Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

JENIS-JENIS PELAYANAN SUPERVISI PENDIDIKAN


Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu Ujang Lukman, M.Pd

Disusun Oleh
Rista Wulandari
Febrianti
Mufiatul Hasanah

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI BOGOR
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Dialah yang menganugrahkan
Al-Qur’an sebagaihudan li al-nas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rohmatan lil
‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Dialah yang telah mengumpulkan Al-Qur’an
dalam dada Nabi Muhammad SAW sampai kesucian-Nya dapat sampai kepada kita
hari ini atas izin Allah SWT.

Salawat bertangkaikan salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi


Muhammad SAW yang menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya sebagai penyampai,
pengamal, hingga penafsir pertama Al-Qur’an. Yang membawa kitab pusaka, yang
menjadi penerang bagi seluruh umat dan merupakan penyempurna kitab-kitab samawi
sebelumnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya bagi penulis
sendiri. Kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk memperbaiki
penyusunan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga makalah ini
tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun
makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..ii

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………………….………..1
A. Latar Belakang……………………………...…………………………………………1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..1

C. Tujuan…………………………………………………………………..………….…..1

BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………….…………….2

A. Membantu Guru-guru dalam Memilih dan Mengorganisir Bahan-bahan


Pelajaran…………………………………………………………………….…2
B. Membantu Guru-guru Menyesuaikan Pengajaran dengan Perbedaan
Individual………………………………………………………………………3
C. Membina Bimbingan Belajar Murid-murid …………………………………4
D. Membina Partisipasi Guru-guru Di dalam Aktivitas-aktivitas dan
Pelayanan-pelayanan………………………………………………………….5

BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………….….6

A. Kesimpulan……..………………………………………………………….…..6

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai bagian terpenting dari pembangunan sumber daya manusia
di suatu negara. Pemerintah menyelenggarakan pendidikan melalui sekolah yang
disusun berdasarkan jenjang masing-masing. Ada beberapa unsur penting di sekolah,
salah satunya guru sebagai pengajar. Selain itu, ia juga menjadi pembina dan
fasilitator bagi murid-murid, sehingga ia harus bekerja keras untuk mewujudkan
tercapainya pendidikan yang baik. Tidak bekerja seorang diri, guru-guru itu dibantu
oleh supervisor yang membantu mengoptimalkan tanggung jawab pada program
yang dilaksanakan. Hal ini dengan memandang bahwa guru juga memiliki
kekurangan sebagai manusia biasa, walupun dituntut menjadi sempurna.
Sebagaimana murid, guru sebenarnya juga memiliki potensi yang belum
dimaksimalkan. Seringkali guru masih canggung ketika menghadapi permasalahan
yang dialami murid. Baik mengenai kurikulum, bahan pelajaran, perbedaan
individual antar murid, maupun permasalahan yang lainnya. Oleh karena itu,
makalah ini membahas jenis-jenis pelayanan supervisi pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
di dalam makalah tentang Iman kepada Allah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja jenis-jenis pelayanan supervisi pendidikan ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Iman kepada Allah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Membantu Guru-guru dalam Memilih dan Mengorganisir Bahan-bahan Pelajaran


1. Pembinaan Kurikulum sebagai Suatu Masalah Supervisi
Membantu guru-guru membina kurikulum adalah kesempatan terbaik bagi supervisor
untuk melayani guru-guru. Penyusunan bahan pengajaran, sebaiknya merupakan pekerjaan
yang kontinyu, bukan sekedar periodik. Kurikulum, senantiasa memerlukan perbaikan sesuai
dengan kebutuhan anak, orang tua dan masyarakat yang makin hari makin berkembang.
Bantuan perlu diberikan kepada guru-guru dalam usaha pembinaan mata pelajaran.
Hal ini sebabkan karena “preservice education” yang diperoleh guru-guru dirasa kurang
memadai. “preservice training” bagi guru-guru mengenai penyusunan bahan pelajaran tidak
memberi kesempatan untuk mempraktikkan pekerjaan yang lebih kaya misalnya dalam hal
pemilihan buku-buku teks, pengenalan jiwa anak remaja dan pertumbuhannya.di samping itu,
guru-guru belum memperoleh cukup bekal untuk mengerti tentang kebutuhan hidup
masyarakat. Setelah mereka bekerja, diharapkan pandangan hidup mereka berubah, lebih
mengenal anak dan pertumbuhannya, serta mampu mempraktikkan pengajaran anak dan
pertumbuhannya, serta mampu mempraktikkan pengajaran yang efektif dengan menggunakan
“resource unts” dan buku-buku pelajaran. Untuk itu, guru-guru perlu dibantu dengan
supervisi.

2. Membantu Guru-guru Mengidentifikasi Tujuan Pengajaran


Salah satu tanggungjawab terpenting dari pemimpin pendidikan ialah mengusahakan
agar guru-guru bertumbuh dan mengerti tentang hakekat dan proses belajar. Untuk itu guru-
guru harus mengetahui tujuan pengajaran bagi murid-murid. Guru-guru hendaknya
menyadari, bahwa mata pelajaran adalah sebagai adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan
pengajaran.
Dalam rangka berpartisipasi dalam perencanaan mata pelajaran, guru-guru hendaknya
disamping mengetahui perubahan kondisi kehidupan masyarakat, juga menyadari adanya
permasalahan dan tuntunan-tuntunan hidup yang menyebabkan perubahan-perubahan.

3. Membantu Guru-guru Menggali dan Mengembangkan Bahan pelajaran


Sudah biasa, bahwa guru-guru dalam merencanakan aktivitas dan pengalaman belajar
menggunakan buku-buku teks, perpustakaan dan bahan-bahan laboratories. Akhir-akhir ini

2
ada kemajuan dalam praktik untuk menstimulir kegiatan-kegiatan belajar dalam situasi-
situasi yang memberikan pengalamanpengalaman belajar.
4. Membantu Guru-guru Memilih Teksbook
Pembinaan kurikulum pada kebanyakan sekolah sebagian besar bertalian dalam
pemilihan dan penyesuaian teksbook, pemilihan teksbook menjadi hal yang terpenting bagi
penyajian mata pelajaran. Para partisipator reorganisasi suatu pelajaran atau memilih buku-
buku teks harus memahami teori, ilmu pengetahuan dan praktik penidikan.

5. Membantu Guru-guru Mempelajari Murid-murid dan Kebutuhan Mereka


Pemilihan organisasi dan penggunaan bahan pelajaran harus disesuaikan dengan keadaan
murid. Oleh karena itu, guru-guru harus mengetahui bagaimana murid-murid belajar dan
bertumbuh.
Guru-guru perlu dibantu untuk mengenal perbedaan individual murid-murid dan dalam
hal menghargaiperbedaan itu. Perbedaan individu murid dapat menyangkut pengalaman dan
prestasi belajar sebelumnya, status, minat, temperamen, cita-cita, dan lain sebaginya.

B. Membantu Guru-guru Menyesuaikan Pengajaran dengan Perbedaan Individual


1. Membantu Guru-guru Menyadari Adanya Perbedaan di Antara Murid-murid
Selama ada usaha menyesuaikan pengajaran dengan perbedaan individual, dan usaha
itu memerlukan informasi tentang perbedaan tersebut, maka bantuan kepada guru-guru dapat
diberikan. Guru-guru perlu dibantu untuk menyadari adanya perbedaan individual pada
murid-murid. kepala sekolah dan supervisor dapat memberikan instrumen serta penjelasan
tentang metode pengumpulan informasi kepada guru-guru.

2. Mengembangkan Cara-cara Pemecahan Masalah-masalah Perbedaan Individual


Rapat-rapat dewan guru hendaknya diadakan untuk membicarakan masalah perbedaan
individual murid. Beberapa usaha berikut ini dapat dipertimbangkan:
a. Pemberian berbagai macam tugas menurut kemampuan dan prestasi
b. Pemberian pretesting dan penyesuain kegiatan awal belajar
c. Pengikut sertaan murid di dalam perumusan tujuan

d. Pemberian bahan pelajaran menurut perbedaan kemampuan

e. Pengadaan homogeneous grouping, penyesuaian isi pelajaran dengan tingkat kemampuan anak

f. Penggunaan metode laboratories dalam pengajaran

3
g. Pengembangan pengajaran tentang bagaimana belajar

h. Pelaksanaan teks diagnotic, dan pengajaran remedial

i. Pengembangan program pengajaran individual

3. Penggunaan Pengajaran Diagnostik dan Remedial untuk Mememcahkan Masalah-masalah


Perbedaan Individual
Guru-guru memerlukan pengetahuan dan keterampilan menggunakan tes dan
pengajaran diagnostic yang komprehensif, reliable, dan obyektif. Untuk itu, mereka
membutuhkan waktu, training dan praktik. Kebutuhan yang sama dimiliki oleh guru-guru
dalam rangka pengajaran remedial.
Sepervisor yang bijaksana akan membantu guru-guru menggunakan tes-tes diagnotic
yang hasilnya dapat dipakai untuk “reteach”.
Sering guru-guru kurang mampu menyusun tes diagnostic atau mendiagnosa kesulitan
belajar murid karena kurang mampu menganalisa bahan pelajaran. Para supervisor dapat
membantu guru-guru tersebut untuk menganalisa bahan pelajaran, sehingga guru-guru
mampu menemukan sebab-sebab kegagalan belajar. Dengan diketahuinya sebab-sebab
kegagalan belajar, maka guru-guru akan mampu melaksanakan pengajaran remedial.

4. Membantu Guru-guru dalam Pengajaran Kelompok-kelompok Homogen


Ada sekolah-sekolah yang mengelompokkan murid secara homogen menurut tingkat-
tingkat kemampuan murid. Ide pengelompokkan timbul karena pengenalan tingkat-tingkat
kemampuan murid dalam kelas-kelas heterogen. Murid-murid yang mempunyai kemampuan
hampir sama dikelompokkan dalam satu kelompok secara homogen.
Bukti-bukti eksperimental menunjukkan, bahwa pengajaran terhadap murid-murid
dengan pengelompokkan secara homogen berhasil lebih baik daripada terhadap kelompok
heterogen.

C. Membina Bimbingan Belajar Murid-murid.

1. Perlunya Pembinaan Bimbingan Belajar

Guru-guru mengakui kurangnya persiapan mereka untuk membimbing belajar murid.


Mereka kurang mampu mendiagnosa sebeb-sebab kegagalan belajar murid, kurangnya
pengetahuan tentang psikologi belajar, gagalnya pelaksanaan pengajaran yang efektif.

4
Disinilah kesempatan bagi supervisor untuk membantu guru-guru membimbing belajar
murid.

2. Mendiagnosa Permasalahn Murid dalam Belajar

Salah satu masalah yang mula-mula dihadapi oleh guru ialah menemukan sebab-sebab
lemahnya kebiasaan belajar murid, sehingga langkah-langkah dapat diambil untuk
mengatasinya. Untuk itu guru harus mendiagnosa kesulitan belajar murid dengan
menggunakan; pupil records, inventories, observasi kegiatan belajar, menganalisa kesalahan-
kesalahan murid dalam tes-tes, karangan, resitasi, tes-tes kebiasaan belajar, case study.

3. Membantu Guru-guru dalam Mengembangkan Kebiasaan Belajar yang Tepat

Tanggung jawa supervisor ialah membantu guru, bukan hanya dalam menganalisa dan
mendiagnosa permasalahn belajar murid, tetapi juga dalam pengembangan metode belajar
yang baik.

Sikap murid itu penting. Guru perlu dibantu dalam usaha membangun sikap yang tepat
pada murid-murid. Hubungan yang bersahabat, simpatik, dan harus diciptakan antara guru
dan murid.

4. Pembinaan Perpustakaan dan Penggunanya Untuk Belajar

Perpustakaan di sekolah harus menjadi pusat kehidupan intelektual bagi guru-guru dan
murid-murid. Bahan-bahan kepustakaan harus memadai sehingga perpustakaan dapat
digunakan secara efektif.

D. Membina Partisipasi Guru-guru di dalam Aktivitas-aktivitas dan Pelayanan-


pelayanan

1. Pembinaan Guru dan Membimbing Kegiatan Ekstrakulikuker


Dengan makin adanya kesadaran tentang pentingnya kegiatan-kegiatan
ekstrakulikuler, maka kepala sekolah dan supervisor merasa terpanggil untuk membina
guru-guru menjadi pembimbing kegiatan tersebut.
2. Membina Pelayanan-pelayanan Guidance Guru-guru
Pada umumnya pelayanan guidance diberikan oleh para konselor atau teacher
konselor. Bimbingan kesehatan pribadi dapat diberikan oleh dokter sekolah, perawat dan
5
direktur pendidikan kesehatan. Di lain pihak, kesempatan para guru kelas yang setiap
hari bergaul dengan murid-nurid, adalah penting. Dalam setiap kegiatan, baik kurikuler
maupun ekstrakulikuler, guru-guru sesungguhnya selalu melaksanakan tugas bimbingan.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis-jenis pelayanan supervisi ialah sebagai berikut :
1. Membantu guru-guru dalam memilih dan mengorganisir bahan-bahan pelajaran
2. Membantu guru-guru menyesuaikan pengajaran dengan perbedaan individual
3. Membina bimbingan belajar murid-murid
4. Membina partisipasi guru-guru di dalam aktivitas-aktivitas dan pelayanan-
pelayanan

7
DAFTAR PUSTAKA

Maunah, Binti . 2008. Supervisi Pendidikan Islam: Teori dan Praktik ( Yogyakarta:


Teras

Suhertian, Piet A. & Ida Aleida Suhertian. 1990. Supervisi Pendidikan dalam rangka
Program Inservice Education. Jakarta: Rineka Cipta.

Soetopo, Hendyat & Wasty Soemanto. 1988. Kepemimpinan dan Supervisi


PendidikanI. Jakarta: Bina Aksara.

Mulyasa, E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung, PT. Remaja Rosda
Karya, 2005.

Departemen Agana RI, Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan, Jakarta,


Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Pada Sekolah
Umum, 2000.

Anda mungkin juga menyukai