BANYUMAS
B. PENDAHULUAN :
Apalagi ketika guru meminta agar siswa bertanya, merekapun diam. Fakta ini
Sehagaimana dijelaskan diatas bahwa proses belajar yang menarik dan aktif
adalah keinginan setiap praktisi pendidikan. Seorang guru dalam sebuah proses
untuk menciptakan proses belajar yang kondusif. Salah satu metode yang
mampu meningkatkan motivasi belajar yang pada akhirnya juga diikuti dengan
menekankan pada aktivitas siswa perlu dilaksanakan secara terus menerus. Hal
ini dapat dilakukan apabila pola interaksi antara guru dan siswa terjalin dengan
baik. Namun hal lain yang juga sangat penting dalam melaksanakan kegiatan
tersebut demi meningkatkan motivasi belajar dan aktivitas siswa dalam proses
aktivitas.
2. Rumusan Masalah :
Berdasarkan pada latar belakang tersebut diatas, maka dalam penelitian ini
aqidah akhlak pokok bahasan Ayo Menghindari Sifat Tercela pada siswa MA
pelajaran 2021/2022 ?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini
aqidah akhlak pokak bahasan Ayo Menghindari Sifat Tercela pada siswa MA
2021/2022.
4. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi khazanah
keilmuan :
pelajaran 2021/2022.
Akhlak
3. Lembaga Madrasah Aliyah
C. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata latin "movere" yang artinya bergerak
antara lain : menurut Teaven dan Smith (146) konstruksi yang mengaktifkcan
nengggunakan istiiah Drive rtau mativasi adalah suatu kanstruksi dengan tiga
melakukan sesuatu secara tekun dan secara terus menerus (Djalali, 2001).
kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia,
minat, bakat, konsep diri, sikap dan sebagainya. Menurut Maslow (1943,
1970) motivasi suatu proses tingkah laku manusia yang dibangkitkan dan
2003). David McClelland, Abraham Maslow, Wan dan Brown seperti dikutip
bahwa motivasi belajar aqidah akhlak adalah suatu kekuatan (Power), tenaga
(Forces), serta daya (Energy), atau suatu keadaan yang sangat kompleks (A
Complex State) dan kesiapsedian (Preparatory Set), dalam diri ir.dividu untuk
bergerak (To A-love, Alotion, Motive) kearah tujuan tertentu, baik disadari
atau tidak disadari dan dalam hal ini mengenai semua aspek dalam bidang
aqidah akhlak. Motivasi tersebut timbul dan tumbuh dari dalam diri individu
Salah satu fungsi pengajaran adalah memberikan motivasi kepada siswa agar
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain motivasi
intrinsik adalah motivasi atau dorongan yang timbul dari dalam diri siswa
seperti mendapat pujian, hadiah, nilai yang tinggi, dan lain sebagainya.
ekstrinsik adalah dorongan yang aktif yang muncul karena adanya faktor
perangsang dari luar, misalnya diakui, dipuji, diberi hadiah, dicela, dan
motivsi dari luar dirinya. Dalam ak-tivitas belajar, motivasi instrinsik sangat
anak didik yang memiliki motivasi instrinsik cenderung akan menjadi orang
didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik
termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil adalah guru yang bisa
membangkitkan minat siswa. Karena itu, guru harus bisa dan pandai
a. Prinsip Kompetisi
dalam diri pribadi masing-masing dari tindakan atau unjuk kerja dalam
persaingan antara individu yang satu dengan yang lain. Dengan adanya
secara lebih baik. Salah satu bentuk misainya perlombaan karya tulis,
b. Prinsip Pemacu
Dorongan untuk melakukan berbagai tindakan akan terjadi apabila ada
percontohan, dan lain-lain. Dalam hal ini motif teratur untuk mendorong
Makin jelas dan makin dekat suatu tujuan, maka makin mendorong
Hal itu dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan suatu tujuan dari
dekat.
e. Pemahaman Hasil
seseorang merupakan balikan dari apa yang telah dilakukannya, dan itu
setiap unjuk kerja yang telah dihasilkan oleh setiap siswa. Misalnya
hendaknya selalu dipupuk untuk memiliki rasa sukses dan terhindar dari
f. Pengernbangan Minat
Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam
memperoleh kepuasan dan unjuk kerja yang baik. Pada akhimya dapat
bekerja dengan baik dan produktif. Untuk itu dapat diciptakan lingkungan
sebagainya.
h. Keteladanan
terhadap prilaku murid yang sifatnya positif maupun negatif. Prilaku guru
belajar mengajar.
