Anda di halaman 1dari 20

BAB III

PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU


PADA KURIKULUM 2013 DAN
KURIKULUM MERDEKA

A. Perangkat Pembelajaran K13

Guru sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan siswa


dituntut untuk merancang proses pendidikan dan pembelajaran berdasarkan acuan
yang jelas. Kurikulum pendidikan adalah sebuah pedoman yang memuat berbagai
pengalaman siswa sebagai acuan guru dalam merancang kegiatan pembelajaran.
Perangkat pembelajaran adalah instrumen atau kumpulan alat yang diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran yang terdiri dari alat, bahan, media serta panduan dalam
melaksanakan aktifitas pembelajaran. Seorang guru harus memiliki perangkat
pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Guru bukan hanya wajib memiliki
perangkat pembelajaran, tetapi juga wajib menyusun dan mengembangkan sendiri
perangkat pembelajaran tersebut. Lalu, apa saja perangkat pembelajaran K13 yang
harus dimiliki oleh guru?

Pada pembahasan ini kita akan menjelaskan apa saja perangkat pembelajaran
yang harus dimiliki oleh seorang guru sesuai dengan kurikulum 2013 revisi terbaru
2020 yang digunakan dalam pembelajaran di tahun ajaran 2020/ 2021.

Sebelum ke topik pembahasan tentang perangkat pembelajaran K13 kita


lanjutkan, mari kita lihat sejenak mengenai kegiatan pembelajaran di tahun 2020 yang
harus mengalami perubahan karena terjadi pandemi covid-19. Dengan adanya
pandemi covid-19 pembelajaran yang tadinya dilakukan secara langsung di lembaga

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 24


pendidikan, saat ini dilakukan pembelajaran jarak jauh/ daring dengan memanfaatkan
media pembelajaran online seperti google classroom, google formulir, quizziz, maupun
situs pembelajaran daring yang banyak terdapat di internet.

Dengan berlakunya sistem pembelajaran yang berbeda, yakni pembelajaran


jarak jauh/ daring tentu menuntut kemampuan guru dalam menerapkan teknik
pembelajaran yang berbeda pula sehingga perangkat pembelajaran yang harus dibuat
oleh guru seperti RPP, silabus, dan lainnya harus disesuaikan dengan bentuk
pembelajaran yang berlaku saat itu. Perangkat pembelajaran K13 Revisi 2020 yang
dilakukan baik dengan luring/ tatap muka maupun secara daring/ on line yang
dibutuhkan guru dalam mengajar antara lain yaitu;

1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Kalender Pendidikan
4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
5. Program Tahunan (Prota)
6. Program Semester (Promes)
7. Analisis Alokasi Waktu atau Rincian Minggu Efektif
8. Analisis SKL KI KD
9. Analisis Kompetensi Dasar
10. Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian
11. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi

Selanjutnya menurut Kurikulum 2013, bahwa Kurikulum 2013 menggunakan berbagai


jenis perangkat ajar yang digunakan oleh semua jenjang Pendidikan yang ada di
Indonesia, yaitu meliputi:

1. Buku Teks. Buku teks merupakan jenis perangkat ajar dalam bentuk buku
pelajaran setiap bidang mata pelajaran tertentu. Buku ini menjadi sumber
informasi dengan susunan yang terstruktur dan berurut.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 25


2. Modul Ajar/RPP+. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi materi pembelajaran,
aktivitas belajar, dan evaluasi. Modul ajar ini dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran yang dijelaskan oleh
para pendidik/ guru.
3. Kalender Pendidikan. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi jadwal kegiatan
pembelajaran selama satu tahun pelajaran berjalan.
4. Program Tahunan (Prota). Program ini adalah rencana penetapan program
mengajar selama satu tahun untuk mencapai tujuan pembelajaran (KI dan KD)
sebagaimana yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu dalam mengajar
selama satu tahun ini diperlukan agar seluruh Kompetensi Dasar yang diajarkan
dapat dicapai dan dikuasai oleh para peserta didik. Dalam menyusun program
tahunan ditentukan berdasarkan jumlah jam pelajaran dan juga keluasan materi
yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai kurikulum yang berlaku. Prota
merupakan program umum pada setiap mata pelajaran yang berisi garis-garis
besar yang hendak dicapai dalam satu tahun. Prota adalah susunan alokasi
waktu pembelajaran selama satu tahun untuk mencapai standar kompetensi
(SK) dan kompetensi dasar (KD) yang diharapkan. Alokasi waktu sangat
diperlukan agar seluruh SK dan KD bisa diterapkan dan diterima oleh para
peserta didik. Selanjutnya bisa menyusun prota setelah jumlah jam mengajar
untuk mapel tertentu sudah diketahui. Dari banyaknya waktu yang diberikan,
maka kita harus mengalokasikan waktu tersebut melalui prota dan biasanya
dilakukan di awal tahun ajaran baru. Keberhasilan para Guru membuat protas
akan berpengaruh pada administrasi pembelajaran yang lain, misalnya program
semester silabus, RPP, dan lainnya.
Untuk menyusun prota dan promes, kita tidak bisa asal membuat. Hal itu karena
prota dan promes merupakan acuan yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Itulah mengapa, terdapat beberapa langkah untuk menyusun
prota dan promes. Adapun langkah penyusunan Program Tahunan:
o Menganalisis kalender pendidikan dan menyesuaikan kebutuhan
berdasarkan ciri/karakter unit satuan Pendidikan kita.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 26


 Memberikan tanda untuk hari libur, permulaan tahuan ajaran baru,
pekan/minggu efektif untuk belajar, dan jam efektif belajar setiap minggu.
Adapun hari libur yang perlu diberi tanda meliputi; libur akhir tahun ajaran;
libur keagamaan; libur hari besar nasional; dan libur untuk hari khusus.
 Memperhatikan minggu efektif guna menyusun alokasi waktu di setiap
kompetensi dasar.
 Menetapkan alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap mata pelajaran,
kompetensi dasar, dan pokok bahasannya di pekan efektif. Alokasi waktu
yang disediakan harus sesuai dengan ruang lingkup materi, tingkat kesulitan,
pentingnya materi, dan waktu untuk melakukan review pada materi tersebut.

Prota disusun dengan alokasi waktu pembelajaran selama satu tahun dalam
mencapai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang diharapkan.
Alokasi waktu sangat diperlukan agar seluruh SK dan KD bisa diterapkan dan diterima
oleh para peserta didik. Para pendidik bisa menyusun prota setelah jumlah jam
mengajar untuk mapel tertentu sudah diketahui. Dari banyaknya waktu yang diberikan,
maka para pendidik harus mengalokasikan waktu tersebut melalui prota dan biasanya
dilakukan di awal tahun ajaran baru.

Keberhasilan para pendidik dalam membuat prota akan berpengaruh pada


administrasi pembelajaran yang lain, misalnya program semester silabus, RPP, dan
lainnya. Selanjutnya Fungsi prota adalah sebagai berikut.

 Mengorganisir pembelajaran agar bisa berjalan secara optimal.


 Dijadikan pedoman untuk menyusun promes.
 Dijadikan pedoman dalam menyususn kalender pendidikan.
 Digunakan sebagai acuan untuk mengoptimalkan penggunaan waktu efektif
pembelajaran yang tersedia.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 27


5. Program Semester (Promes). Adalah jenis perangkat ajar yang berisi program
pembelajaran selama satu semester yang berjalan yang harus dicapai. Dalam
periode ini diharapkan peserta didik diharapkan dapat menguasai tujuan
pembelajaran yakni berupa aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
sebagai satu kesatuan yang utuh. Program semester disusun dengan mengacu
pada program tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya. Program semester
merupakan penjabaran dari rancangan program tahunan yang harus disusun
oleh guru sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran dalam satu
semester. Promes adalah bentuk penjabaran dari prota yang memuat gambaran
pembelajaran dan pencapaian yang ingin diraih selama satu semester. Dengan
adanya promes ini, para adik adik mahasiswa akan lebih mudah dalam
menuntaskan mata pelajaran yang yang kelak akan diampu di sekolah ketika
mengajar sebagai Guru. Adapun fungsi Promes adalah sebagai berikut.
a. Mempermudah tugas Guru saat melakukan pembelajaran selama satu
semester.
b. Mampu mengarahkan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah diprogram.
c. Menjadi pola dasar untuk mengatur tugas dan wewenang setiap pihak yang
ikut serta dalam pembelajaran.
d. Menjadi pedoman guru dan dalam bekerja dan belajar.
e. Menjadi tolok ukur efektivitas pada proses pembelajaran.
f. Menjadi bahan untuk menyusun data, sehingga terbentuk keseimbangan
kerja.
g. Mampu menghemat waktu, tenaga, biaya, dan alat penunjang karena
pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien.
Adapun Langkah untuk penyusunan Program Semester (prosem) adalah:
 Memasukkan kompetensi dasar, topik, dan sub topik materi/bahasan ke
dalam format promes yang tersedia.
 Menentukan banyaknya jam yang tersedia di kolom minggu dan banyaknya
tatap muka setiap minggu per mata pelajaran.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 28


 Menambahkan catatan di setiap bagian yang membutuhkan keterangan.

6. Silabus. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi rincian materi pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan metode pembelajaran. Silabus merupakan rencana
pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang mencakup Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar. (Permen No 59 tahun 2014 tentang K13).
Pengembangan silabus disusun atas dasar prinsip ilmiah, relevan, sistematis,
konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel serta menyeluruh. Silabus
disusun berdasarkan alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran
dengan memperhatikan alokasi per semester dan per tahun pada mata
pelajaran tertentu. Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang
harus disusun oleh guru sebagai instrumen yang dibutuhkan dalam
melaksanakan kegiatan mengajarnya. Untuk membuat silabus K13 revisi
terbaru 2020 tidaklah mudah. Guru membutuhkan panduan dan pengalaman
dalam menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum 13 revisi terbaru 2020,
dikarenakan setiap tahun bentuk silabus ini selalu mengalami revisi. Namun
tidak perlu khawatir, karena saat ini pemerintah telah menyediakan Silabus yang
dapat digunakan secara umum oleh seluruh lapisan jenjang Pendidikan yang
ada di Indonesia. Sehingga para Guru cukup mengembangkan RPP melalui
Rencana Pembelajaran Mingguan (RPM) atau Rencana Pembelajaran Harian
(RPH).
7. Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP. Pada hakikatnya adalah
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok
atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. Menurut Permendikbud No.65
Tahun 2013 tentang Standar Proses. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau
RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan
atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus sebagai dasar dalam mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 29


Dalam perkembangannya bentuk dan model RPP telah banyak mengalami
perubahan dari yang sederhana sampai dengan RPP yang dikembangkan
dengan komponen yang cukup kompleks. Namun, sesuai dengan
perkembangan terbaru menurut Surat Edaran Mendikbud No. 14 tahun 2019
telah diatur penyusunan RPP K13 dilakukan dengan prinsip efisien, efektif, dan
berorientasi pada murid. Dengan mengacu pada edaran tersebut model RPP
K13 yang banyak digunakan oleh guru saat ini adalah RPP K13 1 lembar. Untuk
mengembangkan model RPP K13 1 lembar tidak serumit mengembangkan RPP
dengan model sebelumnya. Namun, bagi guru yang baru pertama kali
mengembangkan bentuk RPP K13 1 lembar ini tentu membutuhkan panduan
dalam mengembangkannya. Salah satu pertanyaan dalam menyusun
pengembangan RPP Kurikulum 2013 1 lembar ini adalah tentang komponen-
komponen apa saja yang harus ada dalam model RPP K13 1 lembar?
8. Kalender Pendidikan. Adalah pengaturan jadwal penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar selama satu tahun ajaran yang terdiri dari jumlah hari efektif
pembelajaran, minggu efektif pembelajaran, uraian kegiatan dan hari libur.
Kalender pendidikan biasanya diterbitkan oleh instansi pendidikan baik pusat
maupun daerah sebelum memasuki tahun ajaran baru. Sebagai referensi dapat
belajar dan didownload secara pribadi.
9. Analisis Waktu Pencapaian Standar Kelulusan (SKL). Adalah jenis perangkat
ajar yang berisi analisis kegiatan menjabarkan keterkaitan antara SKL KI KD
atas berbagai macam bagian di dalamnya, serta menelaah keterkaitan antara
bagian-bagian itu sendiri guna memperoleh berbagai informasi pedagogis yang
bermanfaat untuk membuat perencanaan pembelajaran yang benar.
10. Analisis Standar Kompetendi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Analisis
kompetensi dasar kurikulum 2013 adalah melakukan tindakan pengamatan dan
menguraikan kemampuan dasar yang harus dimiliki dan dikuasai oleh peserta
didik pada mata pelajara tertentu sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa
pada aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Dalam pengembangannya
sekolah diberi kewenangan untuk mengembangkan Standar Kompetensi dan

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 30


Kompetensi Dasar sesuai dengan kebutuhan daerah dan karakteristik peserta
didik. Dengan demikian kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat
memberikan makna bagi setiap peserta didik dalam mengembangkan
potensinya masing-masing.
11. Analisis Alokasi Waktu atau Rincian Minggu Efektif. Analisa alokasi waktu yaitu
pelacakan jumlah minggu efektif dan jumlah minggu tidak efektif dalam
semester/ tahun pelajaran terkait dengan pemanfaatan waktu pembelajaran
pada mata pelajaran tertentu. Analisis alokasi waktu atau rincian minggu efektif
ini disusun berdasarkan kalender pendidikan pada satuan pedidikan. Minggu
efektif adalah hari-hari yang bisa digunakan untuk melakukan proses
pembelajaran secara efektif. Artinya, hari itu bukan hari libur maupun hari
peringatan khusus. Untuk menentukan pekan efektif sebagai berikut :
 Guru harus menghitung banyaknya minggu/pekan dalam satu tahun.
 Selanjutnya, kembali menghitung pekan tidak efektif di tahun yang sama.
 Maka akan diperoleh hasil minggu/pekan efektif dengan cara mengurangkan
banyaknya pekan dalam satu tahun dengan banyaknya pekan tidak efektif.
 Langkah terakhir adalah Guru menghitung jumlah jam efektif, yaitu dengan
mengalikan banyaknya pekan efektif dengan jumlah jam pelajaran per
minggu.
 Dengan mengikuti hal ini maka akan lebih mudah dalam mengatur distribusi
materi pembelajaran dalam satu tahun/semester.

12. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM adalah kriteria ketuntasan belajar peserta
didik yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar
kompetensi lulusan. KKM kurikulum 2013 disusun secara bersama-sama antara guru
mata pelajaran dalam satu sekolah dan harus mulai ditetapkan pada awal tahun ajaran.
Terdapat dua model penetapan KKM kurikulum 2013 pada suatu sekolah/ madrasah,
yaitu lebih dari satu KKM atau satu KKM.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 31


Dalam merumuskan KKM ini perlu memperhatikan tiga aspek, yaitu; Intake
siswa (karakteristik rata-rata kemampuan siswa), Kompleksitas (karakteristik tingkat
kesulitan setiap indikator mata pelajaran), dan Daya dukung (karaktetistik kondisi
satuan pendidikan) pada proses pencapaian kompetensi.

Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan
dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut.

a. Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran, pada masing-masing tingkat kelas


dalam satu tahun pelajaran.
b. Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata
pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya
dukung) dengan memperhatikan komponen-komponen berikut.
1. Karakteristik Peserta Didik (Intake). Karakteristik peserta didik (intake) bagi
peserta didik baru (misal: kelas VII SMP) antara lain memperhatikan rata-rata
nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru
di jenjang SMP. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain diperhatikan rata-
rata nilai rapor semester-semester sebelumnya.
2. Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas). Karakteristik Mata Pelajaran
(kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang
dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata pelajaran
melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah,
dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD,
dan perlu tidaknya pengetahuan prasyarat.
3. Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung). Kondisi Satuan Pendidikan (Daya
Dukung) meliputi antara lain ; (1) kompetensi pendidik (misalnya nilai
Uji Kompetensi Guru); (2) jumlah peserta didik dalam satu kelas; (3) predikat
akreditasi sekolah; dan (4) kelayakan sarana prasarana sekolah.

Contoh: Kriteria dan skala penilaian penetapan KKM, agar memudahkan analisis
setiap KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 32


c. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut

````

Misalkan: Aspek daya dukung mendapat nilai 90, Aspek kompleksitas mendapat
nilai 70 dan Aspek intake mendapat skor 65. Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM
untuk KD tersebut adalah sebagai berikut :

Dalam menetapkan nilai KKM KD, pendidik/satuan pendidikan dapat juga memberikan
bobot berbeda untuk masing-masing aspek. Perhatikan “Kriteria Penskoran” ini:

Jika KD memiliki kriteria skor kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan in-take
peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 33


Pembulatan KKM 67

d. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus:

13. Prosedur Penilaian. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi prosedur penilaian
dalam sesuai mata pelajaran.
14. Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian. Pemetaan kompetensi mencakup
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, serta kriteria
ketuntasan. Sedangkan Teknik penilaian kurikulum 2013 terdiri dari aspek tes,
unjuk kerja/ performance, produk, proyek, dan portofolio.
15. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi. Penetapan Indikator dan
Pencapaian Kompetensi Kurikulum 2013 semua mata pelajaran dapat dilihat
dalam Kurikulum Pendidikan K-13 yang sudah disediakan pemerintah.
16. Jurnal/Agenda Guru. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi catatan kegiatan guru
dalam mengajar.
17. Buku Presensi. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi catatan kehadiran siswa
dalam kelas.
18. Daftar Nilai. Daftar nilai adalah jenis perangkat ajar yang berisi catatan nilai siswa
dalam sesuai mata pelajaran.
19. Buku Pegangan. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi buku paket, modul, dan
LKS sesuai mata pelajaran.
20. Bahan Ajar. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi materi pembelajaran dalam
bentuk apapun, seperti buku, modul, atau video pembelajaran.
21. Kisi-kisi Soal. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi kumpulan soal dalam sesuai
mata pelajaran.
22. Kartu Soal. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi soal dalam bentuk kartu.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 34


23. Analisis Hasil Ulangan. Analisis hasil ulangan adalah jenis perangkat ajar yang
berisi analisis hasil ulangan siswa sesuai mata pelajaran.
24. Program Remidial. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi program pembelajaran
untuk siswa yang memerlukan pemulihan dalam mata pelajaran tertentu.
25. Program Pengayaan. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi program
pembelajaran untuk siswa yang memerlukan pengayaan sesuai mata pelajaran.
26. Kumpulan Soal/Bank Soal. Adalah jenis perangkat ajar yang berisi kumpulan soal
sesuai mata pelajaran.
27. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adalah jenis perangkat ajar yang berisi penelitian
tindakan kelas dalam mata pelajaran tertentu.

Dengan beragamnya perangkat ajar ini, tentunya bertujuan dapat menciptakan


peserta didik yang cerdas, unggul, dan berkompeten sesuai dengan tuntutan zaman.

B. Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Perangkat pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka saat ini mencakup beragam


jenis, seperti buku teks, modul pengajaran, video pembelajaran, dan berbagai
dokumen perangkat ajar. Perangkat ajar ini disusun untuk berbagai jenjang pendidikan,
mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Selain itu, perangkat pembelajaran dalam Kurikulum
Merdeka juga mencakup berbagai kegiatan pembelajaran, baik yang dilakukan secara
daring maupun luring, serta penerapan pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler
melalui proyek penguatan profil pelajar pancasila. Dengan beragamnya perangkat
pembelajaran ini, diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang cerdas, unggul,
dan berkompeten sesuai dengan tuntutan zaman.

Adapun jenis-jenis perangkat ajar yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka


antara lain:

1. Buku Teks. Merupakan jenis perangkat ajar dalam bentuk buku pelajaran setiap
bidang mata pelajaran tertentu. Buku ini menjadi sumber informasi dengan
susunan yang terstruktur dan urut.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 35


2. Modul Ajar. Modul ajar atau RPP+ adalah jenis perangkat ajar yang berisi materi
pembelajaran, aktivitas belajar, dan evaluasi. Modul ajar ini dapat digunakan
untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran yang
dijelaskan.
3. Modul Proyek. Adalah jenis perangkat ajar yang mencakup proyek penguatan
profil pelajar pancasila. Dalam modul proyek, siswa dapat mengembangkan
kemampuan yang lebih kompleks dan mengaplikasikan kemampuan yang telah
diajarkan dan diupayakan dapat dicapai sebagai target pembelajaran.
4. Video Pembelajaran. Adalah jenis perangkat ajar yang menggunakan media
visual untuk mengajarkan materi pembelajaran. Video pembelajaran dapat
digunakan untuk memperjelas materi yang sulit atau untuk memperjelas konsep
yang rumit.

Dengan beragamnya perangkat ajar ini, diharapkan dapat menciptakan peserta


didik yang cerdas, unggul, dan berkompeten sesuai dengan tuntutan zaman. Namun
para pendidik/ Guru harus juga dapat memilih perangkat ajar yang tepat dalam
pelaksanaan kurikulum merdeka. Untuk memilih perangkat ajar yang tepat dalam
Kurikulum Merdeka, maka Kepala Sekolah sebagai pemimpin pembelajaran sekolah
bersama guru dapat melakukan beberapa cara berikut ini:

1. Bersama Kepala Sekolah menentukan Tujuan Pembelajaran. Dengan dipandu


Kepala Sekolah, Guru perlu menentukan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai oleh siswa. Hal ini akan membantu guru dalam memilih perangkat ajar
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
2. Bersama Kepala Sekolah mengidentifikasi Kebutuhan Siswa. Guru perlu
mengidentifikasi kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Hal ini akan membantu
guru dalam memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Bersama Kepala Sekolah dapat menggunakan Sumber Referensi. Guru dapat
menggunakan sumber referensi seperti buku teks, modul ajar, video
pembelajaran, dan dokumen perangkat ajar lainnya yang disediakan oleh

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 36


pemerintah dan dapat ditambahi oleh lembaga Pendidikan sendiri sebagai
tamabahan muatan local atau nilai plus sekolah.
4. Bersama Kepala Sekolah mengadaptasi Perangkat Ajar. Guru dapat
mengadaptasi perangkat ajar yang sudah ada agar sesuai dengan kebutuhan
siswa dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
5. Bersama Kepala Sekolah Menggunakan Teknologi. Guru dapat menggunakan
teknologi dalam memilih perangkat ajar, seperti menggunakan aplikasi
pembelajaran online atau platform pembelajaran daring. Ini dikenal dengan
Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut diatas, sekolah melalui Kepala


Sekolah dan guru dapat memilih perangkat ajar yang tepat untuk Kurikulum Merdeka
dan dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan kondusif.

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa perangkat pembelajaran Kurikulum


Merdeka masih belum berubah banyak dengan perangkat pembelajaran Kurikulum
2013 diatas. Karena itu pastikan setiap diri kita sebagai calon Pengajar pada jenjang
PAUD maupun Pendidikan lainnya dapat memahami, bahwa perangkat pembelajaran
yang diterapkan pada Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka masih tetap
berfokus pada pengelolaan Lembaga Pendidikan sekolah yang mengupayakan
pencapaian pembelajaran peserta didik/ siswa yang cerdas, mandiri dan kreatif.

C. Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Kurikulum 2013 adalah kurikulum pendidikan yang diterapkan di Indonesia sejak


tahun 2013. Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi
dengan pendekatan saintifik. Sementara itu, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru
yang diperkenalkan pada tahun 2022. Kurikulum Merdeka menempatkan kebutuhan
siswa sebagai pusat dalam pengembangan kurikulum, menjawab tantangan zaman,

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 37


dan menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi yang menekankan pada
pengembangan karakter dan moral siswa.

Perbedaan utama antara keduanya adalah fokus dan pendekatan. Kurikulum


2013 lebih terstruktur dengan pendekatan kompetensi, sementara Kurikulum Merdeka
memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas dalam pembelajaran. Selain itu,
Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan karakter dan moral siswa,
sedangkan Kurikulum 2013 memiliki mata pelajaran yang lebih lengkap dan terstruktur.

Selanjutnya dari perbedaan kedua kurikulum diatas, maka akan kita ketahui
bahwa ada kekurangan serta kelebihan dari keduanya, antara lain adalah:

Kelebihan Kurikulum Merdeka

1. Memberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam pembelajaran.

2. Menekankan pada pengembangan karakter dan moral siswa.

3. Mendorong inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran.

4. Menempatkan kebutuhan siswa sebagai pusat dalam pengembangan kurikulum.

5. Meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar.

6. Menekankan pada pengembangan soft skill dan keterampilan.

Kekurangan Kurikulum Merdeka.

1. Memerlukan kesiapan yang tinggi dari guru, sekolah, orang tua, dan siswa dalam
mengimplementasikan kurikulum yang baru.
2. Memerlukan dukungan yang optimal agar dapat memberikan hasil yang maksimal.
3. Memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar untuk pengembangan dan
implementasi kurikulum yang baru.

Kelebihan Kurikulum 2013

1. Terstruktur dengan pendekatan kompetensi.

2. Memiliki mata pelajaran yang lebih lengkap dan terstruktur.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 38


3. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan standar yang lebih tinggi.

4. Meningkatkan akses dan partisipasi siswa dalam pendidikan.

5. Lebih berfokus pada pencapaian akademis dan kompetensi khusus.

Kekurangan Kurikulum 2013

1. Kurang memberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam pembelajaran.


2. Kurang mendorong inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran.
3. Kurang menekankan pada pengembangan karakter dan moral siswa.
4. Kurang menempatkan kebutuhan siswa sebagai pusat dalam pengembangan
kurikulum.
5. Kurang menekankan pada pengembangan soft skill dan keterampilan.

Setelah mengetahui setiap kekurangan dan kelebihan masing-masing


kurikulum, maka pilihan kurikulum yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi masing-masing sekolah serta peserta didik/ siswa.

D. Pengaruh Kurikulum Bagi Siswa

Selanjutnya mari kita perhatikan lebih dalam lagi, bagaimana pengaruh kedua
kurikulum ini dalam pengembangan diri siswa. Perhatikan dibawah ini.

Kemampuan yang Dikembangkan oleh Siswa dalam Kurikulum Merdeka:

1. Pengembangan karakter dan moral siswa.

2. Inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran.

3. Pengembangan soft skill dan keterampilan.

4. Partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar.

5. Kemampuan untuk belajar dengan suasana yang menyenangkan tanpa terbebani.

Kemampuan yang Dikembangkan oleh Siswa dalam Kurikulum 2013:

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 39


1. Pengembangan kemampuan secara holistik, meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
2. Peningkatan kualitas pendidikan dengan standar yang lebih tinggi.
3. Peningkatan akses dan partisipasi siswa dalam pendidikan.
4. Fokus pada pencapaian akademis dan kompetensi khusus.
5. Pengembangan kemampuan berbasis kompetensi dengan pendekatan saintifik.

Dalam hal ini, Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan karakter,


inovasi, kreativitas, soft skill siswa dan moral siswa, sementara Kurikulum 2013 lebih
berfokus pada pencapaian akademis, kompetensi khusus, dan pengembangan
kemampuan secara holistik. Namun, keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing, dan pilihan kurikulum yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi masing-masing Lembaga Pendidikan sekolah serta peserta didik/
siswanya.

E. Pengaruh Kurikulum Dalam Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Siswa

Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 memiliki pengaruh yang berbeda


terhadap pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Berikut
adalah pengaruh dari masing-masing kurikulum:

Kurikulum Merdeka :

1. Aspek Kognitif. Kurikulum Merdeka mendorong pengembangan keterampilan


berpikir tingkat tinggi, seperti analisis, sintesis, dan evaluasi. Siswa didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
2. Aspek Afektif. Kurikulum Merdeka menekankan pengembangan karakter dan
moral siswa, seperti sikap kerja sama, kepemimpinan, dan inisiatif.
3. Aspek Psikomotorik. Kurikulum Merdeka memberikan perhatian pada
pengembangan keterampilan fisik dan keterampilan praktis, seperti keterampilan
berkomunikasi, keterampilan pemecahan masalah, dan keterampilan beradaptasi.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 40


Kurikulum 2013 :

1. Aspek Kognitif. Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk membekali peserta didik


dengan proporsi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang seimbang, yang
hasilnya berupa penilaian kognitif yang lebih baik.
2. Aspek Afektif. Kurikulum 2013 juga memberikan perhatian pada pengembangan
aspek afektif siswa, seperti sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Aspek Psikomotorik. Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan, Kurikulum 2013
juga memperhatikan pengembangan aspek psikomotorik siswa melalui kegiatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali
potensi kemampuannya.

Dari sini dapat kita lihat bahwa Kurikulum Merdeka menekankan pada
pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, karakter, dan keterampilan praktis
siswa, sementara Kurikulum 2013 lebih berfokus pada pengembangan kognitif, afektif,
dan psikomotorik siswa secara holistik.

F. Contoh Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 Yang


Dapat Mengembangkan Kemampuan Siswa

Sebagai pendidik/ Guru yang setiap hari berada dilingkungan sekolah dengan

semua keunikan para peserta didik, maka dapat kita lakukan beberapa contoh

pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan siswa di sekolah, baik dalam

Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013, antara lain:

1. Melakukan Pembelajaran Berbasis Proyek. Pembelajaran berbasis proyek


dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi
siswa.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 41


2. Pembelajaran Berbasis Masalah. Pembelajaran berbasis masalah dapat
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir
kritis siswa.
3. Pembelajaran berbasis pengalaman. Pembelajaran berbasis pengalaman dapat
mengembangkan keterampilan praktis dan keterampilan beradaptasi siswa.

Dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis

masalah, dan pembelajaran berbasis pengalaman maka kelak adik adik mahasiswa

sekalian akan dapat mengembangkan kemampuan para peserta didiknya/ siswa baik

menggunakan Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013. Selain itu, pembelajaran

yang menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas,

kolaborasi, pemecahan masalah, dan keterampilan praktis akan juga membantu

mengembangkan kemampuan siswa dalam berkolaborasi menjalani kedua kurikulum

tersebut diatas.

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 42


TUGAS MAHASISWA

Setelah mempelajari materi “Perangkat Pembelajaran Guru Pada Kurikulum 2013 dan
Kurikulum Merdeka” pada bab III, maka tugas adik adik mahasiswa adalah:
1. Saudara jelaskan pengertian Perangkat Pembelajaran !
2. Saudara jelaskan, bagaimana peran Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka
terhadap lingkungan Lembaga Pendidikan sekolah !
3. Saudara buat “Perangkat Administrasi Diri” Guru, sesuai kebutuhan jenjang sekolah
yang saat ini sedang dijalani. Dapat melihat contoh pada sekolah atau sumber lain !
(sesuai dengan Prodi PAUD dan Prodi PAK)
4. Saudara buat refleksi dari materi buku ajar Bab III dengan ringkas lalu kirimkan ke
aplikasi padlet yang telah disediakan !

BUKU AJAR “MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI KELAS” 43

Anda mungkin juga menyukai