Anda di halaman 1dari 9

Nama : Larasati Azzura

Nim : 22031015

1. Siapakah yang berwenang menyusun Kalender Pendidikan?


2. Apakah bedanya Kalender Pendidikan dengan kalender biasa yang sering Anda lihat
selama ini?
3. Apa yang dimaksud dengan minggu efektif dan minggu tidak efektif?
4. Bagaimanakah cara menentukan minggu efektif dan minggu tidak efektif untuk setiap
semester pada satu tahun ajaran?
5. Apa gunanya penentukan minggu efektif dan minggu tidak efektif tersebut?
6. Apakah yang dimaksud dengan program tahunan (Prota)?
7. Apa saja komponen yang harus ada di dalamnya?
8. Apa saja yang harus dipedomani untuk meyusun Prota?
9. Carilah Kalender Pendidikan untuk Tahun Pelajaran 2022/2023. Tentukan jumlah minggu
efektif dan minggu tidak efektif berdasarkan Kalender Pendidikan tersebut!
10. Susunlah Prota untuk mata pelajaran Biologi Kelas X, kelas XI, dan kelas XII SMA
(sesuai pembagian KD)

Jawaban :
1. Di Indonesia, susunan Kalender Pendidikan ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Sedangkan untuk jenjang pendidikan tinggi, susunan Kalender Pendidikan
ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi yang bersangkutan, dengan tetap
memperhatikan ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek.
Namun, di level yang lebih rendah seperti sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama
(SMP), susunan Kalender Pendidikan dapat disusun oleh kepala sekolah dengan melibatkan
para guru dan staf pendidik. Pada umumnya, susunan Kalender Pendidikan ini harus
mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek, seperti jumlah hari
efektif belajar dalam satu tahun ajaran dan jadwal pelaksanaan ujian nasional.Hal ini
dilakukan agar susunan Kalender Pendidikan dapat mengikuti standar nasional dan
memastikan bahwa proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efisien.
2. Kalender Pendidikan adalah sebuah kalender yang digunakan oleh institusi pendidikan,
baik itu sekolah, universitas, atau lembaga pendidikan lainnya untuk menentukan jadwal
kegiatan pendidikan selama satu tahun ajaran.
Sementara itu, kalender biasa yang sering kita lihat adalah kalender umum yang biasanya
digunakan untuk menentukan jadwal kegiatan sehari-hari, seperti tanggal merah nasional,
hari libur, dan sebagainya.
Kalender Pendidikan memuat informasi tentang jadwal pembelajaran, jadwal ujian, jadwal
libur sekolah, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di institusi
pendidikan tersebut. Kalender Pendidikan biasanya disusun berdasarkan tahun ajaran atau
semester, dan dapat berbeda-beda antara satu institusi pendidikan dengan institusi pendidikan
lainnya.Kalender Pendidikan pada ganjil dimulai dri bulan Juli sampai desember dan Genap
Dengan adanya Kalender Pendidikan, para siswa, guru, dan staf pendidik dapat
mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti dan melaksanakan setiap kegiatan
pendidikan yang telah direncanakan. Sedangkan kalender biasa hanya memberikan informasi
tentang hari-hari libur dan tanggal penting lainnya yang berlaku secara umum.

3. Minggu efektif adalah jumlah minggu kalender pendidikan yang dapat digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Sedangkan minggu tidak efektif merupakan banyaknya pekan yang
terdapat dalam kalender pendidikan, tetapi tidak dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran terstruktur di kelas.Jika 1 minggu 3 hari atau lebih itu efektif atau tidak minggu
efektif
4. Penentuan minggu efektif dan minggu tidak efektif dapat disesuaikan dengan kebijakan
dan kebutuhan masing-masing lembaga pendidikan. Sebagai contoh, susunan Kalender
Pendidikan untuk satu semester dapat terdiri dari 18 minggu, dengan rincian 14 minggu
efektif dan 4 minggu tidak efektif.Menentukan minggu efektif dan minggu tidak efektif pada
setiap semester dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa
faktor, antara lain:
Hari libur nasional dan hari libur sekolah yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan lembaga
pendidikan. Hari libur nasional seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Kemerdekaan, dan Natal
biasanya sudah ditetapkan oleh pemerintah dan berlaku secara nasional. Sedangkan hari libur
sekolah seperti hari cuti bersama dan libur semester bisa ditentukan oleh lembaga pendidikan
tersebut.
Kegiatan non-akademik yang dilaksanakan di sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler, acara
olahraga, dan kegiatan sosial lainnya. Kegiatan ini biasanya terjadwal di hari-hari tertentu dan
bisa berdampak pada efektivitas waktu belajar.
Jumlah jam belajar yang harus dicapai dalam satu semester. Biasanya, lembaga pendidikan
memiliki target jumlah jam belajar yang harus dicapai dalam satu semester untuk memastikan
bahwa materi pelajaran telah tercover dengan baik. Dalam menentukan minggu efektif dan
tidak efektif, target jumlah jam belajar tersebut harus dipertimbangkan.
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, maka susunan Kalender Pendidikan dapat
disusun dengan cara menetapkan minggu efektif dan minggu tidak efektif. Minggu efektif
adalah minggu di mana siswa belajar secara intensif dan materi pelajaran diajarkan secara
sistematis, sedangkan minggu tidak efektif adalah minggu di mana siswa tidak belajar secara
intensif atau ada kegiatan di sekolah yang tidak berhubungan dengan materi pelajaran.
Pada umumnya, setiap semester harus memiliki jumlah minggu efektif yang memadai untuk
mencapai target jumlah jam belajar yang telah ditetapkan. Jumlah minggu efektif dan tidak
efektif dapat berbeda-beda antara satu lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan
lainnya, tergantung pada susunan Kalender Pendidikan yang telah ditetapkan dan kebijakan
yang diambil oleh masing-masing lembaga tersebut.
5. Minggu efektif adalah minggu yang memiliki minimal tiga hari efektif dalam satu minggu
tersebut. Sebaliknya, jika dalam satu minggu kurang dari tiga hari efektif, tidak akan dihitung
sebagai minggu efektif. Rincian Minggu Efektif diperlukan dalam penyusunan perangkat
pembelajaran, karena menjadi penentu awal pembuatan Program Tahunan (Prota) dan
Program Semester (Promes). Manfaat dari penyusunan Rincian Minggu Efektif adalah
sebagai berikut:
 Pedoman guru untuk distribusi alokasi waktu pada penyusunan Program Tahunan
(Prota) dan Program Semester (Promes)
 Sebagai patokan pendidik untuk membagi dan mengalokasikan waktu kegiatan
pembelajaran.
 Dapat mengetahui minggu, hari dan jam pelajaran yang efektif dan tidak efektif dalam
merencanakan alokasi waktu pembelajaran
6. Program Tahunan atau yang biasa disingkat dengan Prota adalah rencana program
pembelajaran yang disusun oleh setiap satuan pendidikan untuk mengatur kegiatan
pembelajaran di satu tahun ajaran. Prota berisi rencana program pembelajaran yang
mencakup tujuan, materi pembelajaran, metode pembelajaran, penilaian, serta jadwal
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dalam satu tahun pelajaran.
Prota berfungsi sebagai panduan bagi guru untuk mengatur pembelajaran secara terencana
dan sistematis. Dalam Prota, dijelaskan secara rinci materi apa saja yang harus diajarkan
kepada siswa selama satu tahun ajaran, serta bagaimana materi tersebut harus diajarkan dan
dinilai.
Prota biasanya disusun oleh tim pengajar di setiap satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan kebutuhan siswa dalam mencapai hasil
belajar yang optimal. Prota juga menjadi pedoman bagi guru dalam mengembangkan rencana
pembelajaran bulanan, mingguan, dan harian.
7. Komponen yang harus ada dalam Program Tahunan (Prota) antara lain:
1. Tujuan Pembelajaran adalah hal-hal yang ingin dicapai oleh siswa setelah mengikuti
pembelajaran di satu tahun ajaran. Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum.
2. Materi Pembelajaran adalah bahan ajar yang harus dikuasai oleh siswa selama satu
tahun ajaran. Materi pembelajaran harus disusun secara sistematis dan terstruktur,
serta sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
3. Metode Pembelajaran adalah cara atau strategi yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran agar siswa dapat memahami dan menguasai
materi tersebut dengan baik. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan materi pembelajaran yang akan disampaikan.
4. Penilaian Penilaian adalah proses untuk mengukur tingkat pemahaman dan
penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Penilaian harus mencakup berbagai
aspek seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta harus disusun dengan
menggunakan instrumen penilaian yang valid dan reliabel.
5. Jadwal Kegiatan Pembelajaran adalah rencana waktu pelaksanaan pembelajaran
selama satu tahun ajaran. Jadwal harus disusun dengan memperhatikan kebutuhan
siswa dan jangan sampai terlalu padat sehingga siswa tidak kelelahan.
Komponen-komponen tersebut harus disusun secara terintegrasi dan saling mendukung agar
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan efektif. Selain itu, dalam menyusun Prota,
harus dipertimbangkan pula faktor-faktor seperti kebutuhan siswa, kondisi lingkungan
sekolah, dan kebijakan yang berlaku di tingkat nasional atau lokal.
8. Untuk menyusun Program Tahunan (Prota), terdapat beberapa hal yang harus dipedomani,
antara lain:
1. Standar Kurikulum yang Berlaku menjadi acuan dalam menyusun Prota. Guru harus
memahami dengan baik standar kurikulum yang berlaku di tingkat nasional atau lokal
agar Prota yang disusun dapat sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2. Karakteristik Siswa,Siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi
kemampuan, minat, dan bakat. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan
karakteristik siswa dalam menyusun Prota agar pembelajaran dapat disesuaikan
dengan kebutuhan siswa.
3. Kebutuhan Pembelajaran adalah hal-hal yang harus dikuasai oleh siswa dalam satu
tahun ajaran. Guru harus memahami dengan baik kebutuhan pembelajaran agar materi
pembelajaran yang disusun dalam Prota dapat sesuai dengan kebutuhan siswa.
4. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa setelah
mengikuti pembelajaran. Kompetensi dasar harus menjadi acuan dalam menyusun
Prota agar materi pembelajaran yang disusun dapat mencapai tujuan pembelajaran.
5. Kebijakan Pendidikan yang berlaku di tingkat nasional atau lokal harus
dipertimbangkan dalam menyusun Prota. Hal ini agar Prota yang disusun dapat sesuai
dengan kebijakan yang berlaku dan dapat memenuhi standar pendidikan yang
ditetapkan.
6. Dengan memedomani hal-hal di atas, guru dapat menyusun Prota yang baik dan
efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan. Selain itu,
Prota yang disusun dengan baik juga dapat membantu guru dalam mengorganisir
kegiatan pembelajaran dan memastikan bahwa pembelajaran berlangsung terencana
dan sistematis.
9.
IDENTITAS :
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Semester : Ganjil
No Bulan Jumlah Jumlah Jumlah KET
Minggu Minggu Minggu
Efektif Non
Efektif
1 Juli 4 3 1
2 Agustus 4 4 0
3 September 4 3 1
4 Oktober 4 4 0
5 November 5 4 1
6 Desember 4 2 2

Jumlah 25 20 5

IDENTITAS :
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Semester : Genap
N0 Bulan Jumlah Jumlah Jumlah KET
Minggu MInggu MInggu
Efektif Non
Efektif
1 Januari 4 4 0
2 February 4 4 0
3 Maret 5 2 3
4 April 4 1 3
5 Mei 4 4 0
6 Juni 4 1 3
Jumlah 25 16 9
Minggu tidak Efektif
No Uraian Kegiatan Jumlah Minggu Keterangan
1 Ujian sekolah 1 Maret 13-18
2 Libur Idul Fitri 1 Desember
3 Penilaian Tengah semester (Ganjil) 1 September 12-17
4 Penilaian semester dan akhir 1 Desember 5-10
semester (Ganjil)
5 Penilain tengah semester Genap 1 Maret 6-11
6 Penilaian semester dan akhir 1 Juni 5-10
semester (Genap)

Jumlah Minggu Efektif = Jumlah minggu dalam semester – jumlah minggu tidak efektif
= 25 – 5
= 21
Jumlah Minggu Efektif = Jumlah minggu dalam semester – jumlah minggu tidak efektif
= 25 – 9
= 16
10. . Susunlah Prota untuk mata pelajaran Biologi Kelas X, kelas XI, dan kelas XII SMA
(sesuai pembagian KD)
Semester Kompetensi Kompetensi Materi Pokok Alokasi Ket
Inti Dasar Waktu
1 1. Menghayati 3.3 1.Pengantar 12 JP
dan Menjelaskan Klasifikasi Makhluk
mengamalkan prinsip- Hidup
ajaran agama prinsip  Definisi
yang klasifikasi Klasifikasi
dianutnya. makhluk Makhluk Hidup
2. Menghayati hidup dalam  Tujuan Klasifikasi
dan lima Makhluk Hidup
mengamalkan kingdom.  Sejarah
perilaku jujur, Klasifikasi
disiplin, Makhluk Hidup
tanggung 2. Prinsip-prinsip
jawab, peduli Klasifikasi Makhluk
(gotong Hidup dalam Lima
royong, Kingdom
kerjasama,  Kingdom
toleran, Monera
damai), santun,  Kingdom
responsif dan Protista
pro-aktif dalam  Kingdom Fungi
berinteraksi
 Kingdom
secara efektif
Plantae
dalam  Kingdom
kelompok dan Animalia
masyarakat.
3. Memahami, 3.Keanekaragaman
menerapkan, Hayati dalam
menganalisis Kingdom Monera
pengetahuan dan Protista
faktual,  Struktur Sel
konseptual, Monera dan
procedural, dan Protista
metakognitif  Peran dalam
berdasarkan Ekosistem
rasa ingin tahu  Jenis-jenis dan
tentang ilmu Klasifikasi
pengetahuan,
teknologi, seni, 4.Keanekaragaman
budaya, dan Hayati dalam
humaniora Kingdom Fungi dan
dengan Plantae
wawasan  Struktur dan
kemanusiaan, Reproduksi
kebangsaan, Jamur
kenegaraan,  Peran dalam
dan peradaban Ekosistem
terkait  Struktur dan
penyebab Reproduksi
fenomena dan Tumbuhan
kejadian, serta  Peran dalam
menerapkan Ekosistem
pengetahuan
prosedural 5.Keanekaragaman
pada bidang Hayati dalam
kajian yang Kingdom Animalia
spesifik sesuai  Struktur dan
dengan bakat Fisiologi
dan minatnya Hewan
untuk  Peran dalam
memecahkan Ekosistem
masalah.
 Jenis-jenis dan
4. Mengolah,
Klasifikasi
menalar, dan
menyaji dalam
ranah konkret
dan ranah
abstrak terkait
dengan
pengembangan
dari yang
dipelajarinya di
sekolah secara
mandiri,
bertindak
secara efektif
dan kreatif,
serta mampu
menggunakan
metode sesuai
kaidah
keilmuan

KESIMPULAN

Di Indonesia, susunan Kalender Pendidikan ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Sedangkan untuk jenjang pendidikan tinggi, susunan Kalender Pendidikan
ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi yang bersangkutan, dengan tetap
memperhatikan ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Minggu
efektif adalah jumlah minggu kalender pendidikan yang dapat digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Sedangkan minggu tidak efektif merupakan banyaknya pekan yang terdapat
dalam kalender pendidikan, tetapi tidak dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran
terstruktur di kelas. Manfaat dari penyusunan Rincian Minggu Efektif adalah sebagai berikut:
 Pedoman guru untuk distribusi alokasi waktu pada penyusunan Program Tahunan
(Prota) dan Program Semester (Promes)
 Sebagai patokan pendidik untuk membagi dan mengalokasikan waktu kegiatan
pembelajaran3.
 Dapat mengetahui minggu, hari dan jam pelajaran yang efektif dan tidak efektif dalam
merencanakan alokasi waktu pembelajaran
Komponen-komponen tersebut harus disusun secara terintegrasi dan saling mendukung agar
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan efektif. Selain itu, dalam menyusun Prota,
harus dipertimbangkan pula faktor-faktor seperti kebutuhan siswa, kondisi lingkungan
sekolah, dan kebijakan yang berlaku di tingkat nasional atau lokal.
Daftar Pustaka

Permendikbud RI No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Helendra. 2021. Bahan Ajar Kurikulum dan Desain Pembelajaran: Program Tahunan. Padang: Jurusan
Biologi FMIPA UNP.

Anda mungkin juga menyukai