Anda di halaman 1dari 3

Menurut Agus Taufik (2005) prinsip-prinsip dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah

meliputi beberapa hal berikut.

1. Bimbingan untuk semua

Setiap siswa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan bimbingan dari gurunya, baik mereka
yang bermasalah maupun tidak

2. Bimbingan di SD Dilaksanakan oleh Semua Guru Kelas

Tidak seperti halnya di sekolah lanjutan yang memiliki petugas yang menangani secara khusus
bimbingan di sekolah, bimbingan di Sekolah Dasar dilaksanakan oleh

guru kelas.

3. Bimbingan Diarahkan untuk Perkembangan Kognitif dan Afektif

Bimbingan diarahkan untuk mengembangkan potensi siswa secara adekuat dan untuk memberikan
bimbingan agar mereka mampu berhubungan dengan lingkungan sosialnya secara efektif. Tekanan
program bimbingan bukan pada aspek remidiasi (penyembuhan) melainkan pada pengembangan aspek-
aspek kognitif dan afektif siswa

4. Bimbingan Diberikan secara Insidental dan Informal

Program bimbingan memberikan pengalaman yang runtut dan berkelanjutan membantu siswa
mencapai tugas perkembangan baik dalam aspek intelektual maupun aspek emosional. Fungsi
bimbingan adalah membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang tertera dalam
kurikulum. Oleh karena itu, para guru membutuhkan keterampilan-keterampilan bimbingan untuk
membuat kurikulum menjadi pengalaman yang bermakna bagi setiap siswa

5. Bimbingan Ditekankan pada Tujuan Belajar dan Kebermaknaan Belajar Harus ada kesesuaian tujuan
belajar baik bagi siswa maupun guru. Perencanaan guru dan penilaian siswa adalah prosedur dasar
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

6. Bimbingan Difokuskan pada Aset

Upaya guru dalam membantu siswa harus bertitik tolak dari potensi siswa, dan melakukan apa yang
terbaik untuk siswa. Tindakan guru merupakan proses yang membuat siswa melakukan sesuatu kegiatan
sesuai dengan kekuatan atau potensi yang dimiliki siswa.

7. Bimbingan terhadap Proses Pendewasaan

Guru atau pembimbing mengakui bahwa siswa tengah mengalami proses menjadi, sehingga guru harus
lebih banyak melihat anak dari sisi positif daripada negatifnya.
8. Program Bimbingan Dilaksanakan secara Bersama

Program bimbingan dapat terlaksana secara efektif jika diupayakan melalui kerja sama yang baik antara
guru, siswa, orang tua siswa, tenaga administrasi dan sumber- sumber daya yang ada di masyarakat
sekitar.

Fungsi Bimbingan dan Konselin di Sekolah Dasar

1. Fungsi Pengungkapan

Berdasarkan fungsi ini pembimbing/guru berusaha untuk mengetahui keadaan diri siswa, dengan cara
melakukan pendekatan pada siswa bermasalah agar mau menceritakan atau mengungkapkan
masalahnya.

2. Fungsi Penyaluran

Melalui fungsi penyaluran, pembimbing akan mengenali masing-masing siswa secara perorangan,
kemudian membantunya mengarahkan kegiatan pada program yang dapat menunjang tercapainya
perkembangan yang optimal.

3. Fungsi Penyesuaian

Fungsi penyesuaian adalah pelayanan bimbingan yang berfungsi untuk membantu terciptanya
penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan demikian, adanya kesesuaian antarpribadi siswa
dan sekolah sebagai lingkungan merupakan sasaran fungsi ini. Fungsi penyesuaian ini meliputi dua arah,
yaitu bimbingan yang bertujuan agar siswa dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah, dan
pengembangan program pendidikan sesuai dengan keadaan masing-masing.

4. Fungsi Pencegahan

Memberikan bantuan pada siswa untuk memperkirakan hambatan atau gangguan yang timbul dalam
diri siswa. Dengan membangkitkan dan menyadarkan siswa akan kekuatan dan potensi yang dimiliki
maka akan mencegah timbulnya hambatan atau gangguan yang timbul dari luar diri siswa.

5. Fungsi Perkembangan

Setiap siswa mempunyai potensi yang dapat dan harus dikembangkan semaksimal mungkin.
Pengembangan potensi siswa tidak dapat terjadi dengan sendirinya, tanpa ada kemauan dari diri sendiri
atau dorongan dari pihak lain, seperti keluarga, sekolah, teman, fasilitas yang tersedia.

6. Fungsi Perbaikan

Fungsi bimbingan bertujuan memberikan bantuan agar siswa memiliki perubahan secara positif, yaitu
memperbaiki sekaligus meningkatkan perilaku yang selama ini dianggap kurang baik.

Contoh Indikator Penguasaan Kompetensi Guru


1. Kompetensi = Pengetahuan

a. Memahami karakteristik anak SD/MI dalam penggalan usia tertentu

b. Menguasai substansi dan metodologi dasar keilmuan bahasa indonesia yang mendukung
pembelajaran bahasa indonesia SD/MI

Indikator

a. Dapat menyebutkan ciri-ciri fisik anak usia 6-8 tahun

b. Dapat menjelaskan berbagai cara pemerolehan bahasa

2. Kompetensi = Keterampilan

a. Mampu merancang pembelajaran yang mendidik

b. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk keperluan pembelajaran,


berkomunikasi dan memperluas wawasan

Indikator

a. Dapat menyusun rancangan pembelajaran bahasa indonesia di kelas 4 SD

b. Dapat mencetak informasi dari internet.

c. Dapat mengirim dan membuka email

3. Kompetensi = Sikap dan Nilai

a. Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan sebagai teladan bagi peserta
didik dan masyarakat

Indikator

a. Mengumpulkan tugas tepat waktu

b. Berbicara sopan

c. Menunjukkan rasa simpati pada anak SD ketika praktek mengajar

4. Kompetensi = Unjuk kerja profesional

a. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik

Indikator

a. Mengajarkan bahasa indonesia di kelas 4 SD/MI

Anda mungkin juga menyukai