PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan permasalahan penting dalam rangka pembangunan
manusia seutuhnya secara pribadi dan peningkatan kualitas bangsa pada
umumnya. Keberhasilan pendidikanlah yang memegang kunci penting dalam
menentukan kualitas sumberdaya manusia dan kondisi kemajuan bangsa kearah
yang lebih baik.
BAB II
PENGORGANISASIAN PERSONEL
A. Struktur Organisasi
8. Wali Kelas
a) Melaksanakan pendampingan dan pembimbingan kelas
b) Membina kepribadian, ketertiban dan kekeluargaan
c) Menyusun organisasi kelas
d) Melaksanakan dua belas langkah wali kelas
e) Membuat denah tempat duduk peserta didik
f) Membuat daftar inventaris kelas
g) Membina kepribadian, ketertiban dan kekeluargaan
h) Mengisi buku laporan hasil pendidikan setiap semester
i) Pembagian buku laporan hasil belajar
j) Membuat rekapitulasi absen siswa
k) Membuat catatan khusus tentang siswa yang meliputi :
Situasi keluarga, ekonomi dan hal-hal khusus siswa
Ketidakhadiran, pelanggaran, dan perilaku siswa
Prestasi akademis siswa
l) Mengontrol perkembangan kepribadian siswa
m) Membuat catatan khusus terutama siswa yang mengalami kesulitan dan
memerlukan bantuan
n) Koordinasi dengan guru BP/BK berkenaan dengan siswa yang memiliki
kasus-kasus tertentu yang membahayakan
o) Melaporkan setiap permasalahan peserta didik kepada wakasek urusan
kesiswaan.
9. Koordinator BP/BK
a) Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
b) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar
c) Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi
dalam kegiatan belajar
d) Pemilihan dan pertimbangan penentuan jurusan bagi siswa
e) Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh
gambaran tentang lanjutan pendidikan
f) Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
g) Menyusun Satatistik hasil penilaian B.K
h) Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
i) Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan dan
Konseling
j) Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan/konseling
A. Letak Geografis
SMP Plus Muhammadiyah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya berada di
lingkungan yang stretegis, yaitu terletak di pisat pemerintahan Kabupaten
Tasikmalaya yang sedang berkembang pesat. Keberadaan SMP Plus
Muhammadiyah Singaparna sangat berpotensi dikembangkan secara nyata dan
optimal pada masa mendatang. Hal ini seiring dengan denyut nadi irama
perkembangan lingkungan yang menjadi penopangnya.
Lingkungan sekolah yang berada di tenaga pemukiman padat penduduk,
sebenarnya menguntungkan sekolah karena mudah diakses oleh masyarakat.
Perkembangan penduduk di lingkungan SMP Plus Muhammadiyah Singaparna
yang semakin padat akan memunculkan berbagai ragam interaksi antara
mereka. Dari hubungan sosial tersebut secara perlahan-lahan namun pasti
akan timbul berbagai situasi yang berkembang dalam dimensi sosial yang baik
langsung ataupun tidak akan makin meningkatkan geliat kualitas SMP Plus
Muhammadiyah Singaparna pada masa mendatang.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan budaya
negatif yang memerlukan penyeleksian secara cermat dan hati-hati. Itu semua
merupakan tantangan ke depan SMP Plus Muhammadiyah Singaparna dalam
membentuk budaya yang sehat dalam pembinaan anak-anak bangsa ke depan.
2. Kurikulum
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) sudah diupayakan mengikuti
ketentuan dan kemampuan sekolah. Efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
KBM telah memunculkan hasil yang cukup menggembirakan.
Dalam menunjang keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar setiap guru mata
pelajaran menyusun perangkat pembelajaran masing-masing mata pelajaran
baik melalui MGMP sekolah maupun MGMP tingkat Kabupaten.
Pemantauan penyusunan perangkat administrasi Kegiatan Belajar Mengajar
ini dilakukan pada tiap awal semester dengan membubuhkan tanda tangan
kepala sekolah pada setiap program yang dikoordinir oleh wakil kepala
sekolah urusan kurikulum.
Pelaksanaan penilaian Kegiatan Belajar Mengajar telah diupayakan sesuai
dengan petunjuk yang berlaku dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
Prinsip penilaian yang berencana, berkesinambungan dan bermakna telah
diupayakan seoptimal mungkin untuk itu telah diupayakan pula
pengendaliannya dengan penandatanganan daftar nilai dan program penilaian
tiap bulan.
3. Program Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler telah memberikan konstribusi terhadap keberhasilan
pendidikan baik bagi sekolah maupun bagi siswa itu sendiri. Hal ini dapat
dilihat dari pencapaian prestasi siswa pada tahun sebelumnya. Kondisi ini
dapat dicapai berkat adanya perencanaan dan koordinasi yang baik dari setiap
jenis kegiatan. Sekolah akan terus mengembangkan jenis-jenis ekstrakurikuler
yang merupakan ekstrakulikuler unggulan di SMP Plus Muhammadiyah
Singaparna. Sedangkan untuk ekstrakurikuler lain, SMP Plus Muhammadiyah
Singaparna akan terus melakukan perbaikan dan peningkatan.
4. Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK)
Pelayanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK) telah menunjukkan upaya
untuk mencapai hasil yang optimal. Hal ini berdasarkan keragaman pelayanan
yang diberikan oleh petugas kepada para siswa. Salah satu yang masih
membutuhkan peningkatan adalah sosialisasi yang lebih intensif kepada
orangtua siswa mengenai pendidikan tinggi di perguruan tinggi.
C. Data Pendidik dan Kependidikan
1. Tenaga Pendidik
Komposisi guru terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Sekolah, 15 (Lima Belas)
orang Guru Tetap Yayasan (GTY) , dan selebihnya adalah guru tidak tetap
(GTT).
Komposisi jumlah guru per mata pelajaran sebagai berikut :
Jumlah
No. Mata Pelajaran Keterangan
Guru
1 PKn 1
2 PAI 1
3 Matematika 1
4 Bahasa Indonesia 2
5 Bahasa Inggris 2
6 Bahasa Sunda 1
7 Bahasa Arab 1
8 Penjaskes 1
9 Seni Budaya 1
10 IPS 1
11 IPA 2
12 Lifeskills/Kewirausahaan 1
13 Kemuhammadiyahn 1
Jika didasarkan pada ratio siswa dan guru pada tahun pelajaran 2015/2016
diketahui bahwa ketersediaan guru di SMP Plus Muhammadiyah Singaparna
cukup baik, pada beberapa mata pelajaran cenderung berlebih.
2. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan SMP Plus Muhammadiyah Singaparna terdiri dari 1
(satu) orang Kepala Tata Usaha, 4 (Orang) orang staf Tata Usaha dengan
pembagian tugas sebagai berikut :
No Nama Status Jabatan/Tugas Ket
1. Langgeng Prayitno, ST. PTY Kepala TU
2. Sri Mariyanti, SE. PTY Kesiswaan
3. M Ihsan Mutaqin PTY Kepegawaian
4. Anis Sopiah PTY Keuangan
Maolani Noor Shidiq PTY Perlengkapan/SarPras
3. Pengelolaan Perpustakaan.
Untuk pengelolaan perpustakaan ditugaskan kepada satu orang petugas yang
telah ditunjuk untuk menjadi Kepala Perpustakaan, sebagai penanggung
jawab pengelolaan. Sedangkan untuk pelayanan sehari-hari diserahkan
kepada petugas harian yang ditunjuk.
2. Ekstrakurikuler
Kegiatan ektrakurikuler dijadwalkan diluar jam pelajaran, dan dilaksanakan di
sekolah atau di luar sekolah, secara berkala atau hanya pada waktu-waktu
tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler
akademik dan ekstrakurikuler non akademik.
Kegiatan Ekstrakurikuler akademik meliputi :
a) Kelompok sains
b) Kelompok Bahasa Inggris
Kegiatan Ekstrakurikuler non akademik meliputi :
a) Pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan
b) Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
c) Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan
d) Pembinaan keterampilan kewirausahaan
e) Pembinaan bakat/minat olahraga.
f) Pembinaan bakat/minat seni.
g) Pembinaan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK)
h) Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris
Pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler non akademik di SMP Plus
Muhammadiyah Singaparna diorgansisasikan melalui wadah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), Olah Raga, dan seni/budaya.
3. Bidang Pembinaan Kesiswaan adalah :
a) Bidang Science
b) Bidang Keagamaan
c) Bidang Bahasa
d) Bidang Seni
e) Bidang Olahraga
F. Pembiayaan
Pengelolaan keuangan secara umum disesuaikan dengan aturan dari Majlis
Dikdasmen PDM Kab. Tasikmalaya. Pengelolaan yang diterapkan ditetapkan dalam
RKAS yang sudah disetujui oleh komite sekolah. Disamping pembiayaan yang
dialokasikan dalam RKAS terdapat pada pembiayaan kegiatan yang tidak
dialokasikan dalam RKAS, misalnya kegiatan insidental siswa, dan dananya
diperoleh dari sumbangan /infak siswa atau sumbangan dari pihak lain.
G. Pengembangan Pegawai
Untuk meningkatkan pengelolaan sekolah diperlukan tenaga yang handal dan
terampil. Upaya yang telah ditempuh adalah dengan mengikutsertakan Guru/TU
dan pegawai mengikuti pelatihan-pelatihan, penataran dan MGMP. Sedangkan
untuk promosi jabatan diajukan bagi guru yang telah memenuhi syarat.
Di lingkungan sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam
pengelolaan sekolah diadakan rotasi Wakil Kepala Sekolah dan stafnya.
H. Program Pengawasan
Pelaksanaan pengawasan ditujukan kepada tenaga guru dan karyawan Tata
Usaha. Pelaksanaan kegiatan pengawasan dilakukan oleh Kepala Sekolah dibantu
oleh para wakil kepala urusan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Pengawasan Tata Usaha (pengawasan manajerial) meliputi bidang
ketatausahaan, perkantoran, keuangan dan pelaksanaan 7K dan dilaksanakan
secara berkala dan insidental sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.
Sedangkan pengawasan kepada guru yang berupa kunjungan kelas dilaksanakan
setiap awal semester yang meliputi bidang Administrasi KBM dan penyajian KBM
di dalam kelas sebagai bentuk pelaksanaan pengawasan akademik.
BAB IV
PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN
A. Umum
Pengelolaan sekolah merupakan suatu pengelolaan yang terpadu dan
terarah. Terpadu berarti berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber
(tenaga dan dana serta sarana) secara tepat guna dan hasil guna. Terarah berarti
berorientasi kepada tujuan yaitu administrasi sekolah menunjang tercapainya
tujuan pendidikan. Maka dari itu mekanisme pengelolaan sekolah meliputi
perencanaan, pengorganisasian dan penilaian baik proses maupun hasil
administrasi sekolah harus dilakukan secara sistematis.
Program kegiatan bidang umum meliputi :
(1) menetapkan struktur organisasi dan kompetensi personalianya. Hal ini
dimaksudkan untuk memperjelas mekanisme kerja, sehingga setiap personalia
lebih memahami fungsi dan peranannya dalam melaksanakan tugas masing-
masing.
(2) menghimpun dan menertibkan surat-surat keputusan dalam melaksanakan
kegiatan sekolah diperlukan landasan aturan administrative.
Untuk itu diupayakan dapat terhimpun keputusan-keputusan mengenai berbagai
keputusan yang baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar
berdasarkan kepada aturan-aturan yang telah ditetapkan, maka diterbitkan surat
keputusan mengenai pembagian tugas tenaga edukatif dan non edukatif.
B. Kurikulum
Program kegiatan bidang kurikulum ini meliputi sub-bidang :
1. Pembagian tugas guru
Secara umum, berdasarkan ketentuan dalam Permendikbud rasio jumlah
siswa dan guru, jumlah guru yang tersedia di SMA Attajdid Boarding School
telah memadai. Begitu pula hal dengan proporsi kelayakan mengajar dari sisi
kesesuaian latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diampu.
