Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

POLA KEPEMIMPINAN MADRASAH


Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Madrasah

Dosen Pengampu:

Milatul Latifah,S.Ag.,M.Pd

Di susun oleh:

Sukmo Danu Tirto


Siti Khodijah
Putri Khoirunnisa
Della Amalia

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
D. E. Mcfarlan mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses
dimana pemimpin di lukiskan akan memberi perintah atau pengaruh, bimbingan
atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai
tujuan yang telah di tetapkan dan J. M. prifffner mengemukakan bahwa
kepemimpinan adalah seni mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 1
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan kelebihan di suatu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi
orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan. jadi pemimpin itu ialah seorang yang memiliki
satu atau beberapa kelebihan sebagai prediksi posisi (bakat yang dibawa sejak lahir)
Dan merupakan kebutuhan dari 1 situasi atau zaman sehingga dia mempunyai
kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing bawahan. dia
juga mendapatkan pengakuan serta dukungan dari bawahannya dan mampu
menggerakkan bawahan ke arah tujuan tertentu.2
Hakikat kepemimpinan Kepemimpinan berasal dari bahasa Inggris yaitu leader
yang berarti pemimpin, selanjutnya leadership berarti kepemimpinan. Pemimpin
adalah orang yang menempati posisi sebagai pimpinan sedangkan kepemimpinan
adalah kegiatan atau tugasnya sebagai pemimpin. Menurut accomplish some goals
atau sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi individu-individu menyelesaikan
beberapa tujuan. Kepemimpinan (leadership) tidak lain adalah kegiatan memimpin
dengan proses mempengaruhi bawahan atau orang lain. Menurut Nawawi (2000:9)
kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan atau kecerdasan mendorong
sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerja sama dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.3

1
Dr. sudaryono, Leadership, (Senen Jakarta pusat: Lentera Ilmu Cendekia, 2014), hlm 3

2
Dr. Kartini kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta Utara: PT Rajagrafindo Persada, 2011) hlm 38

3
prof. Dr. Samsu Qamar Badu, M,Pd, Manajemen kepemimpinan Kepala Sekolah. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017), hlm 12
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen kepemimpinan madarsah yang ideal ?
2. Bagaimana manajemen kepemimpinan madarsah yang tidak ideal ?

B. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen kepemimpinan madarsah yang ideal
2. Untuk mengetahui bagaimana manajemen kepemimpinan madarsah yang tidak
ideal.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pola Kepemimpinan Madrasah


Sebelum kita membahas jauh tentang pola kepemimpinan madrasah dan
kepemimpinan madarsah ideal serta kepemimpinan madarsah yang tidak ideal. Kita
akan membahas sedikit tentang tiga kata pokok bahsan kita yaitu pola
kepemimpinan madrasah.

Pola adalah metode atau cara yang di gunakan atau yang di tempuh dalam
mencapai satu tujuan tertentu, Kepemimpinan adalah proses intraksi sosial didalam
organisasi yang iya mempunyai tanggung jawab untuk mengintruksikan bawahanya
untuk mealakukan sebuah aktifitas atau kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan
organisasi atau instansi, sedangkan madrasah adalah tempat untuk mendidik
seseorang agar menjadi orang yang baik dari sebelumnya yang tentu di dalam
madrasah dia jarakan beberapa ilmu di antaranya membaca, mendengar, menulis,
dan membangun rasa percaya diri pada siswa agar menjadi generasi bangsa yang
ipoleksosbudhankam.

Kepemimpinan Adalah setiap perbuatan yang ditentukan oleh individu atau


kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok
yang bergabung di dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
a. Aktivitas pemimpin antara lain terjemah dalam bentuk memberi perintah,
membimbing dan mempengaruhi Kelompok kerja atau orang lain dalam rangka
mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

2
b. Aktivitas pemimpin dapat dilukiskan sebagai seni (art) dan bukan ilmu (Science)
Untuk mengkoordinasi dan memberikan arahan kepada anggota kelompok
dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
c. Pemimpin adalah mengambil inisiatif dalam rangka situasi sosial (bukan
perseorangan) Untuk membuat prakarsa baru, menentukan prosedur merancang
perbuatan dan segenap kreativitas lain, dan karena itu pula tujuan organisasi
akan tercapai.
d. Pemimpin selalu berada dalam situasi sosial sebab kepemimpinan dalam
hakikatnya nya hubungan antara individu dengan individu atau kelompok
dengan individu atau kelompok lain. individu atau tertentu disebut Pimpinan
dan individu atau kelompok lain disebut bawahan.
e. pimpinan tidak memisahkan diri pada kelompoknya titik-titik Kinan bekerja
dengan orang lain, atau keduanya.

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan atau kecerdasan


mendorong sejumlah orang agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang terarah pada tujuan Bersama4. Sedangkan dibagian lain diketengahkan juga
suatu pengertian yang mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi pikiran perasaan sikap dan perilaku orang lain agar melakukan
kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai seorang pemimpin.
pengertian yang disebutkan terdahulu menekankan bahwa pemimpin perlu memiliki
kemampuan dan kecerdasan yang relatif lebih baik dari anggota organisasinya untuk
memungkinkan mengkreasikan berbagai pendorong yang dapat menggerakkan
anggota organisasi melakukan kegiatan atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
masing-masing.

Disamping itu karena dorongan itu diberikan di lingkungan organisasi berarti


pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan yang harus diwujudkan tidak sekedar yang
bersifat individual tetapi dalam bentuk kerjasama yang efektif, efisien dan
berkelanjutan. sedang pengertian yang kedua menekankan bahwa pelaksanaan
kegiatan atau pekerjaan sangat bergantung pada pikiran perasaan dan sikap

4
Nawawi, Hadari. Kepemimpinan Menurut Islam, (Yogyakarta: Gajah Mada. University
Press, 1993). hal.3

3
seseorang terhadap pekerjaan atau kegiatan tersebut titik oleh karena itu kegiatan
kepemimpinan harus dilakukan sebagai usaha untuk mempengaruhi pikiran perasaan
sikap dan perilaku orang lain atau anggota organisasi agar menjadi positif dan
bersedia melaksanakan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
dengan kata lain kepemimpinan dilakukan untuk mempengaruhi perilaku anggota
organisasi sebagai individu setiap kali menghadapi beberapa alternatif berperilaku
atau kegiatan yang harus dipilih agar hanya memilih untuk melaksanakan pekerjaan
yang terarah pada tujuan organisasi. Kegiatan kepemimpinan mempengaruhi Perilaku
anggota organisasi hanya dapat dikatakan berhasil apabila anggota organisasi memilih
melaksanakan pekerjaannya dan meninggalkan pekerjaan lain diluar pekerjaan
tersebut.

Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seorang pemimpin mempengaruhi


anggotanya untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasinya5. Pada pengertian
lain, kepemimpinan adalah seni memobilisasi orang lain supaya ingin dan mau
berjuang mengejar aspirasi bersama 6. Pengertian lain menurut blanchard dan
wahjosumidjo (1992) Mengatakan bahwa kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan kegiatan seseorang atau kelompok dalam usahanya mencapai
tujuan organisasi titik sejalan dengan pendapat tersebut Sondang P. siagian (2003)
Mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan inti manajemen yakni sebagai motor
penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat dalam organisasi. sukses tidaknya suatu
organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung atas cara-cara
memimpin yang dipraktekkan orang-orang atasan atau pemimpin-pemimpin itu.

2. Unsur- Unsur Kepemimpinan

Dari uraian uraian tentang pengertian kepemimpinan di atas dapat diidentifikasi


unsur-unsur utama sebagai esensi kepemimpinan titik unsur-unsur itu adalah:

a. Unsur pemimpin atau orang yang mempengaruhi.


b. unsur orang yang dipimpin sebagai pihak yang dipengaruhi.

5
Greenberg, J., & Baron, R. A. Behavior in Organizations: Understanding and Managing the
Human Side (New York: Pergamon. 2000). hal.2
6
James, M Kounzes dan Barry Z. Posner. The Leadership Challenge,.(Interaksara, Batam.
Leigh. Andrew. 1999) hal.6

4
c. unsur interaksi atau kegiatan atau usaha dan proses mempengaruhi.
d. unsur tujuan yang hendak dicapai dalam proses mempengaruhi.
e. perilaku atau kegiatan yang dilakukan sebagai hasil mempengaruhi.

Kepemimpinan dengan unsur-unsur yang di uraikan sebelumnya, kepemimpinan


berlangsung dalam sebuah organisasi akan statis jika stuktur tidak di Gerakan oleh
seporang leader.

Di Struktur terdapat bagian-bagian atau pos-pos tugas dimana setiap pos-pos akan
melakukan pekerjaan sebagai mana garis tugas yang sudah di tentukan, meski
terkadang tugas itu hamper serupa atau serumpun. dengan demikian tersusun unit
kerja secara berjenjang atau bersifat vertikal yang setiap unitnya dipimpin seorang
pemimpin atau manajer titik sedang secara keseluruhan dipimpin seorang pemimpin
Puncak (top manajer) Yang posisinya berada paling atas atau tinggi. Setiap unit kerja
itu berbeda jenjangnya dari yang paling berat beban kerja dan tanggung jawabnya
serta paling besar wewenangnya sebagai unit kerja yang paling tinggi posisinya,
sampai yang paling ringan sebagai unit kerja yang paling rendah posisinya di dalam
suatu struktur organisasi. hasil pengorganisasian itu juga mengakibatkan
terbentuknya sejumlah unit kerja yang secara horizontal memperoleh posisi yang
sama jenjangnya, karena berat beban kerja dan tanggung jawab sama namun berbeda
jenis pekerjaannya.

3. Tipe dan gaya kepemimpinan

Pemimpin itu mempunyai sifat kebiasaan, temperamen watak dan kepribadian


sendiri yang unik khas sehingga tingkah laku dan Gayanya yang membedakan dirinya
dan orang lain. gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe
kepemimpinannya. Sehingga muncullah beberapa tipe kepemimpinan misalnya tipe-
tipe karismatis, paternalistis, militeristis, otokratis, laissez faire,Populis, Administratis,
demokratis. WJ. Reddin dalam artikelnya “what kind of manager” dan di sunting oleh
wahjhosumidjo (dept. p. & K. pusat dan pelatihan pegawai, 1982) Menentukan watak
dan tipe pemimpin atas tiga pola dasar yaitu:

 Berorientasikan tugas (tast orientation)


 Berorientasikan hubungan kerja (Relationship orientations)

5
 Berorientasikan hasil yang efektif (effectivess orientation)

Berdasarkan penonjolan ketiga orientasi tersebut dapat ditentukan 8 tipe


kepemimpinan yaitu:
a. Tipe deserter (pembelot)
Sifatnya: bermoral rendah tidak memiliki rasa keterlibatan, tanpa pengabdian,
tanpa loyalitas, dan ketaatan sukar diramalkan.
b. Tipe birokrat
Sifatnya: correct, kaku, patuh pada peraturan dan norma-norma, ia adalah manusia
organisasi yang tepat cermat berdisiplin dan keras.
c. Tipe misionaris ( missionary)
Sifatnya: terbuka, penolong, lembut hati, ramah-tamah.
d. Tipe Developer (pembangunan)
Sifatnya: kreatif, dinamis, inovatif Komang memberikan memahamkan wewenang
dengan baik menaruh kepercayaan kepada bawahan.
e. Tipe otokrat
Sifatnya: keras, Diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong, bandel.
f. Benevolent autocrat (Otokrat yang bijak)
Sifatnya: lancar ; ahli dalam berorganisasi, besar rasa keterlibatan diri.
g. Tipe compromiser (kompromis)
Sifatnya: plintat plintut, Selalu mengikuti angin tanpa pendirian, tidak mempunyai
keputusan berpandangan pendek dan sempit.
h. Tipe eksekutif
Sifatnya; bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik berpandangan jauh
comma tekun.
Studi kepemimpinan Ohio State, Higgins; menjelaskan sejumlah perilaku yang
spesifik, antara lain: (a) Consideration, yang ditandai dengan perilaku bersahabat,
saling percaya, respek dan hangat; (b) Initiating structure, yang merupakan tingkat
sejauh mana seseorang pemimpin membuat struktur dan peran sendiri maupun
bawahan. Banyak faktor yang dapat mempermudah pemimpin seperti kepala sekolah
menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya untuk mewujudkan kepemimpinannya
yang efektif. Salah satu faktor yang mempermudah kepemimpinan adalah rasa

6
kebersamaan diantara anggota dengan pemimpin. Hal ini sesuai dengan unsur-unsur
dalam suatu kepemimpinan yaitu sebagai berikut.
a) Adalah seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader)
b) Adanya orang atau kelompok yang dipimpin.
c) Adanya kegiatan yang menggerakan kelompok dengan cara mempengaruhi dan
mengarahkan perasaan, pikiran dan perilaku kelompok.
d) Adanya tujuan yang hendak dicapai.
e) Terjadinya suatu proses di dalam kelompok atau organisasi, baik besar dengan
banyak maupun kecil dengan sedikit orangorang yang dipimpinnya.
Studi kepemimpinan Ohio State, Higgins; menjelaskan sejumlah perilaku yang
spesifik, antara lain: (a) Consideration, yang ditandai dengan perilaku bersahabat,
saling percaya, respek dan hangat; (b) Initiating structure, yang merupakan tingkat
sejauh mana seseorang pemimpin membuat struktur dan peran sendiri maupun
bawahan. Banyak faktor yang dapat mempermudah pemimpin seperti kepala sekolah
menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya untuk mewujudkan kepemimpinannya
yang efektif. Salah satu faktor yang mempermudah kepemimpinan adalah rasa
kebersamaan diantara anggota dengan pemimpin. Hal ini sesuai dengan unsur-unsur
dalam suatu kepemimpinan yaitu sebagai berikut.
f) Adalah seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader)
g) Adanya orang atau kelompok yang dipimpin.
h) Adanya kegiatan yang menggerakan kelompok dengan cara mempengaruhi dan
mengarahkan perasaan, pikiran dan perilaku kelompok.
i) Adanya tujuan yang hendak dicapai.
j) Terjadinya suatu proses di dalam kelompok atau organisasi, baik besar dengan
banyak maupun kecil dengan sedikit orangorang yang dipimpinnya.

4. Kompetensi Dasar Kepemimpinan


Upaya mencapai keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi orang lain,
harus memiliki tiga kompetensi dasar kepemimpinan, yakni: (a) mendiagnosis, (b)
mengadaptasi dan (c) mengkomunikasikan. Kompetensi diagnosis merupakan
kemampuan kognitif yang dapat memahami situasi saat sekarang dan apa yang
diharapkan pada masa yang akan datang. Kompetensi mengadaptasi adalah
kemampuan seseorang menyesuaikan perilakunya dengan lingkungannya; sedangkan

7
kompetensi mengkomunikasikan terkait dengan kemampuan seseorang dalam
menyampaikan pesanpesannya agar dapat dipahami orang lain dengan baik dan jelas

5. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan sebagai berikut: (a) memimpin dengan visi yang jelas, (b)
memimpin dengan keteladanan, (c) seorang komunikator yang terampil, (d) mampu
memenangkan kepercayaan para pengikutnya, (e) tenang meghadapi situasi yang
sulit, (f) mampu mengundang ketidaksepahaman secarakonstruktif, (g) tampil dengan
citra professional, (h) mampu membuat perkara yang rumit jadi sederhana, (i) mampu
bekerja dan membangun keberhasilan bersama tim, (j) senang membantu orang lain
berhasil, (k) seorang pelaku, sukses yang sejati, (l) seorang yang menghindari politik
kantor dan tidak menerapkan favotitisme 7.

7
Sinamo. Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: PT. Gramedia. 2000)
hal.146-151.

8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pola kepemimpinan madrasah adalah cara yang akan ditempuh atau dilalui oleh
seorang pemimpin (leader) di dalam menjalankan peran sebagai kepala madrasah yang
tentu mempunyai peran penting terhadang maju dan berkembang madrasah. Karna
seorang leader adalah kepala yang mempunyai hak prerogative hak mutlak dalam
menjalankan visi madrasah, seorang pimpinan juga harus menyiapkan program guna
mencapai cita-cita (visi) madrasah. Dengan di bentuknya struktur organisasi akan
memudahkan seorang pimpinan (leader) dalam mengawal, mengcontrol dan meng-
evaluasi tiap-tiap pekerjaan di tiap-tiap pos tugas.

Untuk mencapai visi atau cita-cita madrasah tentu di butuhkan seorang pemimpin
(leader) yang berkualitas yang mempunyai kelebihan dan kemampuan di atas para
anggota-anggotanya, dengan demikianlah maka wibawa seorang pemimpin atau leader
akan tetap terjaga, agar supaya orang-orang yang dipimpin mau menjalankan tugas
yang telah di amanahkan maka seorang leader juga harus menjadi panutan, menjadi
contoh, mampu memecahkan setiap masalah yang ada di dalam lapangan. Dalam setiap
laporan yang di terima, seorang leader juga harus bijak dalam mengambil keputusan,
tegas, tidak plintat-plintut dalam memutuskan persoalan yang di hadapi anggota.

Menjadi seorang pemimpin madrasah haruslah pandai dalam menyelami peranya


sebagai pemegang otoritas tertinggi harus bisa menjalankan fungsinya menjadi
komunikator yang baik juga harus bisa mempengaruhi dan menggerakan orang-orang
yang ada di bawah agar mau menjalankan peranya masing-masing. Apapun gaya
kepemimpinan yang di terapka seorang pempinan harus punya analisis yang tajam
terhadap kebutuhan anggota dan kebutuhan madrasah agar supaya kebijakan yang di
ambil tepat sasaran sesuai targer dan tujuan.

Eksistensi seorang pemimpin akan terlihat dan di rasakan oleh anggota dan oleh
madrasah manakala seoranmg pemimpin mau dan mampu menyelesaikan apa yang
menjadi tanggungjawabnya memberikan hak setiap anggota dan memajukan madrasah
dengan program yang telah di buat sebelumnya. Untuk mencapi itu semua sebagai
pemimpin akan di tuntut menjadi orang yang paling banyak berkorban baik waktu,
tenaga, fikiran, bahkan sampai materil hal tersebut sudah menjadi lumrah bagi seorang
pemimpin.

Saran
Segala bentuk kekurang yang ada di dalam makalah ini adalah bukti bahwa kami
membutuhkan kritik, masuakan, saran dari para pembaca. oleh karena itu kritik,
masukan, dan saran anda akan sangat berpengaruh untuk kami. Agar supaya
kedepan kami bisa lebih baik lagi dalam menyajikan makalah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sudaryono. 2014. Leadership Pengertian kepemimpinan. Jakarta Pusat: Lentera Ilmu


Cendekia.

Kartini, kartono. 2011. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta Utara: PT Rajagrafindo


Persada.

Qamar samsu. 2017. Manajemen kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta: CV Budi


Utama.

10

Anda mungkin juga menyukai