Anda di halaman 1dari 21

Program Semester (Promes) merupakan program yang berisi garis-garis besar tentang hal-hal yang akan

dicapai dalam satu semester. Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan
program pendidikan.

Baca :

Pengertian Silabus, Fungsi, Komponen, dan Prinsip Pengembangannya

Pengertian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Serta Fungsinya

Pengertian RPP, Komponen, Prinsip, dan Langkah Penyusunannya

Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, Fungsi, dan Perumusannya

Indikator Soal : Pengertian, Fungsi, Syarat, dan Perumusannya

Promes berisi rumusan pokok-pokok aktivitas guru dalam melakukan pembelajaran selama satu
semester dengan mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia, jumlah Kompetensi Dasar, dan
Indikator.

Promes akan memudahkan guru dalam mengajarkan materi untuk dikuasai peserta didik dalam satu
semester.

Komponen Promes adalah sebagai berikut.

1. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, tahun pelajaran)

2. Format isian (materi, tema, sub tema, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu)

Langkah-langkah Penyusunan Promes

Langkah-langkah pengisian Promes adalah sebagai berikut.


1. Menginput KD dan Indikator

2. Menetapkan jumlah jam dan jumlah tatap muk per minggu untuk tiap mata pelajaran

3. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan indikator pada kolom bulan dan minggu.

4. Memberikan catatan pada kolom keterangan (jika diperlukan)

Mengatur atau menata alokasi waktu setiap kd juga berarti memastikan semua kd memperoleh
memperoleh waktu untuk pembelajaran. Langkah membuat program semester didahului dengan
penataan minggu efektif dan minggu tidak efektif titik minggu efektif adalah semua minggu kerja pada
dalam kurung dalam rentang semester atau tahun balas kurung yang berpotensi dapat digunakan untuk
melaksanakan pembelajaran titik minggu tidak efektif adalah semua minggu kerja buka kurung dalam
rentang semester 1 tahu dalam rentang semester atau 1 tahun balas kurung yang berpotensi tidak dapat
digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran

Minggu tidak efektif meliputi semua minggu kerja yang tidak bisa digunakan untuk pelaksanaan pro
proses pembelajaran titik minggu tidak efektif antara lain disebabkan titik dua

Satu pelaksanaan ujian tengah semester 2 pelaksanaan ujian akhir semester 3 pelaksanaan ujian
nasional 4 libur semester ganjil dan genap 5 libur bulan puasa dan lebaran 7. libur atau tidak libur
namun digunakan untuk kegiatan sekolah non pembelajaran non pembelajaran

Minggu efektif tetapi digunakan untuk sekolah non pembelajaran seharusnya tetap dihitung sebagai
minggu tidak efektif bagi mata pelajaran titik hal ini perlu dilakukan pada mata pelajaran yang waktunya
terpakai namun tidak bisa melakukan pembelajaran titik kegiatan sekolah yang berpotensi
mempengaruhi perhitungan minggu efektif antara lain titik dua

Satu digunakan untuk peringatan hari besar agama buka kurung bagi maple agama hari atau minggu ini
bisa dihitung sebagai minggu efektif balas kurung dua digunakan untuk peringatan hari besar buka
kurung bagaimana ppkn hari atau minggu ini bisa dihitung sebagai minggu efektif balas kurung tiga
digunakan untuk pelaksanaan lomba lomba internal sekolah dan kegiatan lain non pembelajaran titik

Contoh analisis minggu efektif

Berikut contoh analisis minggu efektif yang dikutip dari modul bintik-bintik bintik bi mtk bintik bintik
kurikulum 2013
Daftar garis mendatar jumlah minggu efektif semester ganjil = 19 minggu garis mendatar jumlah minggu
efektif semester genap = 16 minggu jumlah minggu efektif selama 1 tahun = 35 minggu

Perancangan promes
Beberapa aspek aspek berikut yang perlu diperhatikan

1. Jumlah minggu efektif pada semester ganjil maupun genap 2 beban jam pelajaran per minggu mapel
yang di ampuh tiga rencana pelaksanaan ulangan harian yang akan dilaksanakan 4 hasil pemetaan gitar
siapa yang pasangan kd terkait jumlah jam yang diperlukan setiap pasangan kd

Distribusi kd

Sebagai contoh kita gunakan jumlah minggu efektif di atas sebagai berikut

Jumlah efek jumlah minggu efektif semester ganjil = 19 minggu

Jumlah minggu efektif semester genap = 16 minggu

jumlah minggu efektif selama satu tahun = 36 minggu

Mata pelajaran ah diajarkan pada kelas 10 pada semester 1 dan 2 jumlah pasangan kdi seluruhnya buka
kurung satu tahun balas kurung 16 pasang titik tentukan pasangan kd untuk semester 1 dan semester 2

Program Tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang ditetapkan.

Penetapan alokasi waktu dibutuhkan agar seluruh Kompetensi Dasar dapat dicapai dan dikuasai oleh
peserta didik. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai struktur kurikulum
yang berlaku dan juga keluasan materi yang harus dikuasai peserta didik.

Prota menjadi program umum untuk setiap mata pelajaran. Prota berisi garis-garis besar yang hendak
dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru yang bersangkutan.
Prota menjadi pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, seperti program semester
(promes), rencana mingguan, rencana harian, silabus, dan juga sistem penilaian pembelajaran.

Komponen Program Tahunan (Prota), meliputi identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun
pelajaran), Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, alokasi waktu, dan keterangan.

Langkah-langkah Penyusunan Prota

Penyusunan Prota harus dilakukan berdasarkan tahapan yang ditetapkan. Langkah-langkah penyusunan
Prota adalah sebagai berikut.

1. mengidentifikasi jumlah Kompetensi Dasar dan Indikator dalam satu tahun;

2. mengidentifikasi keluasan dan kedalaman Kompetensi Dasar dan Indikator;

3. melakukan pemetaan Kompetensi Dasar untuk setiap semester; dan

4. menentukan alokasi waktu tiap Kompetensi Dasar dengan memperhatikan minggu efektif.

Program Tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada Program Semester (Promes). Prota dibuat
oleh guru sebelum tahun ajaran baru dimulai karena menjadi pedoman pengembangan program-
program berikutnya.

silabus indonesia
Silabus dan RPP : Pengertian, Tujuan, Manfaat, Pedoman, Prinsip, Pengembangan

BerandaSilabus dan RPP

Silabus dan RPP Pengertian Tujuan Manfaat Pedoman Prinsip Pengembangan

Silabus dan RPP Pengertian Tujuan Manfaat Pedoman Prinsip Pengembangan

Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar (Kunandar, 2011: 244).

Sedangkan silabus menurut Yulaelawati adalah seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis, memuat tentang komponen-komponen
yang saling berkaitan dalam mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai penguasaan kompetensi dasar

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
(Trianto, 2010:96).

Langkah-langkah pengembangan silabus (Trianto, 2010: 99):

Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mengkaji SK dan KD mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Standar Isi.
Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang
menunjang pencapaian KD.

Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan


pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik dalam rangka pencapaian KD.

Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator merupakan penanda pencapaian KD. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

Menentuan Jenis Penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dalam bentuk tertulis.

Menentukan Alokasi Waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu. Alokasi waktu merupakan perkiraan waktu rerata
untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh siswa yang beragam.

Menentukan Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD serta materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Manfaat Silabus

Silabus bermanfaat sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut, mulai dari
perencanaan, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan penilaian.

Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti
pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem
penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, kaib rencana
pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar.

Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran,
misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian
pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.

Isi Silabus

Identitas mata pelajaran

Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

kompetensi inti,
kompetensi dasar

tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A/dll);

materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;

pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan;

penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian
hasil belajar

alokasi waktu

sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain
yang relevan.

Prinsip Pengembangan Silabus

Ilmiah; Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

Relevan; Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai
dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

Sistematis; Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai


kompetensi.

Konsistensi; Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

Kecukupan; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

Aktual & Kontekstual; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.

Fleksibel; Keseluruhan komponen silabus dapat mengako-modasi keragaman peserta didik, pendidik,
serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

Menyeluruh; Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (Kognitif, afektif, Psikomotor)
atu sesuai degan esensi mata pelajaran masing-masing.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Suatu kegiatan pembelajaran, diperlukan sebuah rencana agar pembelajaran tersebut dapat berjalan
dengan baik. Berikut dijelaskan beberapa hal mengenai RPP.

Pengertian RPP

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar
Isi dan dijabarkan dalam silabus (Kunandar, 2011: 263).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan
bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”. Menurut
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,
alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar.

Tujuan dan Fungsi RPP

Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: (1) mempermudah, memperlancar dan
meningkatkan hasil proses belajar-mengajar; (2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara
profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis,
dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana (Kunandar,
2011: 264).

Fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar-
mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien (Kunandar,
2011: 264).

Unsur-Unsur yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RPP

mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi dan
submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah dikembangkan di dalam silabus;
menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup (life
skills) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari;

menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman langsung;

penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada sistem pengujian
yang dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus (Kunandar, 2011: 265).

Langkah-langkah menyusun RPP (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007):

Menuliskan Identitas Mata Pelajaran, yang meliputi: sekolah; mata pelajaran; tema; kelas/semester;
alokasi waktu.

Menuliskan Standar Kompetensi. SK merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang


menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
suatu mata pelajaran.

Menuliskan Kompetensi Dasar. KD adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi.

Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran.

Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dibuat
berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan.

Materi Ajar. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk peta konsep sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

Alokasi Waktu. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar.

Menentukan metode pembelajaran. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai KD atau indikator yang telah ditetapkan.

Penilaian Hasil Belajar. Prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.

Menentukan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD,
serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Merumuskan kegiatan pembelajaran seperti di bawah ini


a) Pendahuluan. Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b) Inti. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegiatan inti ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Menurut Nursyam (2009:
1), eksplorasi adalah kegiatan pembelajaran yang didesain agar tercipta suasana kondusif yang
memungkinkan siswa dapat melakukan aktivitas fisik yang memaksimalkan penggunaan panca indera
dengan berbagai cara, media, dan pengalaman yang bermakna dalam menemukan ide, gagasan, konsep,
dan/atau prinsip sesuai dengan kompetensi mata pelajaran. Elaborasi adalah kegiatan pembelajaran
yang memberikan kesempatan peserta didik mengembangkan ide, gagasan, dan kreasi dalam
mengekspresikan konsepsi kognitif melalui berbagai cara baik lisan maupun tulisan sehingga timbul
kepercayaan diri yang tinggi tentang kemampuan dan eksistensi dirinya. Konfirmasi adalah kegiatan
pembelajaran yang diperlukan agar konsepsi kognitif yang dikonstruksi dalam kegiatan eksplorasi dan
elaborasi dapat diyakinkan dan diperkuat sehingga timbul motivasi yang tinggi untuk mengembangkan
kegiatan eksplorasi dan elaborasi lebih lanjut.

c) Penutup. Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang
dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman/kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak
lanjut.

Pedoman Pada Prinsip Pengembangan RPP

Menurut Trianto (2010: 108), secara umum dalam mengembangkan RPP harus berpedoman pada
prinsip pengembangan RPP, yaitu sebagai berikut:

1) Kompetensi yang direncanakan dalam RPP harus jelas, konkret, dan mudah dipahami.

2) RPP harus sederhana dan fleksibel.

3) RPP yang dikembangkan sifatnya menyeluruh, utuh, dan jelas pencapaiannya.

4) Harus koordinasi dengan komponen pelaksana program sekolah, agar tidak mengganggu jam
pelajaran yang lain.
10 Prinsip Penyusunan RPP

Pertama, setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial
(KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).

Kedua, satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Ketiga, memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatikan
perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.

Keempat, berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta
didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat
belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Kelima, berbasis konteks. Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber
belajar.

Keenam, berorientasi kekinian. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.

Ketujuh, mengembangkan kemandirian belajar. Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk
belajar secara mandiri.

Kedelapan, memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran. RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

Kesembilan, memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan. RPP


disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian
kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

Kesepuluh, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan
penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.

Perbedaan Silabus dan RPP

Silabus RPP

Silabus Perencanaan dalam satu semester Perencanaan dalam satu KD, BAB atau satu kali
pertemuan

Langkah-langkah kegiatan belum Rinci Langkah kegiatan dirinci dalam: kegiatan awal, kegiatan inti,
kegiatan penutup

Tidak ada langkah-langkah pembelajaran Terdapat langkah-langkah pembelajaran

Sumber Bacaan

Kunandar. 2011. Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses
dalam Sertifikasi Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Trianto, 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. 2009. Mendesign Model Pembelajaran Inovativ Progresif. Jakarta : Kencana.

Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta. Bumi Aksara.
Posting Terkait:

Fungsi, Tujuan, Dan Prinsip Asesmen Berbasis Kelas

Langkah-langkah Pengembangan RPP Kurikulum 2013

Prinsip dan Tujuan Evaluasi Kurikulum

Prinsip-prinsip Pengajaran Berbasis Modul

Silabus Matematika SMK Kelas X, XI, XII

Berikutnya Baca: Lembar Kerja Siswa (LKS) »

Kurikulum 2013 TerbaruLangkah Penyusunan Silabus dan RPPManfaat Silabus dan RPPPedoman dan
Prinsip Pengembangan Silabus dan RPPPengertian Silabus dan RPPPerbedaan antara Silabus dan
RPPRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Tujuan Silabus dan RPPUnsur-Unsur Menyusun Silabus dan
RPP

Lihat Komentar (5)

ArtiPedia says:28 Agustus 2018 di 1:39 am

Silabus dan rpp sangat penting, tetapi masih saja itu sering kali terabaikan

susilo says:29 Januari 2020 di 8:36 am

Minta info judul buku tulisan Kusnandar yang jadi rujukan anda apa y?

Adit says:10 April 2020 di 10:41 am

Penjelasan tentang Silabus dan RPPnya lumayan lengkap tapi perlu dibuatkan kesimpulan agar mudah
dimengerti

Artikel Kami says:11 April 2020 di 11:22 pm

Saya sebagai praktisi pendidikan merasa perlu memahami lebih dalam lagi tentang RPP. Terima kasih
infonya
mebel furniture says:13 Juni 2020 di 3:57 pm

Terimakasih untuk artikel yang di share sangat membantu, akan saya coba terapkan untuk lebih
mengembangkan bisnis saya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Banyak yang baca

Silabus dan RPP SD Kelas 4 Revisi 2020

Silabus dan RPP SD Kelas 3 Revisi 2020 Kurikulum 2013

Silabus dan RPP SD Kelas 2 Revisi 2020 Full Sub Tema

Silabus dan RPP Sekolah Dasar Kelas 1 Revisi 2020 Full Sub Tema

RPP Silabus Mapel PKn SMA, SMK, MA X, XI, XII Semester 1-2

Hubungi Kami Tentang Kami Disclaimer Privacy Policy Cookies policy

Copyright © 2018-2020 SILABUS. | Versi Non-AMP

This website uses cookies. Accept

PRIMARY MENUInfo GTK

SECONDARY MENU

Fungsi, Tujuan, Komponen Utama Kalender Pendidikan

Fungsi, Tujuan, Komponen Utama Kalender Pendidikan


Fungsi, Tujuan, Komponen Utama Kalender Pendidikan

infogtk.org – Secara istilah Kalender pendidikan atau kalender akademik merupakan bentuk pengaturan
waktu yang disusun untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
didalamnya terdiri dari permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.

Dalam dunia pendidikan penyusunan kalender pendidikan tentu bukanlah hal asing lagi yang disusun
setiap tahun. Kalender ini mewakili seluruh komponen periodisasi proses yang berjalan dalam satu
periode. Agar berjalannya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif, efisien dan tertata dengan
baik.

Fungsi Kalender Pendidikan

Fungsi ini dibagi menjadi 2 bagian, fungsi secara umum dan fungsi secara khusus. Secara umum
berfungsi untuk mendorong efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran di sekolah.

Fungsi Kalender Pendidikan secara khusus difungsikan bagi para guru yang dapat digunakan sebagai
pedoman dalam penyusunan Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes), Silabus, dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dari sisi lain memiliki fungsi lain dalam menyelaraskan antara
ketentuan hari efektif dengan hari libur sekolah.

Kalender Pendidikan didalamnya memuat komponen seperti hari efektif, minggu efektif, libur semester,
libur hari besar nasional, libur hari besar keagamaan, dan libur khusus.

Komponen Utama Dalam Kalender Pendidikan


Penyusunan kalender pendidikan harus dibuat secara terstrukur dan tidak dapat dilakukan asal-asalan.
Melainkan harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dengan memperhatikan komonen sebagai
beriku:

1. Awal Tahun Ajaran

Komponen pertama dalam proses penyusunan kalender pendidikan adalah menentukan dimulainnya
awal mula tahun pelajaran. Permulaan untuk tahun pelajaran ini akan menjadi dasar dalam memulai
proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pada awal tahun. Dimana setiap satuan pendidikan akan
memulai periode ini secara bersamaan.

2. Hari Efektif Belajar

Komponen kedua adalah hari efektif belajar atau secara umum disebut dengan minggu efektif belajar
yang menjadi bagian dari seluruh kegiatan pembelajaran yang dijalankan pada satu periode. Umunya
hari efektif belajar berlangsung antara 34 sampai dengan 38 minggu. Dengan begitu, pendidik bisa
menyesuaikan program pembelajarannya.

3. Pembelajaran Efektif

Komponen ketiga adalah pembelajaran efektif. Penyusunan kalender pendidikan juga harus dilengkapi
dengan waktu pembelajaran efektif. Komponen ini ditentukan melalui jumlah jam di setiap minggunya.
Di dalamnya, juga harus mencakup semua mata pelajaran. Umumnya, total jam pembelajaran setiap
lembaga dalam satu minggu adalah 32 sampai dengan 36 jam.

4. Hari Libur

Komponen keempat dalam Kalender pendidikan adalah cakupan hari libur. Pada komponen hari libur ini,
dimana didalamnya tidak ada proses kegiatan belajar mengajar (KBM) apapun dalam satuan
pendidikan. Ada beberapa faktor yang menajdi ketentuan khusus dalam komponen ini, yakni libur
nasional, libur khusus, libur keagamaan, libur akhir tahun, libur tengah semester dan libur antar
semester.

Baca Juga : Kalender Pendidikan 2019-2020 Seluruh Indonesia


Standar dan Alokasi Waktu Penetapan Penyusunan Kalender Pendidikan

Hal yang tak kalah penting dan harus diperhatikan dalam penyusunan kalender akademik adalah standar
penetapan dalam penentuan tiap standar dan alokasinya sehingga setiap satuan atau lembaga
pendidikan perlu mempertimbangkan hal ini. Berikut beberapa standar yang harus dipahami.

a. Minggu Efektif Pembelajaran

Standar minggu efektif pembelajaran memuat seluruh proses pembelajaran efektif dalam hitungan
minggu. Standar ini dimuat dan disusun dalam satu periode, jumlah minimum minggu efektifnya adalah
34 minggu, hitungan maksimumnya adalah 38 minggu.

b. Jeda Tengah Semester

Standar jeda tengah semester, adapun dalam penetapan maksimum libur secara keseluruhan hanya
terdapat dua minggu saja. Sehingga, dalam setiap semester satu minggu jeda tengah semester.

c. Jeda Antar Semester

Standar jeda antar semester adapun batas maksimum liburnya adalah 2 minggu yang diletakkan di
antara semester pertama dan semester kedua.

d. Liburan Akhir Tahun

Standar yang terakhir adalah liburan akhir tahun pembelajaran dengan alokasi batas maksimum selama
3 minggu. Dalam libur akhir tahun ini digunakan untuk mengisi persiapan kegiatan mengajar (KBM) dan
penyelesaian administrasi akhir serta awal tahun pelajaran.

Dalam pelaksanannya Kalender Pendidikan bagi setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tercantum dalam Standar Isi dengan
memperhatikan ketentuan dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

Alokasi penghitungan hari efektif belajar pada tiap satuan pendidikan ditetapkan dengan cara
menghitung jumlah hari dalam satu bulan atau tahun dikurangi perhitungan komponen jeda tengah
semester, jeda antar semester dan kibur akhir tahun dan beberapa komponen hari lain yang disesuaikan
dengan kebijakan tiap sekolah.

Keberadaan kalender akademik menjadi sangat penting guna optimalisasi proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) di sekolah. Sehingga, setiap satuan pendidikan harus menyelaraskannya dengan
standar yang ada.

