Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan permasalahan penting dalam rangka pembangunan
manusia seutuhnya secara pribadi dan peningkatan kualitas bangsa pada
umumnya. Keberhasilan pendidikanlah yang memegang kunci penting dalam
menentukan kualitas sumberdaya manusia dan kondisi kemajuan bangsa kearah
yang lebih baik.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan menjadi ujung tombak dalam


penyelenggaraan pendidikan bagi seluruh anak bangsa, tanpa kecuali. Sekolah
sebagai wakil pemerintah dalam melaksanakan dan mewujudkan keberhasilan
pendidikan harus mampu menrumuskan kegiatan dan program agar mampu
mencapai tujuan nasional pendidikan. Dalam organisasi sekolah, peran Kepala
sekolah sangat vital, sehingga pemenuhan terhadap seluruh kompetensi kepala
sekolah harus dimunculkan. Peranan ini menjadi sangat penting dalam
mengupayakan dan mengarahkan seluruh program penyelenggaraan pendidikan
di sekolah agar dapat mewujudkan visi, misi serta tujuan sekolah, serta pada
akhirnya bermuara pada pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa :


“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan Negara”. Mengingat kepentingan tersebut SMP Plus
Muhammadiyah Singaparna sebagai salah satu lembaga yang terkait langsung
dengan sistem pendidikan nasional memandang perlu untuk menyelenggarakan
program pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan sesuai
dengan visi dan misi yang disepakati bersama.
Untuk memenuhi upaya tersebut di SMP Plus Muhammadiyah Singaparna,
maka Kepala SMP Plus Muhammadiyah Singaparna menyusun program kerja
Kepala Sekolah dalam bentuk Rencana Kerja Tahunan Tahun Pelajaran 2018/2019.
Dengan disusunnya program kerja ini, diharapkan dapat menjadi acuan dan
panduan dalam menyelenggarakan pendidikan di SMP Plus Muhammadiyah
Singaparna Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor : 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
2. Peraturan pemerintah Nomor : 25 tahun 2000 tentang program pengembangan
pendidikan nasional.
3. Surat Keputusan Mentri Pendidikan Nasional Nomor : 087/U/2002 tentang
penyusunan standar peningkatan mutu pendidikan
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
5. Peraturan Pemerintah Republik Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 13 tahun 2007 tentang Standar
Kompetensi Kepala Sekolah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi akademik dan Kompetensi Guru
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana
10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 tahun 2008 tentang Standar
kompetensi Tenaga Administrasi
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 48 tahun 2008 tentang
Pembiayaan
12. Peraturan Pemerintah no 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan Pendidikan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan.
14.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 tahun 2016 tentang
Standar Isi.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 tahun 2016 tentang
Standar Proses
16.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian
17. Kurikulum SMP Plus Muhammadiyah Singaparna.
Maksud dan Tujuan.
Maksud disusunnya program kerja ini adalah :
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang program-program yang akan
dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi sekolah untuk jangka
pendek.
2. Sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan tugas
mengajar, mengelola dan membina kegiatan pembelajaran.
3. Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah, agar
target yang telah ditetapkan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan.
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan.
Tujuan dari program kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan landasan dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugas selama
kegiatan berlangsung.
2. Sebagai alat kendali pelaksanaan kegiatan sekolah.
3. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
4. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan
5. Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan
pimpinan.
C. Sasaran Program
Yang menjadi sasaran dalam program kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMP Plus Muhammadiyah
Singaparna sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
2. Semua potensi yang dapat mendukung pelaksanaan pendidikan, sehingga
sekolah dapat berkembang mencapai target perluasan pengetahuan dan
peningkatan kemampuan siswa.

BAB II
PENGORGANISASIAN PERSONEL

A. Struktur Organisasi

B. Rincian Pembagian Tugas


1. Kepala Sekolah
Tugas kepala sekolah terdiri dari tugas administrasi dan tugas operatif, secara
keseluruhan tugas tersebut mencakup :
a) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengelolaan sekolah
menyangkut, kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan
masyarakat, administrasi ketatausahaan, dll.
b) Memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dilingkungan sekolah
dan memberikan bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan tugas
semua personil.
c) Membuat rencana / program kerja.
d) Mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada petugas yang ditunjuk.
e) Mengadakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan seluruh
program sekolah.
f) Melaksanakan program pengawasan terhadap perpustakaan dan
laboratorium
g) Melaksanakan supervisi dan pembinaan terhadap bendahara sekolah dan
bendahara komite sekolah.
h) Menyusun Program kerja

2. Kepala Tata Usaha


Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah
dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah meliputi kegiatan-kegiatan
berikut :
a) Menyusun program kerja tata usaha sekolah
b) Mengorganisasi penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
c) Menyusun administrasi perlengkapan sekolah
d) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
e) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan.
f) Melaksanakan pengadministrasian ketenagaan dan siswa
g) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan
secara berkala

3. Staf Tata Usaha


Membantu Kepala Tata Usaha dalam penyelesaian kegiatan ketatausahaan
meliputi :
a) Yang berhubungan dengan administrasi umum
 Mencatat surat masuk dan surat keluar
 Mendistribusikan surat-surat masuk / unit sesuai dispIPM/HWi kepala
sekolah
 Menghimpun dan mengirim laporan bulanan ke kantor dinas
pendidikan kabupaten Tasikmalaya
b) Yang berhubungan dengan administrasi perlengkapan
 Membuat daftar inventaris perlengkapan sekolah
 Koordinasi dengan wakasek bidang sarana prasarana dalam rangka
pengadaan barang serta pendistribusiannya
 Membuat laporan inventaris secara berkala berkordinasi dengan
wakasek sarana prasarana
c) Yang berhubungan dengan administrasi kesiswaan
 Mengisi buku induk siswa
 Menyusun dan merekap absen siswa
 Memonitor jumlah kegiatan siswa setiap bulan
 Mengadminstrasikan mutasi siswa
 Membuat dan mengisi buku klaper siswa
d) Yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian
 Menyelenggarakan daftar hadir guru dan TU
 Mengorganisasikan kelengkapan dokumen guru/pegawai.
 Mengajukan permohonan SK GTY kepada Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kab. Tasikmalaya melalui Majlis Dikdasmen bagi
guru/pegawai tetap yayasan.
 Mengupayakan pengajuan sertifikasi guru bagi GTY yang belum
tersertifikasi.
 Mengupayakan pengajuan NUPTK bagi GTY yang belum memilikinya.
 Mengajukan permohonan NBM kepada Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kab. Tasikmalaya melalui Majlis Dikdasmen
berdasarkan usulan guru/pegawai yang bersangkutan.
e) Yang berhubungan dengan administrasi keuangan
 Membantu kepala sekolah dalam menyusun RKAS
 Menerima dan membukukan uang/dana yang dipertanggung
jawabkan sesuai dengan prosedur yang berlaku
 Mengeluarkan uang atas perintah kepala sekolah dan membuat SPJ
atas pengeluaran/penggunaan dana tersebut
 Membuat laporan secara berkala
 Menyusun daftar gaji pegawai
 Menyusun laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah
4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
a) Menyusun program kerja Waka Kesiswaan
b) Bersama Waka Humas menyelenggarakan PPDB
c) Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi
Peserta Didik Baru (MOPD)
d) Mengkoordinasikan pengelolaan IPM/HW dan kegiatannya.
e) Menyusun sistem pembinaan dan ketertiban siswa
f) Menegakkan tata tertib peserta didik.
g) Bersama Koordinator BK mengkoordinasikan pelaksanaan BK
h) Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pembinaan siswa dan
kegiatan kesiswaan.
i) Pelaksanaan kegiatan Upacara bendera dan hari besar lainnya
j) Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa berprestasi
sekolah.
k) Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa
l) Mengorganisasikan kegiatan ekstrakurikuler bersama pembinanya
m) Mengorganisasikan kegiatan O2SN dan FLS2N tingkat Kabupaten/Propinsi
n) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas wali kelas
o) Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
p) Menyusun laporan kepada Kepala Sekolah

5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum


a) Menyusun program kerja Waka Kurikulum
b) Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan
c) Menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
d) Menyusun program pembelajaran (Program Semester, Program Satuan
Pelajaran, dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan Penyesuaian
Kurikulum)
e) Mengkoordinasikan pembagian tugas mengajar, dan jadwal pembelajaran
f) Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penyusunan bahan ajar
g) Mengelola administrasi pembelajaran
h) Mengatur pelaksanaan program penilaian (jadwal ulangan harian, ulangan
tengah semester dan ulangan akhir semester)
i) Mengelola hasil penilaian
j) Mengkoordinasikan Laporan Kemajuan Belajar Siswa serta pembagian
Raport
k) Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan proses kelulusan siswa
l) Mengkoordinasikan penyelenggaraan perpustakaan sekolah.
m) Mengatur Pengembangan MGMP tingkat sekolah dan Koordinator mata
pelajaran.
n) Melaksanakan supervisi akademis.
o) Menyusun laporan kegiatan kepada Kepala Sekolah.

6. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana


a) Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses
belajar mengajar
b) Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
c) Pendayagunaan sarana dan prasarana termasuk mendistribusikan
pengadaan barang sekolah.
d) Mengatur pemanfaatan Sarana Prasarana.
e) Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan perbaikan.
f) Memelihara dan menyimpan barang inventaris sekolah.
g) Mencatat dan membukukan barang inventaris sekolah.
h) Menyusun program kerja dan laporannya.

7. Wakil Kepala sekolah Urusan Humas


a) Menyusun program kerja Waka Humas
b) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua /
wali peserta didik
c) Mengelola komunikasi internal sekolah.
d) Membina hubungan antara sekolah dengan masyarakat sekitar, dunia
usaha, dan lembaga lainya
e) Mengadakan koordinasi internal sekolah dalam pelaksanaan tugas
dengan semua guru dan wali kelas
f) Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kerjasama dengan
DU/DI/Instansi lain untuk penyaluran lulusan.
g) Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan terlaksananya penelusuran
lulusan.
h) Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi.
i) Membuat laporan kegiatan kepada Kepala Sekolah.

8. Wali Kelas
a) Melaksanakan pendampingan dan pembimbingan kelas
b) Membina kepribadian, ketertiban dan kekeluargaan
c) Menyusun organisasi kelas
d) Melaksanakan dua belas langkah wali kelas
e) Membuat denah tempat duduk peserta didik
f) Membuat daftar inventaris kelas
g) Membina kepribadian, ketertiban dan kekeluargaan
h) Mengisi buku laporan hasil pendidikan setiap semester
i) Pembagian buku laporan hasil belajar
j) Membuat rekapitulasi absen siswa
k) Membuat catatan khusus tentang siswa yang meliputi :
 Situasi keluarga, ekonomi dan hal-hal khusus siswa
 Ketidakhadiran, pelanggaran, dan perilaku siswa
 Prestasi akademis siswa
l) Mengontrol perkembangan kepribadian siswa
m) Membuat catatan khusus terutama siswa yang mengalami kesulitan dan
memerlukan bantuan
n) Koordinasi dengan guru BP/BK berkenaan dengan siswa yang memiliki
kasus-kasus tertentu yang membahayakan
o) Melaporkan setiap permasalahan peserta didik kepada wakasek urusan
kesiswaan.
9. Koordinator BP/BK
a) Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
b) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar
c) Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi
dalam kegiatan belajar
d) Pemilihan dan pertimbangan penentuan jurusan bagi siswa
e) Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh
gambaran tentang lanjutan pendidikan
f) Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
g) Menyusun Satatistik hasil penilaian B.K
h) Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
i) Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan dan
Konseling
j) Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan/konseling

10. Pengelola Laboratorium


a) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan laboratorium
b) Mengorganisasikan inventarisasi dan administrasi alat perlengkapan
setiap laboratorium
c) Mengorganisasikan penyusunan jadawal penggunaan laboratorium
d) Menyusun kebutuhan alat-alat laboratorium
e) Mengkoordinasikan pemenuhan kelengkapan laboratorium
f) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium

11. Pengelola Perpustakaan


a) Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronik
b) Mengorganisasi pelayanan perpustakaan
c) Perencanaan pengembangan perpustakaan
d) Mengorganisasi Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka /
media elektronika
e) Mengorganisasi Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku/bahan
pustaka / media elektronika
12. Piket Harian
a) Bertugas selaku piket pada jam pelajaran berlangsung
b) Mengumpulkan dan menyerahkan absen guru/pegawai kepada kepala
sekolah setiap akhir kegiatan
c) Mencatat dan memberikan tugas kepada siswa yang terlambat datang ke
sekolah
d) Menggantikan dan/memberikan tugas kepada kelas yang gurunya
berhalangan hadir

13. Penjaga Sekolah


a) Membuka dan menutup jendela ruangan setiap hari
b) Membersihkan ruangan termasuk selasar dan halaman sekolah setiap hari
c) Membersihkan fasilitas sekolah
d) Melaksanakan tugas pengamanan sekolah dan asrama.
e) Menurunkan bendera setiap sore pada pukul 18.00
f) Melaporkan secara rutin kepada wakasek sarana keadaan atau kejadian
pada saat bertugas
g) Membersihkan dan merapikan taman / halaman sekolah
h) Mengadakan penanaman / penghijauan halaman dengan tanaman yang
bermanfaat
i) Memelihara kesuburan / kelangsungan hidup tanaman
BAB III
PROFIL SEKOLAH

A. Letak Geografis
SMP Plus Muhammadiyah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya berada di
lingkungan yang stretegis, yaitu terletak di pisat pemerintahan Kabupaten
Tasikmalaya yang sedang berkembang pesat. Keberadaan SMP Plus
Muhammadiyah Singaparna sangat berpotensi dikembangkan secara nyata dan
optimal pada masa mendatang. Hal ini seiring dengan denyut nadi irama
perkembangan lingkungan yang menjadi penopangnya.
Lingkungan sekolah yang berada di tenaga pemukiman padat penduduk,
sebenarnya menguntungkan sekolah karena mudah diakses oleh masyarakat.
Perkembangan penduduk di lingkungan SMP Plus Muhammadiyah Singaparna
yang semakin padat akan memunculkan berbagai ragam interaksi antara
mereka. Dari hubungan sosial tersebut secara perlahan-lahan namun pasti
akan timbul berbagai situasi yang berkembang dalam dimensi sosial yang baik
langsung ataupun tidak akan makin meningkatkan geliat kualitas SMP Plus
Muhammadiyah Singaparna pada masa mendatang.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan budaya
negatif yang memerlukan penyeleksian secara cermat dan hati-hati. Itu semua
merupakan tantangan ke depan SMP Plus Muhammadiyah Singaparna dalam
membentuk budaya yang sehat dalam pembinaan anak-anak bangsa ke depan.

B. Kondisi Penyelenggaraan Pendidikan


1. Umum
Upaya peningkatan penyelenggaraan pendidikan pada tahun sebelumnya
telah membuahkan hasil yang menggembirakan, apalagi sebagai sekolah baru.
Dalam bidang sarana dapat dilihat tersedianya lahan baru bagi pengembangan
sekolah dan asrama kedepannya, selain dari pada itu diikuti pula dengan
keberhasilan prestasi siswa serta minat masyarakat untuk memasukkan putra-
putrinya setiap tahun meningkat dan dapat dibuktikan dengan jumlah calon
peserta didik baru.

2. Kurikulum
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) sudah diupayakan mengikuti
ketentuan dan kemampuan sekolah. Efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
KBM telah memunculkan hasil yang cukup menggembirakan.
Dalam menunjang keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar setiap guru mata
pelajaran menyusun perangkat pembelajaran masing-masing mata pelajaran
baik melalui MGMP sekolah maupun MGMP tingkat Kabupaten.
Pemantauan penyusunan perangkat administrasi Kegiatan Belajar Mengajar
ini dilakukan pada tiap awal semester dengan membubuhkan tanda tangan
kepala sekolah pada setiap program yang dikoordinir oleh wakil kepala
sekolah urusan kurikulum.
Pelaksanaan penilaian Kegiatan Belajar Mengajar telah diupayakan sesuai
dengan petunjuk yang berlaku dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
Prinsip penilaian yang berencana, berkesinambungan dan bermakna telah
diupayakan seoptimal mungkin untuk itu telah diupayakan pula
pengendaliannya dengan penandatanganan daftar nilai dan program penilaian
tiap bulan.
3. Program Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler telah memberikan konstribusi terhadap keberhasilan
pendidikan baik bagi sekolah maupun bagi siswa itu sendiri. Hal ini dapat
dilihat dari pencapaian prestasi siswa pada tahun sebelumnya. Kondisi ini
dapat dicapai berkat adanya perencanaan dan koordinasi yang baik dari setiap
jenis kegiatan. Sekolah akan terus mengembangkan jenis-jenis ekstrakurikuler
yang merupakan ekstrakulikuler unggulan di SMP Plus Muhammadiyah
Singaparna. Sedangkan untuk ekstrakurikuler lain, SMP Plus Muhammadiyah
Singaparna akan terus melakukan perbaikan dan peningkatan.
4. Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK)
Pelayanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK) telah menunjukkan upaya
untuk mencapai hasil yang optimal. Hal ini berdasarkan keragaman pelayanan
yang diberikan oleh petugas kepada para siswa. Salah satu yang masih
membutuhkan peningkatan adalah sosialisasi yang lebih intensif kepada
orangtua siswa mengenai pendidikan tinggi di perguruan tinggi.
C. Data Pendidik dan Kependidikan
1. Tenaga Pendidik
Komposisi guru terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Sekolah, 15 (Lima Belas)
orang Guru Tetap Yayasan (GTY) , dan selebihnya adalah guru tidak tetap
(GTT).
Komposisi jumlah guru per mata pelajaran sebagai berikut :
Jumlah
No. Mata Pelajaran Keterangan
Guru
1 PKn 1
2 PAI 1
3 Matematika 1
4 Bahasa Indonesia 2
5 Bahasa Inggris 2
6 Bahasa Sunda 1
7 Bahasa Arab 1
8 Penjaskes 1
9 Seni Budaya 1
10 IPS 1
11 IPA 2
12 Lifeskills/Kewirausahaan 1
13 Kemuhammadiyahn 1

Jika didasarkan pada ratio siswa dan guru pada tahun pelajaran 2015/2016
diketahui bahwa ketersediaan guru di SMP Plus Muhammadiyah Singaparna
cukup baik, pada beberapa mata pelajaran cenderung berlebih.
2. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan SMP Plus Muhammadiyah Singaparna terdiri dari 1
(satu) orang Kepala Tata Usaha, 4 (Orang) orang staf Tata Usaha dengan
pembagian tugas sebagai berikut :
No Nama Status Jabatan/Tugas Ket
1. Langgeng Prayitno, ST. PTY Kepala TU
2. Sri Mariyanti, SE. PTY Kesiswaan
3. M Ihsan Mutaqin PTY Kepegawaian
4. Anis Sopiah PTY Keuangan
Maolani Noor Shidiq PTY Perlengkapan/SarPras

3. Pengelolaan Perpustakaan.
Untuk pengelolaan perpustakaan ditugaskan kepada satu orang petugas yang
telah ditunjuk untuk menjadi Kepala Perpustakaan, sebagai penanggung
jawab pengelolaan. Sedangkan untuk pelayanan sehari-hari diserahkan
kepada petugas harian yang ditunjuk.

D. Sarana dan Prasarana.


a. Tanah
SMP Plus Muhammadiyah Singaparna pada awal pendiriannya merupakan
sekolah yang berada dalam satu lingkungan perguruan Muhammadiyah Kab.
Tasikmalaya.
Tanah yang dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan SMP Plus
Muhammadiyah Singaparna adalah milik Pimpinan Daerah Muhammadiyah
(PDM) Kab. Tasikmalaya. Tanah yang dipakai untuk penyelenggaraan
pendidikan adalah seluas 1681 m2, yang terdiri dari 1072 m2 untuk bangunan
dan 609 m2 untuk area terbuka. Setelah berjalan bebrapa tahun, akhirnya
Sekolah dapat menambah area baru untuk pengemnbangan sekolah, yang
berlokasi terpisah dari lokasi yang sekarang. Lahan baru ini direncanakan akan
dijadikan pusat pendidikan SMA Attajdid Boarding School yang baru dengan
tetap berkonsep sekolah berasrama, dengan basis pendidikan pesantren.
b. Gedung sekolah
Gedung sekolah yang dimiliki SMP Plus Muhammadiyah Singaparna sejauh ini
memang masih belum optimal, tetapi kebutuhan ruang belajar masih
terpenuhi. Fasilitas ruangan yang ada terdiri dari ruang belajar dan ruang lain
yang tersusun dalam bangunan 3 (tiga) lantai, bergabung dengan bangunan
SMA At-Tajdid Boarding School.
Ruang kelas yang ada meskipun belum memenuhi persyaratan luas tetapi
sesuai dengan jumlah rombongan belajar, termasuk ruang laboratorium
biologi dan komputer, perpustakaan. Hanya saja, SMP Plus Muhammadiyah
Singaparna belum memiliki ruang laboratorium Fisika, Kimia dan Bahasa.
Rincian Ruang dan bangunan yang ada di SMP Plus Muhammadiyah
Singaparna dapat dilihat pada tabel berikut :
No. Jenis Gedung Jumlah Kondisi
1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2. Ruang TU 1 Baik
3. Ruang Dewan Guru 1 Baik
4. Ruang Kelas 8 Baik
5. Ruang Lab. Biologi 1 Baik
6. Ruang Perpustakaan 1 Baik
7. Ruang BK 1 -
8. Lab. Komputer 1 Baik
9. Ruang Multi Media -
10. WC Siswa 27 Cukup
11. WC Guru 2 Baik
12. Masjid 1 Baik
E. Kesiswaan
1. Jumlah Siswa
Keadaan jumlah siswa sampai dengan akhir tahun pelajaran 2017/2018 dapat
diketahui pada tabel berikut :
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
VII L P JML VIII L P JML IX L P JML
A 10 13 23 A 16 10 26 A 10 12 22
B 10 12 22 B 17 11 28 B 10 12 22
C 8 14 22 C 13 9 22
JML 28 39 67 JML 33 21 54 JML 33 33 66

2. Ekstrakurikuler
Kegiatan ektrakurikuler dijadwalkan diluar jam pelajaran, dan dilaksanakan di
sekolah atau di luar sekolah, secara berkala atau hanya pada waktu-waktu
tertentu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler
akademik dan ekstrakurikuler non akademik.
 Kegiatan Ekstrakurikuler akademik meliputi :
a) Kelompok sains
b) Kelompok Bahasa Inggris
 Kegiatan Ekstrakurikuler non akademik meliputi :
a) Pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan
b) Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
c) Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan
d) Pembinaan keterampilan kewirausahaan
e) Pembinaan bakat/minat olahraga.
f) Pembinaan bakat/minat seni.
g) Pembinaan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK)
h) Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris
Pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler non akademik di SMP Plus
Muhammadiyah Singaparna diorgansisasikan melalui wadah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), Olah Raga, dan seni/budaya.
3. Bidang Pembinaan Kesiswaan adalah :
a) Bidang Science
b) Bidang Keagamaan
c) Bidang Bahasa
d) Bidang Seni
e) Bidang Olahraga
F. Pembiayaan
Pengelolaan keuangan secara umum disesuaikan dengan aturan dari Majlis
Dikdasmen PDM Kab. Tasikmalaya. Pengelolaan yang diterapkan ditetapkan dalam
RKAS yang sudah disetujui oleh komite sekolah. Disamping pembiayaan yang
dialokasikan dalam RKAS terdapat pada pembiayaan kegiatan yang tidak
dialokasikan dalam RKAS, misalnya kegiatan insidental siswa, dan dananya
diperoleh dari sumbangan /infak siswa atau sumbangan dari pihak lain.

G. Pengembangan Pegawai
Untuk meningkatkan pengelolaan sekolah diperlukan tenaga yang handal dan
terampil. Upaya yang telah ditempuh adalah dengan mengikutsertakan Guru/TU
dan pegawai mengikuti pelatihan-pelatihan, penataran dan MGMP. Sedangkan
untuk promosi jabatan diajukan bagi guru yang telah memenuhi syarat.
Di lingkungan sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam
pengelolaan sekolah diadakan rotasi Wakil Kepala Sekolah dan stafnya.

H. Program Pengawasan
Pelaksanaan pengawasan ditujukan kepada tenaga guru dan karyawan Tata
Usaha. Pelaksanaan kegiatan pengawasan dilakukan oleh Kepala Sekolah dibantu
oleh para wakil kepala urusan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Pengawasan Tata Usaha (pengawasan manajerial) meliputi bidang
ketatausahaan, perkantoran, keuangan dan pelaksanaan 7K dan dilaksanakan
secara berkala dan insidental sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.
Sedangkan pengawasan kepada guru yang berupa kunjungan kelas dilaksanakan
setiap awal semester yang meliputi bidang Administrasi KBM dan penyajian KBM
di dalam kelas sebagai bentuk pelaksanaan pengawasan akademik.
BAB IV
PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN

A. Umum
Pengelolaan sekolah merupakan suatu pengelolaan yang terpadu dan
terarah. Terpadu berarti berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber
(tenaga dan dana serta sarana) secara tepat guna dan hasil guna. Terarah berarti
berorientasi kepada tujuan yaitu administrasi sekolah menunjang tercapainya
tujuan pendidikan. Maka dari itu mekanisme pengelolaan sekolah meliputi
perencanaan, pengorganisasian dan penilaian baik proses maupun hasil
administrasi sekolah harus dilakukan secara sistematis.
Program kegiatan bidang umum meliputi :
(1) menetapkan struktur organisasi dan kompetensi personalianya. Hal ini
dimaksudkan untuk memperjelas mekanisme kerja, sehingga setiap personalia
lebih memahami fungsi dan peranannya dalam melaksanakan tugas masing-
masing.
(2) menghimpun dan menertibkan surat-surat keputusan dalam melaksanakan
kegiatan sekolah diperlukan landasan aturan administrative.
Untuk itu diupayakan dapat terhimpun keputusan-keputusan mengenai berbagai
keputusan yang baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar
berdasarkan kepada aturan-aturan yang telah ditetapkan, maka diterbitkan surat
keputusan mengenai pembagian tugas tenaga edukatif dan non edukatif.

B. Kurikulum
Program kegiatan bidang kurikulum ini meliputi sub-bidang :
1. Pembagian tugas guru
Secara umum, berdasarkan ketentuan dalam Permendikbud rasio jumlah
siswa dan guru, jumlah guru yang tersedia di SMA Attajdid Boarding School
telah memadai. Begitu pula hal dengan proporsi kelayakan mengajar dari sisi
kesesuaian latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diampu.
Pembagian tugas mengajar diupayakan ada pemerataan jumlah jam mengajar
setiap guru, sesuai dengan kondisi kebutuhan siswa dan program yang
dijalankan, juga mempertimbangkan kebutuhan guru berkaitan dengan
tuntutan pemenuhan kewajiban mengajar 24 jam. Selain mendapat
pembagian tugas utama mengajar, beberapa orang guru mendapat tugas
tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah, Wali Kelas, koordinator BP/BK,
Kepala laboratorium, Kepala Perpustakaan, Penanggung jawab program,
Pembina IPM, Pembimbing kegiatan ekstrakurikuler.
2. Penyusunan jadwal pelajaran
Sejalan dengan pembagian tugas mengajar yang diberikan kepada guru juga
disampaikan kepada guru Jadwal pelajaran yang disusun paling lambat satu
minggu sebelum di mulai kegiatan belajar dan mengajar.
3. Penyusunan program kegiatan belajar mengajar
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh
pembuatan perencanaan. Maka dari itu setiap guru dituntut untuk membuat
perangkat administrasi kegiatan belajar dan mengajar yang terdiri :
a) Analisis SKL/KI/KD
b) Program Tahunan
c) Program Semester
d) RPP
e) Program Penilaian
f) Program remidial dan pengayaan.
Setiap guru harus menyelesaikan penyusunan program pengajarannya
masing-masing pada setiap awal semester dan diserahkan kepada Kepala
Sekolah untuk ditandatangani melalui Wakasek bidang kurikulum.
Adapun pembuatan program persiapan mengajar dibuat berdasarkan
kebutuhan sesuai dengan program pengajarannya.
4. Penyusunan jadwal ekstrakurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler sebagai kegiatan untuk pengembangan wawasan
dan penyaluran minat dan bakat siswa dan dilaksanakan di luar jam pelajaran.
Kegiatan ekstrakurikuler selain rekreatif diupayakan pula sebagai kegiatan
yang bersifat prestasi. Adapun jenis kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan terdiri dari beberapa kelompok, yaitu akademik, olahraga, seni,
siswa anti narkoba, siswa tanggap bencana.
5. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
Selain kelengkapan administrasi, keberhasilan kegiatan belajar mengajar
dipengaruhi pula oleh penampilan guru di dalam kelas. Untuk kelancaran
proses belajar mengajar disusun tugas piket yang waktunya disesuaikan
dengan situasi guru bersangkutan.
Faktor lain yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah
pengadaan buku sumber, baik bagi guru maupun bagi siswa dan pengadaan
alat media serta alat pelajaran lainnya. Upaya lain dalam rangka optimalisasi
hasil kegiatan belajar mengajar dan perluasan wawasan siswa dengan
pelaksanaan kegiatan kokurikuler sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.
6. Penyusunan program evaluasi belajar
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa mutlak dilaksanakan
kegiatan evaluasi belajar. Evaluasi belajar siswa dilaksanakan pada saat proses
belajar dan pada akhir kegiatan belajar. Bentuk evaluasinya bisa berupa
kegiatan tes atau non tes.
Evaluasi dalam bentuk tes diselenggarakan secara tertulis pada saat :
a) Penilaian Harian
b) Penilaian Tengah Semester
c) Penilaian Akhir Semester
d) UN/ US

7. Penyusunan Analisis Hasil Evaluasi Siswa


Sebagai upaya tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi siswa, maka hasil
evaluasi siswa perlu dianalisa. Analisa hasil evaluasi ini digunakan sebagai
bahan laporan hasil belajar siswa.
Dari Analisa terhadap hasil yang dicapai siswa akan diperoleh :
a. Kedudukan siswa dalam kelompok dikelasnya
b. Daya serap
c. Penentuan Proses Pengayaan dan Perbaikan
Dengan pelaksanaan analisis terhadap hasil evaluasi belajar ini diharapkan
professional dalam mengajar belajar tuntas (mastery learning).
8. Penyusunan program bimbingan dan konseling
Kegiatan Bimbingan dan Konseling merupaskan bagian integral dari sistem
pendidikan di sekolah. Kegiatan Bimbingan dan Konseling ini ditujukan kepada
siswa untuk menentukan potensi yang ada pada dirinya serta
mengarahkannya supaya penumbuhan dan penegmbangan potensinya
optimal serta mendukung dalam keberhasilan belajar. Untuk menunjang
kelancaran pelayanan Bimbingan dan Konseling diperlukan data yang
memadai, sumber pengolahan data diperoleh dari buku catatan pribadi, buku
laporan pendidikan dan hasil wawancara. Untuk mendapatkan informasi yang
optimal dilaksanakan pertemuan dengan orang tua siswa perkelas. Hal ini
harus tetap dilaksanakan karena selama 24 jam setiap siswa berada di
lingkungan sekolah/asrama, sehingga informasi perkembangan siswa harus
terus dilaporkan kepada orangtua/wali secara intensif demi tetap terjalinnya
komunikasi siswa-orangtua dan orangtua-sekolah.
Mekanisme pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan oleh
koordinator BK dengan stafnya yang terdiri dari guru BK, walikelas, serta
berkoordinasi dengan bagian kesiswaan dan atau pengasuhan di asrama.
Untuk terciptanya pelayanan yang tepat guna dan hasil guna, maka setiap
personal BK diberikan sasaran pelayanan berdasarkan jumlah siswa perkelas.
Faktor lain yang perlu diupayakan adalah penyediaan fasilitas ruangan yang
refresentatif dan visualisasi data.
9. Penyusunan program perpustakaan
Perpustakaan sebagai sarana untuk menambah dan memperluas keilmuan
dan pengetahuan siswaperlu ditingkatkan fungsi dan peranannya.
Kegiatan yang menunjang antara lain :
(1) Penetapan personalia yang terdiri dari dari kepala perpusatakaan dan
pengelola harian.
(2) Penataan administrasi.
(3) Pengelompokan koleksi pustaka sesuai dengan ketentuan.
(4) Penambahan buku-buku koleksi.
(5) Pemeliharaan sarana dan prasarana.
C. Ketenagaan
Bidang Ketenagaan ini meliputi sub bidang :
1. Pendidik (Guru)
Berdasarkan perhitungan rasio siswadan guru, secara umum jumlah guru yang
ada di SMP Plus Muhammadiyah Singaparna untuk Tahun Pelajaran 2018/2019
sudah cukup memenuhi kebutuhan. Hanya beberapa mata pelajaran saja yang
dirasa masih membutuhkan tenaga guru tambahan dan masih banyak guru
yang belum tercatat sebagai guru tetap yayasan. Untuk itu dilakukan
penerimaan guru baru untuk mata pelajaran tersebut, melalui mekanisme
penerimaan dan pengangkatan guru yang berlaku di SMP Plus
Muhammadiyah Singaparna. Selain itu yang perlu dilakukan berkenaan
dengan tenaga guru adalah meningkatkan mutu/kualitas kinerja melalui
program PKG/PKB, dengan harapan akan mendorong pada peningkatan
kualitas/mutu proses pembelajaran dan kualitas/mutu lulusan.
2. Tenaga Kependidikan (Tata Usaha)
Kegiatan ketatausahaan merupakan sentral administrasi di sekolah, baik
administrasi pengajaran maupun administrasi perkantoran. Guna
memperlancar pengelolaannya diperlukan tenaga yang memadai dan
berkompetensi. Dari segi jumlah, tenaga tata usaha yang ada masih kurang,
sehingga perlu dilakukan penambahan melalui penerimaan tenaga tata usaha
baru. Sehingga diharapkan dapat meningkatankan kualitas hasil bidang
ketatausahaan. Pembinaan dan pengarahan terhadap kemampuan kerja
diupayakan melalui penataran maupun bimbingan langsung berdasarkan
peraturan dan petunjuk pelaksanaan yang berlaku.
3. Pengelola Perpustakaan.
Untuk meningkatkan fungsi perpustakaan untuk mendukung keberhasilan
pendidikan di sekolah diperlukan upaya pengelolaan yang tertata dan terarah.
Untuk itu peningkatan kualitas pengelolaan perpustakaan akan lebih
ditingkatkan dengan cara menambah personel untuk membantu kepala
perpustakaan dalam pengelolaan harian.
4. Pengelola Laboratorium.
SMP Plus Muhammadiyah Singaparna memiliki ruang laboratorium sebanyak 4
(empat) ruang, yaitu laboratorium Biologi, laboratorium komputer,
laboratorium kecakapan hidup, yang terdiri dari labaratorium tata busana dan
laboratorium tata boga. Sehubungan dengan itu, maka diperlukan
mengangkat personel sebagai penanggung jawab pengelolaan masing-masing
laboratorium tersebut.
5. Koordinator Bimbingan dan Konseling
Pelayanan B/K berkaitan dengan masalah perkembangan siswa yang juga
sangat berkaitan erat dengan proses belajarnya. Pelayanan diberikan kepada
seluruh siswa SMP Plus Muhammadiyah Singaparna, baik siswa yang
bermasalah maupun yang berpotensi atau bahkan siswa yang dianggap tidak
bermasalah sekalipun. Sejauh ini, untuk Tahun Pelajaran 2018/2019, tenaga
pelayanan bimbingan/konseling di SMP Plus Muhammadiyah Singaparna
masih cukup untuk melayani seluruh siswa yang ada. Untuk meningkatkan
kemampuan tenaga BK selain mengupayakan buku-buku pedoman yang
mutahir juga diikutsertakan dalam kegiatan MGBK atau Pelatihan dan
Penataran yang relevan.

6. Pembina/Pelatih kegiatan Ekstrakurikuler


Upaya peningkatan kegiatan ekstrakurikuler disamping mendapatkan
bimbingan dan pengawasan dari guru pembina juga diupayakan
mendatangkan pelatih dari bidang kegiatan tertentu yang tidak bisa ditangani
tenaga yang ada.

7. Koordinator Pengasuhan Asrama


Perbaikan koordinasi antara pembina siswa dengan bagian pengasuhan siswa
di asrama harus semakin ditingkatkan, untuk meningkatkan pemberian
pelayanan bagi siswa selama di sekolah dan asrama. Selain itu juga
diharapkan dengan koordinasi yang semakin baik juga dapat menguatkan
pembentukan karakter siswa.
D. Bidang Sarana dan Prasarana
Bidang sarana dan prasarana ini meliputi sub bidang berikut ini :
1. Pembangunan ruangan di lahan baru yang telah tersedia
Pembangunan ini sudah mulai dilaksanakan pada satu tahun sebelumnya, dan
masih harus terus dilanjutkan agar rencana pemindahan lokasi pendidikan
dapat segera dilaksanakan. Hal harus segera mengingat semakin
meningkatnya kecenderungan jumlah siswa, yang berakibat pada semakin
tingginya kebutuhan pemenuhan ruang belajar dan fasilitas asrama.
2. Pemeliharaan dan Penambahan alat pelajaran
Pemeliharaan alat pelajaran ini diawali dengan mengadakan inventarisasi alat
pelajaran untuk setiap mata pelajaran oleh masing-masing guru. Hasil
inventarisasi ini diketahui keadaannya yang masih layak pakai atau yang perlu
diperbaiki atau diganti / dimusnahkan. Selain itu diupayakan pula untuk
menambah beberapa alat pelajaran termasuk buku-buku sumber ,pegangan
guru dan relevensi lainnya. Penambahan alat-alat pelajaran ini diupayakan
dengan mengajukan permohonan kepada Kanwil Depdiknas dan pembelian
dari sumber dana yang tersedia sesuai dengan kemampuan berdasarkan skala
prioritas.
3. Perbaikan dan penambahan meubelair
Mengingat bertambahnya jumlah penerimaan siswa baru, maka konsekwensi
yang harus diantisifasi antara lain penambahan tempat duduk siswa. Untuk itu
perlu dilaksanakan klasifikasi terhadap barang yang layak pakai dan tidak layak
pakai. Selain itu diupayakan pula perbaikan –perbaikan atau pengadaan
mebeler untuk ruangan guru antara lain meja, kursi dan almari.
4. Penataan Lapangan olah raga
Agar kondisi lapang olah raga dapat menunjang kelancaran proses KBM, maka
kondisi fisiknya perlu ditingkatkan dan di perbaiki.
E. Bidang Kesiswaan.
Bidang garapan kesiswaan ini terdiri dari sub bidang:
1. Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB )
Dalam upaya mengantisipasi meningkatnya jumlah pendaftar dari Sekolah
Dasar dalam upaya mensukseskan Wajib Belajar pendidikan 9 tahun, maka
dalam Tahun Pelajaran 2018/2019 dan sebelumnya telah disesuaikan dengan
kapasitas yang ada, dengan jumlah siswa minimal per kelas 20 siswa. Untuk
tahun pelajaran berikutnya diharapkan dapat terus terjadi peningktann jumlah
rombongan belajar.
2. Peningkatan pengelolaan administrasi kesiswaan
Pada umumnya pengelolaan administrasi kesiswaan telah dilaksanakan
dengan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku. Namun untuk
mendapatkan hasil yang optimal masih diperlukan upaya peningkatan
terutama dalam hal akurasi data, pengarsipan dan pelaporannya secara
berkesinambungan.
3. Pembinaan Kesiswaan ( IPM/HW )
Pelaksanaan Kegiatan IPM dan Hizbul Wathan didasarkan kepada petunjuk
pelaksanaan yang berlaku berdasarkan ketentuan dari Muhammadiyah.
Pelaksanaan teknis urusan kesiswaan dilaksanakan oleh urusan kesiswaan
yang dibantu oleh staf pembina IPM/HW, pembinaan kegiatan meliputi
pembinaan keorganisasian, administrasi dan pelaksanaan program
kegiatannya.
Pembinaan organisasi meliputi pembentukan pengurus IPM/HW serta
penyusunan program kerjanya. Dalam bidang administrasi meliputi pengadaan
sarana dan prasarana penertiban pengelolaan administrasi dan memberikan
arahan-arahan dalam pengelolaannya. Sedangkan dalam pelaksanaan
program pelaksanaan kegiatan meliputi pengarahan dan pengawasan
kegiatan serta evaluasi kegiatannya.
4. Pembinaan Ekstrakurikuler
Pembinaan ekstrakurikuler selain diarahkan kepada mempertahankan hasil
yang telah dicapai pada tahun sebelumnya, diupayakan pula untuk dapat
meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, maka
penanggungjawab kegiatan ekstrakrikuler dituntut untuk membuat rencana
program. Dengan demikian diharapkan tercapai koordinasi dan integrasi dari
seluruh bidang kegiatan. Selain itu diupayakan pula bimbingan dan
pengarahan terhadap pelaksanaan program kegiatan serta penambahan dan
perawatan terhadap alat-alat dan fasilitas kegiatan ekstrakurikuler.

5. Pelayanan Bimbingan dan Konseling

F. Hubungan Masyarakat (Humas)


Bidang Kegiatan Humas antara lain terdiri dari
1. Hubungan dengan orantua siswa
Hubungan dengan orang tua siswa diupayakan seoptimal mungkin secara
timbal balik dengan memanggil orang tua ke sekolah maupun melakukan
kunjungan ke rumah (home visit).
Pertemuan antara orangtua dan sekolah dilakukan melalui rapat padaa wal
dan akhir tahun pelajaran serta pada pembagian laporan hasil belajar siswa
setiap akhir semester. Untuk lebih meningkatkan hasil yang optimal, proses
pertemuan dengan orang tua siswa maka dalam tahun pelajaran yang akan
datang diupayakan pertemuan perkelas dengan melibatkan unsur wali kelas
dan BK, Kurikulum dan wakasek bidang Kesiswaan.
2. Hubungan dengan pengurus Komite Sekolah
Komite Sekolah sebagai institusi yang mewakili masyarakat dalam membantu
kelamcaran kegiatan pendidikan di sekolah memegang andil yang cukup besar
dalam mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Peran serta pengurus
Berdasarkan kepada peraturan yang berlaku di Muhammadiyah, komita
sekolah melibatkan unsur majlis dikdasmen.
Komite sekolah sebagai wakil masyarakat di sekolah akan dilibatkan dalam
berbagai program sekolah, dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan.
3. Hubungan dengan masyarakan sekitar
Peran serta masyarakat sekitar akan membantu terwujudnya ketahanan
sekolah. Maka dari itu perlu ditingkatkan hubungan timbal balik antara pihak
sekolah dengan masyarakat sekitar. Sekolah juga harus dapat memberikan
nilai kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar.
Upaya ini diupayakan antara lain dengan mengundang para tokoh masyarakat
dalam kegiatan yang diselenggarakan sekolah seperti kegiatan perayaan
kegiatan hari besar keagamaan. Disamping itu pihak sekolah berusaha pula
beriintegrasi dengan kegiatan sosial kemasyarakan yang dilakukan oleh
masyarakat sekitar sekolah. Dengan demikian diharapkan bahwa sekolah
merupakan kegiatan bagian yang terintegrasi dari kegiatan kemasyarakatan
khusunya masyarakat sekitar sekolah.
4. Hubungan dengan lembaga Pendidikan Luar Sekolah
Pola hubungan sekolah dengan lembga pendidikan luar sekolah bersifat
komplementer dan dengan perjanjian yang tidak memberatkan sekolah
adapun rencana kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri. Hubungan ini
dijalankan sebagai upaya sekolah untuk memfasilitasi lulusan yang
tidak/belum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

G. Bidang Ketatausahaan
Bidang Ketata-usahaan ini diupayakan untuk mengadakan pembinaan dan
peningkatan penngelolaan administrasi sekolah yang meliputi sub.bidang :
1. Adminstrasi Kurikulum
Guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar perlu
ditunjang dengan penyediaan dan pelayanan administrasi yang memadai,
maka dengan ini setiap awal tahun pelajaran tiap guru kelengkapan
administrasi KBM. Selain itu diupayakan pula peningkatan pengerjaan
Program Urusan Kurikulum yang meliputi : Penyusunan jadwal mengajar,
pelaksanaan evaluasi pembelajaran, pengelolaan nilai yang lebih akurat dan
terorganisir dengan baik, pengorganisasian pelaksanaan UN/US yang terdiri
dari penyusunan program, pelaksanaan kegiatan , pelaporan dan pengarsipan.
2. Administrasi Kesiswaan
Peningkatan pembinaan dan pengelolaan administrasi kesiswaan ini meliputi :
a) Administrasi Penerimaan Siswa Baru
b) Administrasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
c) Pencatatan Buku Induk
d) Pencatatan Buku Klapper
e) Pengelolaan Admministrasi mutasi siswa
f) Penyediaan Absensi Siswa
g) Pengelolaan Buku Legger
h) Pengadministrasian Legalisir Ijasah, SHUN dan Syahadah.
i) Membantu Ketatalaksanaan IPM/HW
3. Administrasi Kepegawaian
Dalam upaya peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian diupayakan
penyediaan dan pengerjaan seoptimal mungkin yang berhubungan dengan :
a) Pencatatan Data Kepegawaian
b) Pengarsipan salinan SK Kepegawaian dan Surat-surat berharga
c) Pencatatan Buku Induk Pegawai
d) Penyusunan Dapodik
e) Pencatatan Daftar Hadir Guru dan Karyawan
f) Pengusulan, pengangkatan Guru dan Karyawan
g) Pengorganisasian hasil PKG/PKB.
h) Pembuatan Uraian Tugas
i) Pengisian Papan Data
4. Administrasi Keuangan
Pengelolaan Administrasi Keuangan dikerjakan oleh petugas yang ditunjuk
baik bendaharawan maupun pembantunya, meliputi :
a) Penyusunan RKAS
b) Pengerjaan Buku Pembantu/Buku Harian
c) Daftar Penerimaan Gaji/Uang Lembur
d) Daftar Penerimaan Sumbangan
e) Buku Setoran ke Bank
f) Pengarsipan Buku Pengeluaran dan Pelaporan
g) Pengelolaan Buku Kas Umum
h) Pencatatan Buku Penerimaan Beasiswa
i) Pelaporan Keuangan
j) Buku Setoran Wajib Pajak.
5. Administrasi Sarana/Prasarana
Upaya peningkatan pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana meliputi :
a) Perencanaan pengadaan barang/sarana pendukung pembelajaran.
b) Pengadaan Kebutuhan barang/sarana pendukung pembelajaran.
c) Pemeliharaan fasilitas yang sudah ada dan perbaikan beberapa barang
kesenian.
Maka untuk menunjang kegiatan tersebut di atas diupayakan pengelolaan
administrasinya yang terdiri dari :
(1) Daftar usulan kegiatan
(2) Daftar Penerimaan dan Pengeluaran
(3) Daftar Penerimaan dan Pemeriksaan Barang
(4) Daftar Penyerahan Barang
(5) Daftar Persediaan Barang
(6) Daftar Permintaan /Pengeluaran Barang
(7) Buku Pemeliharaan Barang
(8) Buku Penerimaan Barang
(9) Daftar Pemeliharaan Barang dan Perabot
(10) Surat Perintah Kerja Perbaikan
(11) Buku Induk Barang Inventaris
(12) Buku Golongan Barang Inventaris
(13) Buku Catatan Barang Non Inventaris
(14) Daftar Pelaporan Keadaan Sekolah.
6. Administrasi Persuratan/Kearsipan
Pengelolaan Administrasi Agenda dan Kearsipan meliputi kegiatan :
a) Pengelolaan surat-surat
 Mengagendakan surat-surat yang masuk
 Mengagendakan surat-surat keluar
 Mengekspedisi surat yang keluar
b) Pengelolaan Arsip:
 Sistem penataan dan penyimpanan arsip dengan menggunakan dasar
penataan system masalah dan pengabjadan.
 Pemeliharaan arsip yang penting dan permanen antara lain :
 Akte tanah, Akte pendirian gedung, Akte status sekolah dan surat-surat
berharga lainnya.
 Penyusutan/pemusnahan arsip yang tidak berguna/sudah usai
waktunya
c) Penyediaan Buku Notula Rapat Sekolah
d) Penyediaan Buku Tamu Dinas dan Tamu Umum
e) Penyediaan Buku Catatan Kedinasan Guru dan Karyawan
f) Penyediaan Buku Pembinaan.
7. Sistem Informasi Manajemen
Guna meningkatkan pelaksanaan pelayanan administrasi baik yang
berhubungan dengan laporan maupun dengan kegiatan belajar mengajar
maupun kegiatan sekolah pada umumnya dibuat sistem informasi menajemen
(SIM). Data yang dilaporkan berdasarkan klasifikasi sekolah diantaranya :
Denah Sekolah, Grafik Kegiatan Sekolah, Struktur Organisasi Sekolah, Rencana
Kegiatan Tahunan, Daftar Guru dan Pegawai, Daftar Pelajaran dan Papan
Statistik Siswa.

H. Pembiayaan
Pembiayaan seluruh kegiatan di sekolah dananya bersumber dari Pemerintah dan
masyarakat (Komite Sekolah).
Seluruh dana yang diterima diupayakan dikelola sesuai dengan kebutuhan yang
berlaku dan berdasarkan skala prioritas. Pola pendekatan penyusunan anggaran
sekolah menggunakan “Budgetting Oriented Aproach” yakni penyusunan
anggaran berdasar kepada anggaran yang tersedia. Maka dari itu disusunlah skala
prioritas anggaran terutama terhadap mata anggaran kebutuhan harian.
Untuk peningkatan pengelolaan anggaran pembiayaan ini diupayakan intensifikasi
pemasukan dan pengguinaan dana yang meliputi :
1. Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan
2. Pembuatan RKAS berdasarkan skala prioritas kebutuhan
3. Peningkatan pengelolaan laporan
4. Fungsionalisasi personalia keuangan.
I. Pengawasan dan Evaluasi
Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi merupakan kegiatan yang strategis dari
fungsi pengelolaan. Melalui kegiatan pengawasan tersebut, dapat diketahui
tingkat keterlaksanaan setiap program. Maka dari itu diupayakan fungsi
pengawasan dapat terlaksana dengan baik.
Bidang garapan pengawasan dan evaluasi ini terdiri dari sub.bidang :
1. Pengawasan terhadap Ketatausahaan
Kegiatan Tata Usaha merupakan kegiatan yang paling utama dalam
administrasi sekolah, karena itu kegiatan administrasi akan mempengaruhi
terhadap kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM). Untuk itu perlu
diciptakan suatu kondisi yang favoriable antara lain: Pengawasan terhadap
kegiatan administrasi secara dini. Hal ini dimaksudkan agar penyimpangan dan
kesalahan dapat diperbaiki secara professional. Pengawasan ini dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dengan
pemeriksaan terhadap proses dan hasil kegiatan, sedangkan secara tidak
langsung dengan melalui pengamatan visual.
2. Pengawasan terhadap Pegawai Tata Usaha
Pengawasan terhadap pegawai Tata Usaha dilakukan secara sektoral dan
integral. Secara sektoral dimaksudkan pengawasan terhadap pegawai
berdasarkan tugasnya masing-masing. Sedangkan secara integral
dimaksudkan pengawasan yang dilakukan secara keseluruhan melalui Kepala
Tata Usaha. Pendekatan yang melalui formal dan instrumen secara tertulis,
selain itu dilakukan pula secara informal dimana jika terdapat penyimpangan
terhadap pelaksanaan kegiatan, maka personal yang bersangkutan diberikan
pengarahan secara personal persuasif.
3. Pengawasan terhadap Pengelola keuangan
Pengawasan terhadap pengelola keuangan dilakukan terhadap aspek
administrasi (pencatatan transaksi) dan pengelolaan uang( penyimpanan dan
pembelanjaan). Pengawasan administrasi diupayakan dengan
penandatanganan seluruh pembukuan keuangan setiap akhir bulan dengan
penyesuaian terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran.
Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan dimaksud untuk mengetahui
apakah sesuai dengan ketentuan dan program yang telah dibuatkan atau ada
penyimpangan. Jika terdapat penyimpangan maka dapat dilakukan perbaikan
secepatnya baik secara administratif maupun secara operasional.
4. Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah
Jabatan Wakil Kepala Sekolah bukan jabatan structural organic namun
bersifat fungsional operatif, maka kewenangannya merupakan wewenang
dan tugas yang dilimpahkan oleh Kepala Sekolah. Pola pengawasan yang
diterapkan bersifat konsultatif dan informatif. Konsultatif dimaksudkan
bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dikonsultasikan terlebih dahulu.
Informatif dimaksudkan bahwa selesai dilaksanakan tugas dilaporkan kepada
Kepala Sekolah. Selain Pengawasan yang bersifat konsultatif dilakukan pula
pengawasan secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Wakil
Kepala Sekolah.
5. Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan
Para pembantu urusan merupakan tenaga pelaksana operasional dari
program dari program sekolah. Maka dari itu untuk pengawasan kegiatannya
dimulai dari pembuatan program kerja masing-masing urusan. Hal ini
dimaksud agar kegiatan sekolah dapat dikoordinasikan secara integritif.
Pengawas langsung terhadap pembantu Kepala Urusan adalah dilakukan
dengan mengadakan briffing tiap bulan bersama Wakil Kepala Sekolah.
6. Pengawasan terhadap Guru
Pengawasan terhadap Guru ditujukan kepada kehadiran di sekolah, dikelas
dan kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya pemeriksaan
terhadap daftar hadir guru dan pemantauan setiap hari ke kelas secara
insidental. Pengawasan kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar di
mulai pada awal semester setiap guru diwajibkan untuk memperlihatkan
kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar sambil ditanda-tangani
Kepala Sekolah.
7. Pengawasan terhadap petugas BK
Pengelolaan terhadap kegiatan BK secara organisasi langsung kepada Kepala
Sekolah dengan dipertanggungjawabkan oleh seorang Koordinator. Yang
hasilnya dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Maka dari itu pengawasan
pelaksanaan BK dilaksanakan dengan pemantauan administrasi personal.
Pengawasan administrasi dan personal dimulai dengan pemantauan
pembuatan program dan kelengkapan serta visualisasi data. Sedangkan
pengawasan personal terhadap staf BK didelegasikan kepada Koordinator
sebagai pelaksana harian.
8. Pengawasan terhadap Pengelola Perpustakaan
Sebagaimana halnya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pemgawasan
terhadap petugas perpustakaan pengawasan hariannya dilaksanakannya oleh
Koordinator Perpustakaan. Pengawasannya meliputi sarana dan prasarana,
misalnya kelengkapan administrasi, ketertiban dan penataan perpustakaan.
Acuan dasar pengawasan berpedoman kepada program kegiatan yang dibuat,
pengawasan langsung dilakukan melihat langsung kegiatan di Perpustakaan.
Sedangkan secara tidak langsung berdasarkan informasi dan data yang ada
dan disampaikan oleh Koordinator.
9. Pengawasan terhadap Pembina IPM/HW dan KOPSIS
Secara organisatoris pembinaan kegiatan IPM/HW langsung dibawah
pengawasan Kepala Sekolah sedangkan pelaksanaan harian dilakukan oleh
Urusan Siswa. Sasarannya pengawasan meliputi pengelolaan administrasi dan
pelaksanaan program kegiatan yang termasuk kegiatan ekstra-kurikuler.
10. Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar dan Mengajar
Kegiatan tersebut diatas merupakan aktivitas di sekolah yang merupakan
kegiatan inti dan perlu mendapat dukungan dari kegiatan lainnya, maka untuk
mengetahui keberhasilan kegiatan Belajar dan Mengajar dilaksanakan evaluasi
yang terarah, terencana dan berkesinambungan.
Sasaran evaluasi kegiatan belajar dan mengajar ini meliputi aspek normatif
dan perilaku siswa (intelektual). Aspek normatif menyangkut siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar baik dikelas maupun dalam
kegiatan lainnya diluar sekolah. Sedangkan sspek intelektual menyangkut
tingkat kemampuan siswa menerima dan mengaplikasikan pengetahuan yang
dipelajari.
Untuk mengetahui perkembangan KBM diupayakan pertemuan secara
berkala, baik melalui rapat bulanan maupun briffing selain itu dilakukan pula
pertemuan/rapat menjelang dan sesudah pelaksanaan tes.
11. Evaluasi terhadap Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan evaluasi KBM.
Data yang diperoleh dari evaluasi KBM diolah untuk menentukan langkah
selanjutnya dalam mempersiapkan perangkat tes. Sasaran evaluasi hasil
belajar ini meliputi pengolahan perangkat tes (Analisis butir soal) dan
pengolahan nilai yang diperoleh siswa dalam kegiatan evaluasi belajar.
BAB V
PENUTUP

Keberhasilan suatu program kegiatan akan lebih banyak ditentukan oleh


adanya dukungan manusianya dalam memahami dan melaksanakan program serta
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. Maka dari itu diperlukan adanya suatu
kerjasama yang professional dari semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan
sekolah.
Upaya ini dapat ditempuh dengan menciptakan kondisi yang favoriable seperti
peningkatan kesejahteraan dan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan.
Untuk mewujudkannya tidak hanya dapat dilaksanaklan dan dicapai sekaligus tetapi
harus bertahap dan berkesinambungan. Maka dari itu program kegiatan ini dibuat
berdasarkan kepada prinsif skala prioritas terhadap kebutuhan yang terasa sangat
mendesak.
Mengingat sistem pengelolaan sekolah merupakan system yang terbuka dan
dinamis, tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya menga;lami penyesuaian
baik terhadap kondisi yang berkembang di sekolah maupun akibat kebijaksanaan
atasan. Namun demikian dengan adanya program kegiatan ini diharapkan dapat
meminimalkan penyimpangan kegiatan dari tujuan yang diharapkan
Kami menyadari betapapun usaha kami telah optimal dalam menyusun
program ini, namun ketidaksempurnaan baik penyusun materi maupun
redaksionalnya tentu ada.
Mudah-mudahan berdasarkan temuan dalam pelaksanaan program kegiatan ini
pada masa yang akan datang dapat dijadikan bahan perbaikan. Amin.
KATA PENGANTAR

Dalam upaya mencapai tingkat yang optimal terhadap pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar dan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap
pelaksanaan diperlukan adanya rencana yang rasional dan oprasional dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang terdiri dari keseluruhan tenaga teknis
pendidikan dan tenaga kependidikan sebagai kegiatan pendudkung yang sangat
menentukan dalam usaha mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal ini
dimungkinkan karena kegiatan teknis pendidikan dan tata usaha sekolah bersifat
saling mendukung, maka keseluruhan komponen tersebut perlu dikelola secara tertib
dan efesien.
Penyusunan Program Kegiatan Sekolah dibuat dan disusun untuk memenuhi
keperluan tersebut di atas dengan mengacu kepada rencana induk pengembangan
sekolah. Untuk keberhasilan pelaksanaan program kerja ini diperlukan pemahaman
yang sama dan partisifasi serta dedikasi dari seluruh staf teknis pendidikan dan tenaga
kependidikan di lingkungan SMP Plus Muhammadiyah Singaparna
Semoga usaha penyusunan program kerja ini dapat bermanfaat bagi upaya
peningkatan mutu pendidikan di SMP Plus Muhammadiyah Singaparna pada
khususnya dan pihak lain yang membutuhkan.
Kepada semua pihak yang membantu penyusuan program kerja ini kami mengucapkan
terima kasih.

Kepala Sekolah,
DAFTAR ISI
KATA i
PENGANTAR

DAFTAR ISI ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………………….. 2
B. Dasar Hukum ………………………….. 3
C. Maksud dan Tujuan ………………………….. 3
D. Sasaran ………………………….. 3
BAB II PENGORGANISASIAN ………………………….. 4
PERSONIL
A. Struktur Organisasi ………………………….. 4
B. Rincian Pembagian Tugas ………………………….. 4
BAB III PROFIL SEKOLAH ………………………….. 12
A. Letak Geografdi ………………………….. 12
B. Kondisi Penyelenggaran ………………………….. 12
Pendidikan
C. Data Pendidikan dan ………………………….. 14
Kependidik
D. Sarana dan Prasarana ………………………….. 15
E. Kesiswaan ………………………….. 17
F. Pembiayaan ………………………….. 18
G. Pengembangan Pegawai ………………………….. 18
H. H. Supervisi dan ………………………….. 18
Evaluasi
BAB IV PROGRAM KEGIATAN ………………………….. 19
TAHUNAN
A. Umum ………………………….. 19
B. Kurikulum ………………………….. 19
C. Ketenagaan ………………………….. 19
D. Sarana Prasarana ………………………….. 25
E. Bidang Kesiswaan ………………………….. 26
F. Hubungan Masyarakat ………………………….. 27
G. Bidang Ketatausahaan ………………………….. 28
H. Pembiayaan ………………………….. 31
I. Pengawasan dan Evaluasi ………………………….. 32
BAB V PENUTUP ………………………….. 36

LEMBAR PENGESAHAN
Program Kerja Kepala Sekolah
SMP PLUS Muhammadiyah Singaparna
Program Kerja ini disusun oleh kepala SMP Plus Muhammadiyah Singaparna, serta
disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.

Singaparna, Juli 2018


Komite Sekolah Kepala Sekolah

Drs.H E.Suganda Isom Suryana, S.Ag., S.Pd., MM.


NIP: 196606052005011008

Mengetahui,
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Tasikmalaya

Nanang Nurwasid, S.Pd.


Pembina TK I/VI.b
NIP. 19651110 199031 009
PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH
SMP PLUS MUHAMMADIYAH SINGAPARNA

Disusun Oleh : TIM

Jl. Muhammadiyah Cikedokan Singaparna


Telp. (0265) 546865 Tasikmalaya 46411

Anda mungkin juga menyukai