LANDASAN PENDIDIKAN
MEMAHAMI TUGAS,TANGGUNG JAWAB DAN
KOMPETENSI GURU SD
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul MEMAHAMI TUGAS,TANGGUNG
JAWAB DAN KOMPETENSI GURU SD
Makalah ini juga di buat dan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah LANDASAN
PENDIDIKAN. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberi dan menambah wawasan
atau pengetahuan kita tentang pengertian
Kami dari kelompok 9 selaku pembuat makalah juga telah berusaha sebaik mungkin
untuk dapat memberikan yang terbaik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan
Ibu selaku dosen pengampu mata kuliah Landasan Pendidikan yang telah menuntun kami untuk
dapat menyelesaikan makalah ini.
Sebagai penulis makalah ini kami juga menyadari bahwa makalah yang kami buat
masih memiliki banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar kami bisa menyusun atau membuat makalah yang lebih baik lagi ke depannya. Kami juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
KELOMPOK 9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan…… ...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Guru SD!……………………………….….3-4
2.2 Profesionalisasi dan Kompetensi Guru-guru SD!………….....……….....5-8
2.3 Kode Etik Guru!....................................................................................….5-18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………….……………………………….…………..19
3.2 Saran ………………………………………………………………..….…..19
DAFTAR PUSTAKA……….…………………………………….……..…………...20
BAB I
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Pendidikan memainkan peranan penting didalam kehidupan dan kemajuan umat
manusia. Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu
yang mempengaruhi perkembangan fisik, daya jiwa social, dan moralitasnya. Dengan kata lain
pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam mempengaruhi kemampuan
kepribadian dan kehidupan individu dalam pertemuan dan pergaulannya dengan sesama dan
dunia serta dalam hubungannya dengan tuhan.
Dalam lintasan sejarah, guru senantiasa diceritakan sebagai orang yang memegang
peranan penting, tidak hanya di dunia pendidikan, tetapi juga diseluruh sendi kehidupan. Dalam
sejarah mesir kuno, misalnya guru-guru itu adalah para filusuf yang menjadi penasihat raja.
Kata-kata guru menjadi pedoman dalam memimpin negara.
Peran penting seorang guru dalam melakukan tugas tanggung jawab juga perannya,
maka seorang guru harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, termasuk tentang
metode, teknik, serta strategi dalam mengajar, mendidik, melatih, dan membimbing para siswa.
Dengan menguasai teknik metode dan strategi tersebut, seorang guru dapat mengantarkan anak
didiknya menjadi anak yang sukses dan berhasil. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk
terus menerus belajar menjadi guru yang baik.
Definisi yang kita kenal sehari-hari adalah bahwa guru merupakan orang yang harus
digugu dan ditiru, dalam arti orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk
ditiru dan diteladani. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru adalah seorang yang
peerjaannya (mata pencahariaannya mengajar.Sedangkan menurut Jean D. Grambs dan C.
Morris Mc Clare dalam Foundation of Teaching, An Introduction to Modern Education,
“Teacher are those persons who consciously direct the experiences and behavior of an
individual so that education takes places” (Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan
pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu hingga terjadi pendidikan).Dan menurut
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Jadi, guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik,
mengajar, dan membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program
pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan
pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
Dalam proses pembelajarkan,guru perlu memperhatikan tugas dan sehingganya sebagai
seorang pendidik, agar dalam proses pemebelajaran yang diberikan kepada siswanya bisa
bermanfaat pembelajaran meningkat dengan demikian tuujuan pembelajaran yang inggin
dicapai bisa terlaksana dengan baik. Tugas guru secara umum adalah mendidik. Dalam
operasionalisasinya, mendidik adalah rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan,
memuji, membentuk contoh dan membisakan sedangkan tugas guru secara khusus yaitu sebagai
pengajar, pendidik, dan sebagai pemimpin.
Kepribadian positif wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi teladan bagi
para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para siswanya supaya memiliki
attitude yang baik.
3. Kompetensi professional
Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki
supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik.Keterampilannya berkaitan dengan
hal-hal yang cukup teknis, dan akan berkaitan langsung dengan kinerja guru. Adapun indikator
Kompetensi Profesional Guru diantaranya adalah:
Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuannya.
Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD) pelajaran, dan
tujuan pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu.
Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi
pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik.
Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara kontinu.
Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses
pembelajaran dan juga pengembangan diri.
Dengan menguasai kemampuan dan keahlian khusus seperti yang sudah dijelaskan di
atas, diharapkan fungsi dan tugas guru bisa dilaksanakan dengan baik.Dengan demikian, guru
mampu membimbing seluruh peserta didiknya untuk mencapai standar kompetensi yang sudah
ditentukan dalam Standar Nasional Pendidikan.
4. Kompetensi sosial
Mampu bersikap inklusif, objektif, dan tidak melakukan diskriminasi terkait latar
belakang seseorang, baik itu berkaitan dengan kondisi fisik, status sosial, jenis kelamin,
ras, latar belakang keluarga, dll.
Mampu berkomunikasi dengan efektif, menggunakan bahasa yang santun dan empatik.
Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
Mampu beradaptasi dan menjalankan tugas sebagai guru di berbagai lingkungan dengan
bermacam-macam ciri sosial budaya masing-masing.
Guru merupakan pekerjaan profesi, karenanya seorang guru harus profesional. Menyandang
gelar professional merupakan kebanggaan tersendiri bagi para guru. Sementara profesional
sendiri harus selalu di ikuti dengan konsekuensi yang sangat tinggi, semangat mendidik yang tak
pernah padam, kompetensi yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Selain
kompetensi personal dan kompetensi sosial yang selalu harus melekat pada keseharian guru, satu
kompetensi tertinggi yang mengarah pada keistimewaan guru adalah kompetensi profesi. Dalam
hubungannya dengan tenaga profesional kependidikan, tentunya kompetensi menunjuk pada
performance atau perbuatan yang bersifat rasional sesuai dengan alur profesinya dan memenuhi
spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan.
maksud tertentu. Sementara Etik itu berasal dari bahasa yunani yaitu "ethos" yang memiliki arti watak,
1) Menurut KBBI Kode etik adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai
2) Menurut UU
Dalam Pasal 1 butir 6 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kode etik dan/atau pedoman perilaku hakim adalah panduan dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim dalam menjalankan tugas profesinya dan dalam
Kode etik profesi adalah norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi yang mengarahkan
dan memberi petunjuk kepada anggota bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu
Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran
Adapun yang dimaksud tujuan kode etik dalam bidang profesi adalah:
- supaya profesional memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada para pemakai atau para nasabahnya
Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia sebagai
pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai
pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.
Adapun isinya adalah sebagai berikut.
mendasari pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam kaitannya dengan peserta
didik, orang tua/wali murid, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah
terkandung di dalam kode etik berkaitan dengan profesi gurunya. Pelanggaran bisa berupa
pelanggaran ringan, sedang, sampai berat. Setiap guru yang melanggar kode etik akan
Pihak yang berwenang untuk merekomendasikan sanksi pada pelanggaran kode etik
adalah Dewan Kehormatan Guru Indonesia. Pemberian sanksi harus bersifat objektif, tidak
diskriminasi, dan tidak bertentangan dengan dasar organisasi profesi dan perundang-undangan.
Jika seorang guru melakukan pelanggaran kode etik, artinya guru tersebut telah melanggar
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah
suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman,
bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab.
Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Guru Indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, khususnya oleh peserta didik, yang dalam melaksankan tugas berpegang teguh pada
prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”.
Dalam usaha mewujudkan prinsip- prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan tugas-
tugas profesionalnya dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Guru Indonesia bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan sebagai
calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yang
berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan
negara dapat tumbuh sejajar dengan dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang
maupun masa yang akan datang.
Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen
kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini sepanjang zaman. Hanya dengan
pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat diwujudkan eksitensi bangsa dan negara
yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia ini.
Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang
profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif dan
produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat
sekarang dan dimasa datang.
Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu
ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang
mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik
putera-puteri bangsa.
BAGIAN SATU
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi
Pasal 1
(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-
guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai
pendidik, anggota masyarakat, dan warga
(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pasa ayat (1) pasal ini adalah nilai-
nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh
dilaksanakan selama menunaikan tugas- tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta pergaulan
sehari-hari di dalam dan di luar
Pasal 2
(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan
guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta
didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah
sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika, dan kemanusiaan.
BAGIAN DUA
Pasal 3
(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud pemahaman,
penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai-nilai moral yang termuat di
dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku, baik di sekolah
maupun di lingkungan masyarakat.
(2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan di hadapan pengurus organisasi profesi guru dan
pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.
(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara satuan
Pasal 4
(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Kode Etik Guru
(2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara perorangan atau
kelompok sebelum melaksanakan
BAGIAN TIGA
Pasal 5
(3) Nilai-nilai jatidiri, harkat, dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan
emosional, intelektual, sosial, dan spiritual,
Pasal 6
b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan hak-hak
dan kewajibannya sebagai individu, warga sekolah, dan anggota
c. Guru mengakui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan
masing-masingnya berhak atas layanan
d. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan
proses
f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah
g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi
perkembangan negatif bagi peserta
i. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat
peserta
l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi
pertumbuhan dan perkembangan peserta
m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-
kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan
n. Guru tidak membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan- alasan yang tidak ada
kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan
o. Guru tidak menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didik dengan
cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan
p. Guru tidak menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan
a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan orangtua/wali
siswa dalam melaksanakan proses
b. Guru memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai
perkembangan peserta
c. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
d. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam memajukan
dan meningkatkan kualitas
e. Guru bekomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan
peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
f. Guru menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi denganya berkaitan
dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita- cita anak atau anak-anak akan
g. Guru tidak melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan
a. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif, dan efisien dengan
masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif
dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta
f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai- nilai agama, hukum, moral,
dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan
g. Guru tidak membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada masyarakat.
b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses
g. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar
dan kearifan
h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk tumbuh secara
profesional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan tuntutan
j. Guru membasiskan-diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan
profesional dengan
k. Guru memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan
pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional pendidikan dan
n. Guru tidak melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan marabat
pribadi dan profesional
o. Guru tidak mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar pendapat siswa
atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
p. Guru tidak membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-pertimbangan yang
dapat dilegalkan secara
q. Guru tidak menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan
memunculkan konflik dengan
b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan mata
pelajaran yang
d. Guru menunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas
profesional dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan
integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.
f. Guru tidak melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat
g. Guru tidak menerima janji, pemberian, dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau
tindakan-tindakan
h. Guru tidak mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas- tugas dan
tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan dan
a. Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalam
melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan
b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan manfaat bagi
kepentingan
c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan
komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat.
d. Guru menunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas
organisasi profesi dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif
individual, dan integritas dalam tindakan- tindakan profesional
f. Guru tidak melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat merendahkan martabat
dan eksistensi organisasi
g. Guru tidak mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh keuntungan pribadi
dari organisasi
h. Guru tidak menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi tanpa alasan yang
dapat
a. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan bidang pendidikan
sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945, UU tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-
Undang tentang Guru dan Dosen, dan ketentuan perundang-undangan
c. Guru berusaha menciptakan, memelihara dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD
d. Guru tidak menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuan pendidikan
untuk kemajuan pendidikan dan
e. Guru tidak melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada kerugian
BAGIAN EMPAT
Pasal 7
(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik Guru
(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru Indonesia kepada
rekan sejawat, penyelenggara pendidikan, masyarakat, dan pemerintah.
Pasal 8
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Guru
Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan profesi
(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan yang
(1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran terhadap Kode
Etik Guru Indonesia menjadi wewenang Dewan Kehormatan Guru
(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus objektif, tidak diskriminatif, dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar organisasi
profesi serta peraturan perundang-undangan.
(3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada guru yang
melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi
(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia wajib
melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru, atau pejabat yang
(6) Setiap pelanggar dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan organisasi
profesi guru dan/atau penasihat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan
dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.
Bagian Lima
Ketentuan Tambahan
Pasal 10
Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia wajib
mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang- undangan
Bagian Enam
Penutup
Pasal 11
(1) Setiap guru harus secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta menjunjung
tinggi Kode Etik Guru
(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih organisasi profesi
guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah secara nyata
melanggar Kode Etik Guru
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi tugas guru yang dimaksud adalah tugas yang terikat oleh dinas maupun di luar
dinas, dan dalam bentuk pengabdian. Sehingga keberadaan guru merupakan faktor yang tidak
mungkin digantikan oleh komponen mana pun dalam kehidupan bangsa sejak dahulu, karena
keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang
membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa di tengah-tengah lintasan
perjalanan zaman dengan teknologi yang semakin canggih dan segala perubahan serta
pergeseran nilai yang cenderung memberi nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan
seni dalam kadar dinamik untuk dapat mengadaptasikan diri.
Tanggung jawab meningkatkan peranan profesional guru. Bertitik tolak dari tanggung
jawab guru yang telah dikemukakan di atas maka dengan demikian guru sangat perlu
meningkatkan peranan dan kemampuan profesionalnya. Tanpa adanya kecakapan yang
maksimal yang dimiliki oleh guru maka kiranya sulit bagi guru tersebut mengemban dan
melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara yang sebaik-baiknya.
Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia
sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai
pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.
3.2 SARAN
Akhir dari penulisan makalah ini besar harapan penulis agar makalah yang berjudul
MEMAHAMI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DAN KOMPETENSI GURU
SD ini berguna untuk menambah pemahaman dan wawasan bagi
pembaca terlebih lagi sebagai bekal untuk melakukan proses pembelajaran sebagai calon guru. Selain
itu juga diharapkan agar selalu berusaha terus memenuhi rasa ingin tahu hasil dari kegiatan yang telah
dilakukan.Mohon maaf jika banyak kekurangan dan salah kata dalam penulisan makalah ini
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://pintek.id/blog/kompetensi-guru/
https://www.haidunia.com/kode-etik-guru-indonesia-terbaru/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5632181/apa-yang-dimaksud-
dengan-kode-etik-ini-tujuan-beserta-fungsinya