Anda di halaman 1dari 28

“MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN”

JENIS PENELITIAN, LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN


DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN KEPERAWATAN

Dosen Pengampu
Dr. Defa Arisandi, S.Kep., Ns., MSN., Ph.D

KELOMPOK 4 :

EKA RAHADI (821233030)


DHENI ARIPIN (821233021)
MUHAIMIN SANI (821223065)
MARGA ADI SENO SAPUTRA (821233057)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Puji syukur ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
tim penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Metodologi Penelitian” yang berjudul "Jenis
Penelitian, Langkah-langkah Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian Keperawatan" dengan tepat
waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan menambah ilmu tentang metodologi penelitian bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Defa Arisandi, S.Kep., Ns., MSN.,
Ph.D selaku dosen pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini terutama tim
kelompok 1 yang sangat luar biasa dalam berdiskusi dan menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 2 Oktober 2023

Tim Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1


A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 2
C. Metode Penulisan ...................................................................................................................... 2
D. Sistematika Penulisan ................................................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS .................................................................................................... 3


A. Jenis Penelitian.......................................................................................................................... 3
1. Definisi Penelitian .............................................................................................................. 3
2. Jenis-jenis Penelitian........................................................................................................... 3
B. Langkah-Langkah Penelitian..................................................................................................... 15
C. Ruang Lingkup Penelitian Keperawatan................................................................................... 18

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 23
B. Saran .......................................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 24


DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jenis-jenis Penelitian.............................................................................................. 3
Gambar 2.2 Fungsi Penelitian.................................................................................................... 5
Gambar 2.3 Bentuk-bentuk Rumusan Masalah.......................................................................... 7
Gambar 2.4 Macam-macam Metode Penelitian......................................................................... 9
Gambar 2.5 Langkah-langkah Penelitian................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Data dari Scientific American Survey (1994) menunjukkan kontribusi
tahunan Scientist dan Scholars Indonesia pada pengetahuan (knowledge), sains, dan
teknologi hanya 0,012 persen. Fakta tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan
kontribusi Singapura yang mencapai 0,179 persen (UGM, 2014).
Berdasarkan data Scimago Journal & Country Rank pada tahun 2022 publikasi
ilmiah asal Indonesia di jurnal terindeks Scopus mencapai 43.300 dokumen. Jumlah itu
menempatkan Indonesia di peringkat ke-25 dari 243 negara dalam daftar negara menurut
jumlah penerbitan karya ilmiah di jurnal terindeks Scopus. Akan tetapi Indonesia masih
kalah dengan tetangga jiran Malaysia yang sudah melakukan publikasi sebanyak 44.439
dokumen dan menempatkannya pada peringkat ke-23. Sedangkan Singapura ada di
peringkat ke-36 dengan publikasi sebanyak 27.426 dokumen.
Jika melihat populasi penduduknya Indonesia memiliki populasi yang jauh lebih
banyak yaitu lebih dari 273,8 juta jiwa, jika dibandingkan dengan Malaysia yang hanya
berjumlah 34,2 juta jiwa dan Singapura jauh lebih kecil lagi yang hanya berpopulasi 5,4 juta
jiwa maka seharusnya Indonesia bisa jauh lebih banyak dalam publikasi ilmiah.
Beberapa pengertian penelitian menurut beberapa ahli. Clifford Woody yang di kutip
dari buku karya Dr. Sandu Siyoto, tahun 2015, mengatakan bahwa pengertian penelitian
adalah suatu metode untuk menemukan sebuah pemikiran kritis. Penelitian meliputi
pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau
jawaban sementara, membuat kesimpulan, dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian
yang hati-hati atas semua kesimpulan yang diambil untuk menentukan apakah kesimpulan
tersebut cocok dengan hipotesis. Sedangkan Donald Ary masih dalam buku yang sama
mengatakan, penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah
untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan (Dr. Sandu
Siyoto, 2015).
Dari beberapa definisi tersebut maka sebagai mahasiswa wajib kiranya untuk
melakukan penelitian terutama penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan menulis secara ilmiah, menyelesaikan tugas-tugas selama perkuliahan,
melakukan penelitian diluar tugas kuliah agar dapat berperan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
Dari latar belakang tersebut ternyata penting untuk mempelajari dan memahami
Mata Kuliah Metodologi Penelitian terutama untuk penyusunan tugas akhir skripsi dan
tugas-tugas lainnya, maka makalah ini pun disusun oleh tim penulis untuk memenuhi tugas
sekaligus menambah khasanah keilmuan dalam penyajian makalah dan diskusi aktif di
kelas.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu
memahami materi tentang metodologi penelitian dan sebagai pemenuhan tugas
mata kuliah metodologi penelitian.
2. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari makalah ini mahasiswa mampu :
a) Menjelaskan jenis-jenis penelitian
b) Menjelaskan Langkah-langkah penelitian
c) Menjelaskan ruang lingkup penelitian keperawatan
C. Metode Penulisan
Makalah ini disusun menggunakan metode studi pustaka yaitu penulis
mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku baik secara offline maupun online.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Cover
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang penulisan makalah, tujuan penulisan
makalah, metode penulisan makalah, dan sistematika penulisan makalah.
5. BAB II Tinjauan Teoritis
Pada bab ini berisi tentang teori jenis-jenis penelitian, langkah-langkah
penelitian, dan ruang lingkup penelitian keperawatan.
6. BAB III Penutup
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari makalah yang telah
disusun.
7. Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Penelitian
1. Definisi Penelitian
Penelitian adalah suatu penyeledikan terorganisasi atau penyelidikan yang hati-
hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata Penelitian adalah
terjemahan dar kata “research” yang berasal dari bahasa inggris. Kata “research” terdiri
dari dua kata yaitu “re” yang berarti kembali dan “to search” yang berarti mencari. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali suatu
pengetahuan (Dr. Sandu Siyoto, SKM., 2015).
2. Jenis-jenis Penelitian
Jenis-jenis penelitian secara umum dapat kita lihat pada gambar 2.1 dibawah ini.
Berdasarkan jenis-jenis metode penelitian Kesehatan dapat dikelompokkan berdasarkan
tempat, bidang, fungsi, waktu, tingkat eksplanasi (level of explanation) dan metode.
Gambar 2.1 Jenis-jenis Penelitian (Dr. Sugiyono, 2020)
a. Penelitian Menurut Tempatnya
Menurut tempatnya, penelitian dibedakan menjadi penelitian lapangan (field
research) dan penelitian kepustakaan (library research), Penelitian lapangan adalah
penelitian di mana data diperoleh dari lapangan secara langsung dari sumbernya,
sehingga sumber data dalam penelitian lapangan adalah sumber primer, sedangkan
penelitian kepustakaan adalah penelitian di mana data tidak diperoleh dari lapangan
tetapi dari perpustakaan atau tempat lain yang menyimpan referensi, dokumen-
dokumen yang berisi data yang telah teruji validitasnya. Data hasil penelitian
kepustakaan disebut data sekunder karena data tidak diperoleh secara langsung dari
sumbernya (Dr. Sugiyono, 2020).
b. Penelitian Menurut Bidangnya
Menurut bidang, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian akademis,
profesional dan institusional. Penelitian akademis adalah penelitian untuk menyusun
Skripsi (S1), Tesis (S2) dan Disertasi (S3). Dalam penelitian ini yang diutamakan
adalah metode penelitian yang digunakan (validitas internal), baru kemudian
hasilnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini harus benar. Oleh
karena itu dalam penelitian ini peneliti masih perlu dibimbing. Metode penelitian
dapat menggunakan metode kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi.
Penelitian profesional, adalah penelitian yang dilakukan oleh orang yang
mempunyai jabatan sebagai peneliti, termasuk dosen dan para peneliti di Balitbang.
Dalam penelitian ini, yang diutamakan selain metodenya benar hasilnya juga dapat
dimanfaatkan baik untuk pengembangan ilmu maupun pemecahan masalah praktis.
Tingkat kesulitan dan kompleksitas hasil penelitian dan metodenya disesuaikan
dengan jenjang profesi dan jabatan dosen atau peneliti.
Penelitian institusional adalah penelitian yang hasilnya digunakan untuk
pembuatan keputusan dan pengembangan organisasi. Dalam penelitian ini yang
lebih diutamakan adalah hasilnya. Penelitian menghasilkan data yang lengkap, akurat
dan up to date. Metode penelitian dan analisis yang digunakan sederhana, sehingga
mudah dipahami oleh pimpinan yang akan membuat keputusan.
c. Penelitian Menurut Fungsinya
Secara umum fungsi penelitian menurut Giphart, (1986) ada tiga yaitu, untuk
memahami fenomena (need to know) membantu pelaksanaan pekerjaan (need to do)
dan untuk memilih (need to choose) dan mengukur. Hal ini ditunjukkan pada gambar
2.2.
Metode penelitian yang berfungsi untuk memahami fenomena (need to know)
adalah penelitian yang berfungsi untuk menggambarkan fakta, membuktikan,
mengembangkan, dan menemukan pengetahuan. Metode penelitian yang dapat
digunakan untuk memahami fenomena secara umum adalah metode penelitian
survei, eksperimen, kualitatif, dan kombinasi.

Gambar 2.2 Fungsi Penelitian (Dr. Sugiyono, 2020)


Metode penelitian yang berfungsi untuk membantu pelaksanaan kerja (need
to do) supaya lebih efektif dan efisien adalah metode penelitian dan pengembangan
(research and development/ R&D), penelitian tindakan (action research) dan
penelitian operasi (operation research).
Metode penelitian dan pengembangan (R&D) adalah metode baru,
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan rancangan produk menguji
keefektifan produk yang telah ada, serta mengembangkan dan menciptakan produk
baru. Bila produk baru telah teruji, maka produk tersebut bila digunakan dalam
pekerjaan maka pelaksanaan pekerjaan akan lebih mudah, lebih cepat, kuantitas dan
kualitas produk hasil kerja akan meningkat.
Metode penelitian tindakan (action research) adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan dan menemukan tindakan baru, sehingga tindakan
tersebut kalau diterapkan dalam pekerjaan, maka proses pelaksanaan kerja akan lebih
mudah, lebih cepat, dan hasilnya lebih banyak dan berkualitas.
Metode penelitian operasi (operation research) adalah metode penelitian
yang digunakan untuk mengembangkan dan menciptakan langkah-langkah operasi
kerja baru, sehingga proses kerja akan lebih efisien, dan hasil kerja akan meningkat
jumlah dan kualitasnya.
Metode penelitian yang berfungsi untuk memilih keputusan apa yang
terbaik dengan resiko sekecil-kecilnya (need to choose) dan mengetahui keefektifan
suatu program adalah dengan penelitian evaluasi (evaluation research). Dengan
metode penelitian evaluasi akan dapat dipilih alternatif yang terbaik, dan dapat
diketahui seberapa jauh suatu program tercapai. Metode penelitian evaluasi meliputi
evaluasi formatif dan sumatif. Menurut Scriven (1991) dalam Badrujaman (2009),
evaluasi formatif adalah suatu evaluasi yang biasanya dilakukan ketika suatu produk
atau program tertentu sedang dikembangkan dan biasanya dilakukan lebih dari sekali
dengan tujuan untuk melakukan perbaikan. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan
setelah program berakhir. Tujuan dari evaluasi sumatif adalah untuk mengukur
pencapaian program. Fungsi evaluasi sumatif dalam evaluasi program pembelajaran
dimaksudkan sebagai sarana untuk mengetahui posisi atau kedudukan individu di
dalam kelompoknya. Mengingat bahwa obyek sasaran dan waktu pelaksanaan
berbeda antara evaluasi formatif dan sumatif maka lingkup sasaran yang dievaluasi
juga berbeda.
d. Penelitian Menurut Eksplanasi
Penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation) dapat
dikelompokkan menjadi penelitian deskriptif, komparatif, komparatif asosiatif dan
struktural. Judul-judul penelitian dikembangkan dari penelitian menurut tingkat
eksplanasinya. Menurut tingkat eksplanasi (level of explanation) dalam penelitian,
terdapat lima tingkatan judul penelitian, yaitu judul yang bersifat: deskriptif,
komparatif, asosiatif, komparatif asosiatif dan structural. Judul asosiatif ada yang
bersifat simetris, kausal dan reciprocal. Hal ini ditunjukan pada gambar 2.3 berikut.
1) Judul Deskriptif
Judul Deskriptif adalah judul penelitian yang bermaksud
menggambarkan keadaan atau nilai satu atau lebih variabel secara mandiri.
Dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada
sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang
lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian pada level yang terendah.
Gambar 2.3 Bentuk-bentuk Rumusan Masalah (Dr. Sugiyono, 2020)
2) Judul Komparatif
Judul komparatif adalah judul penelitian yang bermaksud
membandingkan nilai satu atau lebih variabel mandiri pada dua atau lebih
populasi, sampel atau waktu yang berbeda atau gabungan semuanya.
Penelitian komparatif tingkat kesulitannya lebih tinggi dari pada deskriptif.
3) Judul Asosiatif
Judul Asosiatif, adalah judul penelitian yang bermaksud
menggambarkan dan menguji hipotesis hubungan dua variable atau lebih.
Judul asosiatif ada tiga macam, yaitu judul asosiatif rimetris, kausal dan
reciprocal atau interaktif/saling mempengaruhi. Asosiatif simetris berarti
hubungan variable tersebut munculnya bersamaan yang tidak bersifat sebab
akibat dan saling mempengaruhi. Judul asosiatif simetris, diawali dengan
kata hubungan atau korelasi. Judul asosiatif kausal diawali dengan kata
pengaruh, atau faktor determinan. Judul asosiatif reciprocal judul penelitian
diawali dengan kata hubungan interaktif atau pengaruh interaktif.
Penelitian asosiatif lebih sulit dari pada penelitian komparatif.
4) Judul Penelitian Komparatif-Asosiatif
Judul penelitian komparatif-asosiatif, adalah judul penelitian yang
bermaksud menggambarkan dan menguji hipotesis perbandingan korelasi
antara dua variabel atau lebih pada sampel atau populasi yang berbeda.
5) Judul Penelitian Struktural
Judul penelitian struktural adalah judul penelitian yang bermaksud
menggambarkan hubungan dan menguji hipotesis yang bersifat struktural.
Hubungan struktural adalah hubungan antara variabel independen dan
dependen yang dimana diantara dua variabel tersebut terdapat variabel
penyela (entervening).
Pengertian variabel Independen menurut Widiyanto (2013), bahwa
variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Pengertian variabel independen menurut Sugiyono dalam Zulfikar (2016),
bahwa variabel independen yaitu variabel yang menjadi penyebab timbulnya
atau adanya perubahan variabel dependen, dan di sebut juga sebagai variael
yang mempengaruhi.

e. Penelitian Menurut Waktunya


Penelitian menurut waktunya dapat dibedakan menjadi penelitian cross
sectional dan longitudinal. Penelitian cross sectional adalah penelitian yang
dilakukan sekali selesai, sehingga tidak ada kelanjutannya. Penelitian longitudinal,
adalah penelitian yang bersambung, bertahap, sehingga tidak selesai dalam satu
waktu. Metode penelitian kombinasi desain sequential, penelitian dan
pengembangan (research and development) adalah merupakan contoh penelitian
longitudinal. Pada penelitian kombinasi desain sequential pada tahap pertama
menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif, dilanjutkan pada tahap ke dua
dengan metode kualitatif atau kuantitatif. Dalam penelitian dan pengembangan, pada
tahap pertama merevisi dan memperbaiki produk. merancang dan membuat produk,
dan tahap berikutnya menguji, merevisi dan memperbaiki produk.

f. Penelitian Menurut Metode

Bermacam-macam metode penelitian bila dilihat dari landasan filsafat, data


dan analisisnya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu metode penelitian
kuantitatif, metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kombinasi (mixed
methods). Creswell (2009) mengemukakan macam-macam penelitian ditunjukkan
pada gambar 2.5.
Gambar 2.4 Macam-macam Metode Penelitian (Dr. Sugiyono, 2020)

Berdasarkan gambar 2.5 tersebut terlihat bahwa, yang termasuk dalam


metode kuantitatif adalah metode survei dan eksperimen; yang termasuk dalam
metode kualitatif adalah phenomenology, grounded theory, ethnography, case study
dan narrative. Selanjutnya, yang termasuk dalam penelitian kombinasi adalah model
sequential (kombinasi berurutan), dan model concurrent (kombinasi campuran).
Model urutan (sequential) ada dua yaitu model sequential explanatory (urutan
pembuktian) dan sequential exploratory (Urutan penemuan). Model concurrent
(campuran) ada dua yaitu, model concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan
kualitatif secara berimbang) dan concurrent embedded (campuran kuantitatif dan
kualitatif tidak seimbang).
Dalam hal metode kuantitatif dan kualitatif Borg and Gall (1989)
menyatakan sebagai berikut.
Many labels have been used to distinguish between traditional research
methods and these new methods: positivistic versus postpostivistic research;
scientific versus artistic research; confirmatory versus discovery-oriented research;
quantitative versus interpretive research; quantitative versus qualitative research.
The quantitative-qualitative distinction seems most widely used. Both quantitative
researchers and qualitative researchers go about inquiry in different ways.
Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode
yang tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan metode postpositivistik;
metode scientific dan metode artistik, metode konfirmasi dan discovery/ temuan;
serta kuantitatif dan interpretif. Jadi metode kuantitatif sering dinamakan metode
tradisional, positivistik, scientific dan metode konfirmatif. Selanjutnya, metode
kualitatif sering dinamakan sebagai metode baru, postpositivistik; artistik; dan
interpretive research. Kedua penelitian kuantitatif dan kualitatif, sama-sama akan
mencari temuan dengan cara yang berbeda.
1) Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode
untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena
berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode
ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, sistematis, dan replicable/dapat
diulang. Metode ini juga disebut metode konfirmatif, karena metode ini
cocok digunakan untuk pembuktian/konfirmasi. Metode ini disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
Dengan demikian metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/
statistik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/ gejala/ fenomena itu dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan
gejala bersifat sebab akibat. Filsafat Positivisme bersandar kepada suatu hal
yang bersifat real, nyata dan kasat mata serta tidak mengacu dari hal yang
bersifat metafisik. Di dalam filsafat positivisme, tidak menuju kepada
penjelasan mengenai esensi dikarenakan esensi merupakan masuk ke dalam
tataran ranah yang bersifat abstrak. Hal yang bersifat abstrak seperti esensi
dan nilai yang tidak kasat mata maka tidak dapat dijelaskan oleh
positivisme. Jadi positivisme hanya mendasarkan pada kenyataan dan hanya
menggunakan metode secara ilmiah. Filsafat Positivisme bersandar kepada
suatu hal yang bersifat real, nyata dan kasat mata serta tidak mengacu dari
hal yang bersifat metafisik. Di dalam filsafat positivism, tidak menuju
kepada penjelasan mengenai esensi dikarenakan esensi merupakan masuk ke
dalam tataran ranah yang bersifat abstrak. Hal yang bersifat abstrak seperti
esensi dan nilai yang tidak kasat mata maka tidak dapat dijelaskan oleh
positivisme. Jadi positivisme hanya mendasarkan pada kenyataan dan hanya
menggunakan metode secara ilmiah.
Penelitian pada umumya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu
yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di mana untuk
menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat
dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui
pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan
instrument penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis
secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial
sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak.
Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil
secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan
pada populasi di mana sampel tersebut diambil.
Dalam hal ini metode kuantitatif dapat dibagi menjadi dua, yaitu
metode eksperimen dan metode survei. Metode penelitian eksperimen adalah
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment
tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang terkontrol (laboratorium). Dalam
hal metode eksperimen Creswell (2009) menyatakan "experimental
research seeks to detemine if a specific treatment influences an outcome in a
study. This impact is assessed by providing a spesific treatment to one group
and withholding it from another group and then determining how both
groups score on an outcome". Selanjutnya dalam hal metode survei
dinyatakan bahwa "survei design provides a plan for a quantitative or
numeric description of trend, attitudes, or opinions of population by
studying a sample of that population". Kerlinger (1973) mengemukakan
bahwa, penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun
psikologis.
Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu
generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode
survei ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode
eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila
digunakan sampel yang representatif (David Kline: 1980).
2) Metode Kualitatif
Metode penelitian kualitatif pada tahun 1990-an dinamakan sebagai
metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode
postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode
ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih
bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive
karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap
data yang ditemukan di lapangan. Metode ini juga sering disebut sebagai
metode konstruktif karena, dengan metode kualitatif dapat ditemukan data-
data yang berserakan, selanjutnya dikonstruksikan dalam suatu tema yang
lebih bermakna dan mudah dipahami.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting); disebut juga sebagai metode etnografi, karena pada
awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Filsafat postpositivisme
sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang
memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks,
dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal).
Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah
obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan
kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut.
Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human
instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga
mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial
yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang
diteliti, maka Teknik pengumpulan data bersifat triangulasi, yaitu
menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan/simultan.
Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang
ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis
atau teori. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang
sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang
tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada
generalisasi, tetapi lebih menekankan pada pemahaman makna dan
mengkonstruksi fenomena. Generalisasi dalam penelitian kualitatif
dinamakan transferability.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan metode
bahwa, metode penelitian kualitatif adalah berlandaskan pada penelitian
yang filsafat wawancara, postpositivisme atau interpretif, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data triangulasi (gabungan observasi,
dilakukan secara dokumentasi), data yang diperoleh kualitatif, analisis data
cenderung data induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif dapat
bersifat temuan potensi dan masalah, keunikan obyek, makna suatu
peristiwa, proses dan interaksi sosial, kepastian kebenaran data, konstruksi
fenomena, dan temuan hipotesis.
3) Metode Penelitian Kombinasi
Metode penelitian kombinasi, merupakan metode penelitian yang
melandaskan pada filsafat pragmatism (gabungan positivisme dan
postpositivisme). Menurut Creswell (2009). Filsafat Pragmatisme
berpendapat bahwa :
1) Filsafat pragmatisme tidak memandang bahwa dunia itu bukan suatu
kesatuan yang absolut. Dengan pandangan ini, peneliti kombinasi
melihat dunia/ realitas dari berbagai pendekatan dalam mengumpulkan
dan menganalisis data, dan tidak hanya dengan satu macam
pendekatan saja.
2) Filsafat pragmatisme tidak hanya berpedoman pada satu landasan
filsafat dalam memandang realitas, tetapi menggunakan kombinasi
landasan filsafat yaitu filsafat penelitian kuantitatif dan kualitatif.
3) Pragmatisme adalah suatu pandangan dasar, atau filsafat yang terkait
dengan suatu tindakan, situasi dan akibat dari pada sebab (seperti
dalam filsafat positivisme). Pragmatisme terkait dengan suatu aplikasi
bagaimana cara bekerja dan cara pemecahan masalah. Bila dikaitkan
dengan metode, maka peneliti dapat menggunakan semua metode yang
mungkin dapat digunakan untuk memahami masalah.
4) Dengan demikian peneliti kombinasi memandang filsafat pragmatisme
membuka pintu adanya berbagai metode penelitian, berbagai
perbedaan dalam memandang dunia/ realitas, dan berbagai perbedaan
asumsi, sehingga dapat terjadi perbedaan dalam pengumpulan data dan
analisis.
5) Peneliti secara individual mempunyai kebebasan untuk memilih
metode yang akan digunakan untuk penelitian, dengan demikian para
peneliti bebas memilih metode, teknik, dan prosedur yang terbaik
untuk penelitian sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan yang
diharapkan.

Berdasarkan hal tersebut dapat dikemukakan di sini bahwa, filsafat


pragmatisme itu memandang dunia/realitas itu tidak merupakan satu
kesatuan yang absolut/mutlak, tidak hanya menggunakan satu system
filsafat dalam memandang realitas. Dengan demikian situasi sosial itu bisa
bersifat holistik (postpositivisme) tetapi bisa juga diklasifikasikan
(positivisme), suatu kondisi itu tidak harus natural/alamiah (postpositivisme)
tetapi juga ada perlakuan/treatment (positivisme). Dengan situasi seperti itu,
maka peneliti kombinasi dapat melakukan penelitian dengan metode
kualitatif dan kuantitatif secara bersama-sama.
Dengan demikian metode penelitian kombinasi dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pragmatisme
(kombinasi positivisme dan postpositivisme) digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah maupun buatan (laboratorium) di mana peneliti
bisa sebagai instrumen dan menggunakan instrumen untuk pengukuran,
teknik pengumpulan data dapat menggunakan test, kuesioner dan
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif (kualitatif), dan
deduktif (kuantitatif), serta hasil penelitian kombinasi dapat bersifat temuan
potensi dan masalah, keunikan obyek, makna suatu peristiwa, proses dan
interaksi sosial, kepastian kebenaran data, konstruksi fenomena, temuan
hipotesis dan sekaligus mengujinya sehingga dapat dibuat generalisasi.
B. Langkah-Langkah Penelitian
Dalam menjalankan kegiatan harus ada langkah-langkah yang dilalui, berupa sebuah
proses dari memulai kegiatan sampai mengakhiri kegiatan. Begitu juga dengan penelitian,
pasti ada proses yang dijalankan. Langkah-langkah penelitian lihat gambar 2.6 (Prof. Dr.
Suryana, M.Si, 2010).

Gambar 2.5 Langkah-langkah Penelitian (Prof. Dr. Suryana, M.Si, 2010)

1. Mengidentifikasi, Memilih dan Merumuskan Masalah


a. Mengidentifikasi Masalah
1) Mengidentifikasi masalah adalah mencari masalah yang paling relevan dan
menarik untuk diteliti.
2) Masalah dapat dicari melalui “Pancaindera”, yaitu pengamatan, pendengaran,
penglihatan, perasaan, dan penciuman.
3) Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara das sollen dan das sein ,
yaitu ada perbedaan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam
kenyataan, antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara
harapan dan kenyataan. Masalah berkaitan dengan suatu kondisi yang
mengancam, mengganggu, menghambat, menyulitkan, yang menunjukkan
adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. “A problem as any
situation where a gap exist between the actual and the desire d ideal state
(Sekaran, 1992).
4) Sumber Masalah
Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
a) Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
b) Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah
c) Pernyataan pemegang otoritas
d) Pengamatan sepintas
e) Pengalaman pribadi
f) Perasaan intuitif.
b. Memilih Masalah/Pembatasan
Dalam mengidentifikasi masalah biasanya dijumpai lebih dari satu masalah,
dan tidak semua masalah dapat/layak diteliti. Oleh sebab itu perlu diadakan
pemilihan/pembatasan masalah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih masalah:
Masalah tersebut layak atau tidaknya untuk diteliti, tergantung pada ;
a) Ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan ada/tidaknya teori yang
relevan dengan itu.
b) Ada/tidaknya kegunaan untuk pemecahan masalah-masalah praktis.
c) Managebility, yaitu Cukup dana, cukup waktu, cukup alat, cukup bekal
kemampuan teoritis, dan cukup penguasaan metode yang diperlukan.
c. Merumuskan Masalah
Setelah masalah diidentifkasi dan dipilih/dibatasi, selanjutnya masalah tersebut
hendaknya:
1) Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas.
2) Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data guna
menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut.
Contoh:
* Apakah diversifikasi usaha lebih lebih berhasil dari pada intensifikasi
usaha?
* Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja
pegawai?
2) Penyusunan Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan argumentasi
yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun. Menurut
Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti menduduk-perkarakan masalah dalam kerangka
teoritis (theoritical framework) atau disebut juga proses deduktif.
Untuk menyusun kerangka pemikiran, perhatikanlah hal-hal berkut ini:
a. Cari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang relevan untuk
dijadikan landasan teoritis dalam penelitian. Teori- teori dan konsep-konsep
tersebut berasal dari acuan umum yaitu dari kepustakaan seperti buku teks,
ensiklopedia, monografh dan sejeneisnya. Sedangkan generalisasi dapat ditarik
dari laporan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Kriteria sumber bacaan adalah prinsip kemutakhiran (recency) dan relevansi.
Menurut Rusidi (1993), tahap penguraian teori yang menjadi titik tolak berfikir
untuk menjawab masalah kepada konsep-konsep yang mengabstraksikan
fenomena, disebut tahap conceptioning.
b. Dari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi tersebut, lakukan perincian
analisis melalui penalaran deduktif. Sedangkan dari hasil-hasil penelitian yang
terdahulu dilakukan pemaduan (sistesis) dan generalisasi melalui penalaran
induktif. Proses deduksi dan induksi itu dilakukan secara literatif, sehingga
dihasilkan jawaban yang paling mungkin terhadap masalah. Jawaban inilah yang
dijadikan hipotesis penelitian.
3) Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang jawabannya
harus diuji. Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka pemikiran/kesimpulan
teoritis. Hipotesis dinyatakan dalam kalimat deklaratif/pernyataan yang jelas, padat dan
spesifik serta harus teruji/dapat diuji.

Ada dua jenis hipotesis yaitu:


a. Hipotesis Deskriptif, yaitu hipotesis yang menunjukan pemaknaan
suatu konsep dari sautu teori.
b. Hipotesis verivikatif, yaitu hipotesis yang mengubungkan atau mempetautan dua
veriabel atau lebih untuk diuji. Hipotesi verifikatif hendaknya menyatakan
pertautan dua variable atau lebih.
4) Menguji Hipotesis Secara Empirik
Menguji hipotesis secara empiric adalah menguji dengan alat statistik inverensial dan
statistik deskriptif, untuk membuktikan apakah teori-teori tersebut teruji secara meyakinkan
(significant) atau tidak berdasarkan hasil uji fakta-fakta secara empirik (Penelitian
Kuantitatif). Menguji dengan tanpa statistis untuk mencari pemaknaan (Penelitian
Kualitatif).
5) Melakukan Pembahasan
Pengertian pembahasan dalam tahapan penelitian adalah tahapan analisis dan
interpretasi data atau pemaknaan. Pembahasan dengan melakukan interpretasi data atau
pemaknaan adalah pembahasan dalam penelitian kualitatif. Dalam pembahasan tersebut
bukan hanya menggunakan rangkaian kata-kata tetapi mensinergikannya dalam hasil
pengamatan dilapangan (observasi), logika dan teori. Untuk itu dalam penelitian kualitatif
penelitian harus turun langsung kelapangan (arena penelitian) dan bahkan dikatakan pula
peneliti itu sebagai instrument kecil. Namun hal itu berbeda dengan penelitian kuantitatif,
interpretasi data lebih banyak kepada angka hasil dan perhitungan statistic yang
dikolaborasikan dengan logika dan teori yang ada (Dr. Ahmad Tohari, 2019).
6) Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah proses penentuan jawaban deskriptif atas tiap pertanyaan
yang diajukan, baik itu yang akan diterima atau ditolak. Hipotesis yang diterima akan
dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah. Karena memenuhi persyaratan keilmuan
yang memiliki kerangka kejelasan dan konsisten. Adapun hasil uji hipotesis ini, berupa
temuan atau hasil penelitian. Temuan ini kemudian disimpulkan dan disusun dalam
pertanyaan yang telah teruji kebenarannya (Dr. Indra Prasetia, 2022).
C. Ruang Lingkup Penelitian Keperawatan
Ruang lingkup adalah penjelasan tentang batasan sebuah subjek yang terdapat di
sebuah masalah. Bila diartikan secara luas ruang lingkup adalah Batasan (Indriyani Ida
S,2020).
Ruang Lingkup menurut Otto Soemarwoto adalah segala yang terjadi sesuatu
disekitar yang bersifat provokasi terhadap kelangsungan hidup. Ia juga menyebutkan jika
ruang lingkup tidak terbatas jumlahnya.
Ruang lingkup dapat diartikan sebagai batasan permasalahan yang akan diangkat
oleh peneliti atau penulis. Ruang lingkup dapat pula diartikan sebagai batasan subjek yang
akan dilakukan penelitian.
Sedangkan dalam hal ini penulis mengartikan bahwa ruang lingkup penelitian
keperawatan adalah batasan atau subjek yang akan dilakukan penelitian didalam ilmu
keperawatan.
Lingkup penelitian dibidang ilmu keperawatan secara umum dikelompokan menjadi
tiga bagian lingkup ilmu yaitu ;
1) penelitian di ilmu keperawatan dasar dan managemen keperawatan,
2) penelitian di lingkup keperawatan klinis,
3) penelitian di bidang ilmu keperawatan komunitas, keluarga dan gerontik.
Sedangkan menurut Nursalam (2013) membagi lingkup penelitian ilmu keperawatan
menjadi 6 bagian yaitu;
1) Imu keperawatan dasar dan managemen keperawatan,
2) Ilmu Keperawatan anak
3) Ilmu Keperawan Maternitas
4) Ilmu Keparawatan medical bedah dan gawat darurat,
5) Ilmu Keperawatan kesehatan jiwa
6) Ilmu keperawatan komunitas, keluarga dan gerontik
Fokus pembahasan dalam lingkup penelitian bidang ilmu keperawatan ini akan
dijabarkan menjadi tiga kelompok, yaitu
1) Penelitian di ilmu keperawatan dasar dan managemen keperawatan
Masalah Penelitian di ilmu keperawatan dasar dan management
keperawatan ini yaitu ;
a) berkaitan dengan konsep dan teori keperawatan,
b) berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia baik cara
memenuhinya, mekanismenya, patofisiologisnya dan gangguan
pemenuhannya.
c) Berkaitan dengan peran perawat dalam pendidikan keperawatan,
tehnik dan strategi pendidikan keperawatan.
d) Berkaitan dengan kependidikan perawatan sebagai satu profesi
e) Berkaitan dengan managemen keperawatan
f) Berkaitan dengan peran organisasi profesi.
Menurut Ake R.C. Langingi dan Finni Fitria T, 2020 Keperawatan
Dasar dan Manajemen Keperawatan Lingkup penelitian keperawatan dasar
dan manajemen keperawatan:
a) Penelitian pengembangan konsep dan teori keperawatan penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan konsep dan teori keperawatan yang
sudah ada sebelumnya. Contoh: penelitian tentang teori filosofi dan
ilmu keperawatan.
b) Penelitian Kebutuhan Dasar Manusia Penelitian ini bertujuan untuk
meneliti tentang sejauh mana kebutuhan dasar manusia telah tercukupi.
Contoh: studi tentang pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien
dengan PPOK
c) Penelitian Pendidikan Keperawatan Penelitian ini bertujuan untuk
meneliti soluk beluk pendidikan keperawatan. Contoh: metode
pembelajaran yang tepat pada mahasiswa keperawatan
d) Penelitian Manajemen Keperawatan Penelitian ini bertujuan untuk
meneliti manajemen keperawatan. Contoh: analisis pengaruh
manajemen keperawatan terhadap kesembuhan pasien.
2) Penelitian di lingkup keperawatan klinis
Masalah penelitian bidang keperawatan klinis adalah yang terkait
langsung dengan ilmu keperawatan dimasing masing sub spesialisasi
keperawatan, seperti;
a. Masalah yang terkait dengan keperawatan pada pasien anak.
Penelitian Keperawatan Anak Penelitian ini didasarkan pada
filosofi keperawatan anak yang menekankan pada masalah BLO
psikososial akibat hospitalisasi dan peran keluarga dalam asuhan
keperawatan anak. Lingkup masalah penelitian penelitian keperawatan
anak terdiri dari, masalah pelaksanaan imunisasi, masalah tumbuh
kembang anak, penerapan konsep asuhan keperawatan dengan
paradigma traumatic serta Asuhan keperawatan pada anak dengan
gangguan sistim tubuh Contoh: Hubungan pengetahuan dengan sikap
perawat dalam meminimalkan akibat hospitalisasi pada anak pra
sekolah, perbedaan perkembangan usia anak 1-3 tahun antara ibu
bekerja dan tidak bekerja.

b. Masalah yang terkait keperawatan pasien maternitas


Penelitian Keperawatan Maternitas Lingkup penelitian ini di
fokuskan pada Wanita hamil, wanita dengan gangguan reproduksi.
Contoh: Analisis pengaruh massosse terhada nyeri persalinan
c. Masalah yang terkait keperawatan dalam pasien bedah dan pasien
gawat darurat,
Ilmu keperawatan medikal bedah difokuskan pada asuhan
keperawatan. Topik masalah didasarkan pada gangguan sistim tubuh
yang umum terjadi pada khen dewasa. Penelitian ini meliputi beberapa
yaitu sistim kekebalan tubuh, sistim reparasi dan oksigenasi, sistim
kardiovaskuler, syaraf, pencernaan, sistim endokrin, sistim
muskuloskeletal.
Ilmu keperawatan gawat darurat meliputi kegawatan sistem
pernafasan, penanganan syok. kegawatan sistem persyarafan,
kegawatan jiwa. Contoh: peran perawat pada Tindakan terhadap klien
gawat nafas, pengaruh program latihan fisik secara teratur terhadap
fungsi imunitas, hubungan antara berfikir positif dengan fungsi
imunitas, tindakan pengurangan nyeri apakah yang paling efektif pada
nyeri sendi.
d. Masalah yang terkait dengan keperawatan pasien jiwa
Penelitian Keperawatan Kesehatan Jiwa ditujukan pada seluruh
komponen, meliputi kesehatan keluarga masyarakat serta
pengembangan model asuhan keperawatan jiwa mulai dari upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, terdiri dari: Penerapan
proses keperawatan jiwa, Analisis Proses Interaksi (API) terdiri dari
penyusunan dan efektifitas penerapan API, Kedaruratan psikiatri (suatu
gangguan dalam berfikir, perasaan dan tingka laku yang segera
memerlukan pengobatan), Terapi keluarga (peran keluarga dalam
perawatan pasien penderita gangguan jiwa), Terapi lingkungan atan
manipulasi lingkungan (penyuluhan pada keluarga atau masyarakat
sekitar tentang pentingnya lingkungan untuk penanganan kesehatan
jiwa). Terapi gangguan jiwa yang bervariasi yang bertujuan untuk
mengubah perilaku klien dengan gangguan jiwa dengan perilaku mal
adaptifnya menjadi perilaku adaptif).

3). Penelitian di bidang ilmu keperawatan komunitas, keluarga dan gerontik.


Permasalah penelitian di bidang ilmu keperawatan komunitas,
keluarga dan gerontik adalah terkait dengan;
a. Kajian kondisi kesehatan fisik maupun psikis dan social dari
komunitas, keluarga dan gerontik
b. Kajian terkait dengan upaya preventive, kuratif dan rehabilitative
yang dilakukan oleh masyarakat, keluarga maupun individu
gerontik.
c. Pengembangan tehnologi tepat guna bidang keperawatan dan
kesehatan di masyarakat dan keluarga.
d. Kajian terkait upaya pelayanan kesehatan di masyarakat
e. Kajian perilaku masyarakat dan keluarga dalam ilmu keperawatan
dan kesehatan
f. Kajian perilaku pasangan usia subur terkait dengan Kesehatan
reproduksi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian adalah suatu penyeledikan terorganisasi atau penyelidikan yang hati-hati
dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Dalam menjalankan proses
penelitian kita harus memahami konsep secara teoritis terlebih dahu, agar ketika kita
melakukan penelitian kita sudah tahu apa yang harus kita lakukan. Terarah sesuai dengan
metodologi yang berlaku dalam penelitian ilmiah terutama dibidang keperawatan, sehingga
hasil akhirnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat memperkaya
khazanah keilmuan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang keperawatan.
B. Saran
Kami berharap dengan makalah yang dibuat ini pembaca dan penulis dapat lebih
memahami tentang jenis-jenis penelitian, Langkah-langkah penelitian, ruang lingkup
penelitian keperawatan agar kedepannya dapat membuat metode penelitian dengan lebih
baik lagi dan sesuai dengan sistematikan yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi
Media Publishing
Sugiyono dan Mitha Erlisya Puspandhani. 2020. Metode Penelitian Kesehatan. Bandung:
Alfabeta.
Jumlah Peneliti di Indonesia Masih Kurang
(https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kampus-kita/pakar-ipb-university-jumlah-peneliti-di-
indonesia-masih-kurang/) di akses pada 02 Oktober 2023 Pukul 11:21 WIB
Minat Menulis Jurnal Ilmiah di Indonesia Rendah (https://ugm.ac.id/id/berita/8905-minat-
menulis-jurnal-ilmiah-di-indonesia-rendah/) di akses pada 02 Oktober 2023 Pukul 11:18 WIB

Fetrianto , Farizal.”PENERAPAN FORMATIVE SUMMATIVE EVALUATION MODEL


DALAM PENELITIAN TINDAKAN” https://core.ac.uk/. Diakses pada senin tanggal 2 Oktober
2023 Pukul 21.55 WIB. https://core.ac.uk/reader/267024056
Agus, Widiyanto (2013). Statistika Terapan : Konsep dan Aplikasi dalam Penelitian Bidang
Pendidikan, Psikologi dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : PT Alex Media Komputindo.
Zulfikar.2016. Pengantar Pasar Modal Dengan Pendekatan Statistika Edisi Pertama,
Cetakan Pertama. Yogyakarta : Gramedia
Herlambang, Pratama Herry. “Positivisme Dan Implikasinya Terhadap Ilmu Dan Penegakan
Hukum” https://journal.unnes.ac.id/. Diakses pada selasa 3 Oktober 2023 Pukul 00:10 WIB.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/islrev/article/download/36187/14941
Tohardi, Ahmad.2019.Buku Ajar Pengantar Metodologi Penelitian Sosial Plus.Pontianak :
Tanjungpura University Press
Langingi dan Fitria.2020.Buku Ajar metodologi Keperawatan.Serang: CV AA Rizky
Prasetia, Indra.2022.Metodologi Penelitian Pendekatan Teori dan Praktik.Medan : UMSU
Press
Indarwati,dkk.2020.Penerapan Metode Penelitian Dalam Praktik Keperawatan Komunitas
Lengkap Dengan Contoh Proposal.Surakarta : CV. INDOTAMA SOLO

Scimago Journal & Country Rank.Country Rangkings. (https://www.scimagojr.com/)


Diakses pada selasa 5 Oktober 2023 Pukul 09:10 WIB https://www.scimagojr.com/countryrank.php

Anda mungkin juga menyukai