SD/MI
Oleh kelompok: 2
Latifah Hanum (200209107)
Mila Salsabila (200209092)
Fathira Mizana (200209049)
Reza Kuntara (200209035)
Syukur Alhamdulillah. Segala puji kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
hanya berkat rahmat dan karunianya, dan maha suci engkau yang telah memberikan
kemudahan dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar
Pendidikan sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang
telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke jalan yang berilmu pengetahuan
seperti saat sekarang ini.
Mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ini, penulis sebagai
manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan sangat mengharapkan
bimbingan dan kritik dari berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat menyempurnakan
segala kesalahan dan kekurangan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
.....................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Problematika pendidikan pembelajaran Matematika SD/MI............................................2
1. Pengertian Problematika Pendidikan Matematika SD/MI..........................................2
2. Menganalisis Problematika Pendidikan Matematika SD/MI......................................2
3. Penyebab Terjadinya Problematika Pendidikan Matematika SD/MI..........................3
4. Ide Solusi Problematika Pendidikan Matematika SD/MI...........................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................5
A. Kesimpulan........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………...6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat”.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat
tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. 1
Mata pelajaran matematika adalah satu diantara mata pelajaran yang sangat vital dan
berperan strategis dalam pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), karena
mempelajari matematika sama halnya melatih pola inovatif dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan manusia tidak perlu diperdebatkan
lagi. “Ilmu matematika tidak hanya untuk matematika saja tetapi teori maupun pemakaiannya
praktis banyak membantu dan melayani ilmu-ilmu lain”. Bisa dikatakan bahwa semua aspek
kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari ilmu ini. Artinya bahwa matematika digunakan
oleh manusia di segala bidang. Matematika merupakan ilmu yang mengkaji obyek abstrak dan
mengutamakan penalaran deduktif. “Objek Matematika adalah benda pikiran yang bersifat
abstrak dan tidak dapat diamati dengan panca indra”. Karena itu wajar apabila matematika
tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Sifat ilmu matematika yang demikian itu, tentu
saja akan menimbulkan kesulitan bagi anak-anak usia SD yang mempelajari matematika,
sehingga berdampak pada hasil belajar yang belum sesuai dengan yang kriteria ketuntasan
minimal (KKM).
Matematika merupakan ilmu yang mengkaji obyek abstrak dan mengutamakan
penalaran deduktif. “Objek Matematika adalah benda pikiran yang bersifat abstrak dan tidak
dapat diamati dengan panca indra” (Pujianti, 2004: 1). Pembelajaran matematika memerlukan
media yang sesuai karena, suatu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran
antara lain belum dimanfaatkannya sumber belajar dan media pembelajaran secara maksimal,
baik oleh guru maupun oleh siswa. Selain itu, Matematika adalah salah satu mata pelajaran
yang menjadi kebutuhan sistem dalam melatih penalarannya. Melalui pengajaran matematika
diharapkan akan menambah kemampuan, mengembangkan keterampilan dan aplikasinya.
1
Desi Pristiwanti, dkk. “Pengertian Pendidikan”, Jurnal Pendidikan dan Konseling, vol. 4. No. 6
(2022)
1
Namun demikian proses belajar mengajar matematika sulit dimengerti oleh siswa. Bahkan
banyak yang mengeluh bahwa pelajaran matematika membosankan, tidak menarik dan susah
untuk dipahami. Karena itu hasil belajar matematika lebih rendah dibandingkan pelajaran yang
lain.2
2
Jurnal Ilmiah Vicratina, Pembelajaran Matematika Materi Perkalian Dengan Menggunakan Media Benda
Konkret (Manik –Manik Dan Sedotan) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Sd Dinoyo 1 Malang,
Volume 10, No. 2 November 2016
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Jurnal Ilmiah Kependidikan, Problematika Mata Pelajaran Matematika Dalam Pembelajaran Tematik Di
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, Volume11 Nomor 1 Desember 2020
4
tidak dapat menyelesaikan soal-soal matematika dengan baik yang menyebabkan hasil belajar
matematika menjadi rendah.
Minat Belajar Siswa
Salah satu yang menjadi problematika pembelajaran Matematika di sekolah adalah
kurangnya minat atau daya tarik siswa belajarMatematika. Bagi para siswa di sekolah belajar
Matematika bukanlah sesuatu yang menarik. Hal tersebut membuat keinginan peserta didik
untuk belajar Ilmu Pengetahuan sangat rendah. Pembelajaran Matematika lebih menekankan
pada keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran atau mengarahkan peserta didik
secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran Matematika peserta didik
memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik dan aktif.
Metode Pembelajaran
Problematika selanjutnya yang ditemukan oleh guru di sekolah dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah metode pembelajaran. Metode pembelajaran sangat
menentukan terlaksananya pembelajaran dengan baik, sehingga tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya.
(1) proses pembelajaran masih berpusat kepada guru, (2) guru belum memberikan
pengalaman langsung dan belum menghadapkan peserta didik pada suatu yang nyata sebagai
dasar memahami yang abstrak, (3) guru membelajarkan materi sesuai dengan urutan-urutan
yang ada pada buku teks, akibatnya peserta didik tidak terbiasa berpikir secara kritis, tidak
peka terhadap permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, serta tidak dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut. Pada saat proses pembelajaran berlangsung aktivitas
belajar peserta didik kurang aktif terlihat dari peserta didik belum berani mengeluarkan
pendapatnya, ketika guru bertanya peserta didik hanya diam saja, dikarenakan peserta didik
sudah terbiasa dengan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru di depan kelas
kemudian mencatat materi pembelajaran yang ada pada buku teks, hal ini membuktikan bahwa
belum terciptanya pembelajaran yang semestinya.
5
Model pembelajaran yang dipilih untuk melaksanakan pembelajaran matematika adalah model
PBL, sebab model tersebut mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik untuk
memecahkan masalah. Menurut pendapat Tan (dalam Rusman 2010:229) menyatakan bahwa
“Model PBL merupakan inovasi dalam pembelajaran, karena dalam model PBL kemampuan
berpikir peseta didik betulbetul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang
sistematis, sehingga peserta didik dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan
mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan”. Adapun menurut Hasiao
(dalam Yamin, 2011:30) model PBL yaitu “Pembelajaran yang dimulai dengan adanya masalah
yang harus diselesaikan, bukan dimulai dengan pembelajaran membelajarkan isi pelajaran
seperti pada pembelajaran konvesional yang biasa kita temui”. Solusi tersebut bertujuan agar
pemahaman siswa terhadap pembelajaran bisa merata. Dengan meratanya pemahaman siswa,
maka strategi pembelajaran yang digunakan guru dapa dikatakan berhasil.4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
4
Jurnal Pendidikan Matematika, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Iv Sdn 016 Langgini Kabupaten Kampar, Volume 1, No.
1, Mei 2017. 38-53
6
1. PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD/MI
Kelas Problematika Penyebab Solusi
1 Peserta didik merasa bahwa Penyebabnya adalah guru Guru harus
matematika itu masih mendominasi dalam memperhatikan moedel
menakutkan, proses belajar dan tidak pembelajaran yang
membosankan, dan memperhatikan proses digunaka, karena dapat
memusingkan, sehingga pembelajaran karena lebih memotivasi peserta
materi yang disampaikan mementingkat nilai yang didik, menghilangkan
guru kepada pseserta didik bagus. Proses pembelajaran rasa takut, kecemasan,
tidak tersampaikan dengan yang dilaksanakan tidak dan mewujudkan
baik. melibatkan peserta didik, pembelajaran yang
sehingga peserta didik pasif bermakna dimana
dalam kegiatan materi disajikan secara
pembelajaran. kontekstual.
7
Mengingat media
merupakan bagian yang
penting dan tidak dapat
terpisahkan dari proses
belajar mengajar demi
tercapainya tujuan
pendidikan pada
Jurnal Ilmiah Vicratina, umumnya dan tujuan
Pembelajaran Matematika
pembelajaran di
Materi Perkalian Dengan
sekolah pada
Menggunakan Media Benda
Konkret (Manik –Manik Dan
khususnya.
Sedotan) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Sd
Dinoyo 1 Malang, Volume 10,
No. 2 November 2016
3 Peserta didik juga Penyebab dari hal tersebut Solusi yang dapat
mengalami kesulitan dikarenakan guru tidak dilakukan adalah guru
menjawab soal matematika. memberi penjelasan dan diharapkan untuk
langkah-langkah memperhatikan factor
perhitungan dalam yang mempengaruhi
menyelesaikan persoalan peserta didik factor
tersebut sehingga belum bisa yang harus
memecahkan persoalan diperhatikan yaitu
matematika yang diberikan persepsi dan
oleh guru. kepercayaan peserta
didik terhadap
kemampuan
pemecahan
matematika. Pada
faktor personal guru
bisa memberikan
motivasi agar peserta
didik bersemangat
dalam belajar. Faktor
8
instruksional dilihat
dari intensitas, kualitas,
dan metode
pembelajaran. Guru
harus memperhatikan
karakteristik peserta
didik sebelum
menerapkan model
pembelajaran. Oleh
karena itu sangat perlu
meningkatkan kinerja
guru dengan
mengadakan pelatihan-
pelatihan, workshop
kependidikan agar
menjadi pendidik yang
mengikuti
Jurnal Ilmiah Kependidikan, perkembangan zaman
Problematika Mata Pelajaran
dan mampu
Matematika Dalam
menggunakan model
Pembelajaran Tematik Di
Sekolah Dasar/ Madrasah
pembelajaran dengan
Ibtidaiyah, Volume 11 Nomor 1 memperhatikan
Desember 2020 karakter peserta didik.
9
permasalahan atau soal agar peserta didik lebih
masih terpaku dengan mengerti serta
strategi penyelesaian yang diharapkan guru
disampaikan oleh guru. mengikuti pelatihan-
pelahtihan agar
Jurnal Problematika mengasah kemampuan
Pembelajaran Matematika di SD
kreatifitas guru dalam
Negeri 0703 Hutaraja Tinggi,
mengajar.
Desember 2022
5 Sebagian besar siswa Penyebab dari hal tersebut Guru bisa melakukan
menganggap matematika adalah saat guru mengajar peningkatan self-
adalah Pelajaran yang sang guru menggunakan efficacy dalam program
merepotkan, tidak metode pembelajaran yang pendidikan matematika
menyenangkan, dan kurang tepat bahkan antara lain menyatakan
melelahkan. penggunaan media yang bahwa ilustrasi
tidak tepat. matematika harus
memulai disposisi
menyukai nilai sains
disepanjang kehidupan
sehari-hari. Matematika
Jurnal Pendidikan Matematika, harus diperkenalkan
Analisis Self-Efficacy dalam
dengan cara yang
Pembelajaran Matematika pada
relevan dengan situasi
Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar,
Volume 06, No. 03, August 2022
(Pitriana et al., 2018).
6 Siswa kesulitan dan Penyebabnya minat belajar Solusi dari hal tersebut
ketakutan dalam siswa yang kurang, siswa Coba sekali-kali ajak
mempelajari, memahami, yang membenci matematika anak belajar
mendeskripsikan, bertanya dan takut atau enggan untuk matematika diluar
hingga menghafal rumus- belajar matematika, dan cara ruangan atau dialam
rumus matematika yang guru mengajar yang kurang terbuka. Belajar diluar
begitu banyak. menarik, kurangnya ruangan pastinya akan
penggunaan media serta lebih seru dan
menggunakan metode menyenangkan. Ada
pembejaran yang kurang banyak sekali alat
10
cocok dengan Pelajaran penunjang, atau tehnik
Jurnal Problematika matematika di kelas 6. yang bisa kita
Pembelajaran Matematika di SD
manfaatkan atau kita
Negeri 0703 Hutaraja Tinggi,
gunakan jika belajar
Desember 2022
diluar.
DAFTAR PUSTAKA
11
Desi Pristiwanti, dkk. “Pengertian Pendidikan”, Jurnal Pendidikan dan Konseling, vol. 4.
No. 6 (2022)
Jurnal Ilmiah Vicratina, Pembelajaran Matematika Materi Perkalian Dengan Menggunakan
Media Benda Konkret (Manik –Manik Dan Sedotan) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas 2 Sd Dinoyo 1 Malang, Volume 10, No. 2 November 2016
Jurnal Ilmiah Kependidikan, Problematika Mata Pelajaran Matematika Dalam Pembelajaran
Tematik Di Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, Volume11 Nomor 1 Desember 2020
Jurnal Pendidikan Matematika, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Iv Sdn 016 Langgini
Kabupaten Kampar, Volume 1, No. 1, Mei 2017. 38-53
Jurnal Problematika Pembelajaran Matematika di SD Negeri 0703 Hutaraja Tinggi,
Desember 2022
Jurnal Pendidikan Matematika, Analisis Self-Efficacy dalam Pembelajaran Matematika pada
Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar, Volume 06, No. 03, August 2022
12