Anda di halaman 1dari 14

T 2 / Filkom / 2010

Nimas Novi Dwi Arini 210110080009

Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab, yang juga diambil dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang pencinta kebijaksanaan. Bisa dikatakan bahwa "filsafat" adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Hal ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, dan couriousity 'ketertarikan'. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sedikit sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal. Klasifikasi atau pembagian periode filsafat secara umum bisa dibagi ke dalam filsafat barat dibagi menjadi filsafat zaman purba, filsafat abad pertengahan, filsafat modern dan filsafat abad ke XX .

Filsafat Zaman Purba ( 600 sebelum Masehi 500 sesudah Masehi )


Pada zaman ini filsafat dimulai di Yunani. Sifat sifat dari filsafat Yunani sangatlah mempengaruhi seluru alam pikiran Barat, melepaskan diri dari mitos mitos dan mencari pertanggungan jawab yang rasional daripa kenyataan mencari apa yang tetap dan kekal dalam kenyataan yag berubah ubah. Realistis terang, tajam dalam perumusan prumusan, terartur dan rapi. 1. Kelahiran ( Pre Sokratisi ) Filsafat alam mencari penjelasan daripa alam, khusunya terjadinya segla galanya dari prinsip pertama ( arche ). o Mashab Miletos: a. Thales ( 625 -545 ) Perintis matematika dan filsafat Yunani adalah Thales. Lahir dan meninggal di kota kecil Miletus yang terletak di pantai barat Asia Kecil, sebuah kota yang menjadi pusat perdagangan. Kapalkapal pedagang dengan mudah berlayar ke Nil di Mesir, sedangkan karavan melakukan perjalanan lewat darat menuju kota di Babylon. Pendudulk Militus suka melakukan kontak dagang dengan kota-kota di Yunani dan warga Phoenisia. Di kota ini juga merupakan tempat pertemuan dunia Timur dan Barat, dan tempat lahirnya Thales. b. Anaksimander ( 610 -540 ) Anaksimandr adalah murid dari Thales. Ia memiliki pemikiran-pemikiran seperti bumi itu berbentuk lengkung. c. Anak Simenes ( 585 528 )

o Pythagoras ( 580 500) Phytagoras lahir pada tahun 570 SM, di pulau Samos, di daerah Ionia. Pythagoras (582 SM 496 SM) adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui
2

teoremanya.Dikenal sebagai "Bapak Bilangan", dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. o Heraklitos ( 540 480 ) o Mashab Elea : a. Permenides ( 530 440 ) b. Zen0 ( 490 ) o Jonisi: a. Empedokles ( 483 ) b. Anak Sagoras ( 499 428 ) c. Demokritos ( 460 370 ) 2. Perkembangan Memusatkan penyelidikan pada manusia. Filsafat alam tak dapat memberikan jawaban yang memuaskan, maka timbullah sikap kaum Sofis sebagai reaksi ikhtisar Socrates. o Kaum Sofis: a. Protagoras ( 481 411 ) b. Gorgias ( 483 375 ) o Sokrates ( 470 400 ) 3. Zaman Keemasan Mencari sintesa antara filsafat alam dan filsafat tentang manusia. o Plato ( 429 347 sebelum Masehi ) Meneruskan dan menyempurnakan ajaran Socrates. Inti ajarannya prinsip pertama, kesusilaan, alam, dan negara. o Aristoteles ( 348 322 sebelum Masehi ) Murid Plato filsuf pertama yang berhasil menemukan pemecahab persoalan persoalan besar daripada filsafat, yang dipersatukan dalam satu sistem yang meilputi logika, filsafat alam, ilmu

jiwa, metafisika, estetika, dan ilmu politik.Hasil dari pemikirannya yang masih berlaku Hylemorfisme. 4. Zaman Keruntuhan Sistem Etika o Stoa ( 300 sebelum Masehi 200 sesudah Masehi ) Memberikan ajaran hidup praktis, agak materialistis, memperkembangkan logika lebih lanjut. Filsuf yang terkenal Zeno ( 336 364 sebelum Masehi ) dan Epiketus ( 50 117 ). o Epikuris ( 341 271 sebelum Masehi ) Materialistis dan akuistis, kebahagian adalah kepuasan diri, permulaan dan akar kebaikan ialah kenikmatan perut. o Skeptis Kesangsian, tak mungkin orang mencapai kepastian dikemukan oleh Pyrrho ( 360 270 sebelum Masehi ) 5. Perkembangan Baru Neo Platonisi, bersikap religius, dan kebatinan. Filsuf yang terkenal Plotinus ( 205 270 ) dan Porfrius ( 232 315 ).

Filsafat Abad Pertengahan ( 100 1600 )


1. Patrsistik ( 100 700 ) Di dunia Barat agama Katholik mulai tersebar dengan ajarannya tentang Tuhan, manusia dan dunia, dan etikanya. Untuk mempertahankan dan menyebarkannya maka mereka mempergunakan filsafat Yunani dan memperkembangnnya lebih lanjut, khususnya mengenai kebebasan manusia, kepribadian, kesusilaan, sifat Tuhan. Di zaman ini filsuf yang terkenal Tertulianus ( 160 222 ), Origenes ( 185 254 ), Agustinus ( 354 430 ), yang sangat besar pengaruhnya De Civitate Dei. Berdasarkan ajaran Neo Platonisi dan Stoa, ajarannya meliputi

pengetahuan, tata dalam alam, bukti adanya Tuhan, tentang manusia, jiwa, etika, masyarakat, dan sejarah. 2. Skolastik Sesudah Agustinus satu satunya pemikir yang tampil ke muka adalah Skotus Erigena ( 810 877 ). Kemudian skolastik, disebut demikian karena filsafat diajarkan pada universitas universitas pada waktu itu. Persoalan persoalan tentang pengertian pengertian umum ( pengaruh Plato ). Filsafat mengabdi kepada Theologi. Yang terkenal Anselmus ( 1033 1100 ), Abaelardus ( 1079 -1142 ). Baru sesudah tahun 1200 filsafat berkembang kembali berkat filsafat Arab yang diteruskan ke Eropa.

Filsafat Arab
Berkat pengaruh Helenisme ( Iskandar ), filsafa Yunani hidup terus di Siria, diperkembangakn lebih lanjut oleh filsuf filsuf Arab, kemudian diteruskan ke Eropa melalui Spanyol. 1. Alkindi ( 800 870 ) P emikirannya kembali dari ciptaan Yunani dalam bentuk bebas dengan refleksinya dengan iman Islam. 2. Alfarabi ( 872 950 ) Filsufmuslim dengan pangkal filsafatnya dari Plotinus. 3. Ibnu Syina ( 980 1037 ) Besar pengaruhnya terhadap filsafat Barat. 4. Al Gazali ( 1059 1111 ) Filsuf besar Islam yang mengarang Ihya Ulumuddin. 5. Ibnu Bajjah ( 1138 )

Penafsiran karya fisik dan metafisik Aristoteles.


5

6. Ibnu Rushd ( 1126 1198 ) Disebut juga penafisran Aristoteles dan yang sangat berpengaruh terhadap aliran aliran di Eropa, juga seorang filsuf besar muslim. 7. Ibnu Giberol ( 1126 1198 ) 8. Moses bin Maimon ( 1135 1204 )

Zaman Keemasan ( 1200 1350 )


Adanay zaman ini disebabkan oleh universitas universitas ( Paris ), karangan karangan Aristoteles mulai dikenal umum melalui filsuf filsuf Ara dan Yunani. Ada tiga aliran besar: 1. Pengikut pengikut Agustinus: Sigerbonaventurant ( 1221 1274 ) 2. Pengikut pengikut Ibnu Rushd: Siger dari Brabant ( 1235 1281 ) 3. Pengikut pengikut Aristoteles : Albertus Magnus ( 1206- 1280 ) Selain tiga aliran besar di atas ada juga beberapa aliran pada zaman ini: 1. Neo Platonis ( Roger Bacon, 1210 1292 ) 2. Empirisme ( Pengaruh Aristoteles ) Membela kaidah ilmu pasti dalam ilmu pengetahuan dan penyelidikan berdasarkan eksperimen eksperimen. 3. Duns Scotus ( 1270 1308 )

Pembahasan yang tajam, perintis jalan bag filsafat abad ke XIV, positivitas ( hanya apa yang konkrit yang dapat dilihat dan diraba itu yang benar dan dapat dimengerti dan voluntaristis ( lebih mementingkan kehendak dariada pikiran). 4. W. Ockham ( 1550 ) Yang meneruskan ajarab Scotus tentang pengetahuan konseptualitas.

Zaman Peralihan ( 1400 1550 )


Renaissance, humanisme, pertentangan antara tradisi dan kemajuan. Perkembangan baru dari sistem-sistem lama ( Plato Aristoteles, Stoa ) dan usaha mencari sintesis sintesis baru. Persoalan yang terbesar adalah hubungan antara ilmu pengetahuan dan kepercayaan atau agama. 1. Nicolas Cusnus ( 1401 1464 ) 2. Giordano Bruno ( 1548 1600 ) 3. Ilmu alam dan filsafat alam berkembang: L. da Vinci ( 1452 1519 ), Paracelsus, Keppler, Galilei ( 1564 1642 ) 4. Skolastis Gapreelus, Ferera, Cayetanus, De Soto, Molina, Suarez, Rob, Bellarminus 5. Tentang hukum dan negara: Machiavelli ( 1467 1527 ) dan Hugo de Groot ( 1583 1645 )

Filsafat Modern ( 1550 1770 )


Zama Emprisme dan Rasionalisme. Menetangtradisi sangat kritis, analisis psikologis dientingkan, bahasa latin ditinggalkan sebagai bahasa ilmiah diganti bahasa bahasa modern. Watak watak perseorangan dan nasional lebih tampil ke muka. Cara cara kebebasan menjadi anaeki. Ilmu alam dan ilmu pasti berkembang. 1. Perancis o Rene Descartes ( 1596 1650 )

Bapak filsafat modern yang menimbulkan banyak persoalan persoalan dan reaksi yang hebat dari aliran aliran yang menyusulnya. Yang dipersoalkan adalah metode. Kebimbangan metodie satu satunya yang pasti Aku berpikir, jadi aku ada ( Cogito ergo sum ). Dari sini sampailah pada Idea clara et ditincta tentang pikiran dan eksistensi. Filsafat meliputi ukuran ukuran kepastian, adanya Tuhan, sifat sifat jiwa, susunan diri manusia. Sifatnya adalah rasionalistis dan sangat matematis dalam metodenya. o Malebranche ( 1638 1715 ) o Blaise Pascal ( 1623 1661 ) Menolak rasionalisme Descartes, skeptis terhadap kekuatan pikiran manusia. Kita janya dapat berhubungan dengan pernyataan yang sesungguhnya dengan perantara Le sentiment dan kepercayaan. 2. Belanda Baruh de Spinoza ( 1632 1677 ), terkenal karangannya: Athica , more geometric demonstrate, yang secara ilmu pasti menguraikan seluruh filsafat. Monistis Panthelistis, kebahagian ialah pengetahuan tentang kesatuan mausia dengan alam semesta. 3. Inggris EmpirismeInggris, pengalaman adalah satu satunya sumber pengetahuan, akal hanya meregistrasikan, tak mampu mencapai pengetahuan baru. Francis Bacon ( 1561 -1626 ) Thomas Hobbes ( 1588 1679 ) John Locke ( 1632 1704 ) George Berkeley ( 1685 1753 ) David Hume ( 1711 1776 )

4. Jerman

Gottfried Wilhelm Leibnitz ( 1646 1716 ), yang menacari sintesis antara pandangan pandangan mekanis organis, antara ilmu pengetahuan dan agama, materi dan roh, keharusan logis dan kebebasan, ilmu alam, dan sejarah. Yang terkenal ialah ajaran metode dan ajaran monade. Ia pun memperkenalkan filsafat Tionghoa kepada Eropa. 5. Filsafat Zaman Aufklarung 1. Perancis 1. Montesquieu 2. J. J. Rousseau 2. Inggris 1. Cherbury 2. Adam Smith 3. Jerman 1. Lambert 2. E. Lessing

Kant dan Filsafat Abad ke XIX ( 1770 1900)

o Immanuel Kant ( 1724 1804 ) Ia meletakkan dasar teori pengetahuan. Persolan yan dihadapi ialah ilmu ilmu pengetahuan berhasil memperoleh hukum hukum yang pasti, tetap, kekal. Sedangkan metafisika ternyata tidak mendapat hasil tetap. Aliran aliran selalu menentang. Sifat sifat obyektif, pasti dan umum daripada ilmu pengetahuan tak dapat dijelaskan oelh Rasionalisme dan tidak juga oleh Empirisme. Atas munculnya kritik ini maka muncullah arah baru dalam pemikiran filsafat dan sangat mempengaruhi semua aliran aliran yang menyusul Kant. o Filsafat di Jerman Timbulnya cara berpikir yang historis dan dialektis. Kemajuan ilmu ilmu alam membawa ke arah Positiviseme.
9

o Idealisme, Konsekuensi logis dari subjektivitas Kant Fichte (1762 1814), pencipta istilah these-antithesesynthese Schelling ( 1775 1854), filsafat ketidaksadaran Hegel ( 1770 1831), Pantheismme idealistis adalah identitas realitas dan idealitas, yang secara dialektis memperkembangkan diri menjadi roh mutlak, di lapangan kenegraanberwujud absolutisme mutlak.

o Realisme Ajaran Kant diteruskan menurut sudut obyek. Johan Hebart ( 1776 1841 ) yang terkenal dalam ilmu jiwa dan Herman Lotze ( 1817 1881 ). o Pesimisme Berarti sengasara, hampa, dan kosong. Arthur Schopenhauer (1788 1860) dengan pemikiran Voluntaristis. Soren Kiekengaard ( 1814 1855 ), bapak eksistensialisme melawan Hegel. o Materialsime Dialetika Hegel diambil, tetapi di balik isinya. Yang terpemting adalah Karl Marx ( 1818-1883) historis materialisme, Friederich Engles ( 1820 1895) yang mendasarkan sosialisme. o Metafisika Melawan materialisme dan perhatian baru bagi metafisika, walaupun masik agak positivitis. Filsuf Friedrich Lange ( 1828 1875 ). o Filsafat di Perancis o Tradisionalisme dan Fideisme Revolusi revolusi dengan latar belakangnya rasionalisme dan materialisme menimbulkan reaksi reaksi. Lebih mementingkan dasar dasar kesusuilaan, manusia tak dapat mempercayai akalnya sendiri. Satu satunya ke kepastian terdapat pada kewibawaan, enath dari manusia (

10

Tradisionalimse) dan entah dari Tuhan ( Fideisme). Tokoh tokoh atau filsuf yang menggunakan paham ini Joseph de Maistre, Louis de Bonald, dan Felicite de la Menais. o Spiritualisme Sifat sifat kerohanian daripada kesadaran manusia diakui dan dipentingkan lagi. Filsuf M. P. Maini de Biram, Victor Cousin, dan Jules Simon. o Positivisme Reaksi terhadap subyektivisme dan idelisme Hegel, berpangkalan pada asas asas Kant. Satu satu nya hal yang dapat dimengerti adalah fenomena fenomena dan hukum hukum yang ditangkap dengan panacindera. Positivisme sebagai cara berpikir itu sangat mempengaruhi sikap orang. Sangat erat hubungannya juga dengan timbulnya berbagai pendapat bar di lapangan kemasyrakatan (Sosialisme).Sosialisme diwakili oleh Cahrles Fourier. Auguste Comte menjadikan postivisme suatu sistem dalam mana sosiologi memperoleh kedudukan istimewa. o Neo Kritisesme Menerusakan sistem Kant tokoh dalam neo-kritisisme adalah Julas Lachelier (1832 -1918). o Filsafat di Inggris Filsafat Inggris tetap empiristis tetapi dipengaruhi oleh kritiseme Jerman dan Positivisme Perancis. Utilitariseme dikemukankan oleh Wiliam Hamilton dan J. Benthan. John S. Mill meletakkan dasar positivisme Inggris. Cahreles Darwin yan mengemukakan teori evolusi. Herbert Spencer adalah filsafat evolusi, menjatuhkan positivisme Stuart Mill dengan evolusi Darwin lalu diterapkan pada ilmu jiwa, etika, dan sosiologi. o Neo Skolastik Sebagai lanjutan dari tradisionalisme maka timbul perhatian baru bagi skolastik yang terkenal yaitu Buzzoti, Sondi, Bames, dan Desire Marcier.

11

Filsafat Abad ke XX
Sekitar tahub 1900 pemikiran filsafat berganti haluan pandagan dunia yang materialistis dan mekanistis ditinggalkan, metode postif dalam filsafat dan ilmu ilmu kebdayan diganti dengan metode analisis, dan keyakinan bahwa ilmu ilmu alam tak dapat memberikan penjelasan yang lengkap dari seluruh kenyataan makin kuat. o Empirisme Berpangkalan pada materi sebagai arah berpikir merupakan lanjutan dari positivisme. o Idealisme Berpangkalan pada roh. o Filsafat Hidup Peralihan ke realisme adalah: 1. Prgmatisme, masih berbau positivistis, tetapi sudah lebih luas pandangannya, praktis apa yang berguna bagi hidup. Asas dasarnya: akal tak mampu, adalah apa yang berguna bagi hidup dan kemajuannya, jalan untuk mencapai kebenaran itu ialah perasaan dan perbuatan. Filsuf : Wiliam James ( 1842 1941), Johny Dewey. 2. Bergson (1859 1941) kenyataan yang selalu menjadi hanya dapat dicapai dengan intiusi, tak dapat dinyatakan dengan pengertian pengertian yang abstrak. Pengikutpengikutnya J. Chavalier, Maurice Blondel ( 1861-1940). 3. Historisme, hidup manusia mengalir dalam waktu. Jadi sejarahlah yang merupakan okok dari filsafat. Para pengikutnya C. Simel.

o Fenomenologi Penting sebagai metode baru dalam filsafat dan ilmu ilmu pengetahuan. Edmund Husserl (1859 1938), Max Scaheler (1817-1928) yang terkenal karena teori nilai nilai o Eksistensialisme
12

Penyelidikan pengalaman hidup manusia yang selalu menjadi dalam suatu ketegangan dialektis anatra situasi dan kebebasa. Ada duaaliran yang penting yaitu; Eksisitensialisme tertutup

Membatasi pandanagnnay pada gambaran manusia yang bercerai berai tanpa trancendetia, atheistis, dan pesimisme. Para filsuf Jean Paul Sartre, Karl Jaspers. Eksistensialisme terbuka

Mengakui trancendentia, berada-ada artinya hati terbuka bagi rahasia realitas. Para filsuf Heidegger, Gabriel Marcell ( 1889 1973 ) o Metafisika Berpangkal pada pengalaman konkrit dengan mengakui baik pengethauan keinderaan maupun pengetahuan inelektual, dicarilah penjelasan terakhir daripada seluruh kenyataan, terutama daripada manusia. Para filsuf Sammuel Alexander, Marechal. o Logistik Ilmu yang hendak menyatakan hubungan hubungan logis yang terdapat anatara buah buah pikiran itu dalam rumusan rumusan simbolis dengan memakai tanda-tanda secara ilmu aljabar. Para filsuf yang dikenal Boyle ( 1864), Bierce (1880).

13

Daftar Pustaka Salam, Burhanuddin, PENGANTAR FILSAFAT, Jakarta: Bumi Aksara, 2009
http://mate-mati-kaku.com/matematikawan/thales.html, Diakses pada 7 Maret 2010, 17:15 http://dhani.singcat.com/refleksi/2004_07_01_archive.php, Diakses pada 7 Maret 2010, 17:15

14

Anda mungkin juga menyukai