Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Kelas

Supervisi berasal dari kata super dan vision yang masing-masing kata itu

berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis, supervisi adalah penglihatan

dari atas. Pengertian itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi

dimana yang melihat berkedudukan lebih tinggi dari pada yang dilihat. Hal ini

dapat diartikan bahwa kegiatan supervisi dilakukan oleh atasan kepada bawahan.

Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor. Di bidang pendidikan

disebut supervisor pendidikan. Menurut menteri pendidikan dan kebudayaan,

yang termasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, para

pengawas di tingkat kabupaten, serta staf di kantor bidang yang ada di setiap

provinsi.

Supervisi kelas dimaksudkan sebagai upaya untuk mengidentifikasi

permasalahan pembelajaran yang terjadi dalam kelas dan menyusun alternatif

pemecahannya. Supervisi Kelas adalah memberikan bantuan dan layanan untuk

meningkatkan kualitas guru mengajar di kelas yang gilirannya dapat

meningkatkan kualitas belajar sisiwa. Bukan saja memperbaiki kemampuan

belajar tetapi juga untuk mengembangkan potensi dan kualitas guru. Dan sasaran

supervisi adalah perbaikan dan pengembangan kinerja guru yang langsung

menangani peserta didik. Melalui perbaikan dan pengembangan kinerja guru,

diharapkan proses pengajaran dapat berkembang, pada akhirnya berdampak pada

efektivitas proses pembelajaran.

4
5

B. Tujuan dan Sasaran Supervisi

Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran, tujuan umum

supervisi adalah memberikan bantuan bimbingan kepada guru dan staf agar

personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, dalam melaksanakan

tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.

Adapun sasaran utama dari pelaksanaan supervisi tersebut adalah

peningkatan kemampuan professional guru. Sasaran supervisi ditinjau dari objek

yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi :

1. Supervisi akademik, menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-

masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan

kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari

sesuatu.

2. Supervisi Administrasi, menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-

aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar

terlaksananya pembelajaran.

3. Supervisi Lembaga, menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-

aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudkan untuk

meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan.

C. Prinsip-prinsip Supervisi

Ada beberapa prinsip-prinsip supervisi yaitu sebagai berikut :

1. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada

guru untuk mengatasi masalah dan kesulitan.


6

2. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa

pihak yang mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa serta

sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri.

3. Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik,

sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya

supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk

mengajukan pertanyaan atau tanggapan.

4. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan

sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor.

5. Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan

adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi agar

tercipta suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang

disupervisi tidak akan segan-segan mengemukakan pendapat tentang

kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki.

D. Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran,

secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat

dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses

pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan

metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Dari hasil supervisi ini dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru

dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang

bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu


7

sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus

mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah selaku peran dan

fungsinya sebagai supervisor adalah :

1. Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah di dalam

menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.

2. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah

termasuk media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan

keberhasilan proses belajar mengajar.

3. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan

metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntuan kurikulum yang

sedang berlaku.

4. Membina kerjasama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan pegawai

sekolah lainnya.

5. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai

sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok,

menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka mengikuti

penataran-penataran, seminar sesuai bidangnya masing-masing.

E. Peran Pengawas Sekolah sebagai Supervisor

Peran pengawas Sekolah adalah mendorong guru membangun sikap dan

persepsi yang positif terhadap kegiatan supervisi. Sikap dan persepsi ditentukan

oleh dua hal yaitu :

1. Perasaan aman dan nyaman dalam belajar.


8

2. Perasaan tertarik dan tertantang terhadap materi yang dipelajari. Rasa aman

dan nyaman tercipta bila pembelajaran berlangsung dalam suasana yang

alami, dan santai, rasa tertarik dan tertantang akan muncul kalau tugas yang

diberikan tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah, serta dirasa

memberikan manfaat bagi pembelajaran. karena itu, pengawas harus

menciptakan suasana yang alami, santai , tetapi tugas yang diberikan harus

menarik dan menantang serta sesuai dengan yang betul-betul diperlukan guru.

Hal itulah yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam melakukan tugas

supervisi kelas. Proses supervisi dilakukan dengan teknik pendampingan. Salah

satunya saat mendampingi seorang guru, dimulai dari kegiatan pra pembelajaran,

pengawas sekolah membantu persiapan guru dengan mereview RPP dan secara

bersama membangun strategi serta berbagi peran untuk keberhasilan fasilitasi

guru dalam pembelajaran.

Pada saat proses pelaksanaan pembelajaran pengawas sekolah dan guru

berkolaborasi. Pengawas tidak hanya duduk mencatat tetapi juga terlibat aktif

dalam pembelajaran, termasuk membantu guru mendampingi siswanya.

Pasca pembelajaran, pengawas dan guru mengevaluasi pelaksanaan proses

pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Pada bagian ini ada lima

tahapan yang dilakukan pengawas sebagai pendamping yaitu :

1. Memberi penghargaan terhadap keberhasilan yang dicapai guru.

2. Memberi kesempatan pada guru melakukan refleksi kritis terhadap

pembelajaran yang telah difasilitasinya.


9

3. Berdasarkan hasil refleksinya, pendamping memandu rencana perbaikan-

perbaikan yang akan dilakukan oleh guru.

4. Memberikan usul, saran atau mendiskusikan hal-hal yang dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran.

5. Mengembangkan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan guru untuk

pembelajaran berikutnya.

Pelaksanaan supervisi oleh pengawas dengan suasana alami, santai tetapi

fokus, menarik, dan menantang, memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi

guru untuk mengembangkan kompetensi akademik dan kompetensi

professionalnya. Dampaknya para guru berani melakukan perubahan dan

kreativitas di dalam memfasilitasi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai