Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN OBSERVASI

KURIKULUM DAN MAJEMEN PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 BANJAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Observasi Kurikulum dan Manejemen
Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Arief Effendi M.Pd

Disusun Oleh :

1. Adi Nurhadiansyah (200110004)


2. Dafa Maulana Afandi (200110030)
3. Inda Shopiatul Huda (200110037)
4. Khusnul Khotimah (200110050)
5. Lailatun Naeli (200110005)
6. Umi Sangadah (200110046)

JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

(STAI) MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR

KOTA BANJAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala ridho dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan ini. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada junjungan kita sekalian yaitu Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan umumnya kepada kita semua selaku umatnya.

Penulisan laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Semester mata kuliah
Obeservasi Kurikulum dan Manajemen Pendidikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Arief Effendi M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Observasi
Kurikulum dan Manajemen Pendidikan.
2. Bapak Barnas, S.Pd., M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Banjar yang sudah
memberikan izin kepada kelompok kami untuk melakukan observasi.
3. Pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari Laporan yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap
Laporan ini,
Demikian Laporan ini penulis susun. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua.
Aamiin.

Banjar, 15 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan
keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun masyarakat.
Penekanan pendidikan dibanding dengan pengajaran terletak pada pembentukan kesadaran
dan kepribadian individu atau masyarakat di samping transfer ilmu dan keahlian. Dengan
proses semacam ini suatu bangsa atau negara dapat mewariskan nilai-nilai keagamaan,
kebudayaan, pemikiran dan keahlian kepada generasi berikutnya, sehingga mereka betul-
betul siap menyongsong masa depan kehidupan bangsa dan negara yang lebih cerah.
Pendidikan juga merupakan sebuah aktifitas yang memiliki maksud atau tujuan tertentu
yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia baik sebagai
manusia ataupun sebagai masyarakat dengan sepenuhnya.1

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, disadari masih


menemukan berbagai masalah. Masalah utama dan merupakan sumber masalah adalah
masalah manajemen yang berakibat pada rendahnya mutu, terutama mutu
penyelenggaraan pendidikan baik pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi.2

Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran karena manajemen


tersebut merupakan usaha untuk mensukseskan suatu tujuan dalam pendidikan.
Diperlukan adanya pengelolaan, penataan, dan pengaturan ataupun kegiatan yangsejenis
yang masih berkaitan dengan lembaga pendidikan guna mengembangkan sumber daya
manusia agar dapat memenuhi tujuan daripada pendidikan tersebutseoptimal mungkin.
Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau upaya bersama untuk
memperlancar pencapaian tujuan pengajaran khususnya usaha meningkatkan kualitas
interaksi belajar mengajar. Dalam upaya-upaya tersebut dipelukan adanya evaluasi,
perencanaan, dan pelaksanaan yang merupakan satuan rangkaian yang tidak didapat
dipisahkan. Sedangkan manajemen pembelajaran ialah suatu sistem dengan komponen-
komponen pembelajaran meliputi : peserta didik, guru, bahan ajar, kurikulum, sarana
prasarana, serta strategi pembelajaran. Dengan demikian manajemen kurikulum dan
1
Nurkholis, Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi, Jurnal Kependidikan, Vol. 1 No. 1 Nopember
2013, hal. 25.
2
DR. H. Anwar Sewang, M.Ag, Manajemen Pendidikan, (Malang : Wineka Media, 2015), hal. 1.
pembelajaran saling berkaitan satu samalain dalam suatu pendidikan, untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.3
Dari uraian tersebut, Observasi sekolah sangat diperlukan untuk mendapatkan
informasi, maka dilaksanakanlah obesrvasi ini guna mengetahui bagaimana pelaksanaan
kurikulum dan manajemen pendidikan di SMA Negeri 1 Banjar.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dalam observasi masalah dapat di rumuskan sebagai
berikut:

1. Apa Pengertian Kurikulum ?

2. Bagaimana Pelaksanaan Kurikulum Berkualitas di SMAN 1 Banjar ?

3. Bagaimana Pengelolaan Manajemen Pendidikan di SMAN 1 Banjar ?

C. Tujuan Observasi
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan Kurikulum Berkualitas yang ada di SMAN 1 Banjar.

3. Untuk mengetahui pengelolaan Manajemen Pendidikan yang ada di SMAN 1 Banjar.

D. Manfaat Observasi
Manfaat Observasi ini yaitu peneliti dapat mengetahui langsung bagaimana sistem
manajemen yang berperan penting dalam penerapan (implementasi) kurikulum
pendidikan yang mempunyai visi dan misi agar memperoleh pencapaian yang optimal
untuk kepentingan bersama, khususnya penerapan kurikulum di SMA N 1 Banjar.

3
Ray Sahas, Manajemen Kurikulum Pendidikan Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan : 2017, hal. 1.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang
artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Dalam Bahasa latin curriculum
berarti a running, course, or race course kemudian dalam Bahasa Prancis courir yang
memiliki arti berlari . Dari beberapa pengertian bahasa latin tersebut kemudian
digunakan istilah “courses” atau mata pelajaran yang harus ditempuh untuk
mendapatkan suatu gelar. 4

Dalam dunia pendidikan, istilah kurikulum ditafsirkan dalam pengertian yang


berbeda-beda oleh para ahli. Kurikulum dalam dunia pendidikan seperti kata Ronald
C. Doll :

“Kurikulum sekolah adalah muatan proses, baik formal maupun informal yang
diperuntukkan bagi pelajar untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman,
mengembangkan keahlian dan mengubah apresiasi sikap dan nilai dengan
bantuan sekolah”. Sedangkan Maurice Dulton mengatakan “Kurikulum
dipahami sebagai pengalaman-pengalaman yang didapatkan oleh pembelajar
di bawah naungan sekolah”.5
Kurikulum menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 adalah seperangkat
rencana pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan Pendidikan
dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.6

Dari beberapa definisi tersebut kurikulum dapat dimaknai dalam tiga konteks,
yaitu sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik,
sebagai pengalaman belajar, dan sebagai rencana program belajar.

4
Yudi Candra Hermawan, Wikanti Iffah Juliani, Hendro Widodo, Konsep Kurikulum Dan Kurikulum Pendidikan
Islam, Jurnal MUDARRISUNA Vol. 10 No. 1 Januari-Maret 2020
5
Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan
Agama Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012) h. 1-2.
6
Yudi Candra Hermawan, Wikanti Iffah Juliani, Hendro Widodo, Konsep Kurikulum Dan Kurikulum Pendidikan
Islam, Jurnal MUDARRISUNA Vol. 10 No. 1 Januari-Maret 2020
2. Peran Kurikulum

Kurikulum sebagai rencana pendidikan yang telah disusun secara sistematis


tentunya mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan. Dimana peranan-
peranan tersebut memiliki tanggung jawab masing-masing. Kurikulum sebagai
komponen pendidikan setidaknya memuat tiga peranan, yaitu:

a. Peranan konservatif Peranan ini lebih menekankan bahwa kurikulum menjadi


sarana untuk mentransmisikan dan menafsirkan nilai-nilai budaya kepada peserta
didik

b. Peranan kreatif Peranan kreatif lebih menekankan bahwa kurikulum dapat


mengembangkan sesuatu yang terkini sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat untuk saat ini maupun di masa depan.
c. Peranan kritis dan evaluatif Peranan ini dilatarbelakangi oleh perubahaan dalam

nilai-nilai budaya dalam kehidupan bermasyarakat.7

3. Fungsi Kurikulum

Kurikulum pada suatu sekolah merupkan suatu alat atau usaha mencapai

tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat

dan krusial untuk dicapai, sehingga salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah

meninjau ulang tujuan yang selama ini digunakan oleh setelah bersangkutan.8

Di Indonesia ada empat tujuan pendidikan utama yang secara hierarkis dapat

dikemukakan:

1) Tujuan Nasional

2) Tujuan institusional

3) Tujuan kurikuler

4) Tujuan instruksional

B. Managemen Pendidikan

7
Irma Agustiana; Gilang Hasbi Asshidiqi, Peranan Kurikulum Dan Hubungannya Dengan Pengembangan
Pendidikan Pada Lembaga Pendidikan, Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, Vol. 05, No. 01, Maret hlm. 24-33
8
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2007)., hlm 202- 206 9
1. Pengertian Manajemen Pendidikan

Pengertian manajemen pendidikan yaitu suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang mana hal itu bisa berupa

man, money, materials, method, machines, market, dan segala hal untuk mencapai tujuan

pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu membutuhkan

sebuah rancangan dan perencanaan yang matang sebelumnya. Itulah yang disebut dengan

manajemen.

Sejalan dengan pengertian di atas, Soebagio Atmodiwirio menjelaskan, manajemen

pendidikan adalah

"proses untuk melakukan perencanaan, melakukan organisasi untuk memimpin dan untuk

melakukan pengendalian. Karena menejemen ini dilakukan dalam dunia kependidikan,

maka fokusnya dilakukan oleh para tenaga pendidik serta sumber daya dari pendidikan itu

sendiri untuk mencapai tujuan pendidikan."

Para ahli mengemukakan berbagai pengertian manajemen pendidikan, namun inti dari

penjelasan tersebut adalah sama yakni sebuah pengorganisasian pendidikan yang meliputi

semua elemen-elemen pendidikan tersebut. Hasil akhirnya adalah tercapainya sebuah tujuan

pendidikan yang diharapkan.

2. Tujuan Manajemen Pendidikan

Sudah berkali-kali disinggung dalam sub judul sebelumnya bahwa dilakukannya manajemen

pendidikan itu adalah untuk tercapainya tujuan. Lalu apa tujuan-tujuan tersebut? Tujuan

manajemen pendidikan adalah terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu,

relevan dan akuntabel, meningkatnya citra positif pendidikan, teratasinya mutu pendidikan

karena masalah mutu di sebabkan oleh manajemennya.


Selain itu, tujuannya yakni terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif,

kreatif dan efektif sehingga akan dihasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan

bermakna bagi peserta didik dan juga pendidik. Tidak hanya itu, tujuan ini juga meliputi

identifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dalam perencanaan. Jadi segala

sesuatu yang sifatnya demikian juga akan diidentifikasi dengan dilakukannya manajemen

pendidikan.

Tujuan lainnya yaitu terciptanya peserta didik yang aktif dalam pengembangan potensi

dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya. Dengan demikian, anak tersebut akan

bermanfaat di masyarakat, bangsa, dan negara. Maka, manajemen pendidikan penting untuk

dilaksanakan

3. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Ruang lingkup manajemen pendidikan terbagi menjadi 4 hal, yaitu ruang lingkup menurut

wilayah kerja, ruang lingkup menurut objek garapan, ruang lingkup menurut fungsi atau

urutan kegiatannya dan menurut pelaksana. Untuk ruang lingkup pertama meliputi

manajemen pendidikan suruh negara, manajemen pendidikan satu provinsi, satu kabupaten/

kota, unit kerja dan manajemen kelas. Manajemen kelas ini adalah inti dari sebuah

manajemen pendidikan tersebut, karena di dalam kelas proses pengajaran berlangsung.

Ruang lingkup menurut objek garapan meliputi; manajemen siswa, personil sekolah,

kurikulum, sarana/ material, anggaran, ketata laksanaan, humas dan komunikasi pendidikan.

Sedangkan ruang lingkup menurut fungsi / urutan kegiatan atau yang disebut juga manajemen

administrasi meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, komunikasi

dan evaluasi.

https://wqa.co.id/manajemen-pendidikan-tujuan-dan-ruang-lingkupnya/
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan cara observasi ke sekolah.
Dalam metode observasi ini mencakup metode pendukung, antara lain:
1. Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya jawab antara penanya dan narasumber guna
mendapatkan informasi.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan oleh penulis. Dalam hal ini penulis melakukan dokumentasi
dengan foto dan rekaman suara saat pelaksanaan sebagai bahan pendukung untuk
penguatan hasil observasi.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu pelaksanaan observasi ini pada hari jumat, 3 Juni 2022 pukul 10.00 WIB.
Lokasi di SMA Negrei 1 Banjar jalan KH Mustofa No.1 Banjar Kec. Banjar, Kota Banjar,
Jawa Barat.
C. Sumber Data
Data yang diperoleh peneliti merupakan hasil dari wawancara dari beberapa
narasumber diantaranya waka kurikulum, waka kesiswaan, waka humas, waka sarpras,
guru dan siswa selaku ketua osis

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Sekolah
I. Identitas SMAN 1 Banjar

1. Nama Sekolah : SMAN 1 Banjar


2. Naungan : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
3. No. SK. Pendirian Sekolah : 99/B.K/B/III/65-66
4. Tanggal SK Pendirian : 1965-07-17
5. Alamat Sekolah : JL. K.H Mustofa No. 17 Desa Banjar, Kecamatan

Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat


6. Kode Pos : 46311

7. NPSN : 20225279

8. Akreditasi : A (Amat Baik)


9. SK Izin Operasional : 134/UKK/-3/1968
10. Tanggal SK Opersional : 1968-08-04
11. No. Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
12. Nomor Telpon : (0265) 741192
13. Email : sman.sa.bjr@gmail.com
14. Situs Web : www.sman1banjar.sch.id
15. Lintang : -7.361956 
16. Bujur : 108.54492200000004
17. Ketinggian : 42
18. Waktu Belajar : Sekolah Pagi
19. Waktu Penyelenggaraan : 5/Sehari Penuh Hari

I. Visi, Misi dan Tujuan SMAN 1 Banjar

1. Visi

“Andal dalam imtaq, peduli lingkungan, kompetitif dalam prestasi globlal”

2. Misi
Mengoptimalkan penghayatan dan pengamalan anjaran agama, menciptakan
sekolah berbudaya lingkungan dan mempertinggi semangat berkopetensi, dalam
prestasi global.
3. Indikator
a. Andal dalam penghayatan dan pengalaman ajaran agama
b. Memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku dalam memelihara kelestarian
lingkungan
c. Kompetitif dalam :
 Prestasi Akademik
 Kedisiplinan
 Prestasi Olahraga
 Karya Seni
 Karya Kemasyarakatan
III. Identitas kepala SMAN 1 Banjar

Nama : Barnas,S.Pd.,M.Pd.
Jabatan : Kepala Sekolah

IV. Data Yang Mendukung


Jumlah Guru : 65 Guru

Jumlah Siswa Laki-Laki : 542 siswa


Jumlah Siswa Perempuan : 737 siswa
Jumlah Ruang Kelas : 34 Ruang
Akses Internet : Telkomsel Speedy
Sumber Listrik : PLN
Daya Listrik : 200,000
Luas Tanah : 12,675 M²
Laboratorium : 5 Ruang
Perpustakaan : 0 Ruang
Toilet Siswa : 25 Unit
Toilet Guru : 4 Unit
UKS : 1 Ruang
Koperasi : 1 Ruang
Kantin : 1 Ruang

B. Hasil Observasi
1. Manajemen Kurikulum Berkualitas

SMAN 1 Banjar merupakan salah satu dari banyak sekolah yang telah
menggunakan kurikulum 2013 atau yang biasa disebut sebagai “kurtilas”. Adapun
penggunaan kurikulum 2013 saat ini disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan
siswa itu sendiri. Kurikulum 2013 juga dikolaborasikan dengan kurikumum darurat
sehubung dengan pandemi Covid 2019 saat ini.
a. Tugas Wakasek Kurikulum
Adapun tugas dari wakasek kurikulum, yaitu:

1) Menyusun program kerja kurikulum


2) Meyusun kalender pendidikan
3) Memantau pelaksanaan pembelajaran
4) Menyelenggarakan rapat koordinasin kurikulum
5) Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran
6) Menyusun kalender pendidikan dan jadwal pemeblajaran
7) Melaporkan hasil pelaksanaan pembelajaran
8) Menyusun tugas mengajar guru
9) Merencanakan kebutuhan tenaga pendidik
10) Menyusun jadwal evaluasi belajar
11) Menyusun pelaksanaan ujian nasional
12) Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas
13) Mengkoordinasikan / mengarahkan penyusunan administrasi
14) Menginfal dan memeriksa agenda kelas
15) Mendokumentasikan berkas ulangan umum / ujian nasional
16) Menganalisa soal hasil ulangan
17) Menyampaikan laporan kegiatan.

a. Wewenang
1) Memeriksa, menyetujui rencana pembelajaran tiap program pembekajaran
2) Merevisi kurikulum
3) Merencanakan dan melaksanakan bimbingan belajar dan try out kelas XII 4)
Merencanakan dan melaksanakan berbagai jenis les.
b. Media pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan di SMAN 1 Banjar sudah sesuai dengan


kurikulum 2013, contohnya buku cetak. Hampir semua mata pelajaran sudah
menggunakan buku cetak yang sesuai dengan kurtilas, hanya beberapa yang
belum menggunakan seperti misalnya mata pelajaran penjaskes dan pendidikan
kewirausahaan. Penggunaan buku cetak pada kurikulum 2013 yaitu terdapat dua
jenis buku, yang pertama buku untuk peserta didik dan untuk pendidik.

c. Jurusan
Dikarenakan sudah menerapkan 2013, jurusan yang ada di sekolah ini juga berganti
nama menjadi MIA dan IIS. MIA adalah nama lain dari jurusan IPA, dan IIS adalah nama
baru IPS atau ilmu sosial. Di kurtilas jurusan sudah ditentukan mulai dari kelas X
(sepuluh).

d. Kendala
Salah satu kendala waka kurikulum adalah jumlah pengajar lebih banyak dari
jam pelajaran. Hal itu mempengaruhi pembagian jadwal yang cukup rumit

2. Manajemen Kesiswaan

Kesisiwaan merupakan salah satu dari wakasek yang juga punya peran penting dalam men-
jalankan kelangsungan proses pendidikan. Karena wakasek kesiswaan berperan penting
dalam pelayanan peserta didik dalam suatu lembaga pedidikan.

a. Tugas Wakasek

• Membuat program kerja pembinaan kesiswaan


• Mengkoordinasikan PSB
• Mengkoordinasikan pemilihan pengurus osis
• Mengkoordinasikan semua bentuk bea siswa
• Mengkoordinasikan pelaksanaan 6 K “Keindahan, kerindangan, ketertiban,
kedi- siplinan, keamanan, dan kekluargaan.”
• Membina program kegiatan osis
• Memeriks / menyutujui program kerja osis
• Melaksanakan tindakan terhadap siswa yang melanggar tata tertib sekolah
• Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan siswa / osis dalam
rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah
• Melakukan pembinaan pengurus osis dalam berorganisai
• Menyususn jadwal dan program pembinaan siswa secara berkala dan
incidental
• Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan
• Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan luar
sekolah
• Mencatat mutasi siwa dan PSB
• Mengkoordinasikan pembina kegiatan ekstra kulikuler
• Menyampaikan laporan kegiatan.

b. Wewenang Wakasek

• Mengkoordinasikan pelaksanaan lomba


• Mengkoordinasika ekstra kulekuler
• Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar
• Mengkoordinasikan kegiatan upacara-upacara
a. Program Kesiswaan
Program atau kegiatan yang di buat oleh wakasek kesiswaan yaitu yang dibuat diawal
tahun seperti kegiatan rutin dan temporer. Adapun kegiatan rutin meliputi kegiatan
MOPD, O2SN, LTUB, FLS2N. Sedangkan kegiatan temporer seperti un- dangan dari
sekolah luar untuk melakukan kegiatan seperti lomba, contohnya lomba Voli.
b. Proses Penerimaan Siswa Baru.
Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru sesuai dengan juklak dan
juknis dari PBDB Pemerintah. Menyebar surat ke SMP/MTS sekabupaten
Pangandaran dan melaksanakan sosialisasi itu secara manual dengan
menggunakan prokes kesehatan adapun pendaftaran secara online dibantu
oleh server sekolah. SMAN 1 Banjar menggunkan 4 jalur dalam penerimaan
siswa baru, yaitu non akademik dan akademik. Pertama non akademik yaitu
melalui prestasi dan afirmasi, afirmasi itu adalah untuk masyarakat yang
kurang mampu dalam hal materi. Kemudian yang kedua akademik itu sendiri
melihat dari nilai UN (Nem), dan yang ketiga melalui sistem zonasi, serta
yang terakhir ada yang dinamakan melalui hubungan kekeluargaan dengan
sang guru. Adapun untuk saat ini siswa/siswi peserta didik baru melakukan
pendaftaran secara ac- count virtual (online)
c. Pelayanan sekolah terhadap siswa.
Sekolah ingin memberikan pelayanan kepada sisiwa dengan sebaik
mungkin. Yaitu demi memberikan kenyamanan siswa dalam proses belajar
mengajar. Fasilitas yang sudah dimiliki yaitu seperti kepunyaan sekolah,
kantin, ruang UKS,laboratorium dan masih banyak lagi.
d. Penanganan siswa tidak taat peratutan
Untuk menangani siswa yang kurang taat peraturan, pihak sekolah
memberikan beberapa hukuman yang sifatnya mendidik. Comtohnya karena
terlambat akan diberi hukuman mengaji, membaca asma’ul husna, dan surat-
surat pendek untuk yang beragama Islam dan hukuman yang lain untuk
selain agama Islam, sebagai peringatan. Jika telah diberi peringaan hingga
mencapai tiga kali tetapi tetap saja melakukan pelanggaran, maka pihak
sekolah akan mengambil tindakan untuk mengundang orang tua wali untuk
menghadap kesiswaan. Namun juka tetap seperti itu, pihak sekolah akan
memberika pilihan, siswa tersebut akan dikembalikan saja kepada orang
tuannya jika masih tetap seperti itu.
e. Ekstrakulikuler
SMAN 1 Banjar mempunyai banyak ekstrakulikuler untuk mengembangkan
bakat atau minat siswa dalam suatu bidang. Adapun ekstrakulikuler tersebut
yaitu:
• OSIS
• Basket
• Futsal
• Volly
• Tenis meja
• Bulu Tangkis
• Pramuka
• Paskibra
• Rohis
• KIR
• Paduan Suara
• Gen hijau
• MTQ
• Jurnalistik
• Seni tari
• Karawitan

• Sitapala

• Pramuka

• PMR

• Taekwondo

• IPBM

i. Mutasi Siswa

Mutasi ada 2 macam, yaitu mutasi masuk dan keluar. SMAN 1 Banjar
menerima mutasi masuk apabila siswa tersebut sesuai dengan kkm yang ada
di sekolah tersebut. Jika KKM nya tidak memenuhi maka pihak sekolah
tidak bisa menerima. Hal ini dapat dilihat melalui laporan pendidikan dari
sekolah asal.
Adapun penghitungan poin untuk sisiwa sudah tidak diberlakukan lagi.
Dulu pernah menggunakan model seperti itu, namun tidak efektif karena jika
ada siswa yang poinnya sudah habis padahal masih besar kemauannya untuk
belajar. Maka dari itu pihak sekolah tetap menjalankan tujuannya yaitu untuk
mendidik dan menghilangkan sistem seperti penghitungan poin.
3. Manajemen Sarana Prasarana Berkualitas
a. Peran dan Tugas Waka Sarpras
Peran sekaligus tugas Waka sarpras yaitu:
1.) Membuat program kerja sarana prasarana sekolah
2.) Mengkoordinasikan kebutuhan sarana dan prasarana
3.) Mengkoordinasika inventarisasi sarana dan prasarana
4.) Melakukan inventaris dan menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana
5.) Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan sarana prasarana
6.) Memeriksa dan merekomendasikan rencana kebutuhan saran dan prasarana setiap
unit kerja
7.) Mempunyai data lengkap tentang sarpras
8.) Mengatasi kerusakan dari sarana dan prasarana
9.) Mengadministrasikan pendayagunaan sarana prasarana
10.)Mencatat kebutuhan alat-alat pembelajaran
11.)Menyampaikan laporan kegiatan
b. Manajemen Ruang kantor
1.) Standar Ruang Kantor
Standarisasi ruang kantor yang ada di SMAN 1 Banjar sudah bisa dikatakan
untuk layak digunakan. Fasilitas yang memadai seperti adanya ruangan yang luas,
meja setiap guru yang luas, rak dokumen, dispenser, pendingin ruangan (AC) dan
masih banyak fasilitas lain membuat para guru nyaman ketika berada di ruangan.
2.) Manajemen Ruang Kantor
Untuk manajemen ruang kantor di SMP N 03 Banjar terbagi menjadi 3
ruangan, yaitu ruang guru, ruang wakasek dan ruang kepala sekolah. Ruang guru
berada di lorong tepat setelah memasuki area sekolah. Hal ini sangat memudahkan
ketika ada siswa/tamu yang ingin bertemu guru. Ruang wakasek berada di seberang
ruang guru. Terdapat sofa untuk tamu, lemari yang berisi berbagai data serta di
pajang juga bebrapa piala di atasnya.
Selain itu ada ruangan tersendiri untuk kepala sekolah yang letaknya lebih
menepi dari keramaian sehingga memberikan ruang tersendiri untuk kepala sekolah
melaksanakan tugas-tugasnya. Di dalam ruang kepala sekolah juga dilengkapi sofa
untuk tamu dan juga lemari piala.
c. Manajemen Ruang Belajar
Ruang belajar yang ada di SMP N 03 Banjar memliki 30 ruang belajar yang dapat
digunakan oleh peserta didik. Setiap ruangan memiliki fasilitas yang cukup memadai,
seperti adanya proyektor di setiap ruang kelas, papan tulis, meja, bangku, ataupun sarana
penunjang lainnya.
d. Manajemen Laboratorium
1.) Fungsi laboratorium :
• Tempat dilakukannya percobaan
Alat-alat laboratorium serta bahan-bahan praktikum yang digunakan untuk percobaan
didalam ruang laboratorium
• Tempat penunjang kegiatan kelas
Supaya peserta didik dapat mengamati gejala-gejala yang terjadi pada percobaan
secara langsung dan bukan hanya teori saja.
• Sebagai tempat display atau pameran
Dapat digunakan sebagai tempat pameran dari hasil percobaan atau penelitian yang
dilakukan, sehingga dapat memotivasi orang lain.
• Tempat koleksi sejumlah spesies langka
Dengan adanya koleksi ini memudahkan siswa dalam melakukan pengamatan
terhadap beberapa spesies yang sulit untuk ditemukan.
2.) Urgensi Laboratorium
Sedangkan urgensi laboratorium adalah salah satu sumber belajar yang harus
dijadikan perhatian utama pengelola laboratorium. Untuk mencapai tujuan tersebut,
perlu dilakukansuatu manjemen pelayanan yang berfokus pada pembelajaran sebagai
pelanggan. Pelayanan juga harus memperhatikan dan menerapkan kaidah manajemen
kualitas pelayanan.
Laboratorium yang berada di SMP N 03 Banjar terdiri dari laboratorium IPA,
laboratorium bahasa, dan laboratorium komputer
• Standar Laboratorium
Pada saat kelompok kami melakaukan observasi, kami hanya melihat secara
langsung laboratorium komputer yang pada saat itu sedang digunakan oleh
siswa-siswa untuk melaksanakan PAT (Penilaian Akhir Tahun) yang berbasis
daring. Kondisi ruangan luas dan ditunjang dengan AC, komputer memadai dan
layak di gunakan.
• Manajemen Laboratorium
Laboratorium komputer terdiri dari 4 ruangan dan semuanya berada di lantai
2 sebelah timur. Sedangkan laboratorium IPA terdiri dari 4 ruangan juga dan
laboratorium bahasa hanya terdapat 1 ruangan.
e. Manajemen Perpustakaan
Terdapat berbagai buku buku mata pelajaran yang telah disediakan untuk seluruh
jurusan. Baik itu IPA, IPS, informatika, buku tentang agama ataupun buku-buku
bacaan yang lainnya. Di dalam perpustakaan ini juga dilengkapi dengan kursi dan meja
bagi siswa yang ingin membaca didalam perpustakaan. Perpustakaan ini juga
menyediakan AC supaya peserta didik dapat merasakan kenyamanan saat membaca.
Dalam perpustakaan itu sendiri juga di atur dengan berbagai peraturan yang
dipasang rapih di dinding perpustakaan, agar supaya peserta didik dapat membaca dan
menaati peraturan yang telah berlaku. Perpustakaan tersebut juga dijaga oleh beberapa
staf penjaga perpustakaan agar suasana tetap kondusif.
4. Wakasek Humas

Wakasek humas adalah wakil kepala sekolah yang membantu sekolah


dalam menjalin hubuungan dengan masyarakat. Adanya waksek humas di
sekolah yaitu karena sekolah adalah suatu sisitem yang tidak terlepas dari
masyarakat luas pada umumnya. Adapun tugas dari wakasek humas yaitu :

a. Tugas wakasek humas


1.) Menyusun program kerja humas.
2.) Membantu komite dalam pengembangan sekola
3.) Memfasilitasi antar warga sekolah dengan komite
4.) Melaksanaan pelaksanaan promosi sekolah
5.) Mengkoordinasikan pelaksanaan ujian nasional dan ujian sekolah
6.) Mengkoordinasikan penelusuran kelulusa
7.) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua /
wali sisiwa
8.) Membina hubungan antara sekolah dan komite sekola
Tujuan dari adanya wakasek humas yaitu karena sekolah adalah suatu
sistem yang tidak terlepas dari dunia luar dalam hal ini masyarakat luas pada
umumnya. Juga agar terciptanya hubungan dengan masyarakat luas. Humas
juga tidak mengizinkan adanya pedagang-pedagang kecil untuk masuk ke
sekolah. Karena akan mempengaruhi beberapa hal, seperti kebersihan,
kemudian lalu lintas, dan juga pihak sekolah mengutamakan kehigienisan
makanan yang akan dikonsumsi siswa.
b. Program dengan wali murid

Biasanya melakukan kerja sama dengan orang tua siswa, dalam hal
ini juga dapat dilakukan dengan wakil orang tua yaitu komite. Apabila
program sudah di acc oleh komite, maka akan mengatas namakan semua
orang tua. Musyawarah juga dil- akukan dengan komite misalnya untuk
masalah administrasi siswa yang tidak bisa hanya mengandalkan dana
BOS, karena melihat dari banyaknya kebutuhan yang dibu- tuhkan oleh
siswa. Maka dibutuhkan juga kerjasama dengan orang tua siswa tentang
administrasi

c. Promosi sekolah

Promosi dilakukan kesekolah-sekolah SMP melalui sosialisai


pada saat penerimaan atau PPDB biasanya dalam bentuk brosur. Bisa
juga disampaikan dari infor- masi tentang penerimaan siswa baru. Dari
kualitas yang dimiliki maka masyarakat bisa melihat sendiri kualitas
yang dimiliki sekolah tersbut sehingga tidak pernah kekurangan siswa
setiap tahunnya. Bahkan ketika pemerintah menyampaikan bahwa siswa
harus melanjutkan keerguruan tinggi, dan jika tidak ingin melanjutkan
maka lebih baik masuk sekolah kejuruan yaitu
SMK. Karena SMA adalah sebgai batu loncatan untuk masuk perguruan
tinggi.

Saat itupun SMA ini tetap tidak kekurangan siswa.Berhubungan dengan


situasi pandemi saat ini promosi sekolah dilakukan juga secara online
untuk mematuhi prokes pemerintah.
5. Prestasi Yang Diraih
Prestasi yang diraih oleh SMAN 1 Banjar diantaranya adalah:

a. Juara 1 Lomba OSN Matematika Tingkat SMA Kota Banjar 2022


b. Juara 2 Lomba OSN Geografi Tingkat SMA Kota Banjar Tahun 2022
c. Juara 1 Lomba Sajak Tigkat Provinsi Tahun 2022
d. Perwakilan PASKIBRAKA Kota Banjar Tingkat Provinsi Jawa Barat
Tahun 2022
e. Juara 3 FLS2N Seni Tari Tingkat Kab/Kota Tahun 2017
f. Juara 1 Lomba Karya Tulis Tingkat Provinsi Tahun 2021
g. Juara 3 Ajang Kompetensi Sains (AKSI) Guru Kimia Tingkat Nasional
Tahun
2021

h. Juara 3 Perisai Diri Cup Tingkat Provinsi Tahun 2015


i. Juara 3 Duta Sanitasi Teladan se-Provinsi Jawa Barat 2015
j. Juara 2 Lomba POPWILDA Tingkat Kab/Kota Tahun 2015
k. Juara 1 Lomba Speech Contest Tingkat Kab/Kota Tahun 2014
l. Juara 3 Bupati CUP XI Tingkat Kab/Kota Tahun 2014
m. Juara Favorit PASKIBRA Tingkat Jabodetabek Tahun 2010
n. Juara Favorit Olimpiade Kimia dan Fisika Tingkat Provinsi Tahun 2010
o. Juara 1 Lomba Poster Sanitasi Tingkat Kab/Kota Tahun 2014
p. Juara 1 Lomba Aritmatika Tingkat Kab/Kota Tahun 2013
q. Juara 3 Bupati CUP Kls E/PI Tingkat Kab/Kota Tahun 2013
6. Lulusan / alumni.

Siswa lulusan yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi bisa


menghubungi guru BPBK, yang akan mengkoordinir ke perguruan yang
dipilih dan mengurusi setiap siswa yang akan melanjutkan ke perguruan
tinggi.
C. Analisis
1. Strength
• SMA Negeri 1 Banjar memiliki guru profesional
• Sarana dan prasarana yang tersedia di SMA Negeri 1 Banjar dalam keadaan
“Baik” dan “Layak”
• Semua Guru di SMA Negeri 1 Banjar sudah mengikuti pelatihan mengajar
dengan menggunakan kurtilas dan hampir semuanya sudah menyelsaikan S2.

• Kedisiplinan di SMA Negeri 1 Banjar sangat diutamakan


• SMA Negeri 1 Banjar mempunyai banyak ekstrakulikuler untuk mengembangkan
bakat atau minat siswa dalam suatu bidang
• SMA Negeri 1 Banjar adalah salah satu sekolah yang masih bertahan
menggunakan kurtilas dan akan merefisi dengan Kurikulum Merdeka.
• Sarana penunjang pendidikan dengan kurtilas sudah memadai.
2. Weakness
• Kurangnya tempat parkir untuk kendaraan siswa dan guru
• Dengan banyaknya sarpras yang digunakan, maka semakin banyak pula sarpras
yang dibutuhkan.
1. Opportunities
SMA Negeri 1 Banjar akan memenuhi semua fasilitas sarpras yang
belum terpenuhi dan lebih meningkatkan kualitas pembelajaran yang berbasis
pada learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live
together.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

SMA Negeri 3 Banjar telah menerapkan manajemen sekolah dengan baik, pihak
sekolah telah menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan standar pendidikan
nasional yang telah ditentukan oleh pemerintah, sehingga membantu proses belajar
menjadi lebih efektif.

B. Saran

Demi mewujudkan pendidikan yang efektif dan efesien, maka manjemen yang
baik sangat berperan penting demi mewujudkan itu semua. Maka sebaiknya kita
dapat mempelajari dan memahai bagaimana manajemen pendidikan agar kita dapat
menerapkan dan mengaplikasikan pada lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai