Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI GURU MATA PELAJARAN


DOSEN PENGAMPU: SUCI HABIBAH. M.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7/3G:

1. ROMADON (12210110840)
2. RISKA NABELA (12210120547)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Serta atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul Bimbingan Dan Konseling Bagi Guru Mata
Pelajaran tepat waktu.
Makalah bimbingan dan konseling bagi guru mata pelajaran, Dalam Studi Bimbingan
konseling, disusun untuk memenuhi tugas Suci Habibah.M.Pd. , pada mata kuliah di UIN
Suska Riau. Selain itu, juga berharap agar makalah yang berjudul bimbingan dan konseling
bagi guru mata pelajaran ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu pada Mata
Kuliah bimbingan konseling. Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran yang
membangunakan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 7 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. iii


A. Latar Belakang ........................................................................................................ iii
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... iii
C. Tujuan Penulis ........................................................................................................ iii

BAB II PEMBAHASAAN ................................................................................................ 1


A. Definisi Guru Mata Pelajaran ................................................................................. 1
B. Peran Guru Mata Pelajaran Dalam Bimbingan Konseling ..................................... 2
1. Peran Guru Mata Pelajaran Dalam Bimbingan Konseling Di Dalam Kelas ....... 3
2. Peran Guru Mata Pelajaran Dalam Bimbingan Konseling Di Luar Kelas .......... 4
C. Tugas Dan Tanggung Jawab Guru Dalam Bimbingan Konseling .......................... 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8


A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8

DAFTAR KEPUSTAKAAN ............................................................................................ 9

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu layanan pendidikan yang
bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan potensi diri secara optimal,
baik dalam aspek akademik, sosial, emosional, maupun spiritual. Bimbingan dan
konseling juga berperan dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah yang
dihadapi peserta didik, baik yang bersifat pribadi, interpersonal, maupun karier. Oleh
karena itu, bimbingan dan konseling sangat penting untuk dilaksanakan di sekolah,
sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki tanggung jawab terhadap
perkembangan dan kesejahteraan peserta didik.
Namun, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah tidak dapat dilakukan
oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling saja, melainkan memerlukan
kerjasama dan keterlibatan dari semua pihak yang terkait, termasuk guru mata
pelajaran. Guru mata pelajaran memiliki peran yang strategis dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling, karena mereka memiliki kontak langsung dan intensif
dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru mata pelajaran dapat
mengamati, mengenal, dan memahami karakteristik, kebutuhan, minat, bakat, prestasi,
dan masalah yang dialami peserta didik. Peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling telah diatur dalam berbagai peraturan dan pedoman, seperti
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Permendikbud
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Menengah, dan Buku Panduan Bimbingan dan Konseling untuk Guru Mata Pelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Guru mata pelajaran?
2. Apakah peran Guru Mata Pelajaran Dalam Bimbingan Konseling?
3. Apakah Tugas dan Tanggung Jawab Guru Dalam Bimbingan Konseling?

C. Tujuan Penulis
1. mengetahui definisi Guru mata pelajaran
2. mengetahui Peran Guru mata Pelajaran dalam Bimbingan Konseling
3. mengetahui Tugas dan Tanggung Jawab Guru Dalam Bimbingan konseling.

iii
BAB II PEMBAHASAAN

A. Definisi Guru Mata Pelajaran.


Guru Bidang Studi adalah guru yang mengajar mata pelajaran tertentu sesuai
kualifikasi yang dipersyaratkan.Dalam buku pertelaan tugas guru SD Global Islamic
School disebutkan bahwa guru bidang studi adalah guru yang mengajar seluruh siswa
disemua kelas pararel dengan pembagian jam pelajaran, dimana guru tersebut
mengajarkan hanya satu pelajaran. Di Sekolah Dasar, biasanya untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama serta pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga diajarkan oleh
guru mata pelajaran, sedangkan mata pelajaran lain oleh guru kelas.
Tetapi pada sekolah-sekolah besar dan tenaga gurunya cukup banyak, biasnya
untuk kelas-kelas akhir (IV, V, dan VI) setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru mata
pelajaran.guru sebagai guru bidang studi mempunyai kewajiban menyampaikan
sejumlah mata pelajaran sesuai dengan Garis-Garis Besar Program Pengajaran yang
berupa informasi, fakta serta tugas dan keterampilan yang harus dikuasi oleh siswa.
Untuk itu guru harus menguasai materi pelajaran, metode mengajar, dan tehnik-tehnik
evaluasi. Dalam hal ini guru dianggap sebagai sumber informasi dan sumber belajar
utama, oleh karena itu guru harus memperluas wawasannya sesuai perkembangan
zaman.
Tugas guru mata pelajaran (guru bidang studi) antara lain sebagai berikut:

a. Menciptakan iklim belajar yang kondusif sehingga anak-anak merasa


nyaman mengikuti pelajaran di kelas atau di sekolah.
b. Menyusun dan melaksanakan asesmen pada semua anak untuk
mengetahui kamampuan dan kebutuhannya.
c. Menyusun Program Pengajaran Individu (PPI) bersama-sama dengan
guru pendidikan khusus.
d. Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dan mengadakan penilaian
kegiatan belajar-mengajar untuk mata pelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya.
e. Memberikan program perbaikan (remedial teaching), pengayaan atau
percepatan bagi siswa yang membutuhkan
f. Menyusun program pengajaran selama kurun tertentu secara
berkelanjutan.
Guru mata pelajaran berkedudukan di sekolah dasar yang ditetapkan berdasarkan
kualifikasi sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh sekolah Jadi guru bidang
studi adalah guru yang mengajar mata pelajaran tertentu sesuai dengan keahliannya.
Oleh karena itu guru tersebut harus menguasai teori dan praktek sistem penyampaian
khusus untuk bidang studi tertentu. Guru bidang studi itu mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Kelebihannya diantaranya guru bidang studi akan berfokus pada salah
satu mata pelajaran, dan kekurangan adalah kurang memperhatikan perkembangan

1
setiap individu setiap hari, Pada pengajaran di sekolah dasar hanya ada beberapa
sekolah dasar yang menggunakan guru bidang studi dalam setiap mata pelajarannya.1
Jadi, dapat kami simpulkan Guru mata pelajaran adalah seorang pendidik yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam suatu bidang pelajaran tertentu,
seperti matematika, bahasa, ilmu pengetahuan alam, atau sejarah.
Tugas utamanya adalah mengajar dan membimbing siswa dalam memahami,
menguasai, dan mengaplikasikan materi pelajaran yang sesuai dengan kurikulum.
Guru mata pelajaran bertanggung jawab untuk mendidik dan mengembangkan
kemampuan intelektual siswa dalam subjek tertentu, serta membantu mereka
mencapai hasil belajar yang optimal. Selain itu, guru mata pelajaran juga memiliki
peran dalam mendukung perkembangan sosial dan karakter siswa dalam konteks
pembelajaran mereka.

B. Peran Bimbingan Dan Konseling Guru Mata Pelajaran.


Peranan guru artinya keseluruhan perilaku yang harus dilakukan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru mempunyai peranan yang luas baik di
sekolah, di dalam keluarga, maupun di lingkungan masyarakat. Guru merupakan faktor
utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru
banyak sekali memagang berbagai jenis perannya yang mau tidak mau harus
dilaksanakan sebagai seorang guru. Guru mempunyai peranan dan kedudukan kunci di
dalam keseluruhan proses pendidikan terutama dalam pendidikan formal bahkan dalam
pembangunan masyarakat pada umumnya.
peran guru sebagai pembimbing sangat luas sekali, bukan hanya dalam mengajar
sebagai guru mata pelajaran tertentu saja. Disisi lain juga bagaimana sikap dan
profesionalisme dalam mengajar akan menjadi sebuah peranan yang sangat
menentukan bagi pengembangannya ke arah yang lebih baik.
Oleh karena itu, guru adalah pemberi kemudahan dalam belajar bukan sebaliknya
menjadi pemersulit dalam belajar siswa. Lebih jauh lagi menyampaikan bahwa guru
adalah kunci dan tenaga ahli yang sangat profesional dalam keseluruhan kegiatan
sekolah. Guru memberikan dukungan dan partisipasi yang penting terhadap suatu
program yang diberikan kepada siswa. Guru dalam proses belajar mengajar dia tidak
hanya memakai pendekatan instruksional tetapi juga melalui pendekatan pribadi
dengan demikian dia dituntut untuk memahami siswa secara mendalam sehingga dia
dapat membantu dalam keseluruhan proses belajarnya. Sebagai guru sekaligus berperan
sebagai pembimbing dalam proses belajar siswanya. 2

