Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

LANDASAN PENDIDIKAN
MEMAHAMI TUGAS,TANGGUNG JAWAB DAN
KOMPETENSI GURU SD

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:


Drs.Maspin E.Nandjan,M.Pd/Widya Permata Dilla,M.Pd
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
1. DINI AYU F. SIM NIM: 213020212138
2. MAYA NOVITASARI NIM: 213030212209
3. REGINA KHOFIFAH HERDANA NIM: 213030212239
4. YENI NIM: 213030212210

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN DAN
PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul MEMAHAMI TUGAS,TANGGUNG
JAWAB DAN KOMPETENSI GURU SD
Makalah ini juga di buat dan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah LANDASAN
PENDIDIKAN. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberi dan menambah wawasan
atau pengetahuan kita tentang pengertian
Kami dari kelompok 9 selaku pembuat makalah juga telah berusaha sebaik mungkin
untuk dapat memberikan yang terbaik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan
Ibu selaku dosen pengampu mata kuliah Landasan Pendidikan yang telah menuntun kami untuk
dapat menyelesaikan makalah ini.
Sebagai penulis makalah ini kami juga menyadari bahwa makalah yang kami buat
masih memiliki banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar kami bisa menyusun atau membuat makalah yang lebih baik lagi ke depannya. Kami juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

PALANGKARAYA, 29 OKTOBER 2021


PENYUSUN

KELOMPOK 9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan…… ...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Guru SD!……………………………….….3-4
2.2 Profesionalisasi dan Kompetensi Guru-guru SD!………….....……….....5-8
2.3 Kode Etik Guru!....................................................................................….5-18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………….……………………………….…………..19
3.2 Saran ………………………………………………………………..….…..19
DAFTAR PUSTAKA……….…………………………………….……..…………...20
BAB I
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Pendidikan memainkan peranan penting didalam kehidupan dan kemajuan umat
manusia. Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu
yang mempengaruhi perkembangan fisik, daya jiwa social, dan moralitasnya. Dengan kata lain
pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam mempengaruhi kemampuan
kepribadian dan kehidupan individu dalam pertemuan dan pergaulannya dengan sesama dan
dunia serta dalam hubungannya dengan tuhan.
Dalam lintasan sejarah, guru senantiasa diceritakan sebagai orang yang memegang
peranan penting, tidak hanya di dunia pendidikan, tetapi juga diseluruh sendi kehidupan. Dalam
sejarah mesir kuno, misalnya guru-guru itu adalah para filusuf yang menjadi penasihat raja.
Kata-kata guru menjadi pedoman dalam memimpin negara.
Peran penting seorang guru dalam melakukan tugas tanggung jawab juga perannya,
maka seorang guru harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, termasuk tentang
metode, teknik, serta strategi dalam mengajar, mendidik, melatih, dan membimbing para siswa.
Dengan menguasai teknik metode dan strategi tersebut, seorang guru dapat mengantarkan anak
didiknya menjadi anak yang sukses dan berhasil. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk
terus menerus belajar menjadi guru yang baik.
Definisi yang kita kenal sehari-hari adalah bahwa guru merupakan orang yang harus
digugu dan ditiru, dalam arti orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk
ditiru dan diteladani. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru adalah seorang yang
peerjaannya (mata pencahariaannya mengajar.Sedangkan menurut Jean D. Grambs dan C.
Morris Mc Clare dalam Foundation of Teaching, An Introduction to Modern Education,
“Teacher are those persons who consciously direct the experiences and behavior of an
individual so that education takes places” (Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan
pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu hingga terjadi pendidikan).Dan menurut
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Jadi, guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik,
mengajar, dan membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program
pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan
pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
Dalam proses pembelajarkan,guru perlu memperhatikan tugas dan sehingganya sebagai
seorang pendidik, agar dalam proses pemebelajaran yang diberikan kepada siswanya bisa
bermanfaat pembelajaran meningkat dengan demikian tuujuan pembelajaran yang inggin
dicapai bisa terlaksana dengan baik. Tugas guru secara umum adalah mendidik. Dalam
operasionalisasinya, mendidik adalah rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan,
memuji, membentuk contoh dan membisakan sedangkan tugas guru secara khusus yaitu sebagai
pengajar, pendidik, dan sebagai pemimpin.

I.2 RUMUSAN MASALAH


1. Tugas dan Tanggung Jawab Guru SD!
2. Profesionalisasi dan Kompetensi Guru-guru SD!
3. Kode Etik Guru!

I.3 TUJUAN PENULISAN


1.Memberikan Pemahaman dan Pengetahuan mengenai Tugas dan Tanggung Jawab
Guru!
2.Memberikan Pemahaman dan Pengetahuan mengenai Profesionalisasi dan
Kompetensi Guru-Guru SD!
3.Memberikan Pemahaman dan Pengetahuan mengenai Kode Etik Guru!
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GURU SD
Tugas adalah sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang baik sebagai akibat dari jabatan
yang dimilikinya maupun diberikan oleh pihak lain. Tanggung jawab menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan keadaan untuk wajib menanggung segala sesuatunya.
Dalam hal ini, jika dijabarkan tanggung jawab adalah kesadaran seseorang akan kewajiban
untuk menanggung segala akibat dari sesuatu yang telah diperbuatnya. Seorang guru baru
dikatakan sempurna jika fungsinya sebagai pendidik dan juga berfungsi sebagai
pembimbing. Dalam hal ini pembimbing yang memiliki sarana dan serangkaian usaha dalam
memajukan pendidikan. Seorang guru menjadi pendidik yang sekaligus sebagai seorang
pembimbing.
Tugas seorang guru
A.Guru sebagai pengajar
B.Guru sebagai pembimbing
C.Guru sebagai administrator
D.Menyelenggarakan kebudayaan terhadap anak didik berupa kepandaian, kecakapan,
dan pengalaman-pengalaman,
E.Sebagai perantara dalam belajar. Artinya dalam proses belajar guru hanya sebagai
perantara/medium, anak harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian/insight,
sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku dan sikap
F.Merencanakan Pembelajaran
G.Melaksanakan Pembelajaran
H.Menilai hasil pembelajaran
I.Melatih peserta didik
J.Melakukan penelitian
Jadi tugas guru yang dimaksud adalah tugas yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas,
dan dalam bentuk pengabdian. Sehingga keberadaan guru merupakan faktor yang tidak mungkin
digantikan oleh komponen mana pun dalam kehidupan bangsa sejak dahulu, karena keberadaan
guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang membangun,
terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa di tengah-tengah lintasan perjalanan zaman
dengan teknologi yang semakin canggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang
cenderung memberi nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar
dinamik untuk dapat mengadaptasikan diri.
Tanggung jawab guru sebagai berikut :
A.Tanggung jawab guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntut murid-
murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guru mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang diinginkan.
B. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak
dan jasmaniah).Memompakan pengetahuan kepada murid kiranya bukan pekerjaan yang
sulit.
C.Memberikan bimbingan kepada murid. Bimbingan kepada murid agar mereka mampu
mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi
kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat diperlukan.
D.Mengahayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila
E.Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian
dunia. Guru bertanggungjawab untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang
baik. Pengertian yang baik adalah antara lain memiliki rasa persatuan dan kesatuan
sebagai bangsa.
Tanggung jawab meningkatkan peranan profesional guru. Bertitik tolak dari tanggung
jawab guru yang telah dikemukakan di atas maka dengan demikian guru sangat perlu
meningkatkan peranan dan kemampuan profesionalnya. Tanpa adanya kecakapan yang maksimal
yang dimiliki oleh guru maka kiranya sulit bagi guru tersebut mengemban dan melaksanakan
tanggung jawabnya dengan cara yang sebaik-baiknya.
2.2 PROFESIONALISASI DAN KOMPETENSI GURU SD
Semua orang yakin bahwa guru memiliki ikut serta yang sangat besar terhadap
keberhasilan pembelajaran di sekolah.Guru
sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidup
nya secara optimal. Keyakinan itu muncul karena manusia adalah makhluk lemah, yang
dalam perkembangannya senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir,
bahkan pada saat meninggal.Semua itu menujukkan bahwa setiap orang membutuhkan orang
lain dalam perkembangannya. Untuk mengungkap dan menemukakan langkah-langkah yang
harus dilewati oleh seorang guru dalam rangka meningkatkan mutu.

Dalam hal ini guru harus sekreatif, profesional,


dan menyenangkan dengan memposisikan dirisebagai berikut:
1.Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya, teman, tempat mengadu,

dan mengutarakan perasaan bagi peserta didik.


2.Fasilitator yang selalu siap memberikankemudahan, melayani

peserta didik sesuai dengan minat, kemampuan, dan bakatnya.


3.Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat
mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan membantu pemecahannya.
4.Memupuk rasa percaya diri, berani bertanggung jawab.
Guru harus mempunyai perencanaan yang matang, strategi pembelajaran, pendekatan-
pendekatan, metode pembelajaran, dan evaluasi yang akan mengakomodir kompetens ikognitif,
afektif, dan psikomotor peserta didik menuju kearah pembelajaran yang bermakna serta guru
harus siap untuk berubah dari metode yang konvensional kepada metode pembelajaran yang
terkini dengan mengikuti perubahan zaman dan globalisasi. Kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Guru merupakan pekerjaan profesi, karenanya seorang guru harus profesional.
Menyandang gelar professional merupakan kebanggaan tersendiri bagi para guru.Sementara
profesional sendiri harus selalu di ikuti dengan konsekuensi yang sangat tinggi, semangat
mendidik yang tak pernah padam, kompetensi yang terus berkembang mengikuti perkembangan
teknologi. Berbicara tentang profesionalisme guru, tidak lain menyoroti tentang keahlian khusus
yang dimiliki seorang guru, yang diperoleh baik melalui pendikan, pelatihan atau pengalaman-
pengalaman study banding yang pernah didapatkan. Keahlian yang dimiliki ini bukan sekedar
menjadi milik pribadi, namun untuk dikembangkan dan dipraktekkan dalam memberi layanan
kepada siswa.
Berdasarkan UU, ada 4 kompetensi yang wajib dimiliki seorang guru, yaitu:
A. Kompetensi pedagogik
Kompetensi Pedagogik Guru adalah kemampuan atau keterampilan guru yang bisa
mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta
didik. Setidaknya ada 7 aspek dalam kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai, yaitu:
1.Karakteristik para peserta didik. Dari informasi mengenai karakteristik peserta didik,
guru harus bisa menyesuaikan diri untuk membantu pembelajaran pada tiap-tiap peserta
didik. Karakteristik yang perlu dilihat meliputi aspek intelektual, emosional, sosial,
moral, fisik, dll.
2.Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik. Guru harus bisa menerangkan
teori pelajaran secara jelas pada peserta didik. Menggunakan pendekatan tertentu dengan
menerapkan strategi, teknik atau metode yang kreatif.
3.Pengembangan kurikulum. Guru harus bisa menyusun silabus dan RPP sesuai dengan
ketentuan dan kebutuhan. Mengembangkan kurikulum mengacu pada relevansi, efisiensi,
efektivitas, kontinuitas, integritas, dan fleksibilitas.
4.Pembelajaran yang mendidik. Guru tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran,
namun juga melakukan pendampingan. Materi pelajaran dan sumber materi harus bisa
dioptimalkan untuk mencapai tujuan tersebut.
5.Pengembangan potensi para peserta didik. Setiap peserta didik memiliki potensi yang
berbeda-beda. Guru harus mampu menganalisis hal tersebut dan menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai, supaya setiap peserta didik bisa mengaktualisasikan
potensinya.
6.Cara berkomunikasi. Sebagai guru harus bisa berkomunikasi dengan efektif saat
menyampaikan pengajaran. Guru juga harus berkomunikasi dengan santun dan penuh
empati pada peserta didik.
7.Penilaian dan evaluasi belajar. Penilaiannya meliputi hasil dan proses belajar.
Dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi terhadap efektivitas pembelajaran juga
harus bisa dilakukan.
Kompetensi Pedagogik bisa diperoleh melalui proses belajar masing-masing guru
secara terus menerus dan tersistematis, baik sebelum menjadi guru maupun setelah
menjadi guru.
2. Kompetensi kepribadian

Kompetensi Kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang


mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati,
berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial & hukum, dll.

Kepribadian positif wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi teladan bagi
para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para siswanya supaya memiliki
attitude yang baik.

3. Kompetensi professional

Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki
supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik.Keterampilannya berkaitan dengan
hal-hal yang cukup teknis, dan akan berkaitan langsung dengan kinerja guru. Adapun indikator
Kompetensi Profesional Guru diantaranya adalah:

 Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuannya.
 Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD) pelajaran, dan
tujuan pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu.
 Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi
pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik.
 Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara kontinu.
 Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses
pembelajaran dan juga pengembangan diri.

Dengan menguasai kemampuan dan keahlian khusus seperti yang sudah dijelaskan di
atas, diharapkan fungsi dan tugas guru bisa dilaksanakan dengan baik.Dengan demikian, guru
mampu membimbing seluruh peserta didiknya untuk mencapai standar kompetensi yang sudah
ditentukan dalam Standar Nasional Pendidikan.

4. Kompetensi sosial

Kompetensi Sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi


secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa,
hingga masyarakat secara luas.

Indikator dari Kompetensi Sosial Guru diantaranya:

 Mampu bersikap inklusif, objektif, dan tidak melakukan diskriminasi terkait latar
belakang seseorang, baik itu berkaitan dengan kondisi fisik, status sosial, jenis kelamin,
ras, latar belakang keluarga, dll.
 Mampu berkomunikasi dengan efektif, menggunakan bahasa yang santun dan empatik.
 Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
 Mampu beradaptasi dan menjalankan tugas sebagai guru di berbagai lingkungan dengan
bermacam-macam ciri sosial budaya masing-masing.

Guru merupakan pekerjaan profesi, karenanya seorang guru harus profesional. Menyandang
gelar professional merupakan kebanggaan tersendiri bagi para guru. Sementara profesional
sendiri harus selalu di ikuti dengan konsekuensi yang sangat tinggi, semangat mendidik yang tak
pernah padam, kompetensi yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Selain
kompetensi personal dan kompetensi sosial yang selalu harus melekat pada keseharian guru, satu
kompetensi tertinggi yang mengarah pada keistimewaan guru adalah kompetensi profesi. Dalam
hubungannya dengan tenaga profesional kependidikan, tentunya kompetensi menunjuk pada
performance atau perbuatan yang bersifat rasional sesuai dengan alur profesinya dan memenuhi
spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan.

2.3 KODE ETIK GURU


Kode etik berasal dari dua kata yaitu Kode dan Etik. Kode artinya tanda yang disetujui dengan

maksud tertentu. Sementara Etik itu berasal dari bahasa yunani yaitu "ethos" yang memiliki arti watak,

adab, cara hidup.

1) Menurut KBBI Kode etik adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai

landasan tingkah laku.

2) Menurut UU

Dalam Pasal 1 butir 6 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, ditegaskan:

Kode etik dan/atau pedoman perilaku hakim adalah panduan dalam rangka menjaga dan menegakkan

kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim dalam menjalankan tugas profesinya dan dalam

hubungan kemasyarakatan di luar kedinasan.

3) Menurut Abdulkadir Muhammad

Kode etik profesi adalah norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi yang mengarahkan

dan memberi petunjuk kepada anggota bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu

moral profesi di mata masyarakat.

Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran

etis atas suatu profesi.


Tujuan Kode Etik

Adapun yang dimaksud tujuan kode etik dalam bidang profesi adalah:

- supaya profesional memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada para pemakai atau para nasabahnya

- melindungi perbuatan dari yang tidak profesional

- meningkatkan mutu pengabdian profesi

- memelihara lingkungan profesi yang kondusif

Fungsi Kode Etik

Selain tujuan, kode etik juga memiliki fungsi antara lain:

- sarana kontrol sosial

- menghubungkan nilai dan norma dengan pelayanan (keprofesian)

- pencegahan campur tangan pihak lain yang dapat merugikan

- pencegahan kesalahpahaman dan konflik

Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia sebagai
pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai
pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.
Adapun isinya adalah sebagai berikut.

 Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia


pembangunan yang berpancasila.
 Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.
 Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
 Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar.
 Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
 Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu
dan martabat profesinya.
 Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan nasional.
 Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi guru
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
 Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.
Fungsi
Fungsi utama dari kode etik guru adalah menjadi seperangkat prinsip dan norma moral yang

mendasari pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam kaitannya dengan peserta

didik, orang tua/wali murid, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah

berdasarkan nilai agama, pendidikan sosial, etika, dan kemanusiaan.

Sumber Kode Etik Guru


Dalam proses perumusan harus bersumber dari hal-hal berikut.

1. Nilai agama dan Pancasila.


2. Nilai kompetensi guru yang meliputi, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
3. Nilai jatidiri, harkat, dan martabat manusia, yang meliputi perkembangan kesehatan jasmani,
emosional, intelektual, spiritual, dan sosial.

Pelanggaran Kode Etik Guru


Pelanggaran ini bisa didefinisikan sebagai penyimpangan terhadap norma moral yang

terkandung di dalam kode etik berkaitan dengan profesi gurunya. Pelanggaran bisa berupa

pelanggaran ringan, sedang, sampai berat. Setiap guru yang melanggar kode etik akan

mendapatkan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pihak yang berwenang untuk merekomendasikan sanksi pada pelanggaran kode etik

adalah Dewan Kehormatan Guru Indonesia. Pemberian sanksi harus bersifat objektif, tidak

diskriminasi, dan tidak bertentangan dengan dasar organisasi profesi dan perundang-undangan.

Jika seorang guru melakukan pelanggaran kode etik, artinya guru tersebut telah melanggar

sumpah/janji guru yang pernah diucapkan.


KODE ETIK GURU INDONESIA
PEMBUKAAN

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah
suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman,
bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab.

Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Guru Indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, khususnya oleh peserta didik, yang dalam melaksankan tugas berpegang teguh pada
prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”.

Dalam usaha mewujudkan prinsip- prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan tugas-
tugas profesionalnya dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

Guru Indonesia bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan sebagai
calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yang
berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan
negara dapat tumbuh sejajar dengan dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang
maupun masa yang akan datang.

Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen
kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini sepanjang zaman. Hanya dengan
pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat diwujudkan eksitensi bangsa dan negara
yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia ini.

Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang
profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif dan
produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat
sekarang dan dimasa datang.

Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu
ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang
mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik
putera-puteri bangsa.
BAGIAN SATU
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi
Pasal 1
(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-
guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai
pendidik, anggota masyarakat, dan warga

(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pasa ayat (1) pasal ini adalah nilai-
nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh
dilaksanakan selama menunaikan tugas- tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta pergaulan
sehari-hari di dalam dan di luar

Pasal 2

(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan
guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.

(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta
didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah
sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika, dan kemanusiaan.

BAGIAN DUA

Sumpah/Janji Guru Indonesia

Pasal 3

(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud pemahaman,
penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai-nilai moral yang termuat di
dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku, baik di sekolah
maupun di lingkungan masyarakat.

(2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan di hadapan pengurus organisasi profesi guru dan
pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.

(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara satuan

Pasal 4

(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Kode Etik Guru

(2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara perorangan atau
kelompok sebelum melaksanakan
BAGIAN TIGA

Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional

Pasal 5

Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari:

(1) Nilai-nilai agama dan

(2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan


kompetensi

(3) Nilai-nilai jatidiri, harkat, dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan
emosional, intelektual, sosial, dan spiritual,

Pasal 6

(1) Hubungan Guru dengan Peserta Didik:

a. Guru berprilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil

b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan hak-hak
dan kewajibannya sebagai individu, warga sekolah, dan anggota

c. Guru mengakui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan
masing-masingnya berhak atas layanan

d. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan
proses

e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan,


memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan
belajar yang efektif dan efisien bagi peserta

f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah

g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi
perkembangan negatif bagi peserta

h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu peserta


didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk

i. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat
peserta

j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara


k. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak
peserta

l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi
pertumbuhan dan perkembangan peserta

m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-
kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan

n. Guru tidak membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan- alasan yang tidak ada
kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan

o. Guru tidak menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didik dengan
cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan

p. Guru tidak menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan

(2) Hubungan Guru dengan Orangtua/Wali Murid :

a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan orangtua/wali
siswa dalam melaksanakan proses

b. Guru memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai
perkembangan peserta

c. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.

d. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam memajukan
dan meningkatkan kualitas

e. Guru bekomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan
peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.

f. Guru menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi denganya berkaitan
dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita- cita anak atau anak-anak akan

g. Guru tidak melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan

(3) Hubungan Guru dengan Masyarakat :

a. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif, dan efisien dengan
masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.

b. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan


kualitas pendidikan dan

c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.


d. Guru bekerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan martabat

e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif
dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta

f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai- nilai agama, hukum, moral,
dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan

g. Guru tidak membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada masyarakat.

h. Guru tidak menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupan bermasyarakat.

(4) Hubungan Guru dengan Sekolah dan Rekan Sejawat:

a. Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.

b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses

c. Guru menciptakan suasana sekolah yang

d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di didalam dan luar

e. Guru menghormati rekan

f. Guru saling membimbing antarsesama rekan

g. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar
dan kearifan

h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk tumbuh secara
profesional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan tuntutan

i. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-pendapat


profesional berkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan

j. Guru membasiskan-diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan
profesional dengan

k. Guru memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan
pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional pendidikan dan

l. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah agama,


moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.

m. Guru tidak mengeluarkan pernyataan-keliru berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi


sejawat atau calon

n. Guru tidak melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan marabat
pribadi dan profesional
o. Guru tidak mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar pendapat siswa
atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

p. Guru tidak membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-pertimbangan yang
dapat dilegalkan secara

q. Guru tidak menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan
memunculkan konflik dengan

