Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN LEMBAGA PAUD

Di TP.TOMAPPADECENG DESA TELLU BOCCOE

Tugas ini disusun umtuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
“Manajemen Lembaja di PAUD” program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
(PIAUD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone.

Oleh :

Kelompok 5

1. Ermis Reski Dwita

2. Nurhalifa S.

3. Rilda Fitri Destiana Khaeril

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

Tahun 2021

1
1. Penyusunan Program

Penyusunan program ini dilakukan oleh kepala lembaga PAUD / tenaga


kependidikan serta pendidik lembaga. Yang ditetapkan dalam penyusunan
program yaitu kegiatan yang akan dilakukan, pelaksanaan dan penanggung
jawab pelaksana. Adapun kegiatan yang harus dipikirkan dan ditetapkan
meliputi : kegiatan awal tahun ajaran baru, bulanan, mingguan, harian dan
kegiatan akhir tahun.

 Hasil Wawancara :

Di Sekolah PAUD kami, kami melakukan penyusunan ini setiap tahun,


sebelum ajaran tahun baru dimulai kami memusyawarakan ini dan
merencanakan serta menyusun segala kegiatan yang akan dilaksanakan.

 Kesimpulan :
Penyusunan program harus dilaksanakan disetiap lembaga agar tercapainya
tujuan pendidikan yang diinginkan, serta agar segala kegiatan belajar mengajar
tetap berjalan dengan baik.

2. Penyusunan Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan ditetapkan oleh Kantor Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan yang meliputi jadwal waktu penerimaan siswa baru, jadwal
penyusunan jadwal belajar, jadwal libur sekolah dll. Berdasarkan kalender
pendidikan ini kepala sekolah TK bersama guru-gurunya menyusun kembali
kalender pendidikan untuk lembaganya sendiri lalu mempertimbangkan hari-
hari khusus dari lembaganya yang tidak ada didalam kalender pendidikan dari
DINAS PENDIDIKAN.

 Hasil wawancara :
Setelah adanya kalender pendidikan, mereka kemudian memusyawarakan
tentang jadwal kegiatan yang akan ditambahkan lalu menyesuaikan dengan
tanggal kalender pendidikan yang disusun dan dimusyawarakan oleh guru dan
kepala sekolah.

2
 Kesimpulan :
Penyusunan kalender pendidikan bertujuan agar dapat mendorong efisiensi
dan efektifitas proses belajar-mengajar di sekolah, serta pendidik lebih bisa
mengetahui keselarasan dan pemetaan antara hari aktif dan hari libur yang
mana penyusunan kalender ini nantinya akan menjadi pedoman penyusunan
program semester / penyusunan jadwal kegiatan belajar.

3. Penyusunan Jadwal Kegiatan Belajar

Penyusunan jadwal kegiatan belajar yang akan dilaksanakan adalah sebuah


draf yang berisi kegiatan-kegiatan belajar, seperti waktu dan tempat
pelaksanaannya, serta guru yang akan bertugas sebagai pengelola setiap
harinya.

 Hasil wawancara :

Penyusunan ini dilaksanakan setiap guru kelas, dilakukan setelah penyusunan


kalender pendidikan lalu disesuaikan dengan penyusunan dan rencana kegiatan
belajar siswa yang penyusunannya yaitu : (1)Guru menentukan tema
pembelajaran: lalu (2)Kapan dan dimana guru kelas akan melaksanakan
kegiatan beajar.

 Kesimpulan :
Penyusunan jadwal kegiatan belajar dilaksanakan sebelum merencanakan
kegiatan pembelajaran yang mana guru terlebih dahulu menentukan tema dan
jadwal pembelajaran yang akan dilaksanakan dkemudian hari, serta guru
memperhatikan hari-hari libur setiap ingin menentukan jadwal pembelajaran
yang akan dilaksanakan, agar kiranya jadwal pembelajaran yang telah disusun
tidak mengacaukan kegiatan lain.

4. Perencanaan Kegiatan Belajar Mengajar

Yaitu menyusun dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum


melaksanakan proses belajar-mengajar. Yang mana program kegiatan belajar
TK itu menetapkan sistem catur wulan, yaitu pembagian waktu belajar satu
tahun ajaran menjadi tiga catur wulan : (1)Perencanaan tahunan;

3
(2)Perencanaan catur wulan; (3)Perencanaan satuan kegiatan mingguan dan
satuan kegiatan harian.

Beberapa langkah yang harus ditempuh oleh seorang guru dalam membuat
perencanaan tahunan dan catur wulan, yaitu :

a. Mempelajari Program Kegiatan Belajar (kurikulum) taman kanak-kanak.

b. Mengidentifikasi perilaku murid yang perlu dibentuk melalui pembiasaan


yang terwujud dalam kegiaan sehari-hari di taman kanak-kanak, seperti
pengembangan moral, agama, kedisiplinan dan sikap bermasyarakt.

c. Mengidentifikasi tema dan kegiatan yang diperkirakan menunjang


pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan murid.

d. Menyusun alokasi waktu yang dibutuhkan setiap tema yang telah disusun.

e. Mengatur waktu pelaksanaan belajar-mengajar sesuai dengan banyaknya


minggu efektif tersedia dalam satu tahun ajaran yang berdasarkan kalender
pendidikan pada setiap tahun ajaran.

 Hasil wawancara :
a. Perencanaan tahunan dan catur wulan dilaksanakan dengan baik yang
hampir 60% sesuai dengan teori diatas, namun karena kurangnya pengetahuan
mereka sebagai seorang pendidik (riwayat pendidikan yang rendah) jadi
dalam perencanaan tahunan dan catur wulan (poin pertama) mereka tidak
terlalu memahami tentang : Landasan, Program dan Pengembangan Kegiatan
Belajar Taman Kanak-kanak; Garis-garis Besar Program kegiatan Belajar
(GBPKB) Taman Kanak-kanak; dan Pedoman-Pedoman Kegiatan Belaja-
mengajar Taman Kanak-kanak.
b. Perencanaan kegiatan mingguan dan harian, dilaksanakan oleh setiap guru
kelas, yaitu dengan Merencanakan tema pembelajaran lalu mengatur waktu,
seperti menyusun RPP dsb.
 Kesimpulan :
Perencanaan kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan bukan hanya tentang
merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan, akantetapi kita sebagai

4
seorang pendidik harusnya mempelajari terlebih dahulu tentang Program
Kegiatan Belajar (kurikulum) agar rencana kegiatan belajar-mengajar tidak
tersusun hanya karena pola pikir pendidik/bagaimana keinginannya namun
harus berlandaskan dan sesuai dengan Kurikulum.

5. Pengaturan Pembukaan Tahun Ajaran Baru

Pembukaan tahun ajaran baru itu dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu :
(1)Pembukaan tahun ajaran baru dapat dilihat sebagai suatu waktu yang
menandai bahwa kegiatan proses belajar-mengajar dalam satu tahun ajaran
akan dimulai. Biasanya dalam pembukaan tahun ajaran baru diadakan kegiatan
yang ditujukan untuk memperkenalkan sistem pendidikan lengkap dengan
komponen-komponen pendukungnya kepada murid. (2)Pembukaan tahun
ajaran baru merupakan kegiatan dalam administrasi program pembelajaran
yang ditujukan untukyang ada di taman kanak-kanak, melihat secara langsung
fasilitas permainann yang tersedia, dan berjalan-jalan di sekitar taman kanak-
kanak.

 Hasil Wawancara :
Tidak ada kegiatan pengenalan lingkungan sekolah seperti melihat secara
langsung fasilitas permainan, dikarenakan anak/murid yang akan masuk
sekolah telah mengetahui bagaimana fasilitas sekolahnya dengan alasan masih
kurangnya murid TK di desa dan bangunannya pun tidak begitu tertutup jadi
siapapun dan kapanpun orang bisa melihat lingkungan lembaga PAUD ini.
Setelah penetapan tanggal masuk sekolah, murid akan langsung datang
kesekolah dan melaksanakan kegiatan yang diinstruksikan oleh pendidik dan
akan mengenal lingkungan pada saat itu.
 Kesimpulan :
Pengenalan lingkungan sekolah ini penting agar murid akan cepat memahami
fasilitas sekolah dan tertarik dengan segala hal terkait lingkungan sekolah
maupun komponen sekolah. Dengan adanya pengenalan lingkungan sekolah
ini murid dan orang tua murid dapat dengan mudah berinteraksi dan
menyesuaikan diri serta lebih akrab dengan taman kanak-kanak sebagai
lingkungan barunya.

5
6. Pengaturan Pelaksanaan Kegiatan Belajar

Pengaturan ini berdasarkan kegiatan-kegiatan sebelumnya yang diatur oleh


kepala lembaga dan guru-guru, yang secara garis besarnya ada dua pengaturan
pelaksanaan kegiatan belajar di TK, yaitu : Pengaturan di tingkat lembaga dan
Pengaturan di tingkat kelas (kelompok A atau B).

a. Pengaturan ditingkat lembaga yang diatur oleh kepala PAUD seperti


meninjau langsung setiap kelas pada saat pembelajaran,

b. Pengaturan ditingkat kelas, dilakukan oleh setiap guru kelas terkait kegiatan
dikelas masing-masing.

 Hasil wawancara :

a. Pengaturan ditingkat lembaga yang diatur oleh kepala PAUD yaitu


meninjau langsung setiap kelas pada saat pembelajaran dan memperhatikan
metode pembelajaran yang diajarkan oleh pendidik apakah sudah sesuai atau
belum, memeriksa keadaan fasilitas permainan yang telah terpakai maupun
yang belum terpakai dan memperhatikan keamanan dan kebersihan murid
dalam lingkungan sekolah

b. Pengaturan ditingkat kelas dilakukan oleh guru kelas, kegiatannya yaitu :


mempersiapkan media pembelajaran dan memastikan layak atau tidaknya
fasilitas kelas yang akan digunakan lalu melaksanakan kegiatan pembelajaran.

 Kesimpulan :
Pengaturan pelaksanaan kegiatan belajar ini sangat penting dikarenakan
pengaturan ini memeriksa dan memperhatikan fasilitas yang akan digunakan
dalam pelaksanaan kegiatan belajar, dan mengantisipasi agar murid tidak
terganggu dalam proses pembelajaran berlangsung.

7. Pengaturan Permainan Murid

Pengaturan permainan di TK paling tidak mencakup tiga hal, yaitu :


(1)Merencanakan jenis materi permainan; (2)Mengatur tugas guru dalam

6
permainan; dan (3)Mengatur penggunaan dan pemeliharaan fasilitas
permainan.

 Hasil wawancara :
a. Merancang / menyediakan permainan dan anak bebas memilih permainan
yang ingin dimainkan sesuai dengan minat mereka
b. Bermain diluar ruangan bersama dengan kelas lain
c. Membagi / mengatur tugas guru dalam permainan yang akan dimainkan
oleh anak
d. Perawatan fasilitas permainan oleh guru guru, setelah dimainkan atau
sebellum dimainkan.
 Kesimpulan :
Dalam pengaturan permainan murid ini guru kelas atau guru yang akan
menginstruksikan permainan diharuskan terlebih dahulu meenyediakan media
permainan yang akan dimainkan, guru memberikan kebebasan murid memilih
permainan yang diminati agar murid tidak merasa tertekan bila memainkan
permainan yang akan dimainkan. Jadi, seorang pendidik perlu mengetahui
ketertarikan anak dalam permainan dan permainan apa saja yang disukai oleh
muridnya serta pendidik harus memperhatikan permainan yang akan
dilaksanakan berbahaya bagi murid atau tidak.

8. Pengaturan Pelaksanaan Evaluasi Kegiatan Belajar

Pengaturan evaluasi kegiatan belajar dilaksanakan oleh guru untuk


menetapkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan murid
sebagai hasil kegiatan belajarnya selama mengikuti pendidikan di Taman
Kanak-Kanak. Ruang lingkup kemampuan yang dievaluasi harus menyeluruh,
mencakup pertumbuhan atau perkembangan daya cipta, bahas, daya pikir, dan
keterampilannya yang diharapkan dicapai sesuai dengan tingkat
perkembangannya masing-masing. Pengaturan pelaksanaan evaluasi kegiatan
belajar mencakup tiga hal, yaitu : (1)Penggunaan teknik penilaian; (2)Teknik
pencatatan hasil penilaian; dan (3)Cara pelaporan hasil penilaian.

7
 Hasil wawancara :

a. Teknik penilaian oleh guru kelas setiap hari dan ditulis dalam buku
penilaian

b. Merekap nilai anak persemester yang kemudian ditulis dibuku rapor

c. Nilai anak dilaporkan kepada orang tua anak agar orang tua dapat melihat
perkembangan anak-anaknya

 Kesimpulan :
Pendidik melakukan metode penilaian untuk melihat pertumbuhan dan
perkembangan anak serta memperhatikan pencapaian anak selama menjadi
murid guru tersebut, yang mana evaluasi ini bertujuann untuk mengetahui
tercapainya tujuan pendidikan atau belum.

9. Pengaturan Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan

Bimbingan penyuluhan di taman kanak-kanak adalah kegiatan pemberian


bantuan kepada murid agar murid mampu mengikuti program pendidikan
secara optimal sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkugan taman kanak-
kanak. Yang bertujuan agar murid dapat mengembangkan pemahamannya
tentang program taman kanak-kanak, lingkungan taman kanak-kanak, dapat
menyesuaikan diri dengan program belajar dan lingkungan sekolah, membantu
murid memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri, mengatasi
kesulitan murid dalam mengikuti program belajar, dan menyalurkan bakat dan
minat murid dalam bidang pendidikan dan kehidupan.

 Hasil Wawancara :
Tidak ada bimbingan penyuluhan namun ada kegiatan yang dilakukan oleh
guru untuk membantu murid yang kesulitan dalam belajar.
 Kesimpulan :
Kegiatan ini juga penting untuk pembentukan karakteristik anak, dengan
adanya bimbingan ini anak yang pintar maupun anak yang kurang pintar akan
tetap dapat mendapat pembelajaran yang baik dan dapat meningkatkan potensi
anak tersebut serta dapat mengembangkan minat dan bakat anak tersebut.

8
10. Pengaturan Penutupan Tahun Ajaran

Kegiatan yang perlu diatur dalam penutupan tahun ajaran mencakup


penyelesaian tugas ketatausahaan Taman kanak-kanak, seperti pertanggung
jawaban keuangan lembaga, pembuatan laporan. Selain itu ada satu kegiatan
yang perlu diselenggarakan dengan sebaik-baiknya, yaitu acara Graduation
Ceremony (pemberian ijazah atau sertifikat kepada murid yang telah berhasil
menyelesaikan pendidikannya di Taman kanak-kanak.

 Hasil Wawancara :

a. Acara penamatan yang dihadiri oleh orang tua siswa

b. Acara wisuda, foto bersama dan makan bersama orang tua

c. Mengundang pihak-pihak seperti : Kepala Yayasan, Kepala Desa, Sekertaris


Desa dan Iam Desa/Dusun

 Kesimpulan :
Acara ini berperan bagi anak yang telah berhasil lulus maupun yang naik kelas
dalam satuan lembaga dan tetap mempererat ikatan silahturahmi terhadap
orang tua murid dan pendidk, serta berperan terhadap orang tua murid yang
ikut serta dalam acara dan menyimpan sebuah kenangan bersama dengan
orang tua anak yang lain, kekompakan dan kesenangan yang didapatkan anak
dalam acara ini juga merupakan hal yang diinginkan oleh pendidik disatuan
lembaga.

9
Rilda Fitri Destiana Khaeril : tidak aktif

10

Anda mungkin juga menyukai