Anda di halaman 1dari 20

“RESUME”

MATERI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PROFESI SD

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan dan Profesi SD


Dosen Pengampu : Ari Nugroho S.R, M. Pd.

Disusun oleh:
Nama : Dwi Wulandari
NIM : 2086206010
Kelas : PGSD 7A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP PGRI PACITAN
2024
I. KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengertian Pendidikan
Menurut buku “Higher Education for American democracy”
pendidikan adalah suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang
beradab, tetapi tujuan pendidikan tidaklah sama dalam setiap
masyarakat.
B. Pengertian Manajemen
Menurut salah satu ahli bernama Oey Liang Lee, arti manajemen
adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan serta pngendalian (pengawasan) dari sumber daya.
C. Filsafat Manajemen
Manajemen jika ditinjau dari segi filsafat yaitu:
1. Berdasarkan landasan ontologi dan aksiologi
2. Memperhitungkan aspek ontologi dan aksiologi.
3. Menyusun pengetahuan yang benar.
D. Pengertian Manajemen Pendidikan
1. Dari pendapat beberapa ahli maka dapat didefinisikan bahwa,
manajemen pendidikan sebagai suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola
sumber daya.
2. Objek/sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen
Pendidikan:
a. Man/Manusia (mengorganisasikan manusia dengan melihat apa
yang menjadi keahlian orang tersebut).
b. Money/uang (mengelola pendanaan atau pembiayaan secara
efisien)
c. Materials/bahan materi (berisi panduan dasar untuk
menstranfer ilmu dari guru ke siswa).
d. Method/pengelolaan metode (tergantung pada kesiapan siswa
yang diajar).

1
e. Machines/pengelolaan mesin (mendukung proses belajar
mengajar.
f. Market/pasar (sasaran yang dituju adalah masyarakat yang
berniat menyekolahkan putra putri mereka).
E. Tujuan Manajemen Pendidikan
Meliputi: Efisien dalam menggunakan sumber daya, efektif dalam
pencapaian tujuan, bermuara pada tujuan pendidikan, mendukung
kegiatan pendidikan.
F. Manfaat Manajemen Pendidikan
1. Menciptakan suasana belajar yang bermutu dan menyenangkan.
2. Meningkatkan kompetensi manajemen pendidikan bagi pendidik.
3. Menghemat sumber daya dengan hasil memuaskan.
4. Mendapatkan tenaga kependidikan yang professional.
G. Fungsi Manajemen Pendidikan
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
3. Pelaksanaan (actuating) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran.
4. Pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja.
H. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Meliputi: wilayah kerja, objek garapan, fungsi kegiatan.

II. MANAJEMEN KURIKULUM


A. Konsep Dasar Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan proses mendayagunakan semua
unsur manajemen dalam rangka memaksimalkan tujuan kurikulum
pendidikan yang dilaksanakan di lembaga pendidikan.
B. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum Pada Satuan Pendidikan

2
Meliputi: Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Evaluasi.

C. Tugas pokok dan fungsi manajemen dan personil satuan


pendidikan dalam manajemen kurikulum
1. Kepala Sekolah
a. Menyusun perencanaan dan penjabaran kaldik.
b. Mengadakan evaluasi dan Melakukan supervisi
c. Menyelenggarakan pelatihan
d. Memantau pembuatan rencana pengajaran pendidik
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Menyusun program kerja bidang kurikulum
b. Memberdayakan guru
c. Mengkoordinasikan penyusunan dan revisi kurikulum
d. Membantu kepala sekolah dalam pembagian tugas mengajar
guru
e. Menyusun peraturan dan kaldik, serta membuat jadwal
pelajaran
f. Memfasilitasi guru
3. Komite Sekolah
a. Memberi pertimbangan (advisory agency)
b. Mendukung (supporting agency)
c. Mengontrol (controling agency)
4. Bagian Perpustakaan
a. Mengumpulkan dan mengolah data
b. Menghimpun alat seleksi bahan pustaka
c. Merawat bahan pustaka
d. Melakukan pelayanan perpustakaan
e. Menelaah pengembangan di bidang perpustakaan
5. Guru
Mampu meningkatkan kinerja dan profesionalismenya seiring
dengan perubahan dan tuntutan zaman.

3
6. Administrasi Sekolah
a. Melayani pelaksanaan pekerjaan operatif
b. Membantu kelancaran perkembangan organisasi
D. Tahapan-tahapan manajemen kurikulum dalam satuan
Pendidikan
Meliputi: pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
proses.
E. Perencanaan dalam manajemen kurikulum
1. Organisasi Kurikulum
a. Separated Subject Curriculum (Menyajikan segala bahan
pelajaran)
b. Correlated Curriculum (Menghendaki agar mata pelajaran satu
sama lain ada hubungan)
c. Integrated Curriculum (Meniadakan batas-batas antara
berbagai mata pelajaran Model Perencanaan Kurikulum)
2. Model Perencanaan Kurikulum
a. Model Perencanaan Rasional Deduktif atau Rasional Tyler
Menitik beratkan logika dalam merancang program kurikulum
b. Model Interaktif Rasional (The rasional-interactive model)
Menekankan pada respons fleksibel kurikulum
c. The Disciplines Model
Perencanaan ini menitikberatkan pada guru-guru, mereka
sendiri yang merencanakan kurikulum
d. Model tanpa perencanaan (non planning model)
Suatu model berdasarkan pertimbangan-pertimbangan intuitif
para guru.
3. Proses atau Langkah - Langkah Perencanaan Kurikulum
a. Menentukan tujuan
b. Memilih pengalaman - pengalaman pendidikan (belajar)
c. Menentukan materi pelajaran
d. Organisasi dan Intregasi point (b) dan (c)

4
e. Evaluasi terhadap efektifitas langkah - langkan perencanaan

4. Kegiatan - Kegiatan Manajemen Kurikulum


a. Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru:
1) Pembagian tugas mengajar
2) Pembagian tugas / tanggung jawab dalam membina
ekstrakurikuler.
3) Koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
b. Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar:
1) Menyusun jadwal Pelajaran
2) Penyusunan program (rencana).
3) Pengisian daftar kemajuan murid.
4) Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
5) Laporan hasil evaluasi.
6) Kegiatan bimbingan penyuluhan.
5. Asas-Asas Perencanaan Kurikulum
Meliputi: Objektivitas, Keterpaduan, Manfaat, Efisiensi dan
Efektivitas, Kesesuaian, Keseimbangan, Berkesinambungan,
Pembakuan dan Mutu
6. Sifat Perencanaan Kurikulum
Bersifat strategis, komprehensif, integratif, realistik, humanistik,
futuralistik, desentralistik
7. Fungsi Perencanaan Kurikulum.
a. Pedoman atau alat manajemen
b. Alat atau penggerak roda organisasi dan tata laksana
c. Motivasi untuk melaksanakan sistem pendidikan
F. Evaluasi manajemen kurikulum pada satuan Pendidikan
1. Prinsip-prinsip Evaluasi Kurikulum
Terdiri dari: a) tujuan tertentu, b) objektif, c) komprehensif, d)
kooperatif dan bertanggung jawab, e) efisien, f) berkesinambungan

5
2. Komponen-komponen kurikulum
Terdiri dari: a) tujuan, b) isi dan struktur kurikulum, c) strategi
pelaksanaan, d) komponen evaluasi
G. Inovasi dalam implementasi manajemen kurikulum.
Indonesia mengalami 11 kali pergantian kurikulum dimulai dari
kurikulum 1947 sampai dengan saat ini yaitu kurikulum Merdeka.
Perubahan kurikulum inilah yang disebut inovasi dalam kurikulum,
yang mana setiap kurikulum dirancang untuk sebuah perbaikan yang
menyesuaikan perubahan dan kebutuhan dalam pendidikan.

III. MANAJEMEN KESISWAAN


A. Pengertian Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai
dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.
B. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan
1. Perencanaan kesiswaan
2. Penerimaan peserta didik
3. Orientasi siswa baru
4. Mengatur kehadiran, ketidak hadiran siswa di sekolah, evaluasi
peserta didik, kenaikan tingkat siswa, siswa yang mutasi dan drop
out, kode etik dan disiplin siswa, layanan dan organisasi siswa.
C. Tujuan Manajemen Kesiswaan
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor siswa.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan siswa.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa.
D. Fungsi Manajemen Kesiswaan
Meliputi: pengembangan individualitas, pengembangan sosial,
penyaluran aspirasi dan harapan, pemenuhan kebutuhan dan
kesejahteraan.
E. Prinsip Dasar Manajemen Kesiswaan

6
1. Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek
2. Diperlukan wahana kegiatan yang beragam.
3. Pengembangan potensi siswa meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
F. Tugas Manajemen Kesiswaan
Tugas manajemen kesiswaan adalah: penerimaan murid baru,
pencatatan murid dalam buku induk, buku klaper, dan tata tertib murid.
G. Implementasi Manajemen Kesiswaan di Sekolah
Kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam manajemen
kesiswaan yaitu: kegiatan penerimaan siswa, pembinaan siswa dan
pemantapan kegiatan .
H. Peran Guru dalam Manajemen Kesiswaan
1. Dilibatkan menjadi panitia penerimaan.
2. Dalam masa orientasi (tugas guru adalah membuat agar para siswa
cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya).
3. Guru diharapkan mampu mencatat/ merekam kehadiran siswa.
4. Guru memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi.
5. Guru memberikan layanan kepada siswa.
6. Guru ikut serta mengatur dan mempertimbangkan promosi dan
mutasi siswa.

IV. MANAJEMEN PERSONALIA


A. Pengertian Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah segala kegiatan pengelolaan
pemanfaatan seluruh potensi personalia yang ada dilembaga.
B. Ruang Lingkup Manajemen Personalia
Mencakup tujuh komponen, yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2)
pengadaan (rekrutmen), (3) pembinaan dan pengembangan pegawai,
(4) promosi dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi,
dan (7) penilaian pegawai.
C. Tujuan Manajemen Personalia

7
1. Menarik dan mempertahankan karyawan yang kompeten,
2. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi karyawannya.
3. Mengembangkan sistem kerja yang berkinerja tinggi.
4. Mengembangkan praktik manajemen yang berkomitmen.
5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.
D. Tugas dan Fungsi Tenaga Pendidik dan Kependidikan
1. Tenaga Pendidik
Meliputi: Guru (mendidik, mengajar), Konselor (memberikan
pelayanan konseling), Guru Pembimbing Khusus (mengajar,
mendidik, menilai, dan mengevaluasi peserta didik yang memiliki
kelainan).
2. Komite Sekolah (mengembangkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan yang ada)
3. Kepala sekolah (perencanaan, pengorganisasian, perekrutan staf,
pendampingan/orientasi tujuan, koordinasi, pengawasan, dan
analisis/evaluasi)
E. Jenis-Jenis Kependidikan
Meliputi: tenaga struktural, fungsional, Teknis kependidikan.

V. MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


A. Pengertian Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu
bagian kajian dalam administrasi sekolah sebagai proses kerja sama
pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan
efesien.
B. Tujuan Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan
1. Mengadakan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang rinci dan cermat.
2. Memastikan bahwa sarana dan prasarana sekolah digunakan
dengan tepat dan efisien.
3. Mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.

8
C. Prinsip Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Meliputi: Prinsip pencapaian tujuan, efisiensi, administratif, kejelasan
tanggung jawab, kekohesifan.
D. Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penyaluran,
invetarisasi, penyimpanan, penghapusan sarana dan prasarana
Pendidikan.
E. Pengaruh Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam Menunjang
Kualitas Siswa
Menunjang prestasi belajar siswa, meningkatkan produktifitas belajar,
mempengaruhi kemampuan belajar siswa.

VI. MANAJEMEN TATA LAKSANA/TATA USAHA SEKOLAH


A. Pengertian Tata Laksana/Tata Usaha Sekolah
Manajemen tata laksana atau tata usaha sekolah adalah segenap
rangkaian kegiatan yang meliputi: mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, menggandakan, mengolah, dan mengirim keterangan
yang diprlukan untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
B. Fungsi dan Peranan Tata Laksana/Tata Usaha Sekolah
1. Fungsi Tata Laksana/Tata Usaha Sekolah
Fungsi tata laksana/tata usaha sekolah yaitu: menghimpun,
mencatat, mengelola, menggandakan, mengirim, dan menyimpan
keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha
kerjasama.
2. Peranan Tata Laksana/Tata Usaha Sekolah
a) Membantu pelaksanaan pekerjaan pokok organisasi.
b) Menyediakan keterangan untuk memimpin.
c) Melancarkan perkembangan organisasi.

9
C. Tugas/Kegiatan Tata Laksana/Tata Usaha Sekolah
1. Kegiatan yang menyangkut manajemen kurikulum (penyusunan
jadwal, pembuatan kalender akademik, dsb yang dilakukan oleh
kepala sekolah)
2. Kegiatan yang menyangkut manajemen siswa (Mengisi buku induk
dan buku klapor, mengurus dan mengatur warkat-warkat jika ada
pemindahan siswa)
3. Kegiatan yang menyangkut manajemen personil (pengetikan,
membantu memperbanyak salinan surat-surat keputusan,
mengerjakan tugas-tugas lain)
4. Kegiatan yang mengenai penataan inventaris sekolah (Pencatatan
masuk dan keluar barang-barang)
5. Kegiatan yang menunjang penataan keuangan (Bendahara
mengerjakan administrasi keuangan dengan surat keputusan)
6. Kegiatan yang mengenai pekerjaan surat-menyurat (Pengurusan
surat masuk, keluar dan penyimpanan surat/Kearsipan)
7. Kegiatan yang menunjang manajemen sarana kegiatan
ketatausahaan (mendaftar alat atau sarana, menyeleksi dan mendata
kebutuhan)
8. Kegiatan yang menunjang hubungan sekolah dengan masyarakat
(Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua siswa, memelihara
hubungan baik dengan dewan sekolah, mengembangkan hubungan
sekolah)
D. Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah
1. Kualifikasi (Kualifikasi pendidikan dan sertifikat kepala tenaga
administrasi sekolah/madrasah).
2. Kompetensi (kepribadian, sosial, teknis, manajerial (khusus untuk
kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah).

10
VII. MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN
A. Pengertian Manajemen (Pengelolaan) Keuangan Sekolah
Manajemen keuangan pendidikan adalah sejumlah uang yang
dihasilkan dan dimanfaatkan untuk membiayai kebutuhan Pendidikan.
B. Fungsi dan Tujuan Pengelolaan Keuangan Pendidikan
1. Planning atau perencanaan keuangan, meliputi perencanaan arus
kas dan rugi laba.
2. Budgeting atau anggaran, perencanaan penerimaan dan
pengalokasian anggaran biaya.
3. Controlling atau pengendalian keuangan, melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
4. Auditing atau pemeriksaan keuangan.
5. Reporting atau pelaporan keuangan, menyediakan laporan
informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio
laporan keuangan.
C. Tujuan Pengelolaan keuangan
1. Memanfaatkan dana yang tersedia secara optimal
2. Mensinergiskan berbagai kegiatan antar bidang secara harmonis
3. Mengembangkan perilaku transparansi dan akuntabilitas
D. Tugas Pengelolaan Keuangan Pendidikan
1. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil
tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran
anggaran.
2. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian
dan memerintahkan pembayaran.
3. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-surat
berharga lainnya.
E. Ruang Lingkup Pengelolaan (Manajemen) Keuangan Pendidikan
Meliputi: Keputusan investasi, finansial, dividen.

11
F. Tahapan Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Meliputi: perencanaan pembiayaan pendidikan (budgeting), akuntasi
(accounting), evaluasi (controlling).
G. Prinsip-prinsip Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah
1. Transparansi (adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan)
2. Akuntabilitas (kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain
karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas)
3. Efektifitas (kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan
untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan)
4. Efisiensi (perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan
keluaran (output) atau antara daya dan hasil)
H. Proses Pengelolaan Keuangan di di Sekolah
1. Perencanaan anggaran
2. Strategi mencari sumber dana sekolah
3. Penggunaan keuangan sekolah
4. Pengawasan dan evaluasi anggaran
5. Pertanggungjawaban.
I. Sumber-Sumber Keuangan Sekolah
Meliputi: Dana dari pemerintah, orang tua siswa (komite), masyarakat,
alumni, peserta kegiatan, kegiatan wirausaha sekolah.

VIII. MANAJEMEN PENGORGANISASIAN SEKOLAH


A. Pengertian Pengorganisasian Sekolah
Pengoganisasian sekolah adalah segala manajemen yang dilaksanakan
oleh kepala sekolah bersama guru, tenaga kependidikan, dan staf
sekolah lainnya untuk mewujudkan hasil yang direncanakan.
B. Fungsi dan Tujuan Pengorganisasian Sekolah
1. Fungsi:
a. Sebagai sarana untuk membagi pekerjaan pada tingkat satuan
pendidikan

12
b. Sebagai wahana untuk memfasilitasi proses kolaborasi,
pengendalian arus orang, satuan kerja, dan komponen pada
tingkat satuan pendidikan.
2. Tujuan:
Meliputi: bantuan koordinasi, memperlancar pengawasan,
memaksimalkan manfaat spesialisasi, penghematan biaya,
meningkatkan keharmonisan hubungan antar manusia.
C. Konsep Organisasi Sekolah
Meliputi: Kesederhanaan, dinamis / Fleksibilitas, stabilitas, kejelasaan
akan kekuasaan dan tugas, koordinasi, sumber daya manusia,
pengendalian.
D. Asas-Asas Pengorganisasian
Meliputi: asas perumusan masalah, pembagian kerja, pendelegasian
wewenang, koordinasi, tanggung jawab, efisiensi pengawasan.
E. Faktor yang Dipertimbangkan dalam Menyusun Pengorganisasian
Sekolah
Meliputi: Tingkat sekolah, besar kecilnya sekolah, letak lingkungan
sekolah, penyelenggara, guru, peserta dalam organisasi, perencanaan
kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
F. Bentuk-Bentuk Pengorganisasian Sekolah
1. Organisasi Lini (hak dan kekuasaan berada pada pucuk pimpinan)
2. Organisasi Staf (hak, kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis
pada unit kerja yang ada secara bertingkat)
3. Bentuk Gabungan (gabungan dari kedua tipe tersebut di atas)
4. Organisasi Fungsional (Pembagian hak dan kekuasaan dilakukan
berdasarkan fungsi yang diemban oleh unit kerja)
G. Struktur Pengorganisasian Sekolah
1. Desain struktur di sekolah negeri umumnya sangat berpedoman
kepada Permendikbud

13
2. Desain sekolah dasar swasta yang diberikan kewenangan penuh
oleh pemerintah untuk melaksanakan pelayanan pendidikan secara
mandiri.
3. Contoh gambar struktur organisasai sekolah

H. Ciri-Ciri Organisasi Sekolah yang Baik


1. Berfokus pada pelanggan dan pencegahan masalah
2. Memiliki strategi untuk mencapai mutu
3. Memiliki kebijakan dalam perencanaan mutu
4. Mendorong orang berinovasi dan berkreasi
5. Memiliki visi dan misi

IX. MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT


(HUMAS)
A. Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Hubungan masyarakat adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-
sama antara lembaga dan masyarakat dengan tujuan memperoleh
pengertian, kepercayaan, penghargaan, hubungan harmonis, serta
dukungan secara sadar dan sukarela.
B. Perencanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
1. Sekolah menyelenggarakan acara perpisahan bagi siswa kelas 6
yang telah lulus ujian.
2. Guru mengundang wali siswa ke sekolah berdiskusi tentang siswa
mana yang sering membolos dan berprestasi rendah.

14
3. Jika ada sekolah yang menjadi juara dalam lomba tersebut maka
akan memberitahukan siswa pada saat upacara penyambutan.
C. Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Antara lain: (1) mengatur koordinasi pertemuan kepala sekolah dengan
komite dan masyarakat; (2) mengkoordinasikan pertemuan unsur
sekolah dengan orang tua peserta didik; (3) mengatur strategi
hubungan kerjasama unsur sekolah dan (4) mengatur koordinasi
hubungan kerjasama antar lembaga pendidikan.
D. Prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Meliputi: Integrity, continuity, simplicity, converage, constructiveness,
adaptability.
E. Evaluasi Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
Meliputi: Fungsi selektif, diagnostik dan tolak ukur keberhasilan.
F. Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah
1. Menciptakan iklim yang kondusif dalam hubungan antara
masyarakat dan sekolah.
2. Manfaat hubungan sekolah dan masyarakat
a. Pihak pengelolaan sekolah
1) Konsep masyarakat tentang guru menjadi besar
2) Mendapatkan dukungan moral dari masyarakat
3) Mendapatkan reaksi dari kelompok masyarakat
b. Masyarakat
1) Untuk mengetahui hal persekolahan
2) Menyalurkan kebutuhan untuk berpartisipasi dalam
pendidikan
3) Melakukan usul atau saran-saran terhadap pendidikan
G. Hambatan Dalam Manajemen Hubungan Sekolah Dan
Masyarakat
1. Hambatan
a. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang Pendidikan

15
b. Kurangnya komunikasi antara warga sekolah dengan warga
masyarakat
c. Sarana, prasarana, dan pendanaan yang belum memadai.
2. Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan
a. Sekolah harus menyediakan informasi yang terintegrasi
b. Setiap program yang diselenggarakan oleh sekolah harus sesuai
dengan karakteristik masyarakat.
c. Mengundang orang tua siswa dengan cara memberikan
undangan berisi tentang apa yang akan dibicarakan dan
permasalahannya.

X. PENDIDIK DAN PROFESI KEPENDIDIKAN


A. Profesi Pendidik (Pengertian Pendidik dan Tugas, Hak dan
Kewajiban Menurut Undang-undang)
1. Pengertian pendidik
Menurut Undang-undang No 20 tahun 2003 tenaga pendidik adalah
orang yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
2. Contoh tenaga pendidik menurut UU No. 20 tahun 2003 (guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor instruktur,
fasililator dan istilah lainnya)
3. Ciri Pendidik (berwibawa, mengenal anak didik, menguasai bidang
lebih dari anak didik)
4. Hak pendidik sesuai pasal 14 UU no 14 tahun 2005
a. Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum.
b. Mendapatkan promosi dan penghargaan.
c. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
d. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana
pembelajaran.
e. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian.
f. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam
melaksanakan tugas.

16
g. Berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan, serta
mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan
kompetensi.
h. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam
bidangnya.
3. Kewajiban Pendidik menurut UU Guru dan Dosen adalah sebagai
berikut:
a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran
yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi
c. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-nundangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
B. Profesi Pendidikan
1. Pengertian Profesi
Profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dan
etika khusus serta baku (standar layanan).
2. Pengertian Profesional
Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan/pekerjaan
yang dilakukan dengan keahlian atau ketrampilan yang tinggi.
3. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi
untuk meningkatkan kemempuan secara terus-menerus.
4. Pengertian Profesionalitas
Profesionalitas adalah proses atau perjalanan waktu yang membuat
seseorang atau kelompok orang menjadi professional.
5. Profesi Pendidikan

17
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keterampilan dari pelakunya.
6. Kesimpulan Profesi Kependidikan
Profesi kependidikan adalah suatu tenaga kependidikan yang
meliputi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang dalam
mekanisme kerjanya dikuasai oleh kode etik.
C. Ciri-ciri Profesi Kependidikan
1. Memiliki keterampilan yang tinggi
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan
3. Memiliki sikap mandiri dan berorientasi ke depan
4. Diakui masyarakat dengan layanan profesional
5. Diperlukan persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum
melaksanakan tugas
6. Memiliki mekanisme untuk menyaring
7. Memiliki organisasi profesional.
D. Definisi Kepribadian
Kepribadian adalah perpaduan sifat (traits) yang dapat diteliti dan
digambarkan untuk menyatakan kualitas istimewa yang dimiliki
seseorang.
E. Kepribadian Guru
Ciri-ciri guru yang berkepribadian luhur sehat (tangguh, optimis,
unggul dan empatik, berdedikasi, berkomitmen tinggi, kreatif, inovatif).
F. Pengertian Guru
Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan
merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola
kelas dengan baik.
G. Kriteria Profesi
1. Memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas.
2. Merupakan karir yang dibina secara organisatoris.
3. Diakui masyarakat dengan status professional.
H. Ciri-Ciri Guru Sebagai Suatu Profesi

18
1. Seorang guru itu lebih mengutamakan tugasnya.
2. Memiliki sejumlah pengetahuan yang sistematis.
3. Suatu profesi punya otonomi yang tinggi.
4. Mempunyai kode etik.
5. Mengalami pertumbuhan terus menerus.

19

Anda mungkin juga menyukai