Pembagian tugas mengajar diupayakan ada pemerataan jumlah jam mengajar
setiap guru, sesuai dengan kondisi kebutuhan siswa dan program yang
dijalankan, juga mempertimbangkan kebutuhan guru berkaitan dengan
tuntutan pemenuhan kewajiban mengajar 24 jam. Selain mendapat
pembagian tugas utama mengajar, beberapa orang guru mendapat tugas
tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah, Wali Kelas, koordinator BP/BK,
Kepala laboratorium, Kepala Perpustakaan, Penanggung jawab program,
Pembina IPM, Pembimbing kegiatan ekstrakurikuler.
2. Penyusunan jadwal pelajaran
Sejalan dengan pembagian tugas mengajar yang diberikan kepada guru juga
disampaikan kepada guru Jadwal pelajaran yang disusun paling lambat satu
minggu sebelum di mulai kegiatan belajar dan mengajar.
3. Penyusunan program kegiatan belajar mengajar
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh
pembuatan perencanaan. Maka dari itu setiap guru dituntut untuk membuat
perangkat administrasi kegiatan belajar dan mengajar yang terdiri :
a) Analisis SKL/KI/KD
b) Program Tahunan
c) Program Semester
d) RPP
e) Program Penilaian
f) Program remidial dan pengayaan.
Setiap guru harus menyelesaikan penyusunan program pengajarannya
masing-masing pada setiap awal semester dan diserahkan kepada Kepala
Sekolah untuk ditandatangani melalui Wakasek bidang kurikulum.
Adapun pembuatan program persiapan mengajar dibuat berdasarkan
kebutuhan sesuai dengan program pengajarannya.
4. Penyusunan jadwal ekstrakurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler sebagai kegiatan untuk pengembangan wawasan
dan penyaluran minat dan bakat siswa dan dilaksanakan di luar jam pelajaran.
Kegiatan ekstrakurikuler selain rekreatif diupayakan pula sebagai kegiatan
yang bersifat prestasi. Adapun jenis kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan terdiri dari beberapa kelompok, yaitu akademik, olahraga, seni,
siswa anti narkoba, siswa tanggap bencana.
5. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
Selain kelengkapan administrasi, keberhasilan kegiatan belajar mengajar
dipengaruhi pula oleh penampilan guru di dalam kelas. Untuk kelancaran
proses belajar mengajar disusun tugas piket yang waktunya disesuaikan
dengan situasi guru bersangkutan.
Faktor lain yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah
pengadaan buku sumber, baik bagi guru maupun bagi siswa dan pengadaan
alat media serta alat pelajaran lainnya. Upaya lain dalam rangka optimalisasi
hasil kegiatan belajar mengajar dan perluasan wawasan siswa dengan
pelaksanaan kegiatan kokurikuler sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.
6. Penyusunan program evaluasi belajar
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa mutlak dilaksanakan
kegiatan evaluasi belajar. Evaluasi belajar siswa dilaksanakan pada saat proses
belajar dan pada akhir kegiatan belajar. Bentuk evaluasinya bisa berupa
kegiatan tes atau non tes.
Evaluasi dalam bentuk tes diselenggarakan secara tertulis pada saat :
a) Penilaian Harian
b) Penilaian Tengah Semester
c) Penilaian Akhir Semester
d) UN/ US
G. Bidang Ketatausahaan
Bidang Ketata-usahaan ini diupayakan untuk mengadakan pembinaan dan
peningkatan penngelolaan administrasi sekolah yang meliputi sub.bidang :
1. Adminstrasi Kurikulum
Guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar perlu
ditunjang dengan penyediaan dan pelayanan administrasi yang memadai,
maka dengan ini setiap awal tahun pelajaran tiap guru kelengkapan
administrasi KBM. Selain itu diupayakan pula peningkatan pengerjaan
Program Urusan Kurikulum yang meliputi : Penyusunan jadwal mengajar,
pelaksanaan evaluasi pembelajaran, pengelolaan nilai yang lebih akurat dan
terorganisir dengan baik, pengorganisasian pelaksanaan UN/US yang terdiri
dari penyusunan program, pelaksanaan kegiatan , pelaporan dan pengarsipan.
2. Administrasi Kesiswaan
Peningkatan pembinaan dan pengelolaan administrasi kesiswaan ini meliputi :
a) Administrasi Penerimaan Siswa Baru
b) Administrasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
c) Pencatatan Buku Induk
d) Pencatatan Buku Klapper
e) Pengelolaan Admministrasi mutasi siswa
f) Penyediaan Absensi Siswa
g) Pengelolaan Buku Legger
h) Pengadministrasian Legalisir Ijasah, SHUN dan Syahadah.
i) Membantu Ketatalaksanaan IPM/HW
3. Administrasi Kepegawaian
Dalam upaya peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian diupayakan
penyediaan dan pengerjaan seoptimal mungkin yang berhubungan dengan :
a) Pencatatan Data Kepegawaian
b) Pengarsipan salinan SK Kepegawaian dan Surat-surat berharga
c) Pencatatan Buku Induk Pegawai
d) Penyusunan Dapodik
e) Pencatatan Daftar Hadir Guru dan Karyawan
f) Pengusulan, pengangkatan Guru dan Karyawan
g) Pengorganisasian hasil PKG/PKB.
h) Pembuatan Uraian Tugas
i) Pengisian Papan Data
4. Administrasi Keuangan
Pengelolaan Administrasi Keuangan dikerjakan oleh petugas yang ditunjuk
baik bendaharawan maupun pembantunya, meliputi :
a) Penyusunan RKAS
b) Pengerjaan Buku Pembantu/Buku Harian
c) Daftar Penerimaan Gaji/Uang Lembur
d) Daftar Penerimaan Sumbangan
e) Buku Setoran ke Bank
f) Pengarsipan Buku Pengeluaran dan Pelaporan
g) Pengelolaan Buku Kas Umum
h) Pencatatan Buku Penerimaan Beasiswa
i) Pelaporan Keuangan
j) Buku Setoran Wajib Pajak.
5. Administrasi Sarana/Prasarana
Upaya peningkatan pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana meliputi :
a) Perencanaan pengadaan barang/sarana pendukung pembelajaran.
b) Pengadaan Kebutuhan barang/sarana pendukung pembelajaran.
c) Pemeliharaan fasilitas yang sudah ada dan perbaikan beberapa barang
kesenian.
Maka untuk menunjang kegiatan tersebut di atas diupayakan pengelolaan
administrasinya yang terdiri dari :
(1) Daftar usulan kegiatan
(2) Daftar Penerimaan dan Pengeluaran
(3) Daftar Penerimaan dan Pemeriksaan Barang
(4) Daftar Penyerahan Barang
(5) Daftar Persediaan Barang
(6) Daftar Permintaan /Pengeluaran Barang
(7) Buku Pemeliharaan Barang
(8) Buku Penerimaan Barang
(9) Daftar Pemeliharaan Barang dan Perabot
(10) Surat Perintah Kerja Perbaikan
(11) Buku Induk Barang Inventaris
(12) Buku Golongan Barang Inventaris
(13) Buku Catatan Barang Non Inventaris
(14) Daftar Pelaporan Keadaan Sekolah.
6. Administrasi Persuratan/Kearsipan
Pengelolaan Administrasi Agenda dan Kearsipan meliputi kegiatan :
a) Pengelolaan surat-surat
Mengagendakan surat-surat yang masuk
Mengagendakan surat-surat keluar
Mengekspedisi surat yang keluar
b) Pengelolaan Arsip:
Sistem penataan dan penyimpanan arsip dengan menggunakan dasar
penataan system masalah dan pengabjadan.
Pemeliharaan arsip yang penting dan permanen antara lain :
Akte tanah, Akte pendirian gedung, Akte status sekolah dan surat-surat
berharga lainnya.
Penyusutan/pemusnahan arsip yang tidak berguna/sudah usai
waktunya
c) Penyediaan Buku Notula Rapat Sekolah
d) Penyediaan Buku Tamu Dinas dan Tamu Umum
e) Penyediaan Buku Catatan Kedinasan Guru dan Karyawan
f) Penyediaan Buku Pembinaan.
7. Sistem Informasi Manajemen
Guna meningkatkan pelaksanaan pelayanan administrasi baik yang
berhubungan dengan laporan maupun dengan kegiatan belajar mengajar
maupun kegiatan sekolah pada umumnya dibuat sistem informasi menajemen
(SIM). Data yang dilaporkan berdasarkan klasifikasi sekolah diantaranya :
Denah Sekolah, Grafik Kegiatan Sekolah, Struktur Organisasi Sekolah, Rencana
Kegiatan Tahunan, Daftar Guru dan Pegawai, Daftar Pelajaran dan Papan
Statistik Siswa.
H. Pembiayaan
Pembiayaan seluruh kegiatan di sekolah dananya bersumber dari Pemerintah dan
masyarakat (Komite Sekolah).
Seluruh dana yang diterima diupayakan dikelola sesuai dengan kebutuhan yang
berlaku dan berdasarkan skala prioritas. Pola pendekatan penyusunan anggaran
sekolah menggunakan “Budgetting Oriented Aproach” yakni penyusunan
anggaran berdasar kepada anggaran yang tersedia. Maka dari itu disusunlah skala
prioritas anggaran terutama terhadap mata anggaran kebutuhan harian.
Untuk peningkatan pengelolaan anggaran pembiayaan ini diupayakan intensifikasi
pemasukan dan pengguinaan dana yang meliputi :
1. Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan
2. Pembuatan RKAS berdasarkan skala prioritas kebutuhan
3. Peningkatan pengelolaan laporan
4. Fungsionalisasi personalia keuangan.
I. Pengawasan dan Evaluasi
Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi merupakan kegiatan yang strategis dari
fungsi pengelolaan. Melalui kegiatan pengawasan tersebut, dapat diketahui
tingkat keterlaksanaan setiap program. Maka dari itu diupayakan fungsi
pengawasan dapat terlaksana dengan baik.
Bidang garapan pengawasan dan evaluasi ini terdiri dari sub.bidang :
1. Pengawasan terhadap Ketatausahaan
Kegiatan Tata Usaha merupakan kegiatan yang paling utama dalam
administrasi sekolah, karena itu kegiatan administrasi akan mempengaruhi
terhadap kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM). Untuk itu perlu
diciptakan suatu kondisi yang favoriable antara lain: Pengawasan terhadap
kegiatan administrasi secara dini. Hal ini dimaksudkan agar penyimpangan dan
kesalahan dapat diperbaiki secara professional. Pengawasan ini dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dengan
pemeriksaan terhadap proses dan hasil kegiatan, sedangkan secara tidak
langsung dengan melalui pengamatan visual.
2. Pengawasan terhadap Pegawai Tata Usaha
Pengawasan terhadap pegawai Tata Usaha dilakukan secara sektoral dan
integral. Secara sektoral dimaksudkan pengawasan terhadap pegawai
berdasarkan tugasnya masing-masing. Sedangkan secara integral
dimaksudkan pengawasan yang dilakukan secara keseluruhan melalui Kepala
Tata Usaha. Pendekatan yang melalui formal dan instrumen secara tertulis,
selain itu dilakukan pula secara informal dimana jika terdapat penyimpangan
terhadap pelaksanaan kegiatan, maka personal yang bersangkutan diberikan
pengarahan secara personal persuasif.
3. Pengawasan terhadap Pengelola keuangan
Pengawasan terhadap pengelola keuangan dilakukan terhadap aspek
administrasi (pencatatan transaksi) dan pengelolaan uang( penyimpanan dan
pembelanjaan). Pengawasan administrasi diupayakan dengan
penandatanganan seluruh pembukuan keuangan setiap akhir bulan dengan
penyesuaian terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran.
Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan dimaksud untuk mengetahui
apakah sesuai dengan ketentuan dan program yang telah dibuatkan atau ada
penyimpangan. Jika terdapat penyimpangan maka dapat dilakukan perbaikan
secepatnya baik secara administratif maupun secara operasional.
4. Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah
Jabatan Wakil Kepala Sekolah bukan jabatan structural organic namun
bersifat fungsional operatif, maka kewenangannya merupakan wewenang
dan tugas yang dilimpahkan oleh Kepala Sekolah. Pola pengawasan yang
diterapkan bersifat konsultatif dan informatif. Konsultatif dimaksudkan
bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dikonsultasikan terlebih dahulu.
Informatif dimaksudkan bahwa selesai dilaksanakan tugas dilaporkan kepada
Kepala Sekolah. Selain Pengawasan yang bersifat konsultatif dilakukan pula
pengawasan secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Wakil
Kepala Sekolah.
5. Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan
Para pembantu urusan merupakan tenaga pelaksana operasional dari
program dari program sekolah. Maka dari itu untuk pengawasan kegiatannya
dimulai dari pembuatan program kerja masing-masing urusan. Hal ini
dimaksud agar kegiatan sekolah dapat dikoordinasikan secara integritif.
Pengawas langsung terhadap pembantu Kepala Urusan adalah dilakukan
dengan mengadakan briffing tiap bulan bersama Wakil Kepala Sekolah.
6. Pengawasan terhadap Guru
Pengawasan terhadap Guru ditujukan kepada kehadiran di sekolah, dikelas
dan kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya pemeriksaan
terhadap daftar hadir guru dan pemantauan setiap hari ke kelas secara
insidental. Pengawasan kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar di
mulai pada awal semester setiap guru diwajibkan untuk memperlihatkan
kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar sambil ditanda-tangani
Kepala Sekolah.
7. Pengawasan terhadap petugas BK
Pengelolaan terhadap kegiatan BK secara organisasi langsung kepada Kepala
Sekolah dengan dipertanggungjawabkan oleh seorang Koordinator. Yang
hasilnya dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Maka dari itu pengawasan
pelaksanaan BK dilaksanakan dengan pemantauan administrasi personal.
Pengawasan administrasi dan personal dimulai dengan pemantauan
pembuatan program dan kelengkapan serta visualisasi data. Sedangkan
pengawasan personal terhadap staf BK didelegasikan kepada Koordinator
sebagai pelaksana harian.
8. Pengawasan terhadap Pengelola Perpustakaan
Sebagaimana halnya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pemgawasan
terhadap petugas perpustakaan pengawasan hariannya dilaksanakannya oleh
Koordinator Perpustakaan. Pengawasannya meliputi sarana dan prasarana,
misalnya kelengkapan administrasi, ketertiban dan penataan perpustakaan.
Acuan dasar pengawasan berpedoman kepada program kegiatan yang dibuat,
pengawasan langsung dilakukan melihat langsung kegiatan di Perpustakaan.
Sedangkan secara tidak langsung berdasarkan informasi dan data yang ada
dan disampaikan oleh Koordinator.
9. Pengawasan terhadap Pembina IPM/HW dan KOPSIS
Secara organisatoris pembinaan kegiatan IPM/HW langsung dibawah
pengawasan Kepala Sekolah sedangkan pelaksanaan harian dilakukan oleh
Urusan Siswa. Sasarannya pengawasan meliputi pengelolaan administrasi dan
pelaksanaan program kegiatan yang termasuk kegiatan ekstra-kurikuler.
10. Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar dan Mengajar
Kegiatan tersebut diatas merupakan aktivitas di sekolah yang merupakan
kegiatan inti dan perlu mendapat dukungan dari kegiatan lainnya, maka untuk
mengetahui keberhasilan kegiatan Belajar dan Mengajar dilaksanakan evaluasi
yang terarah, terencana dan berkesinambungan.
Sasaran evaluasi kegiatan belajar dan mengajar ini meliputi aspek normatif
dan perilaku siswa (intelektual). Aspek normatif menyangkut siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar baik dikelas maupun dalam
kegiatan lainnya diluar sekolah. Sedangkan sspek intelektual menyangkut
tingkat kemampuan siswa menerima dan mengaplikasikan pengetahuan yang
dipelajari.
Untuk mengetahui perkembangan KBM diupayakan pertemuan secara
berkala, baik melalui rapat bulanan maupun briffing selain itu dilakukan pula
pertemuan/rapat menjelang dan sesudah pelaksanaan tes.
11. Evaluasi terhadap Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan evaluasi KBM.
Data yang diperoleh dari evaluasi KBM diolah untuk menentukan langkah
selanjutnya dalam mempersiapkan perangkat tes. Sasaran evaluasi hasil
belajar ini meliputi pengolahan perangkat tes (Analisis butir soal) dan
pengolahan nilai yang diperoleh siswa dalam kegiatan evaluasi belajar.
BAB V
PENUTUP
Dalam upaya mencapai tingkat yang optimal terhadap pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar dan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap
pelaksanaan diperlukan adanya rencana yang rasional dan oprasional dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang terdiri dari keseluruhan tenaga teknis
pendidikan dan tenaga kependidikan sebagai kegiatan pendudkung yang sangat
menentukan dalam usaha mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal ini
dimungkinkan karena kegiatan teknis pendidikan dan tata usaha sekolah bersifat
saling mendukung, maka keseluruhan komponen tersebut perlu dikelola secara tertib
dan efesien.
Penyusunan Program Kegiatan Sekolah dibuat dan disusun untuk memenuhi
keperluan tersebut di atas dengan mengacu kepada rencana induk pengembangan
sekolah. Untuk keberhasilan pelaksanaan program kerja ini diperlukan pemahaman
yang sama dan partisifasi serta dedikasi dari seluruh staf teknis pendidikan dan tenaga
kependidikan di lingkungan SMP Plus Muhammadiyah Singaparna
Semoga usaha penyusunan program kerja ini dapat bermanfaat bagi upaya
peningkatan mutu pendidikan di SMP Plus Muhammadiyah Singaparna pada
khususnya dan pihak lain yang membutuhkan.
Kepada semua pihak yang membantu penyusuan program kerja ini kami mengucapkan
terima kasih.
Kepala Sekolah,
DAFTAR ISI
KATA i
PENGANTAR
DAFTAR ISI ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………………….. 2
B. Dasar Hukum ………………………….. 3
C. Maksud dan Tujuan ………………………….. 3
D. Sasaran ………………………….. 3
BAB II PENGORGANISASIAN ………………………….. 4
PERSONIL
A. Struktur Organisasi ………………………….. 4
B. Rincian Pembagian Tugas ………………………….. 4
BAB III PROFIL SEKOLAH ………………………….. 12
A. Letak Geografdi ………………………….. 12
B. Kondisi Penyelenggaran ………………………….. 12
Pendidikan
C. Data Pendidikan dan ………………………….. 14
Kependidik
D. Sarana dan Prasarana ………………………….. 15
E. Kesiswaan ………………………….. 17
F. Pembiayaan ………………………….. 18
G. Pengembangan Pegawai ………………………….. 18
H. H. Supervisi dan ………………………….. 18
Evaluasi
BAB IV PROGRAM KEGIATAN ………………………….. 19
TAHUNAN
A. Umum ………………………….. 19
B. Kurikulum ………………………….. 19
C. Ketenagaan ………………………….. 19
D. Sarana Prasarana ………………………….. 25
E. Bidang Kesiswaan ………………………….. 26
F. Hubungan Masyarakat ………………………….. 27
G. Bidang Ketatausahaan ………………………….. 28
H. Pembiayaan ………………………….. 31
I. Pengawasan dan Evaluasi ………………………….. 32
BAB V PENUTUP ………………………….. 36
LEMBAR PENGESAHAN
Program Kerja Kepala Sekolah
SMP PLUS Muhammadiyah Singaparna
Program Kerja ini disusun oleh kepala SMP Plus Muhammadiyah Singaparna, serta
disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.
Mengetahui,
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Tasikmalaya