Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK

DI SD NEGERI 2 JEBOL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


SUPERVISI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu
Dr. Angjar Prijatni, M.Si

DISUSUN OLEH:

AHMAD KHOLID/NIM. A.11.1.0478

PASCA SARJANA PROGRAM STUDI ISLAM


UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
TAHUN 2011
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan,
lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat
berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang
dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.
Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi
pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk
individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang
berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang
secara bebas, tetapi terarah. Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak.
Salah satu yang dapat memberi pertolongan dalam memotivasi dan mengaktifkan anak adalah guru.
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari
sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mencapai
tujuan pengajaran yang diharapkan guru harus pandai memilih metode yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan anak didik. Supaya anak didik merasa senang dalam belajar.
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala
kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari
tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus
dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah
performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga
tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Tiap-tiap kelas bisa
kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan kelas lain. Untuk itu
seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Program peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai bila kegiatan proses belajar mengajar di
kelas dapat langsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna. Hal tersebut dapat
terlaksana apabila ditunjang dengan adanya upaya peningkatan kemampuan guru dalam
mengelolanya. Sebab gurulah yang berperan langsung dalam mengajar dan mendidik para
siswanya. Gurulah pelaksana terdepan pendidian anak-anak di sekolah. Oleh sebab itu berhasil
atau tidaknya upaya peningkatan mutu pendidikan banyak ditentukan juga oleh kemampuan
yang ada padanya dalam mengemban tugas pokok sehari-hari yaitu mengelola kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
Mengingat begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan maka
selayaknyalah kemampuannya ditingkatkan, dibina dengan baik, dan terus menerus sehingga
benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan profesinya.
Tugas guru di sekolah tidaklah ringan. Setiap guru harus menguasai dan mampu mengajarkan
materi pelajaran. Padahal tiap materi pelajaran mempunyai karakteristik tersendiri, baik yang
menyangkut materi itu sendiri, metode penyampaian, maupun alat-alat belajar mengajarnya.
Tentu saja timbul berbagai masalah yang dialami oleh guru yang kadang-kadang di luar
kemampuannya. Namun demikian, hal tersebut tidaklah mengurangi semangat dan dedikasi
para guru seandainya mereka memiliki kemampuan yang cukup sesuai profesinya.
Pemerintah melalui instansi terkait telah berupaya melalui berbagai program antara lain
penataran-penataran, penyempurnaan kurikulum, pengadaan sarana prasarana dan alatbelajar,
peningkatan manajemen sekolah, dan sebagainya. Namun demikian, upaya-upaya tersebut
kurang mempunyai dampak yang nyata dalam kegiatan belajar mengajar di kelas apabila tidak
diikuti dengan pembinaan profesional bagi para guru.
Pembinaan prefesional bagi guru dapat dilaksanakan melalui berbagai cara antara lain melalui
supervisi. Untuk itulah kapala sekolah, pengawas dan pembina sekolah sebagai seorang
supervisor dituntut untuk mengetahui, memahami dan terampil dalam melaksanakan supervisi
di sekolah.
Dari uraian di atas maka muncul beberapa permasalahan yaitu:
1. Mengingat pentingnya peranan guru dalam proses belajar mengajar maka sangat perlu
diadakannya pembinaan secara terus menerus sesuai dengan tuntutan profesinya. Oleh
karena itu muncul permasalahan “Sejauhmanakah pembinaan guru telah
dilaksanakan?”
2. Sejauhmanakah penggunaan metode pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses
belajar mengajar!
3. Sejauhmanakah peranan supervisor dalam rangka meningkatkan penggunaan metode
pembelajaran yang dilakukan guru dalam rangka proses belajar mengajar!
C. Pembatasan Masalah
Laporan Pelaksanaan Supervisi Akademik yang penulis buat akan membatasi pada
permasalahan sebagai berikut:
1. Sejauhmanakah penggunaan metode pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses
belajar mengajar!
2. Sejauhmanakah peranan supervisor dalam rangka meningkatkan penggunaan metode
pembelajaran yang dilakukan guru dalam rangka proses belajar mengajar!
D. Perumusan Masalah
Sejauhmanakah peranan supervisor dalam rangka meningkatkan penggunaan metode
pembelajaran yang dilakukan guru dalam rangka proses belajar mengajar!
Bab II
Landasan Teori

A. Pengertian Supervisi
Arti morfologis Supervision (inggris) : Super : atas, vision : visi. Jadi supervisi artinya : lihat
dari atas1
Arti semantik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan
ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan
belajar dan belajar pada khususnya. Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa
Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh
kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun
yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru
Menurut Suharsimi Arikunto, supervisi mengandung arti dengan beberapa istilah berikut :
Inspeksi : melihat untuk mencari kesalahan-kesalahan
Pemeriksaan : melihat yang terjadi dalam sebuah kegiatan
Pengawasan dan penilikan : melihat yang positif dan yang negatif dalam suatu kegiatan
Supervisi : melihat dari atas, yang berarti oleh seseorang atau jabatan  setingkat di atas guru
(Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah) dan lebih ke arah pembinaan dan perbaikan kegiatan
proses pembelajaran.2
Menurut Made Pidarta, supervisi pendidikan adalah kegiatan membina para pendidik dalam
mengembangkan proses pembelajaran termasuk segala unsur penunjangnya.3
Dari definisi diatas maka supervisi yaitu batuan yang diberikan kepada personal untuk
mengembangkan proses pendidikan yang lebih baik dan upaya meningkatkan mutu
pendidikan.
B. Tujuan Dan Fungsi Supervisi Pendidikan
Tujuan umum
1. Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang sanggup berdiri
sendiri.
2. Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa yang
berpancasila.
3. Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar pada khususnya.
Tujuan khusus
1. Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya
1
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, (Jakarta, Rineka Cipta, 2004), hal 2
2
Ibid, hal. 3
3
Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), hal. 2
2. Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid
3. Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk terjun ke msyarakat
4. Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan kooperatif
5. Membesar ambisi guru untuk berkembang
6. Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki
7. Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah
8. Mngembangkan professional guru4
Tujuan Supervisi Pendidikan
a. meningkatkan mutu kinerja guru membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan
dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut membantu guru dalam melihat
secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya. Membentuk
kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama
secara akrab dan bersahabat dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.
Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar
siswa Meningkatkan kulaitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan
alat pengajaran. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah
untuk reposisi guru.
b. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan
baik.
c. Meningkatkan keefektifan dan keefesienan sarana dan prasarana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan
siswa
d. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya
suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasu belajar
sebagaim,ana yang diharapkan.
e. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan
tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menunjukkan keberhasilan lulusan.5
Fungsi Supervisi Pendidikan
a. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang
suatu situasi pendidikan
b. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative
c. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran
pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya.
d. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) ke arah pembinaan diri yang disupervisi6
C. Pengertian Belajar

4
http://borneoneo.wordpress.com/2008/09/16/tujuan-dan-fungsi-supervisi/
5
http://tikky-suwantikno.blogspot.com/2008/02/supervisi-pendidikan.html
6
http://imamgun08.blogspot.com/2009/02/tinjauan-kegunaan-supervisi-pendidikan.html
Biggs mendefinisikan belajar dalam tiga rumus yaitu7
1. Rumusan kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah) belajar berarti kegiatan pengisian
atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya.
2. Rumusan istitusional (ditinjau dari kelembagaan) belajar dipandang sebagai suatu
proses validasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materiyang
telah ia pelajari
3. Rumusan kualitatis (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa
Dari pernyataan tersebut di atas secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagaihasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam8
1. Faktor internal siswa diantaranya pisiologis,psikologis
2. Faktor eksternal siswa diantaranya lingkungan sosial, lingkunbgan non sosial.
3. Faktor pendekatan belajar adalah segala cara atau strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran maeri tertentu.
E. Macam-Macam Matode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. 9
Terdapat metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran. Berikut ini adalah metode-metode tersebut.10
1. Metode Ceramah
2. MetodeTanya Jawab
3. Metode Latihan
4. Metode Proyek
5. Metide Eksperimen
6. Metode Penugasan
7. Metode Diskusi
8. Metode Sosiodrama
9. Metode Demonstrasi
10. Metode Problem Solving
11. Metode Karyawisata
Dalam Modul Peningkatan Kualitas Guru disebutkan bahwa metode pembelajaran
diantaranya adalah

7
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 91-92
8
Ibid, hal. 132
9
Ali Mudhofir dkk, Modul Peningkatan Kualitas Guru (PKG), (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, tt), hal.
224.
10
Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hal 165.
1. Information search
2. Card sort
3. The power of two
4. Snowballing
5. Poster comment
6. Small group
7. Team quiz
8. Index card match
9. Every one is a teacher here
10. Role play
11. Jigsaw learning
12. Poster session
13. Billboard ranking
14. Critical incident
15. Debat aktif.

Bab III
Pelaksanaan Pengamatan Lapangan

A. Tujuan
Tujuan pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Jebol adalah untuk
mengetahui sejauhmanakah pengaruh diadakannya supervisi guru dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar dengan tidak diadakannya supervisi
B. Lokasi
SD Negeri 2 Jebol Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara, Jl Raya Mayong Pancur KM 2,3
Jebol Mayong Jepara.
C. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 April 2012 jam 09.30 WIB.
D. Prosedur
1. Perencanaan
a. Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan metode pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.
b. Pada pelaksanaan pembelajaran kali ini akan menggunakan Metode pembelajaran
Index card match. Metode ini merupakan cara yang menyenangkan dan
mengaktifkan siswa saat ingin meninjau ulang materi pembelajaran yang telah
diberikan sebelumnya. Metode ini memiliki prosedur sebagai berikut:
1. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada di dalam kelas.
2. Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua begian yang sama.
3. Tulislah petanyaan tentang materi yaang telah diberikan sebelumnya pada
pertengahan bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu
pertanyaan.
4. Pada separoh kertas yang lain, tulisl jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang telah dibuat.
5. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soaldan jawaban.
6. Beri setiapsiswa satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang dilakukan
berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan soal dan separohnya yang
lain akan mendapatkan jawaban.
7. Mintalah siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika sudah ada yang
menemukan pasangan, mintalah mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan
juga agar mereka tidak memberi materi yang mereka dapatkan kepada teman
yang lain.
8. Setelah siswa menentukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap
secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras
kepada teman-teman lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-
pasangan yang lain.
9. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
Perlengkapan:
a. Potongan kertas sebanyak jumlah siswa
b. Potongan-potongan kertas di atas dibagi 2, bagian pertama ditulis
pertanyaan, dan bagian yang lain tertulis jawaban.
2. Pelaksanaan
 Yang menjadi objek penelitian adalah proses belajar mengajar di kelas III SD
Negeri 2 Jebol Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara
 Kolaboratornya adalah guru kelas III SD Negeri 2 Jebol Kecamatan Mayong
Kabupaten Jepara
3. Evaluasi
Teknik penilaian : tes tertulis
Bentuk instrumen: isian dan uraian

Bab IV
Hasil Pengamatan

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian


SD Negeri 2 Jebol terletak 2,3 km dari pusat kecamatan Mayong. Terletak di desa Jebol
sebelah barat jalan Mayong – Pancur. SD Negeri 2 Jebol mempunyai jumlah siswa 108 orang,
6 guru PNS, 3 guru honorer dan 2 orang karyawan. Meski terletak di daerah pedesaan SD
Negeri 2 Jebol tidak kalah dibandingkan dengan SD lainnya. Ini dibuktikan dengan banyaknya
lulusan SD Negeri 2 Jebol yang diterima di SMP Negeri 1 Mayong yang pada hakekatnya
adalah sekolah favorit di kecamatan Mayong.
Penelitian yang akan dilaksanakan difokuskan pada pelaksanaan proses belajar mengajar di
kelas III yang siswanya berjumlah 22 orang.
B. Pelaksanaan
1. Perencanaan
a. Langkah awal peneliti menghubungi kepala sekolah untuk minta ijin
mengadakan supervisi.
b. Menentukan objek penelitian yaitu kelas III, kelas III peneliti pilih untuk
dijadikan objek penelitian karena jumlah siswanya yang relatif mendekati
jumlah maksimal ketentuan dari pemerintah. Sedangkan kelas yang lain relatif
lebih sedikit.
c. Peneliti diberi waktu kepala sekolah SD Negeri 2 Jebol hari Senin tanggal 23
April 2012 karena padatnya jadwal kegiatan sekolh untuk pelaksanaan USBN
dan UN baik tertulis maupun praktik.
2. Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah pelaksanaan supervisi adalah sebagai berikut:
a. Supervisor mendengarkan masalah-masalah yang diaujukan guru sambil
menunjukkan atau memperlihatkan perhatiannya kepada guru. Supervisor
menunjukkan rasa yang sama dengan guru atau empati.
b. Supervisor mendorong guru menganalisis masalah yang ada.
c. Apabila guru meminta saran supervisor memberikan beberapa pilihan sehingga
gurulah yang menentukan mana yang akan dipilih.\
d. Akhirnya supervisor meminta agar guru menetapkan suatu rencana.
e. Pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar supervisor masuk kelas duduk di
belakang mendengarkan dan mengikuti proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung.
f. Setelah proses belajar mengajar selesai supervisor mengadakan analisis terhadap
pelaksanaan proses belajar mengajar.
3. Hasil Pengamatan
Secara umum pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajaran berlangsung baik. Dari pengamatan terhadap rencana pelaksanaan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
a. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
b. Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran
c. Buku catatan pribadi perkembangan siswa
d. Memeriksa presensi siswa dan mengisi jurnal pembelajaran
Adapun hasil dari Instrumen Penilaian Kegiatan Guru 1 dan 2 diperoleh hasil 85,27 dan
dan 90
4. Refleksi
Dari hasil pengamatan di atas maka pada supervisi yang akan datang catatan hasil
temuan ditindak lanjuti pada pengamatan berikutnya
5. Pembahasan.
Komponen Perencanaan Pembelajaran
a. Perumusan Tujuan Pembelajaran secara garis besar telah memenuhi kriteria
yaitu adanya kejelasan rumusan (opersional), kelengkapan cakupan rumusan
dan keseuaian dengan kompetensi dasarnya.
b. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran. Adanya kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik serta seruntutan dan
sistematika materi. Namun untuk mengembangkan indikator agar anak tertarik
dengan sajian pembelajaran dibutuhkan waktu yang lebih lama.
c. Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran, adanya kesesuaian antara
sumber/media pembelajaran dengan tujuan, materi, karakteristik peserta didik
d. Metode Pembelajaran adanya kesesuaian antara strategi dan metode
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, karakteristik
peserta didik meskipun metode pembelajaran yang dipilih membutuhkan waktu
yang agak lama sehingga terjadi kekurangan waktu.
e. Penilaian Hasil Belajar, adanya kesesuaian antara teknik penilaian dengan
tujuan pembelajaran serta prosedur penilaiannya jelas meskipun tidak disertai
kunci jawaban
Komponen Pelaksanaan Pembelajaran.
Secara garis besar proses belajar mengajar berlangsung dengan baik, hidup dan terjadi
interaksi antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa. Adapun catatan yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut
a. Menuliskan tema/topik dan tujuan pembelajaran di papan tulis
b. Agar lebih memperhatikan waktu pembelajaran sehingga materi dapat
tersampaikan semua secara jelas kepada siswa
c. Buku catatan pribadi perkembangan siswa harap dibuat untuk mengetahui sejauh
mana perkembangan siswa menguasai materi yang telah disampaikan
d. Harap menyampaikan tujuan pembelajaran secara tertulis agar siswa dapat
mengetahui tujuan dari pembelajaran
e. Harap mengadakan jurnal kelas

Bab V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Pada dasarnya supervisi pendidikan itu merupakan kerja sama tiga pihak yaitu
penilik/pengaawas, kepala sekolah dan guru demi mempertanggungjawabkan pendidikan.
Setiap pihak mempunyai tanggung jawab pembinaan sesuai dengan kedudukannya masing-
masing.
Dari observasi atau wawancara yang penulis lakukan dapat penulis tarik kesimpulan bahwa,
guru – guru sangat membutuhkan pemberian supervisi dari atasan mereka ( kepala sekolah
red) ini berguna untuk membantu mereka agar lebih baik dalam melaksanakan tugasnya.
Karena sangat mustahil sekali pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila tidak ada
supervise atau pembinaan dari kepala sekolah.
Kepala sekolah adalah supervisor di sekolah, dia berkewajiban memberikan bantuan atau
pembinaan terhadap guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Karena
kepala sekolah adalah supervisor pendidikan di sekolah, dia harus mengetahui bagaimana
melaksanakan supervise yang baik, sehingga keberadaan supervise kepala sekolah akan
menjadi suatu hal yang sangat dinantikan oleh guru.
Untuk dapat memberikan pembinaan dengan tepat kepala sekolah harus mempunyai
kompetensi yang cukup soal pemberian supervise, kepala sekolah harus paham dengan
pendekatan-pendekatan sebelum melakukan supervise, dengan mengetahui dan menguasai
beberapa pendekatan dalam supervise pendidikan diharapkan pembinaan yang diberikan akan
tepat sasaran dan bermanfaat terhadap guru.
B. Saran
Supervisi pendidikan merupakan bagian integral dari program pendidikan seutuhnya. Pada
dasarnya supervisi pendidikan bertujuan meningkatkan mutu pendidikan melalui bantuan
teknis pelaksanaan di lapangan. Oleh karena pentingnya supervisi bagi peningkatan mutu
pendidikan maka sudah seharusnya supervisi dilaksanakan secara terus menerus dan
terjadfwal dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta, Rineka Cipta, 2004

http://borneoneo.wordpress.com/2008/09/16/tujuan-dan-fungsi-supervisi/

http://tikky-suwantikno.blogspot.com/2008/02/supervisi-pendidikan.html

http://imamgun08.blogspot.com/2009/02/tinjauan-kegunaan-supervisi-pendidikan.html

Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011

Mudhofir, Ali dkk, Modul Peningkatan Kualitas Guru (PKG), Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, tt.

Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1999

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2003.
GAMBAR LOKASI
SD NEGERI 2 JEBOL KECAMATAN MAYONG
KABUPATEN JEPARA

Anda mungkin juga menyukai