Anda di halaman 1dari 9

Sifat-Sifat Kurikulum PAI dan Pendekatan Pembelajaran PAI

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perkembangan Kurikulum PAI Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

MUH. WAHYU (22310238)

NURMAGFIRAH H.RAMLI ( 22310122

NURSYAMSIDAR (22310123)

Dosen Pemandu: Riska, S.Pd., M.Pd.

INSTITUT AGAMA ISLAM AS’ADIYAH SENGKANG PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM TAHUN AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah
Swt. karena atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh dosen yang kemudian dlanjutkan
dengan penyusunan makalah dengan judul Sifat –Sifat Kurikulum PAI dan
Fungsi Pendekatan Pembelajaran PAI untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Perkembangan Kurikulum PAI. Shalawat dan salam kita curahkan kepada
Nabi Muhammad Saw.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna serta
masih ada kesalahan dalam penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
segala bentuk kritik dan saran yang mendukung dan membantu agar makalah ini
dapat menjadi sempurna.
Tak lupa penulis ucapan terima kasih kepada Ibu dosen mata kuliah
Perkembanga kurikulum PAI serta teman-teman yang telah mensupport penulis
hingga makalah ini selesai. Dengan penulisan makalah ini menambah
pengetahuan penulis mengenai Sifat-sifat Kurikulum PAI dan Fungsi
Pendekatan Pembalajaran PAI .
Demikianlah harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca dan penulis memohon maaf terhadap segala kekurangannya. Terima
kasih.

Sengkang, 22 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang menentukan
dalam suatu system pednidikan, kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih dan
menentukan tujuan pembelajaran, metode, teknik, media pembelajaran dan
alat evaluasi, maka dari itu dengan memahami kurikulum khususnya
kurikulum PAI kita sebagai seorang guru dapat melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum PAI.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kurikulum PAI?
2. Apa saja sifat-sifat kurikulum PAI?
3. Apa saja pendekatan-pendekatan pembelajaran kurikulum PAI?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat sifat kurikulum PAI
2. Untuk mengetahui apa itu pendekatan
3. Untuk mengetahui pendekatan-oendektan pembelajaran kurikulum
PAI
A.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Kata kurikulum sudah tidak asing lagi bagi para pendidik dantenaga
kependidikan, sebab mereka setiap hari telah bergelut dengan kegiatan-
kegiatan kurikulum di sekolah. Secara bahasa (Etimology),menurut Wiles
dan Bondi (1989) istilah kurikulum pertama kali di temukan di
Skotlandia pada awal tahun 1820, dan istilah tersebut secara modern
pertama kali dipergunakan di Amerika Serikat satu abad kemudian .
istilah kurikulum menurut kamus.
Webster’s Third New International Dictionary menyebutkan kata
kurikulum berasal dari bahasa Latin yaitu “curere” berupa kata kerja to
run yang berarti lari cepat, tergesa – gesa atau menjalani.
Kata Curere merupakan kata kerja (verb), kemudian dikatabendakan
menjadi “curriculum” yang memiliki beberapa pengertian yaitu :
a. Tempat perlombaaan atau jarak yang harus ditempuh pelari,
kereta lomba.
b. Jalan untujk pedate atau perlombaan.
c. Perjalanan berupa pengalaman tanpa berhenti.
d. Jarak yang hatrus ditempuh oleh seorang pelari yang dimulai dari
garis start sampai kepada garis finish.

Pengertian berdasarkan istilah (terminology) ,pengertian secara


Tradisisonal (sempit) pada awalnya kurikulum diartikan sebagai subject atau mata
Pelajaran atau al Maddah. Menurut tim Pembina mata kuliah didaktif metodik ikip
Surabaya (1981) “kurikulum ialah pelajaran tertentu yang diberikan sekolah atau
perguruan tinggi yang ditujukan untuk mencapai satu tingkat atau ijazah.
Sehingga istilah kurikulum sekarang ini disamakan dengan pedoman mengajar,
sillabiy atau buku-buku teks yang ditetapkan sebagai course. Sebagaimana
pengertian kurikulum secara tradisional tersebut terefleksikan dalam dunia
pendidikan saat itu seperti pendapat bahwa kurikulum secara esensi terdiri dalam
5 disiplin kajian utama yaitu: (1) bahasa ibu, tata bahasa, membaca dan menulis,
(2) matematika, (3) sains, (4) sejarah dan (5) bahasa asing (Bestor, 1956).

b. Pengertian secara modern (luas)


Banyak sekali para pendidik dan ahli kurikulum yang berusaha
memberikan bataan pengertian kurikulum. Namun didalamnya sering
sekali ditemukan ketidaksamaan pengertian dan konsepnya. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan sudut pandang dan latar belakang keilmuan
para pakar tersebut Jhon F Kerr (1966) mendefinisikan kurikulum
sebagai pembelajaran dapat berlangsung di mana saja, asalkan
pembelajaran tersebut direncanakan dan difasilitasi oleh guru. Oliver
91977) kurikulum adalah program pendidikan di sekolah dengan fokus
pada (1) elemen program studi,(2) elemen pengalaman,(3) elemen
pelayanan,(4) elemen kurikulum tersembunyi.

B . Sifat-sifat dan karakteristik Kurikulum PAI


Menurut Mujtahid (2011), tiap jenis kurikulum mempunyai ciri atau sifat
termasuk pendidikan agama Islam. Menurut Abdurrahman Al Nahlawi, dalam
Majid (2004), menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan Islam harus memenuhi
beberapa kriteria, yaitu :
1. Memiliki sistem pengajaran dan materi yang selaras dengan fitrah manusia
serta bertujuan untuk mensucikan jiwa manusia, memelihara dari
penyimpangan, dan menjaga keselamatan fitrah manusia sebagaimana di
isyaratkan hadis qudsi sebagai berikut : “hamba-hamba ku diciptakan
dengan kecenderungan (pada kebenaran). Lalu syaitan menyesatkan
mereka.”
2. Tujuan pendidikan Islam yaitu memurnikan ketaatan dan peribadatan hanya
kepada Allah. Kurikulum pendidikan Islam disusun harus menjadi landasan
kebangkitan Islam, baik dalam aspek intelektual, pengalaman, fisikal,
maupun sosial. Ibadah tidak hanya diartikan sholat atau dzikir aka n
tetapi pekerjaan dan perbuatanpun merupakan ibadah.
3. Harus sesuai dengan tingkatan pendidikan baik dalam hal karakteristik,
tingkat pemahaman, jenis jantina serta tigas-tugas masyarakat yang telah
dirancang dalam kurikulum.
4. Memperhatikan tujuan-tujuan masyarakat yang realistis menyangkut
penghidupan dan bertitik tolak dari keislaman yang ideal. Kurikulum
pendidikan Islam sebagai cermin nilai-nilai keadaban dan spiritualitas, baik
secara personal maupun kolektif.
5. Tidak bertentangan dengan konsep dan ajaran Islam, melainkan harus
memahami konteks ajaran Islam yang selama ini belum tergali makna dan
sumber kebenarannya. Masih banyak teks-teks normatif yang belum
terungkap pesan dan hikmahnya yang bisa diteliti untuk kemanfaatan
manusia.
6. Rancangan kurikulum harus realistis sehingga dapat diterapkan selaras
dengan kesanggupan peserta didik dan sesuai dengan keadaan
masyarakatnya. Kurikulum pendidikan Islam merupakan cermin
masyarakat.
7. Harus memilih metode dan pendekatan relevan dengan kondisi materi,
belajar mengajar, dan suasana lingkungan pembelajaran dimana kurikulum
tersebut diselenggarakan.
8. Kurikulum pendidikan Ilam harus efektif, dapat memberikan hasil
pendidikan yang bersifat pemahaman, penghayatan, dan pengamalan.
9. Harus sesuai dengan berbagai tingkatan usia peserta didik. Untuk semua
tingkatan dipilih bagian materi kurikulum yang sesuai dengan kesiapan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik. Dalam hal ini yang
paling penting adalah tingkat penguasaan bahasa yang dicapai oleh peserta
didik. Ringkasnya, secara psikologis kurikulum tersebut dapat sesuai
dengan kematangan peserta didik.
10. Memperhatikan aspek pendidikan tentang segi-segi perilaku yang bersifat
aktivitas langsung seerti dakwah Islam serta penciptaan lingkungan yang
Islami, etis dan anggun.

b. sifat-sifat kurikulum pendidikan agama islam

dari berbagai jurnal sejarah yang membahas tentang kurikulum pendidikan ajaran
islam, maka penullis menyimpulkan beberapa sifat dan karakteristik yang
membedakan kurikulum pendnidikan ajaran islam dengan kurikulum lainnya di
antaranya:

1. Kurikulum PAI mempunyai dua sisi muatan

Dua sisi muatan dalam kurikulum PAI yang di maksud adalah sisi muatan
keagamaan yang berisikan wahyu Ilahi dan sunnah Rasul yang bersifat mutlak
dan berada di luar jangkauan akal dan indera manusia. Wahyu dan sunnah
Rasul berfungsi memberikan petunjuk kepada manusia dalam upaya
mendekatkan diri kepada sang pencipta, dan cara-cara mrngadakan hubungan
antara makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya.

Kemudian sisi muatan pengetahuan yang berisi hal-hal yanng dapat di


usahakan manusia dalam bentuk pengalaman faktual maupun pengalaman
berfikir. Pengetahuan yang di maksud adalah kemungkinan hasil analisis dari
wahyu ilahi atau sunnah atau mungkin pula anallisis daari lingkungan alam
sekitarnya. Peran dari dua muatan di atas ialah mengupayakan agar kedua
muatan tersebut dapat di pahami, dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kurikulum PAI bersifat memihak, tidak netral/moderat.


Kurikulum pai mempunyai garis yang jelas dan tegas, jika dalam ajaran
islam sesuatu tersebut di tetapkan sebagai hal yang wajib, maka maka
semua umat islam berkewajiban untuk melaksanakannya, begitu pula
sebaliknya jika di tetapkan sebagai sesuatu yang haram maka kita
berkewajiban untuk meninggalkannya.
Berbeda dengan kurikulum umum, ia bersifat netral atau moderat artinya
tidak memihak, dengan demikian siswa tidak memiliki kewajiban untuk
melaksanakannya mau di amalkan atau tidak, hal ini tentu di dasarkan
kepada untung dan rugi dan pertimbangan pribadi yang bersangkutan.

3. Kurikulum PAI bersifat fungsional dan dinamis terpakai sepanjang Masa


Agama bagi seseorang dalam tingkatan status apapun, baik kaya ataupun
miskin, pejabat atauppun rakyat jelata. Pada saat bagaimanapun saat
gembira atau sedih. Pengetahuan agama ini akan tetap aktual dan
fungsional, terpakain dalam seluruh aspek kehidupan. Tidak ada satupun
ajaran yang sekomplit dan selengkap ajaran islam.

Anda mungkin juga menyukai