Anda di halaman 1dari 45

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BIDANG STUDI PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERILAKU HORMAT KEPADA ORANG TUA
DAN GURU DENGAN METODE DEMONSTRASI
SISWA DIKELAS IX SMP NEGERI 2 PARIGI
TAHUN AJARAN 2021/2022

OLEH :

La Mbono,S.Pd.I

SMP Negeri 2 Parigi

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUNA


SMP NEGERI 2 PARIGI KECAMATAN PARIGI
KABUPATEN MUNA
2021
KATA PENGANTAR

Assalmu’alaikum wr.wb.

Bismillahhirrohmanirrohim, pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan, taufik, serta kekuatan untuk melaksanakan tugas penyusunan PTK
ini. PTK ini merupakan salah satu syarat penyelesaian PPG PAI

Dalam penyelesaian PTK ini penulis tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih yang tak
terhingga, serta rasa hormat yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah
membantu terselesainya penulisan skripsi ini, semoga Allah membalas jasa – jasa kebaikan
mereka semua. Semoga PTK ini bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Raha,7 Oktober 2021

Penulis
ABSTRAK

(La Mbono,2021) : Upaya meningkatkan prestasi belajar pai perilaku hormat kepada orang
tua dan guru dengan metode demonstrasi pada siswa kelas kelas IX SMP Negeri 2 Parigi,
kecamatan Parigi, kab.muna tahun pelajaran 2021/2022.
Kata Kunci : Prestasi Belajar pai, perilaku hormat kepada orang tua dan guru ,Metode
Demonstrasi
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah:
1.Apakah metode demonstrasi Mampu meningkatkan prestasi belajar PAI materi perilaku
hormat kepada orang tua dan guru SMP Negeri 2 Parigi?
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah : Mengetahui prestasi siswa dalam
Belajar perilaku hormat kepada orang tua dan guru menggunakan metode
demonstrasi.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan siklus
penelitian. Rinciannya siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri empat tahap yaitu :
perencanaan, pelaksaanaan, observasi, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas
IX SMP Negeri 2 Parigi, Kecamatan Parigi, Kab.Muna sebanyak 32 siswa data yang
diperoleh berupa hasil tesformatif.Hasil penelitian menunjukkan penigkatan prestasi belajar
PAI pada materi perilaku hormat kepada orang tua dan guru siklus I sampai siklus II yaitu
dengan nilai rata- rata siklus I 69,5 dan nilai rata-rata siklus II 80,0.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................vii
ABSTRAK .........................................................................................viii
DAFTAR ISI .......................................................................................ix
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................I
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. I
B. Rumusan Masalah ...........................................................................4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................6
F. Definisi Perasional .........................................................................7
G. Metode Penelitian.........................................................................10
H. Sistematika Penulisan...................................................................15
BAB II.KAJIAN PUSTAKA ............................................................17
a. Prestasi Belajar ..............................................................................17
b. Ukuran Prestasi Belajar .................................................................21
c. Pendidikan Agama Islam ...............................................................23
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ..................................25
e. Materi perilaku hormat kepada orangtua dan guru..........................26
f. Metode Demonstrasi .......................................................................30
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN .......................................34
a. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian ...........................34
b. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................35
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 40
a. Prestasi Belajar PAI Materi perilaku hormat kepada orangtua dan guru
Dengan Metode Demonstrasi ............................................................................42
b. Pembahasan .......................................................................................42
BAB V. PENUTUP ...............................................................................45
a. Kesimpulan ........................................................................................45
b. Saran ..................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................46
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat, menyadari pentingnya peran agama bagi kehidupan umat
manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan yang ditempuh melalui pendidikan dilingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat. Tidak dapat kita pungkiri bahwa manusia
membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar
manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau
cara lain yang dikenal dan diakui masyarakat. Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap Warga
Negara berhak mendapat pendidikan (Sekretariat Jendral MPR RI 2009:23). Untuk
itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang
merupakan salah satu Tujuan Negara Indonesia. Hal ini terbukti bahwa pemerintah
telah menyelenggarakan wajib belajar sembilan tahun (wajar sembilan tahun) itu tidak
dapat dipungkiri bahwa setiap manusia itu harus menempuh belajar minimal sembilan
tahun. itu merupakan salah satu tujuan negara indonesia yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa yang bertujuan untuk mengantarkan peserta didik agar
1. menjadi manusia yang berpengetahuan luas berakhlak mulia dan memiliki
keterampilan tertentu. Allah berfirman dalam surat Al-Alaq 1-5 Artinya :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah.
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
( KH. As’ad humam, 1990 : 16 ).
Dari ayat diatas menunjukkan bahwa seseorang akan menjadi pintar dimulai dari
membaca, dalam pendidikan membaca adalah salah satu untuk mendapatkan ilmu itu
dimulai dari membaca dengan membaca seseorang dapat mengembangkan potensi
dirinya dan diakui dalam masyarakat. Pendidikan Agama Islam ialah proses
penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertaqwa
agar manusia menyadari kedudukan, tugas atau fungsinya sebagai kholifah dibumi
dengan selalu bertaqwa dalam makna memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya
sendiri, masyarakat dan alam sekitarnya. Serta bertanggungjawab kepada Tuhan yang
Maha Esa. (Muh Daud ali,2008:181) ujuan pendidikan Agama Islam adalah
menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan serta pengalaman peserta didik
tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Mewujudkan manusia Indonesia
yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,bertoleransi.Menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial, serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah (Kementrian Agama RI 2013 : 37).Guru dalam menyampaikan
pembelajaran pendidikan Agama Islam materi perilaku hormat kepada orang tua dan
guru SMP Negeri 2 Parigi,Kec.Parigi,Kab.Muna Selama ini masih kurang efektif, hal
ini terbukti dengan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa masih kurang salah satu
faktornya adalah penggunaan satu metode pembelajaran saja yaitu ceramah, materi
pembelajaran pendidikan Agama Islam khususnya materi perilaku hormat kepada
orang tua dan guru syaratnya dengan praktek atau bukan hanya sekedar untuk
dimengerti tapi juga harus dapat mempraktekan dalam kehidupan sehingga untuk
mencapai keberhasilan.

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Parigi tersebut idealnya


guru harus menggunakan metode yang bervariatif dan tidak hanya terbatas pada satu
metode saja. Misalnya diselingi dengan metode demonstrasi karena dengan memakai
metode demonstrasi setiap siswa bisa ikut berperan aktif dalam praktek tersebut
meskipun belum diperintahkan untuk melaksanakan praktek maka dari itu peneliti
merasa sangat cocok metode demonstrasi dipakai dalam materi perilaku berbakti dan
taat kepada orangtua dan guru tetapi di pelajaran lain pun bisa dilaksanakan
demonstrasi misalnya pelajaran IPA, IPS dan sebagainya karena dengan demonstrasi
setiap siswa bisa ikut berperan aktif dalam praktek tersebut. Dari proses belajar
mengajar yang efektif seperti tersebut diatas.Seringkali sulit diwujudkan di dalam
kelas ini karena proses belajar mengajar yang melibatkan antara guru dan siswa dalam
pelaksanaannya masih belum maksimal.
Keadaan tersebut perlu penanganan secara serius agar peningkatan
kualitas pembelajaran dapat dicapai. Pada gilirannya harapan terjadi peningkatan
penguasaan materi pembelajaran dapat terwujud. Oleh karena itu perlu diujicobakan
penerapan berbagai strategi ataupun metode pembelajaran untuk diketahui dampaknya
bagi proses dan hasil pembelajaran untuk memahami permasalahan ini perlu kirannya
dikaji melalui kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK).Berdasarkan uraian tersebut,
maka peneliti ingin mencoba melaksanakan penelitian dengan judul “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi perilaku hormat
kepada orang tua dan guru SMP Negeri 2 Parigi dengan Metode Demonstrasi Pada
Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Parigi , Kec. Parigi,Kab Muna Tahun Pelajaran
2021/2022

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala yang dikemukakan, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a) Bagaimana efektifitas penerapan metode demonstrasi di kelas IX SMP Negeri 2 parigi

b) Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan


Agama Islam materi Perilaku Hormat kepada orang tua dan guru siswa kelas IX SMP
Negeri 2 Parigi

C. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya persoalan dan luasnya cakupan Metode pembelajaran, maka peneliti
memfokuskan penelitian ini pada penerapan Metode pembelajaran demonstrasi pada materi
perilaku hormat kepada orang tua dan guru di sekolah SMP Negeri 2 Parigi. Penelitian ini
akan dilakukan pada kelas IX di SMP Negeri 2 Parigi.
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka penulis merumuskan masalah pada: Apakah penerapan
metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi
Perilaku Hormat kepada orang tua dan guru siswa kelas IX SMP Negeri 2 Parigi Kecamatan
Parigi, Kabupaten Muna Tahun 2021 / 2022 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui :

 efektifitas penerapan metode demonstrasi di kelas IX SMP Negeri 2 parigi


 Untuk mengetahui apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi Perilaku Hormat kepada orang tua
dan guru siswa kelas IX SMP Negeri 2 Parigi

F.Kegunaan Penelitian

Hasil dari pelaksaan penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat bagi
Guru dan Siswa maupun sekolah khususnya SMP Negeri 2 Parigi Kecamatan Parigi
Kabupaten Muna dan sekolah menengah pertama lainya pada umumnya yang digunakan
sebagai sampul penelitian tindakan kelas. Setelah lingkup masalah berhasil dirumuskan maka
pada hakikatnya peneliti telah mengajukan “inti”dari tujuan penelitian yang akan dilakukan
dalam penelitian. Rumusan tentang kegunaan hasil penelitian adalah kelanjutan dari tujuan
penelitian apabila peneliti telah selesai mengadakan penelitian dan memperoleh hasil,
diharapkan dapat menyumbangkan hasil itu kepada Negara, atau khusunya kepada bidang
yang sedang diteliti

a. Kegunaan Ilmiah

a) Memberikan sumbangan pengetahuan tentang kajian-kajian pendidikan, khususnya


Pendidikan Agama Islam.
b) Dapat menjadi rujukan bagi penelitian lain pada variable yang sama atau pada
penelitian lanjutan.

b. Kegunaan Praktis
a. Bagi penulis untuk memperoleh wawasan berfikir, penulisan karya ilmiah, dan
melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas PPG PAI Dalam Jabatan
(S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
b. Bagi guru sebagai masukan dalam mengefektifkan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam untuk membentukperilaku hormat kepada orang tua dan guru
siswa di SMP Negeri 2 Parigi
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar
pertimbangan dalam upaya peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama
Islam materi Perilaku Hormat kepada orang tua dan guru siswa kelas IX SMP
Negeri 2 Parigi dengan penerapan metode demonstrasi

G. Definisi oprasional

Judul penelitian ini didukung oleh beberapa definisi yang perlu di bahas sebagai
pegangan untuk kajian lebih lanjut dari beberapa devinisi tersebut antara lain . Peningkatan /
meningkatkan ialah menaikan derajat taraf dan sebagainya, adapun yang peneliti maksudkan
adalah meningkatkan mutu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi
tentang perilaku hormat kepada orangtua dan guru.

1. Prestasi belajar

Prestasi merupakan suatu hasil yang di capai setelah adanya usaha atau aktivitas,
prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun
berupa ketrampilan (http//www.pengaruh besaiswa terhadap prestasi belajar .id.@.com). “
belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkunagan sehingga mereka
mampu berintaraksi dengan lingkunganya. (W.H. Burton, the guidance learning
activities,1984).

H.c witerington dalam bukunya education psicology mengemukakan bahwa “ belajar


adalah sutau perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebgai suatu pola baru
dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepribadian, ketiga devinisi tersebut
menunjukan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan
manusia. (User Uzman,1993:4 -5)
Secara umum belajar boleh dikatakan suatu proses interaksi antara diri manusia
(id.ego.superego) dengan lingkunganya yang mungkin berwujud pribadi,fakta, konsep, atau
teori dalam hal terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah :

a. Proses interaksi dari suatu kedalam yang belajar .

b. Dilaksankan secara aktif , dengan segenap panca indra ikut berperan


(Sardiman.A.m 2009:23) Yang menjadi tolok ukur prestasi belajar PAI (Pendidikan Agama
Islam Materi perilaku hormat kepada orangtua dan guru) kelas IX peneliti menggunakan
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah 70 dan Indikator yang diharapkan yaitu apabila
masing-masing siswa mendapatkan nilai minimal 70.

2. Pendidikan Agama Islam

Pendiddikan Agama Islam adalah proses penyampain informasi dalam rangka


pembentukan insan yang beriman dan bertaqwa agar manusia menyadari kedudukan, tugas
dan fungsinya sebagai maupun kholifah dibumi dengan selalu bertaqwa dalam makna
memelihara hubunganya dengan Allah, Dirinya sendiri masyarakat dan alam sekitar nya,serta
bertanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa ( Muh Daud ali 2008:181).

Pendiddikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peseta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sehingga mengimani ajaran agama
islam. dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungan
dengan kerukunan antar umat beragama (Diknas 2012:3).Pendiddikan agama islam adalah
usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman dan
sumberdaya insani lainya agar mampu memahami , menghayati dan mengamalkan ajaran
islam (Ahmadi 1992:103).
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses memahami suatu pengetahuan yang didapat dengan cara
mengkonstruk sendiri pemahamannya terhadap pengetahuan tersebut. Belajar menurut
definisi yang paling sederhana adalah proses yang dilakukan seseorang untuk
mengubah keadaannya dari tidak tahu menjadi tahu. Salah satu pertanda bahwa
seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Proses
perubahan tingkah laku pada diri setiap orang dapat dilihat dengan membandingkan
kondisi sebelum dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. Proses belajar terjadi
antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya
dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk dalam pemikiran
seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Sebagian besar orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi/materi pelajaran. Disamping itu, adapula sebagian orang memandang
belajar sebagai latihan belaka yang tampak pada latihan membaca dan menulis.
Belajar merupakan suatu perubahan yang sangat kompleks, yaitu suatu
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang berguna bagi diri pribadi untuk dikembangkan pada
kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Hamalik ada dua pengertian belajar yaitu:
(1) Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman
(2) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungan.3 Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang
terjadi berdasarkan pemahaman pengalaman-pengalaman dan interaksi dengan
lingkungannya

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar


Secara global, faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi
dua, yakni:
a. Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni:
1) Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan) yang menandai tingkat kebugaran organ-
organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa
dalam mengikuti pelajaran.
2) Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas
dan kualitas perolehan belajar siswa. di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada
umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
a) Tingkat kecerdasan/inteligensi siswa
b) Sikap siswa
c) Bakat siswa
d) Minat siswa
e) Motivasi siswa.

b.Faktor Eksternal Siswa


Faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni:
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para tenaga kependidikan (kepala
sekolah dan wakil-wakilnya) dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat
belajar.
2) Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca
dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3. Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan
(kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar dipengaruhi oleh
berbagai komponen-komponen misalnya tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
materi yang diajarkan, guru dan peserta didik, serta sarana prasarana yang digunakan.
Tujuan belajar ada tiga jenis, yaitu:
a. Untuk Mendapatkan Pengetahuan
Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir adalah bagian yang tidak
dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir
tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya
pengetahuan.
b. Penanaman Konsep dan Ketrampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
ketrampilan.
c. Pembentukan Sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru
harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan
kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berfikir dengan menggunakan
pribadi guru itu 3. Pendidikan Agama Islam

B. Pengertian pendidikan agama islam

Pendidikan agama islam, adalah proses penyampain informasi dalam rangka


pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar manusia menyadari
kedudukan, tugas dan fungsinya sebagai maupun kholifah di bumi dengan selalu
bertaqwa dalam makna memelihara hubunganya dengan Allah, dirinya sendiri
masyarakat dan alam sekitarnya serta bertanggung jawab kepada tuhan yang maha
esa.(Muh.Daud Ali.2008:181).

Pendidikan Agama Islam adalah, upaya sabar dan terencana dalam


menyiapakan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sehingga
mengimani ajaran agama islam. Di barengi dengan tuntunan untuk menghormati
penganut agama lain dalam hubungan dengan kerukunan antar umat beragama
hingga terwujud kesatuan n persatuan bangsa. (Diknas 2002:3).
Pendidikan agama islam adalah usaha yang lebih kusus ditekankan untuk
mengembangkan fitrah keberagaman dan sumberdaya insani lainnya agar mampu
memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam (Ahmadi:1992:103).

1.Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan adalah untuk mengantarkan peserta didik agar menjadi


manusia yang berpengetahuan luas, berakhlak mulia dan memiliki ketrampilan
tertentu. Beberapa pakar pendidikan terdapat bahwa fungsi dan tujuan pendidikan
islam ada tiga semua bersifat normatif, yaitu:
1) Memberikan arah bagi proses pendidikan.
2) Memberikan motifasi dalam aktifitas pendidikan karena pada dasarkan
tujuan pendidikan merupakan nilai-nilai yang ingin dicapai dan internalisasikan
pada anak atau subjek didik.
3) Tujuan pendidikan merupakan kriteria atau ukuran dalam evaluasi
pendidikan.

Sedangkan menurut Omar Muhammad atau Umy Asy-Syaebani tujuan


Pendidikan Islam memiliki empat ciri pokok:
1. Sifat yang bercorak agama atau akhlak.
2. Sifat menyeluruh yang menyangkut/ mencakup segala aspek pribadi pelajar
atau (subjek didik) dan semua aspek perkembangan dalam masyarakat.
3. Sifat keseimbangan, kejelasan, tidak adanya perkembangan antara unsur-
unsur dan cara pelaksanaan
4. Sifat realistik dan dapat dilaksanakan, penekanan pada perubahan yang
dikehendaki pada tingkah laku, dan pada kehidupan, memperhitungkan
perbedaan-perbedaan, perseorangan diantara individu-individu,
(Achmadi:1992:59) secara formal tujuan pendidikan islam tentu mengacu kepada
cita-cita bangsa Indonesia yang dituangkan kedalam undang-undang nomer 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bab 11 pasal 4 yang menyebutkan
:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk
watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi diri agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Berakhalak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreaktif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab “(Undang-Undang Nomor 20, 2003: 9).

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Tujuan dari
pendidikan agama islam adalah membentuk manusia indonesia yang berdasarkan
pancasila UUD 1945, yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa
serta mempunyai ilmu pengetahuan dan mampu mengembangkan potensinya
dengan teknologi untuk kesejahteraan umat manusia sebagai kodratnya sebagai
kholifah dibumi.

2.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

a. Pengertian Standar kompetensi


kompetensi Inti merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan
program pembelajaran yang terstruktur. Kompetensi inti juga merupakan fokus
dari penilaian, sehingga proses pengembangan kurikulum adalah fokus dari
penilaian, meskipun kurikulum lebih banyak berisi tentang dokumen pengetahuan,
keterampilan dan sikap dari pada bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa peserta
didik yang akan belajar telah memiliki pengetahuan dan keterampilan awal.
b.Pengertian Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal
yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang
diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi Dasar juga
merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi. Berikut
adalah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam :
sendiri sebagai contoh atau model.

Kompetensi inti Kompetensi dasar


Menerima dan menjalankan ajaran agama Perilaku hormat kepada orangtua dan guru
yang dianutnya
C. Materi perilaku hormat kepada orangtua dan guru
1. Konsep perilaku
a. pengertian perilaku
Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi
dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang
tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan
(Okviana, 2015)
Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku merupakan respon/reaksi seorang
individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya
(Notoatmojo, 2010).Sedangkan menurut Wawan (2011) Perilaku merupakan
suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi
dan tujuan baik disadari maupun tidak.Perilaku adalah kumpulan berbagai
faktor yang saling berinteraksi.
b. jenis-jenis perilaku
Jenis-jenis perilaku individu menurut Okviana(2015):
1. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf,
2. Perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif,
3. Perilaku tampak dan tidak tampak,
4. Perilaku sederhana dan kompleks,
5. Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor.

c. Bentuk-bentuk perilaku

Menurut Notoatmodjo (2011), dilihat dari bentuk respons terhadap


stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua

1. Bentuk pasif /Perilaku tertutup (covert behavior) Respons seseorang


terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respons atau reaksi
terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan
atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada seseorang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka (overt behavior) Respons terhadap stimulus
tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah
dapat diamati atau dilihat orang lain.

d. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku

Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (dalam Notoatmodjo, 2007)


menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor
perilaku (behaviorcauses) dan faktor diluar perilaku (non behaviour causes).
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:

1. Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan,


sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

a. Pengetahuan apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui


proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka
perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting) daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan.

2. Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup lingkungan fisik,


tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana keselamatan kerja,
misalnya ketersedianya alat pendukung, pelatihan dan sebagainya.

3. Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini meliputi undang-


undang, peraturan-peraturan, pengawasan dan sebagainya menurut
Notoatmodjo(2007). kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang dalam hal ini

2.. Pengertian hormat kepada orang tua

Rasa hormat adalah menghargai orang lain dengan berlaku baik dan
sopan. Rasa hormat merupakan kebajikan yang mendasari tata krama. Jika
memperlakukan orang lain sebagaimana yang diharapkan dalam perlakuan tersebut
secara timbal balik, dunia ini akan menjadi lebih bermoral. Menumbuhkan rasa
hormat juga perlu untuk membentuk warga negara yang baik dan berhubungan
interpersonal yang positif, karena rasa hormat menuntut semua orang untuk saling
menghargai dan menghormati.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hormat artinya menghargai (takzim,
hidmat, sopan); perbuatan menandakan rasa khidmat atau takzim (seperti
menyembah, menunduk). Menurut Januar, hormat dan menghormati adalah keinginan
naluriah yang melekat pada diri manusia. Ia merupakan kebutuhan asasi setiap
manusia. Tidak akan ada manusia yang merasa senang ketika orang lain
merendahkannya, menghinanya dan
menyepelekannya. Sebaliknya, ia akan berusaha sekuat tenaga agar orang lain
menghormatinya dan menghargainya.
Orang tua merupakan orang yang bertanggung jawab dalam sebuah keluarga
untuk mengantarkan seorang anak menjadi dewasa dan mandiri dengan cara
mendidik, mengasuh dan membimbing. Oleh karena itu, orang tua merupakan sosok
yang paling banyak memberikan pengaruh dalam mewarnai kehidupan seorang anak.
Dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan, orang tua mempersiapkan bekal
anaknya terkait dengan penanaman den pembiasaan nilai-nilai baik, ilmu pengetahuan
dan keterampilan. Sehingga salah satu akhlak mulia yang di ajarkan oleh Rasulullah
SAW adalah berbakti kepada orang tua.
Adapun hormat atau akhlak seorang anak kepada orang tua, dapatdilakukan
sebagai berikut:
1) Mentaati semua perintah orang tua, selama perintah tersebut tidak
bertentangan dengan agama.
2) Berbuat baik dengan sebaik-baiknya, dengan cara selalu memperhatikan
segala kebutuhannya dan melayaninya dengan penuh keikhlasan.
3) Mencintai dengan sepenuh hati, yang di tunjukkan dengan wajah yang
senantiasa ceria dan tidak segan-segan untuk mendekap dan memeluknya
dengan penuh kasih sayang.
4) Merendahkan diri pada keduanya, baik dalam perkataan maupun dalam
perilaku dan senantiasa diiringi perasaan cinta.
5) Sering berkomunikasi dengan orang tua dengan penuh khidmat dan bijak,
bertanya tentang kesehatan, keinginan dan kemauannya.
6) Selalu mendoakan akan keselamatan orang tua, memohon ampunan atas
kesalahan dan kekhilafan orang tua dan memohonkan kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat.
7) Senantiasa menyambung tali silaturrahim dengan para teman dekat orangtua
dengan cara mengunjunginya
8) Berbakti secara sempurna dan berbuat yang terbaik bagi kedua orang tua dengan
tulus dan ikhlas, sebagai ungkapan terimakasih atas jasa-jasanya yang selama ini telah
merawat, mengasuh, mendidik, mengajarkan, menyayangi, mencintai dan lain
sebagainya.
9) Sayangi dan hormati orang tua dengan sepenuh hati, terutama ketika mereka sudah
mencapai masa tua (usia lanjut) atau dalam keadaan lemah.
10) Pilihlah kata-kata yang baik dan santun ketika berkomunikasi dengan kedua orang
tua, jauhi perkataan dan sikap yang dapat menyinggung perasaan orang tua, sehingga
mereka senang, gembira dan bangga memiliki anak seperti anda.
11) Salah satu bentuk jihad adalah dengan menjaga dan membela orang tua dari
segala sesuatu yang dapat menyakiti dan membahayakan diri mereka

Berbakti kepada orang tua memiliki keutamaan dan ganjaran yang besar di sisi Allah,
di antaranya:
1. Ridha Allah tergantung kepada ridha kedua orang tua
2. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang di
alami.
3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghapus dosa-dosa.
4. Berbakti kepada kedua orang tua dapat memasukkan nya kedalam syurga.
5. Anak yang berbakti kepada kedua orang tua akan mendapatkan kedudukan yang
mulia di dunia dan akhirat.

3. Pengertian hormat terhadap guru

Sosok seorang guru adalah semua orang yang pernah memberikan dan
mengajarkan ilmu dan mengarahkan untuk selalu berbuat kebaikan. Melalui
pamahaman tersebut maka fungsi guru terbagi dua, di samping tetap sebagai
pemeliharaan diri, pengembangan serta pemelihara fitrah manusia, guru juga sebagai
penyampai ilmu pengetahuan. Sosok guru tidak kalah pentingnya dengan orang tua,
karena melalui peran guru, seseorang bisa memiliki ilmu, sebagai bekal hidup di
dunia dan di akhirat. Jadi orang tua dan guru, menjadi sosok yang memiliki jasa yang
luar biasa bagi keberhasilan seorang anak.
Sikap hormat terhadap guru merupakan salah satu karakter yang harus dimiliki
oleh siswa sebagai bentuk penghormatan dan memuliakan guru, ini berkaitan dengan
definisi menurut Chaplin mendefinisikan sikap sebagai predisposisi atau
kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus menerus untuk bertingkah
laku atau bereaksi dengan suatu cara tertentu terhadap orang lain, objek, lembaga atau
persoalan tertentu, dalam hal ini yang dimaksud adalah siswa dan gurunya. Berkaitan
dengan Chaplin, Lickona juga mengatakan bahwa rasa hormat berarti menunjukkan
penghargaan kita terhadap harga diri orang lain ataupun hal lain selain diri kita.
Adapun hormat atau akhlak terhadap guru dapat di lakukan sebagai berikut:
1) Cintai dan hormati guru yang sudah mengajarkan ilmu dan mendidik
dengan baik.
2) Senantiasa mendoakan guru untuk kebaikan dunia dan akhiratnya dan
bersikap tawadhu di hadapan guru.
3) Kalau terjadi perbedaan pendapat dengan guru, berdiskusilah dengan cara
yang sopan dan santun
4) Jagalah ilmu yang sudah di dapat dari pada guru dengan cara mengamalkan
nya kepada orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
5) Teladani perilaku guru yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari.
6) Tekun dan disiplin dalam menuntut ilmu sebagai wujud mencintai guru

Berikut ini beberapa riwayat terkait dengan tingginya derajat guru dan

etika murid terhadap guru:

1) Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa telah berbuat kebaikan kepadamu, maka balaslah
kebaikannya itu. Jika engkau tidak mendapati apa yang dapat membalas kebaikannya itu,
maka berdoalah untuknya, sehingga engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah
membalas kebaikannya” (H.R. Bukhari)

2) Rasulullah saw. bersabda: “Pelajarilah ilmu, pelajarilah ilmu dengan ketenangan dan sikap
hormat serta bertawadhu kepada orang yang mengajarimu”. (H.R. At-Thabrani)

3) Umar bin Khattab berkata: “Kematian seribu ahli ibadah yang bangun untuk beribadah
(„abid) sepanjang malam dan berpuasa sepanjang siang, lebih ringan amalnya dibanding
kematian seorang „alim (orang berilmu)....”

4) Yahya bin Mu‟adz berkata: “Para ulama lebih di hormati oleh umat Muhammad saw. di
banding orang tua mereka. Lalu di tanyakan kepadanya: Bagaimana bisa begitu? Lalu Yahya
menjawab: “orang tua menjaga anak-anaknya dari neraka (kesusahan) dunia, sedangkan para
ulama menjaga mereka dari neraka akhirat”

Menghormati guru hampir sama dengan menghormati orang tua. Guru yang
memberikan ilmu pengetahuan kepada muridnya agar berhasil dalam mencari ilmu serta
menjadikan ilmu itu bermanfaat di dunia dan akhirat, maka seorang murid haruslah memiliki
etika-etika dalam mewujudkannya. Beberapa etika-etika yang wajib dipenuhi oleh seorang
murid terhadap gurunya adalah sebagai berikut:

1) Apabila menghadap guru atau kebetulan berjumpa dengannya, berilah salam lebih dahulu
kepadanya.

2) Jangan banyak bicara di hadapannya maupun membicarakan hal-hal yang tidak berguna,
apalagi jika pembicaraan itu tidak berkenan di hati guru.

3) Apabila hendak bertanya tentang suatu perkara, mohonlah izin terlebih dahulu.

4) Janganlah bertanya dengan tujuan untuk mengujinya.

5) Bersikap tawadhu‟ atau tidak meninggikan diri di hadapan guru.

6) Apabila guru berdiri, ikutilah berdiri sebagai penghormatan terhadapnya.

7) Jangan menghentikan langkah guru di tengah jalan hanya untuk hal-hal yang tidak ada
artinya.

8) Jangan berburuk sangka terhadap yang di lakukan oleh guru.

Adapun dalil naqli terkait hormat kepada orang tua dan guru sebagai

berikut:

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu janganmenyembah selain


Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah
seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang
mulia” (Q.S. Al-Isra‟/17:23).

Isi dan kandungan ayat:

1. Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk mengabdi hanya kepadaNya, tidak
menyekutukan-Nya dengan apapun dan siapapun juga.45

2. Allah SWT juga memerintahkan kepada kita, untuk berbuat ihsan (berbuat baik) kepada
kedua orang tua. Ihsan kepada orang tua artinya memperlakukan orang tua dengan lebih baik,
sehingga membuat orang tua senang dan bahagia.

3. Berbakti kepada kaedua orang tua, menjadi keniscayaan bagi setiap anak. Sebab, orang tua
telah mengasuh, selama bertahun-tahun. Sejak masih kecil sampai dewasa. Sepanjang waktu
itu tentu banyak kesulitan yang di rasakan orang tua. Itulah sebabnya setiap anak harus
menyadari semua itu, dan di saat yang bersamaan membalas semua kebaikan kepada
keduanya dengan cara yang lebih baik atau terbaik.

4. Apabila ayah atau ibu, atau keduanya sudah mencapai usia lanjut dan dalam pemeliharaan
kita, Allah SWT melarang seseorang untuk memperdengarkan tutur kata yang tidak sopan.
Selain itu Allah SWT juga melarang seorang anak menggunakan kata-kata yang buruk dan
menyakitkan, meskipun hanya sekedar mengucapkan kata “ah”, karena ucapan yang seperti
itu, dapat membuat hati orang tua menjadi sedih dan sakit hati.

5. Allah SWT juga memerintahkan, jika melakukan komunikasi kepada ayah dan ibu, harus
dengan penuh adab dan akhlak mulia, berbicara dengan santun, serta penuh rasa cinta kasih
dan sayang

2) Kewajiban menghormati guru

a) Menghormati guru merupakan suatu kewajiban, karena melalui guru seorang pelajar
menjadi pintar, pandai dan mampu mengelaborasi kecerdasannya, baik kecerdasan spiritual,
intelektual maupun kecerdasan sosial.

b) Guru adalah semua yang pernah memberikan dan mengajarkan ilmu, serta mengarahkan
untuk selalu berbuat kebaikan. Caramenghormatinya, seperti bertutur kata yang sopan,
bersikap dan berbuat secara baik, menyenangkan dan menggembirakan.
c) Tawadhu‟ (rendah hati atau tahu diri) terhadap guru, merupakan syarat untuk memperoleh
ilmu dengan sempurna, karena hanya dengan keridhaan seorang guru proses penyerapan ilmu
dapat dengan mudah di terima seorang peserta didik (siswa). Imam Munawir dalam Al-Qadir
menyatakan bahwa tawadhu‟ seorang pelajar terhadap guru, merupakan cermin ketinggian
kemuliaan akhlaknya

4.Kaitan antara ketauhidan dalam beribadah dengan hormat dan patuh kepada orang
tua dan guru

1) Perintah berbuat baik kepada orang tua dan hormat pada guru, adalah perintah Allah SWT
dan Rasul-Nya. Ciri-ciri orang yang beriman adalah beribadah hanya kepada-Nya.
Menjalankan perintahnyamerupakan bagian dari ibadah.

2) Sikap dan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru merupakan bagian dari
ketauhidan orang yang beriman dalam beribadah. Karena hanya orang beriman yang akan
bersikap menghormati orang tua dan guru.

3) Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua dengan tulus ikhlas begitu juga perilaku
hormat kepada guru, hanya dapat terealisir bagi yang memiliki akhlaqul karimah, untuk
memiliki akhlaqul karimah landasannya adalah iman kepada Allah SWT

D. Metode Demonstrasi
a.) Pengertian Metode Demonstrasi
Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai
tujuan, makin baik metode itu makin baik pula pencapain tujuan. Demonstrasi adalah
suatu cara pengajian dengan pelajaran dengan penjelasan lisan disertai perbuatan atau
memperlihatkan sutau proses tertentu yang kemudian di ikuti atau di coba oleh siswa
untuk melakukanya.Demonstarsi merupakan metode Interaksi Edukatif yang sangat
efektif dalam menolong para pelajar mencari jawaban atas pertanyaan seperti
bagaimana prosesnya ? terdiri dari unsur apa ? cara mana yang paling baik? Bagian
mana yang dapat di ketahui kebenaranya ? melalui pengamatan induktif ( Winarno
Surohamd 1994:110 ).
Sedangkan menurut Asnawi (2002 : 53) metode demonstrasi merupakan
teknik mengajarkan cara masak suatu makanan kepada anak - anaknya adalah dengan
mendemonstrasikan di muka mereka . juga seorang guru olahraga melemparkan
sebuah bola untuk memberi contoh kepada siswanya, Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan demonstrasi yaitu:

1. Mengetahui latar belakang dan keperluan yang akan dihadapi.

2. Melukiskan pokok persoalan yang diperbincangkan dipapan tulis atau dikertas


untuk dibagi-bagikan.
3. Mengatur waktu sedemikian rupa sehingga demonstrasi dapat dijelaskan dan
didiskusikan pada waktu yang ditentukan.
4. Adakan diskusi setelah demonstrasi berakhir, karena diskusi banyak manfaatnya
untuk mengevaluasi hal-hal yang telah maupun yang akan dilakukan kemudian.
5. Sediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
demonstrasi yang akan dilakukan.
6. Mengambil kesimpulan dan melakukan ulangan, termaksuk hal-hal yang
diperlukan untuk menanamkan pengertian yang lebih baik terhadap anak.
(Asnawi,2002:106-107).
Jadi metode demonstrasi sangatlah tepat digunakan dalam penyampaian materi
perilaku hormat kepada orangtua dan guru karena dengan jalan mencoba dan
mempertunjukkan akan lebih mudah dan lebih cepat dipahami dan dipraktekkan, jika
hanya dengan teori saja akan lebih lama dan kurang jelas.

b.) Tujuan dan manfaat metode demonstrasi

1. Demonstrasi memberikan gambaran dan pengertian yang lebih jelas dari pada
hanya penjelasan lesan.
2. Demonstrasi memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan
secara cermat.
3. Menghindari adanya verbalisme, karena dalam metode ini setelah anak melihat
peragaan, kemudian siswa sendiri mencoba melakukannya.
4. Dalam metode ini kadar CBSA-nya cukup tinggi karena setiap siswa dapat terlibat
secara langsung. (Uzer Usman, 1993:129).

b) Kekurangan dan kelebihan metode demonstrasi


sebagai suatu metode pembelajaran metode demonstrasi juga mempunyai
kelebihan dan kekurangan diantaranya :
 Kelebihan metode demonstrasi
a) Pengertian siswa dapat diarahkan pada hal-hal yang dianggap penting sehingga hal-
hal peting itu dapat diamati, seperlunya.
b) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan kegiatan hanya
mendengar. Ceramah atau membaca didalam buku.Karena siswa memperoleh
gambaran dari suatu pengamatan.
c) Bila siswa ikut aktif berdemonstrasi, maka ia akan memperoleh pengalaman-
pengalaman, praktek untuk mengembangkan harapan dari lingkungan sosialnya.
d) Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab lebih
teliti waktu proses demonstrasi.(Winarno Surahmad,1994:111-112).
 Kekurangan metode demonstrasi
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik mendapat
kesempatan untuk mengadakan demonstrasi.
b. Jika demonstrasi memerlukan jangka waktu yang lama, ia harus menanti untuk
dapat melanjutkan pelajaran.
c. Kurangnya persiapan dan pengalaman anak didik akan menimbulkan kesulitan
didalam melakukan demonstrasi. (Winarno Surahmad :1994 :113).Menurut
Umar Hamalik (1985:169)

demontrasi itu akan lebih efektif bila dilakukan sebagai berikut:

a. Setiap langkah dari demontrasi harus dapat dilihat dengan jelas oleh siswa.
b. Semua penjelasan secara lisan hendaknya dapat di dengar secara jelas pula
oleh siswa.
c. Anak-anak mengikuti dan pada prinsipnya mereka harus tahu apa yang sedang
diamati.
d. Demonstrasi harus diamati dengan teliti.
e. Guru sebagai demonstrasi harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan lancar
dan efektif.
f. Demonstrasi hendaknya dilakasanakan pada saat yang tepat.
g. Beri kesempatan kepada anak-anak untuk berlatih apa yang telah mereka
amati.
h. Siapkan semua alat yang di perlukan sebelum demonstras di dimulai.
i. Demonstrasi hendaknya disertai dengan ringkasan di papan tulis.
j. Jangan melupakan tujuan pokok.
k. Lakukan Try out terlebih dahulu sebelum demonstrasi dilaksanakan.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum demonstrasi dimulai adalah


sebagi berikut:

1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan.

2. Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan.

3. Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahanlahan,serta memberikan


penjelasan yang cukup singkat.

4. Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan –alasan setiap
langkah.

5. Guru menugaskan kepada siswa akan melakukan demonstrasi sendiri langkah demi
langkah dan disertai penjelasan. (Asnawi:2002:107-108). Penerapan Metode Demonsrtasi
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) Materi menulis Perilaku hormat kepada
orangtua dan guru Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Parigi ,Kecamatan Parigi, Kabupaten
Muna yaitu Sebagai berikut:

a. Guru mempersiapkan perlengkapan materi Perilaku hormat kepada orangtua


dan guru
b. Guru menjelaskan bagaimana cara hormat kepada orangtua dan guru .
c. Guru mendemonstrasikan bagaimana sikap hormat terhadap orangtua dan guru
kepada anak-anak secara perlahan-lahan serta memberikan penjelasan yang
cukup singkat.
d. Guru mengulang kembali mendemonstrasikan sikap hormat terhadap orangtua
dan guru selangkah demi selangkah kepada anak-anak.
e. Guru menugaskan kepada siswa untuk melakukan demonstrasi sikap hormat
terhadap orangtua dan guru
BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang

(a) Gambaran umum dan subjek penelitian dan


(b) Pelaksanaan penelitian (deskripsi siklus penelitian).
uraian selengkapnya adalah sebagai berikut :
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian

SMP Negeri 2 Parigi, adalah sekolah menengah pertama yang beralamat di Desa
Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna ,Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki 9
ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, dan 1 ruang gudang.
SMP Negeri 2 Parigi pada saat ini memiliki 19 guru, 3 tata usaha dan 1 orang kepala
sekolah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

NO NAMA JABATAN
1. ALIMUDIN,S.Pd KEPALA SEKOLAH
2. LA ODE BAHRUM,S.Pd GURU MAPEL
3. SABARIAH,S.Pd GURU MAPEL
4. SITTI NURSIAH,S.Pd GURU MAPEL
5. LA ODE HAFAIRUH,S.Pd GURU MAPEL
6. MARIANA,S.Pd GURU MAPEL
7. ALI BAHRI,S.Pd GURU MAPEL
8. SUHAENI,S.Pd GURU MAPEL
9. HAMSA,S.Pd GURU MAPEL
10. WA RUSIA,S.Pd GURU MAPEL
11. TOYEP,S.Pd GURU MAPEL
12. LA HARIFA,S.Pd GURU MAPEL
13. SUWARNI,S.Pd GURU MAPEL
14. LA MBONO,S.Pd.I GURU MAPEL
14. MUHAMMAD ASYRAQ F, S.Pd.,M.Pd GURU MAPEL
16. HARWIN,SE GURU MAPEL
17. WD.NURHAYATI,S.Pd,I GURU MAPEL
18. SARMIATI,S.Pd GURU MAPEL
19. WA ODE HALFIDA,S.Pd GURU MAPEL
20. SUHARNI DARAHAMA,S.Pd GURU MAPEL
21. NURTIA PETA TATA USAHA
22. LA RISI,A.Ma TATA USAHA
23. UMAR LAGI TATA USAHA

Siswa-Siswi SMP Negeri 2 Parigi mayoritas berasal dari keluarga menengah ke


bawah. Mereka banyak berasal dari keluarga petani dan pedagang dan juga ada yang berasal
dari keluarga pegawai. Proses belajar mengajar ( PBM ) di SMP Negeri 2 Parigi saat ini
masih banyak yang menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah di depan kelas
oleh guru dalam mata pelajaran apapun. Sehingga guru sebagai pusat pembelajaran masih
memegang peranan penuh. Ketika guru kurang memahami suatu materi akan sangat
berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar yang akhirnya akan berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Dengan penelitian yang dilakukan penulis, semoga dapat menjadikan
acuan bagi guru-guru yang lain untuk berinovasi dalam pembelajaran sehingga mampu
mendongkrak motivasi siswa yang pada akhirnya akan berimbas pada meningkatnya prestasi
belajar siswa. Setelah mengetahui gambaran umum lokasi yang dijadikan tempat penelitian
mulai dari status sekolah, lokasi, sarana prasarana serta keadaan guru,untuk selanjutnya
penulis akan menguraikan waktu, bahan yang diteliti, serta keadaan siswa yang dijadikan
obyek (sampel) penelitian.

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 tanggal 10
Juli-30 September 2021 di SMP 2 Parigi yang beralamat di Jl. Pendidikan No.1 Kecamatan
Parigi Kabupaten Muna. Pemilihan lokasi penelitian ini didasari atas pertimbangan bahwa
persoalan-persoalan yang diteliti ada dilokasi tersebut dan merupakan tempat mengajar.
Selain dari itu, dari segi pertimbangan waktu dan dana, lokasi penelitian ini dapat penulis
jangkau sehingga penulis dapat melakukan penelitian di lokasi tersebut.

2. Mata Pelajaran

Mata Pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini adalah Mata Pelajaran PAI
sesuai denga kompetensi dasar dan silabus. Pada saat penelitian ini dilaksnakan maka
pokok bahasan yang diambil adalah perilaku hormat kepada orangtua dan guru

3. Karakteristik Siswa
Jumlah siswa dalam kelas IX SMP Negeri 2 Parigi yang dijadikan obyek
penelitian ini adalah 32 siswa yang terdiri dari 16 laki-laki dan 16 perempuan
Karakteristik siswa kelas ini lebih detail adalah sebgai berikut:

a. Usia rata-rata 15 dan 16 tahun .


b. Latar Belakang keluarga / orang tua mayoritas dan berprofesi sebagai pedagang
c. tingkat kemampun siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti mengajar
adalah 10 orang siswa cukup pandai, 15 orang siswa berkemampuan sedang, dan 7
orang siswa kurang (lambat) dalam belajar.

Tabel Daftar Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Parigi

NO NAMA L/P
1. ABDUL WAHID L
2. AHMAD NUR TABAH L
3. ALSAHRI L
4. ALWIN SAPUTRA L
5. ARIYANI P
6. ARWAN L
7. ASTIN NURIANI P
8. ATALA P
9. BINTANG TIMUR NDIIMA P
10. HAMDAN SIHARIS L
11. JUMALDIN L
12. JUMATRIANI P
13. JUMAYA LAJAIYA P
14. LA ODE MUHAMMAD AGUNG P L
15. LA ODE MUHAMMAD AKBAR L
16. MARNI P
17. NABILA P
18. NADIR MUHAMAD L
19. NUR AZIZAH P
20. RAHMAN L
21. RAHMAN HIDAYAT TARTA L
22. RAHMAT AKBAR L
23. RAHUL ADRISIA L
24. RISDA AMELIA PUTRI P
25. RISNA WATI P
26. SAMSIR L
27. SITTI HAZRAH P
28. WA ODE NURUL QAERUL NISA P
29. WA ODE RIRIN RESKI FAUZIA P
30. WA ODE ROSINTA P
31. WAWAN SAPUTRA L
32. WULAN PUDJI ASTUTIL P

B.Pelaksanaan penelitian
Dalam penelitian ini. dilaksanakan dua siklus penelitian yang dimulai dari
perencanaan, elaksanaan, observasi dan refleksi. Akan tetapi sebelum melangkah ke
perjalanan siklus penelitian penulis akan menguraikan pra siklus yang mencakup pembahasan
sebagai berikut.

1. Pra siklus

Pra siklus penelitian dilaksanakan pada minggu kedua bulan Juni 2021 dengan pokok
bahasan shalat metode yang dipakai belum memakai metode demonstrasi yaitu dengan
metode ceramah dan Tanya jawab.

Langkah- langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut.

1). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok pembelajaran


bahasan yaitu Perilaku hormat kepada orangtua dan guru

2). Penyiapan perangkat/ sarana dan media pembelajaran meliputi:

rencana pelaksanaan penbelajaran (RPP), buku pendidikan agama islam kelas IX,dan
soal-soal evaluasi.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan peneliti menrapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP


yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Pokok bahasan yang diajarkan
adalahperilaku hormat kepada orangtua dan guru.langkah – langkah pelaksaanaan ini
meliputi:

1). Melaksanakan pembelajaran sesuai strategi / metode / langkah langkah dalam RPP
yang dimulai dengan:

a. Apersepsi

b.Guru memberikan materi,materi pembelajaran khususnya tentang perilaku hormat


kepada orangtua dan guru

c. Guru membaca materi perilaku hormat kepada orangtua dan guru. Serta memba
dalil naqli yang berkaitan dengan perilaku hormat kepada orangtua dan guru.
d. Guru member kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah
disampaikan.

e. Guru memberikan tes untuk mengetahui kemampuan siswa mengenai materi


perilaku hormat kepada orangtua dan guru

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengmati aktivitas terjadinya pembelajaran yang


dilakukan guru dan siswa dari hasil observasi dapat diketahui berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan terjadinya pembelajaran. Peristiwa pembelajaran tersebut ada tidaknya
perubahan yang terjadi. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat
pembelajaran. Peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya
penelitian sehingga didapatkan data yang valid.

f. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yaitu pengamatan situasi
kelas pembelajaran, dan hasil nilai tes formatif yang dilaksanakan setelah pembelajaran
berakhir. Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal tersebut kemudian dikaji untuk memperoleh
informasi tentang hasil belajar serta kegiatan pembelajaran yang sudah terjadi.Berdasarkan
hasil refleksi ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan belajar siswa serta apa yang perlu
dilaksanakan selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada pra siklus ini peneliti memperoleh
hasil sebagai berikut:

1) Dalam proses pmbelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih bermain sendiri
dan berbicara pada temannya, sehingga perhatian siswa terhadap pembelajaran belum
maksimal.

2) Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih kesulitan


dalam menghafal pengertian hormat kepada orangtua dan guru maupun dalil naqli tentang
hormat kepada orangtua dan guru.

3) Selama proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian kecil siswa mampu


membaca bacaan dalam huruf arab.
4) Guru masih kurang efektif dalam mengelola kelas.

5) Guru belum maksimal dalam memberikan motivasi siswa ketika proses


pembelajaran berlangsung.

6) Guru belum maksimal dalam memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran

( peraga / media ).

Berdasarkan beberapa hal diatas masih ada kekurangan sehingga perlu adanya revisi
untuk dilakukan pada siklus berikutnya.Hal – hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki
pada siklus I dan 2 adalah:

1) Guru perlu lebih terampil memotivasi siswa dan lebih jelas dalam mempraktekkan
perilaku hormat kepada orang tua dan guru serta dalam pembecaan daliul naqli
tentang perilaku hormat kepada orangtua dan guru .

2) Mengulas materi pembelajaran perilaku hormat kepada orangtua dan guru terutama
kepada siswa yang masih memperoleh nilai yang kurang memuaskan.

3) Guru perlu memanfaatkan media secara lebih maksimal sehingga mendukung


pembelajaran.

2. Siklus I

Siklus I penelitian dilaksanakan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Juli 2021,
dengan pokok bahasan perilaku hormat pada orangtua dan guru dan langkah-langkah yang
dilakukan peneliti adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan, dan


instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan kelas ini dilksanakan.

2) Penyiapan perangkat / sarana dan media pembelajaran yang meliputi:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat-alat pengajaran yang mendukung yaitu buku


Pendidikan Agama Islam kelas IX, Al-Quran, , dan lembar observasi.

b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP,
yaitu menggunakan metode demonstrasi. Pokok bahasan yang diajarkan adalah perilaku
hormat kepada orangtua dan guru Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi :

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi / metode /langkah-langkah


dalam RPP, yang dimulai dengan:

Apersepsi meliputi :

a.) Mengkorelasikan pelajaran yang telah didapat denagan masalah pokok bahasan
perilaku hormat kepada orangtua dan guru

b) Guru memberikan materi pembelajaran khususnya tentang perilaku hormat kepada


orangtua dan guru

c) Guru meminta siswa untuk memberikan contoh perilaku hormat kepada orangtua
dan guru

d) Guru menyuruh siswa untuk memprakekkan perilaku hormat kepada orangtua dan
guru.

e) Guru menyuruh siswa untuk mempraktekkan perilaku hormat kepada orangtua,


kemudian mempraktekkan perilaku hormat kepada guru satu persatu sedangkan yang lain
memperhatikan.

f) Guru menyuruh siswa untuk mendemonstrasikan perilaku hormat kepada orangtua


dan guru

g) Guru memberikan tes untuk mengetahui kemampuan siswa mengenai materi


pelajaran perilaku hormat kepada orangtua dan guru.

c. Observasi.

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas terjadinya pembelajaran


yang dilakukan guru dan siswa. Dari hasil observasi dapat diketahui berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan terjadinya pembelajaran. Peristiwa pembelajaran tersebut untuk
mengetahui ada tidakya perubahan yang terjadi.Untuk melakukan observasi terhadap situasi
kelas pada saat pembelajaran.peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar
jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam observasi / pengamatan
peneliti menggunakan lembar obsevasi
d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yaitu pengamatan situasi
kelas pembelajaran, dan hasil nilai tes formatif yang dilaksanakan setelah pembelajaran
berakhir. Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal tersebut kemudian dikaji untuk memperoleh
informasi tentang hasil belajar serta kegiatan pembelajaran yang sudah terjadi.Berdasarkan
hasil refleksi ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan belajar siswa serta apa yang perlu
dilaksanakan selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada siklus I ini peneliti memperoleh hasil
sebagai berikut:

1) Dalam proses pembelajaran berlangsung sebagian kecil siswa masih ada yang bermain
sendiri dan berbicara pada temannya, sehingga perhatian siswa terhadap pembelajaran belum
maksimal.

2) Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa masih kesulitan dalam
menjelaskan dan memberi contoh perilaku hormat kepada orangtua dan guru serta
menghafalkan dalil naqli terkait

3) Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa mampu menuliskan dalil
naqli terkait materi dalam bahasa arab

4) Guru masih kurang efektif dalam mengelola kelas.

5) Guru belum maksimal dalam memberikan motivasi siswa ketika proses pembelajaran
berlangsung.

6) Guru belum maksimal dalam memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran ( peraga /
media ).

Berdasarkan beberapa hal diatas masih ada kekurangan sehingga perlu adanya revisi
untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Hal – hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki
pada siklus II adalah :

1.) Guru perlu lebih terampil memotivasi siswa dan lebih jelas dalam mempraktekkan
perilaku hormat kepada orangtua dan guru

2) Mengulas materi pembelajaran perilaku hormat kepada orangtua dan guru terutama
kepada siswa yang masih memperoleh nilai yang kurang memuaskan.
3) Guru perlu memanfaatkan media secara lebih maksimal sehingga mendukung
pembelajaran.

Siklus II

penelitian dilaksanakan pada minggu ke 1 bulan september 2021 dengan pokok bahasan
perilaku hormat kepada orangtua dan guru. Tahapan dan langkah – langkah yang dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan


instrumen pengumpulan data.

2) Penyiapan perangkat, sarana dan media pembelajaran yang mendukung kegiatan


pembelajaran yaitu Buku Pendidikan Agama Islam kelasIX , Al-Quran, vidio pembelajaran
terkait dengan materi perilaku hormat kepada orangtua dan guru, dan lembar observasi

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan peneliti mengacu pada rencana penbelajaran yang telah disusun
dengan menggunakan metode demonstrasi dalam mengajarkan perilaku hormat kepada
orangtua dan guru . Adapun proses pembelajaran dengan memperhatikan revisi siklus I
sehingga kekurangan yang disebabkan kesalahan dalam pembelajaran tidak terulang.
Langkah – langkah pelaksanaan meliputi:

1)Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dimulai dengan :

a) Apersepsi

b) Membagi kelas dalam kelompok kecil yaitu menjadi 5 kelompok.

c) Menyajikan pembelajaran dengan mendemonstrasikan materi perilaku hormat kepada


orangtua dan guru.

d) Siswa ditugaskan untuk mempraktekkan contoh perilaku hormat kepada orangtua dan guru
dan membaca dalil naqli tentang perilaku hormat kepada orangtua dan guru
e) Masing – masing individu dan kelompok dapat bergantian untuk praktek menjelaskan dan
memberi contoh terkait perilaku hormat kepada orangtua dan guru,serta meminta untuk
menghafalkan dalil naqlinya

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas terjadinya pembelajaran


yang dilakukan guru dan siswa pada siklus II. Dari hasil observasi dapat diketahui berbagai
kegiatan yang berhubungan dengan terjadinya pembelajaran. Peristiwa pembelajaran tersebut
dibandingkan dengan siklus sebelumnya untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang
terjadi.Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti
meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan
data yang valid. Dalam observasi / pemgamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan

d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu pengamatan
situasi kelas pembelajaran, dan hasil perbandingan nilai tes formatif yang dilaksanakan
setelah pembelajaran berakhir.Dari hasil evaluasi terhadap kedua hal tersebut kemudian
dikaji untuk memperoleh adanya adanya suatu keterkaitan antara keduanya,sehingga dapat
diperoleh hasil belajar serta kegiatan pembelajaran yang sudah terjadi. Berdasarkan refleksi
ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan belajar siswa serta apa yang perlu
dilaksanakan selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Selama proses pembelajaran melaksanakan pembelajaran dengan mengacu pada RPP yang
telah disusun.

2) Guru berhasil meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa dalam belajar, hal ini nampak
dari antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dengan metode demonstrasi.

3) Beberapa kekurangan yang terjadi pada pembelajara pada siklus sebelumnya dapat teratasi.

4) Terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa.


5) Walaupun ketuntasan belajar secara klasikal belum mencapai 100% peneliti memutuskan
untuk tidak melanjutkan pada siklus selanjutnya karena ketuntasan belajar tersebut sudah
mencapai target yang telah ditentukan secara klasikal. Sedangkan siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar akan diberikan pengayaan serta memberi solusi tersendiri karena
mempunyai keterbatasan waktu pada mata pelajaran PAI.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian mulai pra siklus sampai dengan siklus II.

A. Prestasi Belajar PAI Materi perilaku hormat kepada orangtua dan guru

Pada bagian ini disampaikan hasil belajar tentang kemampuan menjelaskan pengertian dan
contoh perilaku hormat kepada orangtua dan guru serta kemampuan untuk menghafalkan
dalil naqli,prasiklus dalam ringkasan tabel berikut :

Pencapaian KKM
No. Nama Peserta Didik Nilai
Tuntas Tidak Tuntas

ABDUL WAHID 

3. AHMAD NUR TABAH 

4. ALSAHRI 
5. ALWIN SAPUTRA 

6. ARIYANI 

7. ARWAN 

8. ASTIN NURIANI 

9. ATALA 

10. BINTANG TIMUR NDIIMA 

11. HAMDAN SIHARIS 

12. JUMALDIN  

13. JUMATRIANI 

14. JUMAYA LAJAIYA 

15. LA ODE MUHAMMAD AGUNG P 

16. LA ODE MUHAMMAD AKBAR 

17. MARNI 

18. NABILA 

19. NADIR MUHAMAD 

20. NUR AZIZAH 

21. RAHMAN 

22. RAHMAN HIDAYAT TARTA 

23. RAHMAT AKBAR 

24. RAHUL ADRISIA 

25. RISDA AMELIA PUTRI 

26. RISNA WATI 

27. SAMSIR 

28. SITTI HAZRAH 

29. WA ODE NURUL QAERUL NISA 

29 WA ODE RIRIN RESKI FAUZIA 

30 WA ODE ROSINTA 
31 WAWAN SAPUTRA 

32 WULAN PUDJI ASTUTIL 

B. Prestasi Belajar PAI Materi Perilaku hormata kepada orangtua dan guru Dengan
Metode Demonstrasi

Prestasi belajar siswa siklus I KKM 70

Nilai

No. Nama Peserta Didik

Siklus 1
1) ABDUL WAHID TUNTAS
2) AHMAD NUR TABAH TUNTAS
3) ALSAHRI TUNTAS
4) ALWIN SAPUTRA Tidak tuntas
5) ARIYANI Tidak tuntas
6) ARWAN TUNTAS
7) ASTIN NURIANI Tidak tuntas
8) ATALA TUNTAS
9) BINTANG TIMUR NDIIMA TUNTAS
10) HAMDAN SIHARIS Tidak tuntas
11) JUMALDIN TUNTAS
12) JUMATRIANI Tidak tuntas
13) JUMAYA LAJAIYA TUNTAS
14) LA ODE MUHAMMAD AGUNG P Tidak tuntas
15) LA ODE MUHAMMAD AKBAR TUNTAS
16) MARNI TUNTAS
17) NABILA Tidak tuntas
18) NADIR MUHAMAD TUNTAS
19) NUR AZIZAH Tidak tuntas
20) RAHMAN Tidak tuntas
21) RAHMAN HIDAYAT TARTA TUNTAS
22) RAHMAT AKBAR TUNTAS
23) RAHUL ADRISIA Tidak tuntas
24) RISDA AMELIA PUTRI TUNTAS
25) RISNA WATI Tidak tuntas
26) SAMSIR TUNTAS
27) SITTI HAZRAH Tidak tuntas
28) WA ODE NURUL QAERUL NISA Tidak tuntas
29) WA ODE RIRIN RESKI FAUZIA TUNTAS
30) WA ODE ROSINTA Tidak tuntas
31) WAWAN SAPUTRA Tidak tuntas
32) WULAN PUDJI ASTUTIL Tidak tuntas
Keterangan

Tuntas : >-70

Tidak tuntas : <70

Prestasi belajar siswa siklus II KKM 70

Nilai
No. Nama Peserta Didik
Siklus 1
1. ABDUL WAHID tuntas
2. AHMAD NUR TABAH tuntas
3. ALSAHRI tuntas
4. ALWIN SAPUTRA Tidak tuntas
5. ARIYANI tuntas
6. ARWAN tuntas
7. ASTIN NURIANI tuntas
8. ATALA tuntas
9. BINTANG TIMUR NDIIMA tuntas
10. HAMDAN SIHARIS tuntas
11. JUMALDIN tuntas
12. JUMATRIANI Tidak tuntas
13. JUMAYA LAJAIYA tuntas
14. LA ODE MUHAMMAD AGUNG P tuntas
15. LA ODE MUHAMMAD AKBAR tuntas
16. MARNI tuntas
17. NABILA Tidak tuntas
18. NADIR MUHAMAD tuntas
19. NUR AZIZAH tuntas
20 .RAHMAN tuntas
21. RAHMAN HIDAYAT TARTA tuntas
22. RAHMAT AKBAR tuntas
23. RAHUL ADRISIA tuntas
24. RISDA AMELIA PUTRI tuntas
25. RISNA WATI tuntas
26. SAMSIR tuntas
27. SITTI HAZRAH Tidak tuntas
28. WA ODE NURUL QAERUL NISA tuntas
29 WA ODE RIRIN RESKI FAUZIA Tidak tuntas
30 WA ODE ROSINTA tuntas
31 WAWAN SAPUTRA tuntas
32 WULAN PUDJI ASTUTIL tuntas
Keterangan
Tuntas : >-70

Tidak tuntas : <70

Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

No Uraian Hasil
Siklus I Siklus 2
1 Nilai rata-rata

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar Peningkatan


jumlah siswa yang belajar tuntas
3

Berdasarkan Tabel Hasil Belajar diatas maka dapat dilihat kemampuan siswa maka dapat
dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menghafal dan menguasai materi perilaku hormat
kepada orangtua dan guru pada siklus II mengalami peningkatan, Hal ini terlihat dari hasil
tes formatif yang diberikan pada akhir pembelajaran. Peningkatan ini disebabkan dengan
diterapkannya metode demonstrasi oleh Guru terhadap siswa.

C. Pembahasan

Ketuntasan hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran perilaku hormat kepada
orangtua dan guru dengan Metode Demonstrasi memiliki dampak positif terhadap
peningkatan prestasi belajar serta dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam Menjelaskan
dan memberi contoh serta menghafalkan dalil naqli perilaku hormat dan taat kepada orangtua
dan guru. Hal ini dilihat dari semakin meningkatnya penguasaan terhadap materi yang
disampaikan guru yaitu ketuntasan belajar meningkat mulai dari siklus I, dan siklus II

1. Siklus I

Berdasarkan analisis data siklus I masih banyak kekurangan,dimana guru belum mampu
memotivasi siswa secara maksimal, sehingga perhatian dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran relatif masih kurang.Namun demikian sudah ada peningkatan perhatian serta
keaktifan siswa dalam pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. Pada
siklus ini siswa belum bisa menguasai materi pelajaran dengan baik dan dapat dikatakan
bahwa kegiatan belajar siswa siklus I belum tuntas. Ketuntasan belajar siklus I adalah 50 %
atau baru mencapai 16 siswa dari 32 siswa, sedangkan yang lain belum tuntas.
2. Siklus II

Berdasarkan analisis data, pada siklus II ini aktivitas pembelajaran siswa sudah mengalami
peningkatan baik kuantitas maupun kualitasnya. Hampir semua siswa dapat mengikuti dan
terlibat dalam pembelajaran, hal ini berdampak pada prestasi belajar siswa. Pada siklus II
sudah banyak yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM 70. Namun demikian
ketuntasan belajar belum mencapai 100 %. Dari data yang ada ketuntasan belajar secara
klasiakal mencapai 85 % atau 27 siswa dari 32 siswa yang ada. Hal ini telah mencapai
ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditentukan. Dengan demikian masih ada siswa
yang belum mencapai ketuntasan belajar.

Dengan hasil ini peneliti merasa tidak perlu untuk melakukan ke siklus selanjutnya.
Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar akan diberikan remidi dengan
adanya tugas – tugas individu.berdasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan siswa
ini memang mengalami keterbatasan dalam kemampuan dalam menghafal.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menyimpulkan bahwa


Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar
yang dibuktikan dengan adanya ketuntasan pada siklus I sampai siklus II sebagai berikut:
Pada siklus I terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 50 % dengan nilai rata - rata 69,5
dibandingkan dengan pra siklus dengan nilai rata – rata 56,5 dan yang tuntas belajar
sebanyak orang dari siswa. Pada siklus II terjadi terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar
85 % dengan nilai rata – rata 80 dibandingkan dengan siklus I dengan nilai rata –rata 69,5 dan
yang tuntas belajar sebanyak 27 siswa dari 32. siswa.

B. Saran

1. Hendaknya guru lebih terampil dalam mengajar karena ketrampilan guru dalam mengajar
sangat mempengaruhi kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar guna
mencapai puncak prestasi.

2. Hendaknya guru lebih menyiapkan diri sebelum mengajar karena dengan persiapan yang
matang akan sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
3. Hendaknya guru harus benar – benar menguasai materi yang akan disampaikan terhadap
siswa karena bila benar – benar menguasai materi tentunya perhatian siswa akan tertuju pada
materi yang akan disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 1992. Islam sebagai paradigma ilmu pendidikan,Yogyakarta: Aditya media.

Dra.Rosma hartiny sam’s M.Pd, 2010. Model penelitian tindakan kelas. Yogyakarta: Teras.
Dokumen sekolah, 2013.

H. Muhammad Ali, 1992. Strategi penelitian pendidikan, Bandung: Angkasa.

H.M.Masykuri abdurrohman dan Muh saiful bakri, 2006.kupas tuntas salat, Jakarta: Erlangga

PT.Gelora aksara pratama.

KH.As’ad Humam, 1990. Juz’amma dan terjemahan, Jakarta: Departemen Agama pusat.

Muh.Uzer Usman, Dra. Lilis setiawati,1993. Upaya mengoptimalisasi belajar mengajar,


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prof. Dr.H.Asep Muhyidin. M.Ag. dan Asep Salahuddin. M. A, 2006. Perilaku hormat
terhadap orangtua dan guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prof.Dr. Hamzah B. Uno.M.Pd, Dra.Satria. M.A. Koni. M.Pd, Nina Lamatunggo S.E.M.Pd,

2012. Menjadi peneliti PTK yang professional, Jakarta: Bumi aksara.


Prof.Dr. H. Asnawir dan Drs. M.Basyruddin Usman M.Pd, 2002. Media pembelajaran,
Jakarta: Ciputat Pers.

Prof.Dr.winarno Surohmad.1994.Pengatar Intraksi mengajar belajar, Dasar-dasar dan teknik

metodologi pengajaran.Bandung: tarsito.

Sardiman A.M, 2009.Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: Rajawali pres.

Suharsimi arikunto, Suhardjono, supardi, 2007. Penelitian tindakan kelas, Jakarta: Bumi
aksara.

Yuni Wartono, Sugeng W.H, Moh Thoha, Muksoni, 2006. Pendidikan Agama Islam kls

9,Sukoharjo: Graha multi grafika.

Zainal Aqib, 2006.Penelitian tindakan kelas, Bandung: Yusama widya

Anda mungkin juga menyukai