Langkah-langkah Penyusunan Kalender Pendidikan

Setelah memperhatikan unsur komponen dan standar yang berlaku dalam penyusunan, maka langkah
yang harus dilakukan dalam memulai penyusunan adalah sebagai berikut:

Komponen awal tahun pelajaran umumnya ditetapkan pada bulan Juli setiap tahunnya dan berakhir
pada bulan Juni ditahun berikutnya. Hal tersebut mengacu pada kalender pendidikan nasional yang
diterbitkan oleh pihak Kemendikbud dan atau Kemenag sebagai pedoman dalam penyusunan kalender
pendidikan ditiap masing-masing satuan pendidikan

Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan


pendidikan. Menentukan minggu efektif, libur tengah semester, libur antar semester, serta libur akhir
tahun dengan acuan jumlah yang telah ditetapkan

Komponen hari libur sekolah dalam hal yang berkaitan dengan hari raya keagamaan dalam hal ini
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama, adapaun Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus

Dalam menentukan kompnen periode efektif pembelajaran wajib mempertimbangkan hari-hari yang
akan tersita untuk kegiatan-kegiatan pengembangan diri, baik ekstrakulikuler maupun bimbingan dan
konseling terpadu

Menentukan bobot dan alokasi hari-hari pembelajaran efektif setelah disesuaikan dengan hari efektif
fakultatif (seperti: hari-hari pembelajaran di bulan Puasa agama Islam) serta hari libur fakultatif (misal:
libur awal puasa dan libur hari raya keagamaan)

Melakukan proses rekap selama satu tahun penuh, atau dapat pula ditambah kegiatan per semester dan
per bulan dengan telah diteliti secara seksama oleh tim perumus kalender pendidikan dimasing-masing
satuan pendidikan

Demikian penjelasan mengenai Fungsi, Tujuan, Komponen Utama Kalender Pendidikan yang dapat
admin Info GTK jabarkan, semoga bermanfaat.
Share this:

Click to share on Facebook (Opens in new window)Click to share on Telegram (Opens in new
window)Click to share on Twitter (Opens in new window)Click to share on WhatsApp (Opens in new
window)Click to share on Pinterest (Opens in new window)Click to email this to a friend (Opens in new
window)Click to print (Opens in new window)

You might also like:

Cara Menyenangkan Menghidupkan Budaya Membaca Anak Bersama Let’s Read

Cara Menyenangkan Menghidupkan Budaya Membaca Anak Bersama Let’s Read

Mengapa Pendidikan Non-Formal Perlu Diperkenalkan Sejak Dini?

Mengapa Pendidikan Non-Formal Perlu Diperkenalkan Sejak Dini?

Manfaatkan Internet Untuk Memulai Bisnis Menguntungkan di Masa Pandemi

Manfaatkan Internet Untuk Memulai Bisnis Menguntungkan di Masa Pandemi

Tema Logo dan Pedoman Peringatan HUT RI Ke 75 Tahun 2020

Tema Logo dan Pedoman Peringatan HUT RI Ke 75 Tahun 2020

Post Comment

Comment

Name *

Email *

Website

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Notify me of follow-up comments by email.


Notify me of new posts by email.

INFO TERKINI

Kumpulan Lagu Daerah Jawa Timur Beserta Lilirk dan Maknanya

Kumpulan Lagu Daerah Jawa Timur Beserta Lilirk dan Maknanya

Kumpulan Lagu Daerah Jawa Tengah Beserta Lilirk dan Maknanya

Kumpulan Lagu Daerah Jawa Tengah Beserta Lilirk dan Maknanya

Aplikasi Supervisi Pengawas Dan Kepala Sekolah LPMP Banten

Aplikasi Supervisi Pengawas Dan Kepala Sekolah LPMP Banten

RECENT COMMENTS

Beda wiyu aloysius on Cek Tunjangan 2020 Melalui Aplikasi SIM PKB

Nuril Firdausi on Cek Tunjangan 2020 Melalui Aplikasi SIM PKB

MILLIYANi on Cek Tunjangan 2020 Melalui Aplikasi SIM PKB

JOIN WITH US…?

Ingin berkontribusi berbagi tulisan seputar Dunia Informasi Guru dan Tenaga Pendidikan di Indonesia,
gabung bersama penulis lainnya di Laman Info GTK yang telah disediakan, Klik Disini Untuk Informasinya.

OFFICIAL FANSPAGE

© Copyright 2020 Info GTK | Portal Informasi Guru dan Tenaga Kependidikan

DMCA.com Protection Status

notification icon

Anda mungkin juga menyukai