LAPORAN BUKU
1. Buku Pertama
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
: Bumi Aksara
Tebal Buku
: 183 halaman
2. Buku Kedua
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Tebal Buku
3. Buku Ketiga
Judul Buku
Pengarang
: Oemar Hamalik
Penerbit
Tebal Buku
: 246 halaman
4. Buku Keempat
Judul Buku
Pengarang
: Masnur Muslich
Penerbit
: Bumi Aksara
Tebal Buku
: 155 halaman
Dari keempat judul buku yang telah penulis baca dan secara keseluruhan
memiliki isi yang sangat jelas serta dapat memparkan mengenai kurikulum dan
pembelajaran . Sehingga penulis dapat membuat laporan buku ini sesuai dengan
pemahaman penulis. Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta
didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan.
Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, ataupun
masyarakat. Kurikulum di pandang sebagai suatu rencana yang di susun untuk
melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
Berikut adalah topik-topik yang dapat penulis paparkan dari buku-buku yang ada:
1. Pengertian, Dimensi, Fungsi dan Peranan Kurikulum
Pengertian Kurikulum
A. Pengertian Kurikulum Secara Etimologis
Websters Third New International Distionery menyebutkan kurikulum berasal
dari kata curere dalam bahasa latin Currerre yang berarti :
1. Berlari cepat
2. Tergesa-gesa
3. Menjalani
Currerre dikata bendakan menjadi Curriculum yang berarti :
1. Lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki
2. Perjalanan, suatu pengalaman tanda berhenti
3. Lapangan perlombaan, gelanggang, jalan
Menurut satuan pelajaran SPG yang dibuat oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti jarak yang
ditempuh. Semula dipakai dalam dunia olahraga. Pada saat itu kurikulum diartikan
sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish
untuk memperoleh medali atau penghargaan.
Dimensi Kurikulum
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengertian kurikulum terus
berkembang sejalam dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan. Namun
berdasarkan hasil kajian, diperoleh beberapa dimensi pengertian kurikulum sebagai
berikut :
R. Ibrahim (2005) mengelompokkan kurikulum menjadi tiga dimensi, yaitu:
A. Kurikulum sebagai substansi
Dimensi ini memandang kurikulum sebagai rencana kegiatan belajar bagi
siswa di sekolah atau sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum
dapat juga menunjuk pada suati dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan
ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal dan evaluasi.
B. Kurikulum sebagai sistem
Dimensi ini memandang kurikulum sebagai bagian dari sistem prsekolahan,
sistem pendidikan dan bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup
struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun kurikulum,
melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem
adalah tersusunnya kurikulum.
C. Kurikulum sebagai bidang studi
Dimensi ketiga memandang kurikulum sebagai bidang studi, yaitu bidang
study kurikulum. Hal ini merupakan ahli kajian para ahli kurikulum dann ahli
pendidikan dan pengajaran. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari
konsep konsep dasar tentang kurikulum, melalui studi kepustakaan dan kegiatan
penelitian dan percobaan, sehingga menemukan hal hal baru, yang dapat
memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Sedangkan
Hamid
Hasan
(1988)
mengemukakan
bahwa
konsep
Peranan Kurikulum
Landasan Filosofis
Landasan Psikologis
Landasan Sosial Budaya
Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
belajar yang harus dimiliki oleh siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek
baik yang berhubunngan dnegan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya
tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan
kegiatan siswa. Baik materi ataupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk
mencapai tujuan yang ditentukan.
C. Komponen Metode/ Strategi
Strategi dan metode merupakan komponen ketiga dalam pengembangan
kurikulum. Komponen ini merupakan komponen yang sangat penting, sebab
berhubungan dengan implementasi kurikulum. Bagaimanapun bagus dan idealnya
tujuan yang harus dicapai tanpa strategi yang tepat untuk mencapainya, maka tujuan
itu tidak mungkin dapat di capai. Strategi meliputi rencana, metode, dan perangkat
kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
D. Komponen Evaluasi
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir
(Oliva, 1998). Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi, dan Evaluasi.
