Anda di halaman 1dari 43

METODE PENELITIAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA

Critical Book Report (CBR)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd.


OLEH

Rizki Shofia Nadila (820612006)


Netty Heriwati H.Turnip (8206192008)
Pernando Sitohang ( 8206192001 )
Kayani Panjaitan (8206192007)
Oratna Sembiring (8206192003)

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang karena rahmat dan karunia-
Nya, saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Saya mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd. sebagai dosen pengampuhmata kuliah
Metode Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membimbing dalam pembuatan
makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Metode Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia. Kami menyadari banyak kekurangan yang
terdapat dalam penulisan makalah ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi
tercapainya laporan yang sempurna. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembelajaran yang
akan datang.

Medan, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................................1
C. Mafaat.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN BUKU................................................................................................2
A. Identitas Buku...............................................................................................................
B. Ringkasan Isi Buku.......................................................................................................
BAB III PENILAIAN BUKU ...................................................................................................
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keterampilan menuis Crtitical Book Report (CBR) dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain,
mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Seringkali kita
bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang  kita hanya memilih satu
buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa
dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat Crtitical Book Report (CBR) ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi.

B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini, antara lain:
1. Mengulas isi buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi
4. Mengkritik isi Buku.

C. Manfaat CBR
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang metode penelitian
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan, kekurangan dan kelebihan buku tersebut.

                                

1
BAB II
PEMBAHSAN BUKU
A. IDENTITAS BUKU
Nama Buku : Handbook of Research Methodology A Compendium for Scholars
& Researchers (Based on revised syllabus of research methodology
of various universities)
Penulis : Dr. Shanti Bhushan Mishra & Dr. Shashi Alok
ISBN : 978-1-5457-0340-3
Penerbit : EDUCREATION PUBLISHING
Kota Terbit : India
Tahun Terbit : 146
B. RINGKASAN ISI BUKU
BAB I
DASAR-DASAR PENELITIAN

Metode penelitian vs metodologi


Metode peniliatian termasuks emua teknik dan metode yang dipakai dalam melakukan sebuah
penelitian, sementara metodology penlitian adalah pendekatan yang digunakan dalam
menyelesaikan permasalahan sebuah penelitian

Pengertian Penelitian
Istilah penelitian dikaitkan dengan mencari informasi dan pengetahuan pada topik tertentu .
dngan kata lain penelitina adalah sebuah seni investigasi yang tersistematis.
Penelitian dadalah sebuah tindakan pedagogik yang digunakan dalam sebuah teknik. Menurut
Clifford Woody bahwa penelitian merupakan menemukan dan menemukan dan mendefenisikan
kembali masalah, merumuskan hipotesis atau memberikan saran; mengumpulkan,
mengorganisasikan, dan mengevaluasi data ; menguraikan dan memberikan atau menarik
kesimpulan; dan akhirnya mencoba kesimpulan untuk menentukan apakah kesimpulan itu sesuai
dengan hipotesisi yang dirumuskan.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian adalah untuk menemukan realita dan fakta yang tidak diketahui dan
belum dipublikasi. Secara umum tujuan penelitian bisa dikelompokkan dalam beberapa kategori:
1. Untuk memperoleh keahlian dengan sebuah jurusan atau untuk mendapatkan pendapat
baru ( penelitian dengan tujuan ini dapat diistilahkan sebagai penelitian eksploratori atau
formulatif )
2. Untuk menemukan karakteristik dari karakter tertentu, kondisi atau grup ( penelitian
dengan tujuan ini bisa diistilahkan sebagai penelitian deskripsi )

2
3. Untuk membangun hubungan dengan sesuatu yang terjadi atau yang berhubungan dengan
yang lain ( penelitian dengan tujuan ini dikenal sebagai penelitian diaknostik )
4. Untuk menguji sebuah hipotesis denganvariabel yang berbeda ( jenis ini bisa
dikelompokkan ke dalam penelitian uji hipotesis )
Jenis-jenis Penelitian
1. Descriptive vs. Analytical,
Penelitian deskriptif terdiri dari survey dan infestigasi fakta. Tujuan utama penelitian
deskriptif adalah menjelaskan dari sesuatu yang disajikan. Ciri utama dari metode ini,
sipeneliti tidak memiliki kontrol langsung atasa variabel; dia hanya melaporkan apa yang
terjadi atau apa yang sudah terjadi.
Sebaliknya dalam penelitian Analitikal sipeneliti bisa menggunakan fakta, informasi,
data, yang sudah tersedia , dan menganalisis sumber-sumber itu untuk membuat sebuah
hipotesis
2. Applied vs. Fundamental
Penelitian Applied yaitu menemukan sebuah solusi secara spesifik, masalah praktikal
yang dihadapi oleh individu, masyarakat, atau industri atau organisasi bisnis, sementara
Penelitian Fundamental ini hanya memikirkan ikhtisar dan rumusan teori.
3. Quantitative vs Qualitative
Penelitian kuantitativ didasarkan pad aspek jumlah atau luas. Sedangkan kualitativ
berkaitan dengan kualitas atau jenis
4. Conceptual vs Empirical
Penelitian konseptual berkaitan dengan ide abstrak atau teori. Ini berfokus pada konsep
dan teori yang menjelaskan sesuatu yang sedang diteliti. Sebaliknya penelitian Empiris
didasarkan pada percobaan atau observasi
5. Some Other Types of Research
Jenis penelitian ini hanya terbatas pada waktu yang dipakai, sementara ada juga
penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode waktu, penelitian ini bisa dipahami
sebagai penelitian klinikal atau diasnoktik. Penelitian ini bisa sebagai menyelidiki atau
merumuskan

Proses Penelitian
Langkah-lanbgkah penelitian adalah sebagai berikut ;
1. Mengidentifikasi masalah penelitian
2. Ruang lingkup penelitian
3. Merumuskan hipotesis
4. Menentukan model penelitian
5. Menentukan sampel
6. Mengumpulkan data
7. Menganalisis data
8. Menguji hipotesis
3
9. Kesimpulan dan interpretasi
10. Persiapan laporan atau presentasi hasil
Bagian-bagian yang harus diperhatikan dalam sbuah laporan
1. Pendahuluan
2. Ringkasan hasil
3. Laporan utama
4. kesimpulan

Research Proposal or Synopsis


Ini befungsi sebagai dasar untuk mengevaluasi sebuah projek. Sinopsis terdiri dari ; masalah
penelitian, hipotesis, dasar penelitian, defenisi istilah-istilah penting, asumsi dan batasan,
deskripsi literatur terkait , analisis penelitian dan grafik dengan memperhitungkan dusari waktu.
Proposal penelitian terdiri dari
1. maslah penelitian
2. latar belakang dan rumusan masalah
3. dasar penelitian
4. kerangka teori penelitian
5. hipotesis dan tujuan
6. metodologi penelitina dna prosdur peneltian
7. manfaat penelitian dalam pedidikan
8. hasil yang diharapkan dari penelitian
9. defenisi, asumsi dan batasan
10. struktur laporan sementara
11. daftar pustaka

BAB II

BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN/ KAJIAN PUSTAKA
Tinjauan kepustakaan atau kajian pustaka merupakan daftar literatur atau referensi dari
semua jenis referensi seperti buku, jurnal, artikel, disertasi, tesis, skripsi, dan karya ilmiah
lainnya. Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang
dihubungkan satu sama lain melalui hipotesa.
Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri
dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan teori dan pengetahuan dari hasil penelitian

4
yang sebelumnya. Ini disebut kenal juga sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan
pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoriti dalam penelitian.
Tinjauan kepustakaan/Kajian pustaka berisi gagasan dan kepustakaan penelitian
sebelumnya yang telah terpublikasi yang ada relevansinya dengan penelitian yang akan
dilakukan. Tujuannya adalah untuk menciptakan pengetahuan/pemahaman yang akan
memberikan alasan-alasan atau landasan untuk penelitian yang akan dilakukan.
Tinjauan kepustakaan/Kajian pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca,
dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka dalam suatu penelitian ilmiah
merupakan satu bagian penting dari keseluruhan langkah-langkah metode penelitian.
Tujuan dari tinjauan Kepustakaan adalah: untuk mengumpulkan teori-teori yang sesuai
dan relevan dengan penelitian yang hendak dilakukan. Kajian pustaka dalam penelitian, baik
penelitian pustaka maupun penelitian lapangan mempunyai kedudukan yang sangat penting
karena akan menentukan arah, tujuan dan hasil penelitian. Di samping itu, berfungsi memberikan
landasan teori tentang mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya dengan
kerangka pengetahuan.
Ada empat langkah dalam melakukan tinjauan kepustakaan:
1. Formulasikan pernyataan penelitian/pernyataan tesis
2. Carilah teori yang relevan dengan topik penelitian
3. Nilailah teori-teori yang sudah dikumpulkan
4. Analisis dan interpretasikan teori-teori yang telah ditemukan

BAB III
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DAN HIPOTESIS

Data
Data dapat didefinisikan sebagai informasi, fakta dan statistik yang dihasilkan melalui pekerjaan
penelitian yang berarti jumlah, karakter, atau simbol yang operasi dilakukan oleh komputer
untuk referensi atau analisis.
Pengumpulan Data
Istilah data berarti informasi.
5
1. Data primer misalnya, data yang dikumpulkan oleh organisasi atau orang tertentu dari
sumber utama untuk penggunaan pribadinya atau pengumpulan data tentang populasi
melalui sensus dan survei, dll
2. Data Sekunder yaitu Data yang dikumpulkan dan diterbitkan oleh salah satu organisasi
dan kemudian digunakan oleh organisasi lain disebut.

Berbagai metode pengumpulan data primer diberikan sebagai berikut:


1. Dengan observasi
2. Melalui wawancara pribadi
3. Melalui wawancara telepon
4. Melalui penjadwalan

Ukuran Sampel
Ukuran sampel mengukur jumlah sampel individu yang dipertimbangkan atau pengamatan yang
digunakan dalam survei atau eksperimen.

Pengambilan Sampel Acak


Pengambilan sampel acak bertingkat melibatkan empat langkah:
• Populasi harus dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang berbeda yang disebut
tingkatan dengan karakteristik khusus seperti usia, jenis kelamin, perkotaan atau
pedesaan, dll.
• Tentukan jumlah peserta yang diperlukan untuk setiap tingkatan
• Bagilah unit analisis ke dalam tingkatan yang relevan
• Pilih secara acak peserta sampel dalam kelompok

Sampel Bertahap
Dalam pengambilan sampel Sampel Bertahap, sampel dipilih dalam berbagai langkah atau
tahapan. Misalnya, pada tahap pertama, dipilih wilayah geografis, seperti wilayah yang
bersangkutan secara lokal. Pada tahap kedua, sekolah dapat dipilih dan pada tahap ketiga, unit
analisis dapat dipilih seperti siswa atau guru sebagai sampel.

Langkah-langkah dalam pengambilan Sampel Bertahap adalah sebagai berikut:


• Mengelola proses pengambilan sampel ke dalam berbagai tahapan dimana unit akan
dikelompokkan untuk analisis sistematis.
• Pilih metode pengambilan sampel untuk setiap tahap.
• Terapkan teknik pengambilan sampel

Pengolahan Data
Istilah pengolahan data mengacu pada operasi tertentu seperti pengeditan, komputasi,
pengkodean skor, penyusunan grafik induk, grafik dll. Seorang peneliti harus membuat rencana
untuk setiap tahap proses penelitian. Seorang peneliti yang baik membuat pengaturan yang
sempurna dari pemrosesan dan analisis data.
6
Kode dalam metodologi penelitian adalah sebuah kata atau ungkapan kecil yang menjelaskan arti
dan konteks dari keseluruhan kalimat, frase atau artikel. Kode-kode tersebut dapat
mempermudah proses analisis data. Pengkodean data melibatkan pengalokasian angka ke setiap
respons pertanyaan. Tujuan pemberian angka adalah untuk menerjemahkan data mentah menjadi
data statistik, yang dapat dihitung dan ditabulasi

Penyajian data
Penyajian Kartografik Data
Penyajian kartografi mengacu pada tampilan data dengan menggambar grafik, gambar dan peta.
Kumpulan data diubah menjadi beberapa bentuk gambar yang digunakan sebagai ilustrasi. Ini
mungkin dalam bentuk grafik. peta khusus geometris atau tema. Penyajian Data Secara Grafis:
Grafik mengacu pada susunan garis horizontal dan vertikal dalam satuan inci atau sentimeter
Presentasi Diagram
Pada dasarnya diagram terdiri dari dua jenis alam seperti grafis dan juga geometris. Data yang
diproses diwakili melalui diagram yang berbeda untuk tujuan presentasi Beberapa diagram yang
digunakan untuk penyajian đata dibahas di bawah ini:
(i) Grafik garis
Grafik garis umumnya digambar untuk menandakan data deret waktu yang terkait dengan
curah hujan, tingkat kelahiran, suhu, pertumbuhan penduduk dan tingkat kematian.

(ii) Diagram Batang


Ada berbagai macam format diagram batang yaitu sebagai berikut.
 Diagram Batang sederhana
Diagram batang sederhana dibuat untuk perbandingan langsung. kumpulan data
yang diberikan dalam urutan naik atau turun suatu variabel data
 Diagram Batang Ganda
Diagram-diagram ini adalah diagram-diagram yang digunakan untuk
merepresentasikan dua atau lebih dari dua variabel untuk tujuan perbandingan.
(iii) Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran juga dikenal sebagai lingkaran terbagi. Ini digunakan untuk mewakili
proporsi sub-unit keseluruhan penelitian.
(iv)Diagram batang majemuk
Misalnya, grafik gabungan dari populasi anak laki-laki dan perempuan atau populasi
pedesaan dan perkotaan dapat digunakan untuk mewakili dua segmen populasi
(v) Penyajian Data melalui Peta
Ada berbagai macam teknik untuk pembuatan peta seperti:
 Peta Aliran
Peta Aliran merupakan gabungan dari grafik dan peta yang digambar untuk
menunjukkan arus barang atau orang antara tempat asal dan tujuan juga disebut
sebagai Peta Dinamis
 Peta Tematik

7
Jenis peta ini digambar untuk memahami pola distribusi regional atau
karakteristik variasi ruang. Peta ini dikenal sebagai peta distribusi, peta atau peta
tematik
 Peta titik
Peta titik digambar untuk menunjukkan distribusi fenomena seperti populasi,
ternak, jenis tanaman
 Peta Choropleth
Peta choropleth juga digambar untuk merepresentasikan karakteristik. Peta-peta
ini digunakan untuk merepresentasikan kepadatan penduduk, tingkat melek
huruf / pertumbuhan, rasio jenis kelamin, dll.

Hipotesis
Hipotesis dianggap sebagai ramalan atau prediksi cerdas yang memberikan arahan kepada
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hipotesis membantu menerjemahkan masalah
dan tujuan penelitian ke dalam penjelasan atau prediksi yang jelas tentang hasil atau hasil yang
diharapkan dari penelitian. Hipotesis berasal dari masalah penelitian, tinjauan literatur dan
kerangka konseptual. Hipotesis memberikan kontribusi berikut dalam studi penelitian.
1. Memberikan kejelasan tentang masalah penelitian dan tujuan penelitian.
2. Menjelaskan atau memprediksi hasil atau hasil yang diharapkan dari penelitian.
3. Menunjukkan jenis desain penelitian
4. Mengarahkan proses kajian penelitian
5. Mengidentifikasi populasi kajian penelitian yang akan diteliti atau diteliti
6. Memfasilitasi pengumpulan data, analisis, dan interpretasi data.
Jenis Hipotesis
1. Hipotesis Penelitian
2. Hipotesis Nol
3. Hipotesis yang Dapat Diuji

BAB IV
ETIKA RISET, PLAGIARISME DAN DAMPAK RISET
Etika Riset
Riset yang melibatkan subjek atau partisipan manusia mengangkat isu etika, hukum, sosial dan
politik yang unik dan kompleks. Etika penelitian sangat tertarik pada analisis isu-isu etika yang
muncul ketika orang terlibat sebagai relawan dalam penelitian. Ada tiga tujuan dalam etika
penelitian.
1. Untuk melindungi peserta manusia.
2. Untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang melayani kepentingan
orang, kelompok dan / atau masyarakat secara keseluruhan.
3. Untuk mengamati kegiatan penelitian dan proyek tertentu untuk keandalan etisnya, melihat
masalah seperti manajemen risiko, perlindungan privasi dan proses persetujuan.

8
Pada dasarnya, etika penelitian secara konvensional berfokus pada isu-isu dalam penelitian
biomedis. Tujuan etika penelitian untuk mempelajari dan mengevaluasi penelitian biomedis
telah berkembang dengan baik selama abad terakhir dan telah mempengaruhi banyak undang-
undang dan pedoman yang ada untuk pelaksanaan penelitian yang etis. Namun dalam penelitian
humaniora, ilmu sosial dan farmasi, berbagai jenis masalah etika muncul. Metode baru dan
menjanjikan dalam melakukan penelitian, seperti auto-etnografi dan penelitian tindakan
partisipatif memunculkan masalah dan persyaratan etika yang penting dan jelas berbeda bagi
peneliti. Norma etika sangat penting dalam penelitian karena norma-norma tersebut
mengedepankan maksud dan tujuan penelitian, seperti pengetahuan, ketelitian, dan pencegahan
kesalahan. Misalnya, merumuskan, memalsukan, atau salah merepresentasikan data penelitian
mendorong kebenaran dan meminimalkan kesalahan.
Kode dan Kebijakan Etika Penelitian
Untuk memberikan arti pentingnya etika dalam melakukan penelitian, berbagai asosiasi profesi,
organisasi pemerintah, dan universitas telah menyetujui kode, aturan, dan kebijakan tertentu
yang berkaitan dengan etika penelitian. Banyak badan pemerintah, seperti National Science
Foundation (NSF), Environmental Protection Agency (EPA), National Institutes of Health
(NIH), Food and Drug Administration (FDA), dan US Department of Agriculture (USDA) telah
norma etika untuk mendanai peneliti. Kebijakan etika penelitian penting lainnya termasuk
American Chemical Society, Singapore Statement on Research Integrity, The Chemist
Professional's Code of Conduct, American Psychological Association, Statement on Professional
Ethics (American Association of University Professor), Ethical Principles of Psychologists and
Code of Conduct, Code Pernyataan Etika (Masyarakat Amerika untuk Ilmu Laboratorium
Klinis) tentang Etika dan Tanggung Jawab Profesional (Asosiasi Antropologi Amerika), Kode
Nuremberg dan Deklarasi Helsinki dari Asosiasi Medis Dunia.
Ini adalah ringkasan dan prinsip etika umum yang dialamatkan oleh berbagai kode:
 Kejujuran
Berusahalah untuk kejujuran dalam semua komunikasi ilmiah. Laporkan data, hasil,
metode dan prosedur, serta status publikasi secara jujur. Jangan memalsukan,
memalsukan, atau salah merepresentasikan data. Jangan menyesatkan kolega, sponsor
penelitian, atau publik.
 Objektivitas
Mencoba untuk menghindari bias dalam desain eksperimental, interpretasi data, analisis
data, peer review, keputusan personel, menulis untuk hibah, pernyataan ahli, dan fase
penelitian lain di mana objektivitas yang dibutuhkan. Hindari atau minimalkan bias atau
penipuan diri sendiri. Mengungkap kepentingan pribadi atau keuangan yang dapat
mempengaruhi penelitian.
 Integritas Pertahankan janji dan kesepakatan Anda tentang penelitian; tampil dengan
keaslian; berjuang untuk stabilitas pikiran dan tindakan.
 Perhatian

9
Hindari kesalahan dan kelalaian biasa; periksa pekerjaan Anda dengan cermat dan tegas.
Menyimpan catatan kegiatan penelitian yang sangat baik, seperti desain penelitian,
pengumpulan data, dan komunikasi dengan lembaga atau jurnal.
 Keterbukaan
Mendistribusikan data, ide, alat, hasil, sumber daya. Bersikaplah terbuka terhadap kritik
dan pemikiran baru.
 Menghormati
Kekayaan Intelektual Pastikan keagungan hak paten, hak cipta, dan bentuk kekayaan
intelektual lainnya. Peneliti tidak boleh menggunakan data, metode, pengakuan atau
melakukan penelitian yang tidak dipublikasikan. Hindari plagiarisme. atau hasil tanpa
persetujuan sebelumnya. Berikan pengakuan yang tepat untuk setiap kontributor
 Kerahasiaan
Lindungi korespondensi rahasia, seperti dokumen atau hibah yang dikirimkan untuk
publikasi, catatan personel, rahasia militer atau, catatan perdagangan dan pasien. Publikasi
yang
 Bertanggung Jawab
Publikasikan karya untuk kepentingan masyarakat dan untuk memajukan penelitian dan
beasiswa, bukan hanya mendahului karier Anda sendiri. Hindari duplikasi publikasi
penelitian.
 Responsible
Mentoring Membantu mendidik, membimbing, dan menasihati siswa. Promosikan minat
mereka dan biarkan mereka membuat penilaian sendiri.
 Menghormati Kolega
Hormati kolega Anda dan perlakukan mereka secara harfiah.
 Tanggung Jawab Sosial
Upaya harus dilakukan untuk mempromosikan kebaikan sosial dan mencegah atau
mengurangi masalah sosial melalui penelitian, pendidikan publik, dan dorongan.
 Non-Diskriminasi
Menghindari intoleransi terhadap kolega atau pelajar atas dasar jenis kelamin, ras, etnis,
atau faktor lain yang tidak terkait dengan ilmiah keterampilan dan integritas.
 Kompetensi
Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan profesional dan keahlian Anda melalui
pendidikan dan pembelajaran seumur hidup; mengambil langkah untuk meningkatkan
kompetensi dalam sains.
 Legalitas
Mengetahui dan mematuhi hukum terkait dan norma kelembagaan dan kebijakan
pemerintah
 Peduli terhadap Hewan

10
Hewan harus digunakan secara etis dalam penelitian. Tunjukkan rasa hormat dan perhatian
yang tepat terhadap hewan saat menggunakannya dalam percobaan. Jangan melakukan
eksperimen hewan yang tidak perlu atau dirancang dengan tidak memadai.
 Perlindungan Subjek Manusia
Saat penelitian dilakukan pada subjek manusia, kurangi bahaya dan risiko serta
maksimalkan manfaat; menunjukkan nilai martabat manusia, privasi, dan kemandirian;
mengambil tindakan pengamanan khusus dengan populasi rentan; dan berusaha untuk
mendistribusikan manfaat dan beban penelitian.
Studi Kasus: Contoh:
Dr. P baru saja mengungkapkan kesalahan aritmatika dalam makalah penelitiannya yang telah
diterima untuk diterbitkan dalam jurnal. Kesalahan tersebut tidak mempengaruhi hasil
keseluruhan penelitiannya, tetapi berpotensi ambigu. Jurnal tersebut sekarang telah dicetak;
oleh karena itu terlambat untuk mengambil kesalahan sebelum muncul di cetakan. Untuk
menghindari kebingungan, Dr. P memutuskan untuk mengabaikan kesalahan tersebut.
Kesalahan Dr. P bukanlah perilaku salah, juga bukan keputusannya untuk tidak mengambil
tindakan untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Setiap peneliti, serta banyak kode dan
kebijakan yang berbeda akan mengatakan bahwa Dr. P harus memberi tahu jurnal (dan rekan
penulis lainnya) tentang kesalahan tersebut dan mempertimbangkan untuk menerbitkan koreksi
atau kesalahan. Gagal menerbitkan rektifikasi dianggap tidak etis karena melanggar norma yang
berkaitan dengan kejujuran dan objektivitas dalam penelitian.
Ada beberapa tindakan lain yang tidak didefinisikan oleh pemerintah sebagai "kesalahan" tetapi
masih dianggap tidak etis oleh sebagian besar peneliti. Ini kadang-kadang disebut sebagai
"penyimpangan lain" dari praktik penelitian yang dapat diterima dan termasuk:
 Publikasi makalah yang sama di dua jurnal berbeda tanpa memberi tahu editor
 Pengiriman makalah yang sama ke jurnal yang berbeda tanpa memberi tahu editor.
 Tidak memberi tahu rekan kerja tentang tujuan Anda untuk mengajukan paten untuk
mengonfirmasi bahwa Anda adalah satu-satunya penulis.
 Memasukkan seseorang sebagai rekan penulis di sebuah makalah untuk sebuah kebaikan
meski orang tersebut tidak memberikan kontribusi yang positif untuk makalah tersebut.
 Berbicara tentang data rahasia dengan kolega Anda dari makalah yang Anda ulas untuk
jurnal
 Menggunakan data, ide, atau metode yang Anda pelajari saat meninjau hibah atau makalah
tanpa persetujuan.
 Menggunakan teknik statistik yang tidak sesuai untuk meningkatkan signifikansi penelitian
Anda.
 Menghindari proses peer review dan menyatakan hasil Anda melalui konferensi pers tanpa
memberikan informasi yang memuaskan rekan kerja untuk mereview pekerjaan Anda
 Melaksanakan review literatur yang gagal mengenali kontribusi orang lain di lapangan atau
terkait pekerjaan sebelumnya

11
 Memperluas kebenaran pada mengabulkan lamaran dengan maksud mendorong para
peninjau bahwa proyek Anda akan memberikan kontribusi yang signifikan pada bidang
terkait
 Memperluas kebenaran pada lamaran pekerjaan atau riwayat hidup
 Memberikan proyek penelitian serupa kepada dua peneliti peneliti untuk melihat siapa
yang dapat melakukannya
 Overburden tercepat, mengabaikan, atau mengeksploitasi peneliti pada tahap apapun.
Gagal menyimpan catatan penelitian yang baik.
 Gagal menyimpan data penelitian untuk jangka waktu yang wajar.
 Membuat komentar kritis dan serangan pribadi dalam ulasan Anda tentang kiriman penulis.
 Menjanjikan kepada siswa untuk nilai yang lebih baik untuk kesenangan seksual
 Membuat perbedaan yang signifikan dari protokol penelitian yang disetujui oleh lembaga
Anda komite etik hewan dan Komite Penggunaan atau Badan Peninjau Kelembagaan
untuk Penelitian Subjek Manusia tanpa memberitahu komite atau dewan
 Tidak melaporkan kejadian yang tidak diinginkan dalam percobaan penelitian manusia
 Membunuh hewan tanpa alasan dalam penelitian
 Mengekspos siswa dan staf pada risiko biologis yang bertentangan dengan institusi Anda
aturan keamanan hayati mengganggu pekerjaan seseorang
 Mencuri persediaan, data atau buku,
 Mencurangi percobaan sehingga Anda tahu bagaimana hasilnya
 Membuat salinan tidak resmi data, kertas, atau program komputer
 Secara sengaja melebih-lebihkan signifikansi klinis obat baru untuk mendapatkan
keuntungan moneter.
Kegiatan ini akan dianggap tidak etis oleh sebagian besar ilmuwan dan beberapa bahkan
mungkin ilegal dalam beberapa kasus. Sebagian besar juga akan melanggar kode etik
profesional atau kebijakan kelembagaan yang berbeda. Namun, tindakan tersebut tidak termasuk
dalam kategori tindakan yang oleh pemerintah diklasifikasikan sebagai pelanggaran penelitian.
Tanggung jawab sebagai peneliti
European Charter for Researchers dan UK Concordat telah menyebutkan tanggung jawab
peneliti yang berkaitan dengan penelitian etis untuk Support of Career Development of
Researchers. Piagam Eropa menetapkan tanggung jawab berikut bagi para peneliti yang
meliputi:
 Prinsip-prinsip etika
 Kebebasan penelitian
 Pendekatan profesional
 Tanggung jawab profesional
 Komitmen kontraktual dan hukum akuntabilitas
 Praktik yang baik dalam penelitian
 Keterlibatan publik
 Penyebaran, eksploitasi hasil

12
 Hubungan dengan supervisor
 Pengawasan dan tugas administrasi
 Melanjutkan pengembangan profesional.
UK Concordat menetapkan tanggung jawab berikut bagi para peneliti:
 Para peneliti terlibat untuk memajukan pengetahuan. Peneliti harus memiliki tanggung
jawab untuk mengembangkan kemampuan untuk "menentukan nasib sendiri, jujur dan
berpikir kritis" sepanjang karirnya
 Peneliti memiliki tanggung jawab untuk mengkomunikasikan penelitian mereka, untuk
pekerjaan yang dilakukan dalam kolaborasi di mana saja sesuai dan untuk menyampaikan
dan mengembangkan pengetahuan untuk kepentingan majikan, ekonomi dan masyarakat.
secara keseluruhan.
 Peneliti memiliki tanggung jawab untuk berperilaku jujur dan etis selama melakukan
penelitian. Panduan lebih rinci tentang etika penelitian tersedia.
 Tanggung jawab akhir untuk pengembangan pribadi dan profesional peneliti terletak pada
peneliti individu.
Tanggung jawab peneliti menceritakan tentang empat domain Kerangka Pengembangan Peneliti
(RDF) Vitae. RDF dikembangkan oleh dan untuk para peneliti dan dirancang untuk
mengembangkan peneliti yang lebih efisien dan sukses dengan memberi mereka garis besar
untuk pengembangan profesional dan manajemen karier mereka.
Meskipun karyawan institusi dalam pengembangan karir mereka, Anda bertanggung jawab untuk
merencanakan karir Anda dan mengidentifikasi pelatihan dan pengalaman yang Anda perlukan
untuk membantu Anda mencapai tujuan yang Anda inginkan.
Anda memiliki kewajiban untuk mengkomunikasikan aspirasi Anda. Kolega Anda, manajer lini,
dan mentor Anda dapat membantu Anda hanya jika Anda bersedia membicarakan ambisi karier
Anda. Sebagian besar lembaga sekarang menyediakan pendampingan, tinjauan dan penilaian
kinerja, dan tinjauan pengembangan profesional untuk membuat struktur yang ditentukan agar
percakapan ini berlangsung.
Setelah disetujui, manajer lini dan institusi Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan, dan penentuan nasib sendiri.
Diharapkan dapat mendukung penelitian.
Pertimbangan Etis selama Eksperimen
Pemanfaatan hewan dalam penelitian tersebar luas karena setidaknya menyumbang dua ratus
penyakit dan penyakit yang umum menyerang manusia. Hewan digunakan dalam penelitian atau
eksperimen untuk menggantikan subjek manusia karena beberapa alasa. Salah satu masalah
penting dalam penelitian ilmiah adalah mempertimbangkan etika dalam eksperimen hewan.
Legislasi eksperimen hewan dalam masyarakat modern didasarkan pada asumsi bahwa hal ini
dapat diterima secara etis ketika tuntutan resmi tertentu (misalnya logistik, teknis) dan prinsip
etika terpenuhi. Parameter utama dalam konteks ini sesuai dengan konsep "3R" sebagaimana
didefinisikan oleh Russel dan Burch pada tahun 1959.

13
Ketiga R adalah seperangkat prinsip yang diyakini dapat diikuti oleh para ilmuwan untuk
mengurangi dampak penelitian pada hewan. Ketiga R tersebut adalah: Reduksi, Perbaikan dan
Penggantian.
 Pengurangan:
- Mengurangi jumlah hewan yang digunakan dalam eksperimen dengan:
- Meningkatkan teknik eksperimental
- Meningkatkan teknik analisis data
- Berbagi informasi dengan peneliti lain
 Perbaikan:
- Memperbaiki eksperimen atau cara perawatan hewan untuk mengurangi penderitaan
mereka dengan:
- Menggunakan teknik yang tidak terlalu invasif
- Perawatan medis yang lebih baik
- Kondisi kehidupan yang lebih baik
 Penggantian:
- Mengganti percobaan pada hewan dengan teknik alternatif seperti:
- Bereksperimen pada kultur sel alih-alih seluruh hewan
- Menggunakan model komputer
- Mempelajari sukarelawan manusia
- Menggunakan studi epidemiologi
Pembenaran penelitian
Sebelum menggunakan hewan, para peneliti wajib untuk jelas menjelaskan tujuan ilmiah
mereka. Harus ada realistis harapan bahwa penelitian ini akan menghasilkan peningkatan
pengetahuan ilmiah dalam berbagai aspek biomedis dan juga akan meningkatkan pemahaman
tentang spesies yang diteliti atau memberikan hasil yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan
atau kesejahteraan manusia atau hewan lainnya. Tujuan ilmiah dari penelitian harus memiliki
signifikansi prospektif yang cukup untuk membenarkan penggunaan hewan. Spesies yang
dipilih untuk studi harus paling cocok untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Selain itu,
terlihat bahwa desain eksperimental yang baik membantu mengurangi jumlah hewan yang
digunakan dalam penelitian karena memungkinkan para ilmuwan mengumpulkan data
menggunakan jumlah hewan minimum yang diperlukan. Namun, jumlah yang cukup harus
digunakan untuk memfasilitasi analisis dan hasil statistik yang tepat, mencegah duplikasi
percobaan dan kebutuhan selanjutnya untuk menggunakan lebih banyak hewan.
Orang dan peneliti
Ilmuwan harus memastikan bahwa semua individu yang menggunakan hewan di bawah
pengawasan mereka menerima instruksi eksplisit dalam metode eksperimental dan dalam
perawatan, pemeliharaan, dan penanganan spesies yang dipelajari. Memperbaiki prosedur
eksperimental itu sendiri dan menyempurnakan manajemen nyeri adalah masalah terpenting
yang harus disadari oleh peneliti. Mereka harus menilai dengan hati-hati metode pemberian,
efek zat pada hewan, dan jumlah penanganan dan pengekangan yang diperlukan. Para peneliti
14
harus menangani hewan dengan hati-hati dan memberikan anestesi dan analgesik yang sesuai
selama percobaan. Pekerjaan ini dapat membantu mengurangi rasa sakit yang dialami hewan
selama prosedur. Budaya perawatan ini dicapai tidak hanya melalui peraturan yang ketat tetapi
juga dengan memastikan bahwa teknisi hewan dan pekerja lain memahami dan mengadopsi
peraturan tersebut. Oleh karena itu, pelatihan yang memadai merupakan aspek penting dari
pemurnian penelitian hewan, dan harus terus dikaji dan ditingkatkan.
Perawatan dan kandang hewan
Semua prosedur pada hewan harus ditinjau oleh komite perawatan hewan setempat untuk
memastikan bahwa prosedur tersebut sesuai dan manusiawi. Dalam hal tidak mungkin
membentuk komite perawatan hewan lokal yang sesuai, ilmuwan didorong untuk mencari
nasihat dari komite terkait dari lembaga koperasi. Tanggung jawab untuk kondisi di mana
hewan dipelihara, baik di dalam maupun di luar konteks eksperimen atau pengajaran aktif,
berada pada peneliti di bawah pengawasan komite perawatan hewan dan dengan individu yang
ditunjuk oleh institusi untuk mengawasi perawatan hewan. Oleh karena itu, peneliti didorong
untuk mempertimbangkan pengayaan lingkungan hewan laboratorium mereka. Dalam hal ini,
perundang-undangan di Inggris, Skandinavia, dan di banyak negara Eropa terlihat efisien dan
efektif karena relatif sedikit lembaga penelitian dan ilmuwan di negara-negara tersebut.
Prosedur eksperimental
Pertimbangan manusiawi untuk kesejahteraan hewan harus dimasukkan ke dalam desain dan
pelaksanaan semua prosedur yang melibatkan hewan. Prosedur pembedahan membutuhkan
pengawasan yang ketat dan perhatian terhadap pertimbangan manusiawi oleh ilmuwan. Teknik
aseptik harus digunakan pada hewan laboratorium bila memungkinkan. Semua prosedur
pembedahan dan anestesi harus dilakukan di bawah pengawasan langsung dari orang yang
kompeten dalam penggunaan prosedur. Jika prosedur pembedahan cenderung menyebabkan
ketidaknyamanan yang lebih besar daripada saat menjalani anestesi, dan, kecuali ada alasan
khusus untuk bertindak sebaliknya, hewan harus dipelihara dengan anestesi sampai prosedur
selesai. Hewan tidak dapat menjalani prosedur pembedahan berturut-turut kecuali hal ini
diperlukan oleh sifat penelitian, sifat pembedahan, atau untuk kesejahteraan hewan. Beberapa
operasi pada hewan yang sama harus mendapat persetujuan khusus dari komite perawatan
hewan.
Tonggak Sejarah Kesejahteraan Hewan
1641- Legislasi Pertama yang melarang kekejaman terhadap hewan disahkan di Pengadilan
Massachusetts 1820 - Undang-undang anti-kekejaman pertama disahkan di Inggris.
1824 dan 1865 - Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA) di Inggris dan AS
1871 - The British Association for the Advancement of Science menerbitkan pedoman untuk
eksperimen hewan
1883- Masyarakat Antiviviseksi Amerika muncul
Milestone dalam Skenario India
1890 - Tindakan pencegahan Kekejaman terhadap hewan yang dilaksanakan Nanti diganti
dengan “ACT PREVENTION OF CRUELTY TO ANIMALS 1960”.

15
Tahun Undang-undang / Peraturan
1960 Pencegahan kekejaman terhadap hewan (PCA) undang-undang 1960,
diamandemen 1982
1964 Komite untuk Tujuan Pengendalian dan Pengawasan Eksperimen pada Hewan
(CPCSEA)
1972 Undang-undang perlindungan kehidupan liar 1992 Indian National Science
Academy (INSA): Guideline for perawatan dan penggunaan hewan dalam
penelitian ilmiah, revisi 2001
1998 Pemuliaan dan percobaan pada hewan (Pengendalian dan pengawasan) aturan,
1998, diubah 2001, 2006
2001 Dewan penelitian medis India (ICMR): Pedoman penggunaan hewan
laboratorium dalam penelitian medis Amandemen MCI 2009 -Rekomendasi
untuk menggunakan alternatif pengganti hewan percobaan
2012 Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga melarang penggunaan
hewan di lembaga pendidikan
2012 Komisi Hibah Universitas (UGC): Panduan penghentian diseksi dan eksperimen
hewan di zoologi / ilmu hayati secara bertahap cara
CPCSEA- Komite untuk Tujuan Pengendalian dan Pengawasan Eksperimen pada Hewan yang
memantau penelitian hewan yang ditetapkan berdasarkan Bab 4, Bagian 15 (1) dari Pencegahan
Kekejaman terhadap Hewan Act 1960. India adalah salah satu negara perintis untuk
melembagakan Pencegahan Undang-Undang Kekejaman terhadap Hewan pada tahun 1960
sedangkan Undang-undang tersebut dilembagakan di Prancis pada tahun 1963 dan di AS pada
tahun 1966. Aturan terperinci untuk percobaan pada hewan pertama kali diberlakukan oleh
Kementerian Pertanian pada tahun 1968 dan dilaksanakan oleh Komite yang dibentuk sesuai
dengan Bagian 15 (1) dari PCA Act, 1960. Namun, Komite tersebut kemudian dibubarkan pada
tahun 1977. Setelah absen selama 13 tahun, sebuah rekomendasi untuk menyusun kembali
Komite untuk tujuan pengendalian dan pengawasan percobaan pada hewan (CPCSEA) diterima
dari Animal Welfare Board of India (AWBI). Berdasarkan pertimbangan atas rekomendasi
AWBI, maka dibentuklah CPCSEA Kementerian ini pada tanggal 8 Februari 1991. Komite
tersebut kemudian dibentuk kembali pada tanggal 23 Februari 1996 dengan anggota 15 orang
dan satu Sekretaris Anggota. Sejak saat itu, Kementerian ini secara rutin menyusun kembali
CPCSEA.
Pedoman CPCSEA
CPCSEA menghasilkan pedoman pedoman yang menjelaskan prosedur terkait peran dan
tanggung jawab calon BPKSEA, Pedoman Penggunaan Kembali dan Rehabilitasi Anjing,
perawatan dan pengelolaan kuda yang digunakan dalam produk biologis, Pedoman Konstitusi /
Rekonstitusi Hewan Kelembagaan Komite Etik (IAECS) dan Prosedur Operasi Standar (SOP)
untuk Komite Etika Hewan Institusional (LAEC) dari CPCSEA.
Pedoman CPCSEA untuk fasilitas hewan laboratorium
Tujuan pedoman ini adalah untuk mempromosikan perawatan hewan yang manusiawi yang
digunakan dalam penelitian dan pengujian biomedis dan perilaku.
16
Perawatan Hewan:
Merupakan tanggung jawab dokter hewan atau orang yang memiliki pelatihan atau pengalaman
dalam 'laboratorium ilmu dan kedokteran hewan.
Karantina Pengadaan Hewan, Stabilisasi dan Pemisahan Karantina
Hewan Karantina adalah pemisahan hewan yang baru diterima dari yang sudah ada di dalam
fasilitas sampai dengan kesehatan dan kemungkinan status mikroba hewan yang baru diterima
telah ditentukan. Durasi minimum karantina untuk hewan kecil adalah sekitar satu minggu dan
untuk hewan besar enam minggu. Stabilisasi fisiologis, psikologis dan nutrisi harus diberikan
sebelum digunakan. Jangka waktu stabilisasi akan tergantung pada jenis dan lamanya
pengangkutan hewan, dan spesies hewan. Pemisahan fisik hewan menurut spesies dianjurkan
untuk mencegah penularan penyakit antarspesies dan untuk menghilangkan kecemasan serta
kemungkinan perubahan fisiologis dan perilaku akibat konflik antarspesies. Pemisahan biasanya
dilakukan dengan menempatkan spesies yang berbeda di ruangan terpisah. menampung spesies
yang berbeda di ruangan yang sama, mis. dua spesies memiliki status patogen yang serupa dan
sesuai dengan perilaku.
Surveilans, Diagnosis, Perawatan dan Pengendalian Penyakit
Semua hewan harus diamati dari tanda-tanda penyakit, cedera, atau perilaku abnormal oleh
petugas kandang hewan. Hewan yang menunjukkan gejala penyakit menular harus diisolasi dari
hewan sehat di koloni.
Perawatan Hewan dan Tenaga Teknis
Perawatan hewan membutuhkan dukungan teknis dan peternakan. Lembaga harus
mempekerjakan orang yang terlatih di laboratorium hewan atau menyediakan pelatihan formal
dan pelatihan kerja untuk memastikan pelaksanaan program secara efektif.
Kebersihan Pribadi
Staf perawatan hewan menjaga standar kebersihan pribadi yang tinggi. Pakaian yang sesuai
untuk digunakan di fasilitas hewan harus disediakan dan dicuci oleh institusi. Penggunaan
perlengkapan sekali pakai seperti sarung tangan, masker, penutup kepala, mantel, baju dan
penutup sepatu. Orang harus mengganti pakaian sesering yang diperlukan untuk menjaga
kebersihan pribadinya. Personil tidak diizinkan untuk makan, minum, merokok atau
menggunakan kosmetik di ruang hewan.
Prosedur Bedah Ganda pada Hewan Tunggal
Prosedur bedah ganda pada satu hewan untuk pengujian atau eksperimen apa pun tidak boleh
dilakukan kecuali ditentukan dalam protokol yang hanya disetujui oleh IAEC. Hewan tidak
boleh digunakan untuk eksperimen selama lebih dari 3 tahun kecuali jika justifikasi yang
memadai diberikan.
Pengendalian Fisik
Perangkat Pengekangan tidak dapat digunakan hanya sebagai kemudahan dalam menangani atau
mengelola hewan. Jangka waktu pengekangan harus minimum yang diperlukan untuk mencapai
tujuan penelitian. Penyediaan harus dibuat untuk observasi hewan pada interval yang sesuai.
Hubungan Fisik Fasilitas Laboratorium Hewan

17
Hewan harus ditempatkan di gedung yang terisolasi yang terletak sejauh mungkin dari
pemukiman manusia dan tidak terpapar debu, asap, kebisingan, hewan pengerat, serangga dan
burung. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan menempatkan kandang hewan di gedung, sayap,
lantai atau ruangan yang terpisah. Ruang hewan harus menempati sekitar 50-60% dari total area
yang dibangun dan area yang tersisa harus digunakan untuk layanan seperti gudang, pencucian,
kantor dan staf, ruang mesin, karantina dan koridor. Karena hewan sangat sensitif terhadap
perubahan lingkungan, fluktuasi suhu, kelembapan, cahaya, suara, dan ventilasi yang tajam harus
dihindari.
Area Fungsional
Laboratorium khusus atau area individu yang berdekatan dengan atau dekat area perumahan
hewan untuk kegiatan seperti pembedahan, perawatan intensif, nekropsi, radiografi, persiapan
diet khusus, manipulasi eksperimental, perawatan, dan prosedur laboratorium diagnostik fasilitas
penahanan atau Peralatan, jika berbahaya secara biologis, fisik, atau agen kimia yang akan
digunakan. Harus ada tempat penerimaan dan penyimpanan untuk makanan, tempat tidur, dan
obat-obatan biologi, dan persediaan, Ruang untuk administrasi, pengawasan, dan pengarahan
fasilitas, Kamar mandi, bak cuci, loker dan toilet untuk personel, Area untuk peralatan cuci dan
sterilisasi dan persediaan, Autoklaf untuk peralatan, Makanan, dan tempat tidur; dan area
terpisah Untuk menyimpan peralatan yang kotor dan dibersihkan, Area untuk memperbaiki
kandang dan peralatan, Area untuk menyimpan limbah sebelum pembakaran atau pembuangan.
Fasilitas Fisik
a) Bahan bangunan harus dipilih untuk memfasilitasi pengoperasian fasilitas hewan yang
efisien dan higienis. Bahan yang tahan lama, tahan lembab, tahan api, dan mulus paling
diinginkan untuk permukaan interior termasuk tahan hama dan hama.
b) Koridor harus cukup lebar untuk memfasilitasi pergerakan personil serta peralatan dan
harus dijaga kebersihannya.
c) Utilitas seperti saluran air, pipa pembuangan, dan sambungan listrik sebaiknya dapat
diakses melalui panel servis atau poros di koridor di luar ruang hewan.
Pintu Ruang Hewan
Pintu-pintu tidak boleh anti karat, hama dan debu. Mereka harus pas dengan bingkai mereka dan
dilengkapi dengan jendela observasi. Penutupan pintu juga dapat disediakan. Penghalang hewan
pengerat dapat disediakan di pintu fasilitas hewan kecil.
Jendela Eksterior: Jendela tidak disarankan untuk fasilitas hewan kecil. Namun, jika listrik
sering mati dan daya cadangan tidak tersedia, hal itu mungkin diperlukan untuk menyediakan
sumber cahaya dan ventilasi alternatif. Di kamar primata, jendela bisa disediakan.
Lantai: Lantai harus mulus monolitik atau epoksi, tahan lembab, tidak menyerap, anti selip,
tahan aus, asam, pelarut, efek merugikan dari deterjen dan disinfektan.
Pembuangan: Pembuangan lantai tidak penting di semua ruangan yang digunakan secara
eksklusif untuk menampung hewan pengerat. Lantai di ruangan seperti itu dapat dirawat secara
memuaskan dengan menyedot debu basah atau mengepel dengan disinfektan atau senyawa
pembersih yang sesuai. Jika floor drain digunakan, lantai harus dibuat miring dan keran drain

18
tetap diisi dengan air atau jaring bebas korosi. Untuk mencegah kelembaban tinggi, drainase
harus memadai untuk memungkinkan pembuangan air dan pengeringan permukaan dengan
cepat. Di saluran masuk dan keluar saluran air harus dilengkapi dengan pelindung kawat untuk
mencegah masuknya hewan pengerat liar.
Dinding & Langit-langit: Dinding harus bebas dari retakan, penembusan peralatan yang tidak
disegel, atau sambungan yang tidak sempurna dengan pintu, langit-langit, lantai, dan sudut.
Bahan permukaan harus mampu menahan gosokan dengan deterjen, disinfektan dan pengaruh air
di bawah tekanan tinggi.
Area Penyimpanan: Area penyimpanan terpisah harus dirancang untuk pakan, alas tidur,
kandang dan bahan yang tidak digunakan. Penyimpanan dalam lemari es, terpisah dari
penyimpanan dingin lainnya, sangat penting untuk penyimpanan hewan mati dan limbah jaringan
hewan.
Fasilitas untuk Peralatan dan Perlengkapan Sanitasi: Area untuk kandang sanitasi dan
peralatan tambahan sangat penting dengan pasokan air yang memadai.
Area Eksperimen: Semua prosedur eksperimen pada hewan kecil harus dilakukan di area
terpisah jauh dari tempat hewan ditempatkan. Bedah aseptik untuk hewan besar harus mencakup
area fungsional terpisah untuk dukungan bedah, seperti area persiapan, ruang atau ruangan ruang
operasi, dan area untuk perawatan pasca operasi & intensif serta untuk perawatan hewan.
Lingkungan
a) Pengendalian Suhu dan Kelembaban Pengondisian udara adalah cara yang efektif untuk
mengatur parameter lingkungan ini untuk hewan laboratorium. Kontrol suhu dan
kelembaban mencegah variasi karena perubahan iklim kondisi dengan mempertimbangkan
variasi jumlah penghuni ruangan, kisaran tersebut harus berada dalam atau kira-kira antara
18 hingga 29 ° C (64,4 hingga 84,2oF) sepanjang waktu.
b) Ventilasi Dalam merenovasi fasilitas hewan yang sudah ada atau yang baru, pertimbangan
harus diberikan pada ventilasi kandang utama hewan. Sistem pemanas, ventilasi, dan AC
harus dirancang dengan 12-15 siklus udara per jam agar pengoperasian dapat dilanjutkan
dengan sistem standby. Fasilitas hewan dan area hunian manusia harus memiliki ventilasi
terpisah.
c) Tenaga dan Penerangan Sistem kelistrikan harus aman dan menyediakan penerangan yang
sesuai dan dengan jumlah titik daya yang cukup, sistem penerangan dipasang memberikan
penerangan yang cukup bagi orang-orang untuk bekerja di ruang hewan dan menurunkan
intensitas cahaya untuk hewan. Lampu fluoresen efisien dan kurang dari 400 lux lebih
disukai untuk fasilitas hewan pengerat.
d) Pengendalian Kebisingan Fasilitas harus dilengkapi dengan lingkungan bebas kebisingan.
Pengendalian kebisingan merupakan pertimbangan penting dalam merancang fasilitas
hewan. Dinding beton lebih efektif daripada dinding logam atau plester karena
kepadatannya mengurangi transmisi suara. Lebih disukai kurang dari 85 dB diinginkan
untuk hewan pengerat dan primata non manusia.
Peternakan

19
a) Sistem Kandang atau Perumahan
Sistem kandang atau kandang merupakan salah satu elemen terpenting dalam lingkungan
fisik dan sosial hewan penelitian. Ini harus dirancang dengan hati-hati untuk memfasilitasi
kesejahteraan hewan, memenuhi persyaratan penelitian, dan meminimalkan variabel
eksperimental.
Sistem perumahan harus:
- Menyediakan ruang yang memadai, memungkinkan kebebasan bergerak dan penyesuaian
postur tubuh normal, dan memiliki tempat istirahat yang sesuai dengan spesies; (Lampiran
- 3)
- Sediakan lingkungan yang nyaman
- Sediakan kandang anti pelarian yang membatasi keselamatan hewan Sediakan akses
mudah ke makanan dan air;
- Sediakan ventilasi yang memadai
- Memenuhi kebutuhan biologis hewan, misalnya pemeliharaan suhu tubuh, buang air kecil,
buang air besar, dan reproduksi;
- Jaga agar hewan tetap kering dan bersih, sesuai dengan persyaratan spesies;
- Memfasilitasi penelitian dengan tetap menjaga kesehatan hewan.
PERUMAHAN TERTINGGAL ATAU DI LUAR
Tempat penampungan harus dapat diakses oleh semua hewan, dengan ventilasi yang memadai,
dan harus dirancang untuk mencegah penumpukan bahan limbah dan kelembapan yang
berlebihan.
LINGKUNGAN SOSIAL
Dalam memilih lingkungan sosial yang sesuai, perhatian harus diberikan apakah hewan secara
alami teritorial atau komunal dan karenanya mereka harus ditempatkan sendiri atau dalam
kelompok. Jika sesuai, perumahan kelompok harus dipertimbangkan untuk hewan komunal.
Dalam mengelompokkan hewan, penting untuk memperhatikan kepadatan populasi dan
kemampuan untuk menyebar; keakraban awal di antara hewan; dan usia, jenis kelamin, dan
peringkat sosial. Kepadatan populasi dapat mempengaruhi reproduksi, metabolisme, respon
imun, dan perilaku.
KEGIATAN
Harus ada ketentuan bagi hewan dengan pola lokomotor khusus untuk mengekspresikan habitat
aslinya, terutama jika hewan tersebut dipegang dalam waktu lama. misalnya, pohon buatan, tali,
jeruji, dan tempat bertengger cocok untuk primata non-manusia. Kandang sering digunakan
untuk kandang anjing jangka pendek (hingga 3 bulan) dan mungkin diperlukan untuk perawatan
pascaoperasi, isolasi anjing yang sakit, dan studi metabolisme.
MAKANAN
Hewan harus diberi makan dengan makanan yang enak, tidak terkontaminasi, dan cukup bergizi
setiap hari kecuali jika protokol eksperimental mensyaratkan sebaliknya. Makanan harus
mengandung nutrisi yang cukup, dengan formulasi dan persiapan yang tepat; dan memastikan
bebas dari kontaminan kimia dan mikroba; ketersediaan hayati nutrisi harus setara dengan

20
kebutuhan nutrisi hewan. Pakan ternak harus mengandung kelembaban, serat kasar, protein
kasar, vitamin esensial, mineral, lemak kasar dan karbohidrat untuk memberikan nutrisi yang
sesuai. Makanan harus bebas dari logam berat (misalnya, Timbal, Arsenik, Kadmium, Nikel,
Merkuri), racun alami dan kontaminan lainnya.
TEMPAT TIDUR
Tempat tidur harus penyerap, bebas dari bahan kimia beracun atau zat lain yang menyebabkan
iritasi, melukai hewan atau personel, dan dari jenis yang tidak mudah dimakan oleh hewan.
Tempat tidur harus digunakan dalam jumlah yang cukup untuk menjaga hewan tetap kering di
antara penggantian kandang tanpa bersentuhan dengan tabung penyiraman. Bedding harus
dilepas dan diganti secara berkala dengan bahan segar sesering yang diperlukan untuk menjaga
hewan tetap bersih dan kering.
AIR
Hewan harus memiliki akses terus-menerus ke air minum yang segar, dapat diminum, dan tidak
tercemar, sesuai dengan kebutuhan mereka. Pemantauan kontaminasi mikroba dalam air secara
berkala diperlukan. Alat penyiraman, seperti saluran air minum dan penyiram otomatis harus
diperiksa secara rutin untuk memastikan pengoperasian yang benar. Terkadang perlu melatih
hewan untuk minum air dari perangkat penyiraman otomatis.
SANITASI DAN KEBERSIHAN
Sanitasi merupakan kegiatan penting dalam fasilitas hewan. Ruang hewan, koridor, ruang
penyimpanan, dan area lain harus dibersihkan dengan benar dengan deterjen dan disinfektan
yang sesuai sesering yang diperlukan untuk menjaganya bebas dari kotoran, serpihan, dan zat
berbahaya kontaminasi. Kandang harus dibersihkan sebelum hewan ditempatkan di dalamnya.
Kandang hewan, rak, dan perlengkapan aksesori, seperti feeder dan alat penyiraman, harus sering
dicuci dan disanitasi agar tetap bersih dan bebas kontaminasi.
MENILAI EFEKTIVITAS SANITASI
Praktik sanitasi harus dipantau secara tepat untuk memastikan efektivitas proses dan bahan yang
dibersihkan; dapat mencakup inspeksi material secara visual, pemantauan suhu air, atau
pemantauan mikrobiologis.
PEMBUANGAN SAMPAH
Sampah harus dibuang secara teratur dan sering. Semua limbah harus dikumpulkan dan dibuang
dengan cara yang aman dan sehat. Metode pembuangan limbah yang paling disukai adalah
pembakaran. Insinerator harus sesuai dengan semua peraturan Badan Pengendalian Polusi dan
Kesehatan Masyarakat pusat, negara bagian, dan lokal.
PENGENDALIAN HAMA
Adaptasi Program yang dirancang untuk mencegah, mengendalikan, atau menghilangkan
keberadaan atau infestasi hama sangat penting di lingkungan rumah hewan.
PERAWATAN DARURAT, AKHIR PEKAN DAN LIBURAN
Harus ada kebijakan kelembagaan untuk merawat hewan oleh personel yang berkualifikasi setiap
hari, termasuk akhir pekan dan hari libur, untuk menjaga kesejahteraan mereka termasuk
perawatan hewan darurat.

21
Prosedur Operasi Standar (SOPS) / Panduan
Institut harus memelihara SOPS yang menjelaskan prosedur / metode yang disesuaikan dengan
untuk Peternakan, pemeliharaan, pembiakan, dan pengujian mikroba kegiatan rumah hewan
percobaan.
SOP harus memuat hal-hal sebagai berikut:
 Nama Penulis
 Judul SOP
 Tanggal persetujuan
 Referensi SOP sebelumnya tentang subyek dan tanggal yang sama (No dan Tanggal
Terbit)
 Lokasi dan sebaran SOP dengan tanda masing-masing penerima
 Tujuan
 Informasi lengkap instrumen yang digunakan terkait hewan dengan metodologi (Nomor
Model, Nomor seri ., Tanggal commissioning, dll.)
 Nama pabrik reagen dan metodologi analisis yang berkaitan dengan hewan
 Nilai normal semua parameter
 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko
Personil dan Pelatihan
Pemilihan staf fasilitas hewan, khususnya staf yang bekerja di ruang hewan atau terlibat dalam
pengangkutan, merupakan komponen penting dalam pengelolaan fasilitas hewan. Staf harus
dilengkapi dengan semua pakaian pelindung yang diperlukan (masker wajah, penutup kepala,
celemek, sarung tangan, sepatu bot, alas kaki lainnya, dll.) Selama bekerja di ruang hewan.
Fasilitas harus disediakan untuk ganti dengan loker, wastafel, toilet dan kamar mandi untuk
menjaga kebersihan pribadi. Penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin bagi
para pekerja untuk memastikan bahwa mereka tidak terkena infeksi zoonosis dan juga bahwa
mereka tidak bertindak sebagai sumber penularan infeksi ke hewan. Penanggung jawab rumah
hewan harus memastikan bahwa orang-orang yang bekerja di kandang hewan tidak makan,
minum, merokok di ruang hewan dan mendapatkan semua vaksinasi yang diperlukan, terutama
terhadap Tetanus dan penyakit zoonosis lainnya. Pelatihan in-house awal untuk staf di semua
tingkatan sangat penting.
Pengangkutan Hewan Laboratorium
Pengangkutan hewan dari satu tempat ke tempat lain sangat penting dan harus diperhatikan. Hal
utama yang dilakukan dengan hati-hati dalam pengangkutan hewan tersebut adalah, cara
pengangkutan, wadah, kepadatan hewan di dalam kandang, makanan dan air selama transit,
perlindungan dari infeksi transit, cedera dan stres. Cara pengangkutan hewan tergantung pada
jarak, kondisi musim dan iklim serta spesies hewan. Hewan dapat diangkut melalui jalan darat,
kereta api atau udara dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas. Makanan dan air harus
disediakan dalam wadah yang sesuai atau dalam bentuk yang sesuai untuk memastikan bahwa
mereka mendapatkan makanan yang cukup dan terutama air selama transit.
Anestesi dan Eutanasia

22
Sebelum menggunakan anestesi yang sebenarnya, hewan disiapkan sebelum anestesi. Anestesi
lokal digunakan untuk memblokir suplai saraf ke area terbatas dan hanya digunakan untuk
prosedur kecil dan cepat. Anestesi umum juga digunakan dalam bentuk suntikan intravena atau
intra-muskular seperti barbiturat. Hewan harus tetap di bawah perawatan dokter hewan sampai
benar-benar pulih dari anestesi dan stres pasca operasi.
Eutanasia adalah suatu kondisi dimana seekor hewan diharuskan untuk dikorbankan atau
dihentikan suatu percobaan. Metode dalam semua kasus harus memenuhi persyaratan berikut:
(a) Kematian, tanpa menyebabkan kecemasan, rasa sakit atau kesusahan dengan fase jeda
waktu minimum.
(b) Gangguan fisiologis dan psikologis minimum.
(c) Kesesuaian dengan tujuan studi dan efek emosional minimum pada operator.
(d) Lokasi harus terpisah dari ruang hewan dan bebas dari anestesi dengan berpuasa
semalaman dan menggunakan kontaminan lingkungan.
Obat penenang harus diberikan pada spesies yang lebih besar seperti monyet, anjing dan kucing
sebelum prosedur eutanasia.
Etika Hewan Laboratorium
Semua ilmuwan yang bekerja dengan hewan laboratorium harus memiliki pertimbangan etis
yang mendalam untuk hewan yang mereka hadapi. Dari sudut pandang etika, pertimbangan
semacam itu penting untuk dilakukan di tingkat individu, di tingkat kelembagaan dan terakhir di
tingkat nasional.
Pemeliharaan
Perumahan, pemberian makan, ventilasi, penerangan, sanitasi dan manajemen rutin Praktik
untuk hewan semacam itu serupa dengan praktik untuk hewan lain dari spesies seperti yang
diberikan dalam pedoman.
Pembuangan
Hewan transgenik dan knockout harus terlebih dahulu dieutanasia dan kemudian dibuang seperti
yang dijelaskan di bagian lain dalam pedoman.
Pembiakan dan Genetika
Untuk memulai koloni, stok pembiakan harus diperoleh dari pemulia atau pemasok terdaftar
CPCSEA untuk memastikan bahwa susunan genetik dan status kesehatan hewan diketahui.
Plagiarisme
Plagiarisme adalah menampilkan karya atau ide orang lain sebagai milik Anda, dengan atau
tanpa persetujuan mereka, dengan memasukkannya ke dalam karya Anda tanpa pengakuan
penuh. Semua materi yang diterbitkan dan tidak diterbitkan, baik dalam bentuk manuskrip, cetak
maupun elektronik, tercakup dalam definisi ini. Plagiarisme mungkin disengaja atau sembrono,
atau tidak disengaja. Berdasarkan peraturan untuk pemeriksaan, plagiarisme yang disengaja atau
sembrono adalah pelanggaran disiplin.
Cara terbaik untuk menghindari plagiarisme adalah mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip
praktik akademik yang baik sejak awal karir universitas Anda. Menghindari plagiarisme bukan
hanya masalah memastikan semua referensi Anda benar, atau mengubah cukup banyak kata

23
sehingga penguji tidak akan memperhatikan parafrase Anda; ini tentang menyebarkan
keterampilan akademis Anda untuk membuat pekerjaan Anda sebaik mungkin.
Menurut Merriam-Webster Online Dictionary, "menjiplak" berarti:
- Mencuri dan memberikan (ide-ide atau kata-kata orang lain) sebagai milik sendiri.
- Menggunakan (produksi orang lain) tanpa mengkredit sumbernya.
- Untuk melakukan pencurian sastra.
- Untuk menyajikan sebagai ide atau produk baru dan orisinal yang berasal dari sumber yang
ada.
Plagiarisme dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori:
1. Salin & Tempel Plagiarisme: Menyalin dan menempel teks dari sumber elektronik dan
menggunakannya sebagai milik Anda.
2. Alih Kata Plagiarisme: Mengambil kalimat dari sumber dan hanya mengganti beberapa
kata
3. Gaya Plagiarisme: Mereplikasi gaya dan format tulisan sumber.
4. Plagiarisme Metafora: Menggunakan metafora atau analogi dari suatu sumber sebagai
milik Anda sendiri
5. Ide Plagiarisme: Menggunakan ide-ide kreatif orang lain sebagai aliran Anda
Ada dua jenis plagiarisme yang lebih banyak terjadi:
1. Plagiarisme tekstual: jenis plagiarisme ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa atau peneliti
di perusahaan akademik, di mana dokumen identik atau khas dengan dokumen asli,
laporan, esai makalah ilmiah, dan desain seni.
2. Plagiarisme source code: juga dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi, dimana
mahasiswa tersebut mencoba atau menyalin seluruh atau sebagian source code yang ditulis
oleh orang lain sebagai milik sendiri, jenis plagiarisme ini sulit untuk dideteksi.
Mengapa masalah plagiarisme penting?
Plagiarisme adalah pelanggaran integritas akademik. Merupakan prinsip kejujuran intelektual
bahwa semua civitas akademika harus mengakui hutang mereka kepada pencetus ide, kata-kata,
dan data yang menjadi dasar pekerjaan mereka sendiri. Memberikan pekerjaan lain sebagai
milik Anda bukan hanya beasiswa yang buruk, tetapi juga berarti Anda gagal menyelesaikan
proses pembelajaran. Plagiarisme tidak etis dan dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi
karier masa depan Anda; itu juga merusak standar institusi Anda dan derajat yang
dikeluarkannya.
Metode Deteksi Plagiarisme
Baik dalam plagiarisme dokumen tekstual maupun plagiarisme sumber, deteksi dapat berupa:
Deteksi manual atau deteksi otomatis.
Kode Deteksi manual: dilakukan secara manual oleh manusia, cocok untuk dosen dan guru
dalam memeriksa tugas siswa tetapi tidak efektif dan tidak praktis untuk dokumen yang banyak
dan tidak ekonomis juga membutuhkan tenaga yang tinggi dan membuang waktu.
Deteksi otomatis (Deteksi yang dibantu komputer): ada banyak perangkat lunak dan alat yang
digunakan dalam deteksi plagiarisme otomatis, seperti PlagAware, PlagScan, Periksa

24
Plagiarisme, Ithenticate, PlagiarismDetection.org, Plagiarism Checker, Urkund, Docoloc dan
banyak lagi. Viper, Plagiarisme Akademik.
Perangkat lunak pendeteksi Plagiarisme:
PlagScan
PlagScan adalah perangkat lunak online yang digunakan untuk pemeriksa plagiarisme tekstual.
Fitur utama PlagScan adalah:
- Pemeriksaan Basis Data: PlagScan memiliki basis data sendiri yang mencakup jutaan
dokumen seperti (makalah, artikel, dan tugas), dan artikel melalui World Wide Web. Jadi
ia menawarkan pengecekan basis data apakah secara lokal atau basis data lain melalui
internet.
- Pemeriksaan internet: PlagScan adalah pemeriksa online sehingga menyediakan
pemeriksaan internet untuk semua dokumen yang diserahkan. Apakah dokumen itu
tersedia di internet atau tersedia di database lokal atau di-cache.
- Pemeriksaan Publikasi: PlagScan: terutama digunakan dalam bidang akademik sehingga
menyediakan pemeriksaan sebagian besar jenis publikasi yang dikirimkan seperti majalah,
jurnal, surat kabar, PDFS, dll. Hanya online.
- Pemeriksaan Sinonim dan Struktur Kalimat: PlagScan tidak mendukung pemeriksaan
sinonim dan struktur kalimat tetapi menyediakan Integrasi melalui antarmuka
pemrograman aplikasi dalam sistem pengelolaan konten atau sistem pengelolaan
pembelajaran yang ada.
- Perbandingan Beberapa Dokumen: CheckForPlagiarism.net menawarkan perbandingan
beberapa dokumen secara paralel.
- Bahasa yang Didukung: PlagScan mendukung semua bahasa yang menggunakan
pengkodean UTF-8 internasional dan semua bahasa dengan karakter Latin atau Arab dapat
diperiksa untuk plagiarisme.
Ithenticate
Ithenticate salah satu aplikasi atau layanan yang dirancang khusus untuk peneliti, penerbit
penulis dan lainnya. Ini disediakan oleh iParadigms yang telah memperkenalkan Turnitin pada
tahun 1996 untuk menjadi pendeteksi plagiarişm online. Fitur utama Ithenticate adalah:
Pemeriksaan Basis Data:
- Ithenticate menggunakan database sendiri yang berisi jutaan dokumen seperti (buku,
makalah, esai, artikel dan tugas), dengan sejumlah besar dokumen ini telah disimpan di
database Ithenticate secara lokal, memungkinkan pengguna yang memiliki akun untuk
melakukan perbandingan online dan offline dari dokumen yang dikirimkan terhadapnya
dan untuk mengidentifikasi konten yang dijiplak.
- Pemeriksaan Internet: Ithenticate, dianggap sebagai pemeriksa plagiarisme online pertama
yang menyediakan tautan langsung dan cache ke situs web dan basis data yang memiliki
pemeriksaan internet sebelumnya untuk semua dokumen yang dikirimkan. Ini
Menyediakan pemeriksaan internet yang dalam. Satu lagi keuntungan adalah masih dapat
memeriksa dokumen Anda meskipun sebuah situs web tidak lagi online, ini mencakup

25
semua konten situs web seperti forum, papan pesan, papan buletin, blog, dan PDFS dll.,
semua pemeriksaan ini dilakukan secara otomatis dan (hampir) waktu nyata.
- Pemeriksaan Publikasi: Ithenticate menawarkan pemeriksaan rinci dan mendalam secara
online dan offline untuk sebagian besar jenis publikasi seperti dokumen, termasuk, buku,
artikel, majalah, jurnal, koran, situs web dan PDFS dll.
- Pemeriksaan Sinonim & Struktur Kalimat: Tidak didukung oleh Ithenticate.
- Perbandingan Beberapa Dokumen: Ithenticate menawarkan dua jenis dokumen
perbandingan dokumen ke dokumen dan beberapa dokumen yang diperiksa terhadap
database dan juga perbandingan sumber langsung kata ke kata juga.
- Bahasa yang Didukung: Ithenticate mendukung lebih dari 30 bahasa, itu berarti
mendukung sebagian besar bahasa seperti "Inggris, Arab, Cina, Jepang, Thailand, Korea,
Catalan, Kroasia, Ceko, Denmark, Belanda, Finlandia, Prancis, Jerman, Hongaria, Italia,
Norwegia, Polandia, Portugis, Rumania, Serbia, Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia,
Yunani, Ibrani, Farsi, Rusia, dan Turki.
Viper
Viper: Perangkat lunak online gratis yang memberikan hasil akurasi tingkat tinggi dalam deteksi
plagiarisme. Didesain khusus untuk membantu para pengajar dan siswa untuk memelihara dan
memastikan atau mencegah dan mendeteksi plagiarisme terhadap akademis mereka. Fitur utama
dokumen Viper. Viper dan adalah:
- Pemeriksaan Basis Data: Viper menggunakan basis data sendiri yang berisi miliaran
dokumen seperti (buku, makalah, esai, artikel, dan tugas). Viper menyimpan esai Anda
tetapi hanya menyebarkan meletakkan persentase kecocokan untuk pemindaian
selanjutnya.
- Pemeriksaan Internet: Viper adalah pendeteksi plagiarisme online, jadi ini terutama
didasarkan pada pemeriksaan internet dan lebih cepat dalam deteksi plagiarisme, tidak
mendukung deteksi offline.
- Pemeriksaan Publikasi: Viper menawarkan siswa dan guru untuk memeriksa publikasi
mereka terhadap dokumen yang diterbitkan dan mendukung sebagian besar jenis publikasi.
Mudah dan menjalankan perbandingan yang disorot secara berdampingan.
- Sinonim & Struktur Kalimat Memeriksa: Viper diperiksa memastikan tidak tepat Itu juga
struktur kalimat dokumen ke paragraf dan dengan demikian rentan terhadap plagiarisme.
memeriksa ejaan, tata bahasa dan tanda baca.
- Perbandingan Banyak Dokumen: Viper tidak mendukung banyak perbandingan dokumen
tetapi membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan hasilnya. Viper meninjau konten
dan gaya dokumen dan memberikan rekomendasi jika diperlukan. Viper memungkinkan
pemindaian yang akurat terhadap semua jenis file di Internet, termasuk PDFS - dan Anda
juga dapat mematikan fitur ini jika Anda mau.
- Bahasa yang Didukung: Viper mendukung bahasa Inggris dan menawarkan dukungan
berbagai bahasa.
BAB V

26
KARYA TULIS TEKNIS DAN PEMBUATAN LAPORAN PENELITIAN

Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah sebuah bentuk singkat atau deskripsi ringkas dari hasil penelitian yang
melaporkan penyelidikan atau eksplorasi sebuah masalah,mengidentifikasi pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan, dan menampilkan data-data yang dihimpun, dianalisa, serta
diinterpretasikan oleh si peneliti.
Jenis-jenis laporan
Laporan penelitian sangat bervariasi dari segi panjang dan tipenya. Dalam setiap jenis laporan,
panjang dan bentuknya ditentukan oleh masalah yang akan diteliti.
Laporan disesuaikan dengan kebutuhan lembaga misalnya ;
Bank : bentuk neraca yang berisi tabulasi
Perusahaan : bentuk surat
Ahli kimia : bentuk symbol dan rumus
Surat kabar : laporan peristiwa tentang kejadian
Kesusasteraan : analisis kritis dari seorang penulis yang diteliti.
Demikian juga halnya dengan tesis dan disertasi ditingkat doktoral (Ph.D), adalah bentuk tulisan-
laporan, yang biasanya diselesaikan oleh mahasiswa di lembaga akademi.
Uraian di atas menjelaskan kenyataan bahwa hasil dari sebuah penyelidikan penelitian dapat
disampaikan dalam beberapa cara yaitu laporan teknis, laporan populer, artikel, monograf, atau
bahkan dalam beberapa situasi disampaikan dalam bentuk presentasi lisan. Metode presentasi
yang dipilih dalam suatu studi tertentu bergantung pada kondisi dimana studi itu terjadi serta
sifat hasilnya.
Laporan teknis
Laporan teknis dipakai bilamana laporan menyeluruh dan tertulis dibutuhkan untuk menyimpan
riwayat aktifitas atau untuk disebarluaskan ke masyarakat umum. Dalam sebuah laporan teknis,
hal-hal yang ditekankan adalah metode yang dipakai, asumsi yang dibuat dalam studi dan
presentasi terperinci atas temuan-temuan termasuk batasan dan data pendukungnya.
Garis besar sebuah laporan teknis dapat berupa:
 Ringkasan hasil: Ulasan ringkas atas temuan-temuan Utama dalam dua atau tiga
halamann.
 Sifat studi: deskripsi tujuan umum dari studi yang dilakukan, formulasi masalah dalam
terminology operasional, hipotesa kerja, jenis analisis serta data yang dibutuhkan, dsb.
 Metode yang diterapkan: metode spesifik yang digunakan dalam studi serta batasan-
batasannya. Misalnya, dalam studi sampling, kita harus memberikan perincian desain
sampel, yaitu ukuran sampel, pemilihan sampel, dsb.
 Data: Pembahasan data yang telah dikumpulkan, sumber-sumbernya, karaketeristik serta
batasan-batasannya. Jika ada data sekunder yang digunakan, kecocokannya terhadap
persoalan yang sedang diselidiki harus sepenuhnya dianalisa. Bilamana survey dilakukan,
cara pengumpulan data harus diuraikan secara menyeluruh.
27
 Analisa Data dan presentasi temuan: Analisa data dan presentasi temuan dari studi
dengan data pendukung dalam bentuk tabel dan chart harus diceritakan secara
menyeluruh. Sesungguhnya, ini adalah bagian utama dari sebuah laporan teknis yang
kemudian dikembangkan menjadi beberapa bab.
 Kesimpulan: Berisi ringkasan temuan serta penjelasan atas implikasi terhadap kebijakan
yang mungkin timbul dari temuan tersebut.
 Daftar Pustaka: Datfar Pustaka (bibliografi) dari sumber-sumber berbeda yang dijadikan
sebagai referensi juga harus dipersiapkan dan dilampirkan.
 Lampiran teknis: Lampiran harus diberikan untuk seluruh hal teknis yang berkaitan
dengan kwesioner/daftar pertanyaan, derifasi matematis, perluasan teknik Analisa
tertentu dan semacamnya.
 Indeks: Indeks (daftar kata) harus dipersiapkan tanpa terkecuali pada bagian akhir
laporan.
Laporan Populer
Laporan popular adalah laporan yang mengutamakan kesederhanaan dan daya pikat.
Penyederhanaan harus ditampilkan dengan penulisan yang jelas, meminimalkan rincian teknis
terlebih matematis serta penggunaan chart dan diagram.
Gambaran umum sebuah laporan popular:
1. Temuan dan implikasinya: Penekanan pada laporan popular adalah pada temuan-temuan
yang berkaitan dengan kebutuhan praktis serta implikasi yang mungkin ditimbulkan
akibat temuan-temuan tersebut.
2. Rekomendasi tindakan: Rekomendasi tindakan berdasarkan temuan dari studi yang
dilakukan ditampilkan dalam bagian ini.
3. Tujuan studi: Ulasan umum tentang bagaimana persoalan yang muncul tersebut
ditampilkan bersama dengan tujuan-tujuan khusus dari proyek yang sedang dipelajari.
4. Metode yang diterapkan: Deskripsi non-teknis dari metode dan teknik yang digunakan,
termasuk ulasan singkat atas data yang dijadikan sebagai landasan studi tersebut,
ditampilkan dalam bagian ini.
5. Hasil: Bagian ini merupakan bagian utama dari laporan populer dimana hasil studi
ditampilkan secara jelas dan tidak menggunakan istilah-istilah teknis meskipun terdapat
penggunaan secara liberal segala bentuk ilustrasi seperti chart, diagram, dan sejenisnya.
6. Appendix teknis: Informasi yang lebih rinci tentang metode yang digunakan, formulir
dan sebagainya ditampilkan dalam bentuk appendiks. Akan tetapi appendiks sering kali
tidak dibuat secara rinci bila laporan popular tersebut ditujukan untuk masyarakat umum.
Disertasi dan Tesis
Istilah “tesis” berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “sesuatu yang diusulkan”, dan berkenaan
dengan usul intelektual. “Disertasi” berasal dari bahasa Latin disertatio, yang berarti “jalan
kecil”. Terdapat beberapa perbedaan antara tesis dan disertasi yang harus kita ketahui agar dapat
menjelaskan konsep tesis versus disertasi. Tesis pada dasarnya adalah persyaratan dalam meraih
gelar Magister, sedangkan disertasi adalah persyaratan dasar untuk meraih gelar doktor.
28
Perbedaan mendasar antara tesis dan disertasi agar kita dapat meluruskan pengertian kita tentang
tesis versus disertasi:
1. Anda harus memanfaatkan informasi yang sudah dihimpun untuk membuat sebuah tesis,
sementara disertasi didasarkan pada penelitian yang anda lakukan sendiri secara
menyeluruh.
2. Disertasi lebih panjang, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk
menyelesaikannya, sedangkan tesis lebih pendek; oleh karena itu, pembuatan tesis tidak
membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya.
3. Dalam tesis, anda harus memasukkan hipotesa berdasarkan karya penelitian anda.
Sebaliknya, dalam membuat disertasi, anda harus memiliki pengetahuan yang memadai
atas penemuan-penemuan baru agar anda dapat mengambil keseimpulan yang efektif.
4. Melalui tesis, mahasiswa dapat memperoleh beasiswa. Berbeda dengan disertasi.
Disertasi tidak dapat membantu penulisnya memperoleh beasiswa.
5. Dalam tesis, anda harus fokus pada argumen utama anda agar dapat membuktikan
pendirian anda kepada pembaca. Berbeda dengan tesis, disertasi berfokus pada karya
anda dibelakang.
6. Dalam tesis untuk meraih gelar Magister, anda harus memanfaatkan karya penelitian
untuk dapat membuktikan pendapat anda; sedangkan dalam disertasi gelar doktoral, anda
harus menambahkan penemuan-penemuan baru ke literatur yang sudah ada.
7. Tesis disusun sebagai karya tulis penelitian akademis, sementara disertasi adalah
cenderung sebagai sebuah buku akademis.
8. Data yang dihimpun dalam tesis didasarkan pada analisa hipotesa dari isi, sedangkan
disertasi berisi teori serta pembuktian berdasarkan penelitian yang orisinil/asli.
Karya tulis penelitian
Karya tulis penelitian adalah sebuah essai yang dikembangkan yang menampilkan interpretasi
atau evaluasi atau argumen anda sendiri.
Dua jenis utama karya tulis penelitian.
1. Karya tulis penelitian argumentatif; Karya tulis penelitian argumentatif terdiri dari sebuah
pengantar dimana si penulis secara jelas memperkenalkan topik dan memberikan informasi
kepada pembaca sudut pandang yang ia yakini sesungguhnya; sudut pandang ini sering dikenal
sebagai “thesis statement”.
2. Karya tulis penelitian analitis; Karya tulis penelitian analitis sering diawali dengan mahasiswa
memberikan pertanyaan (atau dikenal dengan pertanyaan penelitian) dimana mahasiswa tersebut
tidak memiliki pendapat sama sekali terhadap pertanyaan tersebut. Karya tulis penelitian analitis
seringkali merupakan latihan dalam hal eksplorasi dan evaluasi.
Struktur Makalah Penelitian
Laporan dari sebuah studi penelitian biasanya mengacu pada format IMRAD. IMRAD
(Pengantar, Metode, Hasil, (dan) Pembahasan) akan membantu kita dalam mengingat
komponen-komponen utama dari sebuah makalah ilmiah. Elemen-elemen tersebut akan dicakup
dalam keseluruhan struktur yang akan diuraikan berikut ini.

29
I. Halaman Judul
Judul : Menjelaskan kepada pembaca apa kandungan naskah tersebut.
Pengarang : Sebagian besar makalah penelitian ditulis oleh satu atau dua pengarang utama.
Kata kunci [sesuai dengan jurnal]
Pengarang terkait: memuat informasi tentang nama lengkap serta afiliasi koneksi pengarang
utama bagi orang-orang yang memiliki pertanyaan mengenai penelitian tersebut.
Dukungan finansial dan alat: Informasi khusus tentang lembaga, perwakilan atau perusahaan
yang mendukung penelitian tersebut.
Konflik kepentingan:Berisi daftar serta menjelaskan konflik-konflik kepentingan yang ada.
II. Abstrak: “Abstrak terstrukur” telah menjadi standar dalam makalah penelitian (pengantar,
tujuan, metode, hasil dan kesimpulan), sementara ulasan, laporan kasus, dan artikel lainnya
memiliki abstrak yang tidak terstruktur. Abstrak haruslah menjadi ringkasan dari sebuah
makalah.
III. Pengantar: Yaitu “mengapa anda melakukan studi tersebut”; menyusun tempat atau
meletakkan pondasi atau latar belakang untuk makalah tersebut.
IV. Metode: Yaitu “bagaimana anda melakukan studi tersebut” menjelaskan tentang -
Konteks dan latar belakang studi tersebut, Bagaimana studi tersebut didesain, Populasi (misalnya
jumlah pasien, dsb. jika ada), Strategi penarikan contoh, Intervensi (jika ada), Memperkenalkan
variabel-variabel utama dari studi yang dilakukan, Instrumen serta prosedur pengumpulan data
dan Garis besar metode analisa
V. Hasil: Yaitu “apa yang anda temukan”
Laporan tentang penghimpunan dan/atau penarikan data, Peserta (dari segi demografi, kondisi
klinis, dll, Uraian tentang temuan-temuan penting yang berkaitan dengan pertanyaan pokok
penelitian, Temuan tambahan (hasil-hasil tambahan, analisa sub-grup, dll.)
VI. Pembahasan: Tempat untuk interpretasi hasil-hasil
Temuan-temuan utama dari studi yang telah dilakukan, Pembahasan tentang hasil-hasil utama
berkenaan dengan penelitian sebelumnya, Implikasi terhadap kebijakan dan praktek yang
ditimbulkan oleh hasil-hasil tersebut, Kekuatan dan keterbatasan studi tersebut.
VII. Kesimpulan: [kadangkala bersifat fakultatif atau tidak dibutuhkan]. Janganlah mengulang-
ulang data atau pembahasan. Silahkan untuk menyampaikan dugaan, kesimpulan atau spekulasi.
Menawarkan pandangan untuk karya penelitian di masa yang akan datang.
VIII. Pengakuan: Nama orang-orang yang telah berkontribusi terhadap karya penelitian tersebut,
namun kontribusi mereka tidaklah mencapai tahap yang membuat mereka bisa dianggap sebagai
salah satu pengarang. Anda harus mendapat ijin dari orang-orang yang namanya anda sebutkan
pada bagian pengakuan ini.
IX. Referensi. Kutipan lengkap atas setiap artikel atau materi lain yang dijadikan referensi dalam
teks artikel tersebut.
Tambahan laporan penelitian :
1. Catatan kaki adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan informasi tambahan yang
tulis pada bagian bawah sebuah halaman.

30
2. Faktor Dampak (Impact Factor – IF), Faktor Dampak (IF) dari sebuah jurnal akademik
suatu ukuran yang menampilkan angka rata-rata dalam setahun dari kutipan terhadap
artikel-artikel terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal tersebut. Faktor dampak mulai
dihitung setiap tahun sejak tahun 1975 untuk jurnal-jurnal yang terdaftar dalam Journal
Citation Reports. Menghitung Faktor Dampak, Dalam tahun apa pun, faktor dampak
sebuah jurnal adalah jumlah kutipan yang diterima oleh artikel-artikel yang
dipublikasikan dalam jurnal tersebut selama dua tahun sebelumnya, dibagi dengan jumlah
total artikel yang dipublikasikan dalam jurnal tersebeut selama dua tahun sebelumnya.
Misalnya, jika sebuah jurnal memiliki faktor dampak sebesar 3 pada tahun 2008, berarti
karya-karya tulisnya yang diterbitkan pada tahun 2006 dan 2007 masing-masing
mendapat 3 kutipan secara rata-rata pada tahun 2008.
3. Laporan Kutipan Jurnal (Journal Citation Report – JCR)
Laporan Kutipan Jurnal menawarkan cara yang sistematis dan objektif dalam
mengevaluasi secara kritis jurnal-jurnal terbaik dunia, dengan informasi bersifat statistik
dan dapat dihitung berdasarkan data kutipan. Dengan mengumpulkan referensi yang
dikutip dari artikel, JCR akan membantu kita dalam mengukur pengaruh penelitian dan
dampaknya pada tahap jurnal dan kategori, serta menunjukkan hubungan antara
pengutipan dan jurnal yang dikutip.
Indeksasi Jurnal, Indeksasi sebuah jurnal dianggap sebagai cerminan kualitasnya. Jurnal
yang terindeksasi dianggap memiliki kualitas keilmiahan yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan jurnal yang tidak terindeksasi. Setelah sebuah jurnal diindeksasi
oleh sebuah database, jurnal tersebut akan segera tersedia untuk seluruh pengguna
database tersebut.
Berikut ini adalah daftar database umum yang bisa anda telusuri:
 SCOPUS: Dikelola oleh perusahaan penerbitan Elsevier, Scopus mengindeks jurnal-
jurnal dalam bidang ilmiah, teknologi, pengobatan, ilmu sosial, seni dan sastra. Scopus
juga menyediakan alat/bantuan untuk melakukan analisa penelitian dan
pelacakan/penelusuran.
 EMBASE (Excerpta Medica database): database ini juga dikelola oleh Elsevier. EMBASE
adalah database biomedikal yang dapat diakses oleh para peneliti, manajer di bidang
informasi, spesialis di bidang peraturan, praktsi klinik, pustakawan medis, pengajar, dan
dokter. (Elsevier juga mengelola database lain seperti EMcare dan Engineering Village.)
 PUBMED: Dikelola oleh United States National Library of Medicine, PubMed
mencakup literatur biomedikal dari jurnal ilmiah kehidupan, dan buku-buku daring.
PubMed juga memilki akses terhadap database bibliografi MEDLINE dalam hal referensi
dan abstrak.
 SCIE (Science Citation Index-Expanded): SCIE adalah produk yang dikeluarkan oleh
Thomson Reuters. SCIE mencakup jurnal-jurnal dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknikal. SCIE juga menyediakan beberapa pilihan analisa data.

31
 BIOSIS Citation Index: Database ini juga meruapak produk Thomson Reuters, yang
mencakup bidang ilmu-ilmu biologi dan biomedis.
 DOAJ (Directory of Open Access Journals): DOAJ adalah sebuah direktori daring yang
mengindeks dan memberikan akses ke akses terbuka, jurnal-jjurnal yang telah ditinjau
oleh para penulis sejawat dalam bidang sejarah, agama, geografi, bahasa dan sastra, dll.
 OVID: Ovid adalah suatu cabang dari Wolters Kluwer. Database OVID mencakup topik-
topik yang luas termasuk bidang pengobatan klinis dan ilmu farmasi.
 EBSCO Information Services: Database EBSCO mencakup judul-judul yang dihimpun
oleh perusahaan tersebut termasuk jurnal-jurnal dari database atau penerbit lain seperti
Medline dan Econlit. Perusahaan ini juga mengelola Academic Search Complete, yang
mencakup keseluruhan isi jurnal.
 BIO-ONE Abstracts and Indexes: Database ini memberikan akses terhadap penelitian-
penelitian yang telah ditinjau oleh para sejawat dalam bidang biologi, ekologi, dan ilmu
lingkungan hidup.
Jika ingin membandingkan satu atau lebih database sekaligus, anda juga dapat menelusuri daftar
berikut: daftar database Nature, daftar database BioMed Central.
BAB VI
BAB VII
SUMBER DANA PENELITIAN

Sumber pendanaan penelitan berasal dari 2 sumber; perusahaan dan pemerintah, Departemen
sains & teknologi (DST) didirikan pada bulan mei 1971, dengan tujuan mempromosikan bidang
baru ilmu pengetahuan & teknologi dan memainkan peran dalam mendanai penelitian ini.
Departemen ini memiliki berbagai aktivitas mulai dari mempromosikan penelitian dan
pengembangan dasar teknologi mutakhir di satu sisi untuk melayani kebutuhan teknologi dari
orang biasa melalui pengembangan keterampilan dan teknologi. Sistem pendidikan dan
manajemen di India.

Dewan pendidikan teknik seluruh India (AICTE) telah menjalankan fungsi pengaturan,
perencanaan, dan promosinya melalui biro, yaitu: administrasi; Keuangan; Perencanaan dan
koordinasi: di bawah studi pascasarjana: pendidikan dan riset pasca sarjana; Pengembangan
fakultas; Jaminan kualitas; Dan biro pembangunan riset dan kelembagaan; Tujuan utama ICMR
adalah untuk mempromosikan penelitian di negara dalam bidang kedokteran, kesehatan
masyarakat dan daerah sekutu. Dewan mempromosikan penelitian biomedis di negeri itu melalui
penelitian intramural (melalui lembaga benar-benar didanai oleh ICMR) dan penelitian
ekstramural (melalui bantuan yang diberikan kepada proyek-proyek di Lembaga non-ICMR).

SASARAN PENELITIAN:

1. Untuk meningkatkan standar pendidikan sistem pengobatan india dan perguruan tinggi
homeopati di negara itu.

32
2. Untuk memperkuat lembaga penelitian yang ada dan untuk memastikan program penelitian
terkait waktu pada penyakit diidentifikasi yang mana sistem ini memiliki pengobatan yang
efektif.
3. Untuk menyusun skema untuk promosi, penanaman dan regenerasi tanaman obat yang
digunakan dalam sistem ini.
4. Untuk mengembangkan standar farmakopuitis untuk sistem pengobatan india dan obat
homeopati.
Tanggung Jawab Departemen Dan Fungsi Untuk Proyek Dan Program.

1. Perumusan kebijakan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Hal-hal yang berkaitan dengan komite penasihat ilmiah kabinet (SACC).

3. Promosi bidang baru ilmu pengetahuan dan teknologi dengan penekanan khusus pada bidang-
bidang yang muncul.

4. Koordinasi dan integrasi bidang ilmu & teknologi yang memiliki keterkaitan lintas sektoral di
mana sejumlah lembaga dan departemen memiliki minat dan kemampuan.

5. Melakukan atau mensponsori survei ilmiah dan teknologi, desain dan pengembangan
penelitian, jika diperlukan.

6. Mendukung dan Grants-in-aid untuk lembaga penelitian ilmiah, asosiasi ilmiah.

BAB VIII
DEKLARASI HELSINKI

Deklarasi Helsinki
Latar belakang sejarah

Deklarasi ini awalnya diadopsi pada bulan Juni 1964 di Helsinki, Finlandia, dan telah mengalami
tujuh revisi (yang terbaru di Sidang Umum pada bulan Oktober 2013) dan dua klarifikasi, yang
bertambah panjang dari 11 paragraf pada tahun 1964 menjadi 37 pada versi 2013. . Deklarasi
adalah dokumen penting dalam sejarah etika penelitian karena ini merupakan upaya signifikan
pertama komunitas medis untuk mengatur penelitian itu sendiri, dan menjadi dasar dari sebagian
besar dokumen berikutnya.

EtisPrinsip-prinsip yang Melibatkan Penelitian Medis


Subjek Manusia
pengantar
1. Asosiasi Medis Dunia telah mengembangkan Deklarasi Helsinki sebagai pernyataan
prinsip etika untuk memberikan panduan kepada dokter dan peserta lain dalam

33
penelitian medis yang melibatkan subjek manusia. Penelitian medis yang melibatkan
subjek manusia mencakup penelitian tentang materi manusia yang dapat diidentifikasi
atau data yang dapat diidentifikasi.
2. Adalah tugas dokter untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan masyarakat.
Pengetahuan dan hati nurani dokter didedikasikan untuk memenuhi tugas ini
3. Deklarasi Jenewa dari World Medical Association mengikat dokter dengan kata-kata, ''
Kesehatan pasien saya akan menjadi pertimbangan pertama saya, '' dan Kode Etik
Kedokteran Internasional menyatakan bahwa, '' Seorang dokter harus bertindak hanya
untuk kepentingan pasien saat memberikan perawatan medis yang mungkin berdampak
melemahkan kondisi fisik dan mental pasien. ''
4. Kemajuan medis didasarkan pada penelitian yang pada akhirnya harus bertumpu pada
eksperimen yang melibatkan subjek manusia.
5. Dalam penelitian medis pada subjek manusia, pertimbangan yang terkait dengan
kesejahteraan subjek manusia harus didahulukan dari kepentingan sains dan masyarakat.
6. Tujuan utama penelitian medis yang melibatkan subyek manusia adalah untuk
meningkatkan prosedur profilaksis, diagnostik dan terapeutik serta pemahaman etiologi
dan patogenesis penyakit. Bahkan metode profilaksis, diagnostik, dan terapeutik terbaik
yang terbukti harus terus menerus ditantang melalui penelitian untuk efektivitas,
efisiensi, aksesibilitas dan kualitasnya.
7. Dalam praktik medis saat ini dan dalam penelitian medis, kebanyakan prosedur
profilaksis, diagnostik, dan terapeutik melibatkan risiko dan beban.
8. Penelitian medis tunduk pada standar etika yang mempromosikan penghormatan
terhadap semua manusia dan melindungi kesehatan dan hak mereka. Beberapa populasi
penelitian rentan dan membutuhkan perlindungan khusus. Kebutuhan khusus mereka
yang kurang beruntung secara ekonomi dan medis harus diakui. Perhatian khusus juga
diperlukan bagi mereka yang tidak dapat memberikan atau menolak persetujuan untuk
diri mereka sendiri, bagi mereka yang mungkin tunduk pada pemberian persetujuan di
bawah tekanan, bagi mereka yang tidak akan mendapatkan keuntungan secara pribadi
dari penelitian dan bagi mereka yang penelitiannya digabungkan dengan hati-hati.
9. Penyelidik Riset harus mengetahui persyaratan etika, hukum, dan peraturan untuk
penelitian tentang subjek manusia di negara mereka sendiri serta persyaratan
internasional yang berlaku. Tidak ada persyaratan etika, hukum atau peraturan nasional
yang seharusnya diizinkan untuk mengurangi atau menghilangkan perlindungan apa pun
untuk subjek manusia yang ditetapkan dalam Deklarasi ini.

Prinsip Dasar untuk Semua Riset Medis

1. Adalah tugas dokter dalam penelitian medis untuk melindungi kehidupan, kesehatan,
privasi, dan martabat subjek manusia.
2. Penelitian medis yang melibatkan subjek manusia harus sesuai dengan prinsip-prinsip
ilmiah yang diterima secara umum, didasarkan pada pengetahuan menyeluruh tentang
34
literatur ilmiah, sumber informasi lain yang relevan, dan pada laboratorium yang
memadai dan, jika sesuai, eksperimen hewan.
3. Kehati-hatian yang tepat harus dilakukan dalam melakukan penelitian yang dapat
mempengaruhi lingkungan, dan kesejahteraan hewan yang digunakan untuk penelitian
harus dihormati.
4. Desain dan kinerja dari setiap prosedur eksperimental yang melibatkan subjek manusia
harus dirumuskan dengan jelas dalam protokol eksperimen. Protokol ini harus diserahkan
untuk pertimbangan, komentar, panduan, dan jika sesuai, persetujuan kepada komite
peninjau etis yang ditunjuk secara khusus, yang harus independen dari penyelidik,
sponsor atau jenis pengaruh yang tidak semestinya. Komite independen ini harus sesuai
dengan hukum dan peraturan negara tempat eksperimen penelitian dilakukan. Panitia
berhak memantau persidangan yang sedang berlangsung. Peneliti berkewajiban untuk
memberikan informasi pemantauan kepada panitia, terutama kejadian tidak diinginkan
yang serius. Peneliti juga harus menyerahkan kepada panitia, untuk ditinjau, informasi
mengenai pendanaan, sponsor, afiliasi kelembagaan,
5. Protokol penelitian harus selalu berisi pernyataan tentang pertimbangan etis yang terlibat
dan harus menunjukkan bahwa ada kepatuhan dengan prinsip yang diucapkan dalam
Deklarasi ini Penelitian medis yang melibatkan subjek manusia harus dilakukan hanya
oleh orang yang berkualifikasi ilmiah dan di bawah pengawasan orang medis yang
kompeten secara klinis. Itu Tanggung jawab subjek manusia harus selalu berada pada
orang yang memenuhi syarat secara medis dan tidak pernah bertumpu pada subjek
penelitian, meskipun subjek telah memberikan persetujuan.
6. Setiap proyek penelitian medis yang melibatkan subjek manusia harus didahului dengan
penilaian yang cermat terhadap risiko dan beban yang dapat diprediksi dibandingkan
dengan manfaat yang dapat diperkirakan untuk subjek atau orang lain. Ini tidak
menghalangi partisipasi relawan sehat dalam penelitian medis. Rancangan semua studi
harus tersedia untuk umum.
7. Dokter harus tidak terlibat dalam proyek penelitian yang melibatkan subjek manusia
kecuali mereka yakin bahwa risiko yang terlibat telah dinilai secara memadai dan dapat
dikelola dengan memuaskan. Dokter harus menghentikan penyelidikan jika risiko
ditemukan lebih besar daripada manfaat potensial atau jika ada bukti konklusif dari hasil
yang positif dan bermanfaat.
8. Penelitian medis yang melibatkan subjek manusia hanya boleh dilakukan jika
kepentingan tujuan lebih besar daripada risiko dan beban yang melekat pada subjek. Ini
terutama penting ketika subjek manusia adalah sukarelawan yang sehat.
9. Penelitian medis hanya dibenarkan jika ada kemungkinan yang masuk akal bahwa
populasi tempat penelitian dilakukan memperoleh manfaat dari hasil penelitian
10. Subjek harus menjadi sukarelawan dan peserta yang diinformasikan dalam proyek
penelitian.

35
11. Hak subjek penelitian untuk menjaga integritasnya harus selalu dihormati. Setiap
tindakan pencegahan harus diambil untuk menghormati privasi subjek, kerahasiaan
informasi pasien dan untuk meminimalkan dampak penelitian terhadap integritas fisik
dan mental subjek serta kepribadian subjek.
12. Dalam setiap penelitian tentang manusia, setiap subjek potensial harus diberi informasi
yang memadai tentang tujuan, metode, sumber pendanaan, setiap kemungkinan konflik
kepentingan, afiliasi kelembagaan peneliti, manfaat yang diantisipasi dan potensi risiko
penelitian dan ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan
13. Subjek harus diberi tahu tentang hak untuk tidak berpartisipasi dalam studi atau menarik
persetujuan untuk berpartisipasi kapan saja tanpa pembalasan. Setelah memastikan bahwa
subjek telah memahami informasinya, dokter kemudian harus mendapatkan persetujuan
tertulis yang diberikan secara bebas kepada subjek, lebih disukai secara tertulis. Jika
persetujuan tidak dapat diperoleh secara tertulis, persetujuan non tertulis harus
didokumentasikan dan disaksikan secara resmi.
14. Saat memperoleh persetujuan yang diinformasikan untuk proyek penelitian, dokter harus
sangat berhati-hati jika subjek berada dalam hubungan ketergantungan dengan dokter
atau mungkin memberikan persetujuan di bawah tekanan.Di dalam kasus tersebut,
persetujuan yang diinformasikan harus diperoleh oleh dokter yang berpengetahuan luas
yang tidak terlibat dalam penyelidikan dan yang sepenuhnya independen dari hubungan
ini.
15. Untuk subjek penelitian yang secara hukum tidak kompeten, secara fisik atau mental
tidak mampu memberikan persetujuan atau merupakan anak di bawah umur yang tidak
kompeten secara hukum, penyidik harus mendapatkan persetujuan dari perwakilan yang
berwenang secara hukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Kelompok-kelompok ini
tidak boleh diikutsertakan dalam penelitian kecuali penelitian tersebut diperlukan untuk
meningkatkan kesehatan populasi yang diwakili dan penelitian ini tidak dapat dilakukan
pada orang yang kompeten secara hukum.
16. Jika subjek yang dianggap tidak kompeten secara hukum, seperti anak di bawah umur,
dapat memberikan persetujuan terhadap keputusan tentang partisipasi dalam penelitian,
penyidik harus mendapatkan persetujuan tersebut selain persetujuan dari perwakilan yang
berwenang secara hukum.
17. Penelitian terhadap individu yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan persetujuan,
termasuk proxy atau persetujuan sebelumnya, harus dilakukan hanya jika kondisi fisik /
mental yang menghalangi mendapatkan persetujuan berdasarkan informasi merupakan
karakteristik yang diperlukan dari populasi penelitian. Alasan khusus untuk melibatkan
subjek penelitian dengan kondisi yang membuat mereka tidak dapat memberikan
persetujuan yang diinformasikan harus dinyatakan dalam protokol eksperimental untuk
pertimbangan dan persetujuan dari komite peninjau. Protokol harus menyatakan bahwa
persetujuan untuk tetap berada dalam penelitia Sebaiknya diperoleh sesegera mungkin
dari individu atau pengganti yang sah secara hukum.

36
18. Baik penulis maupun penerbit memiliki kewajiban etis. Di publikasi hasil penelitian,
penyidik berkewajiban menjaga keakuratan hasilnya. Hasil negatif maupun positif harus
dipublikasikan atau tersedia untuk umum. Sumber pendanaan, afiliasi kelembagaan dan
kemungkinan konflik kepentingan harus diumumkan dalam publikasi. Laporan
eksperimen yang tidak sesuai dengan prinsip yang ditetapkan dalam Deklarasi ini tidak
boleh diterima untuk publikasi
19. Baik penulis maupun penerbit memiliki kewajiban etis. Di publikasi hasil penelitian,
penyidik berkewajiban menjaga keakuratan hasilnya. Hasil negatif maupun positif harus
dipublikasikan atau tersedia untuk umum. Sumber pendanaan, afiliasi kelembagaan dan
kemungkinan konflik kepentingan harus diumumkan dalam publikasi. Laporan
eksperimen yang tidak sesuai dengan prinsip yang ditetapkan dalam Deklarasi ini tidak
boleh diterima untuk publikasi.

Prinsip tambahan untuk penelitian medis dikombinasikan dengan perawatan


medis:

1. Dokter dapat menggabungkan penelitian medis dengan perawatan medis, hanya sejauh
penelitian tersebut dibenarkan oleh potensi nilai profilaksis, diagnostik, atau
terapeutiknya. Jika penelitian medis digabungkan dengan perawatan medis, standar
tambahan berlaku untuk melindungi pasien yang menjadi subjek penelitian.
2. Manfaat, risiko, beban dan keefektifan metode baru harus diuji terhadap metode
profilaksis, diagnostik, dan terapeutik terbaik saat ini. Ini tidak mengecualikan
penggunaan plasebo, atau tanpa pengobatan, dalam studi di mana tidak ada metode
profilaksis, diagnostik atau terapeutik yang terbukti. Pada akhir penelitian, setiap pasien
yang dimasukkan ke dalam penelitian harus diyakinkan akan akses ke metode
profilaksis, diagnostik, dan terapeutik terbaik yang telah terbukti yang diidentifikasi oleh
penelitian.
3. Dokter harus memberi tahu pasien secara lengkap aspek perawatan mana yang terkait
dengan penelitian. Penolakan pasien untuk berpartisipasi dalam pemeriksaan tidak boleh
mengganggu hubungan pasien dengan dokter.
4. Metode profilaksis, diagnostik dan terapeutik yang terbukti tidak ada atau tidak efektif,
dokter, dengan persetujuan pasien, harus bebas menggunakan profilaksis yang belum
terbukti atau baru tindakan diagnostik dan terapeutik, jika menurut penilaian dokter
menawarkan harapan untuk menyelamatkan hidup, memulihkan kesehatan atau
mengurangi penderitaan. Jika memungkinkan, pengukuran ini harus dijadikan objek
penelitian, dirancang untuk mengevaluasi keamanan dan kemanjurannya.Disemua kasus,
informasi baru harus dicatat dan, jika sesuai, dipublikasikan. Panduan relevan lainnya
dari Deklarasi ini harus diikuti.

37
BAB III
PENILAIAN BUKU
KELEBIHAN KEKURANGAN
 Pembahasan mengenai pengambilan data  Terlalu banyak contoh yang digunakan
sampel, metode penelitan yang tepat sehingga pembaca harus lebih teliti
digunakan, pengolahan data dan uji yang menangkap maksud dan tujuan dari materi
tepat digunakan dalam suatu penelitian yang ditulis
sangat lengkap

 Buku ini cocok digunakan mahasiswa  Sub bab tidak jelas tata letaknya
yang sedang menyusun skripsi, thesis dan
disertasi sebagai bahan dalam melakukan
penelitian

 Karena buku ini Berbahasa Inggris


pembaca harus menerjemahkannya
terlebih dahulu dan mengulang bacaan
untuk mengerti apa maksud penulis
sehingga proses dalam mengerjakan
Critical Book ini cukup lama di banding
Buku Berbahasa Indonesia

38
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

39
DAFTAR PUSTAKA

Bushan, S., & Alok, S. (..............). Handbook of Research Methodology A Compendium for
Scholars & Researcers (Based on revised syllabus of research methodology of various
universities). India: Educreation Publishing.

40

Anda mungkin juga menyukai