Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang

tentunya sangat penting bagi suatu negara. Di Sekolah dengan segala aspek pembelajaran atau

pendidikan bermutu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala

latar belakang dan sifat-sifat individualnya. Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi

serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di

kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di

kelas. Guru yang merupakan komponen penting dari tenaga kependidikan memiliki tugas untuk

melaksanakan proses pembelajaran.

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan mampu memahami tentang bagaimana

cara mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan pembelajaran merupakan sesuatu yang

dalam pendidikan karena tanpa adanya pengelolaan pembelajaran maka proses pembelajaran

tidak akan terarah dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tidak akan

tercapai secara optimal.

Pengelolaan pembelajaran tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan

rutinitas. Kegiatan pengelolaan pembelajaran dimaksudkan untuk menciptakan dan

mempertahankan suasana dan kondisi belajar. Sehingga proses belajar mengajar dapat

berlangsung secara efektif dan efisien.

Demikian pada saat proses pembelajaran guru diharapkan mampu memotivasi belajar

siswa, menerapkan strategi serta pengelolaan motivasional dalam tindak pembelajaran agar dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengelolaan pembelajaran?

2. Bagaimana strategi pengelolaan pembelajaran?

3. Apa saja pengelolaan variabel dalam pembelajaran ?

4. Apa saja tahap pengelolaan pembelajaran?

5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran?

6. Apa tujuan dan fungsi pengelolaan pembelajaran?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pengelolaan pembelajaaran.

2. Untuk mengetahui strategi pengelolaan pembelajaran.

3. Untuk mengetahui pengelolaan variable dalam pembelajaran.

4. Untuk mengetahui tahap pengelolaan pembelajaran.

5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran.

6. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pengelolaan pembelajaran.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Pembelajaran

Pengelolaan itu berasal dari kata “kelola” dan istilah lainnya yaitu “manajemen” yang

artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan. Maka disimpulkan pengelolaan itu adalah

pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan atau proses yang memberikan

pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian

tujuan.

Banyak didefenisikan oleh para ahli tenatang pengelolaan. Terry, mengartikan

pengelolaan sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui

usaha orang lain. Jhon D. Millet, pengelolaan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian

fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai

tujuan. Andrew F. Siulus, pengelolaan pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas perencanaan,

pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasion, komunikasi, dan

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk

mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh organisasi sehingga akan

dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien. 1

Pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang artinya suatu kegiatan yang dilakukan

untuk mencari informasi. Menurut Sudjana (1988) pengelolaan pembelajaran merupakan

kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran yaitu

1
Jelajah Ilmu, 30 Juni 2016, “Makalah Pengelolaan Pembelajaran”,
http://imamsukmajaya.blogspot.com/2016/06/makalah-pengelolaan-pembelajaran.html?m= 1 Diakses pada
tanggal 14 September 2021, pukul 21.09 WITA.
dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajaran

sehingga antara tujuan, materi, metode serta evaluasi menjadi jelas dan sistematis.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran

dapat di simpulkan suatu pengaturan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan mengenai

komponen-komponen pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.

Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelengaraan interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 2

B. Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan

dengan bagaimana interaksi antara pebelajar dengan variabel-variabel metode pembelajaran

lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian

dan strategi penyampaian tertentu yang digunakan selama proses pembelajaran.3

Strategi pengelolaan pembelajaran sangat penting dalam sistem strategi pembelajaran.

Strategi pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen strategi

tepat dipakai dalam situasi pembelajaran. Ada empat hal yang menjadi urusan strategi

pengelolaan, yaitu: 4

a. Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran

2
Ahmad Amhari. Juni 2014. “Pengelolaan Pembelajaran”. (online).
http://amdayhary.blogspot.co.id/2014/06/pengelolaan-pembelajaran-pengertian-dan.html. Diakses pada 14
September 2021, pukul 21.21 WITA.
3
Hestunodya.blogspot.co.id, “STRATEGI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN”,
https://hestunodya.blogspot.com/2014/01/strategi-pengelolaan-pembelajaran.html Diakses pada tanggal 14
September 2021, pukul 22.14 WITA.

4
Jelajah Ilmu, 30 Juni 2016, “Makalah Pengelolaan Pembelajaran”,
http://imamsukmajaya.blogspot.com/2016/06/makalah-pengelolaan-pembelajaran.html?m= 1 Diakses pada
tanggal 14 September 2021, pukul 21.09 WITA.
Guru harus untuk mampu merancang kapan, strategi apa, dan berapa kali suatu strategi

pembelajaran yang digunakan yang semuanya berkaitan dengan kondisi pembelajaran yang ada.

Strategi pembelajaran dipengaruhi oleh tujuan dan karakteristik bidang studi, kendala dan

karakteristik bidang studi, karakteristik peserta didik.

b. Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa

Guru harus mampu menetapkan kapan, berapa kali, apa jenis evaluasi yang dilakukan

untu melihat kemajuan belajar peserta didik. Hasil evaluasi penting dicatat untuk melihat

efektifitas dan efisiensi pmbelajaran yang dilakukan. Catatan ini penting untuk melihat apakah

strategi pembelajran yang dilakukan sudah sesuai atau belum, apa penyebab rendahnya hasil

peserta didik (guru / peserta didik / faktor lain), apakah penjadwalan penerapan strategi sudah

sesuai atau belum.

c. Pengelolaan motivasional

Setiap strategi pembelajaran yang diterapkan pasti bertujuan untuk meningkatkan

motivasi belajar peserta didik, sehingga guru dituntut untuk dapat mengembangkan kiat-kiat

khusus dalam melakukan penjadwalan penggunaan strategi penyampaian yang bervariasi.

d. Kontrol belajar

Guru harus mampu merancang kegiatan pembelajaran yang mampu memberikan berbagai

alternatif pilihan belajar bagi peserta didiknya, sehingga pesera didik dapat memanage diri untuk

menentukan materi mana yang akan dipelajari, cepat lambatnya belajar, dan cara belajar yang

digunakan.

Dalam penerapan strategi pembelajaran walaupun secara teoritis seorang guru telah

paham tentang langkah-langkah operasional suatu strategi pembelajaran. Namun, belum tentu

seorang guru akan mampu menerapkan strategi tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran
dikelas. Keberhasilan guru menerapkan suatu strategi pembelajaran sangat tergantung dari

kemampuan guru menganalisis kondisi pembelajaran yang ada, seperti tujuan pembelajran,

karakteristik siswa, kendala sumber belajar, dan karakteristik bidang studi.

a. Tujuan pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan pembelajran

yang ingin dicapai. Menurut taksonomi Bloom, secara teoritis tujuan pembelajaran dibagi atas

tiga kategori, yaitu tujuan pembelajaran ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Karakteristik siswa

Karakteristik siswa berhubungan denagn aspek-aspek yang melekat pada diri siswa,

seperti motivasi, bakat, minat, kemampuan awal, gaya belajar, kepribadian, dan sebagainya.

Karakteristik siswa yang amat kompleks tersebut harus juga dijadikan pijakan dasar dalam

menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

c. Kendala sumber/media belajar

Media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima

pesan. Beberapa hasil penelitian menyimpulakan bahwa ketersediaan sumber belajar sangat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Tanpa adanya sumber belajar yang memadai amat sulit bagi

seorang guru untuk melaksanakan proses pembelajaran.

d. Karakteristik bidang studi

Struktur bidang studi terkait hubungan-hubungan diantara bagian-bagian suatu bidang

studi. Struktur bidang studi mata pelajaran matematika tentu berbeda dengan struktur bidang

studi sejarah. Perbedaan struktur bidang studi tersebut membutuhkan strategi pembelajaran yang

berbeda pula. Misalnya dalam mata pelajaran sejarah guru dapat memulai mata pelajaran dari

pokok bahasan apa saja, sebaliknya mata pelajaran matematika tidak bisa dilakukan seperti itu.
Itulah sababnya, pemahaman seorang guru terhadap struktur bidang studi yang diajarnya sangat

penting dalam penetapan metode pembelajaran yang akan digunakan.

C. Pengelolaan variable dalam pembelajaran

Menurut Dunkin dan Biddle, proses pembelajaran berada dalam empat variable interaksi,

yaitu:5

1. Variable pertanda (presage variables) berupa pendidik

2. Variable konteks (contex variables) berupa peserta didik

3. Variable proses (process variables) berupa proses kegiatan pembelajaran

4. Variable produk (product variables) berupa perkembangan peserta didik baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka keempat variabel pembelajaran

tersebut harus dikelola dengan baik. Ada 4 macam pengelolaan pembelajaran yaitu: 6

a. Pengelolaan siswa

Siswa dalam Kedudukan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan “produsen”

artinya siswa sendirilah yang mencari tahu pengetahuan yang dipelajarinya. Siswa dalam suatu

kelas biasanya mermiliki kemampuan yang beragam, karenanya guru perlu mengatur kapan

siswa bekerja perorangan, berpasangan, berkelompok, siswa dikelompokkan berdasarkan

kemampuan sehingga ia dapat berkonsentrasi membantu yang kurang, dan kapan siswa

dikelompokkan secara campuran sebagai kemampuan sehingga terjadi tutor sebaya. Belajar

merupakan kegiatan yang bersifat universal dan multi dimensional. Dikatakan universal karena

belajar bisa dilakukan siapapun, kapanpun, dimanapun. Karena itu bisa saja siswa merasa tidak

5
Kang Mousir. Januari 2015. “Variable Strategi Pembelajaran”. (online).
http://www.cheminmyheart.com/2015/01/variabel-strategi-pembelajaran.html. Diakses pada 14 September 2021,
pukul 21.37 WITA.
6
Abdul Majid, “Perencanaan pembelajaran mengembangkan Standar Kompetensi Guru“. (PT Remaja
Rosdakarya: Bandung), 2005-2006.
butuh dengan proses pembelajaran yang terjadi dalam ruangan terkontrol atau lingkungan

terkendali. Waktu belajar bisa saja waktu yang bukan dikehendaki siswa. Dan untuk itulah guru

dapat merekayasa segala sesuatunya. Guru dapat mengatur siswa berdasarkan situasi yang ada

ketika prosses belajar mengajar berlangsung.

b. Pengelolaan Guru

Guru adalah orang yang bertugas membantu murid untuk mendapatkan pengetahuan

sehingga ia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Guru harus dapat menempatkan

diri dan menciptakan suasana yang kondusif, karena fungsi guru disekolah sebagai “bapak”

kedua yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.

c. Pengelolaan Pembelajaran

Pengembangan pembelajaran pendidikan agama islam memerlukan model-model

pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan isi dan hasil yang diharapkan.

d. Pengelolaan Lingkungan Kelas

Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang

dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran. Berkenaan dengan hal

tersebut, sedikitnya terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan yaitu; ruang belajar, pengaturan

sarana belajar, susunan tempat duduk, penerangan, pemanasan sebelum masuk ke materi yang

akan dipelajari (pembentukan kompetensi), dan bina suasana dalam pembelajaran.7

D. Tahap Pengelolaan Pembelajaran

Tahap-tahap pengelolaan pembelajaran terdiri dari :

1. Perencanaan, tahap perencanaan meliputi:

a. Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapan dan bagaimana cara melakukannya;

7
Jelajah Ilmu, 30 Juni 2016, “Makalah Pengelolaan Pembelajaran”,
http://imamsukmajaya.blogspot.com/2016/06/makalah-pengelolaan-pembelajaran.html?m= 1 Diakses pada
tanggal 14 September 2021, pukul 21.09 WITA.
b. Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang

maksimal melalui proses penentuan target;

c. Mengembangkan alternatif-alternatif;

d. Megumpulkan dan menganalisis informasi;

e. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan.

(Abu Ahmadi-Joko Tri Prasetya: 32)

2. Pengorganisasian, tahap pengorganisasian meliputi:

a. Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk

melaksanakan rencana-rencana melalui proses penetapan kerja;

b. Pengelompokan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur;

c. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi;

d. Memutuskan dan menetapkan metode dan prosedur;

e. Memilih, mengadakan pelatihan dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber-

sumber lain yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

3. Pengarahan, tahap pengarahan meliputi:

a. Menyusun kerangka waktu dan biaya secara terperinci;

b. Memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana dan

pengambilan keputusan;

c. Mengeluarkan instruksi–instruksi yang spesifik;

d. Membimbing, memotivasi dan melakukan supervisi.

4. Pengawasan, tahap pengawasan meliputi:

a. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada rencana;


b. Melaporkan penyimpangan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi,

menyusun standar-standar dan saran-saran;

c. Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-

penyimpangan.

E. Faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran

Beberapa faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran yaitu:8

1. Kurikulum

Kurikulum kaitannya dengan pengelolaan pembelajaran haruslah di rancang sebagai

jumlah pengalaman edukatif yang menjadi tanggung jawab sekolah dalam membantu anak-anak

mencapai tujuan pendidikannya, yang diselenggarakan secara berencana dan terarah serta

terorganisir, karena kegiatan pembelajaran bukan sekedar dipusatkan pada penyampaian

sejumlah materi pelajaran atau pengetahuan yang bersifat intelektualistik, akan tetapi juga

memperhatikan aspek pembentukan pribadi, baik sebagai makhluk individual dan makhluk sosial

maupun sebagai makhluk yang bermoral.

2. Gedung dan Sarana Kelas / Sekolah

Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah berkenaan dengan

jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan dekorasinya yang harus disesuaikan dengan kurikulum

yang dipergunakan. Akan tetapi karena kurikulum selalu dapat beruabh. Sedang ruangan atau

gedung bersifat permanen, maka diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang /

gedung yang bersedia berdasarkan kurikulum yang dipergunakan. Dalam konteks ini kepandaian

guru dalam pengelolaan kelas sangat dibutuhkan.

3. Guru

8
Arianto Samier Irhash. Agustus 2008. “Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran”.
http://sobatbaru.blogspot.co.id/2008/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. Diakses pada 14 September
2021, pukul 21.57 WITA.
Guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang

bertanggung jawab dalam membantu anak dalam mencapai kedewasaan masing-masing. Guru

dalam pengertian tersebut bukan sekedar berdiri didepan kelas untuk menyampaikan materi atau

pengetahuan tertentu, akan tetapi dalam keanggotaan masyarakat yang harus aktif dan berjiwa

bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya untuk menjadi anggota

masyarakat sebagai orang dewasa. Guru juga harus bisa juga menciptakan suasana dalam kelas

agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi sesuai untuk belajar dengan baik

dan sungguh-sungguh. Berdasarkan uraian-uraian diatas jelas bahwa jabatan guru sebagai suatu

profesi tidak saja mulia, karena berhubungan langsung dengan masalah pendewasaan anak-anak,

akan tetapi juga merupakan tugas yang cukup berat. Tugas yang mulia dan hanya dapat

diwujudkan oleh orang-orang yang memiliki kecintaan terhadap pekerjaan mendidik.

4. Murid

Murid sebagai unsur kelas memiliki perasaan kebersamaan, merupakan kondisi yang

sangat penting artinya bagi terciptanya kelas yang dinamis. Oleh karena, setiap murid harus

memiliki perasaan diterima terhadap kelasnya agar mampu ikut serta dalam kegiatan kelas.

Perasaan inilah yang akan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelasnya.

Sikap ini akan tumbuh dengan baik apabila dilakukan tindakan-tindakan pengelolaan

kelas sebagai berikut :

1) Setiap murid dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kelas,

guru hanya sekedar memberi petunjuk dan bimbingan agar program atau kegiatannya sejalan

dengan kurikulum.

2) Murid diberi kesempatan dalam pembagian tugas-tugas untuk kepentingan kelas.


3) Bila guru atau wali kelas berhalangan, bagi dan serahkanlah kepercayaan berupa

tanggung jawab mengatur rumah tangga dan disiplin kealas diantar murid.

4) Motivasi agar setiap murid selalu bersedia mengatur kelasnya melalui kegiatan

rutin, misalnya membersihkan kelas, papan tulis dan lain-lain.

5) Kembangkanlah kesediaan bekerjasama dalam setiap kegiatan.

6) Guru bersama murid menyusun tata tertib dan disiplin kelas serta membentuk

pengurus kelas yang bekerja selama 1 tahun ajaran.

7) Mendorong murid secara terus menerus agar ikut memikirkan kegiatan kelas dan

berani mengusulkannya untuk dilaksanakan bersama didalam atau diluar kelas.

5. Diamika kelas

Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap wali

atau guru kelas untuk kepentingan murid dalam proses kependidikannya. Dinamika kelas pada

dasarnya berarti kondisi kelas yang diliputi dorongan untuk aktif secara terarah yang

dikembangkan melalui kretifitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok, untuk itu setiap

wali atau guru kelas harus berusaha menyalurkan berbagai saran, pendapat, gagasan,

keterampilan, potensi dan energi yang dimiliki murid menjadi kegiatan-kegiatan yang berguna.

Dengan demikian kelas tidak akan berlangsung secara statis, rutin dan membosankan.

6. Lingkungan sekitar

Lingkungan sekitar sekolah sangat mempengaruhi. Misalnya anak yang tinggal di sekitar

lingkungan yang masyarakatnya rata rata tidak bersekolah akan berbeda dengan anak yang

tinggal di lingkungan yang kenal dengan pendidikan.

F. Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Pembelajaran


Tujuan pengelolaan pembelajaran adalah untuk menciptakan proses belajar mengajar

yang dengan mudah direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan baik

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai ecara efektif dan efisien.

Fungsi pengelolaan pembelajaran yaitu:

a. Merencanakan tujuan belajar

b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar.

c. Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa.

d. Mengawasi segala sesuatu, apa sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam

rangka pencapaian tujuan.9

9
Maha Kurniawan, Pengelolaan pembelajaran.
https://www.academia.edu/5589071/Pengelolaan_pembelajaran Diakses pada tanggal 14 September 2021, pukul
22.06 WITA.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengelolaan pembelajaran ialah suatu pengaturan rangkaian kegiatan yang saling

berhubungan mengenai komponen-komponen pembelajaran agar mencapai tujuan

pembelajaran yang optimal.

2. Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan

dengan bagaimana interaksi antara pebelajar dengan variabel-variabel metode

pembelajaran lainnya.

Strategi Pengelolaan Pembelajaran ada 4 yaitu :

- Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran

- Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa

- Pengelolaan motivasional

- Kontrol belajar

3. Menurut Dunkin dan Biddle, proses pembelajaran berada dalam empat variable interaksi,

yaitu;

- Variable pertanda (presage variables) berupa pendidik

- Variable konteks (contex variables) berupa peserta didik

- Variable proses (process variables) berupa proses kegiatan pembelajaran

- Variable produk (product variables) berupa perkembangan peserta didik baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang.

Ada 4 macam pengelolaan pembelajaran yaitu :


- Pengelolaan siswa

- Pengelolaan Guru

- Pengelolaan Pembelajaran

- Pengelolaan Lingkungan Kelas

4. Tahap-tahap pengelolaan pembelajaran terdiri dari :

- Perencanaan

- Pengorganisasian

- Pengarahan

- Pengawasan

5. Faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran yaitu :

- Kurikulum

- Gedung dan Sarana Kelas / Sekolah

- Guru

- Murid

- Diamika kelas

- Lingkungan sekitar

6. Tujuan pengelolaan pembelajaran adalah untuk menciptakan proses belajar mengajar

yang dengan mudah direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan

dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai ecara efektif dan efisien.

Fungsi pengelolaan pembelajaran yaitu :

- Merencanakan tujuan belajar.

- Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan

belajar.
- Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa.

B. Saran

Demikian makalah sederhana ini kami susun. Saran dari kami ialah semoga makalah ini

lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudah menelaah isi

makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah

ini, dan semoga dengan membaca makalah ini akan menambah wawasan bagi si pembaca dan

bagi si pembuat makalah, kekurangan hanya milik kami dan kelebihan hanya milik Allah

Subhanahu Wata’ala. Terima kasih.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. “Perencanaan pembelajaran mengembangkan Standar Kompetensi Guru“. PT.

Remaja Rosdakarya. Bandung. 2005 2006.

Ahmad Amhari. Juni 2014. “Pengelolaan Pembelajaran”. (online).

http://amdayhary.blogspot.co.id/2014/06/pengelolaan-pembelajaran-pengertian-dan.html.

Diakses pada 14 September 2021, pukul 21.21 WITA.

Arianto Samier Irhash. Agustus 2008. “Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan

pembelajaran”.http://sobatbaru.blogspot.co.id/2008/08/faktor-faktor-yang-

mempengaruhi.html. Diakses pada 14 September 2021, pukul 21.57 WITA.

Hestunodya.blogspot.co.id, “STRATEGI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN”,

https://hestunodya.blogspot.com/2014/01/strategi-pengelolaan-pembelajaran.html

Diakses pada tanggal 14 September 2021, pukul 22.14 WITA.

Jelajah Ilmu, 30 Juni 2016, “Makalah Pengelolaan Pembelajaran”,

http://imamsukmajaya.blogspot.com/2016/06/makalah-pengelolaan-pembelajaran.html?

m=1 Diakses pada tanggal 14 September 2021, pukul 21.09 WITA.

Kang Mousir. Januari 2015. “Variable Strategi Pembelajaran”.

http://www.cheminmyheart.com/2015/01/variabel-strategi-pembelajaran.html. Diakses

pada 14 September 2021, pukul 21.37 WITA.

Kurniawan, Maha. Pengelolaan pembelajaran.

https://www.academia.edu/5589071/Pengelolaan_pembelajaran Diakses pada tanggal 14

September 2021, pukul 22.06 WITA.

Anda mungkin juga menyukai