Anda di halaman 1dari 15

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SD/MI

Oleh kelompok: 2
Latifah Hanum (200209107)
Mila Salsabila (200209092)
Fathira Mizana (200209049)
Reza Kuntara (200209035)

Dosen pengampu: Dr. Herawati, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN AR RANIRY BANDA ACEH
2023-2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah. Segala puji kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
hanya berkat rahmat dan karunianya, dan maha suci engkau yang telah memberikan
kemudahan dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar
Pendidikan sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang
telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke jalan yang berilmu pengetahuan
seperti saat sekarang ini.
Mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ini, penulis sebagai
manusia biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan sangat mengharapkan
bimbingan dan kritik dari berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat menyempurnakan
segala kesalahan dan kekurangan makalah ini.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................
.....................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Problematika pendidikan pembelajaran Matematika SD/MI............................................2
1. Pengertian Problematika Pendidikan Matematika SD/MI..........................................2
2. Menganalisis Problematika Pendidikan Matematika SD/MI......................................2
3. Penyebab Terjadinya Problematika Pendidikan Matematika SD/MI..........................3
4. Ide Solusi Problematika Pendidikan Matematika SD/MI...........................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................5
A. Kesimpulan........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………...6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat”.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat
tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. 1

Mata pelajaran matematika adalah satu diantara mata pelajaran yang sangat vital dan
berperan strategis dalam pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), karena
mempelajari matematika sama halnya melatih pola inovatif dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan manusia tidak perlu diperdebatkan
lagi. “Ilmu matematika tidak hanya untuk matematika saja tetapi teori maupun pemakaiannya
praktis banyak membantu dan melayani ilmu-ilmu lain”. Bisa dikatakan bahwa semua aspek
kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari ilmu ini. Artinya bahwa matematika digunakan
oleh manusia di segala bidang. Matematika merupakan ilmu yang mengkaji obyek abstrak dan
mengutamakan penalaran deduktif. “Objek Matematika adalah benda pikiran yang bersifat
abstrak dan tidak dapat diamati dengan panca indra”. Karena itu wajar apabila matematika
tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Sifat ilmu matematika yang demikian itu, tentu
saja akan menimbulkan kesulitan bagi anak-anak usia SD yang mempelajari matematika,
sehingga berdampak pada hasil belajar yang belum sesuai dengan yang kriteria ketuntasan
minimal (KKM).
Matematika merupakan ilmu yang mengkaji obyek abstrak dan mengutamakan
penalaran deduktif. “Objek Matematika adalah benda pikiran yang bersifat abstrak dan tidak
dapat diamati dengan panca indra” (Pujianti, 2004: 1). Pembelajaran matematika memerlukan
media yang sesuai karena, suatu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran
antara lain belum dimanfaatkannya sumber belajar dan media pembelajaran secara maksimal,
baik oleh guru maupun oleh siswa. Selain itu, Matematika adalah salah satu mata pelajaran
yang menjadi kebutuhan sistem dalam melatih penalarannya. Melalui pengajaran matematika
diharapkan akan menambah kemampuan, mengembangkan keterampilan dan aplikasinya.

1
Desi Pristiwanti, dkk. “Pengertian Pendidikan”, Jurnal Pendidikan dan Konseling, vol. 4. No. 6
(2022)

1
Namun demikian proses belajar mengajar matematika sulit dimengerti oleh siswa. Bahkan
banyak yang mengeluh bahwa pelajaran matematika membosankan, tidak menarik dan susah
untuk dipahami. Karena itu hasil belajar matematika lebih rendah dibandingkan pelajaran yang
lain.2

2
Jurnal Ilmiah Vicratina, Pembelajaran Matematika Materi Perkalian Dengan Menggunakan Media Benda
Konkret (Manik –Manik Dan Sedotan) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Sd Dinoyo 1 Malang,
Volume 10, No. 2 November 2016

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Problematika pendidikan pembelajaran Matematika SD/MI

1. Pengertian Problematika Pendidikan Matematika SD/MI


Dalam kamus besar bahasa Indonesia problematika adalah hal yang menimbulkan
masalah, hal yang belum pernah dipecahkan, dan permasalahan. Salah satu mata pelajaran
yang ada pada tingkat SD/MI yaitu matematika. Matematika dalam pembelajaran tematik
khususnya kelas rendah digabung dalam buku tematik. Sementara Matematika pada kelas
tinggi diajarkan secara terpisah dengan mata pelajaran lain. Matematika menjadi dasar dari
disipllin ilmu lain dan sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari (Widyastuti dan Pujiastuti,
2014). Matematika menurut OECD (2015) mencakup kemampuan menulis, membaca,
menghitung dan sebagainya. Peserta didik harus memiliki kemampuan literasi matematika
dalam menjawab sebuah persoalan dalam matematika, sehingga dapat mengembangkan
kemampuan abad 21. Literasi matematika merupakan kemampuan anak dalam memecahkan
sebuah persoalan dengan menganalisis, merumuskan dan menjelaskan dalam berbagai konteks.
Menurut NTCM ada lima kompetensi matematika dalam pembelajaran yaitu yang pertama,
komunikasi, kedua, pemecahan masalah, ketiga, representasi. keempat, koneksi dan kelima,
penalaran (Fathani, 2016). Sehingga agar dapat mencapai lima kompetensi di atas, maka sangat
diperlukan peran oraang tua, peserta didik, guru, dan bahan ajar yang diterapkan dalam proses
belajar.
ketika memasuki usia sekolah dasar kelas 1 SD atau MI berkisar 5-8 tahun.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan (2016) menunjukkan bahwa capaian
matematika yang tinggi dipengaruhi oleh jenis kelamin peserta didik, penghasilan dan
pendidkan orang tua, serta banyak anggota keluarga. Widyastuti dan Pujiastuti (2014)
menyimpulkan bahwa secara umum problematika yang dihadapai yaitu guru masih
mendominasi dalam proses belajar dan tidak memperhatikan proses pembelajaran karena lebih
mementingkat nilai yang bagus. Proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak melibatkan
peserta didik, sehingga peserta didik pasif dalam kegiatan pembelajaran.
Problematika lainnya pada capaian matamatika yaitu kemampuan peserta didik berada
pada tingkat yang berbeda-beda. Sehingga perlu menerapkan sebuah model pembelajaran salah
satunya model kooperatif dalam proses belajar di kelas (Jannah dan Zuliana, 2014; Zuliana,
2015; Nicolas and Charlyn, 2018). Model pembelajaran diperlukan dalam proses pembelajaran
matematika, untuk memotivasi peserta didik, menghilangkan rasa takut, kecemasan, dan
3
mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan kontekstual dengan dunia
anak (Arseven, 2015; Sapartien, 2016).
Hudson, et al (2015) berpendapat bahwa peserta didik merasa takut ketika akan
belajar matematika. Hal ini sejalan dengan Pakpahan (2016) dalam penelitiannya menyebutkan
ada beberapa faktor yang berpengaruh pada capaian matematika peserta didik di Indonesia
yaitu jati diri dan sosial budaya. Sementara pada penelitian yang dilakukan oleh Wardana dan
Damayani (2017) ada 3 faktor yang mempengaruhi capaian matematika yaitu instruksional,
lingkungan, dan personal. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengkaji problematika mata pelajaran matematika dalam pembelajaran tematik di SD/MI. 3

2. Menganalisis Problematika Pendidikan Matematika SD/MI


Uno (2012:75) menyatakan ”Suasana yang mestinya tercipta dalam proses
pembelajaran adalah bagaimana peserta didik berperan aktif dalam belajar”. pembelajaran
Matematika belum terlaksana sebagaimana mestinya, (1) proses pembelajaran masih berpusat
kepada guru, (2) guru belum memberikan pengalaman langsung dan belum menghadapkan
peserta didik pada suatu yang nyata sebagai dasar memahami yang abstrak, (3) guru
membelajarkan materi sesuai dengan urutan-urutan yang ada pada buku teks, akibatnya
peserta didik tidak terbiasa berpikir secara kritis, tidak peka terhadap permasalahan yang
ditemui dalam kehidupan sehari-hari, serta tidak dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung aktivitas belajar peserta didik kurang aktif terlihat
dari peserta didik belum berani mengeluarkan pendapatnya, ketika guru bertanya peserta
didik hanya diam saja, dikarenakan peserta didik sudah terbiasa dengan mendengarkan apa
yang disampaikan oleh guru di depan kelas kemudian mencatat materi pembelajaran yang ada
pada buku teks, hal ini membuktikan bahwa belum terciptanya pembelajaran yang
semestinya.

3. Penyebab Terjadinya Problematika Pendidikan Matematika SD/MI


Pembelajaran matematika yang kurang melibatkan siswa secara aktif akan menyebabkan
siswa tidak dapat menggunakan kemampuan matematikanya secara optimal dalam
menyelesaikan masalah matematika. Selain itu, pembelajaran matematika yang kurang
menarik minat siswa akan menyebabkan siswa tidak akan memperhatikan pelajaran di kelas,
sehingga siswa kurang memahami dan menguasai konsep matematika. Akibatnya, mereka

3
Jurnal Ilmiah Kependidikan, Problematika Mata Pelajaran Matematika Dalam Pembelajaran Tematik Di
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, Volume11 Nomor 1 Desember 2020

4
tidak dapat menyelesaikan soal-soal matematika dengan baik yang menyebabkan hasil belajar
matematika menjadi rendah.
Minat Belajar Siswa
Salah satu yang menjadi problematika pembelajaran Matematika di sekolah adalah
kurangnya minat atau daya tarik siswa belajarMatematika. Bagi para siswa di sekolah belajar
Matematika bukanlah sesuatu yang menarik. Hal tersebut membuat keinginan peserta didik
untuk belajar Ilmu Pengetahuan sangat rendah. Pembelajaran Matematika lebih menekankan
pada keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran atau mengarahkan peserta didik
secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran Matematika peserta didik
memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik dan aktif.

Metode Pembelajaran
Problematika selanjutnya yang ditemukan oleh guru di sekolah dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah metode pembelajaran. Metode pembelajaran sangat
menentukan terlaksananya pembelajaran dengan baik, sehingga tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya.
(1) proses pembelajaran masih berpusat kepada guru, (2) guru belum memberikan
pengalaman langsung dan belum menghadapkan peserta didik pada suatu yang nyata sebagai
dasar memahami yang abstrak, (3) guru membelajarkan materi sesuai dengan urutan-urutan
yang ada pada buku teks, akibatnya peserta didik tidak terbiasa berpikir secara kritis, tidak
peka terhadap permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, serta tidak dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut. Pada saat proses pembelajaran berlangsung aktivitas
belajar peserta didik kurang aktif terlihat dari peserta didik belum berani mengeluarkan
pendapatnya, ketika guru bertanya peserta didik hanya diam saja, dikarenakan peserta didik
sudah terbiasa dengan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru di depan kelas
kemudian mencatat materi pembelajaran yang ada pada buku teks, hal ini membuktikan bahwa
belum terciptanya pembelajaran yang semestinya.

4. Ide Solusi Problematika Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


Ide solusi problematika Pendidikan Matematika yang pertama terkait dengan karakteristik
siswa adalah mengemukakan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran
matematika sehingga masalah di atas tentang pelaksanaan pembelajaran matematika dan hasil
yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran dapat diperoleh sebagaimana mestinya.

5
Model pembelajaran yang dipilih untuk melaksanakan pembelajaran matematika adalah model
PBL, sebab model tersebut mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik untuk
memecahkan masalah. Menurut pendapat Tan (dalam Rusman 2010:229) menyatakan bahwa
“Model PBL merupakan inovasi dalam pembelajaran, karena dalam model PBL kemampuan
berpikir peseta didik betulbetul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang
sistematis, sehingga peserta didik dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan
mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan”. Adapun menurut Hasiao
(dalam Yamin, 2011:30) model PBL yaitu “Pembelajaran yang dimulai dengan adanya masalah
yang harus diselesaikan, bukan dimulai dengan pembelajaran membelajarkan isi pelajaran
seperti pada pembelajaran konvesional yang biasa kita temui”. Solusi tersebut bertujuan agar
pemahaman siswa terhadap pembelajaran bisa merata. Dengan meratanya pemahaman siswa,
maka strategi pembelajaran yang digunakan guru dapa dikatakan berhasil.4

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
4
Jurnal Pendidikan Matematika, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Iv Sdn 016 Langgini Kabupaten Kampar, Volume 1, No.
1, Mei 2017. 38-53

6
1. PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD/MI
Kelas Problematika Penyebab Solusi
1 Peserta didik merasa bahwa Penyebabnya adalah guru Guru harus
matematika itu masih mendominasi dalam memperhatikan moedel
menakutkan, proses belajar dan tidak pembelajaran yang
membosankan, dan memperhatikan proses digunaka, karena dapat
memusingkan, sehingga pembelajaran karena lebih memotivasi peserta
materi yang disampaikan mementingkat nilai yang didik, menghilangkan
guru kepada pseserta didik bagus. Proses pembelajaran rasa takut, kecemasan,
tidak tersampaikan dengan yang dilaksanakan tidak dan mewujudkan
baik. melibatkan peserta didik, pembelajaran yang
sehingga peserta didik pasif bermakna dimana
dalam kegiatan materi disajikan secara
pembelajaran. kontekstual.

Jurnal Ilmiah Kependidikan,


Problematika Mata Pelajaran
Matematika Dalam
Pembelajaran Tematik Di
Sekolah Dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah, Volume 11 Nomor 1
Desember 2020

2 Banyak peserta didik yang Faktor penyebabnya adalah Solusinya guru


mengeluh bahwa pelajaran belum dimanfaatkannya diharapkan dan
matematika membosankan, sumber belajar dan media sekurang-kurangnya
tidak menarik dan susah pembelajaran secara dapat menggunakan
untuk dipahami. maksimal, baik oleh guru alat atau media
maupun oleh siswa. pembelajaran yang
sesuai dengan materi
serta memiliki
pengetahuan dan
pemahaman yang
cukup tentang media
pembelajaran (Hamalik
dalam Arsyad, 2002:2).

7
Mengingat media
merupakan bagian yang
penting dan tidak dapat
terpisahkan dari proses
belajar mengajar demi
tercapainya tujuan
pendidikan pada
Jurnal Ilmiah Vicratina, umumnya dan tujuan
Pembelajaran Matematika
pembelajaran di
Materi Perkalian Dengan
sekolah pada
Menggunakan Media Benda
Konkret (Manik –Manik Dan
khususnya.
Sedotan) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Sd
Dinoyo 1 Malang, Volume 10,
No. 2 November 2016

3 Peserta didik juga Penyebab dari hal tersebut Solusi yang dapat
mengalami kesulitan dikarenakan guru tidak dilakukan adalah guru
menjawab soal matematika. memberi penjelasan dan diharapkan untuk
langkah-langkah memperhatikan factor
perhitungan dalam yang mempengaruhi
menyelesaikan persoalan peserta didik factor
tersebut sehingga belum bisa yang harus
memecahkan persoalan diperhatikan yaitu
matematika yang diberikan persepsi dan
oleh guru. kepercayaan peserta
didik terhadap
kemampuan
pemecahan
matematika. Pada
faktor personal guru
bisa memberikan
motivasi agar peserta
didik bersemangat
dalam belajar. Faktor

8
instruksional dilihat
dari intensitas, kualitas,
dan metode
pembelajaran. Guru
harus memperhatikan
karakteristik peserta
didik sebelum
menerapkan model
pembelajaran. Oleh
karena itu sangat perlu
meningkatkan kinerja
guru dengan
mengadakan pelatihan-
pelatihan, workshop
kependidikan agar
menjadi pendidik yang
mengikuti
Jurnal Ilmiah Kependidikan, perkembangan zaman
Problematika Mata Pelajaran
dan mampu
Matematika Dalam
menggunakan model
Pembelajaran Tematik Di
Sekolah Dasar/ Madrasah
pembelajaran dengan
Ibtidaiyah, Volume 11 Nomor 1 memperhatikan
Desember 2020 karakter peserta didik.

4 Kesulitan dalam memahami Faktor penyebab yang Guru diharapkan


kata-kata yang mempengaruhi kesulitan memperhatikan
menggunakan simbol- para peserta didik adalah penerapan model
simbol dan bahasa asing Keterampilan yang diajarkan pembelajaran dikleas
pada mata pelajaran guru pada mata pelajaran dan lebih
matematika dalam matematika yaitu hanya memperhatikan bahsa-
pembelajaran tematik juga keterampilan berhitung saja. bahasa yang sulit pada
dirasakan oleh peserta didik Sehingga peserta didik buku Pelajaran dan
(Auzar, MS, 2017). dalam menyelesaikan memberikan penjelasan

9
permasalahan atau soal agar peserta didik lebih
masih terpaku dengan mengerti serta
strategi penyelesaian yang diharapkan guru
disampaikan oleh guru. mengikuti pelatihan-
pelahtihan agar
Jurnal Problematika mengasah kemampuan
Pembelajaran Matematika di SD
kreatifitas guru dalam
Negeri 0703 Hutaraja Tinggi,
mengajar.
Desember 2022

5 Sebagian besar siswa Penyebab dari hal tersebut Guru bisa melakukan
menganggap matematika adalah saat guru mengajar peningkatan self-
adalah Pelajaran yang sang guru menggunakan efficacy dalam program
merepotkan, tidak metode pembelajaran yang pendidikan matematika
menyenangkan, dan kurang tepat bahkan antara lain menyatakan
melelahkan. penggunaan media yang bahwa ilustrasi
tidak tepat. matematika harus
memulai disposisi
menyukai nilai sains
disepanjang kehidupan
sehari-hari. Matematika
Jurnal Pendidikan Matematika, harus diperkenalkan
Analisis Self-Efficacy dalam
dengan cara yang
Pembelajaran Matematika pada
relevan dengan situasi
Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar,
Volume 06, No. 03, August 2022
(Pitriana et al., 2018).

6 Siswa kesulitan dan Penyebabnya minat belajar Solusi dari hal tersebut
ketakutan dalam siswa yang kurang, siswa Coba sekali-kali ajak
mempelajari, memahami, yang membenci matematika anak belajar
mendeskripsikan, bertanya dan takut atau enggan untuk matematika diluar
hingga menghafal rumus- belajar matematika, dan cara ruangan atau dialam
rumus matematika yang guru mengajar yang kurang terbuka. Belajar diluar
begitu banyak. menarik, kurangnya ruangan pastinya akan
penggunaan media serta lebih seru dan
menggunakan metode menyenangkan. Ada
pembejaran yang kurang banyak sekali alat

10
cocok dengan Pelajaran penunjang, atau tehnik
Jurnal Problematika matematika di kelas 6. yang bisa kita
Pembelajaran Matematika di SD
manfaatkan atau kita
Negeri 0703 Hutaraja Tinggi,
gunakan jika belajar
Desember 2022
diluar.

DAFTAR PUSTAKA

11
Desi Pristiwanti, dkk. “Pengertian Pendidikan”, Jurnal Pendidikan dan Konseling, vol. 4.
No. 6 (2022)
Jurnal Ilmiah Vicratina, Pembelajaran Matematika Materi Perkalian Dengan Menggunakan
Media Benda Konkret (Manik –Manik Dan Sedotan) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas 2 Sd Dinoyo 1 Malang, Volume 10, No. 2 November 2016
Jurnal Ilmiah Kependidikan, Problematika Mata Pelajaran Matematika Dalam Pembelajaran
Tematik Di Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, Volume11 Nomor 1 Desember 2020
Jurnal Pendidikan Matematika, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Iv Sdn 016 Langgini
Kabupaten Kampar, Volume 1, No. 1, Mei 2017. 38-53
Jurnal Problematika Pembelajaran Matematika di SD Negeri 0703 Hutaraja Tinggi,
Desember 2022
Jurnal Pendidikan Matematika, Analisis Self-Efficacy dalam Pembelajaran Matematika pada
Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar, Volume 06, No. 03, August 2022

12

Anda mungkin juga menyukai