DI SD NEGERI 2 JEBOL
Dosen Pengampu
Dr. Angjar Prijatni, M.Si
DISUSUN OLEH:
A. Pengertian Supervisi
Arti morfologis Supervision (inggris) : Super : atas, vision : visi. Jadi supervisi artinya : lihat
dari atas1
Arti semantik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan
ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan
belajar dan belajar pada khususnya. Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa
Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh
kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun
yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru
Menurut Suharsimi Arikunto, supervisi mengandung arti dengan beberapa istilah berikut :
Inspeksi : melihat untuk mencari kesalahan-kesalahan
Pemeriksaan : melihat yang terjadi dalam sebuah kegiatan
Pengawasan dan penilikan : melihat yang positif dan yang negatif dalam suatu kegiatan
Supervisi : melihat dari atas, yang berarti oleh seseorang atau jabatan setingkat di atas guru
(Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah) dan lebih ke arah pembinaan dan perbaikan kegiatan
proses pembelajaran.2
Menurut Made Pidarta, supervisi pendidikan adalah kegiatan membina para pendidik dalam
mengembangkan proses pembelajaran termasuk segala unsur penunjangnya.3
Dari definisi diatas maka supervisi yaitu batuan yang diberikan kepada personal untuk
mengembangkan proses pendidikan yang lebih baik dan upaya meningkatkan mutu
pendidikan.
B. Tujuan Dan Fungsi Supervisi Pendidikan
Tujuan umum
1. Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang sanggup berdiri
sendiri.
2. Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa yang
berpancasila.
3. Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar pada khususnya.
Tujuan khusus
1. Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya
1
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, (Jakarta, Rineka Cipta, 2004), hal 2
2
Ibid, hal. 3
3
Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), hal. 2
2. Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid
3. Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk terjun ke msyarakat
4. Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan kooperatif
5. Membesar ambisi guru untuk berkembang
6. Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki
7. Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah
8. Mngembangkan professional guru4
Tujuan Supervisi Pendidikan
a. meningkatkan mutu kinerja guru membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan
dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut membantu guru dalam melihat
secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya. Membentuk
kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama
secara akrab dan bersahabat dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.
Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar
siswa Meningkatkan kulaitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan
alat pengajaran. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah
untuk reposisi guru.
b. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan
baik.
c. Meningkatkan keefektifan dan keefesienan sarana dan prasarana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan
siswa
d. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya
suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasu belajar
sebagaim,ana yang diharapkan.
e. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan
tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menunjukkan keberhasilan lulusan.5
Fungsi Supervisi Pendidikan
a. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang
suatu situasi pendidikan
b. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative
c. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran
pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya.
d. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) ke arah pembinaan diri yang disupervisi6
C. Pengertian Belajar
4
http://borneoneo.wordpress.com/2008/09/16/tujuan-dan-fungsi-supervisi/
5
http://tikky-suwantikno.blogspot.com/2008/02/supervisi-pendidikan.html
6
http://imamgun08.blogspot.com/2009/02/tinjauan-kegunaan-supervisi-pendidikan.html
Biggs mendefinisikan belajar dalam tiga rumus yaitu7
1. Rumusan kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah) belajar berarti kegiatan pengisian
atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya.
2. Rumusan istitusional (ditinjau dari kelembagaan) belajar dipandang sebagai suatu
proses validasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materiyang
telah ia pelajari
3. Rumusan kualitatis (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa
Dari pernyataan tersebut di atas secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagaihasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam8
1. Faktor internal siswa diantaranya pisiologis,psikologis
2. Faktor eksternal siswa diantaranya lingkungan sosial, lingkunbgan non sosial.
3. Faktor pendekatan belajar adalah segala cara atau strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran maeri tertentu.
E. Macam-Macam Matode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. 9
Terdapat metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran. Berikut ini adalah metode-metode tersebut.10
1. Metode Ceramah
2. MetodeTanya Jawab
3. Metode Latihan
4. Metode Proyek
5. Metide Eksperimen
6. Metode Penugasan
7. Metode Diskusi
8. Metode Sosiodrama
9. Metode Demonstrasi
10. Metode Problem Solving
11. Metode Karyawisata
Dalam Modul Peningkatan Kualitas Guru disebutkan bahwa metode pembelajaran
diantaranya adalah
7
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 91-92
8
Ibid, hal. 132
9
Ali Mudhofir dkk, Modul Peningkatan Kualitas Guru (PKG), (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, tt), hal.
224.
10
Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hal 165.
1. Information search
2. Card sort
3. The power of two
4. Snowballing
5. Poster comment
6. Small group
7. Team quiz
8. Index card match
9. Every one is a teacher here
10. Role play
11. Jigsaw learning
12. Poster session
13. Billboard ranking
14. Critical incident
15. Debat aktif.
Bab III
Pelaksanaan Pengamatan Lapangan
A. Tujuan
Tujuan pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Jebol adalah untuk
mengetahui sejauhmanakah pengaruh diadakannya supervisi guru dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar dengan tidak diadakannya supervisi
B. Lokasi
SD Negeri 2 Jebol Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara, Jl Raya Mayong Pancur KM 2,3
Jebol Mayong Jepara.
C. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 April 2012 jam 09.30 WIB.
D. Prosedur
1. Perencanaan
a. Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan metode pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.
b. Pada pelaksanaan pembelajaran kali ini akan menggunakan Metode pembelajaran
Index card match. Metode ini merupakan cara yang menyenangkan dan
mengaktifkan siswa saat ingin meninjau ulang materi pembelajaran yang telah
diberikan sebelumnya. Metode ini memiliki prosedur sebagai berikut:
1. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada di dalam kelas.
2. Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua begian yang sama.
3. Tulislah petanyaan tentang materi yaang telah diberikan sebelumnya pada
pertengahan bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu
pertanyaan.
4. Pada separoh kertas yang lain, tulisl jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang telah dibuat.
5. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soaldan jawaban.
6. Beri setiapsiswa satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang dilakukan
berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan soal dan separohnya yang
lain akan mendapatkan jawaban.
7. Mintalah siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika sudah ada yang
menemukan pasangan, mintalah mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan
juga agar mereka tidak memberi materi yang mereka dapatkan kepada teman
yang lain.
8. Setelah siswa menentukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap
secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras
kepada teman-teman lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-
pasangan yang lain.
9. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
Perlengkapan:
a. Potongan kertas sebanyak jumlah siswa
b. Potongan-potongan kertas di atas dibagi 2, bagian pertama ditulis
pertanyaan, dan bagian yang lain tertulis jawaban.
2. Pelaksanaan
Yang menjadi objek penelitian adalah proses belajar mengajar di kelas III SD
Negeri 2 Jebol Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara
Kolaboratornya adalah guru kelas III SD Negeri 2 Jebol Kecamatan Mayong
Kabupaten Jepara
3. Evaluasi
Teknik penilaian : tes tertulis
Bentuk instrumen: isian dan uraian
Bab IV
Hasil Pengamatan
Bab V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Pada dasarnya supervisi pendidikan itu merupakan kerja sama tiga pihak yaitu
penilik/pengaawas, kepala sekolah dan guru demi mempertanggungjawabkan pendidikan.
Setiap pihak mempunyai tanggung jawab pembinaan sesuai dengan kedudukannya masing-
masing.
Dari observasi atau wawancara yang penulis lakukan dapat penulis tarik kesimpulan bahwa,
guru – guru sangat membutuhkan pemberian supervisi dari atasan mereka ( kepala sekolah
red) ini berguna untuk membantu mereka agar lebih baik dalam melaksanakan tugasnya.
Karena sangat mustahil sekali pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila tidak ada
supervise atau pembinaan dari kepala sekolah.
Kepala sekolah adalah supervisor di sekolah, dia berkewajiban memberikan bantuan atau
pembinaan terhadap guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Karena
kepala sekolah adalah supervisor pendidikan di sekolah, dia harus mengetahui bagaimana
melaksanakan supervise yang baik, sehingga keberadaan supervise kepala sekolah akan
menjadi suatu hal yang sangat dinantikan oleh guru.
Untuk dapat memberikan pembinaan dengan tepat kepala sekolah harus mempunyai
kompetensi yang cukup soal pemberian supervise, kepala sekolah harus paham dengan
pendekatan-pendekatan sebelum melakukan supervise, dengan mengetahui dan menguasai
beberapa pendekatan dalam supervise pendidikan diharapkan pembinaan yang diberikan akan
tepat sasaran dan bermanfaat terhadap guru.
B. Saran
Supervisi pendidikan merupakan bagian integral dari program pendidikan seutuhnya. Pada
dasarnya supervisi pendidikan bertujuan meningkatkan mutu pendidikan melalui bantuan
teknis pelaksanaan di lapangan. Oleh karena pentingnya supervisi bagi peningkatan mutu
pendidikan maka sudah seharusnya supervisi dilaksanakan secara terus menerus dan
terjadfwal dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://borneoneo.wordpress.com/2008/09/16/tujuan-dan-fungsi-supervisi/
http://tikky-suwantikno.blogspot.com/2008/02/supervisi-pendidikan.html
http://imamgun08.blogspot.com/2009/02/tinjauan-kegunaan-supervisi-pendidikan.html
Mudhofir, Ali dkk, Modul Peningkatan Kualitas Guru (PKG), Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, tt.
Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1999
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2003.
GAMBAR LOKASI
SD NEGERI 2 JEBOL KECAMATAN MAYONG
KABUPATEN JEPARA