disekolah. Meskipun sebagai seorang guru kelas yang juga menjadi guru BK, bimbingan
yang dilakukan mungkin juga terjadi secara tidak langsung.
Setiap guru tentunya ingin siswanya memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan
tentunya proses yang dapat membuat siswa dapat memiliki perubahan dalam pembelajaran.
Bukan hasil yang sebenarnya membuat guru senang, akan tetapi dengan siswa mengerti
materi yang diberikan sudah membuat guru senang. Karena pada saat pembelajaran tidak ada
kendala dalam proses pembelajaran dan bimbingan berjalan dengan lancar. Akan tetapi
harapan tersebut seringkali tidak terwujud, karena keadaan pembelajaran tidak seperti yang
diharapkan. Maka sering mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar. Untuk
mengatasi kesulitan pada saat proses pembelajaran, bimbingan dan konseling memberikan
layanan
1. Bimbingan BelajarPada jenjang Sekolah Dasar memang proses BK tidak dikhususkan
seperti di jenjang menengah pertama dan menengah keatas. Akan tetapi seorang guru
kelaslah yang menjadi seorang pembimbing dan konselor. Bimbingan yang dilakukan
mengenai masalah dalam belajar yang disekolah maupun di luar sekolah.
Bimbingan yang dilakukan guru:
a. Cara belajar, baik secara kelompok maupun individu.
b. Cara mengatasi kesulitan kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
c. cara merencanakan waktu dan kegiatan belajar.
2. Bimbingan Sosial
Dalam lingukangan kelas yang tentunya emmiliki berbagai macam keberagaman,
siswa harus mampu menyesuaikan diri pada saat pembelajaran kelompok. Bimbingan ini
dilakukan agar siswa mampu mengatasi masalah kesulitan-kesulitan yang berkaitan
dengan sosial, sehingga terciptalah suasana belajar yang kondusif.
Terkadang pada tingkat Sekolah Dasar seorang guru mendapat laporan dari wali
muridnya tentang masalah pribadi seorang siswa. Wali murid tersebut meminta agar
gurunya dapat memberi arahan kepada anaknya tentang masalah pribadi yang mungkin tidak
dapat diatasi oleh ibunya sendiri. Tentunya sebagai orangtua khawatir akan terjadi
hal-hal yang emngganggu proses belajar anaknya. Salah satu tujuan bimbingan ini adalah
membantu siswa dalam mengatasi amsalah pribadinya, yang dapat mengganggu kegiatan
belajarnya. Karena siswa yang memiliki masalah yang belum terpecahkan akan sulit
konsentrasi dalam kegiatan belajar dan berpengaruh pada prestasi belajarnya
Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang merupakan langkah
lanjutan pengembangan yang berdasarkan kompetensi yang sudah dirilis tahun 2004 dan
KTSP 2006 dan digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Salah satu karakteristik sudut pandang BK dalam
kurikulum 2013 adalah terdapat 3 pembagian arah peminatan yaitu: peminatan kelompok
mata pelajaran, lintas dan minat, dan pendalaman minat. Untuk itulah perlu adanya pelayanan
peminatan akademik yang diberikan guru BK kepada siswa dalam memilih dan menentukan
kelompok peminatan yang akan dijalaninya disekolah. Karakteristik kurikulum 2013
dirancang untuk memberikan kesempatan kepada siswa sehingga siswa dapat belajar
berdasarkan minat mereka. Dalam kurikulum 2013 masyarakat profesi bimbingan konseling
mempunyai peran yang penting dalam pengimplementasian kurikulum 2013 karena
bimbingan dan konseling berperan dan berfungsi secara kolaboratif dalam hal-hal berikut:
1. Menguatkan Pembelajaran yang Mendidik
Untuk mewujudkan arahan Pasal 1 ayat 1, 1 ayat 2, Pasal 3, dan Pasal 4 ayat 3 UU
No. 20 tahun 2003 secara utuh, kaidah-kaidah implementasi Kurikulum 2013
sebagaimana dijelaskan harus bermuara pada perwujudan suasana dan proses
pembelajaran mendidik yang memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik. Suasana
belajar dan proses pembelajaran dimaksud pada hakikatnya adalah proses membantu
peserta didik untuk memperolah haknya dan memfasilitasi perkembangan peserta didik
yang dalam implementasinya memerlukan penerapan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling.
bimbingan dan konseling, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja, namun masing-
masing pihak tetap memiliki wilayah tugas atau pelayanan spesifik dalam mendukung
realisasi diri dan pencapaian perkembangan peserta didik secara optimal (Faiver, Eisengart,
&Colonna, 2004). Dalam praktik sejak pendidikan prajabatan, persoalan kolaborasi antar
pendidik menjadi pekerjaan yang selalu terhambat. Sementara kebutuhan akan kolaborasi
tim
Peminatan pada dasarnya merupakan misi yang harus diemban bersama oleh seluruh
jajaran pendidik dan tenaga kependidikan di tiap satuan pendidikan. Proses penelusuran,
penyemaian, dan pemeliharaan peminatan peserta didik menjadi tugas guru sebagai pendidik
profesional sebagaimana termuat dalam pasal 1 ayat (1) UU nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen yang menyatakan bahwa tugas utama guru adalah “… mendidik,
mengkomunikasikan bahwa guru, termasuk guru BK, memiliki tanggung jawab dalam
Sekolah Dasar guru kelaslah yang menjadi guru bimbingan konseling tersebut. BK sangat
diperlukan pada siswa SD mengingat pada masa-masa tersebut akan timbul masalah-masalah
yang akan dihadapi siswa pada masa-masa pertumbuhan dan perkembangannya. Guru kelas
juga sebagai guru bimbingan konseling pada siswa sekolah dasar diharapkan mampu
dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan, namun juga sebagai penjegah suatu
permasalahan terjadi. Alasan guru perlu melakukan bimbingan konseling pada siswa sekolah
dasar yaitu:
2. Dengan adanya bimbingan konseling maka guru akan lebih mudah dalam memahami
permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa, kesulitan-kesulitan, serta hambatan-
hambatan yang akan mengganggu pembelajaran. Guru akan lebih peka sehingga dapat
mencari jalan keluar serta pencegahan, karena guru kelas memiliki hubungan yang
cukupdekat dengan siswa,
3. Guru lebih unggul dari petugas sekolah lain saat menghadapi siswa karena, guru
sangat memahami perkembangan siswa. Sehingga selain dapat mencari penyelesaian
masalah dengan tepat, guru juga dapat melakukan berbagai pendekatan pada siswa
karena siswa memiliki hubungan yang lebih intens dengan guru kelas dibanding
dengan petugas sekolah lainnya. Guru, tidak hanya seseorang yang ahli dalam bidang
pengajaran, namun guru juga didik untuk dapat berinteraksi secara baik dengan
siswanya. Selain itu gurur juga didik untuk dapat menyelesaikan dan menghadapi
masalah-masalah yang dapat terjadi dalam kelas. Keseluruhan peran tersebut
membuat guru juga harus menjadi konselor untuk siswanya,
Layanan pembelajaran.
Layanan ini berisi pengajaran materi-materi serta pembelajaran karakter pada peserta
didik.
2.
Layanan pembelajaran.
Pada layanan belajar di kelas 3 dan 4 siswa sudah diajarkan untuk mandiri dengan
mengatur belajrnya secara efektif sendiri, seperti mengatur jadwal belajar dll.
3.
Layanan pembelajaran.
Memberi layanan agar peserta didik lebih giat belajar, seperti bagaimana cara belajar
secara efektif, mengatur waktu, dan mempersiapkan pendidikan lanjutan.
c.