Kelas AA3
A. PENGERTIAN
1. Program Tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang ditetapkan.
Komponen Program Tahunan (Prota), meliputi identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun
pelajaran), Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, alokasi waktu, dan keterangan.
Program Tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada Program Semester (Promes). Prota dibuat oleh
guru sebelum tahun ajaran baru dimulai karena menjadi pedoman pengembangan program-program
berikutnya.
2. Program Semester (Promes) merupakan program yang berisi garis-garis besar tentang hal-hal yang akan
dicapai dalam satu semester. Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan
program pendidikan. Promes berisi rumusan pokok-pokok aktivitas guru dalam melakukan pembelajaran
selama satu semester dengan mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia, jumlah Kompetensi
Dasar, dan Indikator.Promes akan memudahkan guru dalam mengajarkan materi untuk dikuasai peserta
didik dalam satu semester. Komponen Promes adalah sebagai berikut.
1. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, tahun pelajaran)
2. Format isian (materi, tema, sub tema, alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu)
Penyusunan Prota harus dilakukan berdasarkan tahapan yang ditetapkan. Langkah-langkah penyusunan
Prota adalah sebagai berikut.
1. mengidentifikasi jumlah Kompetensi Dasar dan Indikator dalam satu tahun;
2. mengidentifikasi keluasan dan kedalaman Kompetensi Dasar dan Indikator;
3. melakukan pemetaan Kompetensi Dasar untuk setiap semester; dan
4. menentukan alokasi waktu tiap Kompetensi Dasar dengan memperhatikan minggu efektif.
1. Bisa mempermudah tugas Bapak/Ibu saat mengadakan pembelajaran selama satu semester.
2. Mampu mengarahkan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah diprogram.
3. Menjadi pola dasar untuk mengatur tugas dan wewenang setiap pihak yang ikut serta dalam
pembelajaran.
4. Menjadi pedoman guru dan dalam bekerja dan belajar.
5. Menjadi tolok ukur efektivitas pada proses pembelajaran.
6. Menjadi bahan untuk menyusun data, sehingga terbentuk keseimbangan kerja.
7. Mampu menghemat waktu, tenaga, biaya, dan alat penunjang karena pembelajaran bisa berlangsung
secara efektif dan efisien.