Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM


DOSEN PEMBINGBING : DR. HANNY LATIFAH ,M.M.PD.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 YANG BERANGGOTAKAN


ALPY SALMAN ALFAUZI
M YUSRIL ANWAR
DENA NURAPIANTI
FITRI MAHARANI

PENDIDIKAN JASMANI
SEMESTER 3 KELAS A
FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM DAN KEGURUAN
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………..
A.LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………………………
B.TUJUAN PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………..
A.PENGERTIAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM………………………………………
B.FUNGSI MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM……………………………………………….
C.MANFAAT MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM………………………………………….

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………


A.KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


atas segala karuniaNya sehingga dapat terselesaikan penulisan makalah yang berjudul
“Manajemen Kurikulum“. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Manajemen Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini penulis mendapat dorongan bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak.Untuk itu yang pertama penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah
SWT karena berkat rahmat serta hidayahNya kami selaku penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu serta orang tua kami yang selalu memberikan doa serta dorongan
kepada kami, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.    

Semoga dorongan, bimbingan, dan bantuan yang


telah diberikan tercatat sebagai amal kebaikan yang diridloi oleh Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, kesalahan,
dan jauh dari kesempurnaan,namun penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi 
kita semua.

Wassalamualaikum wr wb

GARUT,05 OKTOBER 2021

_____________________
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada zaman dahulu pendidikan anak sepenuhnya menjadi tugas dan
tanggung jawab orang tua.Dalam keluarga anak dibimbing dan dididik untuk
mengasai pengetahuan dan keterampilan hidup sderhana. Lambat laun, seiring
dengan kemajuan masyarakat dan ilmu pengetahuan , orang tua tidak mampu lagi
menangani pendidikan bagi para anak-anaknya sendiri. Untuk itu sebagian dari tugas
anak diserahkan kepada pihak lain yang diselenggarakan disekolah.

Pendidikan anak merupakan tanggung jawab bersama dari orangtua, sekolah


dan masyarakat.Namun ada perbedaan dari fungsi utama sekolah.Pendapat pertama
menyatakan bahwa sekolah sebagai lembaga kebudayaan. Pihak lain berpendapat
bahwa fungsi utama sekolah adalah pembinaan dan pengembangan semua potensi
individu. Pendapat terakhir sekolah harus berfungsi sebagai pendidikan formal
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional di Indonesia.

Adapun tujuan pendidikan, isi, bahan metode dan evaluasi hasil belajar
dirancang menjadi suatu programkegiatan  pendidikan berupa kurikulum. Kurikulum
sebagai tujuan-tujuan pendidikan tertentu,  mempunyai peranan yang sentral dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Pendidiklah yang menjadi penanggung
jawab untuk menjabarkan kurikulum tertulis menjadi kegiatan belajar
mengajar.Dalam melaksanakan kurikulum, pendidik juga diharapkan dapat bertindak
sebagai peneliti dan evaluator terhadap komponen-komponen kurikulum yang ada
dan memberikan masukan untuk perbaikan kurikulum bila diperlukan. Oleh karena
itu kurikulum juga merupakan salah satu factor  keberhasilan suatu proses belajar
mengajar sehingga memanajemen kurikulum juga perlu dilakukan dengan baik dan
benar.

B.TUJUAN PEMBAHASAN

1.      Mengetahui apa  pengertian kurikulum


2.      Mengetahui apa saja pola-pola pengorganisasian kurikulum
3.      Mengetahui apa saja kegiatan-kegiatan manajemen kurikulum
4.      Mengetahui Apa saja struktur struktur program kurikulum
BAB II PEMBAHASAN

A.PENEGERTIAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. . Pengertian Kurikulum dan Manajemen Kurikulum


Beberapa ahli pendidikan telah membuat deskripsi yang berbedabeda tentang
pengertian kurikulum, di antaranya adalah:
1. Ralp Tyler (1949) mendefinisikan kurikulum sebagai semua pelajaranpelajaran
murid yang direncanakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencapai
tujuan-tujuan pendidikannya.
2. E. Eisner (1979) mengatakan bahwa dengan kurikulum kita mengartikannya
dengan pengalaman-pengalaman yang ditawarkan kepada murid di bawah
petunjuk dan bimbingan sekolah.
3. A. Glattorn (1987) mendefinisikan kurikulum ialah rencana-rencana itu dibuat
untuk membimbing dalam belajar disekolah biasanya meliputi dokumen, level
secara umum, dan aktualisasi dari rencana-rencana itu dikelas, sebagai
pengalaman murid yang telah dicatat dan ditulis oleh seorang ahli, pengalaman-
pengalaman tersebut ditempatkan dalam lingkungan belajar yang juga
mempengaruhi apa yang dipelajari.

Sedangkan pengertian secara semantik kurikulum dikelompokkan menjadi tiga


yaitu:
1. Kurikulum secara Tradisional mata pelajaran yang diajarkan di sekolah atau
bidang studi.
2. Kurikulum secara Modern semua pengalaman aktual yang dimiliki siswa di
bawah pengaruh sekolah, sementara bidang studi adalah bagian kecil dari
program kurikulum secara keseluruhan.
3. Kurikulum masa Kini strategi yang digunakan untuk mengadaptasikan
pewarisan kultural dalam mencapai tujuan di sekolah.

Sedangkan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. 6 Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi danpotensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah masing-masing. Pengembangan kurikulum yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Kurikulum merupakan alat yang paling penting dalam
keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baik dan tepat
maka akan kesulitan dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan baik formal,
informal, maupun non formal.
Dari berbagai macam pengertian kurikulum tersebut baik secara bahasa, istilah
maupun arti kurikulum berdasarkan para ahli, maka manajemen kurikulum dapat
diartikan sebagai sebuah proses atau sistem pengelolaan kurikulum secara
kooperatif, komprehensif, dan sistematik untuk mengacu ketercapaian tujuan
kurikulum yang sudah dirumuskan. Dalam proses manajemen kurikulum tidak
lepas dari kerjasama sosial antara dua orang atau lebih secara formal dengan
bantuan sumber daya yang mendukungnya. Pelaksanaanya dilakukan dengan
metode kerja tertentu yang efektif dan efisien dari segi tenaga dan biaya, serta
mengacu pada tujuan kurikulum yang sudah ditentukan sebelumnya.

Manajemen merupakan suatu proses/ilmu untuk merencanakan,


mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan
segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien (Hasan
Baharun, 2017).

Dalam pelaksanaanya, pengembangan kurikulum harus berdasarkan dan


disesuaikan dengan Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah (MBS/M), dan
kurikulum pada satuan pendidikan. Dengan pengertian bahwa manajemen
kurikulum itu atas dasar konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah.
Suatu intitusi pendidikan diberi kebebasan untuk menentukan kebijakan dalam
merancang dan mengelola kurikulum menurut kebutuhan peserta didik dan
masyarakat. Pemerintah hanya menetapkan standar nasional dan untuk
pengembanganya diserahkan sepenuhnya kepada lembaga sekolah dan
madrasah terkait.

Mulyasa mengatakan bahwa desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah


diberlakukan untuk memberikan keluasan pada sekolah dan perlibatan
masyarakat untuk mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan
mengalokasikanya sesuai prioritas kebutuhan dengan seefisien mungkin untuk
mencapai hasil yang optimal. Tidak hanya itu dengan pemberdayaan sekolah
lewat pemberian otonomi adalah bentuk tanggap dari pemerintah terhadap
tuntutan masyarakat dan pemerataan pendidikan.

B.FUNGSI MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Manajemen kurikulum ini tidak hanya berfungsi untuk peserta didik semata,
namun juga berfungsi untuk para pendidik (guru). Adapun fungsi kurikulum
terhadap peserta didik yaitu kurikulum sebagai organisasi pengalaman belajar
yang disusun dan disiapkan untuk peserta didik sebagai salah satu konsumen.
Dengan ini diharapkan mereka akan memperoleh sejumlah pengalaman baru
yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangannya guna
melengkapi bekal hidupnya. Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan,
kurikulum diharapkan mampu menawarkan program-program pada peserta didik
yang akan hidup pada zamannya, dengan latar belakang sosiohistoris dan
kultural yang berbeda dengan zaman di mana kedua orang tuanya berada.

Sedangkan fungsi kurikulum bagi guru yaitu sebagai pedoman kerja dalam
menyusun dan mengorganisasikan pengalaman belajar pada anak didik dan
menjadi pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak
didik dalam rangka meyerap sejumlah pengalaman yang diberikan. Sehingga
pada masa mendatang mereka dapat menjadi orang yang berhasil dalam bidang
yang ditekuninya.

Dengan adanya kurikulum, sudah tentu tugas pendidik sebagai pengajar dan
pendidik lebih terarah. Pendidik juga merupakan salah satu kunci utama dalam
menentukan dan sangat penting dalam proses pendidikan, dan merupakan salah
satu komponen yang berinteraksi secara aktif dengan anak didik dalam
pendidikan. Sebagai pedoman, kurikulum dijadikan sarana yang berfungsi untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum suatu sekolah memuat uraian
mengenai jenis-jenis program apa yang dilaksanakan sekolah tersebut.

C.MANFAAT MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum pada dasarnya seluruh rangkaian yang dilakukan oleh


orang- orang yang mempunyai tanggung jawab pendidikan, dengan tujuan dapat
mengembangkan potensi peserta didik dan mencapai tujuan pembelajaran.
Diharapkan dengan diadakannya pengembangan kurikulum dapat memberikan
kontribusi pada seluruh pihak baik kepala madrasah, guru, murid dan orang tua,
dan masyarakat secara umumnya. Sehingga kehadiran kerikulum dapat
memberikan kesejahteraan bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Bila dikaji
secara seksama ada beberapa manfaat dari masing-masing pihak, diantaranya;

a.       Bagi murid
Dengan adanya pengembangan kurikulum para perserta didik nasibnya banyak
yang tertolong. Mereka dapat mengembangkan potensinya, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan mudah dan tujuan akan sering tercapai.
Dengan pengembangan potensi tersebut peserta didik dapat bergerak dengan
optimal dilingkungan masyarakat.
Berdasarkan prinsip relevansi, isi kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan perkembangan masyarakat. para peserta didik diharapkan dapat hidup
ditengah-tengah masyarakat secara luas dan dapat memenuhi harapan semua
pihak baik kebutuhan siswa, masyarakat dan pengguna lulusan ( Stakeholders).
Apa artinya sebuah pendidikan jika tidak dapat menjamin kesejahteraan para
peserta didik. Karena peserta didik adalah makhluk social yang akan dihadapkan
berbagai masalah dalam kehidupannya, dengan diadakannya pengembangan
kurikulum diharapkap proses pembelajaran lebih bermanfaat dan integral dengan
lapangan masyarakat.

b.      Bagi lembaga
Pengembangan kurikulum juga memberikan kemanfaatan yang sangat besar
bagi lembaga. Perkembangan pada sebuah lembaga pendidikan bukan terletak
pada sarana prasarana yang megah dan serba mewah, karena sarana prasarana
hanyalah sebatas  fasilitas untuk mencapai tujuan pembalajaran. Tapi sarana
prasarana akan hampa dari tujuan pembelajaran bila pengembangan kurikulum
diabaikan.

Terutama dalam nilai kemanfaatan pengembangan kurikulum, yaitu


mengadung input yang besar bagi lembaga terhadap peserta didik, karena
pendapatan siswa tergantung daya minat dari masyarakt, semakin besar daya
minat dari masyarakat maka semakin besar pula pendapatan peserta didik. Daya
minat bukanlah hal yang spontan hadir dalam pemikiran masyarakat, tapi melalui
system yang sangat sistematis, sebenarnya daya minat terletak pada lembaga
sendiri. Semakin besar lembaga dapat mencetak peserta didik yang berkualitas,
perhatian masyarakat akan besar pula.

            c. Bagi guru


Bagi guru sebagai tenaga kependidikan utama di sekolah, kurikulum harus
mampu menjadi
1)   Pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan tugas mendidik~melatih
dan Mengajar, dalam bentuk penyusunan dan pengorganisasian pengalaman
belajar yang akan disajikan kepada peserta didik.
2)    Pedoman dalam merencanakan dan melakukan evaluasi terhadap
perkembangan daya serap peserta didik terhadap pengalaman belajar yang telah
disajikan kepada mereka.

d.   Bagi kepala sekolah


Kurikulum harus dapat dijadikan pedoman dalam melakukan tugas-tugas
sebagai administrator/ Manager (merencanakan, melaksanakan, mengontrol,
mengevaluasi kegiatan pendidikan dan pengajaran ) dan supervisor (pengawasan
dan bimbingan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran)
dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran di
sekolah tersebut.

e.       Bagi masayarakat pengguna lulusan (Stakeholders)


kurikulum harus mampu mencerminkan segala kebutuhan masyarakat, agar
peserta didik dengan disiplin ilmu dan profesi yang didapatnya, dia dapat
diterima di tengah masyaraka
Kaitannya dengan hal tersebut, paling tidak ada 2 hal yang harus kemanfaaatan
yang dapat dilakukan masyarakat.
1)    Ikut  memberikan masukan/ kritik konstruktif bagi perencanaan dan
pelaksanaan serta peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah.
2)   Ikut membantu penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang
membutuhkan kerjasama yang  produktif dengan masyarakat, bagi pencapaian
visi, misi dan mutu sekolah tersebut.
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa manejemen pengembangan kurikulum perspektif pendidikan Islam
merupakan sebuah proses atau sistem pengelolaan kurikulum secara kooperatif,
komprehensif, sistemik, dan sistematik (holistic) yang mengacu ketercapaian
tujuan pendidikan (kurikulum) yang sudah dirumuskan. Proses manajemen
pengembangan kurikulum tidak lepas dari Team Work (kerjasama) dengan
bantuan sumber daya yang mendukungnya. Pelaksanaanya dengan strategi
tertentu yang efektif dan efisien, serta mengacu pada visi, misi, dan tujuan yang
sudah ditentukan sebelumnya. Adapun pihak yang berperan dalam
pembentukan kurikulum yaitu pemerintah, pihak madrasah, biro pendidikan,
yayasan dan komite madrasah. Sedangkan untuk problematika dalam
manajemen pengembangan kurikulum terdapat pada mutu guru itu sendiri,
Kepala Sekolah dan Pengurus Yayasan, Pengawas (dewan) Pendidikan, Komite
Madrasah. Berbagai macam problematika tersebut, maka peran seorang
pemimpin dalam mengatasi probelematika yang ada yaitu dengan selalu
melakukan evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan oleh segenap aparat yang
ada untuk selanjutnya mengadakan pembenahan dan perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 2004. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.


Depdiknas. 2006. Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP dan Silabus SMK.
Jakarta: Dikmenjur. ____________,
2006. Krikuium Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai