NIM: 20100119034
RESUME
sebuah pendidikan tentang keagamaan, yaitu dalam kandungan, masa pranatal dan masa bayi.
Tahap ini dimulai pada anak berusia 3-6 tahun. Pada tahap ini pemahaman anak tentang
konsep Tuhan lebih banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Kehidupan pada masa ini
banyak dipengaruhi oleh kehidupan fantasi hingga dalam menanggapi agama pun anak masih
menggunakan konsep fantasi yang diliputi oleh dongeng yang tidak masuk akal. Contoh dari
perkembangan pada tingkat dongeng ini adalah menceritakan kartun dongeng yang bersifat
mendidik ke arah yang bersifat untuk mengenal Tuhan dengan cara yang menyenangkan
Tingkatan ini dimulai pada usia 7-12 tahun dan pada umumnya anak pada usia ini telah
pergi ke sekolah sehingga wawasan pengetahuan baru bisa didapatkan melalui pengajaran guru
maupun pengalaman berteman. Pada masa ini ide ketuhanan anak sudah mencerminkan konsep-
konsep yang berdasarkan pada kenyataan (realistis). Konsep ini timbul melalui lembaga-lembaga
keagamaan dan pengajaran agama dari orang dewasa lainnya. Ide pemahaman keagamaan pada
masa ini atas dorongan emosional, hingga merekabisa melahirkan konsep Tuhan yang formalis.
Anak pada tingkat ini memiliki kepekaan emosi yang paling tinggi sejalan dengan
perkembangan mereka. Orang tua juga memiliki pengaruh dalam hal ini dengan kesesuaian
prinsip ekplorasi yang dimiliki anak sehingga dengan mudah anak menerima ajaran dari orang
dewasa. Perkembangan agama pada anak terjadi melalui pengalaman hidupnya sejak kecil juga
dari keluarga, di sekolah, dan di masyarakat. Semakin banyak pengalaman yang bersifat agama,
maka akan banyak unsur agama.
1. Bentuk dan sifat agama pada diri anak dapat dibagi atas: Unreflective (tidak mendalam),
2. Faktor keagamaan seorang anak muncul karena dipengaruhi oleh dua hal yaitu internal
Hereditas
Tingkat usia
Pendidikan keluarga
Lingkungan sekolah
Lingkungan masyarakat