ABSTRAK
Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan
melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengkomonikasian, pemotivasian,
penggangaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara sistematis untuk
mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas (Mariana, 2015: 5).
Sedangkan menurut Nur (2016: 95) Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen
dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efesien
untuk mencapai tujuan secara efektif. Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
pendidikan adalah proses manajemen dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan dalam pendidikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Manajemen
pendidikan di sekolah sangat penting dan menjadi tanggung jawab kepala sekolah selaku
pemimpin sekolah.
Terdapat tujuh substansi manajemen pendidikan, yaitu :
Unsur manajemen terdiri menurut Usman (2009) dan Henry Fayol antara lain
1. Man (Orang),
2. Money (Biaya),
3. Material (Materi),
4. Method (Metode),
5. Machine (Alat),
6. Market (Pasar), dan
7. Minute (Waktu).
Sehingga dapat diketahui bahwa tiap-tiap substansi yang ada dalam manajemen pendidikan
mengandung unsur-unsur manajemen pendidikan yang telah dijelaskan.
PEMBAHASAN
Kepala sekolah merupakan pemimpin yang memiliki pengaruh besar dalam stabilitas sekolah.
Kepala sekolah juga bertanggung jawab dalam memberikan nasihat, saran, dan masukan agar
perintahnya dapat ditaati oleh semua guru atau warga sekolah. Kepala sekolah dapat
melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada perubahan berupa sikap, cara berpikir,
dan tingkah laku dengan kelebihan yang dimiliki oleh seorang pemimpin, dalam hal ini
adalah kepala sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan sekolah
meliputi administrasi, manajemen dan kepemimpinannya dalam rangka melaksanakan
fungsinya sebagai seorang pemimpin yang bergantung pada kemampuan dan kompetensi
kepala sekolah.
Manajemen pendidikan di Sekolah Dasar meliputi:
1. Manajemen Pembelajaran :
1) Perencanaan
a. Analisis materi pelajaran (AMP).
b. Penyusunan kalender pendidkan.
c. Penyusunan program tahunan (prota) dengan memperhatikan kalender pendidikan dan
hasil analisis materi pelajaran.
d. Penyusunan program catur wulan atau semester atau program tahunan yang telah di
susun.
e. Penyusunan program satuan belajaran (PSP).
f. Penyusunan program pembelajaran (RP).
g. Penyusunan rencana bimbingan dan penyuluhan.
2) Pengorganisasian
a. Pembagian tugas mengajar dan tugas lain.
b. Penyusunan jadwal pelajaran.
c. Penyusunan jadwal kegiatan perbaikan untuk kelas 6. Untuk kelas 1, 2, 3, 4, dan 5,
kegiatan perbaikan masuk dalam setiap jam pelajaran per mata pelajaran.
d. Penyusunan jadwal kegiatan pengayaan yang masuk dalam jam pelajaran per mata
pelajaran.
e. Penyusunan jadwal kegiatan ekstrakurikuler.
f. Penyusunan jadwal kegiatan penyuluhan. Untuk bimbingan, kepala sekolah
memberikan kelonggaran kepada guru wali kelas dalam melayani bimbingan siswa.
3) Pengerahan
a. Pengaturan pelaksanaan kegiatan pembukaan tahun ajaran baru.
b. Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan penyuluhan.
c. Supervisi pelaksanaan pembelajaran.
d. Supervisi pelaksanaan dan bimbingan dan penyuluhan.
4) Pengawasan
a. Supervisi pelaksanaan pembelajaran.
b. Supervisi pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan.
c. Evaluasi proses dan hasil kegiatan pembelajaran.
d. Evaluasi proses dan hasil kegiatan bimbingan dan penyuluhan.
2. Manajemen Kesiswaan:
1) Perencanaan
a. Sensus anak usia prasekolah.
b. Perencanaan daya tamping.
c. Perencanaan penerimaan siswa baru.
d. Penerimaan siswa baru.
2) Pengorganisasian
a. Pengelompokan siswa berdasarkan pola tertentu. Sekolah Dasar Negeri
Kutowinangun di Salatiga termasuk sekolah inklusi, sehingga siswa yang masuk
dalam inklusi tersebut di data.
3) Pengerahan
a. Pembinaan disiplin belajar siswa.
b. Pencatatan penghadiran siswa.
c. Pengaturan pemindahan siswa.
d. Pengaturan kelulusan siswa.
4) Pengawasan
a. Pemantauan siswa.
b. Penilaian siswa.
3. Manajemen kepegawaian:
1) Perencanaan
a. Analisis pekerjaan di sekolah.
b. Penyusunan formasi guru dan pegawai.
c. Perencanaan dan pengadaan guru dan pegawai baru.
2) Pengorganisasian
a. Pembagian tugas guru dan pegawai
3) Pengerahan
a. Pembinaan profesialisme guru dan pegawai. Selain mengikuti KKG dan pembinaan
keprofesian lainnya, guru dan pegawai dibina dalam rangka meningkatkan
kompetensi keprofesionalannya oleh kepala sekolah kepada guru dan tenaga
kependidikan.
b. Penggunaan karir guru dan pegawai
c. Pembinaan kesejahteraan guru dan pegawai
d. Pengaturan perpindahan guru dan pegawai
e. Pengaturan pemberhentian guru dan pegawai
4) Pengawasan
a. Pemantauan kinerja guru dan pegawai.
b. Penilaian kinerja pemberhentian guru dan pegawai.
4. Manajemen dan Sarana / Prasarana Manajemen Sarana Dan Prasarana:
1) Perencanaan
a. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.
b. Perencanaan dan pengadaan sarana dan prasana sekolah.
2) Pengorganisasian
a. Pendistribusian sarana dan prasarana sekolah.
b. Penataan sarana dan prasarana sekolah.
3) Pengerahan
a. Pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien.
b. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, di mana pemeliharaan tersebut
dilaksanakan oleh semua warga sekolah.
c. Inventarisasi sarana dan prasarana sekolah yang diampu oleh salah satu guru PNS di
sekolah.
d. Penghapusan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Pengawasan
a. Pemantauan kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
b. Penilaian kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
5. Manajemen Keuangan:
1) Perencanaan
a. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah ( RAPBS ) oleh kepala
sekolah dengan bendahara atau operator sekolah.
2) Pengorganisasian
b. Pengadaan dan pengalokasian anggaran berdasarkan kebutuhan.
3) Pengerahan
a. Pelaksanaan anggaran sekolah.
b. Pembukuan keuangan sekolah.
c. Pertanggung jawaban keuangan sekolah.
4) Pengawasan
a. Pemantauan keuangan sekolah.
b. Penilaian kinerja manajemen keuangan sekolah.
6. Manajemen Humas:
1) Perencanaan
a. Analisis kebutuhan keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah.
b. Penyusunan program hubungan sekolah dengan masyarakat.
2) Pengorganisasian
a. Pembagian tugas melaksanakan program hubungan sekolah dengan masyarakat.
3) Pengerahan
a. Menciptakan hubungan sekolah dengan orang tua siswa.
b. Mendorong orang tua menyediakan lingkungan belajar yang efektif.
c. Mengadakan komunikasi dengan tokoh masyarakat.
d. Mengadakan kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta.
4) Pengawasaan
a. Pemantauan hubungan sekolah dengan masyarakat.
b. Penilaian kinerja hubungan sekolah dengan masyarakat.
7. Manajemen Layanan Khusus:
1) Perencanaan
a. Analisis kebutuhan program layanan khusus bagi warga sekolah.
b. Penyususnan program layanan khusus bagi warga sekolah.
2) Pengorganisasian
a. Pembagian tugas melaksanakan program layanan khusus bagi warga sekolah.
3) Pengerahan
a. Pengaturan pelaksanaan program koperasi sekolah
b. Pengaturan pelaksanaan program layanan khusus lainnya
4) Pengawasan
a. Pemantauan program layanan khusus.
b. Penilaian kinerja program layanan khusus bagi warga sekolah.
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://stkip.files.wordpress.com/2011/05/manajemen-pendidikan.pdf
https://www.researchgate.net/publication/326689261_KONSEP_MANAJEMEN_PENDIDIK
AN_DI_SD_NEGERI_KUTOWINANGUN_SALATIGA