Anda di halaman 1dari 10

PERSONIL SEKOLAH

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

KELOMPOK 12

GUSNI YULIA 1306054

YEYEN FATMALA 16022094

TESYA FEBLYNA 16022090

MUHAMMAD SYAHRUL 16004120

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Dina Sukma, S.Psi. S.Pd.M.Pd

MATA KULIAH UMUM BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami ucapkan ke-hadirat Allah subhanahu wataala yang
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PERSONIL SEKOLAH dalam Bimbingan Konseling” dengan baik dan tepat
waktu.

Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling. Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dina Sukma selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun dari dosen dan rekan-rekan mahasiswa. Atas kurang dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf serta kritik dan saran dari
pembaca. Harapan kami semoga makalah ini diterima dan bermanfaat.

Padang, April 2020

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

Latar belakang..................................................................................................................... 1

Rumusan masalah…………………………………………………………………………. 1

Tujuan.................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3

Peran Kepala Sekolah.......................................................................................................... 3

Peran Wakil Kepala Sekolah............................................................................................... 3

Peran Guru Mata Pelajaran dan Guru Praktik..................................................................... 3

Peran Wali Kelas................................................................................................................. 5

Peran Guru Bimbingan dan Konseling................................................................................ 5

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 6

Kesimpulan.......................................................................................................................... 6

Saran.................................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam keseluruhan pendidikan, guru merupakan faktor utama. Dalam tugasnya
sebagai pendidik, guru banyak sekali memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau
harus dilaksankan sebagai seorang guru. Yang dimaksud sebagai peranan adalah suatu pola
tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari suatu pekerjaan atau
jabatan tertentu. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu
pula dan tingkah laku mana yang akan merupakan ciri khas dari tugas atau jabatan tadi.
Pada era globalisasi yang penuh dengan transparansi, kita melihat dan mendengar
bahwa masih ada guru yang belum atau tidak mengetahui bagaimana peranannya didalam
pekerjaannya, terutama dalam dunia pendidikan. Kita melihat begitu banyak guru-guru saat
ini terkadang tidak menjalankan tugas dan peranannya yang telah diberikan kepadanya secara
optimal dan profesional.
Ada bagi sebagian guru saat ini, untuk mengetahui peranan dan fungsinya didalam
dunia pendidikan dan disekolah merupakan suatu hal yang tabuh, hal ini dikarenakan oleh
kurangnya pemahaman guru terhadap profesi yang dijalaninya tersebut dan kurangnya
keinginan dalam diri untuk menjadi sosok guru yang profesional dalam bidangnya.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.      Bagaimanakah peranan kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling?
2.      Bagaimanakah peranan wakil kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling?
3.      Bagaimanakah peranan koordinator bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling?
4.      Bagaimanakah peranan guru pembimbing dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling?
5.      Bagaimanakah peranan guru mata pelajaran dan guru praktik dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling?
6.      Bagaimanakah peranan wali kelas dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling?
7.      Bagaimanakah peranan guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling?
1
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui peranan kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.
2.      Untuk mengetahui peranan wakil kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
3.      Untuk mengetahui peranan koordinator BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.
4.      Untuk mengetahui peranan guru pembimbing dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
5.      Untuk mengetahui peranan guru mata pelajaran dan guru praktik dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
6.      Untuk mengetahui peranan wali kelas dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.
7.      Untuk mengetahui peranan guru BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.

D.    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai penambahan wawasan mengenai bagaimanakah peranan masing-masing personil
sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.
2.      Sebagai syarat pemenuhan tugas dari mata kuliah bimbingan dan konseling.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Kepala Sekolah


Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh penyelenggaraan pendidikan di sekolah
memegang peranan strategis dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah. Secara garis besarnya, Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab
kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :
1.         Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah,
sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu
kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.
2.         Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya
pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.
3.         Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan
program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.
4.         Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah.
5.         Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan
profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi.
6.         Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan
yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.

B. Peran Wakil Kepala Sekolah


Sebagai pembantu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam
melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah.

C. Peran Guru Mata Pelajaran dan Guru Praktik


Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat
diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di

3
sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi
siswanya.
Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai
pembimbing dan untuk menjadi pembimbing yang baik, guru harus memiliki pemahaman
tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran
dalam bimbingan dan konseling,
Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan
pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret,
jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.
Sebagai tenaga ahli pengajaran dan praktik dalam bidang studi atau program latihan tertentu
dan sebagai personil yang sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa, maka Prayitno
(2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dan guru
praktik dalam bimbingan dan konseling adalah :
1.         Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa
2.         Membantu guru pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.
3.         Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing.
4.         Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing, yaitu siswa yang menuntut guru
pembimbing memerlukan pelayanan pengajar atau latihan khusus (seperti pengajaran
atau latihan perbaikan, program pengayaan).
5.         Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
6.         Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan
yang dimaksudkan itu.
7.         Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti konferensi
kasus.
8.         Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

4
D. Peran Wali Kelas
Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling, Wali Kelas
berperan :
1.         Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya.
2.         Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
3.         Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya dikelas
yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan
bimbingan dan konseling.
4.         Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti
konferensi kasus.
5.         Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbin

E. Peran Guru Bimbingan dan Konseling


Adapun tugas guru bimbingan dan konseling ialah:
1.      Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling
2.      Merencanakan program bimbingan dan konseling
3.      Merumuskan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling
4.      Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik yang menjadi
tanggung jawabnya
5.      Menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling
6.      Menganalisis hasil penilaian
7.      Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian
8.      Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
9.      Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada coordinator guru bimbingan dan
konseling.

5
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Peranan adalah suatu pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari
suatu pekerjaan atau jabatan tertentu. Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola
tingkah laku tertentu pula dan tingkah laku mana yang akan merupakan ciri khas dari tugas
atau jabatan tadi.
Jadi, peranan guru adalah setiap pola tingkah laku yang merupakan ciri-ciri jabatan guru yang
harus dilakukan guru dalam tugasnya. Peranan ini meliputi berbagai jenis pola tingkah laku,
baik dalam kegiatannya didalam sekolah maupun diluar sekolah. Guru yang dianggap baik
adalah mereka yang berhasil dalam memerankan peranan dengan sebaik-baiknya, artinya
dapat menunjukkan suatu pola tingkah laku yang sesuai dengan jabatannya dan dapat
diterima oleh lingkungan  dan masyaraktnya.

B.     Saran
Sebagaimana yang telah dipaparkan pada materi dias, bahwa begitu banyak tugas dan
peranan seorang guru pembimbing dan personil laninnya dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling, maka diharapkan setiap guru untuk dapat memahami dan melaksanakan
peranannya dengan optimal sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Selain itu, sebagai calon guru pembimbing masa depan yang akan mengayomi dan mendidik
serta membimbing peserta didiknya, maka calon guru pembimbing juga harus benar-benar
memahami bagaimana tugas dan peranannya, sehingga mampu mengaplikasikan peranan-
peranan yang telah ditetapkan dengan optimal.

6
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 2000. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Padang : FIP


UNP.
Surya, Muh. 1975. Bimbingan dan Penyusunan. Bandung : Penerbit CV. Ilmu.
_________ & Rochman Natawidjaya. 1996. Pengantar Bimbingan dan Penyukuhan. Jakarta :
Depdikbud.
Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana.

Anda mungkin juga menyukai