Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T., Tuhan Yang Maha Esa,
pada akhirnya makalah atau paper yang penulis susun dalam rangka memenuhi
tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Penulisan Kasus, yang penulis beri
judul: “MENGENAL LEBIH JAUH MENGENAI KEGIATAN
PENELITIAN”, telah dapat diselesaikan.
Makalah atau paper ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber
bacaan dan akses internet. Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipan-kutipan
dari beberapa sumber sebagaimana yang tercantum dalam Daftar Pustaka, dengan
beberapa ulasan pribadi. Ulasan pribadi sifatnya hanyalah analisis dan sintesis
dari beberapa kutipan yang berasal dari bahan bacaan.
` Tulisan yang amat sederhana ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya
peran dan bantuan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, sudah
semestinya penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Holiawati, S.E., M.Si. Selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Metodologi Penelitian dan Penulisan Kasus pada Program Studi Magister
Akuntansi Universitas Pamulang.
2. Teman-teman kelas 02MAKM001 Program Studi Magister Akuntansi
Universitas Pamulang.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah atau paper ini jauh dari
sempurna dan mungkin beberapa pandangan penulis sedikitnya belum teruji
kebenarannya. Namun, harapan penulis semoga karya yang sederhana ini ada
setitik manfaatnya, terutama untuk penulis pribadi dan teman-teman yang telah
membaca makalah ini. Amin ya Rabbal ‘alamin...

Pamulang, 26 Februari 2023

i
(Kelompok 1)

DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan Makalah............................................................................2
1.4 Kegunaan Makalah.......................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Penelitian........................................................................3
2.2 Tujuan dari Kegiatan Penelitian..................................................4
2.3 Manfaat Penelitian.......................................................................6
2.4 Tipe – tipe Penelitian...................................................................6
2.5 Karateristik Penelitian Ilmiah yang Baik....................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara definisi penelitian merupakan salah satu cara untuk

mengembangkan atau memajukan sebuah sistem. Sistem yang dimaksud adalah

sebuah tatanan atau pengetahuan yang sudah ada. Misalnya, ada pengetahuan

tentang berolahraga membuat tubuh lebih sehat. Hasil dari penelitian tersebut

nantinya akan ditindaklanjuti untuk membuktikan dan mengembangkan

pengetahuan tersebut. Melalui penelitian, kita bisa mencari tahu variabel apa yang

nantinya bisa diubah sehingga bisa mengembangkan pengetahuan tersebut.

Sebagai karya ilmiah, penelitian memiliki cakupan yang teramat luas, hal

ini karena penelitian bisa dilakukan pada semua bidang ilmu, mulai dari ilmu

ekonomi, kesehatan, teknologi dan lain-lain. Penelitian ini juga bisa menggunakan

metode yang berbeda-beda, maka dari itu penelitian dibagi menjadi beberapa

macam.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang sudah dijabarkan diatas maka rumusan

masalah dari di susunnya makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan kegiatan penelitian ?

2. Apa tujuan dari adanya kegiatan penelitian ?

3. Apa kegunaan dari adanya kegiatan penelitian ?

4. Apa saja tipe – tipe penelitian ?

5. Bagaimana karakteristik penelitian ilmiah yang baik ?

1
1.3 Tujuan Makalah

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Mengetahui apa yang di maksud dengan kegiatan penelitian.

2. Mengetahui tujuan dari adanya kegiatan penelitian.

3. Mengetahui kegunaan dari adanya kegiatan penelitian.

4. Mengetahu apa saja tipe-tipe penelitian.

5. Mengetahui karakteristik penelitian ilmiah yang baik.

1.4 Kegunaan Makalah

Penulis berharap makalah ini dapat memiliki kegunaan atau manfaat untuk

menambah informasi kajian ilmu bagi para pembaca yang dapat menjadikan

makalah ini sebagai referensi tambahan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Penelitian

Proses penelitian sejatinya sudah dimulai berabad-abad lalu. Salah satu

catatan menunjukkan, adanya proses penelitian dimulai pada tahun 1577. Secara

istilah, penelitian adalah istilah yang berasal dari bahasa Prancis Tengah, yaitu

recherche yang mempunyai arti pergi mencari. Istilah recherche sendiri berasal

dari Perancis Kuno, sebuah kata yang berasal dari ‘re’ dan ‘cerchier’ yang berarti

pencarian. Istilah penelitian kemudian tiba di Indonesia dan masuk dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Adapun maknanya adalah penyelidikan atau pemeriksaan yang cermat,

terutama penyelidikan atau eksperimen yang ditujukan untuk penemuan sebuah

fakta, merevisi teori yang terdahulu atau hukum yang diterima berdasarkan fakta

baru, atau penerapan praktis dari hal tersebut. Salah seorang akademisi di

Indonesia, Soerjono Soekanto, memiliki definisi bahwa penelitian adalah kegiatan

ilmiah yang berdasarkan pada suatu analisis dan konstruksi yang harus dilakukan

dengan sistematis, metodologis dan konsisten yang bertujuan untuk

mengungkapkan suatu kebenaran.

2.1 Pengertian Kegiatan Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada suatu masalah

yang memerlukan solusi yang tepat. Dalam kehidupan selalu ada masalah, baik

masalah pribadi, keluarga, masyarakat dan negara. Dari semua masalah tersebut,

3
tidak semua masalah yang memerlukan solusi dalam bentuk kegiatan penelitian.

Perbedaanya adalah pada kegiatan penyelesaian masalah. Selain masalah,

komponen penting yang harus ada dalam penelitian adalah tujuan penelitian

sehingga dapat ditentukan metode yang tepat untuk penyelesain masalah.

Kegiatan penyelesaian masalah yang disebut penelitian dapat dilakukan secara

sistematis dengan mengikuti metodologi, dikontrol, dan didasarkan teori yang ada

serta diperkuat dengan gejala yang ada (Sukardi, 2004:3).

2.2 Tujuan dari kegiatan Penelitian

Menurut situs Editage Insight, tujuan penelitian adalah tujuan keseluruhan

dari dilakukannya penelitian. Tujuan penelitian ini bisa menambah pengetahuan di

area (topik) tersebut, untuk menunjukkan kesenjangan yang ada dalam ilmu

tersebut, atau untuk merancang dan menguji solusi dari masalah yang ada.

Sementara itu, mengutip Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ushuluddin,

tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai. Tujuan

penelitian ini berhubungan dengan rumusan masalah penelitian.

Menurut buku Pengantar Metodologi Penelitian terbitan Yayasan Kita

Menulis, ada beberapa tujuan penelitian menurut ahli yaitu:

1. Beckingham (1974)

Tujuan penelitian adalah ungkapan 'mengapa' penelitian itu dilakukan. Tujuan

ini merupakan persepsi yang mampu menguraikan atau memperkirakan situasi

atau pemecahan masalah pada keadaan dan dapat membuktikan yang akan

dilakukan.

4
2. Locke Spirduso dan Silverman (2013) dalam Creswell (2016).

Tujuan penelitian adalah untuk menunjukkan serangkaian pertanyaan

'mengapa anda ingin melakukan riset dan apa yang ingin anda dapatkan.

Tujuan penelitian bisa ditulis dengan dua cara yaitu:

1. Dengan kalimat aktif : misalnya menggunakan kata untuk memahami, untuk

menemukan, untuk mengetahui, untuk menjelaskan, untuk menguraikan dan

lainnya. Sementara itu dalam penelitian kuantitatif biasanya menggunakan

kata-kata untuk memahami, untuk menemukan, untuk menjelaskan, dan untuk

menguraikan.

2. Dengan kalimat pasif : misalnya agar dapat diketahui, agar dapat dijelaskan,

dan lainnya.

Jenis – jenis tujuan penelitian :

Menurut buku Pengantar Metodologi Penelitian terbitan Yayasan Kita Menulis,

ada tiga jenis tujuan penelitian yaitu:

1. Tujuan Penemuan (Eksploratif)

Tujuan penelitian ini dapat menemukan sebuah pengetahuan baru dalam

bidang tertentu.

2. Tujuan Pengujian (Verifikatif)

Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dan menganalisis serta menguji

kebenaran pada bidang yang sudah ada sebelumnya.

3. Tujuan Pengembangan (Development)

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sebuah pengetahuan dalam

bidang yang telah ada.

5
2.3 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah kontribusi penelitian anda terhadap bidang

keilmuan yang dipelajari, bisa juga manfaat untuk budaya atau masyarakat

tertentu. Manfaat penelitian dalam sebuah kegiatan penelitian berfungsi untuk

menjelaskan dan menekankan secara jelas potensi dari hasil penelitian tersebut.

Terdapat tigas fungsi manfaat penelitian dalam suatu kegiatan penelitian,

yaitu :

1. Menginspirasi penelitian lebih lanjut, penelitian selanjutnya bisa

menggunakan topik serupa dengan mencari celah dari penelitian sebelumnya

yang dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut.

2. Menginspirasi penelitian lebih lanjut menggunakan satu atau sebagian

komponen dari penelitian sebelumnya. Misalnya variabel penelitian, kasus,

metode penelitian, dan lain-lain.

3. Menjadi pertimbangan dalam pembuatan kebijakan pemerintah.

2.3 Tipe – tipe penelitian

Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti banyak jenis atai tipe tipe

nya. Berikut merupakan jenis-jenis dari kegiatan penelitian :

1. Penelitian Kualitatif

Jenis penelitian ini memiliki deskriptif, dan penelitian ini lebih cenderung

menggunakan analisis. Dalam penelitian kualitatif proses dan makna lebih banyak

ditonjolkan dengan menggunakan landasan teori sebagai panduan untuk fokus

pada penelitian berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Peran dari landasan teori

teramat penting demi menambahkan gambaran umum secara luas mengenai latar

6
penelitian dan sebagai bahan sebuah pembahasan dari hasil penelitian. Penelitian

kualitatif memiliki objek penelitian yang cukup terbatas. Dalam penelitian

kualitatif, peneliti harus ikut serta dalam kondisi atau peristiwa yang diteliti, hal

ini karena hasil dari penelitian kualitatif membutuhkan analisis yang mendalam

dari peneliti. Ada sejumlah metode yang bisa dipakai dalam penelitian kualitatif,

yaitu metode fenomenologi, metode grounded theory, metode etnografi, metode

studi kasus, dan metode narrative research. Metode narrative research adalah

metode penelitian di mana si peneliti melakukan sebuah studi pada seseorang

untuk mendapatkan data dari sejarah perjalanan kehidupannya. Metode

fenomenologi adalah metode di mana peneliti akan mengumpulkan data-data

dengan observasi dari partisipan untuk mengetahui fenomena yang esensial dari

para partisipan dalam pengalaman hidupnya. Sedangkan metode grounded theory

adalah metode di mana peneliti menggeneralisasi objek yang diamati secara

induktif, atau berinteraksi berdasarkan pandangan dari para partisipan yang

diteliti.

Sedangkan metode etnografi adalah metode di mana peneliti akan

melakukan studi pada budaya dalam suatu kelompok dan melalui observasi serta

wawancara. Untuk metode studi kasus adalah metode yang digunakan untuk

memahami atau mendalami suatu alasan dari sebuah kasus yang terjadi, kasus ini

bisa menjadi dasar untuk digunakan dalam riset selanjutnya.

2. Penelitian Kuantitatif

Berikutnya dalam jenis-jenis penelitian adalah kuantitatif. Penelitian ini

melakukan investigasi secara sistematis untuk meneliti sebuah fenomena dengan

7
cara mengumpulkan data-data yang bisa diukur menggunakan ilmu statistik,

matematika dan komputasi. Penelitian kuantitatif memiliki tujuan untuk

mengembangkan teori hipotesis yang memiliki kaitan dengan fenomena-fenomena

alam. Dalam konsep penelitian kuantitatif, pengukuran adalah yang menjadi pusat

penelitian. Hal ini karena hasil pengukuran dapat membantu untuk melihat adanya

hubungan antara pengamatan empiris dengan hasil dari data-data. penelitian

kuantitatif juga mempunyai tujuan untuk membantu menemukan hubungan antara

variabel yang ada dalam sebuah populasi.

Berdasarkan buku Metode Penelitian karya Prof. Dr. A. Muri Yusuf,

disebutkan ada metode-metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif.

Metode komparatif adalah metode di mana digunakan untuk mengetahui adanya

perbedaan antara variabel yang diteliti. Metode ini menerapkan kemampuan

manipulatif sehingga data yang dihasilkan akan bersifat objektif dan akurat.

Metode juga dilakukan sealami mungkin, sehingga perbedaan variabel akan

terlihat jelas. Sementara itu, metode deskriptif adalah metode yang digunakan

dalam penelitian untuk menyampaikan fakta dengan cara mendeskripsikan dari

apa yang diperoleh. Peneliti cukup menuliskan laporan pandangan mata, dengan

menggambarkan subjek dan objek yang sedang diteliti.

Selain kedua metode di atas, ada juga metode korelasi. Metode korelasi

adalah metode yang memiliki tujuan untuk menggambarkan lebih dari dua hasil

penelitian. Metode ini lebih bagus untuk digunakan dalam membandingkan

persamaan atau perbedaan sehingga hasil penelitian bisa lebih jelas. Metode

8
korelasi lebih cocok untuk digunakan dalam penelitian yang memiliki tujuan

untuk mengetahui titik tolak penelitian yang jelas.

3. Penelitian Eksperimen

Seperti namanya, penelitian eksperimen adalah penelitian yang bersifat

coba-coba. Apabila dirunut istilah eksperimen sendiri mungkin sudah tidak asing

lagi. Sejak sekolah dasar, istilah eksperimen sudah dikenalkan. Misalnya saja,

eksperimen membuat roket dari botol bekas dan lainnya. Eksperimen yang

bersifat coba-coba ini bertujuan untuk menguji sebuah hipotesis atau untuk

mengenali adanya hubungan sebab dan akibat dengan tujuan tertentu. Penelitian

eksperimen dibagi lagi menjadi empat jenis, yaitu pre-experimental, true

experimental, quasi experimental dan design factorial. Dalam penelitian pre

experimental, penelitian ini belum termasuk penelitian yang sungguh-sungguh,

karena masih terdapat variabel luar yang juga ikut berpengaruh dari terbentuknya

variabel yang dependen. Di sisi lain ada true experimental yang merupakan

penelitian di mana peneliti bisa mengontrol semua variabel yang bisa

mempengaruhi jalannya eksperimen tersebut. Dengan mengontrol semua variabel

yang ada, kualitas pelaksanaan dari penelitian bisa meningkat. Jadi, true

experimental memiliki kelompok kontrol dan sampel penelitian yang bisa dipilih

secara acak.

4. Penelitian Deskriptif

Dalam penelitian deskriptif akan digambarkan mengenai karakteristik dari

suatu populasi atau sebuah fenomena yang menjadi objek penelitian. Metode

penelitian deskriptif lebih fokus pada menjelaskan objek penelitiannya, sehingga

9
penelitian ini akan menghasilkan jawaban dari sebuah peristiwa yang terjadi.

Adapun tujuan utama dari jenis penelitian ini adalah untuk memberi penjelasan

dan menggambarkan fenomena atau peristiwa yang diteliti. Kriteria yang dimiliki

oleh penelitian deskriptif yaitu masalah yang dirumuskan harus layak untuk

diteliti. Rumusan masalah yang ingin diangkat harus dikaji terlebih dahulu apakah

rumusan masalah tersebut memiliki nilai ilmiah. Penelitian dengan metode

deskriptif juga tidak boleh terlalu luas tujuan penelitiannya. Tujuannya harus

sangat spesifik sehingga hasil dari penelitiannya lebih fokus. Jika tujuan

penelitian deskriptif kurang spesifik, maka bisa jadi penjelasannya terlalu panjang

dan pembahasannya terlalu luas. Selain itu, data yang digunakan juga berupa

fakta, sama dengan jenis penelitian yang lain.

Peneliti yang melakukan penelitian deskriptif harus terjun langsung

kelapangan sehingga bisa melihat dan mendata sendiri data-data penelitian yang

dibutuhkan. Sehingga bisa terlihat apakah benar-benar sesuai fakta, selain itu hal

ini juga lebih mudah untuk peneliti dalam menuangkannya ke dalam laporan

penelitian. Standar pembanding dalam penelitian deskriptif juga harus memiliki

validasi sehingga tidak ada unsur opini. Jika ditelisik lebih dalam mengenai jenis-

jenis penelitian deskriptif ini akan ditemukan beberapa metode seperti: metode

survei, metode deskriptif kesinambungan, studi kasus, analisis pekerjaan,

penelitian perpustakaan dan penelitian komparatif. Penelitian komparatif akan

menggunakan metode perbandingan dari setiap data yang diperoleh.

5. Penelitian Campuran

10
Di nomor lima ada jenis penelitian campuran. Dari definisinya penelitian

campuran memiliki arti proses penggabungan penelitian bentuk kuantitatif dan

kualitatif. Penelitian campuran ini lebih kompleks dibandingkan penelitian-

penelitian yang disebutkan di atas, karena pada penelitian ini tidak hanya

mengumpulkan dan menganalisis data namun juga melibatkan fungsi-fungsi dari

penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penggunaan dari kedua metode penelitian itu

diharapkan bisa memberikan pemahaman yang lebih lengkap mengenai masalah

penelitian yang diangkat.

Adapun tujuan penelitian campuran adalah untuk lebih memahami isu

dengan mengartikulasikan data kualitatif yang merupakan rincian deskriptif dan

juga data kuantitatif yang berbentuk angka-angka. Metode penelitian campuran

juga memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil statistik kuantitatif dari suatu objek

penelitian tertentu dan kemudian akan ditindaklanjuti dengan mengobservasi

individu untuk memperoleh hasil yang lebih mendalam. Tidak jauh beda dengan

jenis-jenis penelitian sebelumnya. Penelitian campuran juga memiliki beberapa

metode yang bisa digunakan. Ada metode campuran sekuensial, metode ini adalah

prosedur di mana peneliti akan menggabungkan penemuan yang diperoleh dari

satu metode dengan penemuan dari metode lainnya. Misalnya, peneliti bisa

terlebih dahulu menggunakan metode kualitatif lalu dilanjutkan dengan metode

kuantitatif. Demikianlah lima jenis-jenis penelitian yang bisa dipraktikkan dalam

proses pengerjaan tigas ilmiah. Selain jenis-jenis penelitian yang telah disebutkan

di atas ada pula jenis penelitian seperti simulasi, historis dan kultural. Jenis

11
penelitian ini tentunya harus memiliki dasar yang sesuai dengan penelitian yang

ingin dilakukan.

2.4 Karakteristik penelitain ilmiah yg baik

3. Karakteristik Penelitian
Ilmiah Penelitian yang
baik adalah harus
mengandung keilmiahan.
4. Karakteristik penelitian
yang mengandung ilmiah
tentunya memiliki
beberapa karakter yang
5. dapat mendukung
keilmiahan penelitian
tersebut. Seperti adanya
tujuan yang terfokus dan

12
6. relevan, akurasi dan
terukur. Karakteristik
penelitian ilmiah pada
umumnya dapat diuraikan
7. menurut Sekaran (2003)
yang menyebutnya
dengan The Hallmarks of
scientific
8. research(Ferdinand,
2014).
9. 1.
Purposivenes.Menemuka
n masalah yang jelas
dalam suatu penelitian.
Perumusan tujuan
13
10. yang terfokus dan
relevan terhadap masalah
yang sedang dihadapi.
11. 2. Rigor. Melakukan
penelitian dengan dasar
teoritical dan metodologi
yang kuat. Dengan
12. menyertakan derajat
exactitude, akurasi dan
penuh dengan
kehatihatian.
13. 3. Testability.
Penelitian yang
berdasarkan atas

14
pengukuran kebenaran.
Seperti melakukan
14. pengukuran
kebenaran atas kesesuaian
instrumen, akseptansi
model dan kebenaran
hipotesis.
15. 4. Replicability.
Penelitian yang memiliki
tingkat kesimpulan yang
sama pada penelitian lain.
Baik
16. secara kesamaan
situasi penelitian maupun
dalam penggunaan
15
metode yang sama.
Sehingga
17. hasil hipotesis yang
diperolah bukanlah hasil
kebetulan tetapi karena
adanya unsur replikasi
18. penelitian terdahulu.
19. 5. Precision &
Confidence. Terdapatnya
measurement error,
sehingga harus
memperhatikan
20. derajat presisi dan
konfidens dari hasil yang

16
mendekati realitas dan
tinggi dan rendahnya
21. kemungkinan benar
dan salah.
22. 6. Objectivity.
Kesimpulan penelitian
harus berdasarkan pada
data fakta dan objektifitas
temuan
23. di lapangan.
24. 7. Generalizability.
Kemampuan
mengaplikasikan dari luar
organisasi kedalam
organisasi yang
17
25. sedang diteliti dengan
berbagai kondisi dan
situasi perusahaan lain. 8.
Parsimony. Kerumitan
26. dalam sebuah
penelitian yang
menggunakan berberapa
variabel dan dapat
diinterpretasikan.
27. Simplitas dalam
menjelaskan fenomena
yang terjadi dengan
menghasilkan solusi
terhadap

18
28. suatu masalah dalam
penelitian
Suatu penelitian diartikan ilmiah menurut Sekaran (2003) memiliki

karakteristik seperti berikut ini.

1. Mempunyai tujuan yang jelas (purposiveness).

2. Kokoh (rigor), proses penelitian dilakukan dengan hati-hati (prudent) dengan

tingkat keakurasian yang tinggi.

3. Dapat diuji (testability) dengan pengujian statistic.

4. Dapat ditiru (replicability) artinya penelitian ilmiah yang dapat diulang

dengan menggunakan data yang lain.

5. Ketelitian dan keyakinan (precision and confidence), menunjukkan bahwa

ketelitian dan keyakinan tergantung pada hasil peneltian yang diterima umum.

6. Obyektivitas (obyectivity), menunjukan bahwa penelitian ilmiah memeberikan

hasil dan kesimpulan obyektif tidak dipengaruhi oleh factor subyektif peneliti.

7. Dapat digeneralisasi (generalizability), bahwa penelitian ilmiah mampu untuk

diuji ulang dengan hasil yang konsisten dengan waktu, obyek, dan situasi yang

berbeda.

8. Hemat atau sederhana (parsimony), bahwa penelitian mempunyai kemudahan

di dalam menjelaskan hasilnya.

Di samping itu, tentunya ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan yaitu:

1. Sistematik, artinya langkah-langkah yang ditempuh sejak dari persiapan,

pelaksanaan, sampai pada peneyelesaian laporan penelitian harus terencana

19
secara baik dan mengkiuti metodologi yang benar. Kualitas suatu penelitian

banyak ditentukan oleh metodologi yang digunakan.

2. Terkendali, artinya peneliti harus dapat menentukan fenomena yang diamati

dan memisahkan fenomena lain yang sifatnya mengganggu. Dalam penelitian

dengan metode observasi alamiah, peneliti harus dapat mengidentifikasi

fenomena yang relevan dan perlu diamati sehingga kesimpulan yang dibuat

yang tidak dicemari oleh fenomena dari variable lain yang merusak data yang

dikumpulkan. Dalam penelitian eksperimental, kendali semacam ini menjadi

semakin penting karena inferensi mengenai hubungan sebab akibat pada gejala

yang diteliti secara eksperimental tidak dapat disimpulkan dengan tepat

apabila peneliti tidak mampu mengendalikan variable-variabel eksperimennya.

3. Logic, artinya setiap langkah yang diambil dalam melaksanakan penelitian

dapat dijelaskan dan dapat diterima secara nalar apa yang menjadi alas an

dalam memilih tindakan tersebut.

20
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Penelitian biasanya dilakukan dengan berbagai tujuan. Baik untuk

memecahkan suatu masalah, menjelaskan suatu fenomena, atau untuk keperluan

karya tulis ilmiah seperti skripsi. Penelitian dilakukan atas dasar rasa ingin tahu.

Hasilnya pun harus bisa dipertanggungjawabkan keabsahan dan keakuratannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penelitian diartikan sebagai

kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis serta penyajian data secara sistematis

dan obyektif, untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis.

21
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, Donald R. Dan C. William Emory, Alih Bahasa: Ellen G. Sitompul,


1996, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Http://iyasyusuf.blogspot.co.id/2012/09/ciri-ciri-masalah-yang-baik-metode.html

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Jakarta

Widayhttp://ithasartika91.blogspot.co.id/2011/06/pengertian-dan-kriteria-
penelitian-yang.htmlat dan Amirullah, 2002, Riset Bisnis, Graha Ilmu,
Yogyakarta

22

Anda mungkin juga menyukai