Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika
Pendidikan Dasar yang diampu oleh:
Saleh, S.Pd.,M.Pd.
Oleh :
KELOMPOK IV
PENDIDIKAN MATEMATIKA
KENDARI
2021
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang "Kesulitan
Siswa Dalam Memahami Materi Pengukuran (panjang,berat,waktu) Serta Alternatif
Penyelesaiannya".
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagia pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini, terutama bapak “ Saleh,S.Pd.,M.pd” selaku
dosen pengampuh mata kuliah kapita selekta matematika pendidikan dasar.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki hal ini.
Akhirnya penyusun mengharapakan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberi inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Kesimpulan...................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada BAB X
Pasal 37 “kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat mata pelajaran
matematika”.Cornelius mengemukakan perlunya belajar matematika karena matematika
merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis,(2) sarana untuk memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari,(3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman,
(4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran
tentang perkembangan budaya.Itu membuktikan bahwa matematika memang harus
ditanamkan sejak usia dini untuk memperkuat tiga elemen yaitu konsep,keterampilan dan
pemecahan masalah.Kalau ketiga elemen tersebut sudah terbangun cukup kuat maka siswa
tidak akan kesulitan untuk belajar matematika ketahap selanjutnya.
1
Pembelajaran matematika haruslah diberikan secara tepat agar tidak menjadi momok
bagi siswa.Guru harus pandai-pandai mengatur cara agar matematika itu dapat
menyenangkan bagi siswa.Oleh karena itu, pada makalah ini akan dipaparkan metode
mengajar guru yang tepat dan efektif yang berpengaruh terhadap proses penyerapan belajar
dan hasil belajar siswa.
Pada materi ini,supaya siswa tertarik mempelajari materi pengukuran, guru sebaiknya
menggunakan metode demostrasi.Metode demonstrasi adalah salah satu dari beberapa
metode mengajar yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.Dimana pada
metode ini guru memperlihatkan kepada siswanya apa yang sedang diterangkannya.Metode
ini dapat digunakan pada jenjang Sekolah Dasar karena pada jenjang ini pengenalan
matematika menggunakan benda konkret.Urutan pengenalan matematika yang baik adalah
belajar menggunakan benda konkret,belajar membuat bayangan dipikiran dan belajar
menggunakan simbol/lambang.
Benda kongkrit adalah benda yang dapat dilihat dan dipegang oleh siswa.Dengan
adanya benda kongkrit tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam membentuk jalur
informasi melalui pancainderanya kemudian disalurkan dan disimpan di otak anak dalam
jangka waktu yang lama.Dari pernyataan tersebut jelas bahwa anak pada jenjang sekolah
dasar harus dikenalkan dulu belajar menggunakan benda konkret pada materi-materi tertentu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Materi Pengukuran
Pengukuran adalah satu dari yang paling luas digunakan aplikasinya dalam
matematika dan menjembatani dua hal/materi utama dalam matematika sekolah yaitu
geometri dan bilangan.Materi pengukuran,penulis akan membahas tentang satuan
panjang,berat dan waktu.
a. Satuan Panjang
3
a) Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling panjang antara
ujung ibu jari tangan dengan ujung jari kelingking.
b) Hasta adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran sepanjang lengan bawah dari
siku sampai ujung jari tengah.
c) Depa adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran sepanjang kedua belah
tangan dari ujung jari tengah kiri sampai ujung jari tengah kanan.
d) Kaki adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang sebuah kaki.
e) Tapak adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang sebuah tapak.
f) Langkah adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang sebuah langkah.
Mengajarkan pengukuran menggunakan satuan tidak baku pada siswa dapat kita
mulai dengan meminta siswa mengukur panjang meja dengan menggunakan jengkal ataupun
depa. Hasil yang diperoleh siswa tentulah berbeda-beda sesuai dengan ukuran masing-
masing.
Satuan ukur ini ditetapkan melalui perjanjian internasional dan sifatnya tetap.Satuan
ukuran panjang baku standar internasional adalah kilometer ( km),hektometer
(hm),dekameter (dam),meter (m),desimeter ( dm),sentimeter ( cm),dan milimeter (mm).
Mengajarkan pengukuran panjang pada siswa Sekolah Dasar dapat dimulai dengan meminta
siswa mengukur benda-benda di sekitar menggunakan penggaris ataupun alat meteran.
Misalkan siswa diminta untuk mengukur sebuah meja menggunakan penggaris dan alat
meteran. Hasil pengukuran menggunakan penggaris adalah 100𝑐𝑚, dan hasil pengukuran
menggunakan alat meteran adalah 1𝑚, berdasarkan hasil tersebut siswa dapat menyimpulkan
bahwa 1𝑚 = 100𝑐𝑚.
b. Satuan Berat
4
c. Satuan Waktu
Berbicara mengenai satuan waktu tentunya tidak lepas dari kehidupan sehari-
hari.Setiap hari kita selalu berhubungan dengan waktu apabila beraktifitas. Satuan baku untuk
mengukur waktu adalah detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, semester, tahun, lustrum,
windu, dasawarsa, dan abad. Berikut ini adalah hubungan antar satuan waktu yang biasa kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari:
2.2 Faktor Penyebab Siswa Sulit Mengkonversi Satuan Pada Materi Pengukuran
5
yang dihafal itu terbalik-balik.Oleh karena itu,agar hafalannya melekat kuat di ingatan siswa
maka haruslah digunakan cara menghafal yang menarik.
Permasalahan lain yang sering timbul adalah siswa tidak paham konsep
pengukuran.Hal tersebut dapat terjadi karena metode mengajar guru yang kurang menarik
dan kurang baik,siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru.Jika penjelasan awal
sudah tidak paham maka untuk mengikuti materi selanjutnya pun akan kesulitan.
Lingkungan belajar merupakan salah satu hal yang mempengaruhi siswa dalam
belajar.Lingkungan belajar yang kurang mendukung akan menghambat proses belajar
mengajar dikelas dan hasilnya tidak akan maksimal.
Dari faktor diatas,maka sebagai guru harus dapat berpikir kreatif.Hal ini
dimaksudkan,untuk menggugah minat siswa agar termotivasi untuk lebih giat belajar tentang
materi pengukuran.Sebab,materi pengukuran itu sangat penting dan akan selalu digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
2.3 Strategi Yang Dapat Digunakan agar Dapat Memahami Materi Pengukuran
Khususnya Dalam Mengkonversi Satuan
6
Namun sebelum mempratekkan metode tersebut langkah pertama yang harus guru
lakukan adalah mengajak siswa untuk menghafal tangga satuan terlebih dahulu.Untuk
menghafal tersebut,guru dapat memanfaatkan “jembatan keledai” yaitu mengaitkan suatu
kata dengan kata lain,menghubungkan satu satuan dengan suatu kata yang hampir
mirip.Sehngga dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi siswa dan dapat diingat
dengan mudah.Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
2. Biarkan dulu siswa bereaksi dan berkomentar,tetapi guru harus pandai merebut perhatian
siswa agar tetap fokus ke papan tulis.
3. Guru meminta kepada siswa untuk membaca bersama-sama beberapa kali kemudian
menghafalkannya.
4. Setelah mulai hafal guru menjelaskan maksud dari kata-kata yang mereka hafal.
Kami = km (kilometer)
Hampir = hm (hectometer)
Makan = m (meter)
Sama = cm (sentimeter)
5. Setelah siswa dirasa mampu menghafalnya,maka guru membawa siswa untuk mempelajari
materi ini dengan metode demonstrasi.
Demonstrasi yang ditampilkan nanti berupa alat peraga tangga satuan untuk
pengukuran panjang,berat dan waktu. Alat peraga tersebut dibuat semenarik mungkin agar
siswa merasa senang dalam belajar.
7
2.4 Hakikat Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan oleh guru dalam
menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran.Demonstrasi dapat diartikan sebagai suatu pertunjukkan yang diperlihatkan
kepada siswa tentang apa yang dijelaskan atau yang sedang diperagakan oleh guru dengan
disertai penjelasan -penjelasan secara lisan maupun tulisan .Dalam penggunaan metode
demonstrasi,ada dua teknik yang biasanya digunakan.Yang pertama,guru hanya
memperagakan dan memperlihatkannya kepada siswa,sedangkan siswanya hanya menonton
saja atau pasif.Yang kedua,guru memperagakan dan memperlihatkannya kepada siswa,namun
siswa disuruh mengulang kembali atau mencoba memperagakan alat peraga itu
sendiri.Dengan penggunaan teknik yang berbeda maka hasilnya pun juga akan berbeda.
a) Merumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang diperoleh setelah
demonstrasi dilakukan.
b) Tentukan peralatan yang digunakan,kemudian dicoba dahulu agar dalam pelaksanaan
demonstrasi tidak mengalami kegagalan.
c) Menetapkan prosedur yang dilakukan dan sebelum demonstrasi dilakukan perlu
diadakan percobaan terlebih dahulu
d) Menentukan lama pelaksanaan demonstrasi
e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi komentar pada saat maupun
sesudah demostrasi.
f) Meminta kepada siswa untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu
g) Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa.
8
Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami metode demonstrasi
itu atau tidak.Selain memberikan tugas yang relevan,ada baiknya guru dan siswa melakukan
evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
1) Dengan metode demonstrasi siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang
sedang diberikan
2) Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi
melalui pengamatan dan contoh kongkrit.
3) Memberikan kesan yang mendalam kepada siswa
4) Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar lebih giat
5) Siswa dapat berpatisipasi secara aktif,memperoleh pengalaman secara langsung dan
dapat mengembangkan kecakapannya.
2.5 Media Belajar Dakon Satuan(Panjang & Berat) Dan Papan Pertunjukkan Waktu
1. Satuan Panjang
Setelah menghafal satuan panjang maka siswa diajarkan satuan panjang melalui
metode demonstrasi,yaitu menggunakan tangga satuan.Diharapkan dengan metode ini siswa
dapat lebih paham tentang satuan panjang.Dengan ketentuan jika turun satu tangga maka
dikali dengan 10,jika turun 2 tangga maka dikali dengan 10 × 10 = 100 dan sterusnya. Jika
naik 1 tangga maka dibagi dengan 10,naik 2 tangga dibagi dengan 100 dan seterusnya.
Km
Hm
Dam
m
Dm
9
Cm
Mm
Akan tetapi instruksi sederhana ini kadang menjadi hal yang sulit diproses oleh
pemikiran siswa terutama siswa tingkat dasar. Alternatif lain yang dapat digunakan yaitu
media belajar DAKON SATUAN.
Sebuah papan, bisa terbuat dari bahan melamin, Triplek, Kayu bahkan Kertas.
Urutan satuan panjang tertulis urut dari terbesar sampai terkecil, tulisan bersifat
permanen.
Kotak-kotak tempat menuliskan angka untuk mengkonversi satuan, bersifat
permanen.
Alat tulis yang bersifat non permanen (bisa dihapus) agar media belajar bersifat tidak
hanya sekali pakai.
Jika papan menggunakan melamin maka alat tulis ini bisa menggunakan non
permanent board marker, jika papan menggunakan kertas maka alat tulis bisa
menggunakan pensil.
10
Cara menggunakan Media Belajar Dakon Satuan dalam pembelajaran:
Pastikan siswa mengetahui urutan satuan panjang.Cara dapat dilakukan yaitu dengan
membuat hafalan jembatan keledai sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya..
Ajak siswa membuat sendiri media belajar Dakon Satuan Panjang ini dengan alat dan
bahan yang ada. Hal ini dimaksudkan menumbuhkan antusiasme belajar siswa
sehingga lebih fokus dan menyenangkan (joyful learning).
Jangan lupa sisipkan materi cara penulisan bilangan sesuai dengan nilai tempat,
termasuk bilangan desimal. Pastikan siswa mengetahui jika bilangan 30 dapat pula
ditulis dengan 30,00 atau bilangan 15,0 dapat di tulis 15. Pada bilangan 24,5 angka
yang menempati tempat satuan yaitu angka 4, bukan angka 5. Dalam hal penggunaan
Media Dakon Satuan ini, dapat di berikan konsep "tanda koma selalu menempel pada
angka satuan".
Demonstrasi cara penggunaan Dakon Satuan untuk mengubah satuan panjang.
Siswa berlatih secara mandiri dengan media masing-masing.