(5) Hubungan Guru dengan Profesi:

a. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah

b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan mata
pelajaran yang

c. Guru terus menerus meningkatkan

d. Guru menunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas
profesional dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.

e. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan
integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.

f. Guru tidak melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat

g. Guru tidak menerima janji, pemberian, dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau
tindakan-tindakan

h. Guru tidak mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas- tugas dan
tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan dan

(6) Hubungan Guru dengan Organisasi Profesinya:

Baca Juga: Membantu Murid Mengenali Diri dan Menggali Potensi

a. Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalam
melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan

b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan manfaat bagi
kepentingan

c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan
komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat.

d. Guru menunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas
organisasi profesi dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif
individual, dan integritas dalam tindakan- tindakan profesional

f. Guru tidak melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat merendahkan martabat
dan eksistensi organisasi

g. Guru tidak mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh keuntungan pribadi
dari organisasi

h. Guru tidak menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi tanpa alasan yang
dapat

(7) Hubungan Guru dengan Pemerintah:

a. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan bidang pendidikan
sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945, UU tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-
Undang tentang Guru dan Dosen, dan ketentuan perundang-undangan

b. Guru membantu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan yang

c. Guru berusaha menciptakan, memelihara dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD

d. Guru tidak menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuan pendidikan
untuk kemajuan pendidikan dan

e. Guru tidak melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada kerugian

BAGIAN EMPAT

Pelaksanaan, Pelanggaran, dan Sanksi

Pasal 7

(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik Guru

(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru Indonesia kepada
rekan sejawat, penyelenggara pendidikan, masyarakat, dan pemerintah.

Pasal 8

(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Guru
Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan profesi

(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan yang

(3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan


Pasal 9

(1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran terhadap Kode
Etik Guru Indonesia menjadi wewenang Dewan Kehormatan Guru

(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus objektif, tidak diskriminatif, dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar organisasi
profesi serta peraturan perundang-undangan.

(3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi

(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada guru yang
melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi

(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia wajib
melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru, atau pejabat yang

(6) Setiap pelanggar dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan organisasi
profesi guru dan/atau penasihat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan
dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.

Bagian Lima

Ketentuan Tambahan

Pasal 10

Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia wajib
mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang- undangan

Bagian Enam
Penutup
Pasal 11

(1) Setiap guru harus secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta menjunjung
tinggi Kode Etik Guru

(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih organisasi profesi
guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah secara nyata
melanggar Kode Etik Guru
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Jadi tugas guru yang dimaksud adalah tugas yang terikat oleh dinas maupun di luar
dinas, dan dalam bentuk pengabdian. Sehingga keberadaan guru merupakan faktor yang tidak
mungkin digantikan oleh komponen mana pun dalam kehidupan bangsa sejak dahulu, karena
keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang
membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa di tengah-tengah lintasan
perjalanan zaman dengan teknologi yang semakin canggih dan segala perubahan serta
pergeseran nilai yang cenderung memberi nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan
seni dalam kadar dinamik untuk dapat mengadaptasikan diri.
Tanggung jawab meningkatkan peranan profesional guru. Bertitik tolak dari tanggung
jawab guru yang telah dikemukakan di atas maka dengan demikian guru sangat perlu
meningkatkan peranan dan kemampuan profesionalnya. Tanpa adanya kecakapan yang
maksimal yang dimiliki oleh guru maka kiranya sulit bagi guru tersebut mengemban dan
melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara yang sebaik-baiknya.
Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia
sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai
pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.
3.2 SARAN
Akhir dari penulisan makalah ini besar harapan penulis agar makalah yang berjudul
MEMAHAMI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DAN KOMPETENSI GURU
SD ini berguna untuk menambah pemahaman dan wawasan bagi
pembaca terlebih lagi sebagai bekal untuk melakukan proses pembelajaran sebagai calon guru. Selain
itu juga diharapkan agar selalu berusaha terus memenuhi rasa ingin tahu hasil dari kegiatan yang telah
dilakukan.Mohon maaf jika banyak kekurangan dan salah kata dalam penulisan makalah ini
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://pintek.id/blog/kompetensi-guru/

https://www.haidunia.com/kode-etik-guru-indonesia-terbaru/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5632181/apa-yang-dimaksud-
dengan-kode-etik-ini-tujuan-beserta-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai