Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya yang telah
memberikan nikmat pengetahuan, pengalaman, dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “Laporan Observasi Analisis Soal Matematika dan Kesulitan Siswa
Menyelesaikan Tugas Matematika” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan
laporan ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika di
SD dengan dosen pengampu Ibu Dr. Jesi Alexander Alim, M.Pd. Peneliti berharap semoga
laporan ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca maupun peneliti.
Tidak lupa peneliti ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Pembelajaran Matematika di SD yang telah memberikan tugas laporan ini,
sehingga dapat menambah pengetahuan bagi kami selaku peneliti. Dan terimakasih kepada
semua pihak yang sudah terlibat dan bekerjasama, saling membantu untuk menyelesaikan
laporan ini.
Terlepas dari itu semua, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dari laporan ini. Oleh karena itu, peneliti
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar peneliti dapat memperbaiki laporan
selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
Peneliti
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
LAMPIRAN............................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Matematika ini sering di cap sebagai mata pelajaran yang sulit di bandingkan
mata pelajaran lainnya oleh para peserta didik, maka dari itu untuk mempelajari
matematika diperlukan sebuah kecerdasan dan keuletan dalam memahami matematika
ini. Jika kita membaca dan cerna dengan teliti soa-soal cerita pada buku matematika di
sekolah dasar ada beberapa soal yang terkadang bisa dikatakan tidak masuk akal
ataupun sedikit membigungkan. Selain itu juga banyak faktor lain yang membuat
peserta didik menjadi malas dan tidak menyukai pembelajaran matematika ini,
misalnya cara penyampaian guru terhadap materi yang di ajarkan kurang menarik
ataupun cara menjelaskan guru terlalu cepat sehingga sulit untuk dicerna peserta didik.
Maka dari itu kami selaku peneliti membuat laporan ini yang bertujuan untuk 1).
Menganalisis dan mengetahui soal-soal matematika yang ada di kelas IV sekolah dasar
yang kurang sesuai dengan keadaan di lapangan/sesungguhnya, 2). Untuk mengetahui
kesulitan yang dihadapi peserta didik dan penyebab kesulitan yang dialami oleh peserta
didik.
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dan hakikat matematika.
2. Dapat mengetahui apa saja bentuk soal yang kurang ataupun tidak sesuai dengan
keaadan kehidupan sehari-hari.
3. Dapat mengetahui apa saja yang membuat peserta didik kesulitan dan apa
penyebab peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
matematika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Matematika berasal dari bahasa Latin manthanein atau mathema yang berarti
belajar atau hal yang dipelajari. Dalam bahasa Belanda, Matematika disebut wiskunde
atau ilmu pasti, yang semuanya berkaitan dengan penalaran. Sedangkan secara
etimologi, Matematika berasal dari kata mathema yang berarti pengetahuan, matheis
yang berarti mempelajari, dan mathein yang berarti belajar. Jadi, hakekat Matematika
adalah ilmu tentang bagaimana mempelajari atau memahami pengetahuan (Jaelani,
1990 : 16).
3
Adapun tujuan dari pembelajaran matematika di Sekolah Dasar menurut
kurikulum merdeka adalah agar peserta didik memiliki kemampuan dalam :
3) Peserta didik harus mampu menguasai dan mengungkapkan materi yang ada
pada soal ke dalam penulisan yang baik dan benar.
Dalam soal cerita terdapat situasi dan kondisi yang sering kali disangkut-
pautkan dengan kehidupan sehari-hari. Tidak memungkinkan bahwa terkadang soal
cerita matematika tidak sesuai dengan kehidupan yang sebenarnya. Dalam hal ini
peneliti mengunjungi 2 sekolah dasar yaitu SDN 021 Kapau Jaya dan SDN 6
Pekanbaru.
1. SDN 6 Pekanbaru
2. SD 021 Kapau Jaya
Dalam kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik, tidaklah selalu lancar
seperti apa yang diharapkan. Kadang-kadang mereka mengalami berbagai kesulitan
5
atau hambatan yang harus dihindari. Dan pengaruh tersebut sebaiknya bukanlah
faktor penghambat yang harus dihindari, tetapi harus dicari jalan penyelesaian yang
terbaik dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang ada, sehingga prestasi yang
diharapkan bisa tercapai. Dalam menganalisis kesulitan peserta didik ini ada 2
sekolah yang kami kunjungi.
1. SDN 6 Pekanbaru
Pada SDN 6 Pekanbaru peneliti mewawancarai 5 orang peserta didik
kelas V mengenai permasalahan kesulitan yang dialami peserta didik dalam
menyelesaikan soal matematika ini. Hasilnya adalah Sp3 dan Sp4 adalah siswa
yang tergolong tidak menyukai matematika. Mereka mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan soal matematika pada materi geometri dan bangun
ruang. Kesulitan disebabkan karena cara guru menjelaskan yang terlalu cepat
dan monoton, serta guru tidak menjelaskan secara terperinci kepada peserta
didik, hal ini menyebabkan peserta didik menjadi kurang memahami bahkan
tidak memahami sama sekali mengenai materi ini. Adapun faktor lainnya yaitu
dikarenkan memang ada peserta didik yang sama sekali tidak menyukai
matematika. Serta kurang nya dukungan dan fasilitas dari orng tua untuk
menyelesaikan masalah kesulitan anank pada pelajaran matematika..
Sedangkan untuk Sp1, Sp2 dan Sp5 merupakan golongan siswa yang
menyukai matematika. Namun, mereka masih mengalami kesulitan pada
materi bangun ruang. Mereka mengaku kesulitan bagaimana mencari volume
sebuah bangun datar khususnya pada soal cerita. Faktor yang menyebabkan
kesulitan peserta didik dalam menentukan volume bangun ruang ini ialah
peserta didik yang kurang memahami inti dari soal soal yang disajikan.
Apalagi mengingat sesuai perkembangan kurikulum, banyak buku yang lebih
banyak menciptkan soal soal dalam bentuk soal cerita yang memenuhi standar
soal HOTS atau High Order Thingking Skills.
Selain itu, banyak anak yang belum hapal perkalian juga menyulitkan
anak untuk menyelesaikan tugas dari guru berupa soal cerita. Selain itu, soal
dalam bentuk soal cerit juga merupakan soal soal yang sangat anak anak
hindari. Karena tak jarang dari soal soal tersebut yang di buat dengan bahasa
yang menjebak dan menyulitkan anak untuk paham akan maksud dan tujuan
dari soal tersebut. Karena hal ini lah banyak anak yang tidak menyukai soal
cerita.
Sedangkan untuk Sp3, Sp2 dan Sp5 merupakan golongan siswa yang
tidak menyukai matematika. Mereka masih mengalami kesulitan pada materi
bangun ruang. Mereka mengaku kesulitan bagaimana mencari volume sebuah
bangun datar khususnya pada soal cerita. Faktor yang menyebabkan kesulitan
peserta didik dalam menentukan volume bangun ruang ini ialah peserta didik
yang kurang memahami inti dari soal soal yang disajikan. Apalagi mengingat
7
sesuai perkembangan kurikulum, banyak buku yang lebih banyak menciptkan
soal soal dalam bentuk soal cerita yang memenuhi standar soal HOTS atau
High Order Thingking Skills. Dalam hal ini, peserta didik mengaku kesulitan
dalam memahami maksud dari soal cerita, kurangnya perhatian (konsentrasi)
peserta didik dalam belajar.
mengenai materi ini. Adapun faktor lainnya yaitu dikarenkan memang minat
anak terhadap pelajaran matematika itu sendiri.
Harapan dari para narasumber kali ini adalah agar guru bisa
menciptakan suasana atau metode yang lebih kreatif lagi di damping dengan
adanya media pembelajaran yang interaktif yang bisa memicu rasa semangat
dan tak mudah bosan pada anak agar pembelajaran bisa dilaksanakan dan
dengan hasil yang maksimal.
8
Analisis pada soal pengukuran dari buku Matematika kelas V buku cetak
kurikulum 2013. Didalam buku ini memiliki soal yang membahas pengukuran dari
sebuah soal, dimana didalam soal tersebut meceritakan tentang seorang ibu
membuat kue yang berbentuk kubus. Dari soal tersebut menurut kami tidak masuk
akal dimana soal cerita tersebut bisa lebih detail tentang pengukuran saja tanpa
membuat soal dengan membagikan Sebagian ke tetangga lagi karena tanpa itu
sudah dapat dicari.
Analisis pada soal Operasi Hitung Pecahan dari buku Matematika ESPS kelas V
nomor 4. Didalam buku ini membahas soal pecahan dimana soal tersebut kami rasa tidak
masuk akal untuk dikerjakan oleh siswa sd karena soalnya tidak masuk akal dimana
soalnya membahas sebuah tali milik faria yang sepanjang 3 ½ m, setelah itu dipotong
lagi dan lagi, Bagaimana cara anak sd untuk dapat mempraktikan dulu baru bisa
mengerjakannya. Maka dari itu soal tersebut kurang masuk diakal untuk anak sekolah
dasar.
9
Analisis pada soal Operasi Hitung Pecahan dari buku Matematika ESPS kelas V
dimana soal tersebut merupakan penugasan untuk siswa. Soal tersebut kami rasa kurang
masuk diakal karena soal tersebut menyuruh siswa untuk mengukur lantai sepanjang 4
meter dan lebar 3 meter, Dan setelah itu dihitung mengukur dengan pita. Soal seperti itu
kurang relefan untuk siswa sd dimana soal tersebut membuat siswa mengukur sebuah
lantai yang Panjang.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada umumnya “kesulitan” atau “kesukaran” ialah suatu kondisi tertentu dimana
seseorang akan mendapatkan hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai suatu
tujuan, sehingga memerlukan usaha atau kerja keras untuk dapat mengatasinya.
Kesulitan belajar bisa diartikan sebagai suatu kondisi di dalam proses
pembelajaran yang mengalami hambatan untuk memperoleh hasil belajar yang baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya maksud dari kesulitan belajar tersebut adalah
keadaan dimana peserta didik mengalami hambatan (problem) dalam belajar yang
menyebabkan tidak terpenuhinya harapan atau tujuan yang ingin dicapai dalam berbagai
jenis mata pelajaran termasuk Matematika. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
Masalah dari peserta didik itu sendiri, mulai dari daya tangkap peserta didik yang
berbeda, sulit untuk berkonsentrasi, kecenderungan untuk membentuk konsep sendiri
yang akhirnya terjadi misskonsepsi, dan juga kurangnya berlatih soal-soal Matematika.
Maslah ketiga datang dari tenaga pendidik, yang mana guru memiliki gaya
mengajar masing-masing, ada yang mudah diterima oleh sisw ada juga yang sulit, guru
juga terkadang menyampaikan materi terlalu cepat, membosankan dan monoton. Hal
inilah yang menyebabkan siswa sulit mencerna pembelajaran terutama Matematika.
3.2 Saran
Berdasarkan keseluruhan dari laporan observasi ini, maka pandangan dari peneliti
sekiranya bisa dijadikan sebagai saran baik untuk peserta didik maupun tenaga
pendidik, yaitu:
11
Peserta Didik
12
DAFTAR PUSTAKA
Andi. (2001). Faktor-Faktor Kesulitan Belajar. Jakarta : Bumi Aksara. Zuhro, Romli.
1998. Kalimat Efektif dan Teknik Menulis Makalah. Yogyakarta : Andi Oset.
Dores, Olenggius Jiran., Dkk. 2019. Analisis Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
Fakhrurrazi. 2018. Hakikat Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal at-Tafkir. Vol. XI No. 1.
13
LAMPIRAN
14
15