Anda di halaman 1dari 9

Pentingnya meningkatkan kemampuan

dalam menyusun kalender pendidikan,


prota, dan promes bagi seorang guru
Oleh: Farah Diva Nailal F
Mohammad Zidan Firdaus
Siti Choirotul Amalia
Menyusun Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan atau kalender akademik


merupakan pengaturan atau perencanaan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam satu tahun
ajaran, yang meliputi permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
hari libur.
Kalender pendidikan mencakup beberapa hal penting sebagai berikut:

1. Permulaan waktu pelajaran, di setiap satuan pendidikan dimulai


pada setiap awal tahun pelajaran.
2. Pengaturan waktu pelajaran
3. Pengaturan waktu libur, dilakukan dengan mengacu pada ketentuan
yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah.
4. Kalender pendidikan memiliki masa berlaku maksimal satu tahun,
sehingga harus selalu diganti dalam setiap tahun.

Maksud pembuatan pedoman penyusunan kalender


pendidikan bagi sekolah ialah sebagai usaha pembakuan terhadap
pelaksanaan segenap kegiatan di sekolah, sehingga setiap kepala
sekolah dapat mengadakan perencanaan dan pengaturan yang
cermat terhadap kegiatannya sepanjang tahun .
Menyusun Program Tahunan

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi


waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar
kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah
ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar
seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum
seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Program tahunan
merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata
pelajaran yang bersangkutan.
Langkahlangkah penyusunan program tahunan, yaitu
1. Menelaah kelender pendidikan, dan ciri khas sekolah atau madrasah berdasarkan
kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif, belajar, dan
waktu pembelajaran efektif (setiap minggu). Hari-hari libur meliputi:
a. Jeda tengah semester d. Hari libur keagamaan
b. Jeda antara semester e. Hari libur umum termasuk hari-hari nasional
c. Libur akhir tahun pelajaran d. Hari libur khusus

3. Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun dan
memasukkan dalam format matrik yang tersedia.

4. Medistribusikan lokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata pelajaran, pada
setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif, sesuai ruang lingkup cakupan
maeri, tingkat kesulitan dan pentingnya materi tersebut, serta mempertimbangkan
waktu untuk ulangan serta review materi.
Menyusun Program Semester

Program semester adalah program yang


berisikan garis-garis besar mengenai halhal yang
hendak dicapai dalam satu semester. Kalau
program tahunan disusun untuk menentukan
jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi dasar, maka dalam program
semester diarahkan untuk menjawab minggu
keberapa atau kapan pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar itu dilakukan
Langkah-langkah penyusunan program semester, yaitu:

1. Mengisi kompetensi dasar pada setiap unit berdasarkan pemetaan


kompetensi dasar per unit yang telah disusun.

2. Mengisi indikator sesuai dengan kompetensi dasar.

3. Mengisi materi pokok.

4. Mengisi jumlah jam pelajaran setiap unit berdasarkan hasil analisis


alokasi waktu yang telah disusun.

5. Membagi jumlah jam pelajaran efektif dalam satu semester.


Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyusun Kalender Pendidikan, Prota, dan
Promes
Beberapa usaha meningkatkan kemampuan bisa dilaksanakan secara mandiri oleh seorang guru,
melalui teman satu profesi atau dengan bantuan kepala sekolah sebagai pemberi arah, di
antaranya:
1. Menyelenggarakan pelatihan atau workshop, manfaatnya dapat memperluas wawasan dan
menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

2. Melakukan supervisi, kepala sekolah menjadi supervisor bagi seorang guru tidak hanya
mengawasi. Namun, juga menilai, membimbing, dan memberikan perubahan bagi seorang
guru.

3. Kepala sekolah mendorong guru agar ikut serta dalam diklat atau pelatihan.

4. Mengikuti program In-House Training, kegiatan ini sangat berdampak pada motivasi guru
dalam membuat kelengkapan mengajar sebagai bahan untuk menunjang proses pembelajaran.

5. Sebagai guru harus mau terus belajar, tidak hanya mengajar karena guru harus mampu
beradaptasi dengan perkembangan zaman, hal ini juga berpengaruh terhadap proses
pembelajaran. Salah satunya seperti program PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru)
mengubah mental atau etos kerja dari guru “mengajar” ke guru “belajar”.
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai