Disusun oleh:
Nama : Dwi Wulandari
NIM : 2086206010
Kelas : PGSD 7A
1
e. Machines/pengelolaan mesin (mendukung proses belajar
mengajar.
f. Market/pasar (sasaran yang dituju adalah masyarakat yang
berniat menyekolahkan putra putri mereka).
E. Tujuan Manajemen Pendidikan
Meliputi: Efisien dalam menggunakan sumber daya, efektif dalam
pencapaian tujuan, bermuara pada tujuan pendidikan, mendukung
kegiatan pendidikan.
F. Manfaat Manajemen Pendidikan
1. Menciptakan suasana belajar yang bermutu dan menyenangkan.
2. Meningkatkan kompetensi manajemen pendidikan bagi pendidik.
3. Menghemat sumber daya dengan hasil memuaskan.
4. Mendapatkan tenaga kependidikan yang professional.
G. Fungsi Manajemen Pendidikan
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
3. Pelaksanaan (actuating) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran.
4. Pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja.
H. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Meliputi: wilayah kerja, objek garapan, fungsi kegiatan.
2
Meliputi: Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Evaluasi.
3
6. Administrasi Sekolah
a. Melayani pelaksanaan pekerjaan operatif
b. Membantu kelancaran perkembangan organisasi
D. Tahapan-tahapan manajemen kurikulum dalam satuan
Pendidikan
Meliputi: pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
proses.
E. Perencanaan dalam manajemen kurikulum
1. Organisasi Kurikulum
a. Separated Subject Curriculum (Menyajikan segala bahan
pelajaran)
b. Correlated Curriculum (Menghendaki agar mata pelajaran satu
sama lain ada hubungan)
c. Integrated Curriculum (Meniadakan batas-batas antara
berbagai mata pelajaran Model Perencanaan Kurikulum)
2. Model Perencanaan Kurikulum
a. Model Perencanaan Rasional Deduktif atau Rasional Tyler
Menitik beratkan logika dalam merancang program kurikulum
b. Model Interaktif Rasional (The rasional-interactive model)
Menekankan pada respons fleksibel kurikulum
c. The Disciplines Model
Perencanaan ini menitikberatkan pada guru-guru, mereka
sendiri yang merencanakan kurikulum
d. Model tanpa perencanaan (non planning model)
Suatu model berdasarkan pertimbangan-pertimbangan intuitif
para guru.
3. Proses atau Langkah - Langkah Perencanaan Kurikulum
a. Menentukan tujuan
b. Memilih pengalaman - pengalaman pendidikan (belajar)
c. Menentukan materi pelajaran
d. Organisasi dan Intregasi point (b) dan (c)
4
e. Evaluasi terhadap efektifitas langkah - langkan perencanaan
5
2. Komponen-komponen kurikulum
Terdiri dari: a) tujuan, b) isi dan struktur kurikulum, c) strategi
pelaksanaan, d) komponen evaluasi
G. Inovasi dalam implementasi manajemen kurikulum.
Indonesia mengalami 11 kali pergantian kurikulum dimulai dari
kurikulum 1947 sampai dengan saat ini yaitu kurikulum Merdeka.
Perubahan kurikulum inilah yang disebut inovasi dalam kurikulum,
yang mana setiap kurikulum dirancang untuk sebuah perbaikan yang
menyesuaikan perubahan dan kebutuhan dalam pendidikan.
6
1. Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek
2. Diperlukan wahana kegiatan yang beragam.
3. Pengembangan potensi siswa meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
F. Tugas Manajemen Kesiswaan
Tugas manajemen kesiswaan adalah: penerimaan murid baru,
pencatatan murid dalam buku induk, buku klaper, dan tata tertib murid.
G. Implementasi Manajemen Kesiswaan di Sekolah
Kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam manajemen
kesiswaan yaitu: kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa dan
pemantapan kegiatan .
H. Peran Guru dalam Manajemen Kesiswaan
1. Dilibatkan menjadi panitia penerimaan.
2. Dalam masa orientasi (tugas guru adalah membuat agar para siswa
cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya).
3. Guru diharapkan mampu mencatat/ merekam kehadiran siswa.
4. Guru memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi.
5. Guru memberikan layanan kepada siswa.
6. Guru ikut serta mengatur dan mempertimbangkan promosi dan
mutasi siswa.
7
1. Menarik dan mempertahankan karyawan yang kompeten,
2. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi karyawannya.
3. Mengembangkan sistem kerja yang berkinerja tinggi.
4. Mengembangkan praktik manajemen yang berkomitmen.
5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.
D. Tugas dan Fungsi Tenaga Pendidik dan Kependidikan
1. Tenaga Pendidik
Meliputi: Guru (mendidik, mengajar), Konselor (memberikan
pelayanan konseling), Guru Pembimbing Khusus (mengajar,
mendidik, menilai, dan mengevaluasi peserta didik yang memiliki
kelainan).
2. Komite Sekolah (mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan yang ada)
3. Kepala sekolah (perencanaan, pengorganisasian, perekrutan staf,
pendampingan/orientasi tujuan, koordinasi, pengawasan, dan
analisis/evaluasi)
E. Jenis-Jenis Kependidikan
Meliputi: tenaga struktural, fungsional, Teknis kependidikan.
8
C. Prinsip Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Meliputi: Prinsip pencapaian tujuan, efisiensi, administratif, kejelasan
tanggung jawab, kekohesifan.
D. Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penyaluran,
invetarisasi, penyimpanan, penghapusan sarana dan prasarana
Pendidikan.
E. Pengaruh Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam Menunjang
Kualitas Siswa
Menunjang prestasi belajar siswa, meningkatkan produktifitas belajar,
mempengaruhi kemampuan belajar siswa.
9
C. Tugas/Kegiatan Tata Laksana/Tata Usaha Sekolah
1. Kegiatan yang menyangkut manajemen kurikulum (penyusunan
jadwal, pembuatan kalender akademik, dsb yang dilakukan oleh
kepala sekolah)
2. Kegiatan yang menyangkut manajemen siswa (Mengisi buku induk
dan buku klapor, mengurus dan mengatur warkat-warkat jika ada
pemindahan siswa)
3. Kegiatan yang menyangkut manajemen personil (pengetikan,
membantu memperbanyak salinan surat-surat keputusan,
mengerjakan tugas-tugas lain)
4. Kegiatan yang mengenai penataan inventaris sekolah (Pencatatan
masuk dan keluar barang-barang)
5. Kegiatan yang menunjang penataan keuangan (Bendahara
mengerjakan administrasi keuangan dengan surat keputusan)
6. Kegiatan yang mengenai pekerjaan surat-menyurat (Pengurusan
surat masuk, keluar dan penyimpanan surat/Kearsipan)
7. Kegiatan yang menunjang manajemen sarana kegiatan
ketatausahaan (mendaftar alat atau sarana, menyeleksi dan mendata
kebutuhan)
8. Kegiatan yang menunjang hubungan sekolah dengan masyarakat
(Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua siswa, memelihara
hubungan baik dengan dewan sekolah, mengembangkan hubungan
sekolah)
D. Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah
1. Kualifikasi (Kualifikasi pendidikan dan sertifikat kepala tenaga
administrasi sekolah/madrasah).
2. Kompetensi (kepribadian, sosial, teknis, manajerial (khusus untuk
kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah).
10
VII. MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN
A. Pengertian Manajemen (Pengelolaan) Keuangan Sekolah
Manajemen keuangan pendidikan adalah sejumlah uang yang
dihasilkan dan dimanfaatkan untuk membiayai kebutuhan Pendidikan.
B. Fungsi dan Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan
1. Planning atau perencanaan keuangan, meliputi perencanaan arus
kas dan rugi laba.
2. Budgeting atau anggaran, perencanaan penerimaan dan
pengalokasian anggaran biaya.
3. Controlling atau pengendalian keuangan, melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
4. Auditing atau pemeriksaan keuangan.
5. Reporting atau pelaporan keuangan, menyediakan laporan
informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio
laporan keuangan.
C. Tujuan Pengelolaan keuangan
1. Memanfaatkan dana yang tersedia secara optimal
2. Mensinergiskan berbagai kegiatan antar bidang secara harmonis
3. Mengembangkan perilaku transparansi dan akuntabilitas
D. Tugas Pengelolaan Keuangan Pendidikan
1. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil
tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran
anggaran.
2. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian
dan memerintahkan pembayaran.
3. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-surat
berharga lainnya.
E. Ruang Lingkup Pengelolaan (Manajemen) Keuangan Pendidikan
Meliputi: Keputusan investasi, finansial, dividen.
11
F. Tahapan Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Meliputi: perencanaan pembiayaan pendidikan (budgeting), akuntasi
(accounting), evaluasi (controlling).
G. Prinsip-prinsip Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah
1. Transparansi (adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan)
2. Akuntabilitas (kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain
karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas)
3. Efektifitas (kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan
untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan)
4. Efisiensi (perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan
keluaran (output) atau antara daya dan hasil)
H. Proses Pengelolaan Keuangan di di Sekolah
1. Perencanaan anggaran
2. Strategi mencari sumber dana sekolah
3. Penggunaan keuangan sekolah
4. Pengawasan dan evaluasi anggaran
5. Pertanggungjawaban.
I. Sumber-Sumber Keuangan Sekolah
Meliputi: Dana dari pemerintah, orang tua siswa (komite), masyarakat,
alumni, peserta kegiatan, kegiatan wirausaha sekolah.
12
b. Sebagai wahana untuk memfasilitasi proses kolaborasi,
pengendalian arus orang, satuan kerja, dan komponen pada
tingkat satuan pendidikan.
2. Tujuan:
Meliputi: bantuan koordinasi, memperlancar pengawasan,
memaksimalkan manfaat spesialisasi, penghematan biaya,
meningkatkan keharmonisan hubungan antar manusia.
C. Konsep Organisasi Sekolah
Meliputi: Kesederhanaan, dinamis / Fleksibilitas, stabilitas, kejelasaan
akan kekuasaan dan tugas, koordinasi, sumber daya manusia,
pengendalian.
D. Asas-Asas Pengorganisasian
Meliputi: asas perumusan masalah, pembagian kerja, pendelegasian
wewenang, koordinasi, tanggung jawab, efisiensi pengawasan.
E. Faktor yang Dipertimbangkan dalam Menyusun Pengorganisasian
Sekolah
Meliputi: Tingkat sekolah, besar kecilnya sekolah, letak lingkungan
sekolah, penyelenggara, guru, peserta dalam organisasi, perencanaan
kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
F. Bentuk-Bentuk Pengorganisasian Sekolah
1. Organisasi Lini (hak dan kekuasaan berada pada pucuk pimpinan)
2. Organisasi Staf (hak, kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis
pada unit kerja yang ada secara bertingkat)
3. Bentuk Gabungan (gabungan dari kedua tipe tersebut di atas)
4. Organisasi Fungsional (Pembagian hak dan kekuasaan dilakukan
berdasarkan fungsi yang diemban oleh unit kerja)
G. Struktur Pengorganisasian Sekolah
1. Desain struktur di sekolah negeri umumnya sangat berpedoman
kepada Permendikbud
13
2. Desain sekolah dasar swasta yang diberikan kewenangan penuh
oleh pemerintah untuk melaksanakan pelayanan pendidikan secara
mandiri.
3. Contoh gambar struktur organisasai sekolah
14
3. Jika ada sekolah yang menjadi juara dalam lomba tersebut maka
akan memberitahukan siswa pada saat upacara penyambutan.
C. Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Antara lain: (1) mengatur koordinasi pertemuan kepala sekolah dengan
komite dan masyarakat; (2) mengkoordinasikan pertemuan unsur
sekolah dengan orang tua peserta didik; (3) mengatur strategi
hubungan kerjasama unsur sekolah dan (4) mengatur koordinasi
hubungan kerjasama antar lembaga pendidikan.
D. Prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Meliputi: Integrity, continuity, simplicity, converage, constructiveness,
adaptability.
E. Evaluasi Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Meliputi: Fungsi selektif, diagnostik dan tolak ukur keberhasilan.
F. Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah
1. Menciptakan iklim yang kondusif dalam hubungan antara
masyarakat dan sekolah.
2. Manfaat hubungan sekolah dan masyarakat
a. Pihak pengelolaan sekolah
1) Konsep masyarakat tentang guru menjadi besar
2) Mendapatkan dukungan moral dari masyarakat
3) Mendapatkan reaksi dari kelompok masyarakat
b. Masyarakat
1) Untuk mengetahui hal persekolahan
2) Menyalurkan kebutuhan untuk berpartisipasi dalam
pendidikan
3) Melakukan usul atau saran-saran terhadap pendidikan
G. Hambatan Dalam Manajemen Hubungan Sekolah Dan
Masyarakat
1. Hambatan
a. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang Pendidikan
15
b. Kurangnya komunikasi antara warga sekolah dengan warga
masyarakat
c. Sarana, prasarana, dan pendanaan yang belum memadai.
2. Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan
a. Sekolah harus menyediakan informasi yang terintegrasi
b. Setiap program yang diselenggarakan oleh sekolah harus sesuai
dengan karakteristik masyarakat.
c. Mengundang orang tua siswa dengan cara memberikan
undangan berisi tentang apa yang akan dibicarakan dan
permasalahannya.
16
g. Berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan, serta
mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan
kompetensi.
h. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam
bidangnya.
3. Kewajiban Pendidik menurut UU Guru dan Dosen adalah sebagai
berikut:
a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran
yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi
c. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-nundangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
B. Profesi Pendidikan
1. Pengertian Profesi
Profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dan
etika khusus serta baku (standar layanan).
2. Pengertian Profesional
Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan/pekerjaan
yang dilakukan dengan keahlian atau ketrampilan yang tinggi.
3. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi
untuk meningkatkan kemempuan secara terus-menerus.
4. Pengertian Profesionalitas
Profesionalitas adalah proses atau perjalanan waktu yang membuat
seseorang atau kelompok orang menjadi professional.
5. Profesi Pendidikan
17
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keterampilan dari pelakunya.
6. Kesimpulan Profesi Kependidikan
Profesi kependidikan adalah suatu tenaga kependidikan yang
meliputi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang dalam
mekanisme kerjanya dikuasai oleh kode etik.
C. Ciri-ciri Profesi Kependidikan
1. Memiliki keterampilan yang tinggi
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan
3. Memiliki sikap mandiri dan berorientasi ke depan
4. Diakui masyarakat dengan layanan profesional
5. Diperlukan persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum
melaksanakan tugas
6. Memiliki mekanisme untuk menyaring
7. Memiliki organisasi profesional.
D. Definisi Kepribadian
Kepribadian adalah perpaduan sifat (traits) yang dapat diteliti dan
digambarkan untuk menyatakan kualitas istimewa yang dimiliki
seseorang.
E. Kepribadian Guru
Ciri-ciri guru yang berkepribadian luhur sehat (tangguh, optimis,
unggul dan empatik, berdedikasi, berkomitmen tinggi, kreatif, inovatif).
F. Pengertian Guru
Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan
merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola
kelas dengan baik.
G. Kriteria Profesi
1. Memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas.
2. Merupakan karir yang dibina secara organisatoris.
3. Diakui masyarakat dengan status professional.
H. Ciri-Ciri Guru Sebagai Suatu Profesi
18
1. Seorang guru itu lebih mengutamakan tugasnya.
2. Memiliki sejumlah pengetahuan yang sistematis.
3. Suatu profesi punya otonomi yang tinggi.
4. Mempunyai kode etik.
5. Mengalami pertumbuhan terus menerus.
19