230 hm = . . . dm
1. Menuliskan bilangan 230 pada Dakon Satuan dengan benar, yaitu satuan harus berada pada
kolom hm (hektometer)
230 dapat ditulis dengan 230,0. Jadi jangan lupa menuliskan tanda koma pada angka satuan
11
2. Pindahkan tanda koma dari kolom hm menuju kolom dm, hapus koma pada angka satuan.
3. Jika ada kolom yang kosong, maka isi dengan angka nol. Baca bilangan baru yang tampak
pada Dakon Satuan. Diperolehlah jawaban 230 hm = 230.000 dm
4. Demikian selanjutnya sesuai petunjuk di atas. Pada contoh di atas koma pindah ke kanan
karena dm ada di sebelah kanan hm. Jika dari m dikonversi ke hm, maka koma berpindah ke
kiri dari kolom m menuju hm. Jika koma berpindah tanpa meninggalkan kotak kosong maka
hasil langsung dapat terbaca. Ingat penulisan tanda koma menempel pada angka satuan.
Misal : 23 m = . . . hm
12
2. Satuan Berat
Cara mencari kesetaraan antar satuan berat tidak jauh berbeda dengan cara mencari
kesetaraan antar satuan panjang. Dengan ketentuan yang sama dengan pengukuran
panjang.Jika turun 1 tangga maka dikali dengan 10,Jika turun 2 tangga maka dikali dengan 10
× 10 = 100 dan seterusnya. Jika naik 1 tangga maka dibagi dengan 10,naik 2 tangga dibagi
dengan 100 dan seterusnya.
Kg
Hg
Dag
g
Dg
Cg
Mg
Sebagaimana pada satuan panjang maka alternatif lain pada satuan berat juga
menggunakan media belajar Dakon Satuan
13
Langkah-langkah penggunaan Dakon Satuan untuk mengubah satuan berat dapat
dijabarkan dalam contoh menyelesaikan soal berikut:
2,3 kuintal = . . . hg
1. Menuliskan bilangan 2,3 pada Dakon Satuan dengan benar, yaitu satuan harus berada pada
kolom kuintal. Jadi jangan lupa menuliskan angka satuan (Baca: yang diikuti oleh tanda
koma/desimal) pada kolom kuintal.
2. Pindahkan tanda koma dari kolom kuintal menuju kolom hg (hektogram), hapus koma
pada angka satuan.
3. Jika ada kolom yang kosong, maka isi dengan angka nol. Baca bilangan baru yang tampak
pada Dakon Satuan. Diperolehlah jawaban 2,3 kuintal = 2300 hg
4. Demikian selanjutnya sesuai petunjuk di atas. Pada contoh di atas koma pindah ke kanan
karena dg ada di sebelah kanan kuintal. Jika dari mg dikonversi ke dg, maka koma berpindah
ke kiri dari kolom mg menuju dg. Jika koma berpindah tanpa meninggalkan kotak kosong
maka hasil langsung dapat terbaca. Ingat penulisan tanda koma menempel pada angka satuan.
14
Misal : 230 mg = . . . dg
Jangan lupa, 230 juga dapat ditulis 230,0 (230 memiliki tanda desimal/koma)
3. Satuan Waktu
Pada tangga satuan waktu tiap turun 1 tangga maka dikali dengan 60.Jika turun 2
tangga maka dikali dengan 60x60 = 3600.Jika naik 1 tangga maka dibagi dengan 60,jika naik
15
2 tangga maka dibagi dengan 3600.Untuk kesetaraan antar satuan waktu yang lain,guru dapat
menggunakan papan tempel untuk menerangkannya.Guru menerangkan tentang isi dari papan
tempel tersebut kemudian menyuruh siswa kemudian menyuruh siswa untuk menulisnya
dibuku.Setelah itu guru melepas papan tempel tersebut dan meminta siswa untuk mencoba-
coba memasangkan kertas yang berisi tulisan-tulisan waktu kemudian ditempelkan ke papan
yang telah disediakan.
Hal ini dimaksudkan agar apa yang dipelajari siswa tadinya dapat tertanam kuat
diingatan siswa.Setelah selesai,maka tugas guru untuk menjelaskan dan meluruskan hasil
percobaan siswa yang masih belum benar.Untuk lebih memantapkannya guru memberikan
beberapa soal untuk dikerjakan siswa.Hal ini bertujuan utuk mengukur seberapa jauh
pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan.Dengan begitu maka diharapkan
siswa dapat paham tentang kesetaraan antar satuan waktu.
Contoh soal:
45 menit = ...jam
2 hari = ...jam
18 bulan =...tahun
3
4
16
Perlu diingat bahwa di dalam 1 jam terdapat satuan waktu 60 menit.Sedangkan dalam 1 menit
1 1
terdapat hitungan jam,dan dalam 1 detik memiliki satuan waktu menit,yang juga bisa
60 60
1
dikonversikan menjadi dalam satuan jam serta 1 hari sama dengan 24jam.Maka ketika
3600
mengaplikasikan satuan waktu tersebut ke dalam soal yang dibahas di atas menjadi:
1 3
45 menit = 45 × = jam
60 4
1
480 detik = 480 × = 8 menit
60
2 hari = 2 × 12 = 24 jam
Maka setelah itu siswa dapat maju ke depan dan menempelkan kertas yang berada di luar
papan pertunjukan waktu ke pasangan soal dan jawaban yang tepat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
e) Lingkungan belajar yang kurang mendukung.
Cara untuk memahamkan siswa yang lemah dalam mengkonversi satuan pengukuran
adalah dengan menggunakan metode demonstrasi. Sebelum menggunakan metode
demonstrasi guru mengajak siswa untuk menghafalkan satuan panjang dengan menggunakan
jembatan keledai. Metode demonstrasi bisa digunakan untuk menarik minat siswa dalam
belajar pengukuran, serta dengan kondisi kelas yang mendukung maka diharapkan siswa
dapat termotivasi untuk lebih giat belajar dan dapat menyelesaikan soal-soal terkait
pengukuran.
B. Saran
Untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam pembelajaran matematika mengenai
materi pengukuran, penulis memberi saran sebagai berikut:
1. Kepada siswa
Agar siswa dapat memahami dan mempelajari materi pengukuran dengan baik,
sebaiknya siswa selalu memperhatikan materi apa yang disampaikan oleh guru dikelas.
Sehingga siswa dapat cepat paham mengenai materi pengukuran ini khususnya dalam
mengkonversi satuan.
2. Kepada guru
Guru sebaiknya mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dalam
menyampaikan suatu materi kepada siswa. Karena hal tersebut akan berpengaruh pada cepat
lambatnya proses penyerapan materi oleh siswa. Oleh karena itu, guru harus panadai-pandai
menyesuaikan metode pengajaran yang akan digunakan dalam kelas.
3. Kepada penulis
Untuk menambah pengalaman dan masukan bagi penulis lain. Serta menambah
wawasan baik dalam bidang penulisan maupun dalam bidang materi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Nama-nama kelompok 4:
1. Sri Rahmalda Falena membahas pendahuluan latar belakang dan fokus kajian
2. Wahid Amaludin membahas materi pemahaman konsep pengukuran dan faktor
penyebab siswa sulit mengkonversi satuan pada materi pengukuran
3. Sartina membahas materi strategi yang dapat digunakan agar dapat memahami materi
pengukura khususnya dalam mengkonversi satuan dan materi hakikat metode
demonstrasi
4. Nila Rahayu membahas materi media belajar dakon satuan (panjang & berat) dan
papan pertunjukan waktu
Pertanyaan: Seperti yang kelompok 4 katakan bahwa hambatan siswa dalam memahami
pembelajaran yaitu pembawaan materi yg di samoaikan itu kurang menarik,jadi yg ingin
kelompok kami katakan disini, apakah metode deminstrasi ini cukup membuat siswa atau
19
peserta didik merasa menarik dalam memahami materi,? karena seperti yang kita ketahui
bahwa metode demonstrasi disni sama hal nya menjelasakan secara lisan maupun tulisan di
depan para peserta didik.
Jawaban : Metode demonstrasi yang kelompok kami tawarkan cukup menarik untuk siswa
dan kemudian pada metode tersebut bukan hanya menjelaskan seperti ceramah,akan tetapi di
sini juga menjelaskan dengan benda konkrit berupa media pembelajaran (alat peraga) dakon
satuan dan papan pertunjukkan waktu,kemudia dari penerapan kedua media tersebut melalui
metode demonstrasi bukan hanya dari guru yang menjelaskan ,tetapi dari alat peraga tersebut
siswa juga turut aktif dalam mempratekkan langsung,karena masing-masing siswa dapat
membuat alat peraganya masing-masing dengan bahan-bahan yang sudah dipaparkan pada
langkah.
Jawaban: Bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Karena metode demonstrasi itu dapat dilakukan
dengan 2 teknik seperti yang telah di jelaskan dalam makalah kami. Teknik yang pertama ,
guru memperagakan dan memperlihatkan kepada siswa, sedangkan siswa hanya menonton
saja atau pasif. Teknik kedua, guru memperagakan dan memperlihatkan kepada siswa,namun
siswa disuruh mengulang atau mencoba memperagakan alat peraga itu sendiri.
Ketika guru menggunakan teknik yang pertama, menurut saya siswa itu tidak akan tertarik
untuk memahami materi karena suasana pembelajarannya itu sangat monoton. Tetapi apabila
guru menggunakan teknik yang kedua, menurut saya pasti siswa akan tertarik untuk
memahami materi yang di jelaskan oleh guru.
Jawaban: Yaitu dengan memberikan tugas yang terkait dengan materi pengukuran baik itu
tentang satuan panjang,berat dan waktu.Untuk meyakinkan apakah siswa memahami metode
demonstrasi itu atau tidak.Selain memberikan tugas yang relevan,ada baiknya pendidik juga
memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat kemajuan,perkembangan,dan pencapaian
belajar siswa serta keefektifan pengajaran pendidik melalui metode demonstrasi tersebut.
Jawaban: Tambahan dari saya yaitu dari 2 poin penilaian dan evaluasi untuk penilaian itu
sendiri,penilaian ini bukan hanya dari bentuk tugas,mid atau ulangan melainkan pendidik
20
atau guru juga menilai peserta didik dari segi evektif,kognitif dan psikomotorik.Ketiga hal
tersebut adalah sistem penilaian dari segi pengetahuan,sikap dan keterampilan didalam
pembelajaran.Kemudian untuk evaluasi,guru tidak hanya mengevaluasi peserta didik dalam
tingkah lakunya saja melainkan mengevaluasi juga peserta didk dalam segi apakah peserta
didik itu sudah mampu menguasai materi yang telah disampaikan oleh gurunya.
Pertanyaan: bagaimana solusi anda agar pembelajaran dengan media dakon ini akan
terlaksana dengan efektif dilingkungan kelas yang siswanya kurang aktif, sebagaimana yang
saya tangkap dari isi makalah kelompok anda bahwa pembelajaran dengan media dakon ini
sangat membutuhkan keaktifan siswa?
Jawaban: Solusi mengatasi lingkungan kelas yang siswanya kurang aktif adalah (1) dengan
mengajak siswa lebih aktif dalam pelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan siswa
berdiskusi saat menerangkan materi pengukuran dengan media dakon. (2) dengan
membiarkan siswa menyampaikan atau bertanya tantang apa saja yang mereka ingin tahu
tentang pengukuran dengan media dakon tersebut. sehingga secara tidak langsung siswa itu
dapat aktif dalam mengikuti pembelajaran dan pembelajaran dengan media dakon tersebut
bisa efektif.
Penjawab 2: Sartina
Jawaban: Kembali lagi dari guru itu sendiri bagaimana bisa sekreatif mungjin agar siswa
tertarik pada media-media yang digunakan seperti game,tetapi untuk media pembelajaran
dakon itu siswa akan lebih antusias atau tertarik karena permainan dakon biasanya banyak
diminati oleh anak-anak.
Jawaban: Di lingkungan kelas pasti akan ada siswa yang aktif dan tidak aktif,tidak semua
siswa pasif.Dalam penerapan media dakon disini ketika pembelajaran berlangsung atau disaat
memperagakan media dakon ini pendidik atau guru dapat mengamati siswa.Setelah guru
memperagakan media dakon ini dikembalikan kepada siswa untuk memperagakan ulang
media dakon ini ,di saat siswa memperagakan dakon ini,guru dapat berkeliling disetiap meja
siswa.Jika mendapati siswa yang tidak aktif,maka guru dapat membimbing langsung siswa
yang tidak aktif tersebut dimejanya terkait media dakon satuan ini.
21