Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

A. Lata Belakang

Tahun pelajaran yang lalu sudah dilewati dengan hasil yang cukup menggembirakan.

Hal ini dikarenakan SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang tentu saja segala sesuatunya masih

sangat kekurangan baik tenaga pendidik maupun tanaga kependidikan termasuk sarana dan

prasarana lainnya. Pada tahun pelajaran ini SMA Negeri 1 Lhokseumawe berupaya untuk

mengatasi segala kekurangan tersebut dengan menyusun rencana kerja / program kerja

tahunan yang penekanannya pada upaya peningkatan mutu pembelajaran dan peningkatan

kedisiplinan siswa.

Sesuai dengan Undang-undang sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan

bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

Berdasarkan kepentingan tersebut SMA Negeri 1 Lhokseumawe sebagai salah satu

intansi yang terkait langsung dengan system pendidikan nasional memandang perlu untuk

melakukan perubahan program pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan

sesuai dengan visi dan misi yang disepakati bersama.

Mengingat tanggung jawab pendidikan bukan hanya pada pemerintah dan sekolah

tetapi juga pada orang tua siswa, maka sewajarnyalah pendanaan tersebut harus dipikul

bersama oleh orang tua siswa masyarakat dan pemerintah. Karena dana yang tersedia dari

pemerintah tidak mencukupi, apalagi kita selalu berorientasi pada peningkatan mutu

pendidilkan, yang menjadi masalah berapakah ketentuan dana yang kita perlukan dari
masyarakat, khususnya dari orang tua siswa, agar pendidikan berjalan dengan baik.

Disamping itu perlu juga mempertimbangkan kemampuan orang tua siswa. Oleh karena itu

diperlukan program kerja yang mantap dan operasional didukung oleh RKAS dan disetujui

oleh orang tua siswa dan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor : 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional


1. Peraturan pemerintah Nomor : 25 tahun 2000 tentang program pengembangan
pendidikan nasional.
2. Surat Keputusan Mentri Pendidikan Nasional Nomor : 087/U/2002 tentang
penyusunan standar peningkatan mutu pendidikan
3. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 125/U/2002 tentang
kalender pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif.
4. Kurikulum SMA Negeri 1 Lhokseumawe

C. Maksud dan Tujuan.

Maksud disusunnya program kerja ini adalah :

1. Memberikan gambaran yang jelas tentang hasil-hasil yang telah dicapai, program-
program yang akan dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi sekolah
untuk jangka pendek.
2. Sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan tugas mengajar,
mengelola dan membina kegiatan pembelajaran.
3. Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah, agar target
yang telah ditetapkan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari program kerja ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan landasan dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugas selama
kegiatan berlangsung.
2. Sebagai alat control pelaksnaan kegiatan sekolah
3. Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan
pimpinan.
D. Sasaran Program

Yang menjadi sasaran dalam program kerja ini adalah sebagai berikut :

1. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Lhokseumawe


sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

2. Semua potensi yang dapat mendukung pelaksanaan pendidikan, sehingga sekolah


dapat berkembang mencapai target perluasan pengetahuan dan peningkatan
kemampuan siswa.
BAB II

PENGORGANISASIAN PERSONIL

A. Struktur Organisasi

1. Komite Sekolah
2. Kepala Sekolah
3. Wakil Kurikulum
4. Wakil Kesiiswaan
5. Wakil Humas
6. Wakil Sarana Prasana

B. Rincian Pembagian Tugas

1. Kepala Sekolah

a) Tugas kepala sekolah terdiri dari tugas administrasi dan tugas operatif, secara
keseluruhan tugas tersebut mencakup :
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengelolaan sekolah menyangkut,
kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan masyarakat, administrasi
ketatausahaan, dll.
b. Memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dilingkungan sekolah dan
memberikan bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan tugas semua personil.
c. Membuat rencana / program kerja
d. Mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada petugas yang ditunjuk
e. Melaksanakan supervisi akademik dan pengawasan kegiatan belajar mengajar dan
BP/BK
f. Mengadakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sekolah
g. Melaksanakan supervisi dan pengawasan terhadap perpustakaandan laboratorium
h. Melaksanakan supervisi dan pembinaan terhadap bendahara sekolah dan bendahara
komite sekolah.
i. Menyusun Program kerja
2. Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan


bertanggung jawab kepada kepala sekolah meliputi kegiatan-kegiatan berikut :

a. Penyusunan program kerja tata usaha


b. Pengurusan administrasi pegawai, guru, dan siswa
c. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha
d. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah
e. Penyusunan data statistik sekolah
f. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K
g. Penyusunan laporan pelaksanaan kegitan ketatausahaan secara berkala.

3. Staf Tata Usaha

Membantu Kepala Tata Usaha dalam penyelesaian kegiatan ketatausahaan meliputi :

a. Yang berhubungan dengan administrasi umum

 Mencatat surat masuk dan surat keluar


 Mendistribusikan surat-surat masuk / unit sesuai disposisi kepala sekolah
 Menghimpun dan mengirim laporan bulanan ke kantor dinas pendidikan aceh

b. Yang berhubungan dengan administrasi perlengkapan

 Membuat daftar inventaris perlengkapan sekolah


 Koordinasi dengan wakasek bidang sarana prasaran dalam rangka pengadaan barang
serta pendistribusiannya
 Membuat laporan inventaris secara berkala berkordinasi dengan wakasek sarana
prasarana.

c. Yang berhubungan dengan administrasi kesiswaan

 Mengisi buku induk siswa


 Menyusun dan merekap absen siswa
 Memonitor jumlah kegiatan siswa setiap bulan
 Mengadminstrasikan mutasi siswa
 Membuat dan mengisi buku klaper siswa

d. Yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian

 Menyusun daftar urut kepangkatan / DUK


 Mengusulkan kenaikan gaji berkala
 Menyiapkan DP 3 pegawai
 Menyelenggarakan daftar hadir guru dan TU

e. Yang berhubungan dengan administrasi keuangan

 Membantu kepala sekolah dalam menyusun RKAS


 Menerima dan membukukan uang / dana yang dipertanggung jawabkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku
 Mengeluarkan uang atas perintah kepala sekolah dan membuat SPJ atas
pengeluaran / penggunaan dana tersebut
 Membuat laporan secara berkala
 Menyusun daftar gaji pegawai
 Menyusun laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah

4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

a. Merencanakan dan melaksanakan penerimaan peserta didik baru


b. Membina dan melaksanakan pelaksanaan kegiatan 5 K dalam lingkungan sekolah
c. Menegakan tata tertib peserta didik.
d. Melaksanakan pemilihan peserta didik berprestasi
e. Membina kegiatan ekstrakurikuler bersama pembinanya
f. Pemantapan Wawasan Wiyata Mandala
g. Pembinaan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (PPUKS)
h. Pengelolaan OSIS
i. Pembentukan Pengurus Baru OSIS
j. Pelaksanaan kegiatan Upacara bendera dan hari besar lainnya
k. Kegiatan POPSI dan PORSENI Kabupaten/Propinsi
l. Menyusun program kerja
5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

a. Penyusunan KTSP
b. Mengatur pembagian tugas mengajar
c. Penyusunan Jadwal pelajaran
d. Menyiapkan perangkat kurikulum khususnya tentang juklak kurikulum
e. Mengatur jadwal ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir
semester
f. Mengelola hasil penilaian
g. Menyususn kriteria kenaikan kelas dan kelas-kelas unggulan
h. Melaksanakan / membentuk Kegiatan MGMP sekolah
i. Pemantapan dan pelaksanaan ujian nasional
j. Pengelolaan Nilai UN dan US
6. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana

a. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah


b. Pendayagunaan sarana dan prasarana termasuk mendistribusikan Pengadaan dan
penghapusan barang sekolah
c. Memelihara dan menyimpan barang inventaeis sekolah
d. Mencatat dan membukukan barang inventaris sekolah
e. Menyusun program kerja

7. Wakil Kepala sekolah Urusan Humas

a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua / wali peserta
didik
b. Membina hubungan antar intansi, dunia usaha, dan lembaga sosial lainya.
c. Melaksanakan tugas pengawasan harian secara berkala
d. Mengadakan kordinasi dalam pelaksanaan tugas dengan semua guru dan wali kelas
e. Pembentukan / pemilihan pengurus komite baru setiap akhir jabatan setiap dua
tahun.
f. Penyelenggaraan Rapat Komite Sekolah
g. Menyusun program kerja

8. Wali Kelas

a. Menyusun organisasi kelas


b. Melaksanakan dua belas langkah wali kelas
c. Membuat denah tempat duduk peserta didik
d. Membuat daftar inventaris kelas
e. Mengisi buku laporan hasil pendidikan setiap semester
f. Merekap absen siswa
g. Mengontrol perkembangan kepribadian siswa
h. Membuat catatan khusus terutama siswa yang mengalami kesulitan dan memerlukan
bantuan
i. Koordinasi dengan guru BP/BK berkenaan dengan siswa yang memiliki kasus-kasus
tertentu yang membahayakan
j. Melaporkan setiap permasalahan peserta didik kepada wakasek urusan kesiswaan

9. Petugas BP/BK

a. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan

b. Koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah siswa tentang kesulitan
belajar.

c. Memberikan layanan bimbingan penyuluhan agar lebih berprestasi dalam kegiatan


belajari siswa.

d. Menyusun statistik hasil penilaian BP/BK

e. Menyusun laporan pelaksanaan BP/BK secara berkala

f. Pemilihan dan pertimbangan penentuan jurusan bagi siswa

g. Memberikan saran dan pertimbangan bagi siswa dalam melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.

10. Petugas Pengelola Laboratorium

a. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan laboratorium


b. Menginventarisir ulang terhadap alat perlengkapan laboratorium

c. Menyusun jadawal penggunaan laboratorium

d. Menyusun kebutuhan alat-alat laboratorium

11. Piket Harian

a. Bertgas selaku piket pada jam pelajaran berlangsung


b. Mengumpulkan dan menyerahkan absen guru / pegawai kepada kepala sekolah setiap
akhir kegiatan
c. Mencatat dan memberikan tugas kepada siswa yang terlambat datang ke sekeolah
d. Menggantikan dan / memberikan tugas kepada kelas yang gurunya tidak / berhalangan
hadir
12. Penjaga Sekolah
a. Membuka dan menutup jendela ruangan setiap hari
b. Membersihkan ruangan termasuk selasar dan halaman sekolah setiap hari
c. Membersihkan WC guru dan siswa
d. Menaikan bendera merah putih setiap hari kecuali hari senin
e. Melaksanakan tugas pengamanan sekolah setelah bubar sekolah
f. Menurunkan bendera setiap sore pada pukul 18.00
g. Melaporkan secara rutin kepada wakasek sarana keadaan atau kejadian pada saat
bertugas
h. Membersihkan dan merapikan taman / halaman sekolah
i. Mengadakan penanaman / penghijauan halaman dengan tanaman yang bermanfaat
j. Memelihara kesuburan / kelangsungan hidup tanaman
BAB III

SITUASI DAN KONDISI SEKOLAH

A. Letak Geografis

Posisi SMA Negeri 1 Lhokseumawe berada di lingkungan strategis secara ekonomi,

eksistensinya terletak dalam ring pemukiman penduduk yang sedang berkembang

secara pesat. Keberadaan SMA Negeri 1 Lhokseumawe sangat berpotensi dikembangkan

secara nyata dan optimal pada masa mendatang. Hal ini seiring dengan denyut nadi

irama perkembangan lingkungan yang menjadi penopangnya. Prospek berkembang pesat

pada masa depan ditandai dengan beberapa gejala dinamika yang terjadi pada lingkungan

sekitar sekolah, baik secara mikro maupun makro.

Melihat dari gejala prospek tersebut, sangat memungkinkan bahwa bidang ekonomi pun

niscaya akan berkembang pula mengiringi dan seirama dengan segala perkembangan

tersebut.

Permukiman penduduk yang baru pun telah dan akan bermunculan sehingga

akan semakin padat penduduk di sekitar sekolah yang akan cepat atau lambat

mengakses SMA Negeri 1 Lhokseumawe untuk menyekolahkan anak-anaknya. Dengan

demikian keberadaan SMA Negeri 1 Lhokseumawe makain dibutuhkan oleh mereka.

Di samping itu, beriringan dengan perkembangan semakin bertambahnya hunian baru

tersebut dengan semakin bertambah padatnya penduduk akan berkembang pula pasar,

toko-toko, layanan kesehatan serta lalu-lintas. Yang semua itu menjadi fasilitas yang

sangat dibutuhkan oleh penduduk sekitar dalam menentukan dan mencari penghasilan atau

berinvestasi untuk masa depan demi kelangsungan hidup keluarga dan kebutuhan

pendidikan anak-anaknya. Dengan kata lain bahwa perubahan dan perkembangan


lingkungan yang dinamis tersebut akan membawa dampak besar dalam perputaran

roda perekonomian.

Perkembangan penduduk di lingkungan SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang

semakin padat akan memunculkan berbagai ragam interaksi antara mereka. Dari

hubungan sosial tersebut secara perlahan-lahan namun pasti akan timbul rasa kompetisi

yang sehat antara mereka sehingga secara dimensi sosial akan makin meningkatkan

geliat kualitas SMA Negeri 1 Lhokseumawe pada masa mendatang. Dengan kenyataan itu,

maka potensi SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang pada saat ini telah memiliki akses

internet akan diperlukan oleh masyarakat sehingga mereka akan senang

menyekolahkan anak-anaknya.

Dan dari para orang tua yang berilmu pengetahuan dan berteknologi

yang cukup akan peduli dan melahirkan anak-anak sekolah yang ”melek” iptek sehingga

terjadi simbiosis mutualisme antara sekolah dan masyarakat dalam hal iptek. Yang pada

akhirnya SMA Negeri 1 Lhokseumawe memiliki mobilitas tinggi dalam iptek.

Kemajemukan latar belakang budaya penduduk sekitar sekolah dan para orang tua serta

calon siswa akan berpadu dengan budaya yang telah terbina di SMA Negeri 1

Lhokseumawe.

Hal ini tidak mustahil akan melahirkan budaya-budaya baru yang telah teruji

secara proses interaksi antar komponen tersebut sehingga budaya baru yang terbentuk

akan semakin baik karena hasil dari perpaduan yang beraneka ragam tersebut. Namun

demikian, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan budaya negatif yang

memerlukan penyeleksian secara cermat dan hati-hati. Itu semua merupakan tantangan

ke depan SMA Negeri 1 Lhokseumawe dalam membentuk budaya yang sehat dalam

pembinaan anak-anak bangsa ke depan. Mengingat hal tersebut SMA Negeri 1

Lhokseumawe perlu membina diri dengan memupuk daya tarik terhadap masyarakat yang
akan menyekolahkan anak-anaknya merasakan kebermanfaatan lembaga pendidikan ini

sehingga mereka tidak merasa terkendala antara letak tempat tinggal dengan letak

sekolah. Sebagaimana hukum alam, dimana pun adanya jika butuh akan dihampiri dan

dipercayai.

B. Bidang Pendidikan

1. Umum.

Upaya peningakatan pelaksanaan pendidikan pada tahun sebelumnya telah

membuahkan hasil yang menggembirakan, dalam bidang sarana dapat dilihat bangunan

baru selain dari pada itu diikuti pula dengan keberhasilan prestasi siswa serta minat

masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya setiap tahun meningkat dan dapat

dibuktikan dengan jumlah calon peserta didik baru.

2. Kurikulum.

Intrakurikuler

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) belum dapat dilaksanakansesuai aturan,

mengingat jumlah ruang belajar yang belum seimbangan dengan rombongan belajar serta

tenaga pendidik yang diperlukan belum memenuhi kebutuhan. Kegiatan belajar mengajar

menggunakan sistem satu shift dengan kondisi kelas gemuk sebagai konsenkuensi ri

kekurangan tersebut.

Penyusunan Administrasi KBM.

Dalam menunjang keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar setiap guru menyusun

perangkat administrasi rapan masing-masing mata pelajaran dibawah pembinaan melalui

MGMP tingkat Kabupaten maupun dilingkungan sekolah sendiri.


Pemantauan usunan perangkat administrasi Kegiatan Belajar Mengajar ini dilakukan

pada tiap awal semester dengan membubuhkan tanda tangan kepala sekolah pada setiap

program yang dikoordinir oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum.

Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Pelaksanaan penilaian Kegiatan Belajar Mengajar telah diupayakan sesuai dengan

petunjuk yang berlaku dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Prinsip penilaian yang

berencana, berkesinambungan dan bermakna telah diupayakan seoptimal mungkin untuk itu

telah diupayakan pula pengendaliannya dengan penandatanganan daftar nilai dan program

penilaian tiap bulan.

3. Ekstrakurikuler.

Kegiatan Ekstrakurikuler telah memberikan konstribusi terhadap keberhasilan pendidikan

baik bagi sekolah maupun bagi siswa itu sendiri, kondisi ini dapat dicapai berkat adanya

perencaaan dan terkoordinir dari setiap jenis kegiatan. Namun demikian pengamatan dan

pelaporan kegiatan harus merupakan bagian yang perlu ditingkatkan terutama yang

dilaksanakan diluar lingkungan sekolah.

4. Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK)

Pelayanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK) telah menunjukkan upaya untuk

meningkatkan hasil yang optimal. Hal ini berdasarkan keragaman pelayan yang diberikan

oleh petugas kepada para siswa. Namun yang harus mendapat perhatian dan peningkatan

yang serius adalah mekanisme kerja dan pengayaan administrasi serta pengelolaan tata

ruang.
C.   Data Pendidik dan Kependidikan

1.    Tenaga Pendidik   

Komposisi guru terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 89 orang Guru Tetap, 10 orang Guru

Tidak Tetap, dengan komposisi jumlah guru per mata pelajaran sebagai berikut:

Dengan melihat keadaan dan jumlah guru, jika dibandiingkan dengan kebutuhan setiap mata

pelajaran sangat dirasakan masih kurang. Upaya yang ditempuh selain mengajukan

permohonan penambahan tenaga guru kepada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

dengan mengangkat tenaga Honor diupayakan pula pemerataan jam mengajar

berdasarkan rumpun mata pelajaran.

2.    Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan  SMA Negeri 1 Lhokseumawe terdiri dari 1 orang Kepala Tata Usaha,

3 orang Tenaga Tata Usaha dengan Uraian tugas sebagai berikut :

1.     Laina, A.Md PTT Ka. TU

2.     Husna Sulaiman, S.Sos PTT Bagian Kesiswaan

3.     M.Risyad, A.Md PTT Bagian Sarana Prasarana

4 Mulyati Bagian Perpustakaan

4.     Yusri PTT Kebersihan

3.   Pengelolaan Perpustakaan.

Untuk pengelolaan perpustakaan ditugaskan kepada petugas yang telh ditunjuk disesuaikan

dengan latar belakang pendidikannya. Kepala sekolah menunjuk guru mata pelajaran B.

Indonesia sebagai koodinator, sedangkan untuk pelayanan sehari-hari diserahkan kepada

petugas yang ditunjuk tersebut sebagai tenaga honorer.


D.  Sarana dan Prasarana.

1.    Tanah dan halaman

Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara dengan luas total areal 10.000  m2.   Keadaan tanah

sekolah SMA Negeri 1 Lhokseumawe :

Luas bangunan 800 m2, dan luas halaman 9200 m2. Tanah yang belum dibangun digunakan

untuk sarana olahraga dan lapangan upacara.

2.    Gedung sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik .Jumlah ruang kelas untuk menunjang

kegiatan belajar belum memadai.

No. Jenis Gedung Jumlah Kondisi

1.      Ruang Kepala Sekolah - -

2.      Ruang TU - -

3.      Ruang Dewan Guru - -

4.      Ruang Kelas 10 Baik

5.      Ruang Lab. IPA 1 Baik

6.      Ruang Perpustakaan - -

7.      Ruang BK - -

8.      Lab. Komputer - -

9.      Ruang Multi Media - -

10.   Ruang Audio Visual - -

11.   Laboratorium Bahasa - -

12.   WC Siswa 1 Baik

13.   WC Guru 1 Baik

14.   Musshola 1 Baik


E.     Kesiswaan

         Keadaan jumlah siswa sampai dengan akhir tahun pelajaran 2023/2024  dapat

diketahui pada tabel berikut :

  LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

X 163 197 360

XI 154 194 348

XII 156 193 349

TOTAL 473 584 1057

Ekstrakurikuler

Kegiatan ektrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur

sekolah, di sekolah atau di luar sekolah, secara berkala atau hanya pada waktu-waktu

tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler akademik dan

ekstrakurikuler non akademik.

Kegiatan Ekstrakurikuler akademik meliputi :

 Kelompok Ilmiah Remaja

 Praktikum IPA

 Kelompok Bahasa Inggris

Kegiatan Ekstrakurikuler non akademik meliputi :

 Pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

 Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara


 Pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara

 Pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur

 Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan

 Pembinaan keterampilan kewirausahaan

 Pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi

 Pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni.

 Pembinaan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK)

 Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris

            Dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler non akademik di SMA Negeri 1

Kadupandak dilaksanakan melalui wadah OSIS, Paskibra, KIR, PMR, Pramuka, Olah

Raga, dan seni budaya.

Bidang Pembinaan Kesiswaan adalah :

 Bidang Organisasi kesiswaan

 Bidang Bina Prestasi

 Bidang bina Olah Raga

 Bidang Bina Seni

 Bidang Ketertiban siswa  (Tatib)

F.      Pembiayaan

         Pengelolaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan baik

keuangan rutin maupun dana proyek serta keuangan dari komite sekolah. Khusus

pemasukan keuangan komite tidak mencapai 100% namun tidak menghambat

pelaksanaan kegiatan sekolah. Disamping pembiayaan yang dialokasikan dalam RKAS

terdapat pada pembiayaan kegiatan yang tidak dialokasikan dalam RKAS, misalnya
pembangunan musholla dananya diperoleh dari sumbangan siswa/I infak harian dan

sumbangan dari orang tua.

G.     Pengambangan Pegawai

         Untuk meningkatkan pengelolaan sekolah pada umumnya diperlukan tenaga yang

handal dan terampil. Upaya yang telah ditempuh adalah dengan mengikutsertakan

Guru/TU dan pegawai mengikuti pelatihan-pelatihan, penataran dan MGMP. Sedangkan

untuk promosi jabatan diajukan bagi guru yang telah memenuhi syarat.

         Di lingkungan sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam pengelolaan

sekolah diadakan rotasi Wakil Kepala Sekolah dan pembantunya.

H.     Supervisi dan Evaluasi

         Pelaksanaan .supervisi ditujukan kepada tenaga guru dan karyawan Tata Usaha.

Pelaksanaan kegiatan supervisi dilakukan  oleh Kepala Sekolah juga dibantu oleh para

urusan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Supervisi Tata Usaha meliputi bidang

ketata-usahaan, perkantoran, keuangan dan pelaksanaan 5 K  dilaksanakan secara berkala

baik bulanan maupun triwulan serta insidental sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.

         Sedangkan Supervisi kepada Guru yang berupa kunjungan kelas dilaksanakan setiap

awal semester yang meliputi bidang Administrasi KBM dan penyajian KBM di dalam

kelas.
BAB IV

PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN

A.     Umum

         Pengelolaan sekolah menurut adanya pengelolaan yang terpadu dan terarah. Terpadu

berarti berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga dan dana serta sarana)

secara tepat guna dan hasil guna. Terarah berarti berorientasi kepada tujuan yaitu

administrasi sekolah menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Maka dari itu mekanisme

pengelolaan sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian dan penilaian baik proses

maupun hasil administrasi sekolah harus dilakukan secara sistematis. Program kegiatan

bidang umum meliputi :

         Pertama menetapkan struktur organisasi dan komposisi personalianya. Hal ini

dimaksudkan untuk memperjelas mekanisme kerja, sehingga setiap personalia lebih

memahami fungsi dan peranannya dalam melaksanakan tugas masing-masing.

         Kedua menghimpun dan menertibkan surat-surat keputusan dalam melaksanakan

kegiatan sekolah diperlukan landasan aturan administrative.

         Untuk itu diupayakan dapat terhimpun keputusan-keputusan mengenai berbagai

keputusan yang baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar berdasarkan

kepada aturan-aturan yang telah ditetapkan, maka diterbitkan surat keputusan mengenai

pembagian tugas tenaga edukatif dan non edukatif.


B.     Kurikulum

         Program kegiatan bidang kurikulum ini meliputi sub.bidang :

o   Pembagian tugas guru

o   Penyusunan jadwal pelajaran

o   Penyusunan jadwal ekstra-kurikuler

o   Penyusunan program kegiatan belajar mengajar

o   Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

o   Penyusunan program evaluasi belajar

o   Penyusunan hasil belajar siswa

o   Penyusunan program bimbingan dan konseling

o   Penyusunan program perpustakaan

        

1.    Pembagian tugas guru

         Secara kuantitatif ( ratio dengan jumlah kelas/rombongan belajar ) jumlah guru belum

memadai demikian halnya secara kualitatif ( ratio dengan kelayakan mengajar) belum

mencapai keadaan proporsional. Namun demikian dalam pembagian tugas mengajar

diupayakan pemerataan jumlah jam mengajar setiap guru. Selain dapat tugas mengajar

para guru mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah sebagai pembantu

urusan, Wali Kelas, BP/BK, Pembina Siswa, Pembina Ekstra Kurikuler.

2.    Penyusunan Jadwal Pelajaran.

         Sejalan dengan pembagian tugas mengajar yang diberikan kepada guru juga

disampaikan kepada guru Jadwal pelajaran yang disusun paling lambat satu minggu

sebelum di mulai kegiatan belajar dan mengajar.


3.    Penyusunan Jadual Ekstra kurikuler

         Kegiatan ekstra kurikuler sebagai kegiatan untuk pengembangan wawasan dan

penyaluran minat dan bakat siswa dan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan

ekstrakurikuler selain rekreatif diupayakan pula sebagai kegiatan yang bersifat prestasi.

Adapun jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah : Volley Ball,Sepak

bola, Pramuka, PMR, Seni budaya, dan PASKIBRA.

4.    Penyusunan program kerja Kegiatan Belajar Mengajar

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh pembuatan

perencanaan. Maka dari itu setiap guru dituntut untuk membuat perangkat administrasi

kegiatanbelajar dan mengajar yang terdiri :

 Penyusunan Silabus

 Program Tahunan

 Program Semester

 Analisis Materi Pelajaran

 Penyusunan RPP

Dalam pembuatan dan pengembangan administrasi pengajaran disesuaikan dengan hasil

kegiatan PKG/MGMP. Untuk mengoptimalisasikan penyusunannya dikoordinir oleh

seorang PJBA untuk setiap mata pelajaran. Para awal Semester setiap guru menyelesaikan

program pengajarannya.

Adapun pembuatan satuan pelajaran/persiapan mengajar dibuat berdasarkan kebutuhan

sesuai dengan program pengajarannya.


5.    Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

Selain keperluan administrasi keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi

pula oleh penampilan guru di dalam kelas, tertib lonceng. Untuk kelancaran kegiatan belajar

mengajar disusunlah tugas piket yang waktunya disesuaikan dengan hari bebas guru.

          Faktor lain yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah pengadaan

buku sumber, baik bagi guru maupun bagi siswa dan pengadaan alat media serta alat

pelajaran lainnya. Upaya lain dalam rangka optimalisasi hasil kegiatan belajar mengajar dan

perluasan wawasan siswa dengan pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler sesuai dengan

ketentuan dan kebutuhan.

6.    Penyusunan Evaluasi Belajar Siswa.

  Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa mutlak dilaksanakan kegiatan

evaluasi belajar. Evaluasi belajar siswa dapat dilaksanakan pada saat proses belajar maupun

pada akhir kegiatan belajar. Bentuk evaluasinya bias berupa kegiatan tes atau non tes.

Evaluasi non tes berupa pengamatan terhadap sikap dan perilaku siswa diliungkungan

sekolah maupun di luar sekolah. Sedangkan evaluasi dalam bentuk tes diselenggarakan

secara tertulis pada saat :

 Ulangan Harian

 Ulangan Tengah Semester

 Ulangan Akhir Semester

 Ujian Kenaikan Kelas

 UN/ US

 Analisis Hasil Evaluasi Siswa.

          Sebagai upaya tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi siswa, maka hasil evaluasi

siswa perlu dianalisa. Analisa hasil evaluasi ini ditujukan kepada nilai yang diperoleh

siswa maupun perangkat tesnya.


             Dari Analisa terhadap hasil yang dicapai siswa akan diperoleh :

 Kedudukan siswa dalam kelompok dikelasnya


 Tarap serap dan daya serap
 Penentuan Proses Pengayaan dan Perbaikan

          Sedangkan dari analisis terhadap perangkat tes (butir soal) dimaksudkan untuk

menentukan klasifikasi soal yakni : Tingkat kesukaran, Validitas soal : diterima,  diperbaiki,

ditolak.Fungsionalisasi distructur (pengecoh). Dengan pelaksanaan analisis terhadap hasil

evaluasi belajar ini diharapkan professional dalam mengajar belajar tuntas (mastery

learning)

7.    Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling

Kegiatan Bimbingan dan Konseling merupaskan bagian integral dari system pendidikan

di sekolah. Kegiatan Bimbingan dan Konseling ini ditujukan kepada siswa untuk

menentukan potensi yang ada pada dirinya serta mengarahkannya supaya menjadi teman

infestasi dalam keberhasilan belajar. Untuk menunjang kelancaran pelayanan Bimbingan

dan Konseling diperlukan data yang memadai, sumber pengolahan data diperoleh dari buku

catatan pribadi, buku laporan pendidikan dan hasil wawancara. Untuuk mendapatkan

informasi yang optimal dilaksanakan layanan home visit dan pertemuan dengan orang tua

siswa perkelas. Mekanisme pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan oleh

koordinator dengan stafnya yang terdiri dari guru, wwali kelas. Untuk terciptanya pelayanan

yang tepat guna dan hasil guna, maka setiap p[ersonal BK diberikan sasaran pelayanan

berdasarkan jumlah siswa perkelas.Faktor lain yang perlu diupayakan adalah penyediaan

fasilitas ruangan yang refresentatif dan visualisasi data.


8.    Penyusunan Program Perpustakaan

            Perpustakaan sebagai sarana untuk menambah dan memperluas keilmuan dan


pengetahuan siswaperlu ditingkatkan fungsi dan peranannya.
Kegiatan yang menunjang antara lain :
 Penetapan personalia yang terdiri dari dari koordinator, pengelola dan pembantu
pelaksana.
 Penataan administrasi
 Pengelompokan pustaka sesuai dengan ketentuan
 Penambahan buku-buku
 Pemeliharaan sarana dan prasarana

 C.  Ketenagaan

Bidang Ketenagaan ini meliputi sub bidang :

 Tenaga guru

 Tenaga Non Guru/Tata Usaha

 Tenaga Pembantu Pelaksana

 Tenaga Pengelola Perpustakaan

 Petugas Bimbingan dan Konseling

 Pembina/Pelatih kegiatan Ekstrakurikuler

1.    Tenaga Guru

      Berdasarkan keadaan jumlah guru masih dirasakan kurang jumlahnya, upaya yang

ditempuh adalah dengan mengusulkan penambahan atau dengan pemerataan. Disamping itu

diupayakan pula dengan mengangkat guru sukwan/honorer (GTT) sesuai dengan kebutuhan

dan kemampuan.Upaya peningkatan kemampuan guru dilaksanakan dengan

mengikutsertakan dalam kegiatan PKG/MGMP maupu penyetaraan D3.


2.    Tenaga Tata Usaha

      Kegiatan ketatausahaan  merupakan sentral administrasi di sekolah, baik administrasi

pengajaran maupun administrasi perkantoran. Guna memperlancar pengelolaannya

diperlukan tenaga yang memadai dan kualifid. Pembinaan dan pengarahan terhadap

kemampuan kerja diupayakan melalui penataran maupun bimbingan langsung berdasarkan

peraturan dan petunjuk pelaksanaan yang berlaku.

3.    Tenaga Pembantu Pelaksana

Kebutuhan akan pembantu pelaksana masih dipenuhi sebagian besar oleh tenaga honorer.

Efektivitas pendayagunaan tenaga pembantu pelaksana diarahkan kepada pelayanan

kebutuhan pelayanan pengajaran, administrasi perkantoran dan pemeliharaan serta

pengamanan sarana dan prasarana sekolah. Mengingat tingkat pendidikan yang dimiliki oleh

tenaga pembantu pelaksana relatif rendah (rata-rata lulusan SD), maka dalam pembinaan

dan pengarahan.

4.    Tenaga pengelola Perpustakaan

Untuk meningkatkan fungsi perpustakaan terhadap keberhasilan pendidikan disekolah

diperlukan upaya pengelolaan yang mencukupi dan berkemampuan yang professional.

Sehubungan dengan belum mempunyai tenaga pustakawan yang berkelayakan, maka

pengelola perpustakaan diserahkan kepada guru yang erat hubungannya dengan mata

pelajaran terutama Bahasa Indonesia.

5.    Tenaga Bimbingan dan Konseling (BK)

                        Sehubungan dengan pelayanan BK berkaitan dengan masalah perkembangan

para siswa dalam kegiatan belajar mengajar baik siswa yang bermasalah maupun yang

berpotensi. Mengingat tenaga guru BK yang dimiliki sangat kurang, maka untuk

membantu kelancaran pelayanan BK dibantu oleh wali kelas dan guru mata pelajaran.
Untuk meningkatkan kemampuan tenaga BK selain mengupayakan buku-buku pedoman

yang mutahir juga diikutsertakan dalam kegiatan MGBK atau Pelatihan dan Penataran

yang relevan.

6.    Tenaga Pembina / Pelatihan Ekstrakurikuler

Upaya peningkatan kegiatan ekstrakurikuler disamping mendapatkan bimbingan dan

pengawasan dari guru pembina juga diupayakan mendatangkan pelatih dari bidang kegiatan

tertentu yang tidak bias ditangani tenaga yang ada.

      D.  Bidang Sarana dan Prasarana

            Bidang sarana dan prasarana ini meliputi sub bidang berikut ini :

  Pemeliharaan Bangunan

   Rehabilitasi Ruang Belajar

   Pemeliharaan dan Penambahan alat pelajaran

   Perbaikan dan penambahan meubelair

   Penataan Lapangan olah raga

   Penataan halaman

1.    Pemeliharaan Bangunan

         Pemeliharaan bangunan ini diawali dengan menginventarisir hal-hal yang perlu

mendapat perhatian. Inventarisasi ini dilakukan oleh para wali kelas dan penanggung

jawab ruangan yang dikoordinir oleh urusan sarana dan prasarana. Pemeliharaan

bangunan ini meliputi perbaikan instalasi listrik, pelaburan dan rehabilitasi ruang

perpustakaan.
2.    Rehabilitasi ruangan belajar

     Sesuai dengan master plan pengembangan sekolah, maka dalam tahun pelajaran

2012/2013  diusulkan kepada pemerintah untuk pembangunan ruang belajar. Hal ini

dilakukan karena masih kekurangan ruang belajar.

3.    Pemeliharaan dan penambahan alat pelajaran.

   Pemeliharaan alat pelajaran ini diawali dengan mengadakan inventarisasi alat

pelajaran untuk setiap mata pelajaran oleh masing-masing guru. Hasil inventarisasi ini

diketahui keadaannya yang masih layak pakai atau yang perlu diperbaiki atau diganti /

dimusnahkan. Selain itu diupayakan pula untuk menambah beberapa alat pelajaran termasuk

buku-buku sumber ,pegangan guru dan relevensi lainnya. Penambahan alat-alat pelajaran ini

diupayakan dengan mengajukan permohonan kepada Kanwil Depdiknas dan pembelian dari

sumber dana yang tersedia sesuai dengan kemampuan berdasarkan skala prioritas.

4.    Perbaikan dan penambahan mebeler.

Mengingat bertambahnya jumlah penerimaan siswa baru, maka konsekwensi yang

harus diantisifasi antara lain penambahan tempat duduk siswa. Untuk itu perlu dilaksanakan

klasifikasi terhadap barang yang layak pakai dan tidak layak pakai. Selain itu diupayakan

pula perbaikan –perbaikan atau pengadaan mebeler untuk ruangan guru antara lain meja,

kursi dan almari.

5.    Penataan Lapang Olah Raga.

  Agar kondisi lapang olah raga dapat menunjang kelancaran proses KBM, maka

kondisi fisiknya perlu ditingkatkan dan di perbaiki.

6.    Penataan Halaman.
  Dalam rangka meningkatkan program 6K, diupayakan pemamfaatan dan penataan

halaman. Kegiatan ini meliputi penambahan pohon hias dan pembuatan taman, pengadaan

tempat sampah  di setiap kelas, pembuatan gerbang ( Gapura ) serta pendukung lainnya.

E.   Bidang Kesiswaan.

Bidang garapan kesiswaan ini terdiri dari sub bidang:

 Penerimaan siswa baru ( PSB )

 Peningkatan pengelolaan administrasi kesiswaan

 Pembinaan Kesiswaan ( OSIS )  

 Pembinaan Ekstra kurikuler

 Peningkatan pelayanan Bimbingan dan Konseling

1.    Penerimaan Siswa Baru

Dalam upaya mengantisipasi meningkatnya jumlah pendaftar dari Sekolah Dasar dalam

upaya mensukseskan Wajib Belajar pendidikan 9 tahun, maka dalam tahun pelajaran

2012/2013  dan sebelumnya telah disesuaikan dengan kapasitas yang ada 9 kelas dengan

jumlah siswa perkelas 32 orang. Rangkaian kegiatan penerimaan siswa baru ini diikuti

dengan kegiatan MOPD.

2.    Peningkatan Pengelolaan Administrasi Kesiswaan

Pada umumnya pengelolaan administrasi kesiswaan telah dilaksanakan dengan

berpedoman kepada ketentuan yang berlaku. Namun untuk mendapatkan hasil yang

optimal masih diperlukan upaya peningkatan terutama dalam hal akurasi data,

pengarsipan dan pelaporannya secara berkesinambungan.

3.    Pembinaan Kegiatan OSIS

Pelaksanaan Kegiatan OSIS didasarkan kepada petunjuk pelaksanaan yang berlaku

berdasarkan Surat Keputusan dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat. Pelaksanaan
teknis urusan kesiswaan dilaksanakan oleh urusan kesiswaan yang dibantu oleh staf

pembina OSIS, pembinaan kegiatan OSIS meliputi pembinaan keorganisasian

Administrasi dan pelaksanaan program kegiatannya,pembinaan organisasi meliputi

pembentukan pengurus OSIS dan MPK serta penyusunan program kerjanya dalam

bidang administrasi meliputi pengadaan sarana dan prasarana penertiban pengelolaan

administrasi dan memberikan arahan-arahan dalam pengelolaannya.Sedangkan dalam

pelaksanaan program pelaksanaan kegiatan meliputi pengarahan dan pengawasan

kegiatan serta evaluasi kegiatannya

4.    Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler

Pembinaan ekstrakurikuler selain diarahkan kepada mempertahankan hasil yang telah

dicapai pada tahun sebelumnya, diupayakan pula untuk dapoat meningkatkan untuk itu

sebagai penanggungjawab dan kegiatan ekstrakrikuler dituntut untuk memberi rencana

program dengan demikian diharapkan tercapai koordinasi dan integrasi dari seluruh

bidang kegiatan. Selain itu diupayakan pula bimbingan dan pengarahan terhadap

pelaksanaan program kegiatan serta penambahan dan perawatan terhadap alat-alat dan

fasilitas kegiatan ekstrakurikuler.

5.    Pelayan Bimbingan dan Konseling

Dapat terarah dan terpadu maka para petugas dalam melaksanakan kegiatannya harus

berdasarkan rencana kegiatan.Untuk itu koordinator Bimbingan dan Konseling diserahi

tugas untuk menyusun program berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk

meningkatkan kegiatan tersebut meskipun belum dapat memadai diupayakan pula

semaksimal mungkin disediakan bagi yang tersendiri upaya lain dalam meningkatkan

pelayanan ini adalah inventarisasi data dan penambahan sarana dan prasarana antara

lain : Almari Data,Papan Data (Visualisasi Data)


F.    Hubungan Masyarakat (Humas)

Bidang Kegiatan Humas antara lain terdiri dari

 Hubungan dengan orantua siswa

 Hubungan dengan pengurus Komite Sekolah

 Hubungan dengan instansi terkait baik instansi Vertikal maupun Horizontal.

 Hubungan dengan masyarakan sekitar

 Hubungan dengan lembaga Pendidikan Luar Sekolah         

1.    Hubungan dengan orang tua siswa

Hubungan dengan orang tua siswa diupayakan seoptimal mungkin secara timba balik

dengan memanggil orang tua ke sekolah maupun melakukan kunjungan ke rumah (home

visit) secara formal hubungan dengan orang tua siswa dilakukan  kunjungan ke

rumah,dilakukan melalui rapat pada wal dan akhir tahun pelajaran serta pada pembagian

Laporan Pendidikan Siswa setiap akhir semester. Untuk lebih meningkatkan hasil yang

optimal proses pertemuan dengan orang tua siswa maka dalam tahun pelajaran yang akan

dating diupayakan pertemuan perkelas melibatkan unsure wali kelas dan  BK, Kurikulum

dan Urusan Kesiswaan

2.    Hubungan dengan Pengurus Komite Sekolah

Komite Sekolah sebagai institusi yang mewakili masyarakat dalam membantu

kelamcaran kegiatan pendidikan di sekolah memegangh andil yang cukup besar dalam

mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Peran serta pengurus Komite Sekolah tidak
hanya sebagai pembantu sarana pinansial saja juga dalam  masalah lainnya dapat menunjang

sesuai dengan kewenangannya. 

Berdasarkan kepada peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan tersebut diatas

diupayakan pula pertemuan dengan orang tua (Pengurus Komite Sekolah) secara berkala

maupun melalui  kunjungan  insidental pengurus ke sekolah.

3.    Hubungan dengan instansi terkait (Instansi Vertikal maupun Horizontal).

Yang dimaksud dengan instansi tersebut diatas adalah Lembaga departemental dan

organisasi profesi dan fungsionalisasi yaitu kantor Disdik Provinsi, Pemerintah terkait,

Kantor Disdik Kabupaten. Hubungan dengan instansi Horizontal adalah lembaga

Departemen sejenis dan organisasi fungsional setingkat. Pola hubungan instansi horizontal

ini dalam upaya meningkatkan hubungan koordinatif dan konsultatif.

4.    Hubungan dengan masyarakat sekitar

Peran serta masyarakat sekitar akan membantu terwujudnya ketahanan sekolah dan

wawasan Wiyata Mandala. Maka dari itu perlu ditingkatkan hubungan timbal balik antara

piuhak sekolah dengan masyarakat sekitar.

Upaya ini diupayakan antara lain dengan mengundang para tokoh masyarakat dalam

kegiatan yang diselenggarakan sekolah seperti kegiatan perayaan kegiatan hari besar

keagamaan. Disamping itu pihak sekolah berusaha pula beriintegrasi dengan kegiatan sosial

kemasyarakan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar sekolah seperti perayaan 6K  atau

perayaan hari besar Nasional dan Agama. Dengan demikian diharapkan bahwa sekolah

merupakan kegiatan bagian yang terintegrasi dari kegiatan kemasyarakatan khusunya

masyarakat sekitar sekolah.

5.    Hubungan dengan Lembaga Pendidikan Luar Sekolah


Pola hubungan sekolah dengan lembga pendidikan luar sekolah bersifat komplementer

dan dengan perjanjian yang tidak memberatkan sekolah adapun rencana kerjasama dengan

lembaga pendidikan luar sekolah dengan lembaga pendidikan Komputer.

G.   Bidang Ketatausahaan

Bidang Ketata-usahaan ini diupayakan untuk mengadakan pembinaan dan peningkatan

pengelolaan administrasi sekolah yang meliputi sub.bidang :

 Adminstrasi Kurikulum

 Administrasi Kesiswaan

 Administrasi Kepegawaian

 Administrasi Keuangan

 Administrasi Sarana/Prasarana

 Administrasi Persuratan/Kearsipan

 Administrasi Pelaporan/Statistik.

1.    Administrasi Kurikulum (KBM)

Guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar perlu ditunjang

dengan penyediaan dan pelayanan administrasi yang memadai, maka dengan ini setiap

awal tahun pelajaran tiap guru disediakan alat tulis untuk pembuatan kelengkapan

administrasi KBM antara lain Buku untuk membuat  Satpel,Program Tahunan, dan lain

sebagainya. Selain itu diupayakan pula peningkatan pengerjaan Program Urusan

Kurikulum yang meliputi : Penyusunan Jadual mengajar, pelaksanaan tes, pelaksanaan


UN/US yang terdiri dari penyusunan program, pelaksanaan kegiatan , pelaporan dan

pengarsipan.

2.    Administrasi kesiswaan

Peningkatan pembinaan dan pengelolaan administrasi kesiswaan ini meliputi :

o   Administrasi Penerimaan Siswa Baru


o   Administrasi Masa Orientasi Siswa (MOS)
o   Pencatatan Buku Induk
o   Pencatatan Buku Klapper
o   Pencatatan Kumpulan Absen Siswa
o   Pengelolaan Adm.Mutasi Siswa
o   Penyediaan Absensi Siswa
o   Pengelolaan Buku Legger
o   Pengadministrasian Legalisir STTB/NEM/IJAZAH/STL.
o   Membantu Ketata-laksanaan OSIS

3.    Administrasi Kepegawaian

Dalam upaya peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian diupayakan penyediaan

dan pengerjaan seoptimal mungkin yang berhubungan dengan :

 Proses kenaikan pangkat / jabatan guru dengan system angka kredit


 Proses kenaikan Pangkat/Tingkat Karyawan
 Proses Kenaikan Gaji Berkala
 Pencatatan Data Kepegawaian
 Pengarsipan salinan SK Kepegawaian dan Surat-surat berharga
 Penyusunan Daftar Urut Kepangkatan
 Pencatatan Buku Induk Pegawai
 Penjenjangan Karier Pegawai
 Penyusunan Daftar R.7/R.8 dan DSO
 Pencatatan Daftar Hadir Guru dan Karyawan
 Pengusulan,pengangkatan Guru dan Karyawan
 Pengelolaan Daftar Mutasi Kepangkatan
 Pembuatan DP.3
 Pembuatan Uraian Tugas
 Pencatatan Papan Data

4.       Administrasi Keuangan

Pengelolaan Administrasi Keuangan dikerjakan oleh petugas yang ditunjuk baik

bendaharawan maupun pembantunya, meliputi :

 Penyusunan RKAS
 Pengarsipan Daftar Isian Kegiatan (DIK)
 Pengerjaan Buku Pembantu/Buku Harian
 Buku Register SPMU
 Daftar Penerimaan Gaji/Uang Lembur
 Daftar Penerimaan Kesejahteraan
 Daftar Penerimaan Sumbangan
 Buku Setoran ke Bank
 Pengarsipan Buku Pengeluaran dan Pelaporan
 Pengelolaan Buku Kas Umum
 Pencatatan Buku Penerimaan Bea Siswa
 Pelaporan Keuangan
 Buku Setoran Wajib Pajak.
4.       Administrasi Sarana / Prasarana

Upaya peningkatan pengelolaan Administrasi  Sarana dan Prasarana meliputi :

 Perencanaan (Perencanaan kebutuhan dan biaya )


 Pengadaan Kebutuhan
 Penyimpanan dan Penyaluran
 Pemeliharaan
 Penginventarisasian dan Penghapusan
Maka untuk menunjang kegiatan tersebut di atas diupayakan pengelolaan  administrasinya

yang terdiri dari :

 Daftar usulan kegiatan


 Daftar Penerimaan dan Pengeluaran
 Daftar Penerimaan dan Pemeriksaan Barang
 Daftar Penyerahan Barang
 Daftar Persediaan Barang
 Daftar Permintaan /Pengeluaran Barang
 Buku Pemeliharaan Barang
 Buku Penerimaan Barang
 Daftar Pemeliharaan Barang dan Perabot
 Surat Perintah Kerja Perbaikan
 Buku Induk Barang Inventaris
 Buku Golongan Barang Inventaris
 Buku Catatan Barang Non Inventaris
 Daftar Pelaporan Keadaan Sekolah.

5.       Administrasi Agenda dan Kearsipan

Pengelolaan Administrasi Agenda dan Kearsipan meliputi kegiatan :

 Pengelolaan surat-surat
 Mengagendakan surat-surat yang masuk
 Mengagendakan surat-surat keluar
 Mengekspedisi surat yang keluar
 Pengelolaan Arsip:
 Sistem penataan dan penyimpanan arsip dengan menggunakan dasar penataan
system masalah dan pengabjadan.
 Pemeliharaan arsip in-aktif yang penting dan permanen antara lain :
 Akte tanah, Akte pendirian gedung, Akte status sekolah dan surat-surat berharga
lainnya.
 Penyusutan/pemusnahan arsip yang  tidak berguna/sudah usai waktunya
 Penyediaan Buku Notula Rapat Sekolah
 Penyediaan Buku Tamu Dinas dan Tamu Umum
 Penyediaan Buku Catatan Kedinasan Guru dan Karyawan
 Penyediaan Buku Pembinaan.

6.       Administrasi Laporan Statistik

Guna meningkatkan pelaksanaan pelayanan administrasi baik yang berhubungan dengan

laporan maupun dengan kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan sekolah pada umumnya

dibuat berdasarkan format yang telah ditentukan dan diselesaikan sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan. Data yang dilaporkan berdasarkan klasifikasi sekolah diantaranya : Denah

Sekolah, Grafik Kegiatan Sekolah, Struktur Organisasi Sekolah, Rencana Kegiatan

Tahunan, Daftar Guru dan Pegawai, Daftar Pelajaran dan Papan Statistik Siswa

H.   Pembiayaan

Pembiayaan seluruh kegiatan di sekolah dananya bersumber dari Pemerintah dan

masyarakat (Komite Sekolah). Dana dari pemerintah terdiri dari Dana Rutin.

Sedangkan dana dari masyarakat berupa iuran /sumbangan terdiri dari UDT dan UDB serta

dana insidental lainnya sesuai kebutuhan.

Seluruh dana yang diterima diupayakan dikelola sesuai dengan kebutuhan yang

berlaku dan berdasarkan skala prioritas. Pola pendekatan penyusunan anggaran sekolah

menggunakan “Budgetting Oriented Aproach” yakni Penyusunan anggaran berdasar kepada


anggaran yang tersedia. Maka dari itu disusunlah skala prioritas anggaran terutama terhadap

mata anggaran kebutuhan harian.

Untuk peningkatan pengelolaan anggaran pembiayaan ini diupayakan intensifikasi

pemasukan dan pengguinaan dana yang meliputi :

 Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dana rutin proyek dan komite sekolah

 Pembuatan anggaran sekolah berdasarkan skala prioritas kebutuhan

 Peningkatan pengelolaan laporan

 Fungsionalisasi personalia keuangan.

I.      Pengawasan dan Evaluasi

Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi merupakan kegiatan yang strategis dari fungsi

pengelolaan. Sebab dengan melakukan pengawasan akan dapat diketahui apakah suatu

program kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Apakah pelaksanaan itu

sesuai  atau tidak. Maka dari itu diupayakan pelaksanaan fungsi pengawasan ini dengan

pendekatan pengawasan fungsional dan pengawasan melekat (Waskat).

Sedangkan pelaksanaan evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil suatu

program sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu dengan  evaluasi ini dimaksudkan pula

untuk mengetahui sampai sejauh mana tujuan program itu sudah tercapai. Maka untuk

mendapatkan criteria yang pasti terdapat kegiatan pengawasan dan evaluasi ini disusunlah

instrumennya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang obyektif,valied dan

reliable.

      Bidang garapan pengawasan dan evaluasi ini terdiri dari sub.bidang :

o Pengawasan terhadap Ketata-usahaan


o Pengawasan terhadap Pegawai Tata Usaha
o Pengawasan terhadap Pembantu Pelaksana
o Pengawasan terhadap Bendaharawan
o Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah
o Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan
o Pengawasan terhadap Guru
o Pengawasan terhadap petugas BK
o Pengawsan terhadap Pengelola Perpustakaan
o Pengawasan terhadap Pembina OSIS dan KOPSIS
o Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar dan Mengajar
o Evaluasi terhadap Hasil Belajar
o Evaluasi Program Kegiatan Tahunan.

1.    Pengawasan terhadap Ketata-usahaan

Kegiatan Tata Usaha merupakan kegiatan yang paling utama dalam administrasi sekolah,

karena itu kegiatan administrasi akan mempengaruhi terhadap kelancaran kegiatan belajar

mengajar (KBM). Untuk itu perlu diciptakan suatu kondisi yang favoriable antara lain:

Pengawasan terhadap kegiatan adfministrasi secara dini. Hal ini dimaksudkan agar

penyimpangan dan klesalahan dapat diperbaiki secara professional. Pengawasan ini dapat

dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dengan pemeriksaan

terhadap proses dan hasil kegiatan, sedangkan secara tidak langsung dengan melalui

pengamatan visual.

2.    Pengawasan terhadap Tata-Usaha

Pengawasan terhadap pegawai Tata Usaha dilakukan secara sektoral dan integral. Secara

sektoral dimaksudkan pengawasan terhadap pegawai berdasarkan tugasnya masing-masing.

Sedangkan secara integral dimaksudkan pengawasan yang dilakukan secara keseluruhan

melalui Kepala Tata Usaha. Pendekatan yang melalui formal dan instrumen secara tertulis,

selain itu dilakukan pula secara informal dimana jika terdapat penyimpangan terhadap
pelaksanaan kegiatan, maka personal yang bersangkutan diberikan pengarahan secara

personal persuasif.

3.    Pengawasan terhadap Bendahara

Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para pembantu pelaksana akan

mempengaruhi terhadap pola pikir dan pola tindaknya dalam menyelesaikan tugas yang

menjadi tanggungjawabnya. Maka dari itu dalam pemberian tugas demikian jelas dan

terperinci dan pengawasannya lebih diutamakan terhadap proses pelaksanaannya agar hasil

yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

4.    Pengawasan terhadap bendahara

Pengawasan terhadap Bendaharawan dilakukan terhadap aspek administrasi (pencatatan

transaksi) dan pengelolaan uang( penyimpanan dan pembelajaran). Pengawasan administrasi

diupayakan dengan penandatanganan seluruh pembukuan keuangan setiap akhir bulan

dengan penyesuaian terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran. Secara berkala pula 3

(tiga) bulan sekali diupayakan pemeriksaan dengan menggunakan Berita Acara Pemeriksaan

(BAP). Untuk terciptanya sirkulasi keuangan secara terkontrol,maka digunakan buku

pengendalian yang harus diserahkan Bendaharawan setiap hari . Pengawasan terhadap

pengelolaan keuangan dimaksud untuk mengetahui apakah sesuai dengan ketentuan dan

program yang telah dibuatkan atau ada penyimpangan. Jika terdapat penyimpangan maka

dapat dilakukan perbaikan secepatnya baik secara administrative maupun secara

operasional.
5.    Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah

Sehubungan dengan pelaksanaan sekolah menggunakan pola belajar double shief, maka

untuk membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar ditunjuk seorang Wakil Kepala

Sekolah. Mengingat jabatan Wakil Kepala Sekol;ah bukan jabatan structural organic namun

bersipat fungsional operatif, maka kewenangannya merupakan wewenang dan tugas yang

dilimpahkan oleh Kepala Sekolah. Pola pengawasan yang diterapkan bersifat konsultatif dan

informative. Konsultatif dimaksudkan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan

dikonsultasikan terlebih dahulu. Informatif dimaksudkan bahwa selesai dilaksanakan tugas

dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Selain Pengawasan yang bersifat konsultatif dilakukan

pula pengawasan secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Wakil Kepala

Sekolah.

6.    Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan.

Para pembantu urusan merupakan tenaga pelaksana operasional dari program dari

program sekolah. Maka dari itu untuk pengawasan kegiatannya dimulai dari pembuatan

program kerja masing-masing urusan. Hal ini dimaksud agar kegiatan sekolah dapat

dikoordinasikan secara integritif. Pengawas langsung terhadap pembantu Kepala Urusan

adalah dilakukan dengan mengadakan briffing tiap bulan bersama Wakil Kepala Sekolah.

7.    Pengawasan terhadap Guru

Pengawasan terhadap Guru ditujukan kepada kehadiran di sekolah, dikelas dan

kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini dapat dilakukan secara

langsung maupun tidak langsung. Misalnya pemeriksaan terhadap daftar hadir guru dan
pemantauan setiap hari ke kelas secara insidental. Pengawasan kelengkapan administrasi

kegiatan belajar mengajar di mulai pada awal semester setiap guru diwajibkan untuk

memperlihatkan kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar sambil ditanda-tangani

Kepala Sekolah.

8.    Pengawasan terhadap Petugas BK

Pengelolaan terhadap kegiatan BK secara organisasi langsung kepada Kepala Sekolah

dengan dipertanggung-jawabkan oleh seorang Koordinator. Yang hasilnya dilaporkan

kepada Kepala Sekolah. Maka dari itu  pengawasan pelaksanaan BK dilaksanakan dengan

pemantauan administrasi personal. Pengawasan administrasi dan personal dimulai dengan

pemantauan pembuatan program dan kelengkapan serta visualisasi data. Sedangkan

pengawasan personal terhadap staf BK didelegirkan kepada Koordinator sebagai

pelaksana harian.

9.    Pengawasan terhadap Petugas Perpustakaan

Sebagaimana halnya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pemgawasan terhadap

petugas perpustakaan pengawasan hariannya dilaksanakannya oleh Koordinator

Perpustakaan. Pengawasannya meliputi sarana dan prasarana, misalnya kelengkapan

administrasi,ketertiban dan penataan perpustakaan. Acuan dasar pengawasan berpedoman

kepada program kegiatan yang dibuat , pengawasan langsung dilakukan melihat langsung

kegiatan di Perpustakaan. Sedangkan secara tidak langsung berdasarkan informasi dan data

yang ada dan disampaikan oleh Koordinator.

10. Pengawasan terhadap Pembina OSIS

Secara organisatoris pembinaan kegiatan OSIS langsung dibawah pengawasan Kepala

Sekolah sedangkan pelaksanaan harian dilakukan oleh Urusan Siswa. Sasarannya 


pengawasan meliputi pengelolaan administrasi dan pelaksanaan program kegiatan yang

termasuk kegiatan ekstra-kurikuler.

11. Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan tersebut diatas merupakan aktivitas di sekolah yang merupakan kegiatan inti

dan perlu mendapat dukungan dari kegiatan lainnya, maka untuk mengetahui keberhasilan

kegiatan Belajar dan Mengajar dilaksanakan evaluasi yang terarah ,terencana dan

berkesinambungan. Sasaran evaluasi kegiatan belajar dan mengajar ini m eliputi aspek

normative dan prilaku siswa (intelektual). Aspek normative menyangkut siswa dalam

melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar baik dikelas maupun dalam kegiatan lainnya

diluar sekolah. Sedangkan Aspek intelektual menyangkut tingkat kemampuan siswa

menerima dan mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari. Maka dari itu setiap guru

menyusun program evaluasi KBM meliputi Tes Semester/Mid.semester sedangkan UN/US

dibuat oleh Kurikulum.Untuk mengetahui perkembangan KBM diupayakan pertemuan

secara berkala, baik melalui rapat bulanan maupun briffing selain itu dilakukan  pula

pertemuan/rapat menjelang dan sesudah pelaksanaan tes.

12. Evaluasi terhadap Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan evaluasi KBM.Data

yang diperoleh dari evaluasi KBM diolah untuk menentukan langkah selanjutnya dalam

memperlakukan perangkat tes. Dan memperlakukan perangkat tes. Dan memperlakukan

siswa baik secara individual maupun secara kelompok. Maka dari itu sasaran evaluasi hasil

belajar ini meliputi pengolahan perangkat tes (Analisis butir soal) dan pengolahan nilai yang

diperoleh siswa dalam kegiatan evaluasi belajar diupayakan mencapai ketuntasan belajar

sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal.


13. Evaluasi terhadap Program Tahunan Sekolah

Program Kegiatan Tahunan bukanlah merupakan program kegiatan sekolah yang baku

dalam arti tidak memungkinkan adanya perubahan yang disebabkan adanya kebijaksanaan

yang menghendakinya. Maka dari itu Program Tahunan diupayakan dibuat secara flexible

konditional. Guna mencapai maksud tersebut diatas perlu diadakan evaluasi terhadap

pelaksanaan program tahunan ini. Evaluasi dimaksud untuk mengetahui sejauh mana

kegiatan ini di sekolah sesuai dengan rencana atau tidak. Dengan demikian akan dapat

diketahui apakah factor penghambat dan penunjangnya  bagaimana usaha untuk

menanggulangi hambatan dan mengembangkan factor penunjang yang ada.  

Dengan demikian tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaan program kegiatan ini

mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan tujuan yang diharapkan.


BAB  V

PENUTUP

Keberhasilan suatu program kegiatan akan lebih banyak ditentukan oleh adanya

dukungan manusianya dalam memahami dan melaksanakan program serta memanfaatkan

sarana dan prasarana yang ada. Maka dari itu diperlukan adanya suatu kerjasama yang

professional dari semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah.

Upaya ini dapat ditempuh dengan menciptakan kondisi yang favoriable seperti

peningkatan kesejahteraan dan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan. Untuk

mewujudkannya tidak hanya dapat dilaksanaklan dan dicapai sekaligus tetapi harus bertahap

dan berkesinambungan. Maka dari itu program kegiatan ini dibuat berdasarkan kepada

prinsif skala prioritas terhadap kebutuhan yang terasa sangat mendesak.

Mengingat system pengelolaan sekolah merupakan system yang terbuka dan dinamis,

tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya menga;lami penyesuaian baik terhadap

kondisi yang berkembang di sekolah maupun akibat kebijaksanaan atasan. Namun demikian

dengan adanya program kegiatan ini diharapkan dapat meminimalkan penyimpangan

kegiatan dari tujuan yang diharapkan. Kami menyadari betapapun usaha kami telah optimal

dalam menyusun program ini, namun ketidak-sempurnaan baik penyusun materi maupun

redaksionalnya  tentu ada.

Mudah-mudahan berdasarkan temuan dalam pelaksanaan program kegiatan ini pada

masa yang akan dating dapat dijadikan bahan perbaikan. Amin.


KATA PENGANTAR

Dalam upaya mencapai tingkat yang optimal terhadap pelaksanaan Proses Belajar

Mengajar  dan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap

pelaksanaan diperlukan adanya rencana yang rasional dan oprasional dengan berpedoman

pada peraturan perundang-undangan yang berlaku

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang terdiri dari keseluruhan tenaga teknis

pendidikan dan tenaga kependidikan sebagai kegiatan pendudkung yang sangat menentukan

dalam usaha mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal ini dimungkinkan karena

kegiatan teknis pendidikan dan tata usaha sekolah bersifat saling mendukung, maka

keseluruhan komponen tersebut perlu dikelola secara tertib dan efesien.

Penyusunan Program Kegiatan sekolah dibuat dan disusun untuk memenuhi keperluan

tersebut di atas dengan mengacu kepada rencana induk pengembangan sekolah. Untuk

keberhasilan pelaksanaan program kerja ini diperlukan pemahaman yang sama dan

partisifasi serta dedikasi dari seluruh staf teknis pendidikan dan tenaga kependidikan  di

lingkungan SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Semoga usaha penyusunan program kerja ini

dapat bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Lhokseumawe

pada khususnya dan pihak lain yang membutuhkan.

Kepada semua pihak yang membantu penyusuan program kerja ini kami mengucapkan

terima kasih

Kepala Sekolah,

Drs. Saifuddin,MM
Nip. 19641231193031071
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                       i
DAFTAR ISI   ii
LEMBAR PENGESAHAN   iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………….. 1
  A. Latar Belakang ………………………….. 1
  B. Dasar Hukum ………………………….. 1
  C. Maksud dan Tujuan ………………………….. 2
  D. Sasaran ………………………….. 2
BAB II PENGORGANISASIAN PERSONIL ………………………….. 4
  A. Struktur Organisasi ………………………….. 4
  B. Rincian Pembagian Tugas ………………………….. 4
BAB III SITUASI KONDISI SEKOLAH ………………………….. 12
  A. Letak Geografdi ………………………….. 12
  B. Bidang Pendidikan ………………………….. 13
  C. Data Pendidikan dan Kependidik ………………………….. 15
  D.    Sarana dan Prasarana ………………………….. 13
E.     Kesiswaan ………………………….. 17
F.     Pembiayaan …………………………… 19
G.    Pengembangan Pegawai …………………………… 19
H.    Supervisin  dan Evaluasi …………………………… 19
       
BAB IV PROGRAM KEGIATAN TAHUNA ………………………….. 20
  A. Umum ………………………….. 20
  B. Kurikulum ………………………….. 20
  C. Ketenagaan ………………………….. 24
  D. Sarana Prasarana ………………………….. 25
  E. Bidang Kesiswaan ………………………….. 27
  F. Hubungan Masyarakat ………………………….. 28
  G. Bidang Ketatausahaan ………………………….. 30
  H. Pembiayaan ………………………….. 34
  I.  Pengawasan dan Evaluasi ………………………….. 34
       
BAB V PENUTUP ………………………….. 40

Anda mungkin juga menyukai