1.Tarekat yang diterima oleh Sheikh Yusuf Al makasari :
a. Tarekat qadariyah diterima dari Syaikh murid Ar Raniry Aceh b. Tarekat naqsabandiyah diterima dari Syaikh abu Abdillah Abdul badi Billa c. Tarekat as sa'adah Al balawiyah diterima dari Sayyid Ali di Yaman d. Tarekat khalwatiyah diterima dari Abdul Barakat Ayub bin Ahmad bin Ayub Al khalwati 2. Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam terletak pada pembahasan tentang kebenaran. Tasawuf menemukan kebenaran dengan melewati beberapa jalan atau maqam. Sedangkan kebenaran dalam Ilmu Kalam berupa diketahuinya kebenaran ajaran agama melalui penalaran akal-budi, yang kemudian dirujukkan kepada nash al-Qur'an dan Hadis. 3. Abu Thalib Al-Makiy dalam Qut Al-Qulub sebagaimana dijelaskan Badawi, memberikan penafsiran bahwa makna hubb Al-hawa adalah rasa cinta yang timbul dari nikmat-nikmat dan kebaikan yang diberikan Allah. Adapun yang dimaksud nikmat-nikmat adalah nikmat material, tidak spiritual, karenanya hubb disini bersifat hubb indrawi. Walaupun demikian, hubb Al-hawa yang diajukan Rabi’ah ini tidak berubah-rubah, tidak bertambah dan berkurang karena bertambah dan berkurangnya nikmat. Hal ini karena Rabi’ah tidak memandang nikmat itu sendiri, tetapi sesuatu yang ada dibalik nikmat tersebut. 4. Tasawuf kontemporer merupakan bentuk aktual corak beragama masyarakat kota. Jika tidak hati-hati, atau salah dalam pengajaran dan aplikasinya akan membawa bentuk pemalsuan tasawuf.Pencapaian yang hendak ditujukan oleh tasawuf kontemporer adalah sama dengan konsep para sufi terdahulu (sufi klasik). 5. Harun Nasution mengatakan kata tarikat merupakan jalan yang harus ditempuh seorang sufi dalam tujuan untuk sedekat mungkin dengan Tuhan. Menurut Harun Nasution, setelah Al- Ghazali menghalalkan tasawuf yang sebelumnya dikatakan sesat, tasawuf akhirnya berkembang di dunia Islam melalui tarekat. Tarekat ialah organisasi dari pengikut sufi-sufi besar yang bertujuan untuk melestarikan ajaran tasawuf gurunya.