Merujuk pada pendapat tersebut, maka evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam pengembangan kurikulum. Melalui evaluasi, dapat ditentukan nilai
dan arti kurikulum, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah suatu
kurikulum perlu dipertahankan atau tidak, dan bagian-bagian mana yang perlu
disempurnakan.
4. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Macam-macam prinsip ini bisa bedakan dalam dua kategori, yaitu prinsip
umum dan prinsip khusus.
A. Prinsip umum
Prinsip umum biasanya digunakan hampir dalam setiap pengembangan
kurikulum dimanapun. Prinsip umum ini merujuk pada prinsip yang harus
diperhatikan dalam pengembangan kurikulum sebagai totalitas dari gabungan
5) Prinsip efektivitas
Prinsip ini meneunjukkan pada suatu pengertian bahwa kurikulum selalu
berorientasi pada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ada 10 prinsip (axioms)
pengembangan kurikulum yang diajukan Oliva, yaitu:
a. Perubahan kurikulum adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dan
bahkan diperlukan;
b. Kurikulum merupakan produk dari masa yang bersangkutan;
10
11
6) Media pengajaran
7) Evaluasi pengajaran.
9. Prinsip Pembelajaran
A. Prinsip Motivasi dan Perhatian
B. Prinsip keaktifan
C. Prinsip Berpengalaman atau Keterlibatan Secara Langsung
D. Prinsip Pengulangan
E. Prinsip Tantangan
F. Prinsip Penguat dan Balikan
G. Prinsip Perbedaan Individual
merupakan
kegiatan
pembelajaran
yang
12
proses belajar secara efektif. Model pembelajaran yang efektif adalah model
pembelajaran yang memiliki landasan teoretik yang humanistik, lentur, adaptif,
berorientasi kekinian, memiliki sintak pembelajaran yang sedehana, mudah
dilakukan, dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang disasar. Model pembelajaran
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu, model pembelajaran langsung, model
pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran berdasarkan masalah.
13
mengembangkan
kurikulum, karena semua orang yang bertanggung jawab dalam dunia pendidikan
akan selalu terlibat dengan masalah kurikulum, dalam beberapa buku ini juga
menguraikan langkah-langkah untuk menerjemahkan pedoman kurikulum menjadi
14
luas
lagi
pembaca.
Dengan
demikian,
pembaca
dapat
mengetahui
perkembangan kurikulum dalam pendidikan Maka dari itu, buku ini sangat cocok
sekali bagi seseorang atau pembaca yang kurang mengetahui tentang pendidikan
pengembaangan kurikulum.
Kelebihan lain dari buku-buku ini yaitu di mana penulis juga memberikan
kata yang penuh mutiara, selain itu juga terdapat pernyataan yang nyata yang bisa
membuat si pembaca memahami isi dari beberapa buku ini. Jadi, pembaca tidak
merasa bosan kala membaca buku-buku ini. Dengan itu, maka pembaca lebih mudah
15
menerapkan dan memahami isi dan maksud kurikulum dari buku ini. Namun, di sisi
kekurangan pada buku ini, penulis kurang bisa memahami kurikulum yang seperti
apa yang baik diterapkan dalam pendidikan. Penulis hanya menuliskan tetang
perkembangan kurikulum, fungsi, macam-macam model kurikulum dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Alvyanto, E. S. (n.d.). Eka Sapri Alvyanto. Retrieved April 5, 2015, from Eka Sapri Alvyanto
Web site: http://alvyanto.blogspot.com/2010/04/perkembangan-kurikulumindonesia-dari.html
Iswanti, S. (2014, April 3). The Night's Secret . Retrieved April 2015, 5, from The Night's
Secret Web site: http://nnachieti-s-secret.blogspot.com/2014/04/perbandingankurikulum.html
16