Anda di halaman 1dari 13

1

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Mata kuliah: Bimbingan dan Konseling di Sekolah


Dosen Pengampu : Dr.Syarifuddin Dahlan, M.Pd.

Disusun oleh :

Asep Junairi 1313033012


Cici Putri Febriyani 1313033020
Kadek Ayu Radastami 1313033046
Murdiati 1313033056
Navil Alfarisi A 1313033058
Puput Suryani 1343033006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
2

KATA PENGANTAR

Segala puji kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Bimbingan dan Konseling di Sekolah yang berjudul “Tujuan dan
Perinsip Bimbingan dan Konseling “.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, kita dapat lebih mengerti isi dari makalah ini.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga dapat menyelesaikan tugas ini, terutama kepada Bapak Syarifuddin
Dahlan. Sebagai dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling di
Sekolah.

Jika dalam penulisa makalah ini terdapat suatu kesalahan kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya, karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua
dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.

B.Lampung November 2014

Penulis
3

DAFTAR PUSTAKA

Cover .................................................................................................................... i

Kata pengantar ..................................................................................................... ii

Dafrta Pustaka ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2

1.3 Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Bimbingan dan Konseling ..................................................... 3

2.1 Fungsi Umum ............................................................................ 3

2.2 Tujuan Khusus ........................................................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan


manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya
menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti.. Manusia tidak sama satu
dengan yang lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang
sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit
manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain.
Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan dan konseling diperlukan.

Pada pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah guru memiliki perananan


yang sangat penting karena guru merupakan sumber yang sangat menguasai
informasi tentang keadaan siswa. Di dalam melakukan bimbingan dan konseling,
kerja sama konselor dengan personel lain di sekolah merupakan suatu syarat yang
tidak boleh ditinggalkan. Kerja sama ini akan menjamin tersusunnya program
bimbingan dan konseling yang komprehensif, memenuhi sasaran, serta realistik.

Meskipun keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah sudah lebih


diakui sebagai profesi, namun masih ada persepsi negatif tentang bimbingan dan
konseling terutama keberadaannya di sekolah dari para guru, sebagian pengawas,
kepala sekolah, para siswa, orang tua siswa bahkan dari guru BK sendiri. Selain
persepsi negatif tentang BK, juga sering muncul tudingan miring terhadap guru
bimbingan dan konseling di sekolah.

Munculnya persepsi negatif tentang BK adalah tidak diketahuinya fungsi, arah


dan tujuan bimbingan di sekolah atau tidak disusunnya program BK secara
terencana. Dapat juga disebabkan oleh ketidaktahuan akan tugas, peran, fungsi,
dan tanggung jawab guru BK itu sendiri.
2

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa fungsi bimbingan di sekolah ?


2. Apa definisi tentang fungsi-fungsi bimbingan dan konseling di sekolah ?

1.3 Tujuan

1. Agar kita mengetahui fungsi – fungsi bimbingan dan konseling di sekolah.


2. Agar para pembaca mengetahui pengertian/ definisi tentang fungsi-fungsi
bimbingan dan konseling di sekolah
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi umum Bimbingan di Sekolah

Bimbingan dan konseling disekolah berfungsi sebagai upaya untuk membantu


kepala sekolah beserta stafnya di dalam menyelenggarakan kesejahteraan sekolah.

Fungsi seorang pembimbing di sekolah adalah membantu kepala sekolah serta


stafnya didalam menyelenggarakan kesejahteraan sekolah (schoolwelfare) .
sehubungan tentang fungsi ini maka seorang pembimbing mempunyai tugas-tugas
tetentu. Pelayanan bimbingan dan Konseling mengemban sejumlah fungsi yang
hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan Konseling. Fungsi-
fungsi tersebut adalah:

1. Fungsi pemahaman,

yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli (klien) agar memiliki
pemahaman terhadap potensi dirinya dan lingkungan (pendidikan, pekerjaan, dan
norma agama). Konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya
secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.

Selain itu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki
pemahaman tehadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan,pekerjaan,dan norma agama) . Berdasarkan pemahaman ini, konsili
diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
Pemahaman tentang diri peserta didik,terutama oleh peserta didik sendiri, orang
tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing:
4

Pemahaman tentang lingkungan peserta didik ( temasuk didalam nya lingkungan


keluagga dan sekolah),terutama oleh peserta didik sendiri,orang tua,guru pada
umumnya dan guru pembimbing.

Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas ( termasuk didalamnya informasi


pendidikan, informasi jabatan atau pekerjaan, dan informasi sosial dan budaya /
nilai-nilai ), terutama oleh peserta didik.

2. Fungsi preventif,

yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa


mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya supaya tidak dialami oleh konseling. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada konseling tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat
digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok.

Ada suatu slogan yang berkembang dalam bidang kesehatan, yatu ‘mencegah
lebih baik daripada mengobati’ . slogan ini relefan dengan bidang bimbingan
dankonsiling yang sangat mendambakam sebaiknya individu tidak mengalami
suatu masalah. Apa bila individu tidak mengalami suatu masalah, maka besarlah
kemungkinan ia akan dapat melaksanakan proses perkembangannya dengan baik,
dan kegiatannya kehidupanyapun dapat terlaksana tanpa ada hambatan yang
berarti. Pengertian fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai
permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat menggangu, menghambat
ataupun menimbulkan kesulitan atau kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya.

Fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi


berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya
tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini konselor memberikan bimbingan
kepada konseli tengtang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan
yang membahayakan dirinya. Adapun tehnik yang digunakan adalah pelayanan
orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu di
informasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku
yang tidak diharapkan. Di antaranya bahaya minuman keras, merokok,
penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas(free sex).
5

3. Fungsi pengembangan,

yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif . konselor
berupaya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif. Konselor
dan guru atau staf sekolah bekerja sama membentuk tim kerja merencanakan dan
melaksanakan program bimbingan secara berkesinambungan membantu konseli
mencapai tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan di
sini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat
(brain storming), home room, dan karya wisata.

Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling diberikan dapat
membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan
pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal
yang dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian,
siswa dapat memelihara dan mengembangkan bebagai potensi dan kondisi yang
positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Fungsi bimbingan dan koseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi
lainya. Koselor senantiasa berupaya menciptakan lingkunga belajar yang
kondusif, yang mengfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel
sekolah secara sinergi sebagai team work berkerjasama merencanakan dan
melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam
upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannnya. Teknik
bibingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi
kelompok,dll.

4. Fungsi penyembuhan,

yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan
erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami
masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir. Teknik
yang dapat digunakan adalah konseling dan remedial teaching.

5. Fungsi penyaluran,

yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir
atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadian
lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor bekerja sama dengan pendidik
lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6

6. Fungsi adaptasi,

yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah/ madrasah dan
staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar
belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan konseli. Dengan menggunakan
informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat
membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam
memilih dan menyusun materi sekolah/madrasah, memilih metode dan proses
pembelajaran maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan
kecepatan konseling.

7. Fungsi penyesuaian,

yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli untuk


menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

8. Fungsi perbaikan,

yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat
memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap
konsli supaya memiliki pola berpikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan
yang tepat sehingga dapat menghantarkan mereka pada tindakan atau kehendak
yang produktif dan normatif.

9. Fungsi fasilitas,

memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan


perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang dalam seluruh aspek
dalam diri konseli.

10. Fungsi pemeliharaan,

yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu supaya dapat menjaga diri
dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi
ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan
menyebabkan penurunan produktifitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan
melalui program-program yang menarik, rekreatif, dan fakultatif (pilihan) sesuai
dengan minat konseli.
7

2.2 Fungsi khusus

Adapun fungsi khusus bimbingan dan konseling, yakni khususnya di sekolah,


menurut H.M. Umar, dkk., (21-22) adalah sebagai berikut :

1) Menolong anak dalam kesulitan belajarnya;

Sekolah-sekolah kita pada umumnya masih kurang memperhatikan individual


anak-anak. Banyaknya jumlah mata pelajaran dan luasnya bahan pelajaran,
menyebabkan guru pada umumnya hanya memompakan bahan pelajaran itu
kepada otak anak-anak. fungsi pokok dari bimbingan dan konseling adalah
menolong individu-individu yang mencari dan membutuhkan bantuan. Jenis
bantuan yang dibutuhkan oleh individu berbeda-beda meskipun ada kemungkinan
kesukaran yang dihadapi sama.

2) Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan


anak-anak

Melaksanakan bimbingan dengan sebaik-baiknya diperlukan pengetahuan yang


lengkap tentang individu yang bersangkutan, seperti bakat, kecerdasan, minat,
latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, dan sebagainya, yang berhubungan
dengan bantuan yang akan diberikan.

3) Memberikan nasihat kepada anak yang akan berhenti sekolahnya;

4) Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan belajarnya, dan


sebagainya
8

BAB III

KESMPULAN

Berdasarkan uraian dari pembahasan makalah diatas, dapat diambil kesimpulan


bahwa pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah yang hendak
dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Fungsi-fungsi
tersebut adalah:

Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungan.

Fungsi Preventif, yaitu fungsi dalam upaya konselor untuk senantiasa


mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli.

Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya.

Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian,dan ciri-ciri kepribadian yang lainnya.

Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala


sekolah dan staf, konselor dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan
terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan konseli.
Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif.
9

Fungsi Perbaiakan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu


konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir,berperasaa,dan
bertindak.
Fungsi Fasilitasi, yaitu fungsi memberikan kemudahan kepada konseli dalam
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan
seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.

Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu


konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang
telah tercipta dalam dirinya.
10

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Syarifuddin. 2011. Konseling dan Individual. Bandar


Lampung. AURA.

Didootz. 2013. Fungsi bimbingan dan konseling.


http://didootz.blogspot.com/2013/05/fungsi-bimbingan-dan-
konseling-di.html

Dirgamath. 2013. Bimbingan Dan Konseling.


http://dirgamath29.wordpress.com/2013/06/14/bimbingan-
dan-konseling-di-sekolah/

Anda mungkin juga menyukai