Anda di halaman 1dari 18

PENGELOLAAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Makalah

Dipresentasikan dalam Diskusi Online Mata Kuliah Pengelolaan Pembelajaran


Dosen Pengampu:

Rofiqah Al Munawwarah, M.Pd.


Disusun Oleh:
Kelompok I

Fadliatun Mutmainnah
NIM: 20100119034

Indri Susliman Dira


NIM: 20100119035

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM B/2

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

ِ‫الر ِحي ِْم‬


َّ ‫ن‬ِِ ‫الرحْ َم‬
َّ ِ‫للا‬
ِ ‫ــــــــــــــــــم‬
ِِ ‫س‬
ْ ِ‫ب‬
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. karena atas segala limpahan
rahmat, taufik dan petunjuk-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan sebagaimana
mestinya, meskipun dalam bentuk yang sederhana dan masih memerlukan perbaikan secara
berkelanjutan.
Salawat dan taslim tidak lupa pula kami tuturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad
saw. dan segenap keluarganya, para sahabat, tabi’-tabi’in sampai kepada orang-orang mukmin
yang telah memperjuangkan Islam sampai saat ini bahkan sampai akhir zaman.
Adapun keberadaan isi makalah ini bukanlah hal yang begitu istimewa, tetapi upaya keras
telah penulis lakukan demi kesempurnaan makalah ini. Terlepas dari kesalahan bahwa
keberadaan makalah ini merupakan tugas yang harus kami selesaikan, kami tetap berharap
semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan.
Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk para pembaca, mohon
maaf yang sebesar-besarnya jika ada banyak kesalahan pada makalah ini. Atas perhatiannya
penulis ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Jeneponto, 15 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

A. Pengelolaan Peserta Didik (Siswa) ................................................................ 3


B. Pengelolaan Siswa dalam Pembelajaran ........................................................ 4
C. Masalah Siswa dan Pemecahan Masalah Siswa ............................................ 6
D. Penempatan Peserta Didik ............................................................................. 8
E. Pembinaan Peserta Didik ............................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 12

A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pendidikan

yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan itu terkait

dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya.

Fakta-fakta dilapangan ditemukan sistem pengelolaan anak didik masih menggunakan cara-cara

konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan

kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik. Padahal Kreativitas

disamping bermanfaat untuk pengembangan diri anak didik juga merupakan kebutuhan akan

perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia.

Sekolah adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem pendidikan, dengan tugas utama

membantu dan mempersiapkan peserta didik meraih masa depan menjadi manusia yang

seutuhnya. Kemampuan peserta didik akan berkembang dengan baik manakala mendapat

sentuhan, bimbingan, arahan, dan fasilitasi yang tepat sesuai dengan kapasistas, minat dan bakat

yang dimilikinya. Pengelolaan peserta didik termasuk salah satu substansi pengelolaan

pendidikan dan menduduki posisi strategis karena merupakan pusat layanan pendidikan.

Berbagai macam kegiatan, baik yang berada di dalam maupun di luar institusi persekolahan,

tertuju kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, yaitu yang berkenaan dengan

manajemen akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya manusia, sumber daya

keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah dengan masyarakat, senantiasa diupayakan

agar menjadi layanan pendidikan yang handal bagi peserta didik.

1
2

Penyelenggaraan pendidikan saat ini harus diupayakan untuk memberikan pelayanan

khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang berbeda

agar tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengelolaan peserta didik?

2. Bagaimana pengelolaan peserta didik dalam pembelajaran?

3. Apa masalah siswa dan bagaimana pemecahan masalah dalam pengelolaan siswa?

4. Bagaimana penempatan siswa dalam pengelolaan peserta didik?

5. Bagaimana pembinaan peserta didik dalam pengelolaan siswa?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu pengelolaan peserta didik.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan peserta didik dalam pembelajaran.

3. Untuk mengetahui masalah yang ada pada siswa dan bagaimana pemecahan masalah

tersebut dalam pengelolaan siswa.

4. Untuk mengetahui penempatan siswa dalam pengelolaan peserta didik.

5. Untuk mengetahui pembinaan peserta didik dalam pengelolaan siswa.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Peserta Didik (Siswa)

Dalam hal ini pengelolaan peserta didik menurut Hendayat Soetopo dan Wasty

Soemanto (1982) adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang

berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan

keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.

Dengan demikian pengelolaan peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan/

pengelolaan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara

operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan


1
perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.

Pengelolaan peserta didik adalah layanan yang memusatkan pada pengaturan,

pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti pendaftaran, pengenalan, dan

layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, kebutuhan, dan minat

sampai ia matang di sekolah Knezevich (dalam Ditjen PMPTK, 2007).2

Adapun Mulyasa (2011) menyebutkan bahwa pengelolaan peserta didik adalah penataan

dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai

keluarnya peserta didik tersebut dari lembaga pendidikan.

Pengelolaan siswa adalah kegiatan atau tindakan guru dalam rangka penyediaan kondisi

yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif.

1
Afid Burhanuddin. 22 Januari 2014. Manajemen Pendidikan Pengelolaan Peserta Didik
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/22/pengelolaan-peserta-didik/ Diakses pada tanggal 15
September 2021, pukul 11.28 WITA.
2
https://ustjogja.ac.id Diakses pada tanggal 15 September 2021, pukul 10.29 WITA.

3
4

Dari pengertian di atas tersebut dapat disimpulkan, bahwa pengelolaan peserta didik

adalah kegiatan pengaturan peserta didik mulai dari masuk sampai lulus sekolah, baik di luar

mapun di dalam kelas untuk mengantarkan peserta didik menjadi lebih matang.

Aktivitas yang ada di sekolah sudah seharusnya mempertimbangkan semua potensi baik

jasmani dan rohani serta kapasitas yang ada pada diri mereka. Keunikan ini tidak dapat

diseragamkan dengan satu aturan yang sama antara peserta didik yang lain, para pendidik dan

pengelola sekolah.

Oleh karena itu setiap peserta didik pada satuan pendiidkan berhak mendapatkan

pelayanan pendidikan sesuai bakat, minat dan kemampuannya (UU Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 12 ayat 16).3

B. Pengelolaan Siswa dalam Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran ialah suatu pengaturan rangkaian kegiatan yang saling

berhubungan mengenai komponen-komponen pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran

yang optimal

Di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,

memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa itu akan menjadi faktor

penentu, sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya.

Siswa dalam suatu kelas biasanya memiliki kemampuan yang beragam, diantaranya

pandai, sedang, dan kurang. Oleh karena itu, guru perlu mengatur dan merekayasa segala

sesuatunya, kapan siswa bekerja perseorangan, berpasangan, dan berkelompok berdasarkan

situasi yang ada ketika proses belajar mengajar berlangsung.

3
MODUL PELATIHAN PENGUATAN KEPALA SEKOLAH, PENGELOLAAN PESERTA DIDIK (MPPKS - DIK).
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019, h. 1.
5

Menurut Andree, sebagaimana dikutip oleh Buna’i dalam buku perencanaan

Pembelajaran PAI, ada beberapa macam pengelompokan siswa diantaranya adalah:

1. Task Planning Groups

Bentuk pengelompokan berdasarkan rencana tugas yang akan diberikan guru.

2. Teaching Groups

Kelompok ini biasa digunakan untuk groups teaching, dimana guru memerintahkan suatu

hal, siswa yang ada pada tahap yang sama mengerjakan tugas yang sama pada saat yang sama

pula.

3. Seating Groups

Pengelompokan bersifat umum, dimana 4-6 siswa duduk mengelilingi satu meja

4. Joint learning Groups

Pengelompokan siswa dimana satu kelompok siswa bekerja dengan kegiatan yang saling

terkait dengan kelompok yang terkait.

5. Collaborative Groups

Kelompok kerja yang menitikberatkan pada kerjasama tiap individu dan hasilnya sebagai

sesuatu yang teraplikasi.4

Adapun prinsip-prinsip pengelolaan peserta didik adalah:

a. Sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah.

b. Kegiatannya mengemban misi pendidikan.

c. Kegiatannya berupa menyatukan peserta didik yang beraneka ragam.

d. Kegiatannya sebagai pengaturan pembimbingan peserta didik.

e. Mendorong dan memacu kemandirian peserta didik.

4
http://ibnurus.blogspot.com/2017/06/pengelolaan-siswa-dan-guru-dalam.html?m=1 Diakses pada
tanggal 15 September 2021, pukul 11.14 WITA.
6

f. Bermanfaat bagi kehidupan peserta didik.

Ada dua pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan peserta didik, yaitu pendekatan

kuantitatif dan pendekatan kualitatif (Jeager dalam Ditjen PMPTK: 2007).5

C. Masalah Siswa dan Pemecahan Masalah Siswa

Pengelolaan siswa tersebut terkadang menimbulkan masalah baru bagi guru. Ada dua

kategori pokok tentang masalah siswa, yaitu:

a. Masalah Individual

Masalah individual muncul karena dalam individu ada kebutuhan ingin diterima

kelompok dan ingin mencapai harga diri, kategori masalah individu dalam pengelolaan siswa

menurut Dreikurs dan cassel didasarkan pada asumsi bahwa tingkah laku manusia itu

mempunyai maksud dan tujuan. Setiap individu mempunyai kebutuhan pokok untuk menjadi dan

merasa berguna. Ada empat tipe perilaku individu yang jurang baik, diantaranya adalah:

1. Perilaku untuk menarik perhatian

Siswa melakukan tindakan untuk menarik perhatian dengan menarik perhatian yang aktif

dan menarik perhatian yang pasif.

2. Perilaku untuk mencari kekuasaan

Perilaku untuk mencari kekuasaan sama halnya dengan perilaku untuk menarik perhatian,

namun hanya saja sifatnya lebih kuat, yakni mencari perhatian dengan yang sifatnya merusak.

3. Perilaku untuk melampiaskan dendam

Perilkau ini disebabkan putus asa dan bingung sehingga mencari keberhasilan dengan

cara menyakiti orang lain, menyerang secara fisik, dan bermusuhan dengan teman-temannya,

serta memaksa dengan kekuasaan.

5
MODUL PELATIHAN PENGUATAN KEPALA SEKOLAH, PENGELOLAAN PESERTA DIDIK (MPPKS - DIK).
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019, hal. 8-9.
7

4. Perilaku yang memperlihatkan ketidakmampuan

Siswa yang berlakuan buruk merupakan pribadi yang sangat putus asa, pesimis dalam

mencapai keberhasiln, dan hanya mengalami kegagalan terus menerus. Perasaan tidak berharga

dan tidak berdaya menyertai kelakuan siswa yang dikucilkan dan Drop Out, yang menyamakan

partisipasi dengan kegagalan lebih lanjut.

b. Masalah kelompok

Menurut Johnson dan Bany, masalah kelompok ini diklasifikasikan dengan tujuh masalah

dalam pengelolaan kelas, antara lain:

1. Kurangnya Kesatuan.

2. Ketidaktaatan terhadap standar tindakan dan prosedur kerja.

3. Reaksi negatif terhadap pribadi anggota.

4. Pengakuan kelas terhadap kelakuan guru.

5. Kecendrungan adanya gangguan, kemacetan pekerjaan, dan kelakuan yang dibuat-

buat.

6. Ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.

7. Semangat juang yang rendah dan adanya sikap permusuhan.

Tindakan guru dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar

mengajar berlangsung efektif. Tindakan tersebut dapat bersifat pencegahan dan bersifat korektif.

Tindakan yang bersifat pencegahan (previntif) yaitu dengan jalan menyediakan kondisi

baik fisik maupun kondisi sosioemosional sehingga terasa benar oleh siswa rasa kenyamanan dan

keamanan untuk belajar.

Sedangkan yang tindakan yang bersifat korektif yaitu merupakan tindakan tingkah laku

yang menyimpang dan merusak kondisi optimal bagi proses belajar mengajar yang sedang
8

berlangsung. Adapun usaha-usaha yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam pengelolaan

pemecahan masalah siswa antara lain:

a. Usaha yang bersifat pencegahan

Menurut Mulyani Sumantri, dalam mengembangkan keterampilan mengelola siswa yang

bersifat pencegahan (preventif), guru dapat menggunakan kemampuannnya dengan cara:

1. Menunjukkan sikap tanggap.

2. Membagi perhatian.

3. Memusatkan perhatian kelompok.

4. Memberi petunjuk yang jelas.

5. Menegur.

6. Memberikan penguatan.

b. Usaha yang bersifat penyembuhan (kuartif)

Menurut Johar Pernama, usaha yang berkenaan dengan penyembuhan dapat dilakuakn

dengan beberapa langkah diantaranya:

1. Mengidentifikasi masalah.

2. Menganalisis masalah.

3. Menilai alternatif-alternatif pemecahan.

4. Mendapatkan balikan.

D. Penempatan Peserta Didik

Penempatan peserta didik adalah salah satu bagian dari kegiatan pengelolaan peserta

didik, setelah proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan masa pengenalan peserta didik

baru (MPLS). Dinamika PPDB di masing-masing daerah dan jenjang pendidikan sangat
9

beragam, termasuk teknis pendaftaranya. Bagi daerah tertentu, sudah dilakukan PPDB on-line,

sedangkan daerah lainnya masih konvensional.6

Tahapan setelah dilaksanakannya PPDB adalah Masa Pengenalan Lingkungan (MPLS)

Peserta Didik Baru. MPLS adalah kegiatan pengenalan lingkungan kepada peserta didik baru,

termasuk pengenalan budaya, sarana dan prasarana sekolah, guru dan karyawan, serta aktivitas di

sekolah yang baru saja dimasukinya.

Kegiatan penempatan peserta didik merupakan kegiatan pengelompokan dalam berbagai

bentuk kelompok berdasarkan berbagai pertimbangan yang bersifat mendidik dengan tujuan

menempatkan peserta didik dalam lingkungan dan suasana belajar yang sesuai dengan

kebutuhannya William A. Jeager (dalam Saifuddin, 2014:59).

Pengelompokan tersebut dapat didasarkan pada:

1. Fungsi integrasi yaitu dalam pengelompokkan peserta didik menurut umur, jenis

kelamin, dan sebagainya.

2. Fungsi perbedaan, yaitu dalam pengelompokkan peserta didik berdasarkan pada

perbedaan individu, misalnya: bakat, kemampuan, minat dan sebagainya.

Di samping itu, pengelompokan dapat juga didasarkan pada hasil belajar. Biasanya

peserta didik dibagi atas 3 kelompok dari cara berfikirnya, yaitu cepat, sedang, dan lambat.

Dasar pengelompokan dengan kategori lain dikemukakan oleh Soetopo (1982), bahwa

dasar-dasar pengelompokan peserta didik ada 5 macam, yaitu:7

a. Friendship Grouping. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan kesukaan di dalam

memilih teman diantaranya peserta didik itu sendiri.

6
MODUL PELATIHAN PENGUATAN KEPALA SEKOLAH, PENGELOLAAN PESERTA DIDIK (MPPKS - DIK).
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019, hal. 10.
7
MODUL PELATIHAN PENGUATAN KEPALA SEKOLAH, PENGELOLAAN PESERTA DIDIK (MPPKS - DIK), hal.
11-12.
10

b. Achievement Grouping. Pengelompokkan belajar dalam hal ini adalah campuran antara

peserta didik yang berprestasi tinggi dan peserta didik yang berprestasi rendah.

c. Aptitude Grouping. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan atas kemampuan dan

bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki oleh peserta didik itu sendiri.

d. Attention or Interest Grouping. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan atas

perhatian atau minat yang didasari oleh kesenangan peserta didik itu sendiri.

e. Intelligence Grouping. Pengelompokkan yang didasarkan atas hasil test intelegensi

yang diberikan kepada peserta didik.

E. Pembinaan Peserta Didik

Keberhasilan kemajuan belajar peserta didik serta prestasi yang ditempuh peserta didik,

memerlukan data otentik yang dapat dipercaya serta memiliki keabsahan. Karena kemajuan

peserta didik merupakan faktor yang sangat vital bagi kebutuhan perkembangan berlangsungnya

proses pendidikan.

Salah satu tujuan pendidikan adalah menghasilkan para lulusan yang berkualitas. Tinggi

rendahnya kualitas pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor pengaruh itu

adalah penilaian yang dilakukan oleh para guru atau lembaga kependidikan. Berarti pula bahwa

penilaian-penilaian menurut keobjektifan dari penilai. Nilai kemajuan peserta didik dilakukan

dengan cara mengisi buku laporan pendidikan atau raport. Isi dari raport tersebut adalah nilai-

nilai bidang studi yang dipelajari peserta didik sesuai dengan petunjuk kurikulum yang sudah

diprogramkan bagi tujuan masing-masing lembaga pendidikan.


11

Raport yang berisikan kemajuan peserta didik mempunyai arti yang sangat penting bagi

kontrol kemajuan prestasi belajar peserta didik selama berada di sekolah tersebut, sampai peserta

didik itu tamat dan melanjutkan ke sekolah/jenjang pendidikan yang lebih tinggi.8

8
https://ustjogja.ac.id Diakses pada tanggal 15 September 2021, pukul 10.29 WITA.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengelolaan peserta didik adalah kegiatan pengaturan peserta didik mulai dari masuk

sampai lulus sekolah, baik di luar mapun di dalam kelas untuk mengantarkan peserta

didik menjadi lebih matang

2. Di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,

memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa itu akan menjadi

faktor penentu, sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi segala sesuatu yang

diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.

3. Pengelolaan siswa tersebut terkadang menimbulkan masalah baru bagi guru. Ada dua

kategori pokok tentang masalah siswa, yaitu:

a. Masalah Individual, yaitu:

 Perilaku untuk menarik perhatian

 Perilaku untuk mencari kekuasaan

 Perilaku untuk melampiaskan dendam

 Perilaku yang memperlihatkan ketidakmampuan

b. Masalah Kelompok

Menurut Johnson dan Bany, masalah kelompok ini diklasifikasikan dengan tujuh masalah

dalam pengelolaan kelas, antara lain:

1. Kurangnya Kesatuan.

2. Ketidaktaatan terhadap standar tindakan dan prosedur kerja.

12
13

3. Reaksi negatif terhadap pribadi anggota.

4. Pengakuan kelas terhadap kelakuan guru.

5. Kecendrungan adanya gangguan, kemacetan pekerjaan, dan kelakuan yang dibuat-

buat.

6. Ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.

7. Semangat juang yang rendah dan adanya sikap permusuhan.

4. Penempatan peserta didik adalah salah satu bagian dari kegiatan pengelolaan peserta

didik, setelah proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan masa pengenalan

peserta didik baru (MPLS).

Pengelompokan tersebut dapat didasarkan pada:

1. Fungsi integrasi yaitu dalam pengelompokkan peserta didik menurut umur, jenis

kelamin, dan sebagainya.

2. Fungsi perbedaan, yaitu dalam pengelompokkan peserta didik berdasarkan pada

perbedaan individu, misalnya: bakat, kemampuan, minat dan sebagainya.

Dasar-dasar pengelompokkan peserta didik ada lima macam, yaitu :

a. Friendship Grouping. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan kesukaan di dalam

memilih teman diantaranya peserta didik itu sendiri.

b. Achievement Grouping. Pengelompokkan belajar dalam hal ini adalah campuran antara

peserta didik yang berprestasi tinggi dan peserta didik yang berprestasi rendah.

c. Aptitude Grouping. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan atas kemampuan dan

bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki oleh peserta didik itu sendiri.

d. Attention or Interest Grouping. Pengelompokkan peserta didik berdasarkan atas

perhatian atau minat yang didasari oleh kesenangan peserta didik itu sendiri.
14

e. Intelligence Grouping. Pengelompokkan yang didasarkan atas hasil test intelegensi

yang diberikan kepada peserta didik.

5. Salah satu tujuan pendidikan adalah menghasilkan para lulusan yang berkualitas. Tinggi

rendahnya kualitas pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor

pengaruh itu adalah penilaian yang dilakukan oleh para guru atau lembaga kependidikan.

Berarti pula bahwa penilaian-penilaian menurut keobjektifan dari penilai. Nilai kemajuan

peserta didik dilakukan dengan cara mengisi buku laporan pendidikan atau raport. Isi dari

raport tersebut adalah nilai-nilai bidang studi yang dipelajari peserta didik sesuai dengan

petunjuk kurikulum yang sudah diprogramkan bagi tujuan masing-masing lembaga

pendidikan.

B. Saran

Demikian makalah sederhana ini kami susun. Saran dari kami ialah semoga makalah ini

lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudah menelaah isi

makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah

ini, dan semoga dengan membaca makalah ini akan menambah wawasan bagi si pembaca dan

bagi si pembuat makalah, kekurangan hanya milik kami dan kelebihan hanya milik Allah

Subhanahu Wata’ala. Terima kasih.


DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, Afid. Manajemen Pendidikan Pengelolaan Peserta Didik

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/22/pengelolaan-peserta-didik/ 22 Januari 2014.

Diakses pada tanggal 15 September 2021, pukul 11.28 WITA.

http://ibnurus.blogspot.com/2017/06/pengelolaan-siswa-dan-guru-dalam.html?m=1

Diakses pada tanggal 15 September 2021, pukul 11.14 WITA.

https://ustjogja.ac.id Diakses pada tanggal 15 September 2021, pukul 10.29 WITA.

MODUL PELATIHAN PENGUATAN KEPALA SEKOLAH, PENGELOLAAN

PESERTA DIDIK (MPPKS - DIK). Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan 2019.

15

Anda mungkin juga menyukai