Makalah
Fadliatun Mutmainnah
NIM: 20100119034
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan itu terkait
dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya.
Fakta-fakta dilapangan ditemukan sistem pengelolaan anak didik masih menggunakan cara-cara
konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan
kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik. Padahal Kreativitas
disamping bermanfaat untuk pengembangan diri anak didik juga merupakan kebutuhan akan
perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia.
Sekolah adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem pendidikan, dengan tugas utama
membantu dan mempersiapkan peserta didik meraih masa depan menjadi manusia yang
seutuhnya. Kemampuan peserta didik akan berkembang dengan baik manakala mendapat
sentuhan, bimbingan, arahan, dan fasilitasi yang tepat sesuai dengan kapasistas, minat dan bakat
yang dimilikinya. Pengelolaan peserta didik termasuk salah satu substansi pengelolaan
pendidikan dan menduduki posisi strategis karena merupakan pusat layanan pendidikan.
Berbagai macam kegiatan, baik yang berada di dalam maupun di luar institusi persekolahan,
tertuju kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, yaitu yang berkenaan dengan
manajemen akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya manusia, sumber daya
keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah dengan masyarakat, senantiasa diupayakan
1
2
khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang berbeda
B. Rumusan Masalah
3. Apa masalah siswa dan bagaimana pemecahan masalah dalam pengelolaan siswa?
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui masalah yang ada pada siswa dan bagaimana pemecahan masalah
PEMBAHASAN
Dalam hal ini pengelolaan peserta didik menurut Hendayat Soetopo dan Wasty
Soemanto (1982) adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang
berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan
keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.
Dengan demikian pengelolaan peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan/
pengelolaan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara
pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti pendaftaran, pengenalan, dan
Adapun Mulyasa (2011) menyebutkan bahwa pengelolaan peserta didik adalah penataan
dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai
Pengelolaan siswa adalah kegiatan atau tindakan guru dalam rangka penyediaan kondisi
1
Afid Burhanuddin. 22 Januari 2014. Manajemen Pendidikan Pengelolaan Peserta Didik
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/22/pengelolaan-peserta-didik/ Diakses pada tanggal 15
September 2021, pukul 11.28 WITA.
2
https://ustjogja.ac.id Diakses pada tanggal 15 September 2021, pukul 10.29 WITA.
3
4
Dari pengertian di atas tersebut dapat disimpulkan, bahwa pengelolaan peserta didik
adalah kegiatan pengaturan peserta didik mulai dari masuk sampai lulus sekolah, baik di luar
mapun di dalam kelas untuk mengantarkan peserta didik menjadi lebih matang.
Aktivitas yang ada di sekolah sudah seharusnya mempertimbangkan semua potensi baik
jasmani dan rohani serta kapasitas yang ada pada diri mereka. Keunikan ini tidak dapat
diseragamkan dengan satu aturan yang sama antara peserta didik yang lain, para pendidik dan
pengelola sekolah.
Oleh karena itu setiap peserta didik pada satuan pendiidkan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai bakat, minat dan kemampuannya (UU Nomor 20 Tahun 2003
yang optimal
Di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,
memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa itu akan menjadi faktor
penentu, sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk
Siswa dalam suatu kelas biasanya memiliki kemampuan yang beragam, diantaranya
pandai, sedang, dan kurang. Oleh karena itu, guru perlu mengatur dan merekayasa segala
3
MODUL PELATIHAN PENGUATAN KEPALA SEKOLAH, PENGELOLAAN PESERTA DIDIK (MPPKS - DIK).
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019, h. 1.
5
2. Teaching Groups
Kelompok ini biasa digunakan untuk groups teaching, dimana guru memerintahkan suatu
hal, siswa yang ada pada tahap yang sama mengerjakan tugas yang sama pada saat yang sama
pula.
3. Seating Groups
Pengelompokan bersifat umum, dimana 4-6 siswa duduk mengelilingi satu meja
Pengelompokan siswa dimana satu kelompok siswa bekerja dengan kegiatan yang saling
5. Collaborative Groups
Kelompok kerja yang menitikberatkan pada kerjasama tiap individu dan hasilnya sebagai
4
http://ibnurus.blogspot.com/2017/06/pengelolaan-siswa-dan-guru-dalam.html?m=1 Diakses pada
tanggal 15 September 2021, pukul 11.14 WITA.
6
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan peserta didik, yaitu pendekatan
Pengelolaan siswa tersebut terkadang menimbulkan masalah baru bagi guru. Ada dua
a. Masalah Individual
Masalah individual muncul karena dalam individu ada kebutuhan ingin diterima
kelompok dan ingin mencapai harga diri, kategori masalah individu dalam pengelolaan siswa
menurut Dreikurs dan cassel didasarkan pada asumsi bahwa tingkah laku manusia itu
mempunyai maksud dan tujuan. Setiap individu mempunyai kebutuhan pokok untuk menjadi dan
merasa berguna. Ada empat tipe perilaku individu yang jurang baik, diantaranya adalah:
Siswa melakukan tindakan untuk menarik perhatian dengan menarik perhatian yang aktif
Perilaku untuk mencari kekuasaan sama halnya dengan perilaku untuk menarik perhatian,
namun hanya saja sifatnya lebih kuat, yakni mencari perhatian dengan yang sifatnya merusak.
Perilkau ini disebabkan putus asa dan bingung sehingga mencari keberhasilan dengan
cara menyakiti orang lain, menyerang secara fisik, dan bermusuhan dengan teman-temannya,
5
MODUL PELATIHAN PENGUATAN KEPALA SEKOLAH, PENGELOLAAN PESERTA DIDIK (MPPKS - DIK).
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019, hal. 8-9.
7
Siswa yang berlakuan buruk merupakan pribadi yang sangat putus asa, pesimis dalam
mencapai keberhasiln, dan hanya mengalami kegagalan terus menerus. Perasaan tidak berharga
dan tidak berdaya menyertai kelakuan siswa yang dikucilkan dan Drop Out, yang menyamakan
b. Masalah kelompok
Menurut Johnson dan Bany, masalah kelompok ini diklasifikasikan dengan tujuh masalah
1. Kurangnya Kesatuan.
buat.
Tindakan guru dalam rangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar
mengajar berlangsung efektif. Tindakan tersebut dapat bersifat pencegahan dan bersifat korektif.
Tindakan yang bersifat pencegahan (previntif) yaitu dengan jalan menyediakan kondisi
baik fisik maupun kondisi sosioemosional sehingga terasa benar oleh siswa rasa kenyamanan dan
Sedangkan yang tindakan yang bersifat korektif yaitu merupakan tindakan tingkah laku
yang menyimpang dan merusak kondisi optimal bagi proses belajar mengajar yang sedang
8
berlangsung. Adapun usaha-usaha yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam pengelolaan
2. Membagi perhatian.
5. Menegur.
6. Memberikan penguatan.
Menurut Johar Pernama, usaha yang berkenaan dengan penyembuhan dapat dilakuakn
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Menganalisis masalah.
4. Mendapatkan balikan.
Penempatan peserta didik adalah salah satu bagian dari kegiatan pengelolaan peserta
didik, setelah proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan masa pengenalan peserta didik
baru (MPLS). Dinamika PPDB di masing-masing daerah dan jenjang pendidikan sangat
9
beragam, termasuk teknis pendaftaranya. Bagi daerah tertentu, sudah dilakukan PPDB on-line,
Peserta Didik Baru. MPLS adalah kegiatan pengenalan lingkungan kepada peserta didik baru,
termasuk pengenalan budaya, sarana dan prasarana sekolah, guru dan karyawan, serta aktivitas di
bentuk kelompok berdasarkan berbagai pertimbangan yang bersifat mendidik dengan tujuan
menempatkan peserta didik dalam lingkungan dan suasana belajar yang sesuai dengan
1. Fungsi integrasi yaitu dalam pengelompokkan peserta didik menurut umur, jenis
Di samping itu, pengelompokan dapat juga didasarkan pada hasil belajar. Biasanya
peserta didik dibagi atas 3 kelompok dari cara berfikirnya, yaitu cepat, sedang, dan lambat.
Dasar pengelompokan dengan kategori lain dikemukakan oleh Soetopo (1982), bahwa
6
MODUL PELATIHAN PENGUATAN KEPALA SEKOLAH, PENGELOLAAN PESERTA DIDIK (MPPKS - DIK).
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019, hal. 10.
7
MODUL PELATIHAN PENGUATAN KEPALA SEKOLAH, PENGELOLAAN PESERTA DIDIK (MPPKS - DIK), hal.
11-12.
10
b. Achievement Grouping. Pengelompokkan belajar dalam hal ini adalah campuran antara
peserta didik yang berprestasi tinggi dan peserta didik yang berprestasi rendah.
bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki oleh peserta didik itu sendiri.
perhatian atau minat yang didasari oleh kesenangan peserta didik itu sendiri.
Keberhasilan kemajuan belajar peserta didik serta prestasi yang ditempuh peserta didik,
memerlukan data otentik yang dapat dipercaya serta memiliki keabsahan. Karena kemajuan
peserta didik merupakan faktor yang sangat vital bagi kebutuhan perkembangan berlangsungnya
proses pendidikan.
Salah satu tujuan pendidikan adalah menghasilkan para lulusan yang berkualitas. Tinggi
rendahnya kualitas pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor pengaruh itu
adalah penilaian yang dilakukan oleh para guru atau lembaga kependidikan. Berarti pula bahwa
penilaian-penilaian menurut keobjektifan dari penilai. Nilai kemajuan peserta didik dilakukan
dengan cara mengisi buku laporan pendidikan atau raport. Isi dari raport tersebut adalah nilai-
nilai bidang studi yang dipelajari peserta didik sesuai dengan petunjuk kurikulum yang sudah
Raport yang berisikan kemajuan peserta didik mempunyai arti yang sangat penting bagi
kontrol kemajuan prestasi belajar peserta didik selama berada di sekolah tersebut, sampai peserta
didik itu tamat dan melanjutkan ke sekolah/jenjang pendidikan yang lebih tinggi.8
8
https://ustjogja.ac.id Diakses pada tanggal 15 September 2021, pukul 10.29 WITA.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengelolaan peserta didik adalah kegiatan pengaturan peserta didik mulai dari masuk
sampai lulus sekolah, baik di luar mapun di dalam kelas untuk mengantarkan peserta
2. Di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,
memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa itu akan menjadi
faktor penentu, sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi segala sesuatu yang
3. Pengelolaan siswa tersebut terkadang menimbulkan masalah baru bagi guru. Ada dua
b. Masalah Kelompok
Menurut Johnson dan Bany, masalah kelompok ini diklasifikasikan dengan tujuh masalah
1. Kurangnya Kesatuan.
12
13
buat.
4. Penempatan peserta didik adalah salah satu bagian dari kegiatan pengelolaan peserta
didik, setelah proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan masa pengenalan
1. Fungsi integrasi yaitu dalam pengelompokkan peserta didik menurut umur, jenis
b. Achievement Grouping. Pengelompokkan belajar dalam hal ini adalah campuran antara
peserta didik yang berprestasi tinggi dan peserta didik yang berprestasi rendah.
bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki oleh peserta didik itu sendiri.
perhatian atau minat yang didasari oleh kesenangan peserta didik itu sendiri.
14
5. Salah satu tujuan pendidikan adalah menghasilkan para lulusan yang berkualitas. Tinggi
rendahnya kualitas pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor
pengaruh itu adalah penilaian yang dilakukan oleh para guru atau lembaga kependidikan.
Berarti pula bahwa penilaian-penilaian menurut keobjektifan dari penilai. Nilai kemajuan
peserta didik dilakukan dengan cara mengisi buku laporan pendidikan atau raport. Isi dari
raport tersebut adalah nilai-nilai bidang studi yang dipelajari peserta didik sesuai dengan
pendidikan.
B. Saran
Demikian makalah sederhana ini kami susun. Saran dari kami ialah semoga makalah ini
lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudah menelaah isi
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini, dan semoga dengan membaca makalah ini akan menambah wawasan bagi si pembaca dan
bagi si pembuat makalah, kekurangan hanya milik kami dan kelebihan hanya milik Allah
http://ibnurus.blogspot.com/2017/06/pengelolaan-siswa-dan-guru-dalam.html?m=1
15