1
Drs.Atang Abdul Hakim,M.A dan Drs..Beni Ahmad Saebani,M.Si,Dari metodologi
sampai teofilosofi,Bandung,desember 2008,Hlm.13.
1
“sophi”.ada pula yang mengatakan bahwa filsafat dari
Bahasa Arab,yaitu”falsafah” yang artinya al-hikmah.kata
tersebut pada awalnya berasal dari bahasa
yunani.”philos”artinya cinta,sedangkan “sophia”artinya
kebijaksanaan.oleh karena itu, filsafat dapat diartikan
dengan cinta kebijaksanaan yang dalam bahasa arab
diistilahkan dengan al-hikmah.2
2
Drs.Atang Abdul Hakim,M.A dan Drs..Beni Ahmad Saebani,M.Si,Dari metodologi
sampai teofilosofi,Bandung,desember 2008,Hlm.14.
2
keterangan tentang asal-usul alam semesta dan
kejadian-kejadian yang berlangsung di
dalamnya.khusus bangsa Yunani bahwa mereka
mengadakan berbagai usaha untuk menyusun
mite-mite yang diceritakan oleh rakyat menjadi
suatu keseluruhan yang sistematis.
Kesusasteraan Yunani
Dua karya puisi Homores yang berjudul Ilias dan
Odyssea mempunyai kedudukan istimewa dalam
kesusastraan Yunani.syair-syair dalam karya
tersebut sudah lama digunakan sebagai sebagai
macam pendidikan untuk rakyat Yunani.Dalam
dialog yang bernama Politeia,Plato mengatakan
Homeros telah mendidik seluruh Hellas.karena
puisi Hameros pun sangat digemari oleh rakyat
untuk mengisi waktu terluang dan serentak juga
mempunyai nilai edukatif.3
Pengaruh ilmu pengetahuan sudah terdapat di
Timur Kuno
Orang Yunani tentu berutang budi pada kepada
bangsa lain dalam menerima beberapa unsur ilmu
pengetahuan.seperti ilmu ukur dan ilmu hitung
sebagian berasal dari mesir.pengaruh Babylonia
dalam perkembangan Ilmu Astronomi di negeri
Yunani.Namun,andil dari bangsa lain dalam
perkembangan ilmu pengetahuan Yunani tidak
boleh dilebih-lebihkan.
3
Drs.Surajiyo,Sejarah filsafat barat,jakarta,Oktober 2005,hal.153
3
Pada abad ke-6 sebelum masehi mulai berkembang suatu
ependekatan yang sama sekali berlainan.sejak saat itu
orang mulai mencari jawaban rasional tentang berbagai
problem yang diajukan oleh alam semesta.Logos (akal
budi,rasio) mengganti mythos.dengan demikian filsafat
dilahirkan.
4
terhadap kepercayaan agama.Zaman Pertengahan adalah
zaman keemasan bagi kekristenan.5disinilah yang
menjadi persoalannya.karena agama kristen itu
mengajarkan bahwa wahyu tuhanlah yang merupakan
kebenaran sejati.hal ini berbeda dengan pandangan
Yunani Kuno mengatakan bahwa kebenaran dapat
dicapai oleh kemampuan akal.6
5
Rizal Mustansyir,Filsafat Ilmu,(Yogyakarta:Pustaka Belajar,2009)cet.9.hlm.157
6 Surajiyo,Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta: Bumi Aksara,2005)cet.1 hlm.157
5
Pada abad ke-19 dan ke-20 manusia tetap sebagai
subjek dari realitas. Bedanya, menurut Hamersma,
perhatian utama tidak lagi dipusatkan kepada rasio,
empiris, dan ide-ide manusia, melainkan lebih kepada
unsur-unsur Irasional, yaitu kebebasan atau kehendak
sebagai motor tindakan manusia. Hamersma juga
mengemukakan beberapa pendapat yang mengatakan
bahwa abad ke-20 adalah desentralisasi manusia.subjek
manusiawi tidak lagi dianggap sebagai pusat kenyataan,
dan yang menggantikan antroposentrisme dari filsafat
antara tahun 1600 dan 1900 itu menurut mereka yang
mengemukakan desentralisasi manusia adalah perhatian
khusus pada bahasa sebagai subjek kenyataan kita.
Filsafat zaman sekarang disebut logosentrisme. Jika kita
kembali pada pembahasan tentang sejarah filsafat barat,
tampak bahwa terdapat sangat banyak ukuran pembagian
yang dilakukan oleh berbagai sarana. Salah satu
pembagian yang sederhana dalam mempelajari filsafat
barat diberikan oleh Hamersma, yaitu :
6
(4). Zaman sekarang (setelah tahun 1800)7
D. Abad Pertengahan
7
Prasetyo,Teguh, filsafat teori dan ilmu hukum.(jakarta: PT Raja Grafindo Persada)
hal.25-26
7
Khususnya tentang ilmu hukum romawi perlu
dicatat, bahwa hukum itu mengalami suatu
perkembangan beru dalam abad VI. Itu terjadi dibagian
timur kekaisaran Byzantium. Pada tahun 528-534
sarjana-sarjana hukum Byzaantium telah menyusun
Codex luris Romani, atas perintah kaisar Iustinianus.
Kodeks itu disebut juga : codex Iustinianutau corpus
luris civilis (C.I.C). Kekaisaran Byzantium itu bertahan
selama Abad Pertengahan sampai abad XV,yakni sampai
kota Byzantium (istanbul) direbut oleh Sultan Osman
pada tahun1453. Agama yang pertama muncul adalah
Kristiani. Agama ini timbul di Timur Tengah. Lalu
menyebar ke seluruh kekaisaran Romawi. Pengaruhnya
bertambah lagi, ketika agama Kristiani resmi diakui
dengan dekrit Milan oleh kaisar Konstantin. Ide-ide baru
yang disebar oleh agama baru itu antara lain :
8
pertama. Tetapi pengaruh dualisme masih
besar juga dalam abad pertengahan.
3. Manusia diciptakan sebagai manusia bebas,
tetapi ia menyalahgunakan kebebasannya dan
karenanya ia menjadi manusia yang berdosa.
Bagi manusia yang berdosa mustahil
mencapai penyempurnaan hidup dengan
kekuatan sendiri. Untuk dapat mencapai
tujuannya perlu manusia ditebus dari dosanya
oleh Yesus Kristus. Dengan ini dilepaskan
pandangan filsafat klasik, bahwa manusia
dapat meraih tujuan hidupnya melalui
theoria, lagi pula bahwa hidup manusia tetapi
dikuasai nasib : kemungkinan untuk
mencapai tujuannya ada, tetapi hanya berkat
nama Allah.
Akibat ide-ide baru itu terdapat bentrokan
terhadap kebudayaan antik dan alam pikiran
kristiani. Dapat dikatakan, bahwa pada
umumnya sarjana-sarjana yang sudah
menerima Agama Kristiani, mengambil oper
sebagian dari kebudayaan antik itu,sebagian
tidak. Mereka berusaha untuk menyesuaikan
warisan kebudayaan Yunani-Romawi dengan
kebenaran agama. Ternyata kebenaran itu
lebih dihargai sejak abad V di Eropa Barat
timbullah kerajaan-kerajaan itu sebagian
sudah menerima agama kristiani, bangsa-
9
bangsa lain menerimanya selama Abad
Pertengahan.8
8
Theo,Hijabers,filsafat hukum dalam lintasan sejarah.(Yogyakarta :Kanisiuss,1982).
Hal.35-36
10
Kelihatannya filsafat credo ut intelligam itu tidak
akan merugikan perkembangan filsafat dan
sains.seandainya wahyu yang dijadikan andalan adalah
wahyu yang tidak berlawanan dengan akal logis. Hal ini
kita temukan misalnya dalam islam. Filsafat di dalam
islam berkembang amat pesat karena keyakinan (iman)
islam tidak ada yang berlawanan dengan akal logis.
Yang ada ialah bagian-bagian yang berada di daerah
supralogis atau suprarasional. Agaknya teori inilah yang
dapat menjelaskan mengapa filsafat tidak berkembang
secara wajar selama lima belas abad pada periode Abad
Pertengahan yang dikuasai oleh semangat kristen itu.
Jadi, dominasi agama pada filsafat sebenarnya tidak
harus mengakibatkan filsafat tidak berkembang.
11
mampu.9 selain ciri khas tersebut, terdapat pula ciri-ciri
pemikiran filsafat barat abad pertengahan :
9
Ahmad Tafsir, filsafat umum (akal dan hati sejak thales sampai capra),bandung :
PT Remaja Rosdakarya,1990,hal.114-115
12
filsafat.10dilihat secara menyeluruh.Filsafat Abad
Pertengahan memang merupakan filsafat Kristiani.oleh
karena itu,kiranya dapat dikatakan bahwa filsafat abad
pertengahan adalah suatu filsafat agama dengan agama
kristiani sebagai basisnya.
10 Simon Petrus L
Tjahjadi,PetualanganIntelektual,(Yogyakarta,Kinisius:2004),hlm.102
11 Surajiyo,Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta: Bumi Aksara,2005)cet.1 hlm.156
13
kebenaran yang sejati.oleh karena itu akal dapat
dibantu oleh wahyu.
14
BAB II
a. Zaman Patristik
12
Asmoro Achmadi, Filsafafat Umum,cet ke-14 (jakarta: Rajawali Pers,2013) hal.68
15
Bapak gereja terpenting pada masa itu antara lain
Tertullianus(160-222).Justinus,Clemens, dari Alexandria
(150-251).Origenes (185-254).Gregorius dari Nazianza
(330-390).Basillus Agung (330-379).Gregorius dari
Nyssa (335-394).Dionysius Areopagita,Johanes
Damascenus,Ambresius, Hyeronimus,dan Augustinus
adalah pemikir-pemikir yang menandai masa keemasan
patristik latin.
b. Zaman Skolastik
16
Filsafat Skolastik adalah filsafat yang mengabdi
pada teologi atau filsafat yang rasional
memecahkan persoalan –persoalan mengenai
berfikir,sifat ada,kejasmanian,kerohanian,baik
buruk.dari rumusan tersebut muncul istilah
skolastik yahudi,skolastik arab,dan lain-lainnya.
Filsafat Skolastik adalah filsafat filsafat nasrani
karena banyak dipengaruhi oleh ajaran agama.
Filsafat Skolastik ini dapat berkembang dan
tumbuh karena beberapa faktor,antara lain:
Faktor Religius
17
dengan jalan pengampunan inilah manusia dapat
tertolong agar dapat mencapai tanah airnya(surga).13
13
Ibid,asmoro ahmadi,filsafat umum,hal 68-73
14
Poedjawijatna,pembimbing ke arah alam filsafat,rineka
cipta,jakarta,1994,hal.82.
18
Ditandai dengan pemikiran kefisafatan yang
berkembang ke arah nominalisme,ialah aliran yang
berpendapat bahwa universalisme tidak memberi
petunjuk tentang aspek yang sama dan yang umum
mengenai adanya sesuatu hal.pengertian umum hanya
momen yang tidak mempunyai nilai-nilai kebenaran
yang objektif.15
15
Surajiyo,Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta: Bumi Aksara,2005)cet.1 hlm.157
19
menjelma menjadi anaknya agar hukuman dapat
ditanggung,dengan demikian keadilan,rahmat dan kasih
tuhan genap dan dipenuhi. 16
16
Hasbullah Bakry,Di sekitar Filsafat Skolastik Kristen,1991,Jakarta:Firdaus
17
Ali Basyarat A,Problema Filsafat Abad Pertengahan,10 Januari 2010
20
Aquinas yang pemikirannya dipengaruhi oleh
Aristoteles.melakukan pula pengkristenan teori
Aristoteles dalam teologi kristen.salah satu
penyempurnaan teologi Aristoteles oleh Aquinas yaitu
pandangan bahwa wanita adalah pria yang tidak
sempurna.pria dianggap aktif dan kreatif,wanita
dipandang pasif dan reseptif.Bagi Aquinas pria dan
wanita memiliki jiwa yang sama.hanya sebagai makhluk
alamlah wanita lebih rendah,jiwanya sama.
21
pemjara oleh paus.namun mendapat suaka dari Raja
Louis IV.18
C. Masa Peralihan
18
Surajio,Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta,Bumi Aksara:2005,hal.157
22
Romawi. Tokoh-tokohnya : Boccanio, Lorenzo Vallia,
Erasmus, dan Thomas Morre.
19
Asmoro Achmadi,op.cit. hal.82-83
23
BAB III
24
Masa abad pertengahan adalah masa pembentukan
kebudayaan barat dengan ciri khas ajaran masehi (filsafat
skolastik) yang diwarnai oleh perkembangan peradaban
kristen.peradaban kristen menjadi dasar bagi kebudayaan
masa modern.peninggalan kebudayaan dapat dilihat dari
karya seni musik, bangunan bercorak gothik sebagai
bentuk kemajuan pada gereja.20
20
A.Hanafi,Filsafat Skolastik,1983,Jakarta:Alhusna
25
filosofis termasuk minat terhadap spekulasi matematis,
masih terjadi namun secara ilmiah pada periode
belakangan telah steril.
26
ada sesuatu yang dapat disebut ilmu membutuhkan
imajinasi antropologis untuk memahaminya.21
21
Jerome R Raverta, The Philosophy Of Science
27
Socrates, Epistetus dan Marcus Aurelius, bahkan sampai
zaman modern ini filsafat selalu menyumbangkan
prinsip-prinsip hidup yang bersumber pada potensi-
potensi rasional dan kepercayaan.
28
namun beliau menyatakan bahwa realita demikian
pastilah berdasar asas iman, kepercayaan, sebab,
pertimbangan-pertimbangan rasional tidak mampu
menjawab argumentasi tersebut tanpa disertai iman.
Dengan demikisn, alam “rasional” dan alam
“wahyu”adalah dunia martabat kepribadian manusia
dalam segala zaman dan kebudayaan.
29
mengakui potensi martabat manusia sebagai makhluk
intelek. Melalui pemikiran filosofis sebagai tingkat pikir
kritis ia mengemukakan thesis tentang bentuk murni
(pure-morphism), intelek dan spirit, sebagai potensi
teologis menuju tujuan akhir yang trasedental. Ia juga
menafsirkan bahwa manusia di dunia terutama sebagai
persiapan manusia akhirat. Aquinas juga mengakui
potensi martabat manusia sebagai makhluk intelek
sekaligus sebagai makhluk susila. Manusia dapat
melakukan reflactive thinking tetapi masih tak mungkin
menolak dogma sebagai devine truth yang tidak rasional,
melainkan superrasional.22
22
Muhammad Nur Syam, Filsafat Pendidikan dan dasar Filsafat pendidikan
Pancasila.(surabaya: Usaha Nasional,1986) Hal 303-305.
30
BAB IV
31
1. Plotinus (204-270)
23
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.57
32
Dalam berplotinus memang bersandar pada doktrin-
doktrin plato. Perbedaan yang pokok di antara mereka adalah
pada titik tekan ajaran mereka masing-masing. Plotinus
kurang memperhatikan masalah-masalah sosial seperti pada
Plato. Plotinus kurang mempercayai bahwa kemanusiaan
dapat dibangun melalui filsafat, makanya Plotinus tidak
mencoba mengaplikasikan metafisikanya ke dalam poitik.
Mengenai Metafisika Plotinus tidak sehebat Plato. Didalam
hal materi bukan realitas, ia sama dengan Plato, tetapi
pendapatnya ini tidak tegas karena ia juga mengatakan bahwa
maat danateri itu jahat dan sumber kejahatan.24
24
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.58
33
tentang yang esa dan di dalamnya mengandung idea-
ide Plato. Idea-idea itu merupakan bentuk asli objek-
objek. kandugan nous adalah benar-benar kesatuan .
untuk menghayatinya kita mesti melalui
permenungan.
c. The soul adalah realitas ketiga dalam filsafat Plotinus.
Sebagai arsitek semua fenomena yang ada di ala ini,
soul itu mengandung satu jiwa dunia dan banyak
dunia kecil.25
25
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.59
34
Kristen tidak serumit itu. Orang Kristen dengan sungguh-
sungguh menunggu kedatangan Yessus Kristus yang di yakini
sebagai juru selamat.akan tetapi, karna sebagai sebab, formula
itu perlu dirumuskan dan perumusan itu tidak sekali jadi,tetap
berangsur-angsur.
26
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.61
35
Untuk memahami pemikiran Plotinus, kita harus
memahami filsafatnya tentang jiwa menurutnya jiwa adalah
kekuatan ilahiyah; jiwa merupakan sumber kekuatan. Alam
semesta berada didalam jiwa dunia. Jiwa tidak dapat dibagi
secara kuantitatif karna jiwa tu adalah sesuatu yang satu tanpa
dapat di bagi, alam semesta ini merupakan unit-unit yang uga
tidak dapat dibagi. Sekalipun demikian, ada juga alas an
untuk mngatakan bahwa jiwa itu sebenarnya satu alaan itu
ialah karna kita merasakan ada hubungan antara jiwa saya dan
jiwa orang lain; bila teman saya menderita saya merasakan
juga penderitaan itu. Kalau begitu, ada kesatuan jiwa.
Rupanya jiwa itu banyak. Setiap orang memiliki jiwanya
sendiri, tetapi antara jiwa-jiwa itu ada kesatuanya. Pada
Plotinus kita dapati juga ajaran reinkarnasi. Sama dengan
plato, ia menganut faham bahwa jiwa telah ada sebelum badan
lahir; jiwa itu Immortal. Reinkarnasi di tentukan oleh tindakan
kita selama hidup di dunia. Jiwa yang bersih tidak ada27 lagi
ikatanya dengan dunia. Ia akan kembali menyat dengan
tuhan. Jiwa yang kotor haru hidup kembali pada kehidupan
yang lebih rendah seperti pada orang jahat, pada hewan,
ataupun pada pertumbuhan, sesuai dengan tingkatan kejahatan
jiwa tersebut. Jiwa yang rendah itu ingatanya kepada tean-
teman, istri, anak, kampung halaman. Ini adalah ingatan yang
rendah. Jiwa yang tinggi haruslah lupa penuh pada segala
sesuatu yang sifatnya rendah. Dalam dunia ini sebaiknya
manusia membuang semua kemauan dan ingatan pada sesuatu
kecuali pada yang esa itu. Bila jiwa ingin mencapai ketinggian
ia harus membuang ingatannya yang lain; jiwa yang lebih
27
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.62
36
tinggi ialah jiwa yang tidak mengingat apa-apa kecuali yang
tinggi.
28
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.63
37
iamajinasinya. Pandangan mistis merupakan ciri filsafatnya,
sayangnya teori tentang bersatunya diri dengan tuhan amat
sangat spekulatif. Namun teori ini jelas berpengaruh besar
pada para filsof muslim.29
2. Augustinus (354-430)
29
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai james”cetakan
pertama 1990,Bandung,hal.65
30
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai
james”cetakan pertama 1990,Bandung,hal.72
31
DR.Ahmad Tafsir,Filsafat Umum “akal dan hati sejak thales sampai
james”cetakan pertama 1990,Bandung,hal.68
38
atau kerajaan tuhan. Civitas dei merupakan tempat manusia
pilihan Tuhan yang menerima ajaran Tuhan dan yang
menolaknya akan ditampung didalam civitas diaboli (kerajaan
setan) atau neraka. Selanjutnya ia mengajarkan bahwa hakikat
sesungguhnya kehidupan adalah penembusan dosa.
39
pengatur. Yang dimaksud tidak berketentuan ialah tidak tentu
asalnya, keadaanya sekarang, riwayat alam ini selanjutnya.
Keadaan alam seperti ini menurut Augustinus memerlukan
pencipta dan pengatur. Ia sependapat dengan Plotinus yang
mengatakan bahwa Tuhan itu di atas segala jenis. Sifat Tuhan
yang paling penting ialah kekal, bijaksana, mahakuasa, tidak
terbatas, maha tahu, maha sempurna, dan tidak dapat diubah.
Tuhan itu kuno, tetapi selalu baru; Tuhan adalah suatu
kebenaran yang abadi.
40
tertuju pada agama,penghargaan Auguestus pada studi fisika
mengecil, mengajarkan ilmu-ilmu kealaman merupakan
pemborosan waktu saja. Hukum alam menurut pendapatnya
lebih rendah dari pada hokum tuhan. Mukzijat menunjukan
kebesaran tuhan dan membuktikan kekuasanya yang tidak
terbatas. Alam semesta tidak hanya berisi manusia dan
malaikat, tetapi juga berisi hantu utusan setan.
32
DR.M.Solihin,M.Ag,Perkembangan Pemikiran FILSAFAT DARI KLASIK
HINGGA MODERN,hal.124
41
3. Anselmus (1033-1109)
42
masih di bimbing oleh nafsu duniawi dan selama kita masih
terikat pada keinginan-keinginanjasmani.
43
yang selama seribu tahun seakan-akan dilupakan di Barat
sehingga menempatkan Eropa Barat pada jalur Kerohanian
yang akan menghasilkan budaya modernitas.[33]
33
DR.M.Solihin,M.Ag,Perkembangan Pemikiran FILSAFAT DARI KLASIK HINGGA
MODERN,hal.126
44
sebab tidak mungkin sesuatu prubahan dari
potensialitas bergerak ke aktualitas bergerak tanpa
ada yang menggerakanya dan penyebab itu tidak
mungkin ada pada dirinya sendiri.
e. Arugumen kedua disebut sebab yang me mungkin
ncukupi (efficient cause) di dalam dunia indrawi kita
saksikan adanya sebab yang mencukupi. Tidak ada
sesuatu yang mempunyai sebab dari dirinya sendiri,
sebab ila demikian, ia mesti menjadi lebih dalu dari
pada dirinya. Ini tidak mugkin , dalam kenyataannya
yang ada ialah rangkaian sebab dan musabab.
f. Argumen ke tiga ialah argument kemungkinan dan
keharusan (possibility and necessity). Kita
menyaksikan didalam alam ini segala sesuatu besifat
mungkin ada dan mungkin tidak ada. Adanya alam ini
bersifat mungkin, kesimpulan ini kita ambil karena
kenyataanya isi alam ini dimulai tidak ada, lalu
muncul, lantas berkembang, akhirnya rusak dan
menghilang.
g. Argumen ke empat memperhatikan tingkatan yang
terdapat terdapat pada ala mini, isi ala mini masing-
masing berkelebihan dan berkekurngan, misalnya
dalam hal kebaikan,keindahan, kebenaran. Ada orang
yang di hormati, ada yang lebih di hormati, ada yang
terhormat. Tingkatan tertinggi menjadi sebab
tingkatan dibawahnya.
h. Argument kelima berdasarkan keteraturan alam. Kita
saksikan isi alam dari jenis yang tidak tidak berakal
bergerak atau bergrak menuju tujuan tertentu, dan
pada umumnya berhasil mencapai tujuan, dan pada
umumnya berhasil mencapai tujuan itu,sedangkan
45
mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang tujuan
itu.
5. Boethius
46
Menghadapi eksekusi, Boethius tidak mencari penghiburan
dalam iman melainkan dalam rasio. Boethius, yang terutama
dimotivasi oleh Plato dalam pandangan filsafatnya,
menemukan bahwa “substansi tuhan tidak terletak pada
sesuatu yang lain selain kebaikan”. Dengan kata lain, bagi
Boethius Tuhan dan “Kebaikan” adalah sinonim. Ini
merupakan perkembangan teologis yang menarik karena
Boethius dihormati sebagai seorang sarjana kristen. Karena
filsafat menunjukan kepada Boethius bahwa selama seseorang
itu baik dia adalah tuhan. “Mereka yang memperoleh
ketuhanan menjadi tuhan. Meskipun setiap orang yang
bahagia adalah tuhan, menurut fitrahnya hanya ada satu tuhan,
tetapi mungkin banyak menurut partisipasinya.”
6. Justinus Martir
47
Kurang memahami apa yang terkandung dan memancar dari
logosnya, yaitu pencerahan sehingga orang-orang Yunani
terpengaruh oleh demon. Demon tersebut dapat mengubah
pengetahuan yang benar kemudian dipalsukan. Jadi, agama
Kristen lebih bermutu dibanding filsafat Yunani. Demikian
pembelaan Justinus Martir.34
7. Klemens (150-215)
8. Tertullianus (160-222)
48
tuhan sudahlah cukup. Tidak ada hubungannya antara teologi
dengan filsafat, tidak ada hubungannya antara teologi dengan
filsafat,tidak ada hubungannya antara Yerussalem (pusat
agama) dengan Yunani (pusat filsafat), tidak ada
hubungannya antara kristen dengan penemuan baru. Bahwa
segala yang dikatakan oleh para filosof Yunani dianggap tidak
penting. Apa yang dikatakan oleh para filosof Yunani
dianggap tidak penting. Apa yang dikatakan oleh para filosof
tentang kebenaran para hakikatnya sebagai kutipan dari kitab
suci. Akan tetapi karena kebodohan para filosof, kebenaran
kitab suci tersebut dipalsukan.
35
Asmodo Achmadi,filsafat umum ,hlm.70-71
49
terkenal dalam sastra romantik, sekaligus sebagai
rasionalistik, artinya peranan akal dapat menundukan
kekuatan iman. Iman harus mau didahului akal. Yang harus
dipercaya adalah apa yang telah disetujui atau dapat diterima
oleh akal. Berbeda dengan Anselmus yang mengatakan bahwa
berfikir harus sejalan dengan iman . Aberaldus memberikan
alasan bahwa berfikir itu berada di luar iman (di luar
kepercayaan). Karena itu berfikir merupakan sesuatu yang
berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan metode Dialektika yang
tanpa ragu-ragu ditunjukkan dalam teologi.36
36
Asmoro Achmadi,filsafat umum,hlm.74-75
37
Asmoro Achmadi,filsafat umum,hlm.77
50
dengan keterangannya yang mengenai ajaran Dionision dan
Areopagos.
51
membatalkan perintah-perintah itu tanpa jatuh dalam
kontradiksi. Larangan membunuh manusia tidak berasal dari
kodrat manusia ,melainkan semata-mata karena kehendak
Allah.
38John duns scotus (pengantar, terjemahan dan komentar oleh A.Voz Jaczn
dkk.),contigency anf freedom.lectural.39 sDordrecht :Kluwer Academic Publishers
1994,hlm.116.
52
dengan Paus Juhn XXII, Ia dipenjara di Alvignon, tetapi ia
dapt melarikan diri dan mencari perlindungan pada Kaisar
Louis IV. Ia menolak ajaran Thomas dan mendahlilkan bahwa
kenyataan itu hanya terdapat pada benda-benda atau demi satu
dan hal-hal yang umum itu hanya tanda-tanda abstrak.
Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat
mengetahui barang-barang atau kejadian-kejadian Individual.
Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan umum tentang
alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa kenyataan.
Pemikiran yand demikian ini dapat dilalui hanya lewat intuisi,
bukan lewat logika. Disamping itu, ia membantah anggapan
skolistik bahwa logika dapat membuktikan doktrin teologis.
Hal ini akan membawa kesulitan dirinya yang pada waktu itu
sebagai penguasanya Paus John XXIV.
53
untuk mengenal, yaitu lewat indra, akal, dan instuisi. Dengan
indra kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-
benda berjasad, yang sifatnya tidak sempurna. Dengan akal
kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak
berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan intuisi, kita
akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi. Hanya
dengan intuisi inilah kita akan dapat mempersatukan apa yang
oleh akal tidak dapat dipersatukan. Manusia seharusnya
menyadari akan keterbatasan akal, sehingga banyak hal yang
seharusnya menyadari akan keterbatasan akal, sehingga
banyak hal yang seharusnya dapat diketahui. Karena
keterbatasan akal tersebut, hanya sedikit saja yang dapat
diketahui oleh akal. Pemikiran Nicolas ini adalah sebuah
upaya mempersatukan seluruh pemikiran Abad Pertengahan,
yang dibuat ke suatu sintesis yang lebih luas.39
39
Asmoro Achmadi,filsafat umum,hlm.80
54
Menuryt Origen, alam semeseta ini abadi. Menurut
injil, alam semesta ini diciptakan dan akan hancur. Argumen
yang diajukan oleh Origen cukup menarik. Bila alam semesta
ini tidak abadi, akan ada suatu perbedaan antara potensialitas
dan aktualitas.
55
sulit dipahami. Menurut pendapatnya, kejahatan memang
diperlukan oleh Tuhan untuk menunjukkan kepada manusia,
,mana yang baik dan mana yang buruk. Jadi,
menyempurnakan dalam pendapat ini, menurut Origen, tidak
boleh disalah gunakan. Misalnya seseorang dengan sengaja
melakukan segala kejahatan dengan alasan untuk
menyempurnakan dunia . pendapatnya yang lain yang
berhubungan dengan ini ialah bahwa manusia mempunyai
kebebasan memilih perbuatannya, memilih yang baik atau
melakukan yang buruk. Konsekuensi pendapatnya ialah
bahwa api neraka itu adalah pendisiplinan dan api neraka itu
tidak kekal. (Ahmad Tafsir,2006 :82 dan Ahmad Syadali,
2004 :156-157)
56
BAB V
40
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.621
57
Sejak Petrus sebagai paus yang pertama, sudah dilalui berkali-
kali pergantian episkopal atau kepala gereja secara
berkesinambungan sampai sekarang.
58
Ada dualisme antara yang spiritual dan yang duniawi, antara
unsur Latin dan unsur Jerman, antara kerajaan Tuhan dan
kerajaan duniawi, atau antara roh dan daging. Semua itu
melainkan peranan di dalam kerangka dualisme antara
otoriterisme paus dan kekuasaan raja.
41
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.623
59
Faktor penting lainnya adalah tampilnya kaum
monarki nasional yang kuat di Prancis, Inggris, dan Spanyol.
Sesudah berhasil mematahkan kekacauan di dalam negeri
mereka bergabung dengan kaum pedagang besar yang
melawan para bangsawan. Kaum monarki tadi yang sesudah
pertengahan tahun 1400-an menunjukan diri berkekuatan
cukup besar, berdasar atas kepentingan nasional masing-
masing, meraka melawan otoriterisme paus.
A. Skolastisisme
60
memadukan filsafat dengan kepercayaan keagamaan, untuk
melengkapi43 kepercayaan keagamaan dengan dasar-dasar
rasional. Apa yang dikerjakan itu merupakan pembinaan dasar
terhadap skolasistisme.
61
sama dengan Anselm, dia dihujani dengan kritik-kritik yang
sangat pedas. Pada pertengahan akhir tahun 1200, gagasan
Anselm sudah dilupakan orang, dari Thomas dan Aquino
menolaknya.44
62
roh Alkudus identis dengan roh semesta seperti yang
dimaksudkan oleh Plato, Aberald mundur dari gagasan itu,
begitu orang menuduh dia berpikiran bid’ah. Benhard sendiri
menentang penggunanan kekasaan Paus membelai
kekuasaanya dengan mengerahkan angkatan perang. Baginya,
tugas Paus adalah semata-mata urusan rohani, dan jangan
mengerahkan pasukan perang duniawi.
45
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.628
63
karena perbuatan manusia sendiri. Pada prinsipnya manusia
bisa bebas dari dosa. Sebagai penengah antara lain seperti
yang dikemukakan oleh seorang guru gereja Yohannes
Kassia’nus, yang meninggal pada tahun 435. Menurut
gagasannya, aspirasi manusia menjadi melemah karena
adanya pewarisan dosa. Mengapa tidak diantisipasi dengan
adanya pemaduan antara pengampunan Tuhan dan aspirasi
bebas manusia? Gagasan ini disebut semipelagiarisme.
64
Abad Pertengahan, gereja Nostarian dapat dapat dibilang kuat,
meskipun kemudian melemah karena persekusi.
65
dalam belajar, Kaum Fransiskan tidak setanding dengan kaum
dominikan, Namun kemudian muncul tokoh-tokoh seperti
Roger Bacon, Duns Scotus, dan William Ochkam, yang
semuanya Fransiskan.
66
unsurnya yang tidak bermoral dan menyesuaikannya dengan
monotesime filsafat mereka. Pada abad ketiga, sudah bisa
diramalkan bahwa beberapa agama asia akan menaklukkan
Agama Romawi, meskipun pada masa itu masih ada beberapa
pesaing yang semuanya nampaknya mempunyai peluang
untuk menang.
47
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.629
67
saat ini, Aristoteles tetap mempunyai kedudukan istimewa ini
dikalangan filofof-filofof Katholik.48
48
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.630
68
Prancis dengan tindakan bersama mereka menentang
Templars.
49
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.633
69
Konstantinopel, peninggalan terakhir dari kebudayaan kuno,
ditaklukkan Turki, pekarian-pelarian Yunani yang ada di Italia
diterima dengan baik oleh masyarakat. Vasci de Gama dan
Columbus memperluas dunia ,dan copernicus memperluas
langit. Sumbangan konstantin ditolak, dianggap sebagai cerita
dan menjadi ejekan kaum terpelajar. Dengan bantuan
Byzantium. Plato menjadi dikenal, tidak hanya dalam versi
Neoplatonis dan Augustinian, tetapi dalam sumber pertama.
Atmosfer baru ini tidak lagi berupa lembah kesedihan atau
tempat ziarah yang menyakitkan ke dunia lain, tetapi ajang
meraih kesempatan akan kejayaan pagan, keindahan dan
petualangan. Abad-abad asketisme yang sudah lama
berlangsung dilupakan dalam kekacauan seni, sastra dan
kesenangan. Bahkan di Italia sebenarnya Abad Pertengahan
tidak mati tanpa perjuangan, Savonarola dan Leonardo
dilahirkan pada tahun yang sama. Tetapi secara umum, hantu-
hantu lama tidak lagi menakutkan dan semangat kebebasan
baru begitu menggema. Memang semangat kebebasan ini
tidak cukup, tetapi untuk sementara ia bisa menghapuskan
rasa takut. Dalam suasana kebebasan yang menyenangkan
inilah dunia Modern ini lahir.50
50
Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat (kaitannya dengan kondisi sosio-politik
zaman kuno hingga sekarang), cetakan 3, Yogyakarta, Agustus 2007,hal.641
70
DAFTAR PUSTAKA
71
Theo,Hijabers,1982. filsafat hukum dalam lintasan
sejarah.Yogyakarta :Kanisiuss
Ibid,Ahmadi,Asmoro.filsafat umum.
72
Solihin,M.Perkembangan Pemikiran Filsafat dari Klasik
hingga Modern.
73