BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jikalau seseorang membaca suatu buku filsafat ilmu pengetahuan, maka substansi
yang ingin dipahami adalah apa pengertian ilmu pengetahuan, atau secara sederhana apa yang
dimaksud dengan hakikat ilmu pengetahuan.
Filsafat merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia, tanpa kita
sadari telah melakukan proses berfikir dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
manusia itu sendiri, karena manusia selalu ingin tahu dan mencari jawaban atas masalahnya.
Filsafat itu sendiri adalah sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang Tuhan, alam dan
manusia.
Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filosof ialah Thales dari Mileta,
sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filosof-filosof Yunani yang terbesar tentu saja ialah:
Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Socrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada
yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “komentar-komentar karya Plato
belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat. Filsafat
dibagi menjadi 4 babakan yakni Filsafat klasik, filsafat abad pertengahan filsafat modern dan
filsafat kontemporer.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Filsafat alam yang dimiliki oleh bangsa Yunani ini kemudian berpindah ke Arab
dan Barat dengan pengertian yang tak jauh berbeda. Bahkan sampai abad XVIII yang
dimaksud dengan filsafat alam di Barat tak lain adalah ilmu-ilmu eksakta. Baru pada
perkembangan terakhir,di saat cabang-cabang ilmu menemukan kemerdekaan dan
melepaskan diri dari induknya (filsafat) dapat dipisahkan antara ilmu-ilmu eksakta dan
filsafat alam. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat alam (dengan pengertian
klasik) adalah cikal bakal bagi lahirnya ilmu-ilmu eksakta modern. “Filsafat alam adalah ‘al-
salaf al-târîkhî al-mubâsyir (preseden historis langsung)’, dan dalam waktu yang bersamaan
adalah akar yang sangat kuat—dalam bangunan peradaban—bagi ilmu-ilmu eksakta yang
saat ini menempati posisi yang paling strategis dalam bangunan ilmu modern”.
1. Thales
Thales adalah seorang filosof yang berasal dari miletus, sebuah koloni yunani di asia
kecil. Thales disebut-sebut sebagai bapak filsafat Yunani sebab dialah orang yang mula-mula
berfilsafat. Namun sayang, filsafatnya tidak pernah ditulisnya sendiri, hanya disampaikan
dari mulut ke mulut melalui murid-muridnya[5]. Dia berkelana ke berbagai negri. Salah
satunya adalah mesir, dimana dia diceritakan pernah menghitung tinggi pyramid dengan cara
mengukur bayangannya pada saat yang tepat, ketika panjang bayangannya sendiri sama
dengan tinggi badannya. Dia juga dikisahkan pernah meramalkan terjadinya gerhana
matahari secara tepat, pada 585 SM. Thales beranggapan bahwa sumber dari segala sesuatu
adalah air. Dia percaya bahwa seluruh kehidupan berasal dari air dan akan lembali ke air. Dia
beranggapan seperti itu mungkin, karena selama perjalanannya dimesir, dia pasti telah
mengamati tanaman yang mulai tumbuh di daratan delta sungai Nil setelah surut dari banjir.
Barangkali dia juga sempat mengamati, bahwa katak dan cacing muncul dari tanah yang
lembab (tanah berair). Dia juga seorang ahli politik yang terkenal di Miletos saat itu masih
ada kesempatan baginya untuk mempelajari ilmu matematik dan astronomi.
2. Anaximander
Anaximander adalah filosof kedua setelah thales yang berasal dari miletus juga. Dia
hidup kira-kira sama dengan masa hidup thales. Dia adalah salah satu murid thales. Dia
beranggapan bahwa dunia kita hanyalah salah satu dari banyak dunia yang muncul dan sirna
didalam sesuatu yang disebutnya sebagai ‘yang tak terbatas’. Tidak begitu mudah untuk
menjelaskan apa yang dimaksudnya tersebut, tapi tampaknya jelas bahwa dia tidak sedang
memikirkan tentang suatu zat yang dikenal sebagaimana yang dibayangkan Thales.
Barangkali yang dimaksudnya adalah bahwa zat yang menjadi sumber segala sesuatu,
pastilah berbeda dengan sesuatu yang dihasilkannya tersebut, karena semua benda ciptaan itu
terbatas, maka sesuatu yang muncul sebelum dan sesudah benda-benda tersebut pastilah
‘tidak terbatas’. Jelas bahwa zat dasar itu tidak mungkin sesuatu yang sangat biasa seperti air
ataupun yang dapat kita lihat. Meskipun tentang teori asal kejadian alam tidak begitu jelas
namun dia adalah seorang yang cakap dan cerdas dia tidak mengenal ajaran Islam atau yang
lainnya.
3. Anaximenes
Anaximenes adalah filosof dari meletus yang masa hidupnya kira-kira 570-526 SM.
Dia adalah murit dari Anaximander. Teorinya tentang alam adalah bahwa sumber dari segala
sesuatu pastilah “udara” atau “uap”. Anaximenes tentunya mengenal teorinya Thales
menyangkut air. Akan tetapi dia menyangkal pendapatnya Thales, ‘dari manakah asalnya air
tersebut’. Anaximenes beranggapan bahwa air adalah udara yang dipadatkan . kita
mengetahui bahwa ketika hujan turun, air diperas dari udara. Jika air diperas lebih keras lagi,
ia akan menjadi tanah, pikirnya. Dia mungkin pernah melihat bagaimana tanah dan pasir
terperas dari es yang meleleh. Dia juga beranggapan bahwa api adalah udara yang
dijernihkan. Oleh karenanya air, tanah dan api tercipta dari udara-----. Pandangan filsafatnya
tentang kejadian alam ini sama dasarnya dengan pandangan gurunya. Ia mengajarkan bahwa
barang yang asal itu satu dan tidak berhingga.
4. Parmenides
Sejak sekitar 500 SM, ada sekelompok filosof dikoloni Yunani Elea di Italya selatan.
“orang-orang Elea” ini tertarik pada masalah ini. Yang paling penting diantara filosof ini
adalah Parmenides (kira-kira 540-480 SM). Parmenides beranggapsn bahwa segala sesuatu
yang ada pasti telah selalu ada. Gagasan ini tidak asing bagi rakyat Yunani. Mereka
menganggap sudah selayaknya bahwa segala sesuatu yang ada didunia ini abadi. Tidak ada
sesuatu yang dapat muncul dari ketiadaan, dan tidak ada sesuatu yang menjadi tiada, piker
Parmenides. Namun Parmenides membawa gagasan itu lebih jauh lagi. Dia beranggapan
bahwa tidak ada yang disebut perubahan actual, tidak ada sesuatu yang berbeda dari
sebelumnya. Parmenides sadar bahwa indranya melihat dunia ini selalu berubah, tapi dia
lebih memilih akal daripada indranya. Dia yakin bahwa indra-indra manusia memberikan
gambaran yang tidak tepat tentang dunia, suatu gambaran yang tidak sama deengan gambaran
akal manusia. Keyakinan yang tidak tergoyahkan pada akal manusia disebut rasionalisme.
Rasionalisme adalah seseorang yang percaya bahwa akal manusia merupakan sumber utama
pengetahuan tentang dunia. Dalam masalah ini Parmenides mengemukakan dua pandangan.
5. Heraclitus
Rekan sezaman Parmenides adalah Heraclitus yang hidup kira-kira 540-480 SM. Dia
berasal dari Ephesus di Asia kecil. Menurut Heraclitus, tidak ada satupun hal di alam semesta
ini yang bersifat tetap, semuanya mengalir dan berada dalam proses ‘menjadi’. Ia terkenal
dengan ucapannya panta rhei kai uden menei yang berarti, "semuanya mengalir dan tidak ada
sesuatu pun yang tinggal tetap. " Dia beranggapan bahwa perubahan terus menerus adalah
ciri alam yang paling mendasar. Dapat dikatakan, bahwa Heraclitus mempunyai keyakinan
yang lebih besar pada apa yang dilihatnya dari pada yang dirasakannya. “segala sesuatu terus
mengalir”, kata Heraclitus. Segala sesuatu mengalamiperubahan terus-menerus dan selalu
bergerak, tidak ada yang menetap, karena itu kita ‘tidak dapat melompat di sungai yang
sama’. Heraclitus mengemukakan bahwa dunia itu dicirikan dengan adanya kebalkan. Jika,
kita tidak pernah sakit, maka kita tidak akan pernah tahu seperti apa sehat itu, jia kita tidak
pernah lapar kita tidak akan tahu bagaimana rasanya kenyang, jika kita tidak pernah miskin,
kita tidak akan pernah tahu bagaimana kaya itu, dan lain sebagainya. Sebagaimana
Parmenides Heraclitus mengemukakan dua pandangan tentang ala mini.
6. Empedocles
Mungkin, kedua filosof diatas saling bertentangan, akan tetapi disini, Empedocles
akan menengahi kedua pendapat yang saling bertentangan tersebut. Empedocles adalah
filosof dari Sicilia. Dia hidup kira-kira 490-430 SM. Empedocleslah yang menuntun kedua
filosof tersebut -Parmenides dan Heraclitus- keluar dari kekacauan yang telah mereka masuki
itu.Dia menganggap bahwa mereka benar dalam satu sisi, dan salah dalam sisi yang lain. Ia
mengajarkan bahwa alam ini pada mulanya satu yaitu disatukan oleh cinta. Cinta merupakan
kodrat yang membawa bersatu dan bercampur. Tetapi alam yang satu tadi dipecah oleh benci
yang mana benci membalikan semua keadaan tersebut sehingga semua terpisah-pisah dan
tidak ada yang bercampur lagi. Dalam keadaan yang dikuasai oleh benci tersebut barang satu-
satunya pun tidak ada, yang ada hanyalah anasir yang empat yang tidak bercampur sedikitpun
juga.
Air jelas tidak dapat berubah menjadi kupu-kupu atau yang lain. Air murni akan
selalu menjadi air. Maka, Parmenides benar dengan keyakinannya, bahwa ‘tidak ada sesuatu
yang berubah’. Namun, pada saat yang sama dia membenarkan pendapatnya Heraclirus,
bahwa kita harus mempercayai apa yang ditangkap indra kita. Bahwa, ‘alam ini berubah’.
Empedocles menyimpulkan, bahwa gagasan mengenai zat dasar itulah yang harus ditolak,
baik air atau udara semata-mata tidak dapat berubah menjadi kupu-kupu ataupun serumpun
bunga mawar yang begitu cantik dan indah. Sumber alam tidak mungkin hanya satu unsure
saja. Empedocles yakin bahwa alam ini terdiri dari empat unsur, yaitu tanah, air, api dan
udara. Semua proses alam terjadi karena bergabung atau terpisahnya empat unsur tersebut.
Democritus yang lahir di Abdera adalah seorang filsuf Yunani yang mengembangkan
teori mengenai atom sebagai dasar materi. Karyanya dijadikan sebagai pelopor ilmu fisika
materi yang menutup kemungkinan adanya intervensi Tuhan atau Dewa. Dalam bidang
Astronomi dia juga orang pertama yang menyatakan pendapat bahwa galaxi Bima Sakti
adalah kumpulan cahaya, gugusan bintang yang letaknya saling berjauhan. Teori Democritus
(yang tidak diterima oleh Aristoteles) tidak diacuhkan orang selama Abad Pertengahan dan
punya sedikit pengaruh terhadap ilmu pengetahuan. Meski begitu beberapa ilmuwan
terkemuka dari abad ke-17 (termasuk Isaac Newton) mendukung pendapat serupa. Tetapi, tak
ada teori atom dikemukakan ataupun digunakan dalam penyelidikan ilmiah. Dan lebih
penting lagi tak ada seorang pun yang melihat adanya hubungan antara spekulasi filosofis
tentang atom dengan hal-hal nyata di bidang kimia. sampai Dalton muncul menyuguhkan
"teori kuantitatif" yang jelas dan jemih yang dapat digunakan dalam penafsiran percobaan
kimia dan dapat dicoba secara tepat di laboratorium. - Tokoh Ilmuwan Penemu - http://tokoh-
ilmuwan-penemu.blogspot.com/2009/10/tokoh-pra-socrates-pythagoras-dan.html
BAB III
A. KESIMPULAN
Dari beberapa keterangan yang ada di atas dapat di simpulkan bahwa, Filsafat Pra
Socrates adalah filsafat yang dilahirkan karena kemenangan akal asas atas dongeng atau mite-
mite yang diterima dari agama yang memberitahukan tentang asal muasal segala sesuatu dan
filsafat pra Socrates ditandai usaha mencari asal (asas) segala sesuatu (arche) tidakkah dibalik
keanekaragaman realitas di alam semesta itu hanya satu azas? Thales mengusulkan air,
Anaximandros: yang tak terbatas, Anaximenes: api-udara-tanah-air, Pythagoras dikenal oleh
sekolah yang didirikannya untuk merenungkan hal itu. Herakleitos mengajar bahwa segala
Sesuatu mengalir
B. SARAN
http://indrasahabateidelweis.blogspot.com/2012/03/filsafat-pra-sokrates.html.
October02, 2012. 9:28 PM
http://mbegedut.blogspot.com/2011/01/latar-belakang-munculnya-filsafat.html.
October01, 2012. 9:48 PM
http://muhammadalisunan.blogspot.com/2012/05/makalah-filsafat-alam.html.
September30, 2012. 9:13 PM
http://mizanis.wordpress.com/kajian/ke-arah-filsafat-ilmu-islam/filsafat-alam-dalam-
ilmu-kalam/. September28, 2012. 1.03 PM
http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/09/filsafat-pra-socrates.html. October01,
2012. 10:58 PM
http://kevinevolution.wordpress.com/2011/11/02/filsafat-pra-socrates/. October01,
2012. 10:31 PM
http://nurwitakd.blogspot.com/2011/09/perkembangan-filsafat-yunani-kuno-pra.html.
October01, 2012. 10:46 PM
http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/09/filsafat-pra-socrates.html. October01,
2012. 10:54 PM
http://filsafat-philosufie.blogspot.com/2012/01/filsafat-pra-socrates-filosof-alam.html,
September28, 2012. 1:13 PM
[1] http://indrasahabateidelweis.blogspot.com/2012/03/filsafat-pra-sokrates.html.
October02, 2012. 9:28 PM
[2] http://mbegedut.blogspot.com/2011/01/latar-belakang-munculnya-filsafat.html.
October01, 2012. 9:48 PM
[3] http://muhammadalisunan.blogspot.com/2012/05/makalah-filsafat-alam.html.
September30, 2012. 9:13 PM
[4] http://mizanis.wordpress.com/kajian/ke-arah-filsafat-ilmu-islam/filsafat-alam-
dalam-ilmu-kalam/. September28, 2012. 1.03 PM
[5] http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/09/filsafat-pra-socrates.html.
October01, 2012. 10:58 PM
[6] http://kevinevolution.wordpress.com/2011/11/02/filsafat-pra-socrates/.
October01, 2012. 10:31 PM
[7] http://kevinevolution.wordpress.com/2011/11/02/filsafat-pra-socrates/.
October01, 2012. 10:34 PM
[9] http://nurwitakd.blogspot.com/2011/09/perkembangan-filsafat-yunani-kuno-
pra.html. October01, 2012. 10:46 PM
[10] http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/09/filsafat-pra-socrates.html.
October01, 2012. 10:54 PM
[11] http://filsafat-philosufie.blogspot.com/2012/01/filsafat-pra-socrates-filosof-
alam.html, September28, 2012. 1:13 PM