Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN

TENTANG

KEUNIKAN DAN KETERKAITAN PELAYANAN GURU DAN KONSELOR

OLEH :

KELOMPOK 9 A/3

AYU NOVITA SARI : 1830101005

DIKE GUSMI :1830101008

IRMAINI :1830101018

DOSEN :

Dr.Masril,M.Pd.,Kons

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR

1441 H/2019 M
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul “Keunikan dan Keterkaitan Pelayanan Guru dan Konselor”.

Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi


Muhammad SAW, yang telah membawa umat Islam dari masa jahiliyah ke masa
islamiyah dan masa yang tidak berilmu pengetahuan kepada masa yang berilmu
pengetahuan.

Dalam pembuatan makalah ini tentu penulis tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis ucapkan
terimakasih kepada Dr.Masril,M.Pd.,Kons sebagai dosen pembimbing mata kuliah
Bimbingan dan Konseling Pendidikan yang senantiasa membimbing kami. Dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, teman-teman semua pada
umumnya dan juga bagi penulis pribadi.

Batusangkar, 12 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Peranan guru dalam pembimbingan peserta didik........................................2

B. Peran Bimbingan Konseling.........................................................................4

C. Keunikan dan keterkaitan pelayanan guru dan konselor..............................5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan...........................................................................................................8

DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntutan
yang diberikan kepada individu pada umumnya dan siswa pada khususnya
disekolah. Dalam bimbingan dan konseling disekolah, tidak hanya konselor
yang berperan namun ada guru juga yang menjadi mitra konselor. Guru
merupakan individu yang memiliki tugas dan peranan penting dalam
memberikan dan mentransfer pengetahuna kepada para peserta didiknya.
Tugas guru bukanlah hanya untuk menyampaikan segudang materi tentang
teori konsep yang rumit tetapi seorang juga memilki tugas dan tanggung
jawab untuk memberikan bimbingan serta konseling kepada para peserta
didik untuk menyelesaikan persolan yang dihadapinya.
B. Rumusan masalah

Bagaimana Keunikan dan Keterkaitan Pelayanan Guru dan Konselor?

C. Tujuan penulisan

Untuk mengetahui Keunikan dan Keterkaitan Pelayanan Guru dan Konselor.


BAB II

PEMBAHASAN

Keunikan dan Keterkaitan Pelayanan Guru dan Konselor


Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh
dan optimal sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan
oleh guru, konselor dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Sementara
itu, masing-masing pihak tetap memilki wilayah pelayanan khusus dalam
mendukung realisasi diri dan pencapaian komptensi peserta didik. Dalam
hubungan fungsional kemitraan antara konselor dengan guru antara lain dapat
dilakukan melalui kegiatan rujukan. Seperti masalah-masalah perkembangan
peserta didik yang dihadapi guru pada saat pembelajaran dirujuk kepada konselor
untuk penanganannya. Demikina pula masalah-masalah peserta didik yang
ditangani konselor terkait dengan proses pemebelajran bidang studi dirujuk pada
guru untuk menindak lanjutinya.
Perkembangan ilmu dan tekhnologi dan disertai dengan perkembangan
sosial budaya yang berlangsung dengan deras dewasa ini, menyebabkan peranan
guru menjadi meninggkat dari sebagai pengajar menjadi sebagai pembimbing
(konselor) (Sukardi, 2008:24).
A. Peranan guru dalam pembimbingan peserta didik
Peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Tugas guru dalam layanan bimbingan dalam kelas
Seorang guru dapat melakukan bimbingan di dalam kelas dengan hal-hal
berikut :
a. Guru sebagai pembangkit motivasi belajar
Pembangkitan motivasi belajar oleh guru kelas dapat dilakukan
secara khusus menggunakan jam pelajaran atau diselipkan sambil
mengajar atau memberikan latihan-latihan.
b. Guru sebagai tokoh kunci dalam bimbingan
Guru memiliki hubungan yang erat dengan murid karena guru
banyak memilliki waktu dan kesempatan untuk mempelajari murid,
mengawasi tingkah laku dan kegiatannya. Kedudukan dalam
pendidikan yaitu memiliki wewenang sepenuhnya dalam mempelajari
dan memahami peserta didiknya, bukan saja sebagai individu tetapi
juga sebagai anggota kelompok atau kelasnya.
c. Mengetahui peserta didik sebagai individu
Tugas pertama guru dalam bimbingan adalah mengetahui atau
lebih mengenal peserta didiknya. Kegiatan bimbingan tidak akan
berhasil dengan baik manakala guru kurang memahami peserta didik.
Oleh karena itu diperlukan pemahaman atau pengetahuan terhadap
peserta didik tentang kebiasaannya dalam belajar, dalam bermain,
kesehatannya, asal usulnya, teman-teman karibnya bahkan latar
belakang sosial ekonominya.
2. Tugas guru dalam operasional bimbingan diluar kelas
a. Bimbingan bagi peserta didik yang sesuai tingkat kecerdasannya
Bimbingan terhadap peserta didik berprestasi rendah juga dapat
diberikan oleh konselor, guru pembimbing dan guru bidang studi.
Peserta didik berprestasi rendah, dapat dipastikan memiliki masalah,
ada faktor penyebab yang melatarbelakanginya mungkin bersumber
pada dirinya mungkin juga diluar dirinya. Guru mata pelajaran harus
berusaha menemukan penyebab terebut. Bila penyebabya sudah
ditemukan langkah selanjutnya adalah memberikan layanan remedial
atau korektif terhadap kelemahannya dan pengembangan terhadap
potensi atau kekuatan yang dimilikinya.
b. Melakukan kunjungan rumah
Kunjungan rumah merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan
dan konseling. Fungsi utama dari kunjungan rumah adalah membina
hubungan baik dan kerja sama antara guru mata pelajaran dan orang
tua peserta didik.
c. Menyelenggarakan kelompok belajar
Kegiatan ini bermanfaat untuk membiasakan anak untuk bergaul
dengan teman-temannya bagaimana mengemukakan pendapatnya dan
menerima pendapat dari teman lain.
d. Pertemuan guru dan murid
Sewaktu-waktu apabila dibutuhkan, maka guru perlu mengadakan
pertemuan dari hati ke hati dengan peserta didik. Pertemuan itu dapat
dilaksanakan sebelum sekolah dimulai, pada waktu istirahat atau
setelah sekolah usai. Dari pertemuan tersebut akan didapatkan data
mengenai pserta didik yang mungkin sedang bermasalah ( Daryanto,
2015 :73-79).
B. Peran Bimbingan Konseling
Dasar pemikiran penyelanggaraan bimbingan dan konseling di sekolah,
bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum
( perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting
adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya
disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinyaa atau
memcapai tugas- tugas perkembangannya.
Konseli sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses
berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang kearah
kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut,konseli
memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman
atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam
menentukan arah kehidupannya ( Daryanto, 2015 : 27-28).

Perbedaan pelaksanaan BK antara guru BK dan guru mata pelajaran

No Guru mata pelajaran Guru BK


1 Program pelaksanaan tidak dibuat Program pelaksanaan
secara khusus, melainkan dibuat secara khusus
dilaksanakan secara langsung di dalam bentuk program
dalam PBM. kerja guru BK.
2 Tempat khusus pelaksanaan BK Memiliki tempat khusus
tidak ada, melainkan diruang kelas yang disebut dengan ruang
ketika PBM berlangsung. BK.
3 Waktu pelaksanaan BK dilakukan Waktu pelaksanaan di
pada saat PBM program dengan
memberikan panggilan
khusus atau peserta didik
datang sendiri untuk
menyampaikan keluhan
dan permasalahan.
4 Pemberian bimbingan hanya ruang Pemberian bimbingan
lingkup bidang akademik pada yang menyeluruh, yaitu
mata pelajaran yang diampunya. bidang akademik, pribadi,
sosial, dan karir.
5 Pemberian bimbingan lebih Pemberian bimbingan
cenderung klasikal. lebih cenderung kepada
individual.
6 Jika permasalahan cenderung sulit Jika permasalahan
dipecahkan, guru mata pelajaran cenderung sulit
dapat merujuk kepada guru BK. dipecahkan, guru BK
dapat merujuk kepada ahli
yang lebih profesional

Dari tabel perbedaan diatas ternyata pelaksanaan BK bagi guru mata


pelajaran merupakan bagian dalam pelaksanaan PBM. Oleh karena itu, setiap
guru mata pelajaran seyogyanya melaksanakan denga rasa penuh tanggung
jawab (Sutirna, 2013 : 82).
C. Keunikan dan keterkaitan pelayanan guru dan konselor
Keunikan dan keterkaitan pelayanan pembelajaran oleh guru dan
pelayanan bimbingan dan konseling oleh konselor dapat dilihat dari tabel
berikut

No Dimensi Guru mata pelajaran Guru BK


1 Wilayah gerak Khususnya sistem Khususnya sistem
pendidikan formal pendidikan
‘formal
2 Tujuan umum Pencapaian tujuan Pencapaian tujuan
pendidikan nasional pendidikan
nasional
3 Konteks tugas Pembelajaran yang Pelayanan yang
mendidik melalui mata memandirikan
pelaran dengan skenario dengan skenario
guru konseli-konelor
4 Fokus kegiatan Pengembangan Pengembangan
kemampuan pengusaan potensi diri
bidang studi dan bidang pribadi,
masalah-masalahnya sosial, belajar,
karir dan maslah-
masalahnya
5 Hubungan kerja Alih tangan (referral) Alih tangan
(referral)
6 Target intervensi
a. Individual Minim Utama
b. Kelompok Pilihan strategis Pilihan strategis
c. Klasikal Utama Minim
7 Ekspetasi kinerja
a. Ukuran -pencapaian standar -kemandirian
keberhasilan kompetensi lulusan dalam kehidupan
-lebih bersifat -lebih bersifat
kuantitatif kualitatif yang
unsur-unsurnya
b. Pendekatan umum Pemanfaatan Pengenalan diri
instructional effects dan lingkungan
Nurturant effects oleh konselor
melalui pembelajaran dalam rangka
yang mendidik pengentasan
masalah pribadi,
sosial, belajar dan
karir. Skenario
tindakan
merupakan hasil
transaksi yang
merupakan
keputusan konseli
c. Perencanaan tindak Kebutuhan belajar Kebutuhan
intervensi ditetapkan terlebih pengembangan
dahulu untuk diri ditetapkan
ditawarkan kepada dalam proses
peserta didik transaksional oleh
konseli,
difasilitasi oleh
konselor
d. Pelaksanaan tindak Penyesuian proses Penyesuaian
intervensi berdasarkan respon proses
ideosinkratik peserta berdasarkan
didik yang lebih respon
terstruktur indosinkretik
konseli dalam
transaksi makna
yang lebih lentur
dan terbuka

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Huhubungan fungsional kemitraan antara konselor dengan guru antara lain


dapat dilakukan melalui kegiatan rujukan. Guru adalah pelaksanaan serta
bertanggung jawab memberikan informasi tentang siswa untuk kepentingan
bimbingan dan kenseling. Konselor utama yang mengkoordinasi semua kegiatan
yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Peran
wali kelas sebagai mitra konselor sangat penting, yakni sebagai pengembang
suasana atau interaksi kelompok (kelas) yang sehat, penjalin informasi dan
komunikasi dengan orang tua, detekmusi dukungan dan permasalahan peserta
didik daalam berelasi sosial dan mengaktualisasikan potensi akademik.

Konselor waajib memilki kompetensi akademik dan profesional sebagai


sosok utuh. Rumusan kompetensi akademik dan profesional konselor dapat
dipetakan dan dirumuskan ke dalam empat komptensi pedagogik, kepribadian,
sosial dan profesional.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Daryanto dan Muhammad Farid. 2015. Bimbingan dan Konseling Panduan Guru
Bk dan Guru Umum. Yogyakarta: Gava Media.

http://hiedaulaa.wordpress.com/2017/07/05/keunikan-dan-keterkaitan-tugas-guru-
dan-konselor-serta-sosok-utuh-kompetensi-konselor/ [diakses pada tanggal 12
november 2019].

Sukardi, dewa Ketut. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.

Sutirna. 2013. Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Non Formal dan
Informal. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai