Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Segala puji kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Bimbingan dan Konseling di Sekolah yang berjudul “Tujuan dan
Perinsip Bimbingan dan Konseling “.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, kita dapat lebih mengerti isi dari makalah ini.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga dapat menyelesaikan tugas ini, terutama kepada Bapak Syarifuddin
Dahlan. Sebagai dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling di
Sekolah.
Jika dalam penulisa makalah ini terdapat suatu kesalahan kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya, karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua
dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.
Penulis
3
DAFTAR PUSTAKA
Cover .................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fungsi pemahaman,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli (klien) agar memiliki
pemahaman terhadap potensi dirinya dan lingkungan (pendidikan, pekerjaan, dan
norma agama). Konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya
secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
Selain itu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki
pemahaman tehadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan,pekerjaan,dan norma agama) . Berdasarkan pemahaman ini, konsili
diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
Pemahaman tentang diri peserta didik,terutama oleh peserta didik sendiri, orang
tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing:
4
2. Fungsi preventif,
Ada suatu slogan yang berkembang dalam bidang kesehatan, yatu ‘mencegah
lebih baik daripada mengobati’ . slogan ini relefan dengan bidang bimbingan
dankonsiling yang sangat mendambakam sebaiknya individu tidak mengalami
suatu masalah. Apa bila individu tidak mengalami suatu masalah, maka besarlah
kemungkinan ia akan dapat melaksanakan proses perkembangannya dengan baik,
dan kegiatannya kehidupanyapun dapat terlaksana tanpa ada hambatan yang
berarti. Pengertian fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai
permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat menggangu, menghambat
ataupun menimbulkan kesulitan atau kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya.
3. Fungsi pengembangan,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif . konselor
berupaya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif. Konselor
dan guru atau staf sekolah bekerja sama membentuk tim kerja merencanakan dan
melaksanakan program bimbingan secara berkesinambungan membantu konseli
mencapai tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan di
sini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat
(brain storming), home room, dan karya wisata.
Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling diberikan dapat
membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan
pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal
yang dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian,
siswa dapat memelihara dan mengembangkan bebagai potensi dan kondisi yang
positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Fungsi bimbingan dan koseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi
lainya. Koselor senantiasa berupaya menciptakan lingkunga belajar yang
kondusif, yang mengfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel
sekolah secara sinergi sebagai team work berkerjasama merencanakan dan
melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam
upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannnya. Teknik
bibingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi
kelompok,dll.
4. Fungsi penyembuhan,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan
erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami
masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir. Teknik
yang dapat digunakan adalah konseling dan remedial teaching.
5. Fungsi penyaluran,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir
atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadian
lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor bekerja sama dengan pendidik
lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6
6. Fungsi adaptasi,
yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah/ madrasah dan
staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar
belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan konseli. Dengan menggunakan
informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat
membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam
memilih dan menyusun materi sekolah/madrasah, memilih metode dan proses
pembelajaran maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan
kecepatan konseling.
7. Fungsi penyesuaian,
8. Fungsi perbaikan,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat
memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap
konsli supaya memiliki pola berpikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan
yang tepat sehingga dapat menghantarkan mereka pada tindakan atau kehendak
yang produktif dan normatif.
9. Fungsi fasilitas,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu supaya dapat menjaga diri
dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi
ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan
menyebabkan penurunan produktifitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan
melalui program-program yang menarik, rekreatif, dan fakultatif (pilihan) sesuai
dengan minat konseli.
7
BAB III
KESMPULAN
Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungan.
Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya.
Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian,dan ciri-ciri kepribadian yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA