Disusun Oleh:
Kelompok 5
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peran Personal
Dalam Bimbingan Dan Konseling di Sekolah” ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Aswan Efendi S.Pd.I. M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Profesi Keguruan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Pemakalah
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ................................................................................................... 13
B. SARAN ................................................................................................................. 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bagian dari sistem pendidikan nasional yang
pelaksanaan layanannya memiliki tujuan mengembangkan kemandirian dan potensi peserta diri
agar menjadi optimal. Sesuai dengan tujuan umum bimbingan dan konseling adalah sama dengan
tujuan pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 2 tentang sistem pendidikan
Nasional, yaitu: Terwujudnya manusia Indonesia seutuh yang cerdas, yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berbudi pekertiluhur, memimiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa
tanggung jwb kemasyarakatan dan kebangsaan. Pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah
didasari atas banyaknya persoalan atau masalah yang terjadi pada peserta didik dalam masa
tumbuh kembangnya. Hal-hal yang dialami oleh peserta didik dalam masa ini bahkan dapat
mengganggu perkembangan akademiknya di sekolah. Oleh karena itu permasalahan ini
memerlukan pemahaman dan keterampilan manajemen masalah yang dapat dibantu oleh guru
BK atau konselor di sekolah. Guru BK atau konselor adalah pelaksana utama layanan BK di
sekolah. Akan tetapi melihat jumlah siswa yang besar di sekolah dan keterhubungan masalah-
masalah yang dialami siswa dengan semua aspek yang ada di sekolah, dan masalah yang
dihadapi oleh peserta didik mulai masalah yang diterima di keluarga maupun dilingkungan
tempat tinggalnya akan mengganggu konsentrasi peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran disekolah. Maka kolaborasi semua pihak yang ada disekolah penting untuk
menjamin keberhasilan layanan. Personil- personil di sekolah yang diperlukan keterlibatannya
adalah kepala sekolah dan wakil, koordinator BK, wali kelas, guru bidang studi, dan staf
administrasi. Masing-masing personil ini memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing
yang setiapnya penting dan saling terhubung. Maka khusu pada makalah ini akan membahas
tentang peran personal sekolah mulai dari peran dan tanggung jawab kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran dan tanggung jawab Kepala Sekolah dalam Pelayanan BK?
2. Bagaimana peran dan tanggung jawab wakil Kepala Sekolah dalam Pelayanan BK?
3. Bagaimana peran dan tanggung jawab Guru Mata Pelajaran dalam Pelayanan BK?
4. Bagaimana peran dan tanggung jawab Wali Kelas dalam Pelayanan BK?
5. Bagaimana peran dan tanggung jawab Guru BK dalam Pelayanan BK?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab Kepala Sekolah dalam Pelayanan BK.
2. Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab Wakil kepala Sekolah dalam Pelayanan BK
3. Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab Guru Mata Pelajaran dalam Pelayanan BK.
4. Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab Wali Kelas dalam Pelayanan BK.
5. Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab Guru BK dalam Pelayanan BK.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, peran adalah sesuatu yang jadi bagian atau yang
memegang pimpinan yang terutama. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari
seseorang pada situasi social tertentu. Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan
(status). Apabila seorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
maka hal itu berarti dia menjalankan suatu peran.Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa
Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab
menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang
tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.
Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan salah satu disiplin ilmu yang secara
profesional memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik. Sebagai sebuah layanan
profesional kegiatan layanan bimbingan dan konseling tidak bias dilakukan secara sembarangan,
namun harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan yang kokoh. 1 Pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling disekolah memerlukan keterlibatan semua personil sekolah agar
layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan secara optimal. Keberhasilan penyelenggaraan
bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari pernan berbagai pihak disekolah. Selain
guru pembimbing atau konselor sebagai pelaksana utama, penyelenggaraan bimbingan dan
konseling disekolah juga perlu melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata
pelajaran dan wali kelas.
1
Farid Hasyim dan Mulyono, Bimbingan dan Konseling Religius, (jogjakarta : Ar-Ruzz
Media,2010),hlm.5.
6
C. Peran dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah
7
9. Memberikan dorongan dan semangat dalam hal pengembangan dan penggunaan waktu
belajar untuk pengalaman-pengelaman bimbingan dan konseling baik klasikal, kelompok,
maupun individual.
10. Penanggung jawab dan pemegang disiplin disekolah dengan memberdayakan para
konselor dalam mengembangkan tingkah laku siswa, namun bukan sebagai penegak
disiplin.2
Kepala sekolah juga memiliki tugas tersendiri dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling disekolah. Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling disekolah, kepala
sekolah mempunyai tugas sebagai berikut:
Wakil kepala sekolah memiliki peran sebagai pembantu kepala sekolah dalam melaksanakan
tugas-tugas kepala sekolah. Dan juga berperan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling kepada semua personal sekolah, dan melaksanakan kebijakan pimpinan
sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Serta peran dan
tanggung jawab wakil kepala sekolah yang dilakukan adalah melanjutkan tugas kepala sekolah
2
Dira Yulmi, dkk, Kerja sama Personil Sekolah Dalam Pelayanan BK di sekolah, ( Indonesian Institute for
Conselling, Education and Therapy ( IICET), 2017),hlm.3-4.
3
Ade Agustina, Nurhasanah, Abu Bakar, Keterlibatan Personil Sekolah dalam Pelaksanaan Layanan
Bimbingan dan Konseling di SMA Negri Se-Kota Banda Aceh, ( Aceh: Universitas Syiah Kuala, 2019) hlm.3-4
8
seperti menyusun dan merencanakan sertakoordinasi dengan kepala sekolah dalam program BK.
Berperan dalam memasyarakatkan layanan BK dengan cara memberi pemahaman pentingnya
layanan BK kepada personil sekolah lainnya serta aktif mendorong guru untuk memasyarakatkan
layanan BK kepada siswa. Wakil kepala sekolah sudah menjalin komunikasi yang baik dengan
guru BK dalam hal penanganan permasalahan siswa dengan mempertimbangkan saran dari guru
BK serta ikut terlibat dalam mengidentifikasi sistem pelaporan serta pengembangan siswa yang
dilaporkan oleh koordinator BK.
Menurut Partowisastro bahwa guru merupakan personel sekolah yang memiliki kesempatan
untuk bertatap muka lebih banyak dengan siswa di sekolah dibanding personel sekolah lainnya.
Oleh sebab itu, peran dan tanggung jawab guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah sangat diharapkan. Kendati demikian, bukan berarti guru sama sekali lepas dengan
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap
sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan konseling
disekolah.
Menurut Sardiman ada 9 peran dan tanggung jawab guru dalam kegiatan BK, yaitu:
9
7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-
mengajar
8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa
9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang
akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak
didiknya berhasil atau tidak.4
Dapat disimpulkan bahwa peran dan tanggung jawab guru mata pelajaran dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling merupakan salah satu alasan yang mendasar bahwa guru mata
pelajaran adalah unsur bimbingan dan konseling. Karena dalam proses belajar mengajar di
sekolah hanya guru mata pelajaran saja yang posisinya paling strategis. Sehingga jika peran-
peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat terlaksana dengan
baik, maka prestasi peserta didik pasti akan meningkat dan menunjukkan yang baik bagi sekolah.
Selain mengajar guru juga memiliki suatu tuntutan dalam membentuk dan membimbing
peserta didik untuk menjadi cikal bakal generasi penerus bangsa. Tidak hanya guru pembimbing
yang harus melakukan kegiatan pelaksanaan bimbingan dan konseling, melainkan guru mata
pelajaran juga ikut melaksanakannya.5
Wali kelas sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling
mempunyai peran dan tanggung jawab yaitu:
4
Dira Yulmi,dkk,hlm.3
5
Nurul Fitriah, skripsi : Peran Guru Mata Pelajaran dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Di MAN
Insan Cendikia Serpong, ( Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2017),hlm.26.
10
3. Membantu memberikan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang menjadi
tangung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani kegiatan bimbingan dan konseling.
4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling seperti konferensi
kasus.
5. Menggali tangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada
guru pembimbing.
Guru pembimbing sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru BK atau konselor
berperan dan tanggung jawab antara lain yaitu:
1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, bakat dan minat.
6
Februl Defila, Lili Susanti, Resi Wulandari, Makalah: Peranan Guru Dalam Bimbingan Konseling
Sekolah, ( Sumatera Barat: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan 9STKIP) PGRI Sumatera Barat,
2012),hlm.8
11
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan
industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah secara mandiri.
4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.7
7
Keken Setiawan, Peran dan Tanggung Jawab Personil Sekolah dalam Pelayanan BK, ( Padang :
Universitas Negeri Padang, 20190,hlm.2
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling disekolah memerlukan keterlibatan semua
personil sekolah agar layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan secara optimal.
Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari peranan
berbagai pihak di sekolah. Selain Guru Pembimbing atau Konselor sebagai pelaksana utama,
penyelenggaraan Bimbingan dan konseling di sekolah, juga perlu melibatkan kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan wali kelas. Jadi pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah melibatkan banyak orang (personel), bukan menjadi tugas guru
bimbingan dan konseling semata. Peran dan tanggung jawab personil sekolah terjalin apabila
adanya team work yang solid. Untuk memperoleh hasil yang maksimal perlu sekali
kerjasama yang sungguh-sungguh. Begitu juga untuk membantu guru BK dalam
melaksanakan pelayanan di sekolah. Kerjasama yang dilakukan tidak hanya pada tugas yang
diemban melainkan juga terjalin dalam setiap komunikasi sewaktu berada di sekolah. Sikap
saling menghargai, saling mendukung dan saling membantu sesama personil sangat
diperlukan dalam mewujudkan pelayanan bimbingan konseling yang baik di sekolah.
B. SARAN
Dalam materi makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kata sempurna. Jadi kami
berharap, bagi para pembaca agar memberikan kritiknya. Agar kami dapat mengambil pelajaran,
guna kedepannya membuat makalah yang lebih baik lagi dan kedepannya dapat
memperbaikinya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Ade. Nurhasanah. Abu Bakar. 2019. Keterlibatan Personil Sekolah dalam
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negri Se-Kota Banda Aceh.
Aceh : Universitas Syiah Kuala.
Defila, Februl. Lili Susanti. Resi Wulandari. 2012. Makalah : Peranan Guru Dalam Bimbingan
Konseling Sekolah. Sumatera Barat : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI Sumatera Barat.
Fitriah, Nurul. 2017. Skripsi : Peran Guru Mata Pelajaran dalam Pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling di MAN Insan Cendikia Serpong. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.
Hasyim, Farid dan Mulyono. 2010. Bimbangan dan Konseling Religius. Jogjakarta : Ar-Ruzz
Media.
Setiawan, Keken. 2019. Peran dan Tanggung Jawab Personil Sekolah Dalam Pelayanan BK.
Padang : Universitas Negeri Padang.
Yulmi, Dira. Dkk. 2017, Kerja sama Personil Sekolah Dalam Pelayanan BK di Sekolah.
Indonesian Institute for Conseling, Education and Therapy (IICET)
14