Anda di halaman 1dari 31

MENGANALISIS ALAT-ALAT PENELITIAN DAN MASALAH

PENELITIAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Penelitian
Yang diampu Oleh:

Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D

Oleh :
Offering B 2022
Kelompok I

Adelina Rosidi : 220341801932


Amna Roisah Mutsaqqofa : 210341802935
Anisa Firmandanur Sinta : 220341802528
Rendi Fransisco : 220341801852
Titis Irodatur Rahman : 220341802034

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BIOLOGI
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Menganalisis Alat-Alat Penelitian dan Masalah Penelitian” tanpa
adanya suatu halangan. Tak lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman terang benderang.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian Kuantitatif Dalam Penelitian yang dibimbing oleh beliau Prof. Dra.
Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D serta menambah wawasan tentang pembuatan karya
tulis yang benar. Makalah ini merupakan hasil dari proses observasi dan studi
literatur.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Penelitian yang telah memberikan
saran, kritik, bantuan, dan arahan selama penyusunan dan penyelesaian
makalah ini.
2. Teman-teman offering B S2 Pendidikan Biologi
Kami menyadari makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Untuk itu kami membutuhkan saran dan kritik yang
membangun dan relevan demi kesempurnaaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 16 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 3
C. Tujuan..................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Alat-Alat Penelitian.............................................................................. 3
B. Masalah Penelitian................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN........................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah peneitian biasa digunakan dalam hal yang merujuk pada
berbagai jenis kegiatan. Dalam arti yang lain, kata “penelitian” berkonotasi
dengan mencari suatu informasi atau menulis laporan yang disebut laporan
penelitian. Pada arti yang luas, penelitian diartikan sebagai tindakan dalam
mencari tahu sesuatu yang tidak kita ketahui, mungkin dengan mencari
informasi tambahan dengan sumber yang ada. Terkadang penggunaan istilah
ini dapat menimbulkan kebingungan pada mahasiswa yang pada akhirnya
harus belajar dalam melakukan penelitian. Namun, sebenarnya penelitian
adalah proses yang sistematis yang mengarah pada pengetahuan dan
pemahaman baru. Peneliti sering dibayangkan sebagai sesorang yang sering
mengasingkan diri di Laboratorium atau perpustakaan. Faktanya, penelitian
dapat dilakukan dimana saja dengan alat-alat penelitian yang tepat. Yang
mana alat-alat tersebut ditujukan untuk memudahkan penelitian yang
dilakukan (Leedy and Ormrod, 2015).
Setiap peneliti membutuhkan alat-alat penelitian agar dapat bekerja
secara efektif. Tanpa pisau bedah atau forsep, dokter bedah tidak dapat
berlatih. Tanpa palu dan penglihatan, tukang kayu juga tidak dapat bekerja.
Para peneliti juga memiliki alat-alat penelitian yang membantu dalam
melaksanakan penelitian mereka. Alat yang digunakan peneliti dimaksudkan
untuk mencapai tujuan penelitian yang dapat berhasil atau tidak diakhir
penelitian. Meskipun alat-alat penelitian memiliki andil besar dalam
penelitian, alat-alat penelitian tidak termasuk dalam metodologi penelitian.
Sebuah alat penelitian adalah mekanisme atau strategi khusus yang digunakan
peneliti untuk mengumpulkan, memanipulasi atau menafsirkan data.
Sedangkan metodologi penelitian adalah pendekatan umum yang dilakukan
peneliti dalam kegiatan penelitian sampai batas tertentu. Pendekatan ini pada
akhirnya akan menentukan alat-alat apa saja yang dipilih oleh peneliti. Enam
alat-alat penelitian secara umum yang dapat digunakan adalah perpustakaan,

1
teknologi computer, pengukuran, statistik, bahasa dan pikiran manusia. Alat-
alat penelitian ini dapat digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi
masalah yang akan menjadi sumber utama penelitian dilakukan (Leedy and
Ormrod, 2015).
Setiap mengawali suatu penelitian, maka seorang peneliti harus
mampu mengidentifikasi masalah penelitian. Dalam hal ini berfikir kritis
peneliti menjadi modal utama dalam menemukan masalah penelitian karena
pada dasarnya masalah dapat ditemukan dimana-mana. Beberapa kegiatan
penelitian dapat meningkatkan kemampuan umum tentang pengetahuan fisik,
biologis, psikologis, sosial, budaya, atau fenomena estetika. Penelitian dasar
dapat memajukan konseptualisasi teoritis tentang topik tertentu, sedangkan
penelitian terapan membahas masalah yang memiliki relevansi langsung
dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian tersebut dapat memberi tahu
masyarakat dalam pengambilan keputusan tentang masalah praktis (Leedy
and Ormrod, 2015). Berdasarkan fakta pentingnya alat-alat penelitian dan
penentuan masalah penelitian, maka penulis memfokuskan makalah ini dalam
pembahasan alat-alat penelitian dan masalah penelitian.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja yang termasuk alat-alat penelitian ?
2. Bagaimana cara menganalisis alat-alat penelitian yang berperan penting
dalam penelitian?
3. Bagaimana strategi untuk memilih dan memilah masalah penelitian?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam alat-alat penelitian
2. Untuk mengetahui cara menganalisis alat-alat penelitian yang berperan
penting dalam penelitian
3. Untuk mengetahui strategi dalam memilih dan memilah masalah
penelitian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat-Alat Penelitian
Alat penelitian adalah mekanisme atau strategi khusus yang digunakan
peneliti untuk mengumpulkan, memanipulasi, atau menafsirkan data. Macam-
macam alat penelitian menurut (Leedy, 2021) meliputi;
a. Perpustakaan dan Sumber Dayanya
Perpustakaan pada dasarnya adalah gudang penyimpanan
pengetahuan kolektif dalam bentuk fisik berupa buku, jurnal, film, dan
sejenisnya. Secara historis, banyak masyarakat manusia yang
menggunakan perpustakaan untuk mengumpulkan dan menyimpan
pengetahuan kolektif mereka. Misalnya, pada abad ketujuh SM,
Perpustakaan Asyur kuno Niniwe berisi 20.000 hingga 30.000 tablet, dan
pada abad kedua M, Perpustakaan Celsus di Efesus menampung lebih
dari 12.000 gulungan papirus dan di tahun-tahun berikutnya banyak buku
perkamen juga.
Perpustakaan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Perkembangan perpustakaan dapat dilihat dari berbagai hal:
1) Pemanfaatan banyak teknologi yang muncul (misalnya, bentuk mikro,
CD, DVD, database online) untuk menyimpan informasi dalam bentuk
yang lebih ringkas
2) Tersedianya sarana yang semakin cepat dan efisien untuk menemukan
dan mengakses informasi tentang hampir semua topik.
3) Banyak manusia membuat katalog kepemilikan yang tersedia di Internet.

Menurut Lewis (1988) dalam Leedy (2005) yang menyatakan bahwa


tidak hanya perpustakaan yang telah berubah, namun pandangan tentang
pengetahuan pun kini juga telah berubah. Perubahan juga terjadi pada
berkurangnya tingkat spesifitas penelitian dalam hal metodologi dan masalah
yang diambil. Penelitian yang dilakukan kebanyakan juga berhubungan

3
dengan disiplin ilmu lain yang berarti untuk mengakses informasi dari
disiplin ilmu lain juga lebih dipermudah.

b. Teknologi Komputer
Teknologi Komputer merupakan salah satu alat penelitian. Teknologi
komputer banyak dimiliki oleh manusia pada jaman sekarang baik berupa
desktop, laptop,tablet, atau smartphone. Selain itu, paket perangkat lunak
komputer dan aplikasi menjadi semakin ramah pengguna, sehingga
peneliti pemula dapat dengan mudah memanfaatkannya.
Tetapi seperti alat apa pun tidak peduli seberapa kuatnya teknologi
komputer memiliki keterbatasan. Komputer bisa menghitung,
membandingkan, mencari, mengambil, menyortir,dan mengatur data
lebih efisien dan akurat dari pada yang manusia bisa. Komputer sangat
bergantung pada orang untuk memberi mereka arahan tentang apa yang
harus dilakukan. Berikut ini kegunaan teknologi komputer sebagai alat
penelitian (Leedy, 2021:34).
Tabel 1.1 (Kegunaan Teknologi Komputer Sebagai Alat
Penelitian)

Bagian dari studi Alat Dukungan Teknologi yang


Relevan
Merencanakan studi a. Pendapat
Perangkat lunak yang
digunakan dapat membantu
menghasilkan dan mengatur
ide-ide yang terkait dengan
masalah penelitian, strategi
penelitian, atau keduanya.
a. Menguraikan
Perangkat lunak yang
digunakan dapat membantu
menyusun berbagai aspek studi.
b. Manajemen proyek
Perangkat lunak yang
digunakan dapat
menjadwalkan dan
mengoordinasikan berbagai
tugas yang harus selesai pada

4
waktu yang tepat.
c. Anggaran
Perangkat lunak spreadsheet
yang digunakan dapat
membantu menguraikan,
memperkirakan, dan memantau
potensi biaya yang terlibat
dalam upaya penelitian

Tinjauan literatur a. Identifikasi literatur


basis data online yang
digunakan untuk membantu
mengidentifikasi penelitian
yang relevan studi yang harus
dipertimbangkan selama tahap
formatif dari usaha penelitian.
b. Komunikasi
Teknologi komputer yang
digunakan dapat membantu
peneliti untuk berkomunikasi
dengan orang lain yang
mengejar topik serupa
(misalnya, email, Skype, papan
buletin elektronik, dll).
c. Penulisan
Perangkat lunak yang
digunakan dapat membantu
memfasilitasi penulisan,
pengeditan, pemformatan, dan
kutipan manajemen tinjauan
literatur

Pelaksanaan studi dan a. Produksi bahan


pengumpulan data Perangkat lunak yang
digunakan dapat membantu
mengembangkan bahan ajar,
visual tampilan, simulasi, atau
rangsangan lain untuk
digunakan dalam intervensi
eksperimental.
b. Kontrol eksperimenta;
perangkat lunak yang
digunakan dapat digunakan
untuk mengontrol secara fisik

5
efek tertentu variabel dan untuk
meminimalkan pengaruh
variabel pengganggu yang
berpotensi.
c. Distribusi survei
Distribusi survei dapat
menggunakan database dan
perangkat lunak pengolah kata
dalam kombinasi untuk
mengirim komunikasi khusus
ke populasi yang ditargetkan.
d. Pengumpulan data online
Pengumpulan data online dapat
menggunakan situs web untuk
melakukan survei dan jenis
tertentu lainnya dari studi di
Internet.
e. Pengumpulan data berbasis
lapangan
perangkat lunak yang
digunakan untuk membuat
catatan lapangan atau untuk
memantau jenis tanggapan
tertentu yang diberikan oleh
peserta dalam suatu penelitian

Analisis dan interpretasi a. Organisasi dan transkripsi


perangkat lunak yang
digunakan dapat membantu
merakit, mengkategorikan,
mengkode, mengintegrasikan,
dan mencari kumpulan data
yang berpotensi besar (seperti
data wawancara kualitatif atau
tanggapan terbuka untuk
pertanyaan survei).
b. Konseptual
perangkat lunak yang
digunakan dapat menulis dan
menyimpan refleksi
berkelanjutan tentang data atau
untuk membangun teori yang
mengintegrasikan temuan

6
penelitian.
c. Statistic
Perangkat lunak statistik dan
spreadsheet dapat digunakan
untuk mengkategorikan dan
menganalisis berbagai jenis
kumpulan data.
d. Produksi grafik
perangkat lunak yang
digunakan dapat membantu
menggambarkan data dalam
bentuk grafik untuk
memudahkan penafsiran.

Pelaporan a. Komunikasi
Perangkat lunak
telekomunikasi yang digunakan
dapat membantu
mendistribusikan dan
mendiskusikan temuan
penelitian dan interpretasi awal
dengan rekan kerja dan untuk
menerima komentar mereka
dan umpan balik.
b. Penulisan dan pengeditan
Perangkat lunak pengolah kata
yang digunakan dapat
membantu menulis dan
mengedit secara berurutan draft
laporan akhir.
c. Diseminasi
Perangkat lunak penerbitan
desktop dan perangkat lunak
pembuatan poster dapat
digunakan untuk menghasilkan
dokumen dan poster yang
terlihat profesional yang dapat
ditampilkan atau
didistribusikan di konferensi
dan di tempat lain.
d. Grafik presentasi
Perangkat lunak presentasi
yang digunakan dapat

7
membantu membuat statis dan
animasi slide untuk presentasi
konferensi.
e. Jaringan
blog, situs jejaring sosial, dan
mekanisme berbasis Internet
lainnya digunakan untuk
mengkomunikasikan temuan
seseorang kepada khalayak
yang lebih luas dan untuk
menghasilkan diskusi untuk
studi tindak lanjut oleh orang
lain di lapangan.

c. Pengukuran
Seorang peneliti yang menggunakan metode penelitian kuantitatif
membutuhkan cara yang sistematis mengukur fenomena yang diselidiki.
Beberapa pengukuran yang umumnya digunakan pada kehidupan sehari-
hari yaitu penggaris, timbangan, stopwatch yang dapat membantu untuk
mengukur dengan mudah variabel yang dapat diamati, seperti panjang,
berat, atau waktu. Tetapi dalam banyak kasus, seorang peneliti
membutuhkan satu atau lebih instrumen khusus. Misalnya, seorang
astronom mungkin memerlukan teleskop berkekuatan tinggi untuk
mendeteksi pola cahaya di langit malam.
Dalam penelitian kuantitatif, fenomena sosial dan psikologis
memerlukan pengukuran, meskipun mereka tidak memiliki dasar yang
konkret dan mudah diamati di dunia fisik. Misalnya, seorang ekonom
mungkin menggunakan indeks Dow-Jones Industrial Average atau
NASDAQ untuk melacak pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.
Pengukuran pada dasarnya merupakan proses dalam membandingkan
antara sesuatu atau konsep yang diukur terhadap titik batasan. Data yang
diuji secara statistika secara terus-menerus di tafsirkan dengan perbedaan
dalam norma statistika. Berikut adalah empat macam skala dalam
pengukuran.
1) Skala Nominal

8
Skala nominal adalah pengelompokkan atau
pengkategorisasian fenomena atau kejadian ke dalam kelas-kelas
atau kategori, sehingga yang masuk dalam satu kelas atau kategori
adalah sama dalam hal atribut atau sifat (Djali, 2007). Skala
pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek,
individual atau kelompok (Churchill, 2005). Nomor jaminan sosial
seseorang, nomor punggung pemain sepak bola, loker, dan lain-lain
adalah suatu skala nominal. Demikian juga, jika dalam suatu
penelitian tertentu pria diberikan kode 1 dan wanita mendapat kode
2, untuk mengetahui jenis kelamin seseorang adalah melihat apakah
orang ini berkode 1 atau 2. Angka-angka tersebut tidak mewakili hal
lain kecuali jenis kelamin seseorang. Wanita, meskipun mendapat
angka yang lebih tinggi, tidak berarti “lebih baik” dibanding pria,
atau “lebih banyak” dari pria. Kita boleh saja membalik prosedur
pemberian kode sehingga wanita berkode 1 dan pria berkode 2.
Dengan skala ini kita dapat menemukan presentase dari orang-
orang dalam beragam subkelompok didalam sebuah kelompok total.
Sebagai contoh kita dapat menghitung presentase jumlah anak laki-
laki dan perempuan dalam sebuah kelas. Kita dapat menggunakan tes
chi-square untuk membandingkan frekuensi relatif dari orang-orang
pada kategori yang beragam.
2) Skala Ordinal
Pada jenis skala pengukuran ini, angka yang diberikan
mengandung pengertian tingkatan. Skala ini tidak memberikan nilai
yang absolut terhadap objek, tetapi hanya memberikan urutan
(ranking) saja (Nazir, 2005). Data ordinal ialah data yang sudah
diurutkan dari jenjang yang paling rendah sampai ke jenjang yang
paling tinggi, atau sebalikntya tergantung peringkat selera pengukuran
yang subjektif terhadap objek tertentu. Kita dapat menyatakan bahwa
saya lebih suka jeruk A daripada Jeruk B meskipun sama-sama
tergolong jenis jeruk. Selanjutnya jeruk B kita beri bobot 1 dan jeruk
A kita beri bobot 2. Pembobotan biasanya merupakan urutannya. Oleh

9
sebab itu, data ordinal disebut juga sebagai data berurutan, data
berjenjang, data berpangkat, data tata jenjang, data ranks, dan data
petala, data bertangga atau data bertingkat.

3) Skala Interval
Pada skala interval, pembedaan peristiwa dapat diurutkan.
Antara peringkat satu dengan yang lain memiliki arti. Dengan kata
lain, dapat dibuat dalam peringkat data dapat pula dikuantitatifkan.
Salah satu jenis pengukuran dimana angka-angka yang dikenakan
memungkinkan kita untuk membandingkan ukuran dari selisih antara
angka-angka. Selisih antara 1 dan 2 setara dengan selisih antara 2 dan
3, selisih antara 2 dan 4 dua kali lebih besar dari selisih antara 1 dan 2.
Contoh adalah skala temperature, misalnya temperature yang rendah
pada suatu hari adalah 40°F dan temperature yang tinggi adalah 80°F.
Disini kta tidak dapat mengatakan bahwa temperature yang tinggi dua
kali lebih panas dibandingkan temperature yang rendah karena jika
skala Fahrenheit menjadi skala Celsius, dimana C = (5F – 160) / 9,
sehingga temperature yang rendah adalah 4,4°C dan temperature yang
tinggi adalah 26,6°C. Skala pengukuran interval memungkinkan
adanya analisis statistic karena merefleksikan jarak yang sama antara
poin yang berdekatan, dan dapat menggunakan perhitungan means,
standar deviasi, dan korelasi produk momen Pearson.
4) Skala Rasio
Karakteristik dari skala pengukuran rasio adalah adanya unit
pengukuran yang sama dan adanya nilai 0 yang mutlak, nilai 0 mutlak
tersebut merupakan skala yang merefleksikan ketidak hadiran total dari
suatu karakteristik yang diukur. salah satu jenis pengukuran yang
memiliki nol alamiah atau nol absolute, sehingga memungkinkan kita
membandingkan magnitude angka-angka absolute. Tinggi dan berat
adalah dua contoh nyata disini. Seseorang yang memiliki berat 100 kg
boleh dikatakan dua kali lebih berat dibandingkan seseorang yang
memiliki berat 50 kg, dan seseorang yang memiliki berat 150 kg tiga

10
kali lebih berat dibandingkan seseorang yang beratnya 50 kg. Dalam
skala ratio nol memiliki makna empiris absolute yaitu tidak satu pun
dari property yang diukur benar-bnar eksis. Contoh lain adalah berat
badan Tuti 70 kg sedangkan berat Ina 35 kg yang berarti berat Tuti
adalah dua kali berat Ina, sehingga berat Tuti dan Ina adalah 1:2.
d. Statistik
Statistik sangat membantu dalam penelitian kuantitatif, meskipun
kadang-kadang juga berguna dalam penelitian kualitatif. Statistik juga
cenderung lebih berguna dalam beberapa disiplin ilmu seperti dalam
bidang-bidang psikologi, kedokteran, dan bisnis. Statistik memiliki dua
fungsi utama dalam membantu peneliti yaitu mendeskripsikan data
kuantitatif dan menarik kesimpulan dari data tersebut.

Ada dua jenis statistik yaitu

a. Statistik deskriptif membantu peneliti menangkap sifat umum dari


data yang diperoleh. Misalnya, bagaimana karakteristik tertentu yang
diukur tampak “rata-rata”, seberapa banyak variabilitas yang ada
dalam kumpulan data, dan seberapa dekat dua atau lebih
karakteristik terkait satu sama lain.
b. Statistik inferensial membantu peneliti membuat keputusan tentang
data. Misalnya, mereka mungkin membantu peneliti memutuskan
apakah perbedaan yang diamati antara dua kelompok eksperimen
cukup besar untuk dikaitkan dengan intervensi eksperimental yang
berbeda
Kedua fungsi statistik ini pada akhirnya melibatkan meringkas
data dalam beberapa cara. Statistik membantu memadatkan sejumlah data
yang besar menjadi sejumlah informasi yang lebih mudah dipahami.
Dalam prosesnya, statistik dapat membantu peneliti mendeteksi pola dan
hubungan dalam data yang mungkin tidak diperhatikan. Secara lebih
umum, statistik membantu pikiran manusia memahami data yang berbeda
sebagai satu kesatuan yang terorganisir.
e. Bahasa

11
Salah satu pencapaian terbesar umat manusia adalah bahasa. Tidak
hanya memungkinkan kita untuk berkomunikasi satu sama lain, tetapi
juga memungkinkan kita untuk berpikir lebih efektif. Orang sering bisa
berpikir lebih jernih dan efisien tentang suatu topik ketika mereka dapat
mewakili pemikiran mereka dalam kepala mereka dengan kata-kata dan
frase tertentu.
Dua manifestasi lahiriah dari penggunaan bahasa juga membantu
peneliti:
1. Mengetahui Dua Bahasa Atau Lebih
Pada dasarnya dengan menguasai bahasa yang benyak kita bisa
memperoleh banyak pengetahuan karena tidak semua literatur
penelitian tertuang dalam satu bahasa saja. Jika kita hanya menguasai
satu bahasa saja maka kita hanya bisa memahami satu jenis literasi
yang berbahasa itu saja sedangkan untuk literasi lainnya kita tidak
akan memahaminya.
2. Menulis Pemikiran Seseorang Baik di Atas Kertas Atau dalam
Bentuk Elektronik
Menulis penelitian baik itu dalam bentuk laporan penelitian atau
dokumen penelitian yang ditulis di atas kertas atau dalam bentuk
elektronik perlu dilakukan agar hasil penelitian dapat diakses secara
umum oleh komunitas ilmiah yang lebih besar dan akhirnya kepada
masyarakat secara keseluruhan,. Persyaratan dasar untuk menulis
laporan semacam itu adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa
dengan cara yang jelas dan koheren. Meskipun banyak kebijaksanaan
konvensional memberi tahu kita bahwa pemikiran yang jernih
mendahului pemikiran yang jernih menulis, menulis sebenarnya bisa
menjadi bentuk pemikiran yang produktif. Beberapa hal yang harus
dilakukan peneliti ketika menuliskan ide-ide di atas kertas antara lain:
1) Harus mengidentifikasi hal-hal spesifik tentang topik
2) Harus mengklarifikasi dan mengatur pikiran secukupnya
untuk mengkomunikasikannya kepada pembaca.

12
3) Dapat mendeteksi kesenjangan dan kelemahan logis dalam
pemikiran peneliti

Maka, mungkin tidak mengherankan bahwa menulis tentang suatu topik


sebenarnya meningkatkan pemahaman penulis tentang topik tersebut
(misalnya, Kellogg, 1994; Mueller & Oppenheimer, 2014; Shanahan,
2004).

B. Masalah Penelitian
1. Mengidentifikasi dan Menyajikan Masalah Atau Pertanyaan
Penelitian
Bagaimana seorang peneliti pemula dapat merumuskan masalah
penelitian yang penting dan berguna? Di sini kami menawarkan panduan
baik untuk memilih masalah atau pertanyaan yang sesuai dan untuk
menyematkannya cukup untuk memfokuskan upaya penelitian.
a. Memilih Masalah Atau Pertanyaan Yang Sesuai
Memilih masalah atau pertanyaan penelitian yang baik
membutuhkan rasa ingin tahu yang tulus tentang yang belum terjawab
pertanyaan. Tetapi juga membutuhkan pengetahuan yang cukup tentang
suatu topik untuk mengidentifikasi jenis-jenis investigasi yang mungkin
memberikan kontribusi penting pada bidang seseorang. Di sini kami
menawarkan beberapa strategi yang sering membantu peneliti pemula.
1. Lihat Lingkungan Sekitar
Dalam banyak disiplin, pertanyaan yang membutuhkan
jawaban fenomena yang membutuhkan penjelasan ada di mana-
mana. Sebagai contoh, mari kita melihat kembali ke awal abad ke-
17, ketika Galileo mencoba memahami berbagai fenomena duniawi
dan langit. Mengapa apakah badan air yang besar (tetapi bukan yang
kecil) naik dan turun dalam bentuk pasang surut dua kali sehari?
Mengapa bintik matahari secara konsisten bergerak melintasi
permukaan matahari dari kanan ke kiri, secara bertahap menghilang,

13
dan kemudian, sekitar 2 minggu kemudian, muncul kembali di tepi
kanan? Selanjutnya, mengapa bintik matahari biasanya bergerak ke
atas atau ke bawah saat mereka melintasi permukaan matahari,
sementara hanya sesekali bergerak secara langsung dan horizontal?
Galileo menyimpulkan dengan benar bahwa berbagai "jalur" bintik
matahari dapat dijelaskan oleh fakta bahwa Bumi dan matahari
berputar pada sumbu miring dan itu bertentangan dengan pendapat
umum pada saat itu the Bumi berputar mengelilingi matahari, bukan
sebaliknya. Galileo kurang berhasil dalam menjelaskan pasang surut,
secara keliru menghubungkannya dengan "penurunan" alami sebagai
akibat dari pergerakan Bumi melalui ruang angkasa, daripada tarikan
gravitasi bulan.
Kami tidak bermaksud menyarankan bahwa peneliti pemula
harus mengambil tindakan monumental seperti itu pertanyaan seperti
sifat tata surya atau pasang surut laut. Tapi masalah yang lebih kecil
cocok untuk penelitian ada di mana-mana. Mungkin Anda mungkin
melihatnya dalam praktik profesional Anda atau di acara sehari-hari.
Terus ajukan pertanyaan kepada diri sendiri tentang apa yang Anda
lihat, dengar, dan baca: Mengapa apakah ini dan itu terjadi? Apa
yang membuat ini-dan-itu? Apa yang orang pikirkan? ketika mereka
melakukan ini dan itu?
2. Membaca Berbagai Literatur Penelitian
Salah satu strategi penting adalah menemukan mengetahui
hal-hal apa yang sudah diketahui dan diyakini tentang topik yang
Anda minati topik yang kami alamat secara lebih rinci di Bab 3.
Sedikit yang bisa diperoleh dengan menciptakan kembali roda.
Sebagai tambahan untuk memberi tahu Anda apa yang sudah
diketahui, literatur yang ada tentang suatu topik kemungkinan akan
memberi tahu Anda apa yang tidak diketahui di daerah itu dengan
kata lain, apa yang masih perlu dilakukan. Misalnya, Anda proyek
penelitian mungkin

14
 Sampaikan saran untuk penelitian masa depan yang telah
diidentifikasi oleh peneliti lain
 Mereplikasi proyek penelitian dalam setting yang berbeda atau
dengan populasi yang berbeda
 Pertimbangkan bagaimana berbagai subpopulasi mungkin
berperilaku berbeda dalam situasi yang sama
 Menerapkan perspektif atau teori yang ada pada situasi baru
 Jelajahi temuan tak terduga atau kontradiktif dalam studi
sebelumnya
 Tantang temuan penelitian yang tampaknya bertentangan
dengan apa yang Anda ketahui secara pribadi atau diyakini
benar (Neuman, 2011).

Membaca literatur yang relevan juga memiliki keuntungan


lain. Ini dapat memberi Anda konsep atau kerangka teoretis di mana
Anda dapat membangun alasan untuk studi Anda; kita berbicara
lebih banyak tentang kerangka kerja seperti itu nanti di bab ini.
Membaca literatur juga dapat menawarkan penelitian potensial
desain dan strategi pengumpulan data. Dan itu dapat membantu
Anda menafsirkan hasil Anda dan menghubungkannya mereka ke
temuan penelitian sebelumnya di bidang Anda.
Saat Anda membaca tentang penelitian orang lain yang
terkait dengan topik Anda, luangkan waktu untuk
mempertimbangkan caranya Anda dapat meningkatkan pekerjaan
Anda sendiri karenanya. Tanyakan pada diri sendiri: Apa yang telah
saya pelajari sehingga saya akan (atau tidak) ingin memasukkan ke
dalam penelitian saya sendiri? Mungkin itu adalah cara penulisan
tertentu, metode pengumpulan data tertentu, atau pendekatan khusus
untuk analisis data. Anda harus terus-menerus mempertanyakan dan
merenungkan apa yang Anda baca.
Kami juga mendorong Anda untuk menyimpan catatan artikel
jurnal yang bermanfaat dan sumber lainnya. Sertakan informasi yang
cukup sehingga Anda dapat melacak setiap sumber lagi—mungkin

15
termasuk nama penulis, judul dan tahun jurnal atau buku, kata kunci
dan frasa yang menangkap fokus pekerjaan, dan (jika ada)
perpustakaan yang sesuai nomor telepon atau alamat Internet. Anda
mungkin berpikir Anda akan selalu dapat mengingat di mana Anda
menemukan sumber yang bermanfaat dan apa yang Anda pelajari
darinya. Namun, pengalaman kita sendiri beri tahu kami bahwa
Anda mungkin akan melupakan sebagian besar dari apa yang Anda
baca kecuali jika Anda menyimpan catatan itu.
3. Meminta Saran dari Para Ahli
Strategi lain yang sederhana namun sangat efektif untuk
mengidentifikasi masalah atau pertanyaan penelitian adalah dengan
bertanya kepada seorang ahli: Apa yang perlu dilakukan? Pertanyaan
membara apa yang masih ada di luar sana? Apa temuan penelitian
sebelumnya yang tampaknya tidak masuk akal? Milikmu profesor
hampir pasti akan dapat menjawab setiap pertanyaan ini, seperti
halnya para sarjana lainnya Anda dapat menghubungi melalui e-mail
atau bertemu di kampus dan di tempat lain.
Beberapa peneliti pemula termasuk banyak siswa segan
untuk mendekati cendekiawan terkenal karena khawatir para
cendekiawan ini tidak memiliki waktu atau kesabaran untuk
berbicara dengan para pemula. Justru sebaliknya yang benar:
Kebanyakan peneliti yang berpengalaman senang berbicara dengan
orang-orang yang baru mulai. Bahkan, mereka mungkin merasa
tersanjung bahwa Anda terbiasa dengan pekerjaan mereka dan ingin
memperluas atau menerapkannya dalam beberapa cara.
4. Menghadiri Konferensi Profesional
Banyak peneliti yang sukses besar menemukan yang baru
proyek penelitian di konferensi nasional atau regional dalam disiplin
mereka. Dengan memindai program konferensi dan menghadiri sesi
yang menarik, mereka dapat mempelajari "apa yang sedang hangat
dan apa yang tidak" di bidang mereka. Selanjutnya, konferensi
adalah tempat di mana peneliti pemula dapat membuat kontak

16
dengan individu yang lebih berpengalaman di bidangnya di mana
mereka dapat mengajukan pertanyaan, berbagi ide, dan bertukar
alamat email yang memungkinkan komunikasi lanjutan.

5. Memilih Topik Yang Memotivasi


Saat Anda membaca literatur profesional, menghadiri
konferensi, dan berbicara dengan para ahli, Anda akan menemukan
sejumlah penelitian potensial masalah atau pertanyaan. Pada titik
tertentu Anda hanya perlu memilih salah satunya, dan pilihan Anda
harus didasarkan pada apa yang secara pribadi ingin Anda pelajari
lebih lanjut. Ingat, proyek Anda akan Anda lakukan akan memakan
waktu berbulan-bulan, sangat mungkin beberapa tahun atau bahkan
lebih lama. Jadi itu harus menjadi sesuatu yang Anda yakini sepadan
dengan waktu dan usaha Anda bahkan lebih baik, satu Anda benar-
benar bersemangat. Peter Leavenworth, pada saat itu seorang
mahasiswa doktoral dalam sejarah, menjelaskan pentingnya memilih
topik disertasi yang menarik dengan cara ini: “Anda akan pergi
untuk menikah dengannya untuk sementara waktu, jadi Anda
mungkin juga menikmatinya. ”
6. Pilih topik yang menurut orang lain menarik dan layak untuk
diperhatikan.
Idealnya, pekerjaan Anda tidak boleh berakhir hanya dengan
tesis, disertasi, atau laporan penelitian lain yang tidak
dipublikasikan. Jika penelitian Anda menambahkan bagian penting
dari apa yang diketahui umat manusia dan memahami tentang dunia,
maka Anda, kami harap, ingin berbagi temuan Anda dengan audiens
yang lebih besar. Dengan kata lain, Anda akan ingin
mempresentasikan apa yang telah Anda lakukan di tingkat regional
atau konferensi nasional, menerbitkan artikel di jurnal profesional,
atau keduanya (kita berbicara lebih banyak tentang melakukan hal-
hal seperti itu di Bab 13). Koordinator konferensi dan editor jurnal
seringkali cukup selektif tentang laporan penelitian yang mereka

17
terima untuk presentasi atau publikasi, dan mereka kemungkinan
besar akan memilih laporan yang memiliki daya tarik luas.
Majikan masa depan juga dapat membuat penilaian tentang
Anda, setidaknya sebagian, berdasarkan: topik yang telah Anda pilih
untuk tesis atau disertasi. Resume atau curriculum vitae Anda adalah
lebih cenderung menarik perhatian mereka jika, dalam penelitian
Anda, Anda mengejar masalah ilmiah atau sosial yang luas—
terutama yang saat ini menjadi topik hangat di bidang Anda.
7. Bersikaplah Realistis Tentang Apa Yang Dapat Peneliti Capai
Meskipun penting untuk diatasi masalah atau pertanyaan
yang perlu ditangani secara sah, sama pentingnya bahwa Anda
proyek penelitian menjadi salah satu dikelola. Misalnya, berapa
banyak waktu yang Anda perlukan untuk mengumpulkan data yang
diperlukan? Apakah Anda perlu melakukan perjalanan jauh untuk
mendapatkan data? Apakah Anda membutuhkan? peralatan mahal?
Akankah proyek membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang
jauh melebihi yang Anda miliki saat ini? Bertanya pada diri sendiri
dan kemudian menjawab pertanyaan seperti itu dapat membantu
Anda mempertahankan proyek Anda dalam batas yang wajar dan
dapat dicapai.
2. Membagikan Masalah Atau Pertanyaan Penelitian Utama ke Sub
Masalah
Banyak masalah dan pertanyaan penelitian terlalu besar atau
kompleks untuk dipecahkan tanpa membaginya lagi. Maka, strategi yang
baik adalah membagi dan menaklukkan. Hampir semua masalah umum
atau pertanyaan dapat dipecah menjadi unit yang lebih kecil, atau
submasalah—terkadang dalam bentuk pertanyaan yang lebih spesifik—
yang lebih mudah ditangani dan diselesaikan. Selanjutnya, oleh melihat
masalah atau pertanyaan utama melalui submasalahnya atau pertanyaan
yang lebih spesifik, seorang peneliti sering kali bisa mendapatkan ide yang
lebih baik tentang bagaimana mendekati seluruh upaya penelitian. Untuk
membuat diskusi kita tetap sederhana, kita akan menggunakan istilah

18
submasalah untuk mencakup kedua deklaratif pernyataan submasalah dan
pertanyaan spesifik yang ingin ditangani oleh peneliti.

a. Submasalah Versus Pseudo-Submasalah


Peneliti harus membedakan submasalah yang merupakan bagian
integral dari masalah utama dari hal-hal yang terlihat seperti masalah
tetapi sebenarnya tidak lebih dari masalah prosedural. Yang terakhir, yang
mungkin kita sebut pseudo-subproblem, melibatkan keputusan yang harus
dibuat oleh seorang peneliti sebelum dapat secara efektif mengatasi
masalah penelitian umum dan submasalahnya. Pertimbangkan hal berikut
sebagai contoh:
 Apakah pendekatan kuantitatif, pendekatan kualitatif, atau pendekatan
metode campuran paling cocok untuk mengatasi masalah?
 Jika sampel harus dipilih dari populasi yang lebih besar, apa cara
terbaik untuk memilih sampel, dan seberapa besar seharusnya?
 Metode spesifik apa yang harus digunakan untuk mengumpulkan
data?
 Prosedur apa yang harus digunakan untuk menganalisis data?

Untuk setiap submasalah semu, Anda harus memutuskan apakah


(a) sedikit akal sehat dan beberapa pemikiran kreatif mungkin membantu
dalam menyelesaikannya, atau (b) Anda tidak memiliki pengetahuan untuk
mengatasinya kesulitan. Dalam kasus terakhir, Anda memiliki beberapa
opsi:
 Buka indeks teks ini untuk melihat apakah masalah semu Anda
dibahas.
 Baca dengan teliti daftar “Untuk Bacaan Lebih Lanjut” di akhir setiap
bab dalam buku ini untuk lihat apakah mereka menyertakan sumber
yang mungkin membantu Anda, dan konsultasikan dengan penelitian
umum buku metode dalam disiplin Anda.
 Cari katalog perpustakaan universitas Anda dan database online untuk
menemukan buku dan artikel jurnal yang berpotensi membantu. Jika

19
perpustakaan Anda tidak memiliki apa yang Anda butuhkan, Anda
bisa biasanya mendapatkannya melalui pinjaman antar perpustakaan.
 Mintalah saran dan saran dari peneliti yang lebih berpengalaman di
bidang Anda. Mengingat poin yang sebelumnya dibuat di Bab 1:
Salah satu strategi paling efektif untuk menggunakan pikiran manusia
bekerja sama dengan pikiran lain.
b. Karakteristik Submasalah
Berikut ini adalah empat karakteristik utama dari submasalah.
1. Setiap Submasalah Harus Menjadi Masalah Yang Dapat Diteliti
dengan Sendirinya
Sebuah submasalah harus merupakan subdivisi logis yang dapat
diselidiki sebagai proyek yang berbeda di dalam upaya penelitian yang
lebih besar. Solusi untuk submasalah, diambil bersama-sama, kemudian
dapat menjadi digabungkan untuk mengatasi dan mungkin
menyelesaikan masalah atau pertanyaan utama.
Adalah penting bahwa setiap submasalah dinyatakan dengan
jelas dan ringkas. Seperti disebutkan sebelumnya, submasalah sering
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Sebuah pertanyaan cenderung
memusatkan perhatian peneliti perhatian lebih langsung pada target
penelitian submasalah daripada pernyataan deklaratif. Seperti yang
telah kita lihat, sikap bertanya dan berpikiran terbuka adalah ciri
seorang peneliti sejati.
2. Setiap Submasalah Harus Jelas Terkait dengan Interpretasi Data
Seperti yang benar untuk masalah utama, setiap submasalah
harus melibatkan interpretasi serta pengumpulan dari data. Fakta ini
dapat dinyatakan sebagai bagian dari setiap pernyataan submasalah,
atau mungkin tercermin dalam submasalah yang terpisah tetapi terkait.
3. Submasalah Harus Menjumlahkan Totalitas Masalah
Setelah Anda menyatakan submasalah, periksa mereka terhadap
pernyataan masalah utama (atau pertanyaan) untuk pastikan bahwa (a)
mereka tidak melampaui masalah utama dan (b) mereka menangani
semua aspek penting dari masalah utama.

20
4. Submasalah Harus Kecil Jumlahnya
Jika masalah atau pertanyaan utama dinyatakan dengan cermat
dan dibatasi dengan tepat pada upaya penelitian yang layak, peneliti
akan menemukan bahwa itu biasanya berisi dua sampai enam
submasalah. Terkadang seorang peneliti akan menemukan sebanyak 10,
15, atau 20 submasalah. Jika Anda menemukan diri Anda dalam situasi
ini, Anda harus mempelajari submasalah individu untuk melihat apakah
(a) beberapa benar-benar masalah prosedural (yaitu,
pseudosubmasalah), (b) beberapa mungkin cukup digabungkan menjadi
submasalah yang lebih besar, atau (c) masalah atau pertanyaan utama
lebih kompleks daripada yang Anda yakini semula. Jika yang terakhir
ini benar, Anda mungkin ingin mempertimbangkan kembali apakah
solusi untuk keseluruhan masalah atau pertanyaan Anda realistis dapat
dicapai dengan waktu dan sumber daya yang Anda miliki.
c. Mengidentifikasi Submasalah
Untuk mengidentifikasi submasalah, Anda harus mulai dengan
masalah utama atau pertanyaan itu sendiri. Menulis turun, dan kemudian
teliti dengan cermat untuk mengidentifikasi masalah yang lebih spesifik
yang seharusnya terisolasi untuk studi mendalam. Semua submasalah
harus, secara total, terdiri dari keseluruhan Anda masalah atau pertanyaan.
Anda dapat menggunakan kertas dan pensil atau perangkat lunak
pemetaan pikiran untuk membantu Anda mengidentifikasi submasalah.
Kami menjelaskan secara singkat masing-masing strategi ini.
1. Mengambil Pendekatan Kertas-dan-Pensil
Dengan menggunakan pendekatan ini, Anda menulis masalah
atau pertanyaan utama Anda di atas kertas dan kemudian mengepaknya
daerah submasalah. Lebih khusus lagi, Anda dapat mengikuti langkah-
langkah berikut:
 Tulis masalah atau pertanyaan Anda di selembar kertas yang
bersih, sisakan ruang yang cukup besar antara garis.
 Periksa secara kritis apa yang telah Anda tulis di Langkah 1 untuk
mengidentifikasi topik tertentu yang memerlukan perawatan

21
mendalam agar masalah atau pertanyaan Anda secara keseluruhan
menjadi terselesaikan. Gambarlah sebuah kotak di sekitar setiap
topik.
 Pastikan bahwa teks di dalam setiap kotak berisi satu atau lebih
kata yang menunjukkan kebutuhan untuk interpretasi data
(misalnya, menganalisis, menemukan, membandingkan). Garis
bawahi kata-kata ini.
 Susun seluruh masalah atau pertanyaan yang sekarang memiliki
submasalahnya dalam kotak dalam grafik yang menunjukkan
struktur keseluruhan desain penelitian.

Kami menggunakan masalah dalam musikologi untuk


menggambarkan teknik ini. Lebih khusus lagi, kami meninjau kembali
masalah pokok-pokok Palestina, yang dalam hal ini dijelaskan dalam
konteks dari pernyataan tujuan: Kajian ini akan menganalisis motet
Giovanni Pierluigi da Palestrina (1525-1594) yang ditulis antara 1575
dan 1580 untuk menemukan karakteristik kontrapuntal yang khas dan
akan membedakannya dengan motif kontemporer William Byrd (1542-
1623) yang ditulis antara 1592 dan 1597. Selama periode penelitian,
setiap komposer berusia antara 50 dan 55 tahun.
Pertama-tama mari kita hapus masalah faktual, seperti tanggal
umur dan fakta bahwa kedua pria itu adalah orang-orang sezaman.
Fakta-fakta ini hanya membantu dalam memberikan alasan untuk
elemen-elemen tertentu di dalam masalah. Dimodifikasi untuk
mencerminkan bagian-bagian esensialnya, masalah motet menjadi
sebagai berikut:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis motif-motif
Palestrina yang ditulis antara tahun 1575 dan 1580 untuk menemukan
ciri-ciri kontrapuntal yang khas, menganalisis ciri-ciri yang sama dalam
motif William Byrd yang ditulis antara tahun 1592 dan 1597, dan untuk
menentukan apa perbandingan dari dua analisis ini dapat
mengungkapkan.

22
Perhatikan bahwa kami telah memecah frasa "akan
membedakannya dengan" dalam pernyataan aslinya menjadi dua tugas
yang berbeda, menganalisis motif Byrd dengan cara yang sama seperti
motif Palestrina telah dianalisis dan kemudian membandingkan kedua
analisis tersebut. Tiga frasa yang digarisbawahi dalam pernyataan
masalah yang direvisi mencerminkan tiga submasalah, yang masing-
masing melibatkan interpretasi data yang diperlukan untuk
memecahkan masalah penelitian utama.
Sekarang mari kita susun masalahnya sehingga kita dapat
melihat dengan tepat apa penelitian keseluruhan desain akan. Gambar 1
adalah gambaran grafis dari masalah. Kami telah membagi masalah
menjadi tiga submasalah. Yang pertama dan kedua adalah paralel dalam
struktur: Aspek analitis dari submasalah dinyatakan dalam satu kotak,
dan tujuan analisisnya adalah dinyatakan dalam kotak tepat di
bawahnya. Mengatasi submasalah ketiga melibatkan membandingkan
analisis yang dilakukan untuk dua submasalah sebelumnya untuk
menentukan kesamaan dan perbedaan mungkin ada. Yang terakhir dari
tiga submasalah—langkah perbandingan—harus akhirnya
menyelesaikan masalah penelitian utama.

23
Gambar 1. Structural Representation of the Palestrina–Byrd
Problem
2. Menggunakan Perangkat Lunak Pemetaan Pikiran
(Brainstorming)
Beberapa program perangkat lunak komputer dapat
memfasilitasi proses pemecahan masalah menjadi submasalah; Anda
mungkin melihat ini disebut sebagai perangkat lunak pemetaan pikiran
atau brainstorming. Tiga program yang tersedia secara komersial dan
dapat diunduh adalah Inspiration, iMindMap, dan XMind. Sebagai
alternatif, Anda dapat menemukan berbagai program perangkat lunak
bebas (freeware) di Internet; contohnya adalah Coggle (coggle.it),
FreeMind (freemind.sourceforge.net), dan Popplet (poplet.com).
Program semacam itu memungkinkan Anda untuk bertukar pikiran
tentang ide-ide penelitian dan membangun jaringan grafis dari konsep,
istilah, dan prinsip yang saling terkait. Misalnya, Anda bisa mulai
dengan meletakkan main. Anda masalah, ide, atau konsep di dalam
kotak atau oval di tempat yang menonjol di layar komputer Anda. Saat
Anda bertukar pikiran, ide terkait lainnya, Anda juga meletakkannya di
layar, dan Anda dapat menggambar garis atau panah untuk
menunjukkan hubungan di antara berbagai ide Anda. Di beberapa
program, Anda juga dapat beri label pada garis atau panah, mungkin
menggunakan frasa seperti “yang mencakup,” “dapat memiliki efek
pada,” atau “adalah submasalah dari.” Dan hampir semua program ini
memungkinkan Anda untuk mencetak diagram atau mengekspornya ke
dokumen pengolah kata atau file komputer lainnya.
Sebagai ilustrasi, kami mengambil pernyataan bahwa, pada satu
waktu atau yang lain, banyak sekolah menengah dan siswa sekolah
menengah membuat tentang beberapa rekan mereka: "Tidak ada yang
menyukai anak-anak populer." Pada Di permukaan, pernyataan ini
bertentangan dengan diri sendiri: Menurut definisi, kata populer berarti
"sangat disukai." Dinamika apa yang mungkin mendasari ketidaksukaan
banyak remaja terhadap apa yang disebut teman sekelas "populer"?

24
Di sinilah letak masalah penelitian asli, yang mungkin kita
ajukan dalam bentuk pertanyaan:
Dengan menggunakan Inspiration® 9, kita dapat menempatkan
pertanyaan ini dalam bentuk oval, seperti yang ditunjukkan di bagian
atas Gambar 2. Untuk mengatasi masalah ini sepenuhnya, kita mungkin
ingin menentukan (a) siswa seperti apa yang benar-benar populer,
dalam arti bahwa teman sebaya menyukai mereka dan senang berada di
perusahaan mereka; (b) apa jenis teman sebaya siswa yang disebut
sebagai yang "populer"; dan (c) perbedaan apa, jika ada, antara kedua
kelompok. Kita dapat menyatakan ketiga masalah ini sebagai
submasalah, juga ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Translating the Common Adolescent Assertion


that “No One Likes the Popular Kids” into a Main Research
Question and Three Subproblems.
Bahkan, beberapa peneliti telah menjawab dan menjawab empat
pertanyaan yang disajikan pada Gambar 2. Lebih khusus lagi, siswa
yang benar-benar populer dipandang sebagai orang yang baik, dapat
dipercaya, dan terampil secara sosial. Beberapa siswa ini juga dicap
populer, tetapi siswa lain yang diduga "populer" dianggap macet,
eksklusif, dan tidak masuk akal beberapa kasus, kejam dan agresif
(misalnya, lihat Mayeux, Houser, & Dyches, 2011).

3. Setiap Masalah Penelitian Perlu Penggambaran Lebih Lanjut

25
Sampai saat ini, kita hanya membahas masalah penelitian (atau
pertanyaan), tujuan pernyataan (yang biasanya mencakup masalah), dan
subbagian masalah. Pernyataan tujuan mengidentifikasi satu atau lebih
tujuan dari upaya penelitian, dan submasalahnya menyarankan cara-
cara untuk mendekati tujuan-tujuan tersebut dengan cara yang dapat
dikelola dan sistematis. Tapi gol saja tidak cukup. Untuk memahami
sepenuhnya proyek penelitian yang diusulkan, kami memerlukan
informasi lain demikian juga. Baik peneliti dan orang-orang yang
membaca proposal penelitian pada akhirnya harus memiliki
pemahaman yang jelas tentang setiap detail proses.
Pada awal setiap usaha penelitian, peneliti harus meminimalkan
kemungkinan kesalahpahaman oleh:
 Mengidentifikasi kerangka teoritis atau konseptual umum
 Jika sesuai, nyatakan satu atau lebih hipotesis apriori
 Mengidentifikasi konsep umum dan mungkin juga variabel
khusus yang menjadi focus Investigasi
 Mendefinisikan istilah
 Menyatakan asumsi yang mendasari
 Jika berlaku, mengidentifikasi batasan dan Batasan

Hal-hal seperti itu terdiri dari pengaturan masalah. Kami melihat


masing-masing secara lebih rinci di bagian berikut. Kami juga
menyertakan bagian tentang "Pentingnya Studi" karena topik ini
biasanya muncul dalam proposal, disertasi, artikel jurnal, dan artikel
panjang lainnya laporan penelitian.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat
disimpulan sebagai berikut:
1. Hal-hal yang termasuk dalam alat-alat penelitian adalah perpustakaan dan
sumber dayanya, teknologi komputer, pengukur, statistik, dan bahasa.
2. Cara menganalisis alat-alat penelitian yang berperan penting dalam
penelitian adalah dengan melakukan studi kritis terkait tujuan dari
penelitian.
3. Strategi dalam memilih dan memilah masalah penelitian meliputi; melihat
sekitar, membaca literatur terkait topik, minta saran kepada para ahli,
menghadiri konferensi professional, memilih topik ang menggelitik dan
memotivasi, memilih topik yang menarik dan layak diperhatikan, bersikap
realistis.

B. Saran
Makalah yang penulis sajikan pastinya masih memiliki kekurangan,
sehingga penulis sangat berterimakasih apabila ada kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun agar makalah yang penulis sajikan bisa
diperbaiki lebih baik lagi

27
DAFTAR RUJUKAN.

Churchill, Gilbert A. 2005. Dasar-Dasar Riset Pemasaran, Edisi 4, Jilid I. Alih


Bahasa Oleh Andriani, Dkk. Jakarta: Erlangga.
Djaali. 2007. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Leedy, Paul D dan Ormord, Jeanne Ellis. 2005. Practical Research. New Jersey:
Pearson Education, Inc.
Leedy, P.D., & Ormrod, J.E. 2015. Practical Research. Planning and Design.
England: Pearson Education Limited.
Leedy, P.D., & Ormrod, J.E. 2021. Practical Research. Planning and Design.
United States: Pearson Education Limited.
Nazir, Mohamad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

28

Anda mungkin juga menyukai