia-rokhani-jasmani, hylomorphisme,

28
namun beliau menyatakan bahwa realita demikian
pastilah berdasar asas iman, kepercayaan, sebab,
pertimbangan-pertimbangan rasional tidak mampu
menjawab argumentasi tersebut tanpa disertai iman.
Dengan demikisn, alam “rasional” dan alam
“wahyu”adalah dunia martabat kepribadian manusia
dalam segala zaman dan kebudayaan.

Asas rasional dan iman pada akhirnya memberi


kepercayaan pada manusia bahwa nilai-nilai, norma
etika, bersifat super natural. Kepercayaan demikian
memberikan harapan, kepercayaan,
kesholehan,kebajikan dalam kebijakan dalam kehidupan
manusia. Asas demikian memberikan dasar yang kuat
bagi iman kepada Tuhan dan dalam formulasi filosofis
ialah kemampuan rasio untuk menerima realita. First-
principle itulah Tuhan, causa-prima semesta-raya. Ia
adalah nilai asasi yang mutlak . pikiran manusia mampu
mengerti kebenaran itu melalui wahyu, malalui asas
kepercayaan.

Thomas Aquinas memberi interpretasi khusus


pada human life and destiny (hidup manusia dan
nasibnya), melalui pemikiran filosofis sebagai tingkat
pikir kritis ia mengemukakan thesis tentang bentuk
murni (pure-morphism), intelek dan spirit, sebagai
potensi teologis menuju tujuan akhir yang trasedental. Ia
juga menafsirkan bahwa manusia di dunia terutama
sebagai persiapan manusia akhirat. Aquinas juga

29
mengakui potensi martabat manusia sebagai makhluk
intelek. Melalui pemikiran filosofis sebagai tingkat pikir
kritis ia mengemukakan thesis tentang bentuk murni
(pure-morphism), intelek dan spirit, sebagai potensi
teologis menuju tujuan akhir yang trasedental. Ia juga
menafsirkan bahwa manusia di dunia terutama sebagai
persiapan manusia akhirat. Aquinas juga mengakui
potensi martabat manusia sebagai makhluk intelek
sekaligus sebagai makhluk susila. Manusia dapat
melakukan reflactive thinking tetapi masih tak mungkin
menolak dogma sebagai devine truth yang tidak rasional,
melainkan superrasional.22

22
Muhammad Nur Syam, Filsafat Pendidikan dan dasar Filsafat pendidikan
Pancasila.(surabaya: Usaha Nasional,1986) Hal 303-305.

30
BAB IV

TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN

Permulaan Abad Pertengahan barangkali dapat


dimulai dengan Plotinus.Pada Plotinus (lahir 204 M)
Pengaruh agama kristen kelihatannya sudah
besar,Filsafatnya berwatak Spiritual.

Pada bab ini uraian akan dimulai dengan


penjelasan tentang pemikiran Plotinus.kemudian
beberapa tokoh utama Abad Pertengahan diuraikan
juga,tetapi tidak jelas semuanya.Augustinus yang
mempunyai ajaran khas,Aquinas yang terkenal dengan
lima dalil tentang adanya tuhan,Anselmus yang
mengeluarkan istilah credo ut intelligam (yang dapat
dianggap ciri utama Filsafat Abad Pertengahan).

Uraian dimulai dengan filsafat Plotinus,secara


ringkas Plotinus adalah filosof pertama yang
mengajukan teori penciptaan alam semesta.ia
mengajukan teori emanasi yang terkenal itu.teori ini
diikuti oleh banyak filosof islam.teori itu merupakan
jawaban terhadap pertanyaan Thales kira-kira delapan
abad sebelumnya:”apa bahan alam semesta ini?”Plotinus
menjawab: bahannya tuhan.filsafat plotinus kebanyakan
bernapas mistik.

31
1. Plotinus (204-270)

Thales (624-564) digelari sebagai filosof pertama


barangkali,karena ia mengajukan pertanyaan yang sangat
mendasar: Apa bahan alam semesta ini? Thales menjawab air
jawaban yang tidak memuaskan. Pretanyaan lebih berbobot
dari jawabanya. Plotinuslah kira-kira 800 tahun kemudian
,orang yang mula-mula menyusun jawaban yang lumayan
terhadap pertanyaan itu. Itulah teori emanasi. Dan konsep
inilah terutama yang menyebabkan Plotinus cukup pening
untuk di pelajari. Teori penciptaanya yang berupa Emanasi itu
berpengaruh juga pada Filsafat islam.

Akan tetapi, pemikiran Plotinus bukan hanya tentang


rahasia penciptaan, ia juga mengemukakan pemikiran tentng
etika, yang kelihatanya masih relevan di pertimbangkan pada
zaman sekarang.23 Secara umum ajaran Plotinus disebut
Plotinisme atau Neo-plotimisme.

Plotinus dilahirkan pada tahun 204 M di Mesir,


mungkin di daerah Lycopolis.pada tahun 232ia pergi ke
alexsandria untuk belajar Filsafat, pada seorang guru bernama
Animonius Saccas. Pada usia 40 tahun ia pergi ke
roma.Disana ia menjadi pemikir terkenal pada zaman itu. Ia
meninggal di Minturnae,Campania,italia. Hasil tulisan
tangannya berjumlah 54 karangan. Karangan itu di
kelompokan menjadi 6 set,tiap set berisi 9 karangan, masing-
masing set itu di sebut ennead, yang seluruhnya berjumlah 6
ennead.

23
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.57

32
Dalam berplotinus memang bersandar pada doktrin-
doktrin plato. Perbedaan yang pokok di antara mereka adalah
pada titik tekan ajaran mereka masing-masing. Plotinus
kurang memperhatikan masalah-masalah sosial seperti pada
Plato. Plotinus kurang mempercayai bahwa kemanusiaan
dapat dibangun melalui filsafat, makanya Plotinus tidak
mencoba mengaplikasikan metafisikanya ke dalam poitik.
Mengenai Metafisika Plotinus tidak sehebat Plato. Didalam
hal materi bukan realitas, ia sama dengan Plato, tetapi
pendapatnya ini tidak tegas karena ia juga mengatakan bahwa
maat danateri itu jahat dan sumber kejahatan.24

System Metafisika Plotinus daitandai oleh konsep


transendens . yang di kumpulkan dalam tiga realitas, yaotu:

a. The one (yang esa) adalah tuhan dalam pandangan


philo, yaitu suatu realitas yang tidak mungkin dapat di
pahami melalui metode sains dan logika. Yang esa itu
adalah puncak dari semua yang ada , ia cahaya di atas
cahaya. Ia adalah pencipta semua yang ada. Mereka
yang memiliki pengetahuan keillahianjuga tidak akan
dapat merumuskan apa itu sebenarnya. The one tidak
dapat didekati melalui pengindraan dan juga tidak
dapat di pahami lewat pemahaman logis. Kita hanya
dapat menghayati adanya; Ia itu tidak dapat di
pikirkan seperti tak kala kita memikirka sesuatu yang
ada definisinya .
b. Realitas kedia adalah Nous, suatu istilah yang dapat
di sebut juga dengan mind. Ini adalah gambaran

24
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.58

33
tentang yang esa dan di dalamnya mengandung idea-
ide Plato. Idea-idea itu merupakan bentuk asli objek-
objek. kandugan nous adalah benar-benar kesatuan .
untuk menghayatinya kita mesti melalui
permenungan.
c. The soul adalah realitas ketiga dalam filsafat Plotinus.
Sebagai arsitek semua fenomena yang ada di ala ini,
soul itu mengandung satu jiwa dunia dan banyak
dunia kecil.25

Pusat doktrin tentang tuhan dalam agam Kristen


adalah bahwa tuhan berada didalam tga pribadi, yaitu bapak
anak,dan roh kudus. Akn tetapi, pada waktu yang sama geeja
Kristen menyatakan banhwa tuhan itu esa dalam substansinya
hal itu merupakan misteri yang beradadi atas pemahamanakal
logis manusia. Orang Kristen menganggap esa dalam tuga
pribadi itu bukanlah sebuh konsep yang berlawanan dengan
akal logis, melainkan suatu konsep yang tidak dapat di fahami
dengan akal logis. Formula ini memang di ambil dari ayat-
ayat kitab suci Kristen.ialah “tuhan adalah tiga dalam satu dan
satu dalam tiga; tuhan adalah bapak, dan bapak adalah tuhan;
tuhan adalah anak, dan anak adalah tuhn; tuhan adalah roh
kudus, dan roh kudus adalah tuhan.”

Istilah trinitas (dalam bahasa latin Trias) mula-mula


digunakan oleh The Ophilus dari Antakya (180 M).
perkembangan istilah itu secara sempurna terjadi didalam
filsafat Skolatik abad pertengahan tak kala masalah ini
dibahas secara filsafat dan psikologi . pada mulanya teologi

25
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.59

34
Kristen tidak serumit itu. Orang Kristen dengan sungguh-
sungguh menunggu kedatangan Yessus Kristus yang di yakini
sebagai juru selamat.akan tetapi, karna sebagai sebab, formula
itu perlu dirumuskan dan perumusan itu tidak sekali jadi,tetap
berangsur-angsur.

Didalam ajaran Plotinus, jiwa tidak bergantung pada


materi; Materi seratus persen pasif sedangkan jiwa seratus
persen aktif. Oleh karena itu, jiwa merupakan esensi tubuh
material. Tubuh itu materi. Tubuh yang material itu berisi
prinsip-prinsip ketiadaaan, penuh oleh kejahatan dan
keterbatasan. Ia mempunyai jarak yang jauh dari yang esa,
yang maha sempurna. Pendaat ini tidak dapat diartikan bahwa
jasad boleh di abaikan seperti pada orang-orang gnosi.26

Idea keilmuan tidak begitu maju pada Plotinus; ia


menganggap sains lebih rendah dari pada metafisika,
metafisika lebih rendah dari pada keimanan. Surge lebih
berarti dari pada bumi sebab surge itu tempat peristirahatan
jiwa yang mulia. Bitang-bintang adalah tempat tinggal dewa-
dewa. Ia juga mengakui adanya hantu-hantu yang bertempat
di antara bumi dan bintang-bintang semuanya ini
memperlihatkan rendahnya mutu sains Plotinus. Plotinus
dapat di sebut musuh naturalism. Ia membedakan dengan
tegas tubuh dan jiwa; jiwa tidak dapat diterjemahkan ke dalam
ukuran-ukuran badaniah; fakta alam harus di fahami sesuai
dengan tendensi spiritualnya tentang jiwa

26
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.61

35
Untuk memahami pemikiran Plotinus, kita harus
memahami filsafatnya tentang jiwa menurutnya jiwa adalah
kekuatan ilahiyah; jiwa merupakan sumber kekuatan. Alam
semesta berada didalam jiwa dunia. Jiwa tidak dapat dibagi
secara kuantitatif karna jiwa tu adalah sesuatu yang satu tanpa
dapat di bagi, alam semesta ini merupakan unit-unit yang uga
tidak dapat dibagi. Sekalipun demikian, ada juga alas an
untuk mngatakan bahwa jiwa itu sebenarnya satu alaan itu
ialah karna kita merasakan ada hubungan antara jiwa saya dan
jiwa orang lain; bila teman saya menderita saya merasakan
juga penderitaan itu. Kalau begitu, ada kesatuan jiwa.
Rupanya jiwa itu banyak. Setiap orang memiliki jiwanya
sendiri, tetapi antara jiwa-jiwa itu ada kesatuanya. Pada
Plotinus kita dapati juga ajaran reinkarnasi. Sama dengan
plato, ia menganut faham bahwa jiwa telah ada sebelum badan
lahir; jiwa itu Immortal. Reinkarnasi di tentukan oleh tindakan
kita selama hidup di dunia. Jiwa yang bersih tidak ada27 lagi
ikatanya dengan dunia. Ia akan kembali menyat dengan
tuhan. Jiwa yang kotor haru hidup kembali pada kehidupan
yang lebih rendah seperti pada orang jahat, pada hewan,
ataupun pada pertumbuhan, sesuai dengan tingkatan kejahatan
jiwa tersebut. Jiwa yang rendah itu ingatanya kepada tean-
teman, istri, anak, kampung halaman. Ini adalah ingatan yang
rendah. Jiwa yang tinggi haruslah lupa penuh pada segala
sesuatu yang sifatnya rendah. Dalam dunia ini sebaiknya
manusia membuang semua kemauan dan ingatan pada sesuatu
kecuali pada yang esa itu. Bila jiwa ingin mencapai ketinggian
ia harus membuang ingatannya yang lain; jiwa yang lebih

27
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.62

36
tinggi ialah jiwa yang tidak mengingat apa-apa kecuali yang
tinggi.

Etika Plotinus dimulai dengan pandangannya tentang


politk. Ia mengatakan bahwa seseorang adalah wajar dalam
memenuhi tugas-tugasnya sebagai warga Negara sekalipun ia
tidak tertarik pada masalah politik. Dalam hal ini ia
membahas masalah kebebasan kehendak. Manusia
mempunyai kebebasan, tetapi itu tidak dapat dipahami secara
lahiriah.manusia jahat akan menjadi budak hawa nafsunya.
Dalam memilih yang baik dan yang jahat, berarti kita menuju
ketakerbebasan. Untuk memperoleh kemampuan memilih
yang baik kita harus digerakan oleh cinta. Mula-mula kita
mencintai objek yang nyata, terakhir kita mencintai sumber
segala cints, yaitu esensi yang immaterial.28

Tujuan filsafat Plotinus ialah tercapinya kebersatuan


dengan tuhan. Caranya ialah pertama-tama dengan mengenal
alam melalui alat indra, dengan ini kita mengenal keagungan
tuhan, kemudian kita menuju jiwa dunia, setelah itu menuju
jiwa illahi. Hanya itu cara bersatu dengan tuhan . itu hanya
dapat dilakukan dengan mengembangakan perasaan. Keluar
dari diri sendiri, inilah yang dimaksud dengan extace . filsafat
tidak dapat menjelakan hal itu. Sebaiknya kita menerimanya
degan diam dan merealisasikanya dalam kehidupan.

Pengaruh ajaran Plotinus itu ada dalam teologi


Kristen dan juga pada renaissance. Kosmologi Plotinus cukup
tinggi, terutama dalam hal kedalaman spekulasi dan daya

28
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.63

37
iamajinasinya. Pandangan mistis merupakan ciri filsafatnya,
sayangnya teori tentang bersatunya diri dengan tuhan amat
sangat spekulatif. Namun teori ini jelas berpengaruh besar
pada para filsof muslim.29

2. Augustinus (354-430)

Augustinus lahir di Tagasta, Numidia (sekarang


Algeria),pada 13 November 354.Ayahnya Patricius,adalah
seorang pejabat pada kekaisaran Romawi,yang tetap kafir
sampai kematiannya pada tahun 370.Ibunya bernama Monica
(Monnica),adalah penganut agama kristen yang amat taat.1130
Augustinus mempunyai tempat tersendiri dalam
sejarah filsafat. Mungkin penamaan Abad Augustinus (The
Age of Augustine) seperti yang di tuliskan oleh mayer dalam
bukunya disebabkan oleh Augustinus telah meletakan dasar-
dasar bagi pemikiran abad pertengahan mengadaptasikan
Platonisme dengan idea-idea Kristen.31Pengaruh Neo-
platonisme, seperti doktrin tuhan yang transendens, kejahatan
bukan realitas, ketinggian kedudukan jiwa,tidak tepatnya
penjelasan ilmiah tentang alam semesta, semuanya ini
menjadi sumber pembentukan filsafat Kristen.

Santo Augustinus menerangkan bahwa tujuan gerak


sejarah ialah terwujudnya kehendak Tuhan dalam civitas dei

29
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.65
30
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai
james”cetakan pertama 1990,Bandung,hal.72
31
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai
james”cetakan pertama 1990,Bandung,hal.68

38
atau kerajaan tuhan. Civitas dei merupakan tempat manusia
pilihan Tuhan yang menerima ajaran Tuhan dan yang
menolaknya akan ditampung didalam civitas diaboli (kerajaan
setan) atau neraka. Selanjutnya ia mengajarkan bahwa hakikat
sesungguhnya kehidupan adalah penembusan dosa.

Ajaran Augustinus dapat dikatakan berpusat pada dua


pool: Tuhan dan manusia. Akan tetapi, dapat juga dikatakan
seluruh ajaran Augustinus berpusat pada Tuhan. Kesimpulan
terakhir ini diambil karena ia mengatakan bahwa ia hanya
ingin mengenal Tuhan, tidak lebih dari itu. Ia yakin benar
bahwa pemikiran dapat mengenal kebenaran, setelah ia yakin
bahwa ia ada, setelah ia yakin bahwa ia mampu mengenal
Tuhan, maka mulailah mempelajari Tuhan. Bagimana kita
bisa tahu tentanmg Tuhan ? menurut Augustinus, dalam kita
mencari kebenaran, keindahan, kebaikan, kita sebenarnya
dibimbing oleh konsep ada kebenaran, ada keindahan, dan ada
kebaikan, yang absolut . maksud argumen ini adalah bahwa
banyak kebenaran tentang benar, banyak kebenaran tentang
indah, banyak kebenaran tentang baik. Menghadapi keadaan
ini manusia didesak pada harus adanya yang absolut serta
abadi itulah Tuhan. Jadi, ada semacam desakan kebutuhan
yang ada dalam diri manusia, kebutuhan pada ukuran absolut
tertinggi tatkala ia dihadapkan pada keanekaan objek.
Menurut Augustinus, keesaan itu adalah Tuhan. Jadi, Tuhan
itu ditemukan dengan rasa, bukan dengan proses pemikiran.

Ia juga berargumen lain tentang adanya Tuhan. Ia


mengambil susunan alam semesta. Alam semesta ini menurut
pendapatnya memerlukan pencipta. Fisik alam yang tidak
teratur ini, tidak berketentuan ini, memerlukan pencipta dan

39
pengatur. Yang dimaksud tidak berketentuan ialah tidak tentu
asalnya, keadaanya sekarang, riwayat alam ini selanjutnya.
Keadaan alam seperti ini menurut Augustinus memerlukan
pencipta dan pengatur. Ia sependapat dengan Plotinus yang
mengatakan bahwa Tuhan itu di atas segala jenis. Sifat Tuhan
yang paling penting ialah kekal, bijaksana, mahakuasa, tidak
terbatas, maha tahu, maha sempurna, dan tidak dapat diubah.
Tuhan itu kuno, tetapi selalu baru; Tuhan adalah suatu
kebenaran yang abadi.

Augustinus menetang ajaran bahwa jiwa itu material.


Menurutnya jiwa atau roh itu immaterial. Aguestus
membuktikan imaterialnya jiwa dengan mengatakan bahwa
jiwa itu ada dalam badan, ada dimana-mana dalam badan pada
waktu yang sama. Bial jiwa adalah material,ia akan terikat
pada tempat tempat tertentu dalam bandan.menurut. Aguestus
jiwa, jiwa tidak mempunyai bagian karena ia immaterial.
Akan tetapi, jiwa mempunyai tiga kegiatan pokok : pertama
mengingat, kedua mengerati, dan ke tiga mau.

Pokok pikiran Augustinus tentang moral ialah dosa


adam, yang menurut pendapatnaya telah menjangkiti seluruh
manusi. Sebenarnya jiwa adam itu bersifat baik, tetapi karena
kesombonganya ia menghentihan warisan Ilahi yang telah
dimilikinya dan ia jatuh dari ketakberdosaanya. Dosa adam
dinyatakan dalam syahwat seksual manusia.

Filsafat Augustinus di topang oleh keyakinanya kepada


kesatuan gereja katolik. Baginya gereja bukanlah sekedar
suatu alat dalam penyelamtan, gereja menunjukan tujuan dan
mengisi keyakinan jiwa. Karena itulh ia menyimpilkan bahwa
di luar gereja tidak ada keselamatan. Sejak minat pokoknya

40
tertuju pada agama,penghargaan Auguestus pada studi fisika
mengecil, mengajarkan ilmu-ilmu kealaman merupakan
pemborosan waktu saja. Hukum alam menurut pendapatnya
lebih rendah dari pada hokum tuhan. Mukzijat menunjukan
kebesaran tuhan dan membuktikan kekuasanya yang tidak
terbatas. Alam semesta tidak hanya berisi manusia dan
malaikat, tetapi juga berisi hantu utusan setan.

Dalam arus filsafat zamannya,Augustinus menawarkan


pemikiran baru yang tidak ditemukan pada filosof-filosof
sebelumnya.Ia melihat bahwa filsafat selama ini lebih
menempatkan yang ilahi dalam tanda kurung sehingga
menempatkan filsafat sebagai profan.Augustinus memang
mengagumi pemikiran-pemikiran filsafat,tetapi sebagai orang
kristiani,ia melihat ada sesutu yang kurang,yaitu bahwa
kristus tidak ditemukan disana.

Augustinus juga menyadari,bahwa manusia tidak sanggup


mencapai kebenaran sejati kalau tidak diterangi oleh sang
illahi.meskipun demikian,dalam diri manusia terdapat benih
kebenaran yang memungkinkannya untuk menguak
kebenaran.benih inilah yang ia sadari sebagai pantulan tuhan
sendiri sehingga manusia merupakan citra tuhan.inilah yang
menurutnya merupakan kedalaman yang paling dalam diri
manusia.[32]

32
DR.M.Solihin,M.Ag,Perkembangan Pemikiran FILSAFAT DARI KLASIK
HINGGA MODERN,hal.124

41
3. Anselmus (1033-1109)

Dalam membicarakan filsafat abad pertengahan st.


Anselmus tidak dapat dilewatkan begitu saja. Tokoh inilah
yang mengeluarkan pernyataan cretu out intellegam yang
dapat dianggap merupakan ciri utama filsafat abad
pertengahan. Sekalipun pada umumnya filosof abad
pertengahan berpendapat seperti itu mengenai hubungan akal
dan iman, Anselmus yang diketahua mengatakan pernyataan
itu.

Didalam filsafat Anselmus iman kelihatanya


merupakan tema sentral pemikiranya. Iman kepada kristus
adalah yang paling penting sebelum yang lain. Dalam
membuktikan adanya tuhan, Anselmus menjelaskan lebih
dulu bahwa semua konsep adalah relative. Karena didalam
makhluk kesempurnaan itu berfariasi, maka keempurnaan
yang universal haruslah ada. Menurut pendapatnya, makhluk
terbatas ini tidaklah menciptakan dirinya sendiri , mereka
memiiki sejumlh kebaikan , itu menunjukan adanya kebaikan
mahatinggi yang disana semua makhluk berpartisipasi.
Mengenai sifat tuhan Angselmus menyebutkan tuhan bersifat
esa, kekal, baik, dan sempurna. Tuhan tidak berada didalam
ruang dan waktu, tetapi segala sesuatu berada di dalam tuhan.

Teori pengetahuan Anselmus menyatakan bahwa


pengetahuan di mulai dari pengindraan, lalu terbentuklah
pengetahuan akliah, terakhir adalah menangkap kebesaran
tuhan melalui jalan mistik . kebaikan tertinggi bagi manusia
ialah perenungan tentang kebesaran tuhan. Selanjutnya ia
menyatakan bahwa kita selalu dalam kurungan selama kita

42
masih di bimbing oleh nafsu duniawi dan selama kita masih
terikat pada keinginan-keinginanjasmani.

4. Thomas Aquinas ( 1225-1274)

Thomas dilahirkan di Rocca Sicca di Italia pada


1225.pada masa sekolahnya,tubuhnya yang berat dan lamban
menyebabkan dia mendapat julukan “lembu lebal”.pada
tahun-tahun kemudian,tulisan-tulisannya sangat
banyak,sangat luas jangkauan maupun tingkat
kepentingannya,sehingga ia memperoleh sebutan Doktor
Malaikat (Angelic Doctor).Pengaruhnya telah menjadi
pengaruh luas sehingga pada masa-masa selanjutnya ia
disebut sebagai Doktor Umum (common Doctor) dari Gereja
Katholik.

Menjelang usia 20 tahun,ia bergabung dengan tarekat


Santo Dominikus dan menjadi murid Albertus Magnus di
Paris dan Koln.setelah studinya selesai,ia mengajar teologi di
Universitas Paris dan Koln dan berbagai tempat lain di
Italia.Ia meninggal usia 49 tahun pada 1274 di biara
Fassanuova dalam perjalanannya ke Muktamar Gereja di
Lyon.Thomas Aquinas menjadikan Aristoteles menjadikan
sebagai dasar pemikirannya,tetapi tanpa menyingkirkan
gagasan-gagasan dari Augustinus.Ia memperlihatkan bahwa
atas dasar rangka pikiran Aristitoteles,teologi Augustinus
dapat diberi pendasaran yang lebih mantap.

Pengaruh Thomas Aquinas sangat besar.berkat dia


Aristoteles menjadi “sang Filosof”(the philosopher) di barat
sampai abad ke-17.Pendekatan Aristoteles yang bertolak dari
realita di dunia memungkinkan perkembangan ilmu-ilmu alam

43
yang selama seribu tahun seakan-akan dilupakan di Barat
sehingga menempatkan Eropa Barat pada jalur Kerohanian
yang akan menghasilkan budaya modernitas.[33]

Hanya ada dua kekuatan yang menggerakan


gemuruhnya dunia: agama dan filsafat. Aquinas membicaran
kedua-duanya, akikat masing-masing, serta hubungan kedua-
duanya. Aquinas memancarkan seleruh babakan pemikiran
abad pertenghan. Lewat Aquinas, Aristoteles membimbing
Khatolik. Dalam simtemnya terlihat dengan jelas kerangka
hubungan antara agama dan filsafat. Hal itu belum begitu
jelas pada Plotinus dan Augustinus. Sebagaimana Augustinus,
ia membuat perbedan yang jelas antara tuhan dan manusia; ia
juga menyakini bahwa jiwa manusia dengan tuhan di
pengaruhi immortal.

Pandangan tentang pengetahuan dipengaruhi oleh


keyakinanya bahwa tuhan adalah awal dan akhir segala
kebijakan. Semua reaalitas itu dibimbing oleh tuhan. Tanpa
bimbingan tuhan,manusia tidak mengetahui apa-apa. Salah
satu usahanya yang di lakukan dengan. Aquinas mendasarkan
filsafatnaya pada adanya tuhan. Menurut Aquinas, eksistensi
tuhan dapat diketahuai dengan akal. Untuk membuktikan
pendapatnya ini ia mengajukan lima dalil (argumen) seperti
yang diringkasangkan berikut ini.

d. Argumen pertama diangkat dari sifat alam yang selalu


bergerak dari sini dapat dibuktikan tuhan ada, setiap
yang bergerak pasti pasti digerakan oleh yang lain

33
DR.M.Solihin,M.Ag,Perkembangan Pemikiran FILSAFAT DARI KLASIK HINGGA
MODERN,hal.126

44
sebab tidak mungkin sesuatu prubahan dari
potensialitas bergerak ke aktualitas bergerak tanpa
ada yang menggerakanya dan penyebab itu tidak
mungkin ada pada dirinya sendiri.
e. Arugumen kedua disebut sebab yang me mungkin
ncukupi (efficient cause) di dalam dunia indrawi kita
saksikan adanya sebab yang mencukupi. Tidak ada
sesuatu yang mempunyai sebab dari dirinya sendiri,
sebab ila demikian, ia mesti menjadi lebih dalu dari
pada dirinya. Ini tidak mugkin , dalam kenyataannya
yang ada ialah rangkaian sebab dan musabab.
f. Argumen ke tiga ialah argument kemungkinan dan
keharusan (possibility and necessity). Kita
menyaksikan didalam alam ini segala sesuatu besifat
mungkin ada dan mungkin tidak ada. Adanya alam ini
bersifat mungkin, kesimpulan ini kita ambil karena
kenyataanya isi alam ini dimulai tidak ada, lalu
muncul, lantas berkembang, akhirnya rusak dan
menghilang.
g. Argumen ke empat memperhatikan tingkatan yang
terdapat terdapat pada ala mini, isi ala mini masing-
masing berkelebihan dan berkekurngan, misalnya
dalam hal kebaikan,keindahan, kebenaran. Ada orang
yang di hormati, ada yang lebih di hormati, ada yang
terhormat. Tingkatan tertinggi menjadi sebab
tingkatan dibawahnya.
h. Argument kelima berdasarkan keteraturan alam. Kita
saksikan isi alam dari jenis yang tidak tidak berakal
bergerak atau bergrak menuju tujuan tertentu, dan
pada umumnya berhasil mencapai tujuan, dan pada
umumnya berhasil mencapai tujuan itu,sedangkan

45
mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang tujuan
itu.

5. Boethius

Adalah seorang filsuf Romawi yang lahir di kota


Roma sekitar tahun 480. Kehidupan Boethius terputus ketika
dia dieksekusi oleh Raja Gothic, Theodoric. Kemalangan
besar ini mebuktikan beratnya konsekuensi terhadap
perkembangan pemikiran Barat karena ketika dipenjara dan
menunggu eksekusi senator Romawi, Boethius menulis
bukunya De Consolation Philosophiae (the consolation of
philosophy), buku yang paling luas dibaca dan berpengaruh,
setelah Bibel, sampai dan sepanjang Abad Pertengahan.

The Consolation mengambil bentuk dialog,antara


Boethius dan Filsafat. Gayanya tidak biasa, yang secara
berselang-seling ditulis dalam bentuk prosa dan puisi.
Pemikiran dan perenungan Boethius ditulis dalam prosa,
sedangkan kearifan lawan bicaranya, filsafat, muncul dalam
bentuk puisi. Buku ini digambarkan sebagai karya paling
berpengaruh di Abad Pertengahan dan awal Reinasans
Kristen dan karya besar terakhir dalam sastra Klasik. Di
dalamnya, Boethius mempersoalkan masalah-masalah seperti
peran tuhan dalam urusan manusia, mengapa orang jahat
kadang-kadang menang dan orang baik kalah, dan apakah
fitrah manusia itu pada dasarnya baik dan buruk. Boethius
percaya pada harmoni antara agama dan nalar, sehingga dia
menjawab pertanyaan-pertanyaan keagamaan ini tanpa
mengacu pada ajaran Kristen, sebaliknya dengan
menggunakan filsafat Klasik.

46
Menghadapi eksekusi, Boethius tidak mencari penghiburan
dalam iman melainkan dalam rasio. Boethius, yang terutama
dimotivasi oleh Plato dalam pandangan filsafatnya,
menemukan bahwa “substansi tuhan tidak terletak pada
sesuatu yang lain selain kebaikan”. Dengan kata lain, bagi
Boethius Tuhan dan “Kebaikan” adalah sinonim. Ini
merupakan perkembangan teologis yang menarik karena
Boethius dihormati sebagai seorang sarjana kristen. Karena
filsafat menunjukan kepada Boethius bahwa selama seseorang
itu baik dia adalah tuhan. “Mereka yang memperoleh
ketuhanan menjadi tuhan. Meskipun setiap orang yang
bahagia adalah tuhan, menurut fitrahnya hanya ada satu tuhan,
tetapi mungkin banyak menurut partisipasinya.”

6. Justinus Martir

Nama aslinya Justinus,kemudian nama Martir diambil


dari istilah orang-orang yang berani mati hanya untuk
kepercayaannya. Menurut pendapatnya, agama kristen
bukanlah agama baru karena kristen lebih tua dari filsafat
Yunani, dan nabi Musa dianggap sebagai awal kedatangan
kristen. Padahal, Musa hidup sebelum Socrates dan Plato.
Socrates dan Plato sendiri sebenarnya telah menurunkan
hikmahnya dengan memakai hikmah Musa. Selanjutnya
dikatakan bahwa filsafat Yunani itu mengambil dari kitab
Yunani. Pandangan ini didasarkan bahwa Kristus adalah
Logos. Dalam mengembangkan aspek logosnya ini orang-
orang Yunani ( Socrates,Plato, dan lain-lain )

47
Kurang memahami apa yang terkandung dan memancar dari
logosnya, yaitu pencerahan sehingga orang-orang Yunani
terpengaruh oleh demon. Demon tersebut dapat mengubah
pengetahuan yang benar kemudian dipalsukan. Jadi, agama
Kristen lebih bermutu dibanding filsafat Yunani. Demikian
pembelaan Justinus Martir.34

7. Klemens (150-215)

Ia termasuk pembela kristen,tetapi ia tidak membenci


filsafat Yunani.

Pokok-pokok pikirannya adalah sebagai berikut :


 Memberikan batasan terhadap ajaran kristen
untuk mempertahankan diri dari otoritas
filsafat Yunani
 Memerangi ajaran yang anti terhadap Kristen
dengan menggunakan filsafat Yunani
 Bagi orang kristen,filsafat dapat dipakai
untuk membela iman kristen, dan memikirkan
secara mendalam.

8. Tertullianus (160-222)

Ia dilahirkan bukan dari keluarga kristen, tetapi


setelah melaksanakan tobat ia menjadi gigih membela kristen
secara fanatik. Ia menolak kehadiran filsafat Yunani karena
filsafat dianggap sesuatu yang perlu. Ia berpendapat,wahyu
34
Asmoro achmadi,filsafat umum,hlm.69

48
tuhan sudahlah cukup. Tidak ada hubungannya antara teologi
dengan filsafat, tidak ada hubungannya antara teologi dengan
filsafat,tidak ada hubungannya antara Yerussalem (pusat
agama) dengan Yunani (pusat filsafat), tidak ada
hubungannya antara kristen dengan penemuan baru. Bahwa
segala yang dikatakan oleh para filosof Yunani dianggap tidak
penting. Apa yang dikatakan oleh para filosof Yunani
dianggap tidak penting. Apa yang dikatakan oleh para filosof
tentang kebenaran para hakikatnya sebagai kutipan dari kitab
suci. Akan tetapi karena kebodohan para filosof, kebenaran
kitab suci tersebut dipalsukan.

Akan tetapi, lama-kelamaan, Tertullianus akhirnya menerima


juga filsafat Yunani sebagai cara berfikir yang rasional.
Alasannya, bagaimanapun juga cara berfikir rasional
diperlukan sekali. Pada saat itu, karena pemikiran filsafat
yang diharapkan tidak dibakukan, saat itu filsafat hanya
mengajarkan pemikiran-pemikiran ahli fikir Yunani saja,
sehingga Tertullianus melihat filsafat hanya dimensi
praktisnya saja, dan ia menerima filsafat sebagai cara atau
metode berfikir untuk memikirkan kebenaran keberadaan
Tuhan beserta sifat-sifatnya.35

9. Peter Aberaldus (1079-1190)

Ia dilahirkan di Le Pallet, Perancis.ia mempunyai


kepribadian yang keras dan pandangannya sangat tajam
sehingga sering kali bertengkar dengan para ahli pikir dan
pejabat gereja. Ia termasuk orang konseptualisme dan sarjana

35
Asmodo Achmadi,filsafat umum ,hlm.70-71

49
terkenal dalam sastra romantik, sekaligus sebagai
rasionalistik, artinya peranan akal dapat menundukan
kekuatan iman. Iman harus mau didahului akal. Yang harus
dipercaya adalah apa yang telah disetujui atau dapat diterima
oleh akal. Berbeda dengan Anselmus yang mengatakan bahwa
berfikir harus sejalan dengan iman . Aberaldus memberikan
alasan bahwa berfikir itu berada di luar iman (di luar
kepercayaan). Karena itu berfikir merupakan sesuatu yang
berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan metode Dialektika yang
tanpa ragu-ragu ditunjukkan dalam teologi.36

10. Albertus Magnus

Disamping sebagai birawan, Albertus Magnus juga


dikenal sebagai Cendekiawan Abad Pertengahan. Ia lahir
dengan nama Albert Von Bollstadt yang juga dikenal sebagai
“Doktor Magnus”, kemudian bernama Albertus Magnus
(Albert the Great). Ia mempunyai kepandaian luar biasa. Di
Universitas Padua ia belajar artes liberalis ilmu-ilmu
pengetahuan alam, kedokteran, filsafat Aristoteles, belajar
teologi di Bologna, dan masuk ordo Dominican tahun 1223,
kemudian masuk ke Koln menjadi Dosen filsafat dan
teologi.37 selain daripada itu ia juga mengantarkan ajaran yang
baru bagi pemikiran Kristiani terhadap gagasan-gagasan dasar
filsafat Aristoteles. Lebih dari siapapun ia telah
memperkenalkan Aristoteles kepada dunia Barat. Sekalipun
demikian ia tetap setia kepada beberapa dalil Neoplatonisme

36
Asmoro Achmadi,filsafat umum,hlm.74-75
37
Asmoro Achmadi,filsafat umum,hlm.77

50
dengan keterangannya yang mengenai ajaran Dionision dan
Areopagos.

11. Yohanes Duns Scotus (1266-1308)

Ia lahir pada musim dingin 1266 disebuah kampung


kecil bernama Duns, di Berwickshire, Skotlandia. Pada usia
yang sangat muda,sekitar 13 tahun, ia mulai diperkenalkan
dengan Ordo Fransiskan oleh Pamannya, Elias.
Ketertarikannya yang begitu besar pada Ordo Fransiskan oleh
Pamannya,Elias. Ketertarikannya yang begitu besar pada
Ordo Fransiskan mendorong ia untuk bergabung ke dalam
Ordo Fransiskan di Dumfires pada 1284, sekitar usia 18
tahun. Setahun kemudian ia menerima sekramen tahbisan
imamat dari tangan uskup Lincoln, Olliver Sutton, pada 17
maret 1291.

Ia mengikuti pendidikan formal di Universitas Oxford


yang pada waktu itu masih merupakan bagian keuskupan
Lincoln. Sebelum mengambil studi teologi, Scotus mengikuti
kursus filsafat di Fransiscan College, Oxford dan mendapat
gelar master.

Scotus berpendapat bahwa bagian pertama dari


dekalog (perintah berkaitan dengan Allah sendiri :
menyembah allah, tidak menyebut nama allah dengan tidak
hormat) bersifat mutlak, tak dapat dibatalkan bahkan oleh
Allah sendiri. Tetapi perintah-perintah yang tidak berlangsung
berkaitan dengan Allah (jangan membunuh,jangan
mencuri,jangan berzinah,dll.) bersifat kontingen karena
berkaitan dengan makhluk yang kontingen. Allah dapat

51
membatalkan perintah-perintah itu tanpa jatuh dalam
kontradiksi. Larangan membunuh manusia tidak berasal dari
kodrat manusia ,melainkan semata-mata karena kehendak
Allah.

Duns Scotus memiliki posisi yang berbeda.Ia


menganut pandangan Kontingensi Sinkronis. Menurut Scotus
sebuah kondisi p adalah kontingen dalam arti bahwa non-p
juga juga mungkin untuk kondisi dan siyuasi yang sama.
Teori kontingensi sinkronis ini memiliki sifat coexistence
terhadap sebuah aktualitas dan sebuah kemungkinan.

Perbandingan antara kontingensi diakronis dan sinkronis


dapat dilihat dalam contoh berikut :

 Socrates can stand after sitting


 Socrates can stand or sit at some
point the future
 Socrates can actually sit and stand at
the same time (kontradiksi) teori
kontingensi sinkronis (scotus)
 Socrates can now stand althought he
is actually sitting.38

12. William Ockham (1285-1349)

Ia merupakan ahli pikir Inggris yang beraliran


Skolastik. Karena terlibat akibat dalam pertengkaran umum

38John duns scotus (pengantar, terjemahan dan komentar oleh A.Voz Jaczn
dkk.),contigency anf freedom.lectural.39 sDordrecht :Kluwer Academic Publishers
1994,hlm.116.

52
dengan Paus Juhn XXII, Ia dipenjara di Alvignon, tetapi ia
dapt melarikan diri dan mencari perlindungan pada Kaisar
Louis IV. Ia menolak ajaran Thomas dan mendahlilkan bahwa
kenyataan itu hanya terdapat pada benda-benda atau demi satu
dan hal-hal yang umum itu hanya tanda-tanda abstrak.
Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat
mengetahui barang-barang atau kejadian-kejadian Individual.
Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan umum tentang
alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa kenyataan.
Pemikiran yand demikian ini dapat dilalui hanya lewat intuisi,
bukan lewat logika. Disamping itu, ia membantah anggapan
skolistik bahwa logika dapat membuktikan doktrin teologis.
Hal ini akan membawa kesulitan dirinya yang pada waktu itu
sebagai penguasanya Paus John XXIV.

Bagi Ochkam,yang real adalah yang individual.


Paham-paham umum (universalia) tidak menunjuk pada suatu
kodrat tersendiri. Paham-paham umum itu hanya ada di dalam
jiwa, merupakan prestasi kemampuan berpikir manusia
belaka.kita tidak dapat mengenali kodrat benda-benda.Dalam
kenyataannya, tidak ada yang umum-abstrak, yang ada
hanyalah individual-konkret. Hakekat kemanusiaan tidaklah
real.yang real dalam manusia konkret a atau b atau c. Bila
merumuskan pandangan umum, kita hanya menggolongkan
benda-benda yang serupa dalam satu sebutan, satu nama atau
satu istilah /term (terminus : terminisme).

13. Nicolas Cusasus (1401-1464)

Ia sebagai tokoh pemikiran yang berada paling akhir


masa Skolastik. Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara

53
untuk mengenal, yaitu lewat indra, akal, dan instuisi. Dengan
indra kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-
benda berjasad, yang sifatnya tidak sempurna. Dengan akal
kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak
berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan intuisi, kita
akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi. Hanya
dengan intuisi inilah kita akan dapat mempersatukan apa yang
oleh akal tidak dapat dipersatukan. Manusia seharusnya
menyadari akan keterbatasan akal, sehingga banyak hal yang
seharusnya menyadari akan keterbatasan akal, sehingga
banyak hal yang seharusnya dapat diketahui. Karena
keterbatasan akal tersebut, hanya sedikit saja yang dapat
diketahui oleh akal. Pemikiran Nicolas ini adalah sebuah
upaya mempersatukan seluruh pemikiran Abad Pertengahan,
yang dibuat ke suatu sintesis yang lebih luas.39

14. Origen (185-254)

Origen (185-254) lahir pada tahun 185 M dan


meninggal tahun 254 M. Ia belajar pada beberapa guru dan
guru yang terkenal adalah clement. Ia berusaha
mempertahankan interpretasi kiasan tentang bibel, yang
secara rasional seperti berlawanan dengan keimanan. Tuhan
menurut Origen adalah transendens. Transendents ialah suatu
konsep yang menjelaskan bahwa tuhan berada di luar alam,
tidak dapat dijangkau oleh akal rasional. Lawannya adalah
konsep imanen yang berarti Tuhan itu di dalam alam. Karena
tuhan Transendens itulah . menurut Origen, kita tidak
mungkin mampu mengetahui esensi Tuhan. Kita dapat
mengkaji tuhan melalui karya-Nya.

39
Asmoro Achmadi,filsafat umum,hlm.80

54
Menuryt Origen, alam semeseta ini abadi. Menurut
injil, alam semesta ini diciptakan dan akan hancur. Argumen
yang diajukan oleh Origen cukup menarik. Bila alam semesta
ini tidak abadi, akan ada suatu perbedaan antara potensialitas
dan aktualitas.

Bila dibayangkan ada masa tidak ada alam semesta,


berarti alam semesta pernah adapada masa atau keadaan
potensialitas. Setelah Tuhan menciptakan alam semesta, alam
semesta itu menjadi aktual. Ini berarti bahwa sifat tuhan yang
tadinya potensialitas menciptakan berubah menjadi aktualitas
terciptanya alam semesta. Kesimpulannya tentu saja tuhan
mengalami perubahan sifat. Ini tidak mungkin menurut
Origen. Argumen Origen ini dapat dipahami bila kita
menyangka cara kerja tuhan sama dengan cara kerja manusia.
Sayangnya, tidak dikemukakan uraian Origen tentang cara
kerja tuhan. Argumennya ini dapat dipakai juga untuk
memahami jiwa. Ia menolak pendapat Plato yang mengatakan
adanya jiwa pada tahap praeksistensi. Bila kita samakan
preaksistensinya Plato dengan potensialitas Aristoteles.
Memang demikian, pendapat Origennes. Konsekuensinya,
tentu saja universe ini abadi.

Adapun pendapat Origen mengenai etika bahwa dunia


merupakan pertarungan antara kekuatan baik dan kekuatan
jahat, kehidupan manusia adalah medan laga tidak henti-
hentinya. Dalam pergulatan ini, untuk keselamatannya,
manusia dibantu oleh malaikat baik, sementara malaikat jahat
dan setan mencoba mengajak manusia ke gang-gang sempit
yang gelap. Peyelamatan manusia diperoleh setelah manusia
bersatu dengan Tuhan. Lanjutan teori ini menarik sekalipun

55
sulit dipahami. Menurut pendapatnya, kejahatan memang
diperlukan oleh Tuhan untuk menunjukkan kepada manusia,
,mana yang baik dan mana yang buruk. Jadi,
menyempurnakan dalam pendapat ini, menurut Origen, tidak
boleh disalah gunakan. Misalnya seseorang dengan sengaja
melakukan segala kejahatan dengan alasan untuk
menyempurnakan dunia . pendapatnya yang lain yang
berhubungan dengan ini ialah bahwa manusia mempunyai
kebebasan memilih perbuatannya, memilih yang baik atau
melakukan yang buruk. Konsekuensi pendapatnya ialah
bahwa api neraka itu adalah pendisiplinan dan api neraka itu
tidak kekal. (Ahmad Tafsir,2006 :82 dan Ahmad Syadali,
2004 :156-157)

56
BAB V

PARA PEMIKIR FILSAFAT KATHOLIK

Periode pertama adalah dominasi Augustinus dan


pengaruh pemikiran Platonisme yang tidak bisa dipisahkan
begitu saja dari teologi agama katolik.sebelum munculnya
Augustinus, sudah dikenal bapa-bapa gereja, khususnya
Origenes. Namun yang masih lebih bersemarak ketika itu
adalah kaum Stoisis dan kaum Neoplatonis. Adapun periode
Augustinus berlangsung sampai pada masa reinasans. Periode
kedua, sesudah masa reinasans, mencapai puncaknya dengan
tampilnya Thomas dari Aquino. Dia yang menanggapi positif
pemikiran Filsafat Aristoteles.baginya dan bagi penerus-
penerusnya, pemikiran Aristoteles mempunyai arti lebih luas
ketimbang pemikiran Plato.

Gereja Katolik Roma, adalah lembaga besar satu-


satunya bagi agama Katolik. Otoritas tertingginya ada[40] pada
bishop atau kepala gereja Roma, yaitu paus. Paus di dalam
bahsa latin disebut papa, pope di dalam bahasa Inggris, yang
berarti “bapa”

Kata Katolik, bahasa yunaninya katholikos, berarti


universal, yang dipakai di dalam maklumat gereja sejak
semula dibina, sebagai satu-satunya gereja Katolik. Gereja
Katolik Roma, pada dirinya dinyatakan sebagai pewaris
tunggal yang sah berdasarkan keputusan bersama antara
Yesus Kristus dan 12 apostel atau 12 rasul murid-muridnya.

40
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.621

57
Sejak Petrus sebagai paus yang pertama, sudah dilalui berkali-
kali pergantian episkopal atau kepala gereja secara
berkesinambungan sampai sekarang.

Dalam perkembangannya, Agama Katolik, yang


terpenting adalah pembinaan posisi gereja yang dominan.
Gereja membawakan ajaran-ajarannya di dalam hubungan
dekat dengan syarat-syarat sosial dan politik, kira-kira antara
tahun 400-an sampai 1400-an. Gereja adalah sebuah lembaga
sosial, dibangun berdasarkan kepercayaan, yang merangkumi
sebagian elemen filosofis, sebagian sejarah suci. Berdasarkan
kepercayaan, gereja membina kekuasaan dan kekayaan.
Penguasa-penguasa duniawi sering terlibat dalam konflik
dengan gereja, kendati akhirnya harus tunduk pada gereja.

Sementara itu, sejumlah besar dari kalangan rakyat,


diantaranya termasuk juga kebanyakan dari para penguasa
duniawi, mempunyai keyakinan yang kuat dan benarnya
kepercayaan terhadap agama Katolik. Ada tradisi-tradisi, baik
Romawi maupun Jerman, yang harus dilawan oleh geraja.
Tradisi Romawi terkuat di Italia, khususnya dikalangan kaum
Yuris. Tradisi Jerman terkuat di kalangan kaum ningrat
feodal, yang terbina melalui penaklukkan terhadap kaum
barbar. Namun, di dalam ratusan tahun, tradisi-tradisi tadi
tidak ada kemampuan yang cukup kuat dalam mengungguli
gereja. Kepercayaan massa beragama yang sangat kuat untuk
bisa menikmati kebahagiaan di akhirat, lebih dominan
ketimbang keyakinan akan pemikiran-pemikiran filsafat yang
ada.

Dengan perkembangan agama Katolik, tampil


berbagai jenis dualisme yang berbeda dengan di zaman antik.

58
Ada dualisme antara yang spiritual dan yang duniawi, antara
unsur Latin dan unsur Jerman, antara kerajaan Tuhan dan
kerajaan duniawi, atau antara roh dan daging. Semua itu
melainkan peranan di dalam kerangka dualisme antara
otoriterisme paus dan kekuasaan raja.

Sebagai faktor penting di dalam rangka dualisme itu


adalah munculnya pada tahun 1200-an golongan pedagang
yang mempunyai kemampuan besar di bidang ekonomi.
Kaum bangsawan pada umumnya berpikiran sempit dan
bersifat berbasis. Rakyat pada umumnya bergabung dengan
gereja sebagai otoritas yang mengungguli kaum bangsawan
dalam kepiawaian,moral dan kemampuan membendung
anarki. Golongan pedagang adalah sepiawai dengan kaum
rohaniwan. Mereka berkemampuan sama dalam menangani
masalah-masalah duniawi. Mereka lebih baik dalam
mengatasi kaum bangsawan. Mereka lebih populer di
kalangan rakyat segolongan rendahan di kota-kota dan dalam
memimpin perjuangan untuk pembebasan rakyat. 41

Situsi ketika itu menampilkan ke depan,


kecenderungan demokratis. Partisipasi aktif golongan
pedagang besar merupakan kekuatan tambahan yang berperan
penting atas kemenangan otoriterisme gereja terhadap
kerajaaan. Namun bersamaaan dengan kemenangan
otoriterisme gereja terhadap kerajaan, situasi dimanfaatkan
oleh golongan pedagang untuk membebaskan kehidupan
ekonomi dan dominasi gereja.

41
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.623

59
Faktor penting lainnya adalah tampilnya kaum
monarki nasional yang kuat di Prancis, Inggris, dan Spanyol.
Sesudah berhasil mematahkan kekacauan di dalam negeri
mereka bergabung dengan kaum pedagang besar yang
melawan para bangsawan. Kaum monarki tadi yang sesudah
pertengahan tahun 1400-an menunjukan diri berkekuatan
cukup besar, berdasar atas kepentingan nasional masing-
masing, meraka melawan otoriterisme paus.

Atas tekanan Raja Filip IV dari Prancis, paus dipaksa


tinggal lama di Avignon, Prancis, antara tahun 1309-77.
Sesudah itu terjadi perpecahan besar dengan adanya tiga
orang paus yang masing-masing menyatakan diri sebagai
satu-satunya pontif atau kepala gereja yang sah. Sebagai
kelanjutannya, dualisme menjadi berporakan,dan tergelar
lembaran masa baru yang bersintesakan reinasans dan gerakan
reformisme di kalangan agama Katolik.42

A. Skolastisisme

Di dalam abad ke sebelas hidup kembali pemikiran


filsafat sebagai akibat berkembangnya hubungan antara
berbagai bagian dari Eropa Barat dan kebangkitan umum
minat kulturil yang berkulminasi di masa reinasans. Karya-
karya Plato, Aristoteles, dan pemikir-pemikir Yunani lainnya
yang diterjemahkan oleh pemikir-pemikir Arab, menarik
perhatiannya pakar-pakar filsafat Eropa Barat. Pakar-pakar
filsafat Muslim, Yahudi, dan Katolik memberikan tafsir dan
penjelasan mengenai karya-karya ini dalam rangka usaha

Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik


zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.625

60
memadukan filsafat dengan kepercayaan keagamaan, untuk
melengkapi43 kepercayaan keagamaan dengan dasar-dasar
rasional. Apa yang dikerjakan itu merupakan pembinaan dasar
terhadap skolasistisme.

Pemikiran skolastis kurang dalam menampilkan fakta-fakta


dan prinsip-prinsip baru ketimbang mendemonstrasikan
kebenaran dari kepercayaan-kepercayaan yang sudah ada.
Pemanfaatan logika hanya berefek pada adanya keseimbangan
antara logika dan teologi. Pada abad kesebelas, Ibnu Sina
memadukan pemikiran Neoplatonis dan Aristotelis dengan
doktrin keagamaan Muslim. Begitu juga solomon ben Yehuda
Ibn Gabirol memadukan pemikiran Yunani dengan Yudaisme.

Anselm,arkbishop dari Kenterburi antara tahun 1903-


1109, dan pakar filsafat skolastis yang setuju dengan
pandangan Augustinus mengenai hubungan antara
kepercayaan dan penalaran, memadukan Platonisme dengan
teologi Katolik. Dia terkenal dengan pembuktian
“Ontologis”mengenai eksistensi Tuhan. Gagasannya dia
formulasikan demikian, “bagi kita, ‘tuhan’ adalah
kemungkinan objek terbesar bagi pemikiran kita. Jika
sekarang ini objek pemikiran kita tidak ada, ada yang lain,
tapi yang lebih besar. Maka yang paling besar dari semua
objek harus ada pada pemikiran kita, sebab jika tidak, ada
yang lain yang lebih besar lagi. Maka dari itu Tuhan itu ada”.

Apa yang disebut sebagai pembuktian Anselm tidak


pernah disetujui oleh teolog-teolog Katolik. Pada masa yang
43
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.627

61
sama dengan Anselm, dia dihujani dengan kritik-kritik yang
sangat pedas. Pada pertengahan akhir tahun 1200, gagasan
Anselm sudah dilupakan orang, dari Thomas dan Aquino
menolaknya.44

Peter Aberald, seorang teolog Skolastika Prancis,


murid roscellin, keterlibatan cintanya yang tragis dengan
Holoise pada abad kedua belas, merupakan cinta romantika
yang mengenangkan dalam sejarah Abad Pertengahan. Di
bidang filsafat, Aberald mengusulkan sebuah kompromi
antara realisme dan nominalisme yng disebut konseptualisme.
Menurut dia, keumuman ada pada benda-benda, dan diluar
benda-benda adalah konsepsi pikiran. Alberald berpendapat,
bahwa pewahyuan agama harus dikaji kebenarannya dengan
nalar. Dia mengembangkan sebuah etika yang didasarkan
pada kesadaran pribadi seseorang, yang berantisipasi pada
pemikiran Protestanisme atau reformisme terhadap agama
Katolik.

Menurut St. Bernhard, pemikiran Aberald mengenai


Triniti adalah arian. Mengenai dosa dan hukuman, pelagian.
Mengenai Kristus, nestorian. Bahwa Plato dikatakan katolik,
menurunkan nilai kepercayaan terhadap agama Katolik.

Adapun Aberald sebenarnya hanya memberikan


peluang besar bagi kebebasan berpercaya. Seperti halnya
Anselm, dia beranggapan bahwa masalah Triniti bisa
dilakukan pembuktiannya dengan nalar, tanpa adanya bantuan
pewahyuan. Meskipun gagasan Aberald menunjukkan, bahwa
44
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.628

62
roh Alkudus identis dengan roh semesta seperti yang
dimaksudkan oleh Plato, Aberald mundur dari gagasan itu,
begitu orang menuduh dia berpikiran bid’ah. Benhard sendiri
menentang penggunanan kekasaan Paus membelai
kekuasaanya dengan mengerahkan angkatan perang. Baginya,
tugas Paus adalah semata-mata urusan rohani, dan jangan
mengerahkan pasukan perang duniawi.

Arianisme, sebuah ajaran kristologi yang pada abad


ke-300 dibela oleh Ari’us, seorang presbuter orang
kepercayaan gereja dari Alexandria. Menurut dia, Tuhan
adalah bersih zat yang tidak merupakan perpaduan dan tidak
terbagi-bagi. Sang putra maka itu tidak lahir dari sang bapa,
melainkan diciptakan. Namun sebuah ciptaan yang sempurna,
yang berharga untuk disebut Tuhan. Oleh gereja Katolik
gagasan ini dinilai berbahaya, karena berarti pengingkaran
terhadap Yesus Kristus sebagai Tuhan. Pertemuan gereja di
Nikaea pada tahun 325 mengutuk gagasan ini, yang
selanjutnya terjadi pertarungan kontrovesrial yang sengit.
Arianisme selama waktu lama masih berlangsung sebagai
bentuk Kristianisme khusus Jerman.45

Pelagios, pelagios sudah disebut nama dan


gagasannya dibagian tulisan sebelumnya. Adapun
gagasannya, pelagianisme, berarti melawan ajaran Augustinus
tentang dosa asal. Menurut Pelagius, dosa bukan sifat
pembawaan natural manusia. Bukan pula akibat dari
penurunan dosa yang diwariskan oleh Adam dan Eva, tapi

45
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.628

63
karena perbuatan manusia sendiri. Pada prinsipnya manusia
bisa bebas dari dosa. Sebagai penengah antara lain seperti
yang dikemukakan oleh seorang guru gereja Yohannes
Kassia’nus, yang meninggal pada tahun 435. Menurut
gagasannya, aspirasi manusia menjadi melemah karena
adanya pewarisan dosa. Mengapa tidak diantisipasi dengan
adanya pemaduan antara pengampunan Tuhan dan aspirasi
bebas manusia? Gagasan ini disebut semipelagiarisme.

Nestorianisme, Nestorianisme adalah sebuah doktrin


yang dikemukakan oleh Nestorius, arkbishop Konstantinopel
antara tahun 428-431. Nestorius mendeklarasikan sebuah
varian dari doktrin ortodoks tentang sifat Yesus Kristus.
Menurut doktrin ortodoks, Kristus punya dua sifat. Sifat
Tuhan dan sifat manusia yang berpadu dalam satu orang dan
satu substansi. Menurut Nestorius, Maria tidak bisa disebut
Theutokus, Ibu Tuhan, seperti penyebutan Kaum Katolik
ortodoks. Sebabnya, Yesus anaknya, lahir sebagai 46 manusia.
Sifat Tuhannya tidak turun dari Maria, melainkan dari sang
bapa.

Doktrin Nestorius tersebar luas dibawah imperium


bisanita selama awal abad kelima dan menjadi masalah yang
kontroversial. Pada tahun 431 Dewan Ephessus
mendeklarasikan kepercayaan Nestorian sebagai Bid’ah.
Akhirnya Nestorius diusir dan pengikut-pengikutnya
dipersekusi. Namun pemikiran Nestorian mendapatkan tempat
pelarian di Persia, India, Tiongkok, dan Mongolia. Pada awal

64
Abad Pertengahan, gereja Nostarian dapat dapat dibilang kuat,
meskipun kemudian melemah karena persekusi.

Adapun dominikus, seorang rahib yang hidup antara


tahun 1170-1221, namanya memang kurang bersemarak
ketimbang Fransiskus. Dia adalah orang asal kastilian, dan
terkenal sangat fanatik dengan kepercayaannya terhadap
agama katolik. Tujuan utamanya memenangkan tujuan itu dia
manfaatkan kemelaratan sebagai wahananya. Dominikus ikut
serta aktif dalam peperangan melawan kaum Albigensia.
Kaum Albigensia adalah sebuah sekte aksetis di Prancis
Selatan antara tahun 1100-1200. Sekte itu mengambil nama
dari kota asalnya, Yaitu Albi. Sekte albigensia melawan
gereja kepausan yang menjadi sekularis. Paus Innosensius III
menyatakan perang salib melawan sekte albigensia pada tahun
1208. Peperangan melawan sekte itu antara tahun 1209-29,
menghasilkan kemenangan di pihak gereja, dan pada akhirnya
gerakan bidah itu bisa dibinasakan. Adapun orde Dominikan
dibangun pada tahun 1215 oleh Paus Innosensius III, da
meluas dengan cepat.

Kaum Dominikan lebih getol memerangi kebidahan


ketimbang kaum Fransiskan. Kerja manual bukan ketentuan
bagi umum Dominikan. Waktu lebih banyak mereka
manfaatkan untuk belajar. Kaum Dominikan lebih menekuni
usaha memadukan ajaran Aristoteles dengan Agama Katolik.
Albertus Magnus dan Thomas dari Aquino, keduanya
dominikan, mengantisipasinya dengan sebaik-baiknya.
Otoritas Thomas dari Aquino adalah sedemikian besarnya,
sehingga kaum Dominikan yang belakangan tidak ada yang
menunjukan prestasi lebih baru di dalam filsafat. Meskipun

65
dalam belajar, Kaum Fransiskan tidak setanding dengan kaum
dominikan, Namun kemudian muncul tokoh-tokoh seperti
Roger Bacon, Duns Scotus, dan William Ochkam, yang
semuanya Fransiskan.

B. Kemunduran Lembaga Kepausan

Abad ketigabelas menghasilkanselesainya sintesis


besar, filsafat, teologi, politik, dan sosial yang secara perlahan
dibangun oleh bergabungnya banyak unsur. Unsur pertama
adalah filsafat Yunani Murni, khususnya filsafat-filsafat
Phythagoras, Parmenides, Plato dan Aristoteles. Kemudian,
sebagai hasil dari penaklukan Alexander, masuknya arus besar
kepercayaan-kepercayaan timurkepercayaan ini dengan
memanfaatkan Orphism dan Mysteries, mengubah pandangan
dunia berbahasa Yunani, dan akhirnya juga dunia berbahasa
latin. Dewa yang sekarat dan bangkit kembali, jamuan
sakramen pada apa yang dianggap daging dewa, kelahiran
kedua ke dalam kehidupan baru melalui ucapan tertentu yang
mirip dengan baptisme, menjadi bagian dari teologi sebagian
besar dunia Roma pagan.

Namun demikian, pemikiran orang-orang ini,


meskipun sangat Agamis, tanpa peubahan besar, tidak mampu
mengilhami kemenangan agama populer. Filsafat mereka sulit
dan pada umumnya tidak mudah dipahami , jalan keselamatan
yang mereka kemukakan terlalu rumit bagi masyarakat awam.
Konservativisme mereka mendorong mereka
mempertahankan agama tradisional Yunani, yang harus
mereka tafsirkan secara alegoris untuk melunakkan unsur-

66
unsurnya yang tidak bermoral dan menyesuaikannya dengan
monotesime filsafat mereka. Pada abad ketiga, sudah bisa
diramalkan bahwa beberapa agama asia akan menaklukkan
Agama Romawi, meskipun pada masa itu masih ada beberapa
pesaing yang semuanya nampaknya mempunyai peluang
untuk menang.

Agama Kristen menggabungkan unsur-unsur


kekuatan dari berbagai sumber. Dari agama Yahudi ia
menerima kitab suci dan doktrin bahwa semua agama adalah
palsu dan jahat kecuali satu, tetapi ia menolak ekslusifitas
rasial Yahudi dan hukum musa yang keras. Agama Yahudi
yang kemudian telah belajar meyakini kehidupan setelah mati,
tetapi umat kristen memberi kepastian baru, Yaitu pada surga
dan neraka,cara untuk mencapai surga dan terhindar dari
neraka.47

Gereja barat seperti Romawi Kuno, meskipun lebih


lambat, berkembang dari republik menjadi monarki. Pada
waktu yang sama Filsafat Kristen, yang sampai saat ini
bercorak Augustinian dan karenanya bersifat Platonis,
diperkaya dengan unsur-unsur baru sebagai hasil dari
hubungan dengan Konstantinopel dan kaum muslim.
Aristoteles, selama abad ketigabelas menjadi dikenal secara
utuh di Barat, dan dengan pengaruh Albertus Magnus dan
Thomas Aquinas, terpatri dalam pikiran kaum terpelajar
dengan otoritas tinggi setelah kitab suci dan gereja. Sampai

47
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.629

67
saat ini, Aristoteles tetap mempunyai kedudukan istimewa ini
dikalangan filofof-filofof Katholik.48

Tetapi, pada awal abad empat belas, sebab-sebab


kemunduran dalam kepausan belum nampak . Boniface VIII,
dalam Umam Sanctham,membuat pernyataan yang lebih
ekstrem dari yang pernah dibuat Paus sebelumnya. Boniface
VIII adalah orang Italia, dilahirkan di Anagni. Ia dikepung di
Istana London ketika di Inggris, atas nama Paus, untuk
mendukung Henry III menentang para baron yang
memberontak, tetapi ia diselamatkan pada tahun 1267 oleh
Putra Raja. Kemudian Edward I. Pada masanya memang
sudah muncul kelompok Prancis di dalam Gereja dan
pemilihannya ditentang oleh para Kardinal Prancis. Ia terlibat
konflik sengit dengan raja Prancis, Philip IV, atas masalah
apakah raja mempunyai hak memungut pajak para pendeta-
pendeta prancis. Boniface terjebak dalam Nepotisme dan
Ketamakan sehingga ia ingin menguasai sebanyak mungkin
pendapatan.

Setelah Kekuasaan sementara ini, para kardinal pada


tahun 1305 memilih Uskup agung Bordeaux, yang bernama
Clement V. Ia adalah orang Gascon, dan secara konsisten
mewakili kelompok Prancis dalam Gereja. Selama ia menjadi
Uskup agung ia tidak pernah lagi ke Italia.ia dinobatkan di
Lyons, dan pada tahun 1309 ia tinggal di Avignon dimana
para Paus tetap tinggal selam kurang lebih tujuh puluh tahun.
Clement V mengisyaratkan persekutuannya dengan raja

48
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.630

68
Prancis dengan tindakan bersama mereka menentang
Templars.

Dalam kasus Templars, bertemulah kepentingan


finansial paus dan raja. Tetapi dalam sebagian besar kejadian
di kebanyakan wilayah Kristendom, kepentingan itu sering
sekali berbenturan. Pada masa Boniface VII, Philip IV
mendapat dukungan tuan-tuan tanah ( bahkan tuan tanah
gereja) dalam perselisihannya dengan Paus mengenai pajak.
Ketika para paus secara politik tunduk kepada Prancis,
penguasa-penguasa yang bermusuhan dengan raja Prancis
tentu saja bermusuhan dengan Paus. Hal ini mendorong
perlindungan William Ochkam, dan Marsigilo padua oleh
kaisar kemudian pada waktu yang tidak lama, ini juga
mendorong perlindungan Wycliffe oleh John Gaunt.49

Selama abad kelima belas, muncullah faktor-faktor


lain yang menyebabkan merosotnya lembaga kepausan dan
menimbulkan perubahan yang sangat cepat. Bubuk senjata
digunakan untuk memperkuat pemerintahan melawan
bangsawan feodal. Di Inggris dan Prancis, Edward IV dan
Louis XI bersekutu dengan kelas menengah kaya, yang
membantu mereka menaklukkan anarki aristokrasi. Italia
sampai tahun-tahun terakhir abad lima belas, terbebas dari
musuh-musuh utara, dan mengalami perkembangan pesat
dalam bidang Ekonomi dan Kebudayaan. Budaya baru ini
dasarnya berwatak pagan, mengagumi Yunani dan Roma, dan
menganggap rendah abad pertengahan. Arsitektur dan gaya
sastra disesuaikan dengan model-model kuno. Ketika

49
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.633

69
Konstantinopel, peninggalan terakhir dari kebudayaan kuno,
ditaklukkan Turki, pekarian-pelarian Yunani yang ada di Italia
diterima dengan baik oleh masyarakat. Vasci de Gama dan
Columbus memperluas dunia ,dan copernicus memperluas
langit. Sumbangan konstantin ditolak, dianggap sebagai cerita
dan menjadi ejekan kaum terpelajar. Dengan bantuan
Byzantium. Plato menjadi dikenal, tidak hanya dalam versi
Neoplatonis dan Augustinian, tetapi dalam sumber pertama.
Atmosfer baru ini tidak lagi berupa lembah kesedihan atau
tempat ziarah yang menyakitkan ke dunia lain, tetapi ajang
meraih kesempatan akan kejayaan pagan, keindahan dan
petualangan. Abad-abad asketisme yang sudah lama
berlangsung dilupakan dalam kekacauan seni, sastra dan
kesenangan. Bahkan di Italia sebenarnya Abad Pertengahan
tidak mati tanpa perjuangan, Savonarola dan Leonardo
dilahirkan pada tahun yang sama. Tetapi secara umum, hantu-
hantu lama tidak lagi menakutkan dan semangat kebebasan
baru begitu menggema. Memang semangat kebebasan ini
tidak cukup, tetapi untuk sementara ia bisa menghapuskan
rasa takut. Dalam suasana kebebasan yang menyenangkan
inilah dunia Modern ini lahir.50

50
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.641

70
DAFTAR PUSTAKA

Tafsir, Ahmad.1990. Filsafat Umum (Akal dan


Hati sejak Thales sampai capra). Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.

Achmadi Asmoro.2013. Filsafat Umum. Jakarta:


Rajawal Pers.

Surajiyo,2005 Sejarah filsafatbarat,jakarta

Hakim, Atang Abdul dan. Saebani,Beni


Ahmad,2008 Dari metodologi sampai teofilosofi,
Bandung.

Tjahjadi L,Simon Petrus 2004 Petualangan


Intelektual,Yogyakarta : Kanisius

Mustansyir,Rizal. 2009.Filsafat IlmuYogyakarta:Pustaka


Belajar
Surajiyo,2005. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar
Jakarta: Bumi Aksara

Prasetyo,Teguh, filsafat teori dan ilmu hukum.


jakarta: PT Raja Grafindo Persada

71
Theo,Hijabers,1982. filsafat hukum dalam lintasan
sejarah.Yogyakarta :Kanisiuss

Syam,Muhammad Nur1986. Filsafat Pendidikan dan


dasar Filsafat pendidikan Pancasila. Surabaya: Usaha
Nasional

Ibid,Ahmadi,Asmoro.filsafat umum.

Poedjawijatna,1994 pembimbing ke arah alam


filsafat,Jakarta :Rineka cipta

Hasbullah, Bakry.1991 Di sekitar Filsafat Skolastik


Kristen,1991, Jakarta:Firdaus.

A,Ali Basyarat.2010 Problema Filsafat Abad


Pertengahan.

Surajio,2005 Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,Jakarta


:Bumi Aksara

Raverta,R Jerome. The Philosophy Of Science

Tafsir ,Ahmad. 1990 Filsafat Umum “akal dan hati sejak


thales sampai james”Bandung

John Duns Scotus1994 (pengantar, terjemahan dan


komentar oleh A.Voz Jaczn dkk.),contigency anf
freedom.lectural.39 sDordrecht :Kluwer Academic
Publishers.

72
Solihin,M.Perkembangan Pemikiran Filsafat dari Klasik
hingga Modern.

Hanafi,A. 1983 Filsafat Skolastik, Jakarta:Alhusna

Bertrand Russell, 2007 Sejarah Filsafat Barat


(kaitannyadengan kondisi sosio-politik zaman kuno
hingga sekarang) Yogyakarta

73

Anda mungkin juga menyukai