(masa lampau). Sesuatu yang menarik minat dan bernilai tinggi bagi siswa
Modelling. Siswa akan suka memperoleh tingkah laku baru bila disaksikan dan
ditirunya. Pelajaran akan lebih mudah dihayati dan diterapkan oleh siswa jika
tingkah laku itu, siswa dapat mengamati dan menirukan apa yang diinginkan
oleh guru. 3) Komunikasi Terbuka. Siswa lebih suka belajar apabila penyajian
prasyarat- prasyarat yang telah mereka miliki. Siswa yang berada dalam
yang kompleks yang akan dipelajari. 5) Novelty. Siswa akan lebih senang
(Novelty) atau masih asing. 6) Latihan atau Praktik yang Aktif dan Bermanfaat.
ceramah dan mencatat pada buku tulis. 7) Latihan Terbagi. Siswa lebih senang
belajar, jika latihan di bagi menjadi sejumlah kurun waktu yang pendek.
yang panjang. 8) Kurangi secara sistematis Paksaan belajar. Akan tetapi bagi
pemompaan itu dikurangi dan akhirnya siswa dapat belajar sendiri. 9) Kondisi
B. Aqidah akhlak
1. Pengertian Akhlak
Kata akhlak berasal dari kata jamak "Alkhuluku" atau "Al-khalku" yang
bermakna "kejadian". Kedua kata tersebut berasal dari kata "Khalaka" yang
Pada dasarnya perbuatan manusia ada yang baik dan ada buruk. Perbuatan
yang baik disebut dengan akhlak yang baik dan identik dengan sifat para Nabi
dan orang - orang shiddiq, sedangkan perbuatan yang buruk disebut dengan
akhlak tereela atau buruk. Maka pada hakikafiya akhlak ada dua, yaitu akhlak
yang baik atau terpuji (Al -Akhlaaqul Mahmuudah) dan akhlak yang buruk
kurang begitu mensyukuri apa yang telah diberikan-Nya. Manusia diberi akal
untuk berfkir atas semua yang ada dimuka bumi, dilaut dan diluar angkasa,
dimana semua itu ada yang mengatur dan menciptakannya tiada lain adalah
Secara umum Sifat Tercela merupakan penyakit hati, dapat dibagi kedalam lima
macam, yaitu:
a. Hubb Ad-Dun ya, adalah mencintai dunia dengan melupakan kehidupan
akhirat. Maksud dunia disini adalah segala sesuatu yang kurang bermanfaat
di akhirat..
orang lain, serta menginginkan agar nikmat tersebut segera hilang atau
merupakan anak dari ujub, akar dari sombong itu adalah ujub. Jadi, ujub itu
e. Riya, adalah melakukan ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang lain,
bukan karena Allah semata. Menurut Imam Ghazaly riya’ adalah mencari
hal kebaikan.
mengajar saat ini asas aktivitas (Student activity) lebih di tonjolkan melalui suatu
program unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk
dengan materi pengajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa.
Ada beberapa jenis aktivitas yang disampaikan oleh para ahli, antara lain : (1)
Menulis. (5) Menggambar. (6) Metrik. ('7) Mental. (8) Emosional. (9) Berpikir.
satu hal yang dilakukan, karena melalui aktivitas ini seorang siswa dapat
sebagainya.
semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain. Dari kegiatan ini diharapkan
10. Mengingat. Mengingat yang didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk
mencapai tujuan belajar lebih lanjut adalah termasuk aktivitas belajar, apalagi
disesuaikan dengan materi pengajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada
siswa.
D. Hipotesis Tindakan
Belajar Aqidah Akhlak Pokok Bahasan Ayo Menghindari Sifat Tercela Siswa Kelas X
oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : Jika strategi
pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru Madrasah Aliyah dalam
diikuti dengan prestasi belajar aqidah akhlak pokok bahasan Ayo Menghindari
Sifat Tercela.
D. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
ruangan cukup standard. Lama penelitian kurang lebih tiga bulan dimulai dari
bulan Juni sampai Agustus 2021, sedangkan subjek dalam penelitian ini
B. Prosedur Penelitian
jenis penelitian tindakan kelas yang ingin mengungkap seberapa tinggi Tingkat
aqidah akhlak pokak bahasan Ayo Menghindari Sifat Tercela pada siswa kelas X.
Penelitian ini dilakukan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tiga tatap
muka (pertemuan).
1. Perencanaan
latihan soal, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan motivasi siswa.
3. Observasi (pengamatan)
Pada tahap ini peneliti akan mengadakan pengamatan hasil belajar siswa
4) Memberikan pendapat
5) Refleksi
Pada kegiatan akhir tiap siklus perlu adanya pembahasan antara siklus-siklus
1. Observasi
Ada dua observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian tindakan ini,
dimana observer berada bersama dengan objek yang selidiki. Artinya peneliti
ikut berpartisipasi secara langsung saat peristiwa terjadi. (2) Obsevasi tidak
bersama dengan objek yang selidiki. Tetapi, peneliti menggunakan daftar cek
terknik ini.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau
a. Sebanyak > 75% siswa dapat memahami materi Ayo Menghindari Sifat Tercela
c. Untuk kriteria keaktifan siswa mendapat nilai baik, dilihat dari hasil penilaian
instrument.
DAFTAR PUSTAKA
Bogdan, R., & Biklen, S. 1982. qualitative research in education, Allyn & Bacon, Boston
Djalali, M. As'ad. 2001. Psikologi _Motivasi Minat Jabatan, Intelegensi, Bakat dan Motivasi
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan Bidang Pendidikan Dan Sosial, edisi pertama, 13ayu
Aksara, Jakarta
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar, Penerbit Sinar Baru Algensindo,
Bandung
Kosasih, Andreas. 2004. Peranan Motivasi terhadap Hasil Belajarnya Siswa, Tabularasa, Vol.
2, No. 3
Miles, M.B., & Huherman, A.M. 1984. .Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjejep
Moeleng, L.J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Moeleng, L.J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Lampiran-lampiran :
1. RPP
2. Instrumen Penelitian