Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PELAKSANAAN PROGRAM BK DI SD
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“BIMBINGAN KONSELING DI SD”
Dosen Pengampu:
Dr. Sulistiyana, M. Pd

DISUSUN OLEH:
KELAS 5C PGSD
KELOMPOK 5
Aina 2010125220070
Devi Maulida Rahmah 2010125220084
Ghaida Fatimah 2010125320041
Ghina Alfina Luthfia 2010125220066
Miftahul Kiftiah 2010125220079
Nor Aida 2010125320049
Siti Fatimah 2010125220073
Tarisya Herdayanti 2010125320055

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan karunia-Nya makalah ini telah dapat terselesaikan. Makalah ini

disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling di Sekolah

Dasar, dengan harapan agar penulis mengerti dan memahami tentang materi

“Pelaksanaan Program BK di SD”. Makalah ini diharapkan dapat dipelajari

secara mandiri oleh mahasiswa di dalam maupun diluar kegiatan.

Kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penyusunan

makalah ini, penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih. Kepada

para pembaca, penulis berharap makalah ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan

demi perbaikan, penulis mengharapkan adanya masukan untuk penyempurnaan

makalah ini di masa mendatang.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Banjarmasin, 10 September 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengelolaan BK di SD..................................................................................3
B. Pelaksanaan Program BK di SD...................................................................4
C. Pelaksanaan Pelayanan BK di SD.................................................................5
D. Prinsip Pelaksanaan Pelayanan BK di SD....................................................6
E. Kendala Guru dalam Pelaksanaan BK di SD................................................7
F. Jenis-Jenis Layanan BK di SD......................................................................8
G. Bidang Pelayanan BK di SD.....................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan salah satu komponen yang
penting dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Sebagai sebuah
sistem, kehadirannya diperlukan dalam upaya pembimbingan sikap
perilaku siswa terutama dalam menghadapi perubahan-perubahan dirinya
menuju jenjang usia yang lebih lanjut. Permasalahan yang dialami oleh
para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan
proses belajar dan pembelajaran yang sangat baik. Dalam hal ini
permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku
siswa yang tidak dapat mengatur waktu untuk mengikuti proses belajar
dan pembelajaran sesuai apa yang dibutuhkan, diatur, atau diharapkan.
Layanan bimbingan dan konseling sendiri harus terkonsep secara baik
sebagaimana halnya layanan tersebut dapat membantu meningkatkan
perkembangan siswa dan membantu membuat pilihan yang berarti bagi
setiap fase pendidikan yang dialami siswa.
Potensi peserta didik yang harus dikembangkan bukan hanya
menyangkut masalah kecerdasan dan keterampilan, melainkan
menyangkut seluruh aspek kepribadian. Sehubungan dengan hal tersebut,
guru tidak hanya dituntut untuk memiliki pemahaman atau kemampuan
dalam bidang belajar dan pembelajaran tetapi juga dalam bidang
bimbingan dan konseling. Dalam UU No. 14 tahun 2015 pasal 1 yang
menyatakan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Dengan memahami konsep-
konsep bimbingan dan konseling, guru diharapkan mampu berfungsi
sebagai fasilitator perkembangan peserta didik, baik yang menyangkut
aspek intelektual, emosional, sosial, maupun mental spiritual. Berdasarkan
uraian tersebut di atas, dapat dipahami bahwa layanan bimbingan dan

1
konseling di sekolah bukan hanya menjadi tanggung jawab guru
bimbingan dan konseling.
Oleh karena itu disini guru memiliki kontribusi yang cukup besar
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terkait dengan 4
kompetensi dimiliki seorang guru. Sebagaimana yang telah tercantum
dalam UU No. 14 tahun 2015 tentang guru dan dosen pada pasal 10 ayat
(1) menyatakan bahwa “kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi”. Berdasarkan 4 kompetensi yang dimiliki guru
tersebut maka diharapkan pelayanan bimbingan dan konseling yang harus
dilakukan terhadap siswa dapat berjalan dengan baik dan memberi pesan
yang mendalam bagi setiap siswa. Dengan adanya kompetensi guru dapat
memberi kontribusi terhadap pelayanan bimbingan dan konseling dalam
rangka membantu siswa dalam menyelesaikan masalahnya baik yang
bersifat individu maupun sosial yang mengganggu konsentrasi siswa
dalam proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengelolaan BK di SD?
2. Bagaimana Pelaksanaan Program BK di SD?
3. Bagaimana Pelayanan Pelaksanaan BK di SD?
4. Apa saja Prinsip Pelaksanaan Pelayanan BK di SD?
5. Apa Kendala guru dalam pelaksaan BK di SD?
6. Apa saja Jenis-jenis layanan BK?
7. Apa saja Bidang pelayanan BK di SD?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengelolaan BK di SD
2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Program BK di SD
3. Untuk mengetahui Pelayanan Pelaksanaan BK di SD
4. Untuk mengetahui Prinsip Pelaksanaan Pelayanan BK di SD
5. Untuk mengetahui Kendala guru dalam pelaksaan BK di SD
6. Untuk mengetahui Jenis-jenis layanan BK

2
7. Untuk mengetahui Bidang pelayanan BK di SD

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengelolaan BK di SD
Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling adalah bagian dari
tindak lanjut keterlaksanaan bimbingan dan konseling baik pada tingkat
pendidikan dasar (SD/MI) maupun pada tingkat pendidikan menengah
(SMP/MTs, SMA/SMK/MA). Oleh karena itu pengelolaan keterlaksanaan
layanan sebagai barometer untuk mengukur ketercapaian tujuan
pelakansanaan sekaligus mengevaluasi sejauh mana program bimbingan
dan konseling yang telah diselenggarakan oleh guru pembimbing dan bisa
memberikan tindak lanjut pada langkah kegiatan berikutnya.
1. Organisasi Pelayanan bimbingan dan konseling

2. Personil pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan


di madrasah adalah segenap unsur yang terkait dalam organisasi
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah dengan
koordinator guru pembimbing sebagai pelaksana utamanya (Marsudi,
2017:110). Uraian masing-masing tugas masing-masing personal
tersebut adalah:

a) Kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan


secara menyeluruh di sekolah yang bersangkutan. Secara singkat
tugas kepala sekolah yaitu mengkoordinir, menyediakan sarana
dan prasarana, tenaga, mengawasi, dan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolahnya.

4
b) Wakil kepala sekolah sebagai pembantu kepala sekolah dalam
melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah termasuk pelaksanaan
bimbingan dan konseling.

c) Koordinator guru pembimbing bertugas mengkoordinir guru


pembimbing yang ada di sekolahsekolah.

d) Guru pembimbing sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli


pelayanan bimbingan dan konseling disekolah.

e) Guru mata pelajaran sebagai tenaga ahli pengajaran dalam mata


pelajaran atau program latihan tertentu dan sebagai personel yang
sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa.

f) Guru kelas sebagai pengelola kelas terntentu seklaigus merangkap


sebagai guru pembimbing yang melaksanakan program
bimbingan dan konseling (Umar, 2001:54).

3. Sarana yang diperlukan oleh guru kelas untuk menunjang


keterlaksanaan layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai
berikut (Nurikhsan,2005,45-46): a) Alat penyimpan data dalam bentuk
himpunan data, b) Perlengkapan administrasi se-perti, blanko surat,
agenda surat, alat-alat tulis dan sebagainya dan c) Waktu.

4. Pengawasan pelaksanaan bimbingan dan konseling pada tingkat


pendidikan dasar (SD/MI) Untuk menjamin terlaksananya pelayanan
bimbingan secara tepat diperlukan kegiatan pengawasan bimbingan
baik secara teknis maupun secara administrasi yang dilakukan oleh
pengawas khusus yang profesional sesuai dengan SK.

B. Pelaksanaan Program BK di SD
Pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah perlu mengikuti
pola kerja yang sistematis, sehingga program bimbingan dan konseling
dapat terlaksana dengan baik. Tahap pelaksanaan, merupakan
implementasi dari perencanaan yang telah dirumuskan dan
mendayagunakan fungsi organisasi, sehingga dapat mewujudkan tujuan

5
yang telah ditetapkan. Pada saat ini perencanaan bergabung dengan proses
kegiatan. dalam tahap ini, sumberdaya manusia, dana dan materil
dialokasikan, dijadwalkan dan waktu kegiatan ditetapkan.
1. Kegiatan Penyusunan Program pelayanan bimbingan dalam bidang
bimbingan pribadi–sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, serta
semua jenis layanan, termasuk kegiatan pendukung yang dihargai
sebanyak 12 jam
2. Kegiatan melaksanakan pelayanan bimbingan dalam pribadi,
bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier serta semua
jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 18
jam
3. Kegiatan evaluasi pelaksanaan pelayanan dalam bidang bimbingan
pribadi–sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier, serta semua jenis
layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 6 jam
4. Sebagaimana guru mata pelajaran, guru pembimbing/konselor yang
membimbing 150 orang siswa dihargai sebanya 18 jam.
C. Pelaksanaan Pelayanan BK di SD
Bimbingan dan konseling untuk selanjutnya disingkat BK,
dahulu dikenal dengan istilah bimbingan dan penyuluhan selama ini
diselenggarakan oleh guru pembimbing dengan pola yang tidak jelas.
Ketidakjelasan pola tersebut tersebut berdampak terhadap buruknya
pencitraan pelayanan bimbingan dan konseling, sehingga melahirkan
miskonsepsi terhadap pelaksanaan BK di sekolah (Ramayulis,
2016:193).
Di Indonesia, pelayanan BK berkaitan erat dengan upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan bagi peserta didik. Bahkan pelayanan BK
dalam proses pendidikan tersebut merupakan salat satu upaya untuk
mewujudkan manusia se- utuhnya. Oleh karena itu, sekecil apapun
upaya pendidikan tidak terlepas dari ke- giatan bimbingan (Ramayulis,
2016:194).
Pelayanan BK di sekolah merupakan salah satu segi pendidikan
yang mem- punyai peranan penting dalam upaya mencapai tujuan

6
pendidikan nasional. Bantuan yang diberikan guru pembimbing
melalui berbagai jenis layanan dan ke- giatan pendukung BK yang
diarahkan pada penguasaan sejumlah kompetensi yang di- perlukan
dalam menghadapi tantangan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh
peserta didik. Kompetensi tersebut me- liputi kompetensi fisik,
intelektual, sosial, pribadi, dan spiritual. Semua kompetensi ini
hendaknya dapat terwujud dengan serasi, selaras, seimbang dalam
setiap diri individu yang pada akhirnya bermuara kepada pencapaian
tujuan pendidikan yang diharapkan (Tohirin, 2011:23).
Oleh karena itu, penyelenggaraan bimbingan dan konseling di
sekolah se- penuhnya dilaksanakan oleh guru pem- bimbing. Namun
perlu dipertimbangkan atau dipertahankan apakah guru pem- bimbing
dalam menyelenggarakan ke- giatan bimbingan dan konseling di
sekolah dan madrasah telah mengacu kepada pola penyelenggaraan
yang jelas dan tuntas yang dikenal dengan istilah yang lumrah, yaitu
BK Pola 17 di Sekolah, yang secara nasional merupakan pola umum
penye- lenggaraan BK di sekolah dan madrasah (Tohirin, 2011:24).
D. Prinsip Pelaksanaan Pelayanan BK di SD
1. Tujuan-tujuan pelayanan BK sekolah harus dirumuskan dan disepakati
oleh semua pihak yang berpartisipasi dalam proses evaluasi.
2. Semua orang yang berpartisipasi atau yang dilayani oleh pelayanan BK
sekolah harus dilibatkan dalam proses evaluasi.
3. Segala instrumen dan proses yang digunakan untuk menghimpun data
evaluasi harus valid untuk mengukur layanan-layanan dan tujuan-
tujuan pelayanan BK di sekolah tersebut.
4. Evaluasi dalam pelayanan BK di sekolah merupakan suatu proses
sinambung yang diarahkan untuk mengetahui kebermanfaatan berbagai
layanan dan efektivitas metode pelaksanaannya.
5. Tujuan utama penilaian unjuk kerja konselor adalah membantu
konselor tersebut dalam upayanya mencapai visi/misi sekolah.

7
6. Kesamaan kepentingan untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan
sekolah adalah keterkaitannya dengan pengembangan profesi konselor
dan dukungan perbaikan keahlian.
7. Baik evaluasi pelayanan, maupun penilaian kinerja konselor keduanya
harus berlandaskan pada hasil-hasil yang ditemukan dalam proses
asesmen.
8. Proses evaluasi akan lebih berdaya guna dan efektif bila menekankan
hal-hal positif.
E. Kendala Guru dalam Pelaksanaan BK di SD
1. Kurangnya sarana dan prasarana
Dalam memberikan layanan bimbingan konseling, sarana dan
prasarana sangat berpengaruh dalam proses kegiatan tersebut.
Minimnya sarana dan prasarana membuat pelaksanaan layanan
bimbingan konseling tidak dapat berhasil dengan baik. Dengan adanya
pendayagunaan sarana prasarana akan membuat program layanan
bimbingan dan konseling di sekolah sukses. Menurut (Ahmad, 2019)
sarana dan prasarana bimbingan konseling harus disediakan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik demi kenyamanan dalam memberikan
pelayanan kepada diri peserta didik di sekolah serta bantuan yang akan
diterapkan dapat berjalan dengan lancar.
2. Kemampuan guru dalam memberikan layanan bimbingan konseling
masih rendah
Guru sangat berperan penting dalam berbagai hal. Guru saat
pembelajaran harus berperan aktif di kelas. Sehingga guru harus bisa
menjadi pribadi yang profesional, sehingga guru mampu dan siap
berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah maupun di
masyarakat (Anggriana & Trisnani, 2016). Seorang guru harus mampu
mengenali dan mengidentifikasi peserta didik. Modal utama guru
dalam memberikan layanan yakni harus memiliki kemampuan dalam
mengidentifikasi dan mengenali peserta didiknya.
3. Kerjasama antar pihak kepala sekolah dengan guru belum berjalan
sepenuhnya

8
Guru yang berkualitas tergantung juga dari tindakan yang
dilakukan kepala sekolah yakni dengan memberi arahan, semangat
kerja, penguatan dan pengendalian sehingga dapat meningkatkan
kinerja guru tersebut. Kurangnya kerjasama antara kepala sekolah
dengan guru kelas seringkali menjadi sumber miskonsepsi.
Kesalahpahaman muncul dikarenakan tidak adanya interaksi aktif
antara keduannya (Zakia, 2015). Dengan adanya kerjasama yang baik
diharapkan dapat menciptakan suasana layanan bimbingan konseling
yang kondusif.
F. Jenis-Jenis Layanan BK di SD
1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang diselenggarakan oleh
Bimbingan dan Konseling di sekolah untuk memperkenalkan
kehidupan baru peserta didik di lingkungan sekolah yang baru,
biasanya layanan orientasi ini diberikan dalam Masa Orientasi Sekolah
(MOS) sebelum proses belajar mengajar dimulai.
2. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang dilakukan untuk
memberikan informasi atau pemahaman kepada individu-individu
yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk
menjalani suatu tugas atau kegiatan sesuai dengan tujuan. Dengan
adanya layanan ini akan membantu peserta didik menjadi terbimbing
dan mempunyai pedoman informasi mengenai masa depan peserta
didik tersebut.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan
komunikatif antara Guru Bimbingan dan Konseling dengan peserta
didik sehubungan dengan minat, bakat dan pemilihan karir yang
berujung pada masa depan peserta didik.
4. Layanan Bimbingan Belajar
Layanan bimbingan belajar merupakan layanan yang diberikan
oleh Guru Bimbingan dan Konseling yang berkaitan dengan kegiatan

9
belajar peserta didik. Contoh, “bimbingan pada peserta didik mengenai
teknik belajar yang efektif, cara membaca cepat dan mengisi waktu
luang”.
5. Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang diberikan
kepada setiap individu berdasarkan data ataupun kerelaan peserta didik
untuk hadir bersama Guru pembimbing atau konselor dalam
wawancara tatap muka guna membantu peserta didik yang ada dalam
permasalahan untuk mengenal apa yang menjadi masalahnya, kekuatan
dirinya untuk mencari solusi atas setiap masalahnya.
6. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan
kepada sekelompok individu/peserta didik, dengan satu kali kegiatan,
layanan kelompok itu memberikan manfaat atau jasa kepada sejumlah
individu. Kemanfaatan yang lebih meluas inilah yang paling menjadi
perhatian semua pihak berkenaan dengan layanan kelompok itu
sendiri.
G. Bidang Pelayanan BK di SD
Bimbingan sosial pribadi, memuat layanan bimbingan yang
berkenaan dengan (a) pemahaman diri, (b) mengembangkan sikap positif,
(c) membuat pilihan kegiatan secara sehat, (d) menghargai orang lain, (e)
mengembangkan rasa tanggung jawab, (f) mengembangkan keterampilan
hubungan antar pribadi, (g) keterampilan menyelesaikan masalah, dan (h)
membuat keputusan secara baik.
Bimbingan pengembangan pendidikan, memuat layanan bimbingan
yang berkenaan dengan: (a) belajar yang benar, (b) menetapkan tujuan dan
rencana pendidikan, (c) mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai
dengan bakat dan kemampuannya, (d) keterampilan untuk menghadapi
ujian.
Bimbingan pengembangan karir, memuat layanan bimbing-an
yang berkenaan dengan: (a) mengenali macam-macam dan ciri-ciri
berbagai jenis pekerjaan, (b) menentukan cita-cita dan merencanakan masa

10
depan, (c) mengeksplorasi arah pekerjaan, (d) menyesuaikan keterampilan,
kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan pelaksanaan bimbingan dan konseling mencakup semua
komponen dan bidang layanan melalui layanan langsung, layanan melalui
media, kegiatan administrasi, serta tugas tambahan dan pengembangan
keprofesian berkelanjutan (guru pembelajar) guru bimbingan dan
konseling Pelaksanaan bimbingan konseling dilakukan oleh guru BK Guru
BK sendiri dengan bantuan pihak-pihak lain seperti orang tua siswa,
masyarakat.
Tugas dari guru BK sendiri diantaranya adalah merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan program bimbingan dan
konseling serta menindaklanjuti sesuai dengan tanggung jawah Menjalin
kerjasama dengan guru kelas dalam rangka membantu peserta didik
memperoleh layanan pribadi, sosial dan karimya. Juga menjalin kerjasama
dengan pihak lainnya yang dibutuhkan saat kegiatan konseli seperti guru
kelas, orang tua murid, masyarakat dan lain-lain.
B. Saran
Kami berharap kepada pembaca agar bisa memahami makalah
tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dasar ini agar
kiranta kita sebagai seorang guru maupun calon guru memahami
bagaimana pelaksanaan bimbingan konseling yang baik dan benar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. (2019). Pelaksanaan Dan Pengelolaan Pelayanan Bimbingan Dan


Konseling Di SD/MI. Jurnal Al-Taujih Volume 5 No 2.

Rita Lisnawaty. (2016). Pengelolaan Bimbingan Konseling Di Sekolah Menengah


Pertama. Jurnal Manajer Pendidikan Volume 10 No 1.

Mutia, S. (2021). PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN


DAN KONSELING DISEKOLAH. Intelektualita, 7(01).

Mulyadi-Mulyadi, Jurnal Al-Taujih: Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami 5


(2), 147-157, (Tahun 2019)

Noprita, N., Rosra, M., & Mayasari, S. (2017). Kendala Pelaksanaan Kegiatan
Bimbingan dan Konseling. ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling),
3(3).

Milenda, S. S., & Muhroji, M. (2022). Layanan Bimbingan dan Konseling Peserta
Didik di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Basicedu, 6(3), 4869-4875.

Sari, R. A. (2021). Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus Jenis


Layanan BK. Universitas Negeri Padang.

Ngalimun, N., & Ihsan Mz, I. M. (2020). Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
dan Madrasah Ibtidaiah.
Barus, G. 2010. PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI PELAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR. Program Studi
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.
Kurniati, E. 2018. BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH; PRINSIP
DAN ASAS. Jurnal Bimbingan dan Koseling Volume 3 Nomor 2,
Halaman 1-77.

13

Anda mungkin juga menyukai