Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENELITIAN ASOSIATIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


MATA KULIAH : PENELITIAN TERAPAN
DOSEN PENGAMPU : Dr. Indrati K, M.Pd.

Oleh :
1. Aidil Rahmadi 1302289
2. Razyu Friyudhi 16061086
3. Aldi Yonanda 17061078
4. Hufa Weno Artha 17061058
5. Nazmi Septiani 17061015
6. Teguh Pratama 17061072
7. Wiwita Handayani 17061046
8. Zuhrizal Amri 17061074

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga
Penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang Penelitian Asosiatif.

Makalah ini Penulis buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Penelitian
Terapan. Tak lupa juga Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan, motivasi, bimbingan, arahan dan saran yang telah diberikan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Makalah ini Penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang Penulis
miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Padang, 11 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. PENGERTIAN PENELITIAN ASOSIATIF .............................................................. 3
1. Pengertian Penelitian ............................................................................................... 3
2. Pengertian Penelitian Asosiatif................................................................................ 3
B. KERANGKA PENELITIAN ASOSIATIF ................................................................. 5
1. SISTEMATIKA....................................................................................................... 5
2. PENJELASAN ISI SISTEMATIKA ....................................................................... 6
3. Hubungan Antar Variabel dalam Penelitian Asosiatif ................................................. 15
A. Hubungan Simetris / Sama .................................................................................... 15
B. Hubungan Kausal / Sebab-Akibat ......................................................................... 16
C. Hubungan Interaktif / Timbal Balik ...................................................................... 16
BAB III .................................................................................................................................... 18
PENUTUP................................................................................................................................ 18
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 18
B. Saran ............................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Hadi Sutrisno penelitian sebagai usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan
menggunakan metode ilmiah. Menurut Sukmadinata penelitian sebagai suatu
proses pengumpulan & analisis atau pengolahan data yang dilakukan secara
sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Berdasarkan berbagai
definisi tersebut, maka dapat disimpulkan penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah
yang dilakukan untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran
suatu masalah atau pengetahuan guna mencari solusi atau pemecahan masalah
tersebut.
Jenis-jenis penelitian ada banyak ragamnya, bisa dilihat dari aspek mana
penelitian tersebut diklasifikasikan. Ada beberapa jenis penelitian yaitu jenis
penelitian berdasarkan tujuan, berdasarkan pendekatan, berdasarkan metode dan
jenis penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi.
Makalah ini membahas penelitian berdasarkan tingkat
eksplanasi. Eksplanasi artinya penjelasan, tingkat eksplanasi artinya tingkat atau
kadar penjelasan. Tingkat penjelasan dalam penelitian bisa dibagi tiga yaitu
penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Makalah ini membahas penelitian asosiatif yang mana merupakan jenis
penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi. Menurut Sugiono (2013 : 11) Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang berusaha mencari hubungan antara satu variabel
dengan variabel lain. Hubungannya bisa simetris, kausal, atau interaktif.
Berdasarkan uraian singkat dari latar belakang di atas, maka penyusun
membahas ke dalam sebuah makalah yang berjudul “Penelitian Asosiatif”.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu,
1. Apa definisi penelitian asosiatif?
2. Apa saja macam-macam hubungan antar variabel dari penelitian asosiatif?
3. Bagaimanakah contoh judul dari penelitian asosiatif?

C. Tujuan Penulisan
Adapun rumusan masalah yaitu,
1. Untuk mengetahui definisi penelitian asosiatif.
2. Untuk mengetahui jenis hubungan antar variabel dari penelitian
asosiatif.
3. Untuk membedakan contoh judul penelitian asosiatif dari berbagai
hubungan antar variabel.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan,wawasan dan
khazanah keilmuan tentang Penelitian Asosiatif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN ASOSIATIF

1. Pengertian Penelitian
Menurut Margono (2005 : 1) penelitian adalah semua kegiatan
pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu
bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta baru yang bertujuan
untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta
teknologi.
Menurut Jamal Ma’mur Asmani (2011 : 7) penelitian adalah
aktivitas yang terkait dengan pengembangan pengetahuan dan teknologi ,
dilanjutkan oleh Prof. Dr. Achmad Gunaryo (2010), penelitian yang
dalam bahasa inggris disebut research adalah mencari segala sesuatu
secara dinamis dan progresif.
Menurut kamus Webster’s New Internasional, penelitian adalah
penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati dan kritis dalam mencari
fakta. Sejalan dengan Hillway pada bukunya Introduction to
Research mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu metode studi
yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan
sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang
tepat terhadap masalah tersebut.
Menurut pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara
alamiah yang dilakukan secara hati-hati dan sempurna dalam mencari
fakta yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah secara tepat.

2. Pengertian Penelitian Asosiatif


Jenis-jenis penelitian ada banyak ragamnya, bisa dilihat dari aspek
mana penelitian tersebut diklasifikasikan. Ada beberapa jenis penelitian

3
yaitu jenis penelitian berdasarkan tujuan, berdasarkan pendekatan,
berdasarkan metode dan jenis penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi.
Penelitian eksplanasi ditunjukkan untuk memberikan penjelasan
tentang hubungan antara fenomena atau variabel. Dalam kehidupan kita
menghadapi banyak hal, fakta, kegiatan, peristiwa, konflik, dan lain
sebagainya; yang dalam penelitian kita sebut sebagai variabel. Variabel
dalam teknologi informasi, bisa berupa guru mengajar, membimbing,
mengevaluasi, siswa belajar, mengerjakan tugas, bolos, lulus ujian, buku
kurang, kelas sempit, penguasaan teknologi informasi, penggunaan
internet dan lain sebagainya.
Pada suatu saat, mungkin kita memandang variabel-variabel tersebut
tidak mempunyai arti apa-apa, tetapi pada saat lain, kita melihatnya
sebagai hal yang membingungkan, tidak jelas. Penelitan eksplanasi
mencoba mencari kejelasan antara hal tersebut dari satu variabel terhadap
variabel lainnya, ataupun hubungan sebab akibat. Tingkat penjelasan
dalam eksplanasi bisa dibagi tiga yaitu penelitian deskriptif, komparatif,
dan asosiatif.
Menurut Dr. H. Ahmad Qurtubi, MA (2008 : 46-47) mengemukakan
bahwa penelitian asosiatif didefinisikan sebagai sebuah penelitian yang
memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih.
Menurut Muhammad Fauzi (2009 : 155) asosiatif adalah hubungan
antara dua variabel yang tidak saling mengikat, tetapi lebih mengarah
pada bentuk kerjasamanya. Misalnya, hubungan antara dokter dan
perawat dalam proses penyembuhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian asosiatif adalah memiliki
tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan
tidak saling mengikat. Penelitian asosiatif memiliki tingkatan tertinggi
jika dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan penelitian kompratif.
Dengan menggunakan penelitian ini, bisa ditarik sebuah teori yang
memiliki fungsi untuk memberi penjelasan, perkiraan, dan kontrol suatu

4
gejala. Pada penelitian ini, minimal terdapat dua variabel yang
dihubungkan. Sementara itu terdapat tiga hubungan antar variabel, yaitu
hubungan simetris, hubungan kausal dan hubungan interaktif.

B. KERANGKA PENELITIAN ASOSIATIF

1. SISTEMATIKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Hasil Penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi konseptual
1. Variabel Terikat atau Dependent Variable ( Y)
2. Variabel Bebas atau Independent Variable(Xi, i=1,2,..k)
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Teoretik
D. Hipotesis Penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian

5
C. Metode Penelitian
D. Populasi dan Sampel
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Terikat (Y)
2. Variabel Bebas (Xi , i = 1, 2, ..., k)
F. Teknik Analisis Data
G. Hipotesis Statistika

2. PENJELASAN ISI SISTEMATIKA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta (das sein)


dan harapan (das solen) yang menjadi masalah utama penelitian (Variabel
terikat). Fakta dapat merupakan apa yang ada sekarang berupa data
sekunder, hasil observasi, pengalaman pribadi, atau hasil penelitian
lainnya, sedangkan harapan dapat berupa apa yang ada yang terdapat pada
undang-undang, peraturan, visi-misi, renstra, kurikulum, atau teori-teori
dalam text book (literature) dan jurnal.

Dalam hal ini latar belakang belum bias mentukan petode


penelitian apa yang akan dipakai. Latar belakang hanya garis besar
maralah yang terjadi yang akan dasar di jadikan pedoman untuk penilitian.

B. Identifikasi Masalah

Peneliti mengidentifikasi beberapa penyebab terjadinya masalah


utama yaitu semua hal-hal yang berhubungan dengan atau menjadi
penyebab munculnya masalah utama penelitian, yang telah diungkapkan
pada latar belakang masalah. Hasil identifikasi dituliskan dalam bentuk
pernyataan. Semua masalah yang ada di latar belakang akan di masukan ke
identifikasi masalah.

6
C. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan tujuan


penelitian dan minat peneliti. Gambaran untuk masa depan hasil penelitian
tersebut.

D. Perumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian


yang berkaitan dengan hubungan atau pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat.

Contoh :

Penelitian asosiatif

1. Apakah X1 hubungan terhadap Y?


2. Apakah X2 hubungan terhadap Y?
3. Apakah hubungan terhadap Y?
4. Apakah X1, X2, X3 secara bersama-sama mempunyai
hubungan atau berpengaruh terhadap Y?

E. KegunaanPenelitian

Peneliti mengungkapkan secara spesifik manfaat yang akan


dicapai yang dapat disumbangkan dalam:

1. Pengembangan IPTEKS
2. Pemecahan masalah praktis dalam pembangunan

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual

Peneliti membahas variabel penelitian secara konseptual dari


berbagai teori atau konsep para ahli. Kajian konseptual ini dimulai dari
variabel terikat (Y) dilanjutkan dengan variabel bebas (Xi). Untuk setiap
variabel penelitian dituntut menggunakan minimal 3 (tiga) rujukan konsep
para ahli (untuk Tesis) dan 5 (lima) rujukan konsep para ahli (untuk
disertasi). Kajian konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep-konsep
secara runtut dari berbagai sumber tetapi hasil analisis dari berbagai
konsep, kemudian membandingkan hasil analisis berbagai konsep. Dalam
membandingkan hasil analisis berbagai konsep ditemukan persamaan dan
perbedaan. Persamaan itu menjadi dasar sintesis yang akan menjadi
konsep/konstruk dari variabel yang akan diteliti.

B. Penelitian yang Relevan

Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian yang relevan dengan


masalah penelitian, baik yang mendukung maupun yang bertentangan.
Hasil penelitian yang relevan dapat diambil dari buku teks, jurnal, hasil
penelitianyang bertujuan untuk menjelaskan persamaan dan/atau
perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah
ada.

C. Kerangka Teoretik

Peneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang bersifat


deduktif dari konsep-konsep setiap variabel, yang mengarah ke hubungan
sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam
kerangka teoretik ini peneliti membahas keterkaitan antara Xi dan Y yang
didukung oleh teori yang sudah ada/atau hasil pemikiran peneliti yang
didukung oleh argumentasi yang logis untuk menghasilkan hipotesis

8
penelitian. Kerangka teoretik ini dijadikan sebagai dasar dalam
mengarahkan penyusunan hipotesis penelitian.Banyaknya subjudul
kerangka teoretiksama dengan banyaknya butir pada perumusan masalah.

Contoh :

Subjudul untuk kerangka teoretik;

1. Variabel X1 dan Y
2. Variabel X2 dan Y
3. Variabel X3 dan Y
4. Variabel X1, X2,X3 secara bersama-sama dengan Y

D. Hipotesis Penelitian

Peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai jawaban


sementara atas pertanyaan penelitian dan berbentuk pernyataan tentang
karakteristik populasi yang merupakan hasil dari proses teoretik. Hipotesis
penelitian dirumuskan berdasarkan kerangka teoretik. Banyaknya hipotesis
sama dengan banyaknya subjudul pada kerangka teoretik dan banyaknya
butir pada perumusan masalah.

Contoh :

· Penelitian Korelasi

1. Terdapat hubungan positif/negatif antara X1 dan Y


2. Terdapat hubungan positif/negatif antara X2 dan Y
3. Terdapat hubungan positif/negatif antara X3 dan Y
4. Terdapat hubungan antara X1, X2,dan X 3secara bersama-
sama dengan Y

9
· Penelitian Korelasi Kausal

1. Terdapat pengaruh positif/negatifX1 terhadap Y


2. Terdapat pengaruh positif/negatifX2 terhadap Y
3. Terdapat pengaruh positif/negatifX3 terhadap Y
4. Terdapat hubungan/pengaruh positif/negatifX1, X2,danX3
secara bersama-sama dengan Y

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Peneliti mendeskripsikan tujuan penelitian yang ingin dicapai


disesuaikan dengan perumusan masalah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti mendeskripsikan di mana lokasi penelitian dilakukan dan


kurun waktu yang digunakan selama penelitian mulai dari penyusunan
rencana (proposal) sampai dengan penyusunan laporan penelitian itu
selesai dilakukan.

C. Metode Penelitian

Peneliti menjelaskan pendekatan, metode, teknik yang digunakan


dalam penelitian, variabel penelitian dan konstelasi penelitian yang
ditetapkan. Konstelasi penelitian mengambarkan bagan
hubungan/pengaruh antar variabel

Contoh :

· Penelitian Asosiatif

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode survei


dan teknik asosiatif.

10
Variabel terikat adalah Y dan variable bebasnya adalah X1, X2,dan X 3

Kontelasi Penelitiannya adalah hubungan kedua variabel menghasikan


hasil penelitian

D. Populasi dan Sampel

Peneliti menjelaskan unit analisis dan unit sampling, populasi yang


akan diteliti yang meliputi populasi target dan populasi terjangkau, teknik
pengambilan sampel dan tahap-tahap pengambilan sampel, serta
penentuan ukuran sampel yang akan digunakan secara representatif
mewakili populasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yaitu dengan


menggunakan instrumen berbentuk tes, skala, kuesioner dan lain-lain.
Pengembangan instrumen untuk setiap variabel disajikan dalam bentuk
konseptual, definisi operasional, kisi-kisi instrument, uji validitas
instrumen dan reliabilias.

Instrumen Variabel Terikat

· Definisi Konseptual

Peneliti menjelaskan konsep dari variabel yang diteliti berdasarkan


sintesis peneliti terhadap konsep-konsep yang dianalisis.

· Definisi operasional

Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi dengan


rincian indikator penelitian (terukur) dan unit analisis pengukuran variabel
yang dibuat instrumennya, serta responden yang akan mengisi instrumen.

11
· Kisi-kisi Instrumen

Peneliti menyajikan kisi-kisi instrumen sesuai dengan definisi


konseptual. Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk tabel yang
berisikan dimensi, indikator atau kompetensi dasar, nomor butir (butir
positif, butir negatif) dan jumlah butir untuk setiap indikator yang
dievaluasi.

· Uji Validitas Instrumen dan Reliabilitas

Peneliti menyajikan hasil validasi teoritik/konstruk/isi yang


dilakukan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses penelaahan teoretis
suatu konsep dimulai dari definisi konseptual, definisi operasional,
dimensi atau kompetensi dasar, indikator, dan butir instrumen.Peneliti
menjelaskan pakar yang menelaah instrumen, prosedur telaah dan hasil
telaahnya secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur
telaah dan hasil validasi panel secara kuantitatif. Kemudian dilanjutkan
dengan menjelaskan uji validitas empiris dan perhitungan koefisien
reliabilitas.Uji validitasempiris menggunakan korelasi biserial, korelasi
point biserial atau korelasi produc moment disesuaikan dengan bentuk
skor butir (dikotomi atau politomi). Demikian pula dengan perhitungan
koefisien reliabilitas menggunkaan KR20 atau Alpha Croncach
disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau politomi)

Instrumen Variabel Bebas

· Definisi Konseptual

Peneliti menjelaskan konsep dari variabel yang diteliti berdasarkan


sintesis peneliti berdasarkan teori-teori yang digunakan

· Definisi operasional

Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi dengan


rincian indikator penelitian (terukur) dan unit analisis pengukuran variabel
yang dibuat instrumennya.

12
· Kisi-kisi Instrumen

Peneliti menyajikan kisi-kisi instrumen sesuai dengan definisi


konseptual. Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk tabel yang
berisikan dimensi, indikator nomor butir (butir positif, butir negatif) dan
jumlah butir untuk setiap aspek yang dievaluasi.

· Uji Validitas Instrumen dan Reliabilitas

Peneliti menyajikan hasil validasi teoritik/konstruk/isi yang


dilakukan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses penelaahan teoretis
suatu konsep dimulai dari definisi konseptual, definisi operasional,
dimensi indikator, dan butir instrumen. Peneliti menjelaskan pakar yang
menelaah instrumen, prosedur telaah dan hasil telaahnya secara kualitatif.
Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan hasil validasi panel
secara kuantitatif. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan uji validitas
empiris dan perhitungan koefisien reliabilitas. Uji validitas empiris
menggunakan korelasi biserial, korelasi point biserial atau korelasi produc
moment disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau politomi).
Demikian pula dengan perhitungan koefisien reliabilitas menggunkaan
KR20 atau Alpha Croncach disesuaikan dengan bentuk skor butir
(dikotomi atau politomi)

E. Teknik Analisis Data

Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan


meliputi analisis data dengan statistika deskriptif, analisis data dengan
statiska inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis data dengan
statistika deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, histogram, steam and leaf (diagram batang daun) atau box plot
(diagram kotak garis). Analisis data dengan statiska inferensial sesuai
dengan hipotsesis penelitian yang akan diuji.

F. Hipotesis Statistika

13
Peneliti menuliskan hipotesisstatisika berupa simbol atau lambang
parameter statistika yang menggambarkan pernyataan tentang karakteristik
populasi yang merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.
Pernyataan tersebut berbentuk proposisi sebagai hasil dari kerangka
teoretik. Jumlah hipotesis statistika sesuai dengan hipotesis penelitian.

Contoh :

· Penelitian Korelasi Asosiatif

Hipotesis pertama

Ho. : ρy1≤ 0

H1. : ρy1> 0

Hipotesis kedua

Ho. : ρy2≤ 0

H1. : ρy2> 0

Hipotesis ketiga

Ho. : ρy3≤ 0

H1. : ρy3> 0

Hipotesis keempat

Ho. : ρy.123≤ 0

H1. : ρy.123> 0

14
3. Hubungan Antar Variabel dalam Penelitian Asosiatif
Menurut Singarimbun & Effendi, 1989 : 55-67) mengemukakan bahwa
hubungan antar variabel dapat berupa hubungan simteris, timbal balik, dan
interaktif)

A. Hubungan Simetris / Sama


Menurut Purwanto (2010 : 68) Hubungan simetris adalah hubungan
antar dua variabel yang bersifat sejajar atau sama.
Hubungan simetris terjadi apabila :
1. Kedua variabel indikator dari konsep yang sama. misalnya “kualifikasi
guru yang baik” adalah “tingkat pendidikan” dan “pengalaman
mengajarnya”. Variabel tingkat pendidikan tidak dipengaruhi oleh
pengalaman mengajar, begitu pula sebaliknya.
2. Kedua variabel adalah akibat dari suatu faktor yang sama, misalnya
meningkatnya penggunaan internet dikalangan masyarakat dengan,
naiknya jumlah oplah surat kabar, merupakan dua variabel yang tidak
saling mempengaruhi, namun diakibatkan oleh faktor yang sama, yaitu
3. Kedua variabel berkaitan secara fungsional, misalnya hubungan antara
petani dengan cangkul, hubungan guru dengan murid, hubungan dokter
dengan pasien, dan sebagainya.
4. Kedua variabel mempunyai hubungan karena kebetulan semata-mata,
misalnya secara kebetulan semua murid berkacamata gemar membaca.
Hubungan antara variabel murid berkacamata dengan gemar membaca
adalah hubungan simetris.

Contoh judul penelitian simetris :


1. Hubungan antara kemampuan matematis dengan kemampuan
berbahasa pada kelas V SDN 09 Cibubur.
2. Hubungan datangnya kupu-kupu dengan tamu.
3. Hubungan banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah.
4. Hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan.
5. Hubungan antara banyaknya penonton dengan tingkat kerusuhan

15
6. Hubungan antara burung gagak dengan kematian seseorang.

B. Hubungan Kausal / Sebab-Akibat


Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat. Salah
satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain
(dependen). Menurut Irawan (2000 : 37) untuk menyatakan ada hubungan
sebab-akibat harus dipenuhi 2 syarat utama, yaitu :
1. Terdapat hubungan antara variabel bebas (independent
variable) dengan variabel terikat (dependent variable)
2. Terdapat seri urutan yang benar, diartikan bahwa untuk dapat
dikatakan sebagai factor penyebab, suatu variabel tidak mungkin
terjadi setelah factor akibat. Dapat diartikan juga bahwa hubungan
antara varibel bebas dan variabel terikat tidak simetrik. Hubungan
simnterik maksudnya adalah arah pengaruhnya dapat berasal dari dua
pihak. Yaitu S (Sebab) dapat mempengaruhi Akibat (A) dan A dapat
mempengaruhi S.

Contoh judul penelitian hubungan sebab akibat :


1. Pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak di SD
Kabupaten Karanganyar.
2. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kecepatan lulusan
memperoleh pekerjaan pada SMK di Provinsi Jakarta
3. Pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitas
guru terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah.

C. Hubungan Interaktif / Timbal Balik


Menurut Masri Singarimbun & Effendi (1989 : 53) hubungan timbal balik
adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari
variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah
hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan
variabel yang menjadi akibat. Yang dimaksudkan ialah apabila pada suatu waktu,

16
variabel X mempengaruhi variabel Y, pada waktu lainnya variabel Y
mempengaruhi X.
Contoh hubungan interaktif :
1. Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di kecamatan A.
Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga
prestasi dapat mempengaruhi motivasi.
2. Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. Kecerdasan dapat
menyababkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat meningkatkan
kecerdasan karena gizi terpenuhi. (Prof. Dr. Sugiyono: 55-60)
3. Hubungan lulusan terbaik dengan sekolah favorit.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang berusaha mencari hubungan
antara satu variabel dengan variabel lain.
2. Hubungan antar variabel ada tiga, yaitu hubungan simetris, kausal,
atau interaktif.
3. Hubungan simetris adalah hubungan anatara dua variabel yang
bersifat sejajar, sama. Contoh penelitian asosiatif simetris : hubungan
antara kemampuan matematis dengan kemampuan berbahasa.
4. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat. Salah
satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain
(dependen). Contoh penelitian kausal : pengaruh kekerapan membaca
terhadap kemampuan efektif membaca.
5. Hubungan interaktif adalah hubungan antar variabel yang saling
mempengaruhi. Contoh hubungan kepandaian dengan
kekayaan (Diasumsikan kepandaian membuat orang bisa kaya, dan
sebaliknya karena kaya orang mempunyai biaya untuk belajar sehingga
pandai).

B. Saran
Dalam penyusunan tugas kelompok ini penyusun buat tentunya masih
banyak kekurangan dan kesalahan dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
wawasan penyusun. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik dari
semua pihak yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas kelompok ini.
Atas saran dan kritiknya penyusun ucapkan terimakasih.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta


Dr. H. Ahmad Qurtubi, M.A. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT
Bintang Harapan Sejahtera. Tangerang
Drs. Hadeli, M.A. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Quantum
Teaching. Jakarta.
Drs. S. Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT Asdi
Mahasatya. Jakarta.
Drs.Sudaryono. 2014. Educational Research Metodolog. Lentera Ilmu Cendekia:
Jakarta.
Ir. Syofian Siregar, M.M. 2015. Statistik Parametrik untuk Penelitian
Kuantitatif. PT. Bumi Aksara: Jakarta.
Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Penelitian Pendidikan. Diva Press. Yogyakarta.
Masri Singarimbun & Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Pustaka
LP3S Indonesia. Jakarta.
Purwanto. 2010. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Pustaka Belajar:
Yogyakarta.
Algoritma Apriori ( Studi Kasus : Kreditplus ). Pelita Informatika Budi Darma,
valume :I,25–29.

19

Anda mungkin juga menyukai