Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Peran Konselor, Kepala Sekolah, Guru dalam Pelaksanaan Bimbingan
Konseling Di Sekolah ” Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah Bimbingan Konseling yang telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas
kami, serta pada anggota tim yang selalu kompak dan konsisten dalam
penyelesaian tugas ini.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim
penulis khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading
yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati,
saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca
guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

OKU TIMUR, 20 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1

C. Tujuan........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2

A. Peran Guru dan Wali Kelas Dalam Bimbingan Konseling....................... 2

B. Peran Guru Pengajar Dalam Bimbingan Konseling.................................. 2

C. Peran Kepala Sekolah Dalam Bimbingan Konseling................................ 3

D. Fungsi Kepala Sekolah Yang Utama Dalam Administrasi Bimbingan..... 4

BAB III PENUTUP............................................................................................. 6

A. Kesimpulan................................................................................................ 6

B. Saran.......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Bimbingan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan
manusia. Kenyataannya, manusia dalam kehidupannya menghadapi persoalan-persoalan
yang silih berganti, apalagi dibidang pendidikan yang rata-rata anak-anaknya masih labil
dalam melakukan sesuatu, dengan adanya bimbingan konseling ini sangat membantu.
Tapi tidak  cuma guru bimgan dan konseling, wali kelas, guru mata pelajaran dan kepala
sekolah juga memilikiperan penting dalam bimbingan konseling, karna guru atau wali
kelas itu lebih mengerti kondisi murid. karna guru itu lebih mengerti keadaan murid dan
kondisi murid dari pada guru bimbingan dan konseling itu sendiri.
            Dan peran kepala sekolah juga diperlukan dalam bimbingan dan konseling ini,
guna mengkoordinir segenap kegiatan yang diperogamkan dan dan berlangsung disekolah
sehingga semua kegiatan berjalan dengan baik.
B.     Rumusan masalah
1. Siapa saja yang berperan (membantu) dalam bimbingan dan konseling ?
2. Bagaimana peran guru dalam bimbingan dan konseling ?
3.  Bagaimana peran kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling ?
C.     Tujuan
1. Untuk mengetahui siapa saja yang berperan dalam bimbingan dam konseling.
2. Untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam bimbingan dan konseling.
3.  Untuk mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam bimbingan dan
konseling.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Guru Dan Wali  Kelas  Dalam Bimbingan Konseling


Peran wali kelas dalam pelayanan bimbingan dan konseling membantu  guru
pembimbing dalam melaksanakan tugas-tugasnya, khusus dikelas yang menjadi tanggung
jawabnya,  membantu  guru mata pelajaran melaksanakan peran pelayanan bimbingan
dan konseling, khusus di kelas yang menjadi tanggung jawabnya,
membantu  memberikan kemudahan bagi peserta didik di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya dalam menjalani layanan atau kegiatan bimbingan dan koseling,
berpartisipasi  aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan koseling, khususnya
konferensi kasus, mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan layanan bimbingan
dan konseling kepada guru pembimbing.1
Selain wali kelas peran guru mata pelajaran juga sangat penting dalam bimbingan
dan konseling, walaupun tugas utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran
siswa, tapi dengan demikian bukan berarti guru lepas dengan kegiatan bimbingan dan
konseling. Peran dan konteribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna
kepentingan efektivitas dan efesien pelayanan bimbingan dan konseling disekolah.
Bahkan dalam batas-batas tertentu guru dapat menjadi konselor bagi siswanya.
Wina Sanjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru
yaitu sebagai pembimbing dan, untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki
pemahaman anak yang dibimbingnya. Sementara itu, peran guru mata pelajaran dalam
bimbingan dan konseling.
  Sedangkan Sofyan S Willis (2005) mengemukakan bahwa guru mata pelajaran
dalam melakukan pendekatan pada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah,
mendorong, kongkeret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa sarat. 2

B. Peran Guru Pengajar Dalam Bimbingan Dan Konseling


a)      Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
b)      Membantu guru pembimbing (konselor) mengidentifikasi siswa-siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta mengumpulkan data tentang siswa-
siswa tersebut.
c)      Mengalih tangankan siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada guru
pembimbing (konselor).
d)     Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing (konselor), yaitu siswa yang
menuntut guru pembimbing memerlukan pelayanan pengajar untuk latihan khusus
(seperti pengajaran atau latihan perbaikan, program pengayaan).
e)      Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanan  pelayanan bimbingan dan konseling.
f)       Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling untuk mengikuti atau menjalani layanan yang dimaksudkan itu.
g)      Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa.

1 ?
Eprints.ung.ac.id/6293/5/2013-2-2-86201-111410196-bab2-24022015325.pdf
2 ?
Cristina-resty.blogspot.co.id/2012/01/peran-kepala-sekolah-dan-guru-dalam.html
2
h)      Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling.3

C. Peran Kepala Sekolah Dalam Bimbingan Dan Konseling


Keberhasilan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak hanya
ditentukan oleh keahlian dan ketrampilan para petugas bimbingan dan konseling itu
sendiri, namun juga sangat ditentukan oleh komitmen dan keterampilan seluruh staf
sekolah, terutama dari kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor. 4
Sebagai administrator, kepala sekolah juga bertanggungjawab atas kelancaran
pelaksanan kegiatan dan program sekolah tersebut, khususnya program bimbingan dan
konseling di sekolah yang dipimpinnya. 5 Sebagai superviser kepala sekolah juga dapat
mengkoordinir segala kegiatan yang di progamkan disekolah sehingga pelayanan
pengajaran dan bimbingan konseling merupakan satu kesatuan yang terpadu, harmonis
dan dinamis (saling bersamaan).6
  Dinmeyer dan Caldwell (dalam Kusmintardjo, 1992) menguraikan peranan dan
tanggung jawab kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah,
sebagai berikut:
1. Memberikan support administratif, memberikan dorongan dan pimpinan untuk
seluruh program bimbingan dan konseling.
2. Menentukan staf yang memadai, baik segi profesinya maupun jumlahnya
menurut keperluannya;
3. Ikut serta dalam menetapkan dan menjelaskan peranan anggota-anggota stafnya;
4. Mendelegasikan tanggung jawab kepada “guidance specialist” atau konselor
dalam hal pengembangan program bimbingan dan konseling;
5. Memperkenalkan peranan para konselor kepada guru-guru, murid-murid, orang
tua murid, dan masyarakat melalui rapat guru, rapat sekolah, rapat orang tua
murid atau dalam buletin-buletin bimbingan dan konseling;
6. Berusaha membentuk dan menjalin hubungan kerja yang kooperatif dan saling
membantu antara para konselor, guru dan pihak lain yang berkepentingan dengan
layanan bimbingan dan konseling;
7. Menyediakan fasilitas dan material yang cukup untuk pelaksanaan bimbingan dan
konseling;
8. Memberikan dorongan untuk pengembangan lingkungan yang dapat
meningkatkan hubungan antar manusia untuk menggalang proses bimbingan dan
konseling yang efektif (dalam hal ini berarti kepala sekolah hendaknya
menyadari bahwa bimbingan dan konseling terjadi dalam lingkungan secara
global, termasuk hubungan antara staf dan suasana dalam kelas);
9. Memberikan penjelasan kepada semua staf tentang program bimbingan dan
konseling dan penyelenggaraan “in-service education” bagi seluruh staf sekolah;

3 ?
Cristina-resty.blogspot.co.id/2012/01/peran-kepala-sekolah-dan-guru-dalam.html
4 ?
www.infodiknas.com/peran-guru-dalam-bimbingan-konseling-sekolah.html
5 ?
www.infodiknas.com/peran-guru-dalam-bimbingan-konseling-sekolah.html
6 ?
Wacanapengetahuan.blogspot.co.id/2013/10/bimbingan-konseling-peranan-kepala_7033.html
3
10. Memberikan dorongan dan semangat dalam hal pengembangan dan penggunaan
waktu belajar untuk pengalaman-pengalaman bimbingan dan konseling, baik
klasikal, kelompok maupun individual;
11. Penanggung jawab dan pemegang disiplin di sekolah dengan memberdayakan
para konselor dalam mengembangkan tingkah laku siswa, namun bukan sebagai
penegak disiplin.7
Sementara itu, Allen dan Christensen (dalam Kusmintardjo, 1992), mengemukakan
peranan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling
di sekolah sebagai berikut:
1. Menyediakan fasilitas untuk keperluan penyelenggaraan bimbingan dan
konseling;
2. Memilih dan menentukan para konselor;
3. Mengembangkan sikap-sikap yang favorable di antara para guru, murid, dan
orang tua murid/masyarakat terhadap program bimbingan dan konseling;
4. Mengadakan pembagian tugas untuk keperluan bimbingan dan konseling,
misalnya para petugas untuk membina perpustakaan bimbingan, para petugas
penyelenggara testing, dan sebagainya;
5. Menyusun rencana untuk mengumpulkan dan menyebarluaskan infomasi tentang
pekerjaan/jabatan;
6. Merencanakan waktu (jadwal) untuk kegiatan-kegiatan bimbingan dan
konseling.
7. Merencanakan program untuk mewawancarai murid dengan tidak mengganggu
jalannya jadwal pelajaran sehari-sehari. 8
Dari uraian di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa tugas kepala sekolah dalam
pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah ádalah sebagai berikut:
1. Staff selection. Memilih staf yang mempunyai kepribadian dan pendidikan yang
cocok untuk melaksanakan tugasnya. Termasuk disini mengadakan analisa untuk
mengetahui apakah diantara staf yang ada terdapat orang yang sanggup
melakukan tugas yang lebih spesialis.
2.  Description of staff roles. Menentukan tugas dan peranan dari anggota staf, dan
membagi tanggung jawab. Untuk menentukan tugas-tugas ini kepala sekolah
dapat meminta bantuan kepada anggota staf yang lain.
3. Time and facilities. Mengusahakan dan mengalokasikan dana, waktu dan fasilitas
untuk kepentingan program bimbingan dan konseling di sekolahnya.
4. Interpretation of program. Menginterpretasikan program bimbingan dan
konseling kepada murid-murid yang diberi pelayanan, kepada masyarakat yang
membantu program bimbingan dan konseling. Dalam menginterpretasikan
program bimbingan dan konseling mungkin perlu bantuan dari staf bimbingan
dan konseling, tetapi tanggung jawab terletak pada kepala sekolah sebagai
administrator. (R.N. Hatch dan B. Stefflre, dalam Kusmintardjo, 1992) 9

D. Fungsi Kepala Sekolah yang Utama dalam Administrasi Bimbingan

7 ?
www.infodiknas.com/peran-guru-dalam-bimbingan-konseling-sekolah.html
8 ?
www.infodiknas.com/peran-guru-dalam-bimbingan-konseling-sekolah.html
9 ?
www.infodiknas.com/peran-guru-dalam-bimbingan-konseling-sekolah.html
4
Kepala sekolah merupakan petugas utama dalam organisasidan administrasi
program bimbingan. Kepala sekolah memegang peranan penting dan menentukan, baik
sebagai pimpinan sekolah atau sebagai anggota Dewan Bimbingan. Dalam program
bimbingan Kepala sekolah mempunyai dua fungsi utama :
1. Fungsinya dalam organisasi bimbingan
Kepala sekolah harus mengatur program sekolahnya sedemikian rupa sehingga
tersedia waktu untuk pelaksanan berbagai kegiatan bimbingan. Kegiatan-kegiatan
bimbingan itu dikorelasikan dengan pekerjaan kelas hendaknya didemonstrasikan kepada
guru pada pertemuan-pertemuan khusus dengan guru-guru (program pendidikan in
service). Guru khusus yang diserahi tugas khusus sebagai penyuluh dan merupakan
anggota Dewan bimbingan lainnya, hendaknya diberi waktu khusus untuk melaksanakan
berbagai kegiatan penyuluhan.

2. Fungsinya dalam administrasi bimbingan


Kepala sekolah harus mempersiapkan fasilitas dan perlengkapan yang diperlukan,
seperti menyiapkan formulir-formulir catatan komulatif atau daftar pribadi, menyediakan
ruang khusus serta perlengkapanya bagi penyuluhan dan mengadakan bahan-bahan
lainnya yang diperlukan.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selain guru bimbingan dan konseling dalam bimbingan konseling guru mata
pelajaran juga mempunyai peran penting dalam bimbingan dan konseling, yaitu untuk
memudahkan proses pembelajaran didalam kelas, guru sebagai pengajar harus memiliki
pemahaman anak yang diajarnya. Selain guru pengajar peran kepala sekolah juga
memiliki peran sangat penting dalam bimbingan dan konseling kepala sekolah
bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan seluruh program sekolah, khususnya
program layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang dipimpinnya. Karena
posisinya yang sentral, kepala sekolah adalah orang yang paling berpengaruh dalam
pengembangan atau peningkatan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolahnya.
Sebagai supervisor, kepala sekolah bertanggung jawab dalam melaksanakan program-
program penilaian, penelitian dan perbaikan atau peningkatan layanan bimbingan dan
konseling. Ia membantu mengembangkan kebijakan dan prosedur-prosedur bagi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolahnya.

B. Saran
Penulis mendayadri masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
ini. besar harapan penulis dari para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat bagi
para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Eprints.ung.ac.id/6293/5/2013-2-2-86201-111410196-bab2-24022015325.pdf
 Cristina-resty.blogspot.co.id/2012/01/peran-kepala-sekolah-dan-guru-dalam.html
Wacanapengetahuan.blogspot.co.id/2013/10/bimbingan-konseling-peranan-
kepala_7033.html
  www.infodiknas.com/peran-guru-dalam-bimbingan-konseling-sekolah.html

Anda mungkin juga menyukai