Menurut Anas Solahudin, peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan
konseling adalah sebagai berikut:

1
Nurhayati. Perbedaan Pengaruh Fungsi Guru (Guru Bidang Studi Dengan Guru Kelas) Terhadap Hasil Belajar
Matematika Ditinjau Dari Tingkat Iq Siswa. (Jurnal Formatif : vol. 4, No.2, 2014) hlm. 140
2
Sutirna. Layanan Bimbingan Dan Konseling: Bagi Guru Mata Pelajaran. (Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-
Rahman: Vol, 5. No, 1. 2019) hlm. 12

2
1) Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
siswa.
2) Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta mengumpul kan data
tentang siswa-siswi.
3) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing/konselor.
4) Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa
yang menurut guru pembimbing/konselormemerlukan pelayanan
mengajar/latihan khusus (seperti pengajaran/latihan perbaikan, program
pengayaan).
5) Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan
hubungan antarsiswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan
dan konseling.
6) Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus
penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
7) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.3

1. Peran guru mata pelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui kegiatan
bimbingan di dalam kelas, meliputi:
a. Peran guru mata pelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang
memiliki hasil belajar rendah telah terlaksana dengan baik melalui kegiatan
bimbingan di dalam kelas dalam hal penciptaan suasana belajar yang kondusif.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase jawaban guru mata pelajaran
sebanyak 87,4%. Hal ini berarti guru mata pelajaran berusaha memotivasi siswa
yang memiliki hasil belajar rendah melalui penciptaan suasana belajar yang
kondusif agar siswa termotivasi dalam belajar dan memperoleh hasil yang
optimal. Suasana belajar yang diciptakan akan mempengaruhi motivasi siswa
untuk belajar. Karena suasana belajar yang kondusif akan memberikan
kontribusi yang baik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, lingkungan
atau suasana belajar yang kondusif akan memberikan kenyamanan bagi siswa
untuk dapat belajar dengan baik.
b. Peran guru mata pelajaran dalam meningkatkan motivasi siswa yang
memperoleh hasil belajar rendah melalui kegiatan bimbingan di dalam kelas
dalam pengembangan sikap dan kebiasaan belajar pada umumnya guru mata
pelajaran sudah melaksanakannya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-
rata persentase jawaban guru mata pelajaran sebanyak 87,8%. Sikap dan
kebiasaan belajar yang baik perlu dikembangkan pada diri siswa agar mereka
dapat mengembangkan potensi akademiknya secara maksimal dan dapat

3
Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Bandung: Yrama Widya, 2012), hlm. 113

3
memperoleh hasil belajar yang baik. Hal ini senada dengan yang di ungkapkan
Prayitno (dalam Herman Nirwarna, dkk. 2005:160), bahwa bila siswa tidak
memiliki sikap dan kebiasaan yang baik dikhawatirkan mereka tidak akan
mencapai hasil belajar yang baik.
c. Peran guru mata pelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang
memiliki hasil belajar rendah telah terlaksana dengan baik melalui kegiatan
bimbingan di dalam kelas dalam kepedulian terhadap siswa. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata persentase jawaban guru mata pelajaran sebanyak 85,4%.
Kepedulian terhadap siswa yang dimaksud antara lain memberikan kesempatan
kepada siswa, memberikan komentar positif, menyemangati siswa, serta
memberikan nilai plus atau penghargaan dan penguatan kepada siswa. Slameto
(2010:66) menyebutkan guru yang kurang berinteraksi dengan siswa
menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Artinya, dalam proses
belajar sangat diperlukan interaksi guru dengan siswa yang ditunjukkan dengan
kepedulian guru terhadap siswanya. Guru tidak hanya menjelaskan materi saja,
akan tetapi juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
memberikan komentar positif, serta menyemangati siswa Dengan demikian
siswa akan termotivasi dan belajar lebih giat lagi.
d. Dalam memotivasi siswa yang memiliki hasil belajar rendah melalui kegiatan
bimbingan di dalam kelas dengan peningkatan penguasaan materi
pembelajaran, guru mata pelajaran telah menjalankan perannya dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase jawaban guru mata pelajaran
sebanyak 90,2%. Meliputi kebiasaan untuk mengulang kembali pelajaran,
mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa serta memberikan
nilai plus, dan meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah
dipelajari. Menurut Prayitno (1997:4) rendahnya daya serap siswa dalam mata
pelajaran tertentu sering kali bukan karena kemampuan dasar atau kecerdasan
siswa itu yang rendah, tetapi disebabkan kondisi yang secara langsung terkait
dengan materi pelajaran itu sendiri, yaitu mereka tidak menguasai materi-materi
tertentu yang menjadi prasyarat untuk menguasai materi selanjutnya.

2. Peran guru mata pelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui kegiatan
bimbingan di luar kelas, meliputi:
a. Peran guru mata pelajaran dalam meningkatkan motivasi siswa yang
memperoleh hasil belajar rendah melalui kegiatan bimbingan di luar kelas
dalam pemberian PR pada umumnya guru mata pelajaran sudah
melaksanakannya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase
jawaban guru mata pelajaran sebanyak 83,8%. Hal ini juga ditegaskan oleh
Nana Sudjana (1996:83) point 7 bahwa guru mata pelajaran mengakhiri
pelajaran dengan memberikan tugas-tugas pekerjaan rumah (PR), baik yang
berkenaan dengan bahan yang telah dipelajari atau dengan bahan yang akan
dipelajari berikutnya. Dengan pemberian PR kepada siswa akan membuat siswa
termotivasi untuk belajar. Siswa yang termotivasi akan mengerjakan sendiri

4
tugas/PR dengan penuh tanggung jawab, berusaha menyelesaikannya menurut
metode yang bervariasi dan kreatif.
b. Peran guru mata pelajaran dalam meningkatkan motivasi siswa yang
memperoleh hasil belajar rendah melalui kegiatan bimbingan di luar kelas
dalam pengembangan keterampilan belajar siswa sudah terlaksana dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase jawaban guru mata pelajaran
sebanyak 83,8%. Keterampilan belajar adalah teknik atau cara yang digunakan
siswa baik dalam mengikuti pelajaran di sekolah maupun pada saat belajar di
rumah. Hasbullah (2005:57) mengemukakan setiap siswa memiliki gaya dan
cara tersendiri dalam belajar, apalagi setiap orang memiliki minat yang berbeda
dalam mengikuti pelajaran sehingga, cara belajarnya juga akan berbeda.
Seorang siswa harus dapat menguasai seperangkat keterampilan belajar agar
sukses dalam menjalani pembelajaran di sekolah. Supaya keberadaan siswa di
saat mengikuti proses pembelajaran betul-betul efektif dan efisien, sejumlah
kegiatan atau keterampilan harus diperhatikan oleh siswa.
c. Peran guru mata pelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang
memiliki hasil belajar rendah melalui kegiatan bimbingan di luar kelas dalam
pelayanan khusus telah terlaksana dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari
rata-rata persentase jawaban guru mata pelajaran sebanyak 77,84%. Pelayanan
khusus yang bisa diberikan oleh guru mata pelajaran antara lain menentukan
letak kesulitan siswa, memberikan pengajaran perbaikan, melaksanakan remedi
serta menyarankan siswa untuk konsultasi dengan guru BK.
d. Peran guru mata pelajaran dalam meningkatkan motivasi siswa yang
memperoleh hasil belajar rendah melalui kegiatan bimbingan di luar kelas
dalam pembentukan kelompok belajar pada umumnya guru mata pelajaran
sudah melaksanakannya dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
persentase jawaban guru mata pelajaran sebanyak 77,64%. Salah satu kegiatan
yang menarik dalam belajar adalah melalui diskusi kelompok dalam
memecahkan masalah atau mendiskusikan tugas sekolah yang diberikan guru.
Kegiatan yang menarik dalam belajar siswa akan memberikan semangat yang
bagus bagi siswa dalam belajar. Sejalan dengan itu Nana Sudjana (1996:86)
menyatakan bahwa tugas kelompok lebih menekankan aktivitas belajar siswa
secara bersama dalam kelompok sehingga mengembangkan hubungan sosial di
dalam pemecahan masalah belajar.4
Dapat kami simpulkan peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan
dan konseling merupakan salah satu alasan yang mendasar bahwa guru mata pelajaran
adalah unsur bimbingan dan konseling. Karena dalam proses belajar mengajar di
sekolah hanya guru mata pelajaran saja yang posisinya paling strategis. Sehingga jika
peran-peran guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat
terlaksana dengan baik, maka prestasi peserta didik pasti akan meningkat dan
menunjukkan kemajuan yang baik bagi sekolah. Selain mengajar guru juga memiliki

4
Mega Mulya Sari, dkk. Peran Guru Bk/Konselor Dan Guru Mata Pelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Yang Memperoleh Hasil Belajar Rendah. (Jurnal Konselor. Vol, 3. No, 2. 2014). Hlm 58

5
suatu tuntutan dalam membentuk dan membimbing peserta didik untuk menjadi cikal
bakal generasi penerus bangsa. Tidak hanya guru pembimbing yang harus melakukan
kegiatan pelaksanaan bimbingan dan konseling, melainkan guru mata pelajaran
memiliki beberapa tugas dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.

C. Tugas Dan Tanggung Jawab Guru Dalam Bimbingan Konseling.


Guru seharusnya melaksanakan tugas di sekolah dengan berfungsi sebagai
pendidik dan pengajar dan berfungsi sebagai pembimbing. Dalam hal ini guru tidak
semata-mata hanya memberikan materi pelajaran saja, melainkan lebih dari itu.
Sehubungan tugas atau peran guru sebagai pembimbing, maka penulis mengutip dari
buku Sutirna, bahwa ada tiga tugas pokok guru:
a. Tugas profesional, yaitu tugas yang berkenaan dengan profesinya.
b. Tugas manusiawi human responsibility yaitu tugas sebagai manusia.
c. Tugas kemasyarakatan civic mission, yaitu tugas sebagai anggota masyarakat
dan warga negara.5
Menurut Fenti Hikmawati, guru memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling. Berikut tugas dan tanggung jawab guru mata
pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling:
a) Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling
b) Melakukan kerja sama dengan guru
c) Mengalihtangankan siswa
d) Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan
e) Memberikan kesempatan pada siswa memperoleh layanan bimbingan dan
konseling
f) Membantu mengumpulkan informasi
g) Ikut dalam program layanan bimbingan
h) Berpartisipasi kegiatan pendukung seperti konferensi kasus
i) Berpartisipasi upaya pencegahan masalah pengembangan potensi.6
Adapun tugas guru bidang studi dalam kegiatan bimbingan dan konseling adalah:
1) Turut serta aktif dalam membantu melaksanakan kegiatan program bimbingan
dan konseling.
2) Memberikan informasi tentang siswa kepada staf bimbingan dan konseling.
3) Memberikan layanan instruksional (pengajaran).
4) Berpartisipasi dalam pertemuan kasus.
5) Memberikan informasi kepada siswa.
6) Meneliti kesulitan dan kemajuan siswa.
7) Menilai hasil kemajuan belajar siswa.

5
Sutirna, Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal, (Yogyakarta: ANDI OFFSET,
2013), hlm.79
6
Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 23

6
8) Mengadakan hubungan dengan orang tua siswa.
9) Bekerja sama dengan konselor mengumpulkan data siswa dalam usaha untuk
mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa.
10) Membantu memecahkan masalah siswa.
11) Mengirimkan (referal) masalah siswa yang tidak dapat diselesaikannya kepada
konselor.
12) Mengidentifikasi, menyalurkan, dan membina bakat.7
Dapat dipahami bahwa guru mata pelajaran yang seharusnya mengajar di dalam
kelas, ternyata fungsinya sebagai pembimbing juga. Jika tugasnya sebagai pembimbing
dilaksanakan, maka bimbingan dan konseling dapat membantu pendidikan siswa
menjadi lebih baik. Upaya peningkatan pendidikan berkaitan dengan upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Di sekolah/madrasah, guru merupakan
sumber daya manusia yang paling menunjang dalam proses keberhasilan kegiatan
pendidikan khususnya pada proses pembelajaran dan pembentukan karakter siswa. Dari
beberapa pendapat di atas, tugas dan tanggung jawab guru mata pelajaran maupun guru
pembimbing memiliki poin-poin tersendiri. Selain mengajar dan mendidik di dalam
kelas, guru memiliki banyak rincian tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi
tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Melalui pemenuhan tugas dan tanggung
jawab ini maka pelaksanaan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan baik.

7
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm.103

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.

Guru Bidang Studi adalah guru yang mengajar mata pelajaran tertentu sesuai
kualifikasi yang dipersyaratkan. Di Sekolah Dasar, biasanya untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama serta pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga diajarkan oleh
guru mata pelajaran, sedangkan mata pelajaran lain oleh guru kelas. Guru bidang studi
itu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya diantaranya guru bidang studi
akan berfokus pada salah satu mata pelajaran, dan kekurangan adalah kurang
memperhatikan perkembangan setiap individu setiap hari, Pada pengajaran di sekolah
dasar hanya ada beberapa sekolah dasar yang menggunakan guru bidang studi dalam
setiap mata pelajarannya. Jadi, dapat kami simpulkan Guru mata pelajaran adalah
seorang pendidik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam suatu
bidang pelajaran tertentu, seperti matematika, bahasa, ilmu pengetahuan alam, atau
sejarah.
Peranan guru artinya keseluruhan perilaku yang harus dilakukan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru mempunyai peranan yang luas baik di
sekolah, di dalam keluarga, maupun di lingkungan masyarakat. Guru merupakan faktor
utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru
banyak sekali memagang berbagai jenis perannya yang mau tidak mau harus
dilaksanakan sebagai seorang guru. Guru mempunyai peranan dan kedudukan kunci di
dalam keseluruhan proses pendidikan terutama dalam pendidikan formal bahkan dalam
pembangunan masyarakat pada umumnya.
Tugas dan tanggung jawab guru mata pelajaran maupun guru pembimbing
memiliki poin-poin tersendiri. Selain mengajar dan mendidik di dalam kelas, guru
memiliki banyak rincian tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi tanggung
jawabnya sebagai seorang guru. Melalui pemenuhan tugas dan tanggung jawab ini
maka pelaksanaan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan baik. Dapat
dipahami bahwa guru mata pelajaran yang seharusnya mengajar di dalam kelas,
ternyata fungsinya sebagai pembimbing juga. Upaya peningkatan pendidikan berkaitan
dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fenti Hikmawati. 2010. Bimbingan Konseling, Jakarta: Rajawali Pers

Mega Mulya Sari, dkk. 2014. Peran Guru Bk/Konselor Dan Guru Mata Pelajaran Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Yang Memperoleh Hasil Belajar Rendah. Jurnal
Konselor. Vol, 3. No, 2.

Nurhayati. 2014. Perbedaan Pengaruh Fungsi Guru (Guru Bidang Studi Dengan Guru
Kelas) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Tingkat Iq Siswa. Jurnal
Formatif: vol. 4, No.2

Sutirna. 2019. Layanan Bimbingan Dan Konseling: Bagi Guru Mata Pelajaran. Jurnal
Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman: Vol, 5. No, 1

Sutirna. 2013. Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal,
Yogyakarta: ANDI OFFSET

Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2004. Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta

Zainal Aqib.